Ventilator Associated Pneumonia

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING TRIWULAN I TAHUN 2017

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UNTUK WEBSITE DAN MADING TRIWULAN III TAHUN 2017

LAPORAN INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT UPDATE WEBSITE DAN MADING SEMESTER I TAHUN 2017

KAMUS INDIKATOR BLU REVISI AREA KLINIS (15 INDIKATOR)

PELAKSANAAN SURVEILANS INFEKSI RUMAH SAKIT. Halaman 1 dari 5. No. Dokumen... No. Revisi... RS ADVENT MANADO. Ditetapkan,

pola kuman 1. Program penerapan Kewaspadaan Isolasi 2. Program kegiatan surveilans PPI dan peta 4. Program penggunaan antimikroba rasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu aspek yang penting dan banyak digunakan bagi perawatan pasien yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

Tindakan/Operasi 1 Diagnosa. 2 Tanggal Operasi 1 Lama Operasi Jam.. Menit. 2 Lama Operasi Jam.. Menit

BAB I PENDAHULUAN. paru. Bila fungsi paru untuk melakukan pembebasan CO 2 atau pengambilan O 2 dari atmosfir

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial atau yang sekarang dikenal dengan Healthcare Associated

LAPORAN EVALUASI PROGRAM

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB I PENDAHULUAN. Healthcare Associated Infections (HAIs) telah banyak terjadi baik di

Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun Trend Angka Infeksi Rumah Sakit Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki

SASARAN Semua Tenaga Pelayanan Kesehatan, Dokter, Perawat, Bidan. METODE Ceramah, Diskusi, Demonstrasi, Kunjungan lapangan, Praktek

BAB III. METODE PENELITIAN

Trend Angka Infeksi Triwulan III Tahun 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

KAMUS INDIKATOR KINERJA RUMAH SAKIT DAN BALAI

Insiden Rate IDO pada Triwulan III di RSUD Karawang, Tahun 2016

BAB 6 PEMBAHASAN. pneumonia yang terjadi pada pasien dengan bantuan ventilasi mekanik setelah 48

BAB I PENDAHULUAN. berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih, walaupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. infeksi tersebut. Menurut definisi World Health Organization. (WHO, 2009), Healthcare Associated Infections (HAIs)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Infeksi nosokomial atau Hospital-Acquired Infection. (HAI) memiliki kontribusi yang besar terhadap tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Nosokomial, yang saat ini disebut sebagai. dengan jumlah pasien dari jumlah pasien berisiko 160.

PEDOMAN PENGORGANISASIAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RSU AULIA BLITAR

INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT RSUD dr. SOEDONO MADIUN TRIBULAN III TAHUN 2017

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

BAB I PENDAHULUAN. Ratusan juta pasien terkena dampak Health care-associated infections di

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ventilator Associated Pneumonia (VAP) merupakan suatu peradangan pada paru (Pneumonia)

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), HAI s (Healthcare

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis dengan metode Quasi Experimental dan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam rangka mencapai tujuan Bangsa Indonesia. yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. penting bagi kelangsungan hidup, modal dasar dan fungsi utama pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat

C. TUJUAN 1. TujuanUmum : Untuk membantu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terhadap pasien

Complication of Foley Catheter Is Infection the Greatest Risk. Oleh : dr. M. Gunthar A. Rangkuti

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Skala Jawaban I. KUISIONER A : DATA DEMOGRAFI

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang selalu bertambah setiap tahunnya. Salah satu jenis infeksi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) (Rana Suryana SKep. Medical Dept. PT Widatra Bhakti)

PENILAIAN MUTU - INDIKATOR MUTU 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

KAMUS INDIKATOR KINERJA BADAN LAYANAN UMUM UNIT PELAKSANA TEKNIS VERTIKAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN VALIDASI INDIKATOR PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT GRAHA HUSADA PERIODE JANUARI-MARET 207

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Saraf.

RSCM KEWASPADAAN. Oleh : KOMITE PPIRS RSCM

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

BAB I PENDAHULUAN. ventilasi bagi pasien dengan gangguan fungsi respiratorik (Sundana,

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

LAPORAN KEJADIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PERIODE BULAN JANUARI - MARET TAHUN 2015

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT AR BUNDA PRABUMULIH TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi terbesar kedua setelah

BAB 4 METODE PENELITIAN. Divisi Infeksi dan Mikrobiologi Klinik. Penelitian ini dilakukan di PICU dan HCU RS Dr. Kariadi Semarang pada

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan gawat darurat, yang merupakan salah satu tempat pasien berobat atau dirawat, di tempat

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam

BAB 4 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan meliputi Anestesiologi dan Terapi Intensif.

LAPORAN DATA INDIKATOR MUTU PELAYANAN RSUD KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

PERENCANAAN PERBAIKAN STRATEGIS PMKP RS PANTI NIRMALA. Laporan bulanan dan laporan tahunan direksi ke yayasan. Pemilik mengetahui

KERANGKA ACUAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI RSIA ANUGRAH KUBURAYA

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Peraturan.:

BAB 1 PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Kriteria pasien dikatakan mengalami infeksi

Pendahuluan BAB I. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa penyakit yang dapat menggangu sistem oksigenasi yaitu seperti TBC,

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis tidak dikategorikan ke dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mikroorganisme yang didapat dari orang lain (cross infection) atau disebabkan oleh

Transkripsi:

Ventilator Associated Pneumonia Area Kategori Indikator Perspektif Sasaran Strategis Dimensi Mutu Tujuan Klinis Tindakan pengendalian infeksi RS Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit. Efektivitas dan keselamatan pasien Menurunkan kejadian infeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP) Ventilator-Associated Pneumonia (VAP) adalah infeksi saluran napas bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik > 48 jam, dan sebelumnya tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran napas. Kriteria : Ditemukan minimal dari tanda dan gejala klinis : - Demam ( 38 o C) tanpa ditemui penyebab lainnya. - Leukopenia (< 4.000 WBC/mm 3 ) atau leukositosis ( 12.000 SDP/mm 3 ). - Untuk penderita berumur 70 tahun, adanya perubahan status mental yang tidak ditemui penyebab lainnya. Minimal disertai 2 dari tanda berikut : - Timbulnya onset baru sputum purulent atau perubahan sifat sputum. - Munculnya tanda atau terjadinya batuk yang memburuk atau dyspnea (sesak napas) atau tachypnea. - Ronki basah atau suara napas bronchial. - Memburuknya pertukaran gas, misalnya desaturasi O 2 (PaO 2 / FiO 2 240), peningkatan kebutuhan oksigen, atau perlunya peningkatan ventilator. Dasar diagnosis : Adanya bukti secara radiologis adalah jika ditemukan > 2 foto serial infiltrate baru atau progresif yang menetap ; Konsolidasi ; Kavitasi ; Pneumatoceles pada bayi berumur < 1 tahun. Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan Jumlah kasus infeksi Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

Denominator Inklusi Eksklusi Formula Bobot Sumber Data Jumlah lama hari pemakaian ETT atau terpasang Ventilator Pasien yang menggunakan Ventilator > 48 jam Pasien dengan riwayat Pneumonia Sebelumnya (Jumlah kasus infeksi VAP dibagi Jumlah hari pemakaian ETT atau terpasang Ventilator) x 1000 Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Rekam Medik Standar 5,8 Kriteria Penilaian Hasil 5,8 skor = 100 5,8 < Hasil 8,3 skor = 75 8,3 < Hasil 10,8 skor = 50 10,8 < Hasil 13,6 skor = 25 Hasil > 13,6 skor = 0 PIC Ka. Instalasi Pelayanan / Ketua Komite / Tim PPI Referensi 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. Buku Pedoman PPI tahun 2011 3. Buku Pedoman Surveillance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center of Healthcare related infections surveillance and prevention Infeksi Saluran Kencing (ISK) Area Kategori Indikator Perspektif Sasaran Strategis Dimensi Mutu Tujuan Klinis Tindakan pengendalian Infeksi RS Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit. Efektivitas dan keselamatan pasien Menurunkan kejadian infeksi saluran kencing (ISK) Infeksi saluran kencing (ISK) adalah infeksi yang terjadi sebagai akibat dari pemasangan kateter > 48 jam. Kriteria: A. Gejala dan Tanda : Umum : demam, urgensi, frekuensi, dysuria, nyeri suprapubic Usia < 1 tahun : demam, hipotermi, apneu, bradikardi,

Frekuensi Pengumpulan Data Denominator Inklusi Eksklusi Formula Bobot Sumber Data letargia, muntah-muntah. B. Nitrit dan / atau leukosit esterase positif dengan carik celup (dipstick) C. Pyuria > 10 leukosit / LPB sedimen urin atau > 10 leukosit / ml atau > 3 leukosit / LBP dari urine tanpa dilakukan sentrifus D. Terdapat koloni mikroorganisme pada hasil pemeriksaan urine kultur E. Diagnosis dokter yang merawat menyatakan adanya ISK F. Terapi dokter sesuai ISK Bulanan Jumlah kasus infeksi saluran kencing (ISK) Jumlag lama hari pemakaian kateter urin menetap Pasien rawat inap dengan kateter terpasang > 48 jam Pasien yang terpasang kateter urin 48 jam (Jumlah kasus ISK dibagi jumlah lama hari pemakaian kateter urin menetap) x 1000 Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Rekam Medik Standar 4.7 Kriteria Penilaian Hasil 4,7 skor = 100 4,7 < Hasil 5,2 skor = 75 5,2 < Hasil 5,7 skor = 50 5,7 < Hasil 6,2 skor = 25 Hasil > 6,2 skor = 0 PIC Ka unit pelayanan rawat inap / Ketua Komite / panitia / Tim PPI Referensi 1. CDC NHSN, Maret 2011 2. Buku Pedoman PPI tahun 2011 3. Buku Pedoman Surveillance infeksi RS Kemkes 2011 4. Center of Healthcare related infections surveillance and prevention KATEGORI KLINIS : KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN PETUGAS RAWAT INAP Judul Indikator Kepatuhan kebersihan tangan petugas rawat inap Jumlah petugas RS dari seluruh sampel yang melakukan cuci tangan setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien sesuai standar WHO tahun 2007 di ruang perawatan sejumlah 80%.

Bagian Unit Person in Charge Kebijakan Mutu Rationality / Alasan untuk ukuran (indikator) pemilihan Komite PPI Ketua Komite PPI Cepat dan tepat Untuk mencegah terjadinya infeksi dalam memberikan pelayanan / tindakan medis dan keperawatan pada pasien di rumah sakit. Formulasi untu kalkulasi Denumerator Metodologi untuk pengumpulan data Tipe dari pengukuran (indikator) Sumber data (Audit Tool Name / File Name) Waktu pelaporan Frekuensi pengumpulan dara Jumlah petugas yang cuci tangan selama waktu pemantauan Jumlah seluruh petugas selama waktu pemantauan Concurrent / sedang berlangsung Proses dan hasil Form monitoring kebersihan tangan Tanggal 5 bulan selanjutnya setelah ditandatangani ketua Komite PPI Harian Bulanan Target kinerja 80% Sample size (n) : Area monitoring Rencana komunikasi pelaporan hasil data ke staf Referensi Semua petugas di rawat inap Rawat inap Sosialisasi dalam pertemuan bulanan tempat penyimpanan dokumen, feedback 1. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. DirJen Bina Pelayanan Medik DepKes RI 2008. 2. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Dep Kes RI 2007 bekerjasama dengan JHPIEGO Corporation dan PERDALIN. 3. Surgical Assistant Interactive Infection Control workshop, Nerelle Dean, April 2008. 4. Save live clean your hand, WHO Agustus 2010. Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh Nama Jabatan

Tanda Tangan KATEGORI KLINIS : ANGKA KEJADIAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER (IADP) Judul Indikator Bagian Unit Person in Charge Kebijakan Mutu Rationality / Alasan untuk ukuran (indikator) pemilihan Formulasi untu kalkulasi Angka kejadian infeksi aliran darah primer (IADP) Kasus infeksi aliran darah primer yang terjadi akibat penggunaan kateter vena sentral yang dibuktikan dari hasil kultur darah dengan tanda klinis yang jelas serta tidak terjadi infeksi di tempat lain dana tau dokter yang merawat menyatakan infeksi. Komite PPI Ketua Komite PPI Cepat dan tepat Untuk mencegah terjadinya infeksi aliran darah primer (IADP) dalam memberikan pelayanan / tindakan medis dan keperawatan pada pasien. Jumlah pasien yang mengalami infeksi aliran darah primer akibat pemasangan kateter vena sentral berdasarkan hasil kultur darah positif. Denumerator Metodologi untuk pengumpulan data Tipe dari pengukuran (indikator) Sumber data (Audit Tool Name / File Name) Waktu pelaporan Frekuensi pengumpulan dara Jumlah total hari pemasangan kateter vena sentral dalam 1 bulan. Concurrent / sedang berlangsung Proses dan hasil Form ceklis monitoring infeksi Tanggal 5 awal bulan selanjutnya setelah ditandatangani ketua komite PPI Harian dan bulanan Target kinerja 1,5 Sample size (n) : Area monitoring Pasien yang terpasang kateter vena sentral Pasien rawat inap

Rencana komunikasi pelaporan hasil data ke staf Referensi Sosialisasi dalam pertemuan bulanan tempat penyimpanan dokumen, feedback 1. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. DirJen Bina Pelayanan Medik DepKes RI 2008. 2. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Dep Kes RI 2007 bekerjasama dengan JHPIEGO Corporation dan PERDALIN. 3. Surgical Assistant Interactive Infection Control workshop, Nerelle Dean, April 2008. 4. Save live clean your hand, WHO Agustus 2010. Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh Nama Jabatan Tanda Tangan KATEGORI KLINIS : ANGKA KEJADIAN INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO) Judul Indikator Bagian Unit Person in Charge Kebijakan Mutu Rationality / Alasan untuk ukuran (indikator) pemilihan Formulasi untu kalkulasi Angka kejadian infeksi luka operasi (ILO) Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca operasi bersih (adanya infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di RS dan ditandai rasa pana (kalor), kemerahan (color), pengerasan (tumor), dan keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 2 x 24 jam sejumlah 1,5 %. Komite PPI Ketua komite PPI Cepat dan tepat Untuk mencegah terjadinya infeksi daerah operasi (IDO) dalam memberikan pelayanan / tindakan medis dan keperawatan pada pasien. Jumlah infeksi luka operasi bersih dalam 1 bulan. Total jumlah operasi bersih dalam 1 bulan.

Denumerator Metodologi untuk pengumpulan data Tipe dari pengukuran (indikator) Sumber data (Audit Tool Name / File Name) Waktu pelaporan Frekuensi pengumpulan dara Concurrent / sedang berlangsung Proses dan hasil Form ceklis monitoring infeksi Tanggal 8 awal bulan selanjutnya setelah ditandatangani ketua komite PPI Harian Bulanan Target kinerja 1,5 % Sample size (n) : Area monitoring Rencana komunikasi pelaporan hasil data ke staf Referensi Semua pasien yang dilakukan operasi bersih Pasien rawat inap dan rawat jalan Sosialisasi dalam pertemuan bulanan tempat penyimpanan dokumen, feedback 1. Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. DirJen Bina Pelayanan Medik DepKes RI 2008. 2. Pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, Dep Kes RI 2007 bekerjasama dengan JHPIEGO Corporation dan PERDALIN. 3. Surgical Assistant Interactive Infection Control workshop, Nerelle Dean, April 2008. 4. Save live clean your hand, WHO Agustus 2010. Disiapkan Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh Nama Jabatan Tanda Tangan Area Kategori Indikator Perspektif Sasaran Strategis Klinis Tindakan pengendalian infeksi RS Proses Bisnis Internal Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan

keperawatan berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit. Dimensi Mutu Tujuan Efektivitas dan keselamatan pasien Menyediakan diit pasien yang hygiene dan bebas kuman Makanan dan minuman yang disajikan kepada pasien dilakukan uji kuman. Kriteria : Angka kuman E.Coli : 0 Angka kuman Salmonella : 0 Frekuensi Pengumpulan Data Denominator Inklusi 3 Bulan / Insidental Jumlah angka kuman E. Coli dan Salmonella Tidak ada Sample makanan dan minuman yang diberikan kepada pasien Eksklusi - Formula Bobot Sumber Data Jumlah bakteri atau kuman E.Coli dan Salmonella Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator Hasil Uji Kuman Sanitasi Standar 0 Kriteria Penilaian PIC Jika >0 : perlu dilakukan investigasi sederhana dan atau RCA Ka. Instalasi Pelayanan / Ketua Komite / panitia / Tim PPI Referensi 1. Buku Pedoman PPI tahun 2011 2. Buku Pedoman Surveillance infeksi RS Kemkes 2011 3. Center of Healthcare related infections surveillance and prevention