BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan pengguna informasi dan membantu pihak manajemen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengelola data-data tersebut dengan baik. jenis transaksi, tanggal terjadi transaksi hingga tanggal jatuh tempo.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan saat ini, pentingnya sistem informasi hampir dirasakan berbagai jenis bidang usaha,

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha yang telah berkembang pesat dari waktu ke waktu. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, dunia bisnis mengalami persaingan yang terus meningkat. Dengan adanya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perubahan terus terjadi, perusahaan pun ingin selalu tampil beda

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Laba yang maksimal dapat diperoleh melalui peningkatan volume penjualan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan antar usaha dari tahun ke tahun semakin meningkat, hal ini ditandai dengan semakin kerasnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memasuki era informasi, perkembangan dunia bisnis semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang dalam kehidupan sudah tidak dapat lepas dari teknologi tersebut. Ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan guna mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. mampu menunjang kinerja perusahaan sehingga memperoleh hasil yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu menghasilkan laba maksimal, agar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serta informasi yang dibutuhkan untuk memberikan limit kredit kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya dalam membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas rutin bisnis serta memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal. Laba yang maksimal tersebut dapat diperoleh melalui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu menciptakan atau meningkatkan nilai perusahaan serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya atas kegiatan bisnis suatu perusahaan. Penjualan melibatkan dua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisa dicapai melalui pengelolaan yang baik, khususnya pengelolaan manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi pihak manajemen, serta tuntutan terhadap efektivitas dan efisiensi

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Tidak terkecuali penggunaan teknologi informasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. macam, yaitu keunggulan dalam pelayanan konsumen, kualitas produk,

BAB I PENDAHULUAN. ke waktu. Dalam rangka mencapat tujuan tersebut, faktor utama yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kompetisi pada dunia bisnis terus berjalan semakin kompetitif. Perusahaan-perusahaan yang ada berusaha semaksimal mungkin

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Siklus Pendapatan: Penjualan dan Penagihan Kas. Pertemuan 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya era globalisasi sekarang ini, teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP HUTANG USAHA PADA PT. BINTANG AGROKIMIA UTAMA MEDAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA CV. GANI TEKNIK. Nama : Maria Yuliani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Riyanti, SE.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. Perusahaan tentunya memiliki beragam kebutuhan untuk menunjang

AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN: PENGUJIAN PENGENDALIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB IV PEMBAHASAN. fungsi penjualan pada PT.APTT. Dalam melaksanakan audit kecurangan, dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan jaman yang diikuti dengan berkembangnya teknologi informasi ditandai oleh bertambahnya sumber daya manusia yang sangat pesat karena perkembangan jaman seperti kemajuan internet seperti sekarang ini, share document, informasi, dan lain lain cukup dengan saling kirim dan dapat dilaksanakan secara elektronik. Perusahaan jasa pengiriman yang menawarkan jasanya dapat di lihat dalam hitungan detik, demikian juga konfirmasinya, dengan seperti ini bisa menekan biaya. Perkembangan teknologi telah memungkinkan adanya transaksi antara penjual dan pembeli yang berada di tempat yang terpisah sekian jauh. Selain teknologi informasi, jasa kargo inilah yang memainkan peran penting dalam melancarkan aktivitas perdagangan. Jasa ekspedisi pada umumnya melayani pengiriman barang antar wilayah di dalam satu negara. Di samping itu, ada pula perusahaan jasa ekspedisi yang telah melebarkan sayap bisnisnya ke perdagangan internasional, yang mengharuskan mereka mengirimkan barang antar negara. Para pelaku perdagangan kini bisa dengan leluasa memilih jasa kargo darat, laut, ataupun udara yang ditawarkan oleh sekian banyak perusahaan pengiriman barang, dengan berbagai pilihan layanan dan tarif. 1

2 Jasa kargo darat, laut, dan udara memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jasa kargo udara memiliki keunggulan dalam kecepatan waktu pengiriman jika dibandingkan dengan kargo darat dan laut. Akan tetapi, biaya yang dikeluarkan pun lebih mahal. Jasa kargo darat lebih diminati oleh mereka yang ingin mengirimkan barang ke tempat-tempat yang sulit dijangkau. Daerah terpencil misalnya, akan sulit dijangkau oleh jalur udara karena hampir semua daerah terpencil tidak memiliki landasan untuk mendaratnya sarana transportasi udara. Meskipun demikian, baik dengan kapal laut atau jalur transportasi darat, keduanya dapat disatukan dengan jalur kargo udara. Ketika konsumen mengirimkan barang melalui udara, sedangkan tempat tujuannya masih terhitung jauh dari bandara, maka akan tetap diperlukan sarana transportasi darat untuk menjangkau tempat tujuan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kargo darat memiliki peranan yang sangat penting dalam suksesnya pengiriman barang. Berdasarkan informasi dari Majalah Bisnis dan Manajemen Eksekutif penyebaran pasar industri ekspedisi / jasa angkutan barang serta usaha titipan berdasarkan wilayah adalah: Tabel 1.1 Penyebaran Industri Ekspedisi berdasar Wilayah NO Wilayah Pangsa Pasar (%) 1 Jakarta 36,8 2 Jawa Barat 3,4 3 Jawa Timur 23,2

3 4 Jawa Tengah 6,1 5 Sumatera 13,9 6 Bali 5,2 7 Sulawesi 3,8 8 Lain-Lain 7,6 Sumber: Majalah Bisnis dan Manajemen Eksekutif 2005 Industri ekspedisi di Indonesia tengah berada dalam fase pertumbuhan dan itu bisa dilihat dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 jumlah perusahaan ekspedisi naik lebih dari 50% : Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Perusahaan Ekspedisi Sumber www.wartaekonomi.com Selain itu dapat dilihat dari banyaknya agent yang bermunculan dari perusahaan jasa angkutan barang / ekspedisi menjadi bukti nyata menjamurnya perusahaan jasa angkutan barang tersebut. Fungsi dari agent ini adalah sebagai pos untuk mengumpulkan barang yang akan dikirim ke tujuan maupun barang yang akan diantarkan ke konsumen (drop shipping).

4 Cepatnya arus barang dan informasi juga diimbangi dengan sistem informasi akuntansi yang memadai. Oleh karena itu, perusahaan didorong untuk dapat memiliki sistem informasi yang baik, tepat, efisien, serta efektif. Berkembangnya kebutuhan informasi telah mendorong perkembangan akuntansi sebagai suatu sistem informasi. Hal ini mendorong untuk memproses data akuntansi yang semula menggunakan cara-cara manual menjadi proses secara terkomputerisasi melalui proses data akuntansi secara terkomputerisasi. Melalui proses ini dapat dihasilkan informasi yang tepat yang pada akhirnya dapat membantu pihak internal dan eksternal perusahaan terhadap pengambilan keputusan di dalam perusahaan. Tujuan dari perkembangan ini adalah untuk lebih mengoptimalkan kinerja sistem informasi akuntansi agar sesuai dengan lingkungan perusahaan di mana sistem informasi akuntansi tersebut dijalankan. Piutang usaha merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena berpengaruh pada likuiditas dan modal kerja perusahaan angkutan barang atau kargo sebab piutang usaha masuk dalam kategori aset lancar dan diharapkan akan dapat dicairkan dalam waktu singkat setelah menuntaskan kewajibannya. Piutang dalam hal ini menurut Warren, Reeve, dan Fess (2005:404) meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya. Sedangkan menurut Kieso dan Weygandt (2008:342) mendefinisikan pengertian

5 piutang sebagai hak yang didapat dari orang ataupun perusahaan yang diharapkan dapat ditagih sehingga menghasilkan kas. Saat perusahaan belum menggunakan sistem informasi akuntansi yang baik maka data yang ada tidak dapat tercatat dengan baik karena sistem informasi akuntansi (SIA) berperan untuk menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti halnya informasi lain yang diperoleh dari pengolahan rutin transaksi akuntansi (Rama dan Jones, 2008:17). Suatu sistem informasi juga diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian (Rama dan Jones, 2008:8). Tanpa adanya pencatatan dan pengawasan yang baik, kesalahan dan penyelewengan terhadap piutang tersebut akan mudah terjadi. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat menetapkan prosedur akuntansi yang akan digunakan, pemilihan debitur yang layak, penetapan umur piutang, serta penetapan kebijakan tentang persentase penyisihan piutang atas piutang yang tidak tertagih. Kesalahan dan penyelewengan terhadap piutang serta kerugian akibat piutang yang tak tertagih dapat dihindari, jika piutang tidak dapat dicairkan dalam waktu singkat maka akan mengganggu kelancaran operasi perusahaan secara keseluruhan. Hal ini dapat terjadi dikarenakan sistem yang digunakan tidak diolah dengan baik dan tidak adanya pengawasan dan pencatatan yang baik. Dengan pertimbangan atas kelemahan dan masalah yang dihadapi perusahaan serta peranan teknologi informasi yang berpengaruh signifikan dalam perkembangan dunia bisnis membuat perusahaan menyadari dan membutuhkan sistem informasi akuntansi

6 dalam memberikan perbaikan bagi operasional perusahaan dan menetapkan pengendalian internal yang baik terkait dengan fungsifungsi penting dalam perusahaan, salah satunya, merupakan fungsi penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit berkaitan dengan piutang usaha perusahaan yang harus diperhatikan dan dikelola dengan baik sehingga tidak menghambat aktivitas dan kinerja perusahaan sehingga tidak menyebabkan kerugian yang signifikan bagi perusahaan. CV. Sidomuncul merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa angkutan barang dimana jangkauan pasarnya (trayek) telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini pemrosesan pencatatan transaksi yang terjadi pada CV. Sidomuncul mengalami kendala dalam memperoleh informasi dari satu bagian ke bagian lainnya dalam memproses setiap transaksi yang terjadi sehingga memperlambat pemrosesan transaksi pelanggan secara keseluruhan dan menyebabkan kinerja para staff perusahaan menjadi kurang efisien. Selain itu, pengendalian internal pada CV. Sidomuncul masih mengalami beberapa kekurangan, seperti tidak adanya job description pada struktur organisasi perusahaan. Sebagian besar penjualan dalam CV. Sidomuncul dilakukan secara kredit. Sistem yang berjalan belum dapat mengatasi masalah masalah seperti pengecekan atas piutang jatuh tempo sehingga seringkali terjadi piutang jatuh tempo yang terlewat untuk ditagih kepada pihak customer yang mengakibatkan penumpukan piutang dalam perusahaan. Itu karena perusahaan setiap hari mengecek tanda

7 terima faktur dari customer untuk mengetahui kapan kembali ke customer buat menagih sisa pembayaran atas jasa yang sudah dilakukan perusahaan. Seandainya tanda terima faktur tersebut hilang maka akan menimbulkan masalah buat perusahaan. Berdasarkan kondisi yang terjadi dalam perusahaan CV. Sidomuncul maka penulis tertarik untuk melakukan analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi atas piutang usaha. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka rumusan permasalahan yang akan dibahas adalah: Bagaimana menganalisis dan merancang Sistem Piutang Usaha Pada Perusahaan Jasa Transportasi Angkutan Barang supaya piutang usaha yang jatuh tempo dapat ditagih dan segera menjadi kas? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a) Menganalisis dokumen dokumen apa saja yang dibutuhkan perusahaan dalam proses penagihan ke pelanggan lalu memprosesnya didalam sistem agar lebih efisien. b) Membuat sistem yang mempermudah perusahaan untuk mengatasi jatuh tempo piutang yang dilakukan secara manual dengan cara melihat tanda terima faktur dari pelanggan atau konsumen setiap hari supaya tidak ada yang terlewatkan.

8 c) Menyusun interface sistem yang user friendly supaya mudah untuk dijalankan oleh karyawan perusahaan. d) Membuat job description pada struktur organisasi perusahaan supaya tugas dan tanggung jawab karyawan jelas. e) Meningkatkan kontrol internal di dalam perusahaan sehingga lingkungan pengendalian perusahaan menjadi lebih baik. 1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademik Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan terapan khususnya bagi mahasiswa supaya dapat mengevaluasi dan memberikan beberapa rekomendasi untuk membuat sistem yang baru bagi perusahaan. Dengan mengevaluasi serta memberikan rekomendasi, mahasiswa dapat mengetahui secara langsung apa saja kelemahan dan kelebihan sistem yang telah diterapkan oleh suatu perusahaan. b. Manfaat praktik Hasil Penelitian ini dapat memberikan saran dan rekomendasi bagi manajemen perusahaan jasa transportasi untuk dapat mengelola siklus keuangan piutang usaha sehingga dapat meminimalkan bad debt yang terjadi dan kesalahan kesalahan dalam pencatatan piutang usaha serta meminimalisasi kecurangan yang akan dilakukan oleh karyawannya.

9 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian tentang latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian mengenai beberapa penelitian terdahulu dan landasan teori atau konsep-konsep yang mendasari penyusunan skripsi yang meliputi sistem, informasi, sistem informasi, sistem informasi akuntansi, tahap analisis dan perancangan dalam sistem akuntansi piutang, persediaan, pengendalian internal, dan rerangka berpikir penelitian. BAB 3: METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai cara-cara untuk melakukan penelitian tentang rancangan penelitian, jenis dan sumber data, alat dan metode pengumpulan data, dan teknik analisis data terhadap objek penelitian. BAB 4: ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi uraian mengenai gambaran umum dari obyek yang akan diteliti, struktur organisasi, deskripsi data, perbaikan pengendalian internal, analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas sistem piutang.

10 BAB 5: SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup, berisikan kesimpulan dari pengkajian dan penelaahan atas permasalahan dan juga dikemukakan saran-saran dari hasil pemecahan masalah yang mungkin bermanfaat bagi perusahaan pada khususnya dan pembaca pada umumnya.