KELENGKAPAN ADMINISTRASI STAF MEDIS KEDOKTERAN FORENSIK RSUP Dr. KARIADI SEMARANG MENGHADAPI AKREDITASI RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Otopsi merupakan pemeriksaan yang diperlukan untuk. mengetahui penyebab kematian jenazah.

ALAT BUKTI SAH SURAT: PENEMUAN, PEMBUKTIAN, DAN KETERTERIMAAN Budi Sampurna 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang. Di rumah sakit Dr. Sardjito, angka kejadian kasus forensik klinik (hidup) yang dilakukan

PARADIGMA BARU PERAN DOKTER DALAM PELAYANAN KEDOKTERAN FORENSIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

Kualitas Visum et Repertum Perlukaan di RSUD Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu Periode 1 Januari Desember 2013

PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD PASAR REBO

Hubungan Antara Lebar Panggul Dengan Jenis Kelamin dan Tinggi Badan Stephanie Renni Anindita 1, Arif Rahman Sadad 1, Tuntas Dhanardhono 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

KUALITAS Visum et Repertum (VeR) KASUS DELIK SUSILA DOKTER UMUM DI RS ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG Handayani Dwi Utami 1, Rodiani 2

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan

PROFIL KORBAN KASUS PEMERIKSAAN KERANGKA DI PROVINSI RIAU PERIODE

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. M. Ridho Azhari 1, Rika Susanti 2, Noza Hilbertina 3

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

Periode 1 Agustus 30 September

PERBANDINGAN PENYEBAB KEMATIAN MEDIS (MEDICAL CAUSE OF DEATH) BERDASARKAN STANDAR ICD 10 DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2017

PEMBUKTIAN MALPRAKTIK

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan 5 besar negara dengan populasi. penduduk terbanyak di dunia. Jumlah penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. PERMENKES RI Nomor: 159b/Menkes/Per/II/1988 disebutkan bahwa setiap

I. PENDAHULUAN. aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

KERANGKA ACUAN WORKSHOP STANDAR AKREDITASI BARU KARS-PERSI DAERAH JAWA TENGAH

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 436 / MENKES / SK / VI / Tentang

Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Konsep Akreditasi Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

KERANGKA ACUAN BIMBINGAN TEKNIS STANDAR AKREDITASI BARU UNTUK DIREKSI RUMAH SAKIT DAN KETUA AKREDITASI RS KARS-PERSI DAERAH JAWA TENGAH

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK (CLINICAL SKILL LEARNING) DEPARTEMEN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL DOKUMENTASI FORENSIK

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan sebuah teori yang disebut dengan Zoon Politicon. Teori

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebutkan bahwa diperkirakan pasien rawat inap per tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian. Kejahatan merupakan perilaku anti sosial dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu dan padat risiko,

PHARMACIST CREDENSIALS IN THE INDONESIAN NATIONAL ACCREDITATION STANDARD 2012 VERSION

G U B E R N U R J A M B I

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. jalan yang cukup serius, menurut data dari Mabes Polri pada tahun 2008

Pelayanan Kedokteran Forensik di Tingkat Primer

MAKALAH MANAJEMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Rumah Sakit Umum. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan.

Ujian Nasional PPDS Ilmu Kedokteran Forensik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diduga meninggal akibat suatu sebab yang tidak wajar. Pemeriksaan ini

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERAN DAN TUGAS MEDIKO-ETIKOLEGAL DEWAN PERTIMBANGAN KLINIS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR1438/MENKES/PER/IX/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

TOR ( TERM OF REFERENCE ) WORKSHOP DOKUMENTASI AKRIDITASI RUMAH SAKIT PROGRAM KHUSUS TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

EVALUASI KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PATUT PATUH PATJU KABUPATEN LOMBOK BARAT TAHUN 2015

Standar Pelayanan Medik

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENILAIAN KINERJA DOKTER DALAM STANDAR AKREDITASI RS VERSI 2012

DAFTAR PUSTAKA. Aditama, T.Y.,2007, Manajemen Administrasi Rumah Sakit, (2 nd ed), UI pres, Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai industri jasa kesehatan pada dasarnya bertujuan

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktiftas pelayanan kesehatan baru dimulai pada akhir abad ke -19,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran pengertian dan

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016, No Penunjang Subbidang Sarpras Kesehatan Tahun Anggaran 2016 perlu disesuai dengan perkembangan dan kebutuhan hukum; c. bahwa berdasar p

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mencapai tujuan yang optimal. (Depkes R.I. 2001)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semarang Orthopedic & Medical Rehabilitation Hospital

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sama beratnya untuk diimplementasikan (Vincent, 2011).

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

Gambaran Format dan Tata Cara Pengeluaran Surat Keterangan Kematian pada Rumah Sakit di Kota Padang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

dr. AZWAN HAKMI LUBIS, SpA, M.Kes

HOSPITAL BYLAWS PERATURAN INTERNAL RUMAH SAKIT M.C.Inge Hartini 2009

Dody Firmanda. Ketua Komite Medik. RSUP Fatmawati, Jakarta. Pendahuluan

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun. memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Transkripsi:

Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia The Indonesian Association of Forensic Medicine Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan 2017 Proceeding Annual Scientific Meeting 2017 KELENGKAPAN ADMINISTRASI STAF MEDIS KEDOKTERAN FORENSIK RSUP Dr. KARIADI SEMARANG MENGHADAPI AKREDITASI RUMAH SAKIT Bianti H. Machroes 1, Arif R. Sadad 1, RP. Uva Utomo 1 Abstrak Akreditasi Rumah Sakit merupakan pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan menurut PERMENKES RI no. 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit. Beberapa waktu yang lalu RSUP Dr.Kariadi Semarang yang merupakan salah satu UPT Kementerian Kesehatan dan rumah sakit rujukan untuk wilayah Indonesia bagian Tengah telah dilakukan akreditasi Joint Commission International (JCI) versi terbaru dan reakreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi terbaru. Pada penilaian akreditasi baik Joint Commission International (JCI) maupun Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) meliputi bidang pelayanan, administrasi serta fasilitas dan sarana prasarana dari seluruh unit yang ada di Rumah Sakit tak terkecuali pelayanan Kedokteran Forensik. Pelayanan Kedokteran Forensik merupakan salah satu pelayanan yang ada di RSUP Dr. Kariadi. Pelayanan Kedokteran Forensik di RSUP Dr. Kariadi meliputi pelayanan visum luar, pelayanan otopsi, pelayanan visum klinis, pelayanan embalming, pelayanan rekonstruksi tubuh jenazah dan pelayanan pemulasaraan jenazah. Dalam pelaksanaan pelayanan Kedokteran Forensik di RSUP Dr. Kariadi maka dibentuklah Kelompok Staf Medis (KSM) Kedokteran Forensik yang merupakan dokter dokter Spesialis Kedokteran Forensik dari Instansi RSUP Dr. Kariadi dan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Dalam menghadapi akreditasi Rumah Sakit, KSM Kedokteran Forensik telah mempersiapkan diri termasuk kelengkapan administrasi. Tujuan penulisan ini adalah sebagai bahan acuan untuk menetapkan kewenangan klinis di Rumah Sakit, sebagai salah satu bahan acuan untuk penentuan tarif pelayanan Kedokteran Forensik di Rumah Sakit, dan sebagai bahan acuan bagi persiapan Rumah Sakit menghadapi akreditasi Rumah Sakit. Metode yang digunakan untuk penulisan ini adalah menggunakan metode deskriptif dengan melihat berbagai tinjauan pustaka. Kelengkapan administrasi untuk staf medis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi meliputi: Daftar pelayanan yang dapat dilakukan dokter spesialis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi; Daftar rincian kewenangan klinis dokter spesialis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi; Penentuan penilaian kuantitas untuk indikator kinerja dokter spesialis Kedokteran Forensik; Penentuan penilaian kualitas untuk Kedokteran Forensik; dan Pembuatan panduan praktik klinis Dalam mempersiapkan akreditasi Rumah Sakit khususnya pada pelayanan Kedokteran Forensik diperlukan keseriusan baik dalam pelayanan, persiapan fasilitas serta administrasinya sebagai pedoman sekaligus payung hukum dalam pelaksanaan pelayanan Kedokteran Forensik di Rumah Sakit. Dalam penulisan ini kami mencoba berbagi pengalaman tentang penyiapan administrasi KSM Kedokteran Forensik dalam pelaksanaan pelayanan guna kepentingan akreditasi. Kata Kunci: Akreditasi Rumah Sakit, RSUP Dr. Kariadi, Kedokteran Forensik, Administrasi Afiliasi Penulis : 1. Departemen Forensik dan Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Korespondensi: Bianti H.Machroes PENDAHULUAN Tugas Rumah Sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna, Rumah Sakit harus menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Salah satu upaya untuk menjaga sekaligus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan adalah melalui pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit. Akreditasi Rumah Sakit merupakan pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan menurut PERMENKES RI no. 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit. 50 I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017

Beberapa waktu yang lalu RSUP Dr. Kariadi Semarang yang merupakan salah satu UPT Kementerian Kesehatan dan rumah sakit rujukan untuk wilayah Indonesia bagian Tengah telah dilakukan akreditasi Joint Commission International (JCI) versi terbaru dan reakreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) versi terbaru. Pada penilaian akreditasi baik Joint Commission International (JCI) maupun Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) meliputi bidang pelayanan, administrasi serta fasilitas dan sarana prasarana dari seluruh unit yang ada di Rumah Sakit tak terkecuali pelayanan Pelayanan Kedokteran Forensik merupakan salah satu pelayanan yang ada di RSUP Dr. Kariadi. Pelayanan Kedokteran Forensik di RSUP Dr. Kariadi meliputi pelayanan visum luar, pelayanan otopsi, pelayanan visum klinis, pelayanan embalming, pelayanan rekonstruksi tubuh jenazah dan pelayanan pemulasaraan jenazah. Dalam pelaksanaan pelayanan Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi maka dibentuklah Kelompok Staf Medis (KSM) Kedokteran Forensik yang merupakan dokter dokter Spesialis Kedokteran Forensik dari Instansi RSUP Dr.Kariadi dan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Dalam menghadapi akreditasi Rumah Sakit, KSM Kedokteran Forensik telah mempersiapkan keseluruhan pokok penilaian termasuk kelengkapan administrasi. Beberapa hal yang penting dalam kelengkapan administrasi KSM Kedokteran Forensik yaitu penetapan kewenangan klinis, penilaian indikator kinerja dokter spesialis, dan panduan praktek klinik. Tujuan penulisan ini yaitu sebagai bahan acuan untuk menetapkan kewenangan klinis di Rumah Sakit, sebagai salah satu bahan acuan untuk penentuan tarif pelayanan Kedokteran Forensik di Rumah Sakit, dan sebagai bahan acuan bagi persiapan Rumah Sakit menghadapi akreditasi Rumah Sakit. METODE Metode penulisan yang digunakan pada artikel ini adalah metode deskriptif. Penulisan artikel ini merupakan penjabaran dari berbagai tinjauan pustaka dan pengalaman KSM Kedokteran Forensik saat dilakukannya penilaian oleh tim akreditasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelengkapan administrasi untuk staf medis Kedokteran Forensik di RSUP Dr. Kariadi meliputi: 1. Daftar pelayanan yang dapat dilakukan dokter spesialis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi. Tabel 1. Pelayanan Kedokteran Forensik RSUP Dr.Kariadi 2. Daftar rincian kewenangan klinis dokter spesialis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi. 51 I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017

5. Pembuatan panduan praktik klinis Tabel 2. Rincian Kewenangan Klinis 3. Penentuan penilaian kuantitas untuk Tabel 3. Indikator Penilaian Kuantitas 4. Penentuan penilaian kualitas untuk Tabel 4. Indikator Penilaian Kualitas Tabel 5. Panduan Praktek Klinis Pemeriksaan Luar Jenazah 1. Daftar pelayanan yang dapat dilakukan dokter spesialis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi. Untuk menentukan jenis pelayanan yang dapat dilakukan KSM Kedokteran Forensik di Rumah Sakit dilakukan melalui rapat KSM, Bagian dan Instalasi. Yang menjadi pertimbangan adalah jumlah tenaga, alat yang tersedia, sarana dan prasarana. Prinsipnya pelayanan tersebut mampu dilaksanakan KSM Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi dengan sumber daya yang tersedia. 2. Daftar rincian kewenangan klinis dokter spesialis Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi. Setelah penentuan jenis pelayanan yang dapat dilakukan selanjutnya KSM Kedokteran Forensik mengadakan rapat kembali untuk membuat rincian kewenangan klinis. Rincian kewenangan klinis yang telah dibuat oleh KSM Kedokteran Forensik dibicarakan dengan Komite Medik untuk disahkan oleh Direktur Utama. 3. Penentuan penilaian kuantitas untuk 52 I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017

Dari jenis pelayanan Kedokteran Forensik yang telah tersusun maka dibuatlah pembobotan atau pemberian nilai pada masing masing rincian pelayanan. Hasil pembobotan ini kemudian dibicarakan dengan Bagian SDM untuk penentuan target sebagai penilaian kuantitas indikator kinerja dokter spesialis Kedokteran Forensik. 4. Penentuan penilaian kualitas untuk Berbagai pelayanan Kedokteran Forensik yang telah disusun dipilih pelayanan yang menjadi unggulan dari KSM Kedokteran Forensik. Pelayanan Kedokteran Forensik yang menjadi unggulan ditentukan derajat prosentase kualitas artinya bahwa dalam melakukan pelayanan memiliki nilai kualitas pelayanan dari 0% 100%. 5. Pembuatan panduan praktik klinis Setiap jenis pelayanan yang dilakukan KSM Kedokteran Forensik secara rinci mulai dari awal pelayanan dimulai hingga penyelesaian pelayanan dibuatlah panduan praktik klinis. Bilamana terjadi hal hal yang tidak sesuai atau tidak dapat dilaksanakan serta mengalami perkembangan dalam pelaksanaan pelayanan maka akan disesuaikan. SIMPULAN Dalam mempersiapkan akreditasi Rumah Sakit khususnya pada pelayanan Kedokteran Forensik diperlukan keseriusan baik dalam pelayanan, persiapan fasilitas serta administrasinya sebagai pedoman sekaligus payung hukum dalam pelaksanaan pelayanan Kedokteran Forensik di Rumah Sakit. Kelengkapan administrasi KSM Kedokteran Forensik yaitu daftar pelayanan kedokteran forensik yang dapat dilakukan di Rumah Sakit, Panduan Praktik Klinis sebagai acuan standar pelayanan yang akan dilakukan, Rincian kewenangan klinis dokter spesialis Kedokteran Forensik sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, Penilaian kunatitas dan kualitas kinerja dokter spesialis Kedokteran Forensik dalam melakukan pelayanan. Dalam penulisan ini kami mencoba berbagi pengalaman tentang penyiapan administrasi KSM Kedokteran Forensik dalam pelaksanaan pelayanan guna kepentingan akreditasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit. 2012. 2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. 2009. 3. Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 2009. 4. Di Maio VJM., Dana SE., Handbook of Forensic Pathology. Boca Raton Florida. CRC Press. 2007. 5. Dolinak D., Matshes E.W., Lew E.O., Forensic Pathology: Principles and Practice. Burlington Mass: Elsevier. 2007. 6. Farrugia A, Ludes B. Diagnostic of Drowning in Forensic Medicine. Forensic Medicine From 53 I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017

Old Problems to New Challenges. September. 2011. 7. Amir A., Rangkaian ilmu kedokteran forensik. Fakultas Kedokteran Univertitas Sumatera Utara. Medan. 2011. 8. Hariadi Apuranto, Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, edisi ketujuh. Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya. 2011. 9. Idries A, tjiptomartono A. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam proses Penyidikan. Sagung Seto. Jakarta. 2010. 10. Herkutanto (2005) Peningkatan kualitas pembuatan Visum et Repertum (VeR) Kecederaan di Rumah Sakit melalui Pelatihan dokter unit gawat darurat (UGD). JMPK Vol. 08/No.03. Jakarta. 2005. 12. Sampurna B, Syamsu Z, Siswaja TD. Peranan Ilmu Forensik Dalam Penegakan Hukum. Ilmu Kedokteran Forensik Universitas Indonesia. Jakarta. 2008. 13. Sampurna B. Peran Forensik dalam Kasus Asuransi. Dalam: Indonesian Journal of Legal and Forensic Sciences, Vol 1. 2008. 14. Stark MM. History and Development of Clinical Forensik Medicine. Dalam: Clinical Forensic Medicine: A Physician Guide Edition 2 nd. Human Press Inc. Totowa. 2011. 15. Rika Susanti. Paradigma Baru Peran Dokter Dalam Pelayanan Majalah Kedokeran Andalas No.2 Vol.36. Padang. 2012. 11. Howard C, Adelman M. Establishing The Time of Death in : Forensic Medicine. New York : Infobase Publishing. 2007. 54 I S B N 978-602-50127-0-9 Pekanbaru, 15-16 Juli 2017