STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

dokumen-dokumen yang mirip
PROSEDUR MUTU KURIKULUM DAN LULUSAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PROSEDUR MUTU PENYUSUNAN KURIKULUM UNIVERSITAS NGUDI WALUYO. Ungaran, Februari 2015 LEMBAGA PENJAMIN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

BADAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Draft Standar Mutu UB * *Proses Pengesahan Rektor dan Senat Universitas Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Tentang STANDAR MUTU

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

STANDAR ISI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR PROSES PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR KERJASAMA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

SALINAN STANDAR MUTU

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENELITIAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Cross Reference Borang Penilaian Program Studi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

PERATURAN NOMOR : /IT2/HK PP/2013. Tentang PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER TAHUN

STANDAR PENILAIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

STANDAR MUTU PROSES BELAJAR MENGAJAR STIKES CUT NYAK DHIEN LANGSA

STANDAR PENDIDIKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR PEMBIAYAAN PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

BUKU STANDAR MUTU SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 478/SK/R/UI/2004 TENTANG EVALUASI KEBERHASILAN STUDI MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII


STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MADURA

MANUAL SPMI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI NOMOR 64 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMUM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR 2 : STANDAR ISI PEMBELAJARAN

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

MANUAL PROSEDUR PENGEMBANGAN DAN PENINJAUAN KURIKULUM TINGKAT PROGRAM STUDI

Kebijakan Pengembangan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

MEMUTUSKAN. Menetapkan : PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS JEMBER TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAB I KETENTUAN UMUM.

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR ISI PEMBELAJARAN

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Penetapan Bahan Kajian dan Mata Kuliah dari Capaian Pembelajaran (CP) Disusun dari Beberapa Sumber.

BUKU III STANDAR SPMI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Transkripsi:

STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 09 UNGARAN

Standar Kurikulum Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM 01 09 Revisi ke : 1 Tanggal : 02 Januari 2017 Dikaji ulang oleh : Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dikendalikan oleh : Badan Penjaminan Mutu Disetujui oleh : Rektor UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Revisi ke Tanggal 1 02-01-17 STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SPMI-UNW/SM/01/09 Disetujui oleh Rektor SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 2 dari 15

STANDAR KURIKULUM SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL Disetujui oleh: Revisi ke 1 Tanggal 02-01-17 SPMI-UNW/SM/01/09 Rektor 1. VISI DAN MISI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 1.1. VISI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Menjadi Universitas yang berbudaya sehat dan bereputasi Internasional Pada tahun 2040 1.2. MISI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan kesehatan dan berbudaya sehat. 2. Mengembangkan budaya akademik yang sehat dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penyelenggaraan penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat. 3. Membentuk sistem manajemen universitas yang memiliki akuntabilitas dan aksesibilitas serta berbudaya organisasi yang sehat 4. Membentuk. jaringan kerjasama yang sehat dengan para pemangku kebijakan (stakeholder) di dalam dan luar negeri. 2. LATAR BELAKANG Sesuai visi dan misi Universitas Ngudi Waluyo untuk mencapai pengakuan internasional kualitas pendidikan di Universitas Ngudi Waluyo. Jabaran Kurikulum UNW selaras dengan definisi dari Dikti mengenai kurikulum di perguruan tinggi yang merupakan perencanaan yang memuat aturan tentang capaian hasil pembelajaran atau kompetensi (Learning Outcomes), isi, dan bahan mata kuliah serta metode yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tinggi. Kurikulum di perguruan tinggi telah diatur sedemikian rupa dalam Kepmendiknas No 232/U/2000, dipertegas oleh SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 3 dari 15

Kepmendiknas No 045/U/2002, dan di dalam Surat Keputusan tersebut, diatur dengan jelas bagaimana menyusun dan melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) di perguruan tinggi. Lebih lanjut, standar kompetensi yang harus dicapai di perguruan Tinggi juga sudah dicantumkan dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesiayang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki Indonesia. Dari evaluasi dokumen kurikulum program studi yang telah dilakukan oleh Lembaga Pengembangan dan Pengkajian Pendidikan Universitas Ngudi Waluyo (UNW) dan Badan Penjaminan Mutu (BJM), semua program studi telah memiliki dokumen kurikulum, namun masih beragam struktur dan implementasinya. Penilaian dan evaluasi kurikulum selama ini memperlihatkan beberapa hal yang masih perlu diperbaiki antara lain adanya duplikasi mata kuliah di program studi yang berbeda (kodifikasi dan nama mata kuliah); besaran satuan kredit semester per mata kuliah; periodisasi kurikulum (beberapa kurikulum berlaku pada satu periode waktu yang sama), dan lain-lain. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan dalam rangka sinkronisasi kualitas kurikulum berdasarkan aturan Dikti maka diperlukan dokumen Standar Mutu Kurikulum yang meliputi penentuan standar kualitas input-processoutput; Manual Prosedur Desain dan Evaluasi Kurikulum; dan Jadwal Evaluasi Kurikulum untuk seluruh program studi di lingkungan Universitas Ngudi Waluyo. 3. KRITERIA MUTU KURIKULUM (QUALITY CRITERIA FOR CURRICULUM) Secara ringkas, Mutu Kurikulum dinilai dari empat hal berikut: 3.1 Kompetensi Lulusan (Learning Outcomes/Capaian Pembelajaran) : Kompetensi atau Capaian Pembelajaran lulusan yang harus dicapai harus dirumuskan eksplisit dan jelas. 3.2 Pengembangan dan implementasi kurikulum Pengembangankurikulum dilakukan dengan memperhatikan standar input, proses dan output. Kurikulum yang telah dirancang diimplementasikanpada tinkatan administratif dan kegiatan pembelajaran actual serta dievaluasi secara periodic dalam rangka menjamin ketercapaian Kompetensi yang dicanangkan. 3.3 Pengetahuan/Dasar ilmiah pada kurikulum SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 4 dari 15

Isi dan urutan bahan ajar pada kurikulum memberikan pengetahuan dasar (basic sciences); sosial/perilaku/administratif dan terapan serta keterampilan yang diperlukan, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara progresif. 3.4 Simulasi dan Pengalaman Praktek Kurikulum menyediakan pengalaman edukatif pada setting aktual atau simulasi untuk mengembangkan dan mendemonstrasikanpencapaian kompetensi yang diharapkan, di bawah tanggungjawab staf akademik dan bimbingan profesional praktisioner. Bersifat integratif, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara progresif mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. 4. STANDAR MUTU PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 4.1 PENGEMBANGAN KURIKULUM a. Kriteria kualitas pengembangan kurikulum Pengembangan kurikulum pogram studi harus memenuhi standar kualitas: 1) Input 2) Proses 3) Output b. Standar Kualitas Input Dalam perancangan kurikulum mempertimbangkan dan mengakomodasi 1) Peraturan perundang-undangan; 2) SNPT; 3) Kebutuhan para pemangku kepentingan; 4) Konsensus; dari asosiasi pendidikan; 5) Konsensus dari asosiasi profesi nasional dan atau internasional; 6) Capaian Pembelajaran yang ditetapkan Dikti-KKNI; 7) Visi dan misi Universitas Ngudi Waluyo; 8) Hasil tracer study; 9) Hasil evaluasi dan umpan balik kajian keselarasan rancangan versus implementasi aktual kurikulum. c. Standar Kualitas pada Proses Pengembangan Kurikulum 1) Ada Tim Kurikulum (atau yang setara) yang representatif/mewakili Dosen dan Mahasiswa, bersama Tim Jaminan Mutu Program Studi jika sudah terbentuk, yang menyusun kurikulum. SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 5 dari 15

2) Melalui proses yang terorganisasi, kompetensi/learning Outcomes/Capaian Pembelajaran digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan dan mengimplementasikan filosofi, struktur, isi, dan metode instruksional (pembelajaran) kurikulum dan asesmen pencapaian kompetensi mahasiswa. (Gambar 3. Diagram Alir Penyusunan Kurikulum dan Lampiran 4). 3) Metode pembelajaran harus menjamin mahasiswa mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diperlukan untuk dunia kerja (atau tahapan pendidikan berikutnya) dan menjadi individu yang mampu mengarahkan diri (self-directed) dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning). 4) Dalam hal penyusunan kembali (redesign) kurikulum, Tim Kurikulum mempertimbangkan kesesuaian antara Kurikulum yang dirancang dan implementasinya; mengevaluasi Rancangan Pembelajaran Semester danpembelajaran aktual (bahan ajar yang digunakan dan strategi pembelajaran yang telah dilaksanakan); pembelajaran kurikuler; co-kurikuler dan extra-kurikuler; sistem blok/konvensional; serta asesmen/penilaian, untuk menjamin ketercapaian kompetensi yang dicanangkan. 2. Standar Kualitas Output (silabus, buku pedoman pendidikan, web) Kurikulum sebagai suatu rencana, diwujudkan dalam serangkaian mata kuliah atau blok mata kuliah. a. Pengetahuan/Dasar Ilmiah pada Kurikulum Isi dan urutan bahan ajar pada kurikulum memberikan pengetahuan dasar (basic sciences); sosial/perilaku/administratif dan terapan serta keterampilan yang diperlukan, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut (advancement) secara pogresif. b. Simulasi dan Pengalaman Praktek Kurikulum menyediakan pengalaman edukatif pada setting aktual atau simulasi untuk mengembangkan dan mendemonstrasikanpencapaian kompetensi yang diharapkan, di bawah tanggungjawab staf akademik dan bimbingan profesional praktisioner. Bersifat integratif, dimulai dari pengenalan, penguatan (reinforcement ) dan berlanjut ke tingkat lebih tinggi (advancement) secara progresif mengembangkan kompetensi kognitif, psikomotorik dan afektif. SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 6 dari 15

c. Dokumen Kurikulum Dokumen Kurikulum dibuat dalam format buku dan web yang harus mencantumkan: 1) Profil lulusan 2) Capaian Pembelajaran/Learning Outcomes 3) Jumlah sks 4) Masa studi minimum dan maksimum 5) Mata Kuliah untuk mencapai hasil pembelajaran dengan kompetensi inti; pendukung dan lainnya 6) Bagan atau Silabus Kurikulum (lihat contoh pada Lampiran 6) 7) Proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa 8) Asesmen untuk menilai capaian pembelajaran 9) Perlunya Diploma Supplement (surat keterangan pelengkap ijazah dan transkrip) 10) Peraturan terkait sistem Pendidikan Tinggi yang berlaku di Indonesia dan Peraturan atau konsensus lembaga lain yang digunakan sebagai dasar pertimbangan penyusunan kurikulum 11) Matriks/Pemetaan Capaian Pembelajaran versus Mata Kuliah (lihat Lampiran 7) 12) Deskripsi singkat Blok Mata kuliah dan Mata Kuliah serta kompetensi/learning objectives yang akan dicapai (lihat contoh pada Lampiran 8) 13) Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 14) Jika Program Studi menerima mahasiswa asing atau menyelenggarakan Kelas Internasional, Dokumen Kurikulum dibuat dalam bahasa Inggris. a. Mata Kuliah 1) Mata kuliah atau blok mata kuliah merupakan rangkaian bahan kajian yang diperlukan untuk mendapatkan satu atau beberapa capaian pembelajaran. 2) Jenis mata kuliah atau blok mata kuliah dalam suatu kurikulum program studi terdiri atas: a) sejumlah mata kuliah wajib umum, yang ditujukan untuk membentuk sikap dan tata nilai; b) sejumlah mata kuliah atau blok mata kuliah wajib program studi, yang ditujukan untuk menghasilkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan kemampuan mengelola kewenangan serta tanggung jawabnya; dan SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 7 dari 15

c) sejumlah mata kuliah atau blok mata kuliah pilihan di dalam atau di luar program studi yang bersangkutan, yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan sesuai minat mahasiswa. d) Mata kuliah sedapat mungkin bersifat integrative dan total jumlah mata kuliah pada satu program studi tidak lebih dari 36 (tiga puluh enam). e) Program studi Strata Sarjana dan/atau Profesi, pada strata Sarjananya memiliki mata kuliah wajib umum: Agama; Pancasila; Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia ; Bahasa Inggris f) Pemberian Kode dan Nama Mata Kuliah di seluruh Program Studi di Universitas Ngudi Waluyo menganut norma yang penyeragaman, bahwa jika Nama Mata Kuliah sama walaupun diselenggarakan pada Program Studi yang berbeda maka Kode dan Nama Mata Kuliah akan sama dan harus menunjukkan kompetensi/learning objectives yang sama. g) Bobot suatu mata kuliah dinyatakan dalam besaran satuan kredit semester (sks).8. Bobot suatu blok mata kuliah dapat dinyatakan dalam besaran jam pembelajaran atau satuan kredit semester (sks). e. SKS 1) Besarnya sks suatu mata kuliah atau jam pembelajaran blok mata kuliah merupakan takaran waktu belajar mahasiswa yang dibutuhkan untukmemenuhi capaian pembelajaran. 2) Penetapan jumlah sks mata kuliah atau blok mata kuliah didasarkan pada tingkat capaian pembelajaran, tingkat kedalaman dan keluasanbahan kajian, dan metode pembelajaran yang digunakan untuk memenuhicapaian pembelajaran. 3) Satuan kredit semester (sks) merupakan: a) takaran beban belajar mahasiswa per minggu per semester melalui berbagai bentuk kegiatan kurikuler dalam proses pembelajaran; b) takaran jumlah beban belajar mahasiswa dalam suatu program studi yang dinyatakan dalam kurikulum; c) takaran beban tugas dosen dalam pembelajaran yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran. 4) Satu (1) sks setara dengan paling sedikit 3 (tiga) jam kegiatan belajar per minggu per semester. 5) Rincian waktu 1 (satu) sks untuk berbagai bentuk pembelajaran sebagaiberikut: a) Kuliah, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 8 dari 15

Kegiatan belajar dengan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester; Kegiatan belajar dengan penugasan terstruktur 50 (lima puluh) menit per minggu per semester untuk program diploma III dan sarjana; Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester untuk program Diploma III dan sarjana. Responsi, tutorial, seminar, bentuk pembelajaran lain yang sejenis, yaitu kegiatan pembelajaran yang terdiri atas: - Kegiatan belajar tatap muka 100 (seratus) menit per minggu persemester; - Kegiatan belajar mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu persemester. Praktikum, yaitu kegiatan pembelajaran di laboratorium/bengkel/studio3 (tiga) jam per minggu per semester; Praktek lapangan/kerja praktek, yaitu kegiatan pembelajaran dengan praktek di lapangan 4 (empat) jam per minggu per semester; Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, yaitu kegiatan penelitian/pembuatan model/pembuatan dan/ atau pergelaran karya seni/perencanaan/perancangan 4 (empat) jam per minggu persemester; f. Beban Studi Beban pembelajaran suatu program studi pada jenis pendidikan akademik, vokasi, dan profesi dinyatakan dalam besaran sks, sebagai berikut: 1. Program studi pada program diploma III paling sedikit 108 (seratus delapan) sks 2. Program studi pada program sarjana paling sedikit 144 (seratus empat puluh empat) sks 3. Beban belajar mahasiswa adalah 8 (delapan) jam per hari, atau 48 (empat puluh delapan) jam per minggu setara dengan 18 (delapan belas) sks per semester, sampai dengan 9 (sembilan) jam per hari atau 54 (lima puluh empat) jam per minggu setara dengan 20 (dua puluh) per semester. 4. Kurikulum program studi disusun dengan mempertimbangkan beban belajar mahasiswa. g. Masa Studi 1. Kurikulum program studi pada: a. program diploma dan program sarjana, satu tahun terdiri atas 2 (dua) semester; b. pada program profesi, spesialis, magister dan program doktor, satu tahun dapat terdiri atas 3 (tiga) semester. SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 9 dari 15

2. Mahasiswa yang dapat menunjukkan prestasi akademik yang tinggi dapat mengambil paling banyak 24 (dua puluh empat) sks per semester. 3. Masa studi terpakai yang diizinkan dalam suatu program studi a. Program sarjana : 8 (delapan) - 10 (sepuluh) semester; b. Program diploma tiga : 6 (enam) - 8 (delapan) semester; c. Program profesi : 2 (dua) - 4 (empat) semester; 4. Mahasiswa suatu program studi pada program sarjana yang memiliki kemampuan di atas rerata diizinkan menyelesaikan studi dalam waktu paling sedikit 7 (tujuh) semester h. Proses Pembelajaran 1. Proses pembelajaran harus berpusat pada mahasiswa (student-centered learning); mengedepankan kegiatan berpikir kritis dan diskusi sehingga mahasiswa aktif berperan dan terlibat pada proses pembelajaran mereka. 2. Perencanaan proses pembelajaran meliputi penetapan tempat/kelas untuk pembelajaran, beban kerja dosen, penyiapan sumber belajar, dan pengelolaan proses pembelajaran. 3. Jumlah mahasiswa per kelas untuk tiap mata kuliah atau blok mata kuliah disesuaikan dengan karakteristik mata kuliah atau blok mata kuliah yang memungkinkan interaksi antara mahasiswa dengan dosen untuk memenuhi capaian pembelajaran. i. Deskripsi Mata Kuliah dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 1. Deskripsi Blok Mata Kuliah tau Mata Kuliah paling sedikit berisi rumusan tujuan pembelajaran Blok Mata Kuliah secara umum dan tujuan pembelajaran tiap Mata Kuliah serta topik bahasan pada Mata Kuliah; metode pembelajaran dan assesmen yang digunakan untuk menilai hasil belajar. 2. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) paling sedikit memuat: a) Nama program studi dan nama, kode, semester, sks, dosen, serta capaian pembelajaran mata kuliah atau blok mata kuliah; b) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran; c) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; d) Bahan pembelajaran atau bahan kajian; e) Kriteria atau indikator penilaian; f) Bobot penilaian; SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 10 dari 15

g) Strategi pembelajaran/pengalaman belajar mahasiswa; h) Daftar referensi yang digunakan; i) rincian/deskripsi semua tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. j. Asessmen hasil belajar j) Penanggungjawab kualitas mata kuliah J. Asesmen Pembelajaran Mahasiswa dan Perbaikan Kurikulum 1. Standar penilaian pendidikan merupakan kriteria minimal tentang kegiatan sistematis yang dilakukan untuk menentukan kualifikasi atas perencanaan dan pelaksanaan dan pengendalian proses pembelajaran, serta capaian pembelajaran setelah mahasiswa menjalani proses pembelajaran. 2. Lingkup penilaian meliputi: a) Penilaian terhadap capaian pembelajaran mata kuliah atau blok mata kuliah dan program studi oleh mahasiswa. b) Penilaian terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran oleh dosen. 3. Asesmen (Penilaian) Hasil Belajar mahasiswa berfungsi: a. Memotivasi belajar mahasiswa; b. Memberikan informasi kepada mahasiswa apa yang telah dicapai (dan yang belum dicapai) oleh mahasiswa c. Menentukan tingkat keberhasilan (skor) mahasiswa memenuhi capaian pembelajaran pada setiap mata kuliah atau blok mata kuliah; dan d. Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran. 4. Metode asesmen yang digunakan untuk menilai capaian pembelajaran mahasiswa (competence-based assessment) harus valid dan dapat dipercaya (reliable) untuk mengevaluasi pembelajaran 5. Metode asesmen yang digunakan baik berupa metode obyektif dan maupun metode sunwyektif dimanfaatkan untuk mengevaluasi dan dan memperbaiki mahasiswa baik secara individu maupun kolektif. 6. Metode asesmen dapat melibatkan penilaian diri-sendiri (self-assessment); penilaian oleh teman atau kolega (peer-assessment) dan staf pengajar dosen maupun asisten dosen (tutor assessment). a. Self assessment, di mana mahasiswa akan belajar bagaimana memantau dan mengevaluasi proses belajar mereka sendiri. Elemen ini merupakan salah satu SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 11 dari 15

yang penting pada kurikulum karena proses pembelajaran bertujuan menghasilkan lulusan yang mampu melakukan refleksi dan kritis terhadap diri sendiri. b. Peer assessment, di mana mahasiswa saling menerima umpan balik mengenai pembelajaran masing-masing. Metode ini membangun kepercayaan (trust) dan saling menghormati (mutual respect). c. Tutor assessment, di mana salah satu atau kelompok pengajar (dosen atau asisten dosen) memberikan komentar dan umpan balik terhadap hasil kerja mahasiswa. 7. Pada suatu program studi yang melaksanakan kurikulum berbasis kompetensi, penilaian capaian pembelajaran pada program studi tersebut menggunakan pendekatan kriteria (PAK). 8. Penilaian tentang keberhasilan unit pengelola program studi dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menghasilkan capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, dilakukan melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal. 9. Program studi melakukan analisis dan interpretasi serta menggunakan data asesmen untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diharapkan dan secara terus menerus memperbaiki isi, organisasi, dan implementasi kurikulum k. IMPLEMENTASI KURIKULUM 1. Kegiatan Implementasi Kurikulum Kegiatan implementasi kurikulum meliputi: 1) Kegiatan administrasi perkuliahan 2) Kegiatan pembelajaran yang terdiri dari: 1) Kegiatan perkuliahan 2) Kerja praktek 3) Bimbingan akademik 4) Tugas akhir (penulisan skripsi) 5) Kegiatan penelitian 6) Kegiatan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat 3) Kegiatan kemahasiswaan (terkait integrasi sport dan art ke dalam struktur kurikulum) 1) Kegiatan seni (art) SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 12 dari 15

2) Kegiatan olahraga (sport) 3) Mahasiswa pencinta alam 4) Organisasi kemahasiswaan lain 2. Pemantauan 1) Selama implementasi kurikulum, penyelenggaran program studi harus melaksanakan pemantauan. 2) Pemantauan adalah kegiatan pengawasan terhadap proses pembelajaran agar implementasi kurikulum tetap berada pada jalur yang diharapkan, sesuai dengan yang telah direncanakan. 3) Hasil monitoring dilaporkan setiap akhir semester sehingga perbaikan implementasi dan kurikulum (parsial) dapat dilakukan pada semester/tahun berikutnya. l. EVALUASI KURIKULUM 1. Evaluasi Internal Kurikulum a. Evaluasi internal kurikulum merupakan bagian dari kegiatan penjaminan mutu; yang. mencakup evaluasi terhadap input, proses dan output. b. Input yang dimaksud pada butir a adalah komponen standar mutu tentang landasan ideal kurikulum UNW, spesifikasi program studi, kurikulum, pengembangan kurikulum, dokumen kurikulum dan mahasiswa. c. Proses yang dimaksud pada butir a mencakup butir standar mutu pelaksanaan kurikulum, pengawasan mutu kurikulum, peninjauan kurikulum, penilaian mahasiswa, dan dukungan terhadap mahasiswa. d. Output yang dimaksud pada butir a di atas adalah produk lulusan dan kinerja mahasiswa (Indeks Prestasi Kumulatif; masa studi; kegiatan dan prestasi mahasiswa lainnya; masa tunggu dan employment) serta dampak lulusan pada masyarakat lokal, regional, nasional atau internasional sesuai bidang terkait Program Studi. e. Evaluasi internal berupa peninjauan kurikulum secara keseluruhan dilakukan setiap 3-5 tahun atau setelah dampak dari implementasi kurikulum dapat diketahui maupun bila terjadi perubahan tuntutan pemangku kepentingan yang mengharuskan Program Studi meninjau kembali kurikulumnya. f. Evaluasi internal kurikulum dilakukan sebagai berikut: 1) Kajian terhadap laporan evaluasi diri program studi dan fakultas terkait dengan kurikulum. 2) Kegiatan audit. SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 13 dari 15

3) Penilaian (assesment) terhadap kurikulum. 4) Tracer study. 5) Rekomendasi. g. Hasil kegiatan evaluasi internal kurikulum berupa laporan yang di dalamnya tercantum kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang sedang diimplementasikan; serta rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan penyempurnaan proses pembelajaranevaluasi Eksternal Kurikulum 1. Evaluasi eksternal merupakan penilaian dari pihak luar untuk melihat apakah kurikulum telah memenuhi standar yang telah disepakati. 2. Bagi pendidikan profesi, evaluasi eksternal juga dilakukan oleh pihak kolegium/asosiasi profesi dari bidang yang bersangkutan. n. Tindakan Penyempurnaan dan Pengembangan Kurikulum 1. Tindakan penyempurnaan dan pengembangan dapat pula disebut tindakan koreksi. 2. Tindakan koreksi kurikulum dapat dilakukan secara parsial dan segera, baik pada tingkatan Mata kuliah, proses pembelajaran, asesmen hasil belajar dan sebagainya berdasarkan hasil evaluasi internal dan/atau eksternal. 3. Tindakan yang dimaksud dapat berupa penyegaran di bidang ilmu, penugasan staf mengikuti seminar dan lokakarya, pelatihan keterampilan mengajar, sebagai fasilitator, rapat kerja untuk memperbaiki silabus dan lain-lain. 4. Setiap tindakan koreksi harus didokumentasi. 5. Tindakan Koreksi yang mencakup keseluruhan kurikulum diselenggarakan berdasarkan Standar Mutu Pengembangan Kurikulum 8. DOKUMEN TERKAIT Standar pembiayaan ini harus diselaraskan dengan dokumen standar mutu yang lain, khususnya yang berkaitan dengan aspek pembiayaannya. Manual prosedur, borang atau formulir kerja yang terkait dengan pembiayaan. 9. REFERENSI SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 14 dari 15

Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 73 tahun 2013 tentang Penerapan kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia bidang pendidikan tinggi.. Permenristekdikti No. 44 tahun 2015 tentang standar nasional pendidikan tinggi Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT), Dirjen Dikti, Depdiknas, 2008 Tim Pengembangan SPMI-PT, Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti, 2010. 10. LAMPIRAN Tidak ada lampiran SPMI-UNW/SM/01/09 Hal 15 dari 15