BAB III LANDASAN TEORI. Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu

dokumen-dokumen yang mirip
BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan saham secara maksimal (Wang et al, 2009). semakin berkembang. Dengan memanfaatkan model model peramalan dari

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BACK PROPAGATION NETWORK (BPN)

BAB III METODE EGARCH, JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN NEURO-EGARCH

SVM untuk Regresi Ordinal

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

2 BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

Program Pilihan Ganda Sederhana dengan Java

BAB II. Penelitian dengan jaringan syaraf tiruan propagasi balik. dalam bidang kesehatan sebelumnya pernah dilakukan oleh

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

Estimasi Suhu Udara Bulanan Kota Pontianak Berdasarkan Metode Jaringan Syaraf Tiruan

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI PRODUKTIVITAS PEGAWAI. Jasmir, S.Kom, M.Kom

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

SVM untuk Regresi. Machine Learning

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

Arsitektur Jaringan Salah satu metode pelatihan terawasi pada jaringan syaraf adalah metode Backpropagation, di mana ciri dari metode ini adalah memin

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN SUPPORT VECTOR REGRESSION

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

APLIKASI JARINGAN SARAF TIRUAN UNTUK INVENTARISASI LUAS SUMBER DAYA ALAM STUDI KASUS PULAU PARI

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 METODE PENELITIAN

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

3. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

BAB 4 DISAIN MODEL. Pengguna. Citra. Ekstraksi Ciri x. Antar muka (Interface) Data Hasil Ekstraksi Ciri. Testing dan Identifikasi.

Prediksi Pergerakan Indeks Harga Saham Menggunakan Artificial Neural Network dan Support Vector Machine

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

BAB VIII JARINGAN SYARAF TIRUAN

Support Vector Machine

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KLASIFIKASI WILAYAH DESA-PERDESAAN DAN DESA-PERKOTAAN WILAYAH KABUPATEN SEMARANG DENGAN SUPPORT VECTOR MACHINE (SVM)

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.2, (2015) ( X Print) A-31

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus : CV.

Bab 5 Penerapan Neural Network Dalam Klasifikasi Citra Penginderaan Jauh

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Kernel. Machine Learning

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ABSTRACT. Kata kunci: Fuzzy Tsukamoto, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation 1. LATAR BELAKANG MASALAH

Neural Networks. Machine Learning

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression

Peramalan Data IHSG Menggunakan Metode Backpropagation

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi.,Volume,. Bulan.. ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Presentasi Tugas Akhir

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

SIMULASI DAN PREDIKSI JUMLAH PENJUALAN AIR MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (Study Kasus: PDAM TIRTA KEPRI) Ilham Aryudha Perdana

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu perusahaan yang akan memberikan keuntungan dalam bentuk deviden dan capital

BAB II LANDASAN TEORI

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

Jaringan syaraf dengan lapisan tunggal

BAB II NEURAL NETWORK (NN)

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Farah Zakiyah Rahmanti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. dengan kasus atau metode yang akn diteliti. Pemanfaatan metode multilayer

Aplikasi Artificial Neural Network (ANN) untuk Memprediksi Perilaku Sumur Geotermal

KLASIFIKASI ARITMIA EKG MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DENGAN FUNGSI AKTIVASI ADAPTIF

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

METODOLOGI PENELITIAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

SIMULASI DAN PREDIKSI PASANG SURUT AIR LAUT MENGGUNKAN WAVELET-NEURAL-NETWORK (Studi Kasus : Perairan Tarempa)

Transkripsi:

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Peramalan Definisi Peramalan adalah memperkiraan atau memproyeksikan sesuatu yang akan terjadi dimasa sekarang maupun yang akan datang. dikarena masa yang akan datang tidak bisa dipastikan, maka dibutuhkan beberapa prediksi baik eksplisit maupun implisit. Peramalan bertujuan member informasi yang ada pada masa sekarang ini sebagai bahan arahan aktivitas di masa yang akan datang untuk mencapai suatu tujuan (Makridatis, 1999). Dalam peramalan pergerakan harga saham, harga penutupan dari indeks harga saham gabungan dapat dipengaruhi oleh faktor harga lainnya, yaitu harga minyak dan harga emas(muharam et al, 2013). 3.2 Definisi Least Squares Support Vector Machines (LSSVM) LSSVM (Least Squares Support Vector Machines ) merupakan sebuah metode yang merupakan hasil modifikasi dari metode Support Vector Machines (SVM) yang dilakukan oleh Suykens et al. (2002). Dalam Penelitian Suykens et al. ini bertujuan untuk memecahkan persamaan persamaan linier dengan cara yang lebih sederhana dibandingkan metode sebelumnya, yaitu metode SVM (Suykens et al, 2002). Selain memiliki kompleksitas kalkulasi yang lebih rendah, 21

proses training LSSVM dalam permasalahan berskala besar juga lebih cepat, karena menggunakan resource komputasi yang lebih sedikit dibanding metode SVM (Mustaffa et al, 2011). Dalam penggunaan kernel RBF, jumlah parameter yang harus dioptimalkan pada LSSVM juga lebih sedikit disbanding SVM, karena pada LSSVM hanya ada dua variable yang perlu ditentukan, yaitu (γ, σ^2), sedangkan pada SVM terdapat tiga parameter, yaitu (C, σ2, ε) (Ou, & Wang, 2009). Seperti pada SVM, LSSVM juga dapat digunakan untuk permasalahan klasifikasi dan regresi baik pada kasus linear maupun non linear. Untuk kasus nonlinear, teknik kernel juga dapat diaplikasikan di dalam LSSVM. Pilihan kernel yang dapat digunakan sama seperti SVM, yaitu linear, polinominal, RBF, dan MLP. 3.2.1 LSSVM untuk klasifikasi Pemandu Untuk klasifikasi, dalam model primal space, decision function dirumuskan sebagai berikut :... (1) dimana φ(.) : adalah pemetaan ke ruang fitur high dimensional seperti pada SVM standar. Berikut adalah rumusan problema optimasi dalam LSSVM yang diperkenalkan oleh Suykens et al, (2002) :... (2) 22

Sedemikian hingga :... (3) Terlihat dua hal yang membedakan hasil modifikasi ini terhadap formulasi asli oleh vapnik. Yang pertama adalah pada penggunaan fungsi persamaan yang menggantikan pertidaksamaan dimana nilai 1 di bagian kanan lebih merupakan suatu nilai target alih alih nilai threshold. Untuk mentolerir kesalahan, persamaan dilengkapi dengan suatu variable kesalahan yang memiliki peran sama seperti dalam rumus SVM. Perbedaan kedua yaitu pada penggunaan fungsi kuadrat untuk variable kesalahan tersebut. Untuk kasus nonlinier, diturunkan rumus Lagrangian berikut :.......(4) Dimana nilai adalah Lagrange multipliers, yang bisa bernilai positif maupun negative. Untuk mencapai nilai optimal, kondisi berikut harus terpenuhi :.. (5) Dengan mengeliminasi w dan e, diperoleh system linear : 23

.......(6) Dimana :.......(7) Dan =. Trik kernel dapat diaplikasikan di dalam matriks :.......(8) Untuk i,j = 1,,N. Dengan demikian, model LSSVM yang dihasilkan dalam dual space adalah sebagai berikut :... (9). 3.2.2 LSSVM untuk estimasi fungsi Penurunan rumus pada LSSVM untuk estimasi fungsi pada dasarnya sama seperti pada LSSVM untuk klasifikasi karena LSSVM klasifikasi sebenarnya dapat dipahami sebagai kasus regresi dengan target +1 dan -1. 24

Misalkan decision function dari model LSSVM dalam primal space dirumuskan sebagai berikut (Suykens et al, 2002) :..... (10) Dimana φ(.) : adalah pemetaan ke ruang fitur high dimensional seperti pada SVM standar. Maka, dirumuskan problema optimasi dalam LSSVM regresi, yaitu :.....(11) Sedemikian sehingga..... (12) Rumus Lagrangian yang dibangun untuk kasus nonlinier sebagai berikut :.....(13) Dimana nilai adalah Lagrange multipliers. Kondisi optimal yang harus dipenuhi antara lain :. (14) Setelah mengeliminasi w dan e, diperoleh : 25

......(15) dimana :.....(16) Trik kernel dapat diaplikasikan sebagai berikut :..... (17) Untuk i,j = 1,,N. Dengan demikian, fungsi estimasi yang dihasilkan adalah :.....(18) 3.3 Definisi Backpropagation Backpropagation merupakan suatu algoritma pembelajaran terawasi yang menggunakan perceptron dengan lapisan yang banyak untuk mengubah bobot yang terhubung pada neuron yang berada pada lapisan yang tersembunyi. Error Output digunakan untuk mengubah perubahn nilai bobotnya dalam backward (arah mundur) dan untuk mendapatkan nilai error dilakukan pekerjaan tahapan 26

fordward propagation atau perambatan maju terlebih dahulu. Dalam perambatan maju diaktifkan neuron pada fungsi aktivasi yang dapat dideferensiasikan (Kusumadewi, 2010) :.....(20) Atau seperti tangent sigmoid :.....(21) Pelatihan Backpropagation dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini : Langkah ke-0 : Inisialisasi bobot; Langkah ke-1 : Selama kondisi berhenti bernilai salah, kerjakan langkah 2-9; Langkah ke-2 : Untuk setiap data training, lakukan langkah 3-8. Umpan Maju (Feedforward) Langkah ke-3 : Setiap unit input ( menerima sinyal input dan menyebarkan sinyal tersebut ke seluruh unit tersembunyi. Langkah ke-4 : Pada unit tersembunyi ( menunjukan sinyal-sinyal input yang sudah berbobot (termasuk biasnya).....(22) 27

Lalu menghitung sinyal output dari unit tersembunyi dengan menggunakan fungsi fungsi aktivasi yang telah ditentukan :.....(23) Sinyal output ini selanjutnya dikirim ke seluruh unit pada unit atas (unit output) Langkah ke-5 : Tiap-tiap output ( menjumlahkan bobot sinyal input :.(24) Lalu menghitung sinyal output dari unit output bersangkutan dengan menggunakan fungsi aktivasi yang telah ditentukan......(25) Sinyal output ini selanjutnya dikirim keseluruh unit pada output. Umpan Mundur/ Propagasi Error (Backpropagation of Error) Langkah ke-6 : Setiap unit output ( menerima suatu pola target yang sesuai dengan pola input pelatihan, untuk menghitung kesalahan (error) antara target dengan output yang dihasilkan jaringan. (26) Factor error digunakan untuk menghitung koreksi yang nantinya akan dipakai untuk 28

memperbaiki, dimana Selain itu juga dihitung koreksi bias akan dipakai untuk memperbaiki, dimana yang nantinya Faktor kemudian dikirim pada lapisan yang berada pada langkah ke-7. Langkah ke-7 : Setiap unit tersembunyi menerima input delta (dari langkah ke-6) yang sudah berbobot. (27) Kemudian hasilnya dikalikan dengan turunan dari fungsi aktivasi yang digunakan jaringan untuk menghitung informasi kesalahan error, dimana :. (28) Kemudian hitunglah koreksi bobot (untuk memperbaiki )........(29) Setelah itu hitung koreksi bias (digunakan untuk memperbaiki ).....(30) Update Bobot dan Bias (Adjustment) 29

Langkah ke-8 : Setiap unit output ( memperbaiki bobot dan bias dari setiap unit tersembunyi (... (31) Demikian pula untuk setiap unit tersembunyi akan memperbaharui bobot dan bias dari setiap unit input.....(32) Langkah ke-9 : Test kondisi berhenti apabila error ditemukan Jika kondisi STOP telah terpenuhi, maka pelatihan jaringan dapat dihentikan. Untuk memeriksa kondisi STOP, biasanya digunakan kriteria MSE (Mean Square Error) berikut ini : MSE.... (33) 30

3.4 Sampel data dari IHSG, harga emas, dan harga minyak Tanggal Open High Low Close Gold Oil 1 Apr 2010 25339480 25760560 25328960 25754130 5155826 6443140 2 Apr 2010 25756169 26060690 25756170 26052770 5215554 6518173 30 Jul 2015 47402500 47547210 47115630 47124920 9429984 11889803 31 Jul 2015 47216600 48025290 47214670 48025290 9610058 12009323 31