Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 7 ISSN : Pekanbaru, 11 November 2015

dokumen-dokumen yang mirip
METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. adalah penelitian secara deskriptif dan komparatif.

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN PENJUALAN GAS LPG PADA TOKO UPAYA TETAP BERKARYA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG AQUA JOSS

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

Pembahasan Materi #7

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PERAMALAN PENJUALAN PRODUK USAHA KECIL MENENGAH BERDASARKAN POLA DATA RIWAYAT PENJUALAN

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

PERAMALAN (FORECASTING)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

Hasil Peramalan dengan Menggunakan Software Minitab

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

SEMINAR NASIONAL MESIN DAN INDUSTRI (SNMI6) 2010

Sistem Peramalan Harga Emas Antam Menggunakan Double Exponential Smoothing

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Febriyanto, S.E., M.M.

PERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT

Peramalan Permintaan Produk Perak Menggunakan Metode Simple Moving Average Dan Exponential Smoothing

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam skripsi yang penulis lakukan ini menggunakan analisa forecasting dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

PERENCANAAN PRODUKSI

TEKNIK PERAMALAN KUANTITATIF (TEKNIK STATISTIK) Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. menjaga tenggat waktu, dan meminimalkan biaya persediaan. yang harus ditempuh menghadapi suatu kondisi tertentu (Rangkuti, 2004).

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

ANALISIS PERAMALAN VOLUME PENJUALAN UD. AMER DENGAN METODE SMOOTHING NAMA : MUHAMMAD IQBAL NPM : KELAS : 3EA01 JURUSAN : MANAJEMEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISA PREDIKSI PENYEWAAN ALAT TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT SEDONA HOLIDAYS MEDAN)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan pernyataan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

ANALISIS DERET WAKTU

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN PASOKAN BAHAN BAKU DAN PENJUALAN SIR 20 DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII UNIT PADANG PELAWI KEC. SUKARAJA KAB. SELUMA

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB 3 FORECASTING DAN PENGAMATAN TRAFIK DATA

Pembuatan Sistem Peramalan Penjualan Dengan Metode Weighted Moving Average dan Double Exponential Smoothing Pada UD Y

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 45 Edisi... Volume..., Bulan 20.. ISSN :

EMA302 Manajemen Operasional

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

APLIKASI PERAMALAN PENGADAAN BARANG DENGAN METODE TREND PROJECTION DAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS DI TOKO PIONIR JAYA)

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Membuat keputusan yang baik

PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berikut ini adalah data permintaan produk CJM tipe PU STD periode Januari 2015 sampai Desember 2015.

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Program Studi Teknik Otomasi, Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, Politeknik Perkapalan Negeri

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. menggunakan metode Single Exponential Smoothing. Hasil perancangan tersebut

PENERAPAN LEAST SQUARE METHOD UNTUK PERAMALAN PENJUALAN DI HIJABSTORY BANDUNG

OPTIMASI PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU CAPROLACTAM

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi atau suatu jaringan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI PERAMALAN PENJULAN JAMUR MENGGUNAKAN METODE DOUBLE EXPONENTIAL SMOOTHING BERBASIS WEB PADA PT AGARICUS SIDO MAKMUR SENTOSA

UNIVERSITAS WINAYA MUKTI TEKNIK PROYEKSI BISNIS DODI TISNA AMIJAYA SE.,MM METODA METODA -- METODA PERAMALAN METODA PERAMALAN

Dwi Puspitasari 1, Mustika Mentari 2, Wildan Ridho Faldiansyah 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Operasional

PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisis Deret Waktu

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Analisa Perbandingan Metode Exponensial Smoothing dan Metode Tredn Analysis Terhadap Parameter Tingkat Error Pada Peramalan Permintaan Produk Ready Mix Concrete (Studi Kasus: Pt. Iga Bina Mix Pekanbaru) Ekie Gilang Permata 1, Nela Fitri Yani 2 Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau email: Nie.nela@rocketmail.com Abstrak Peramalan permintaan produk ready mix concrete dengan membandingkan antara 2 metode, yaitu Exponential Smoothing dan Trend Analysis, yang menjadi parameter perbandingan adalah dengan melihat nilai error yang dihasilkan kedua metode. Untuk mendapatkan analisis nilai akhir, baik nilai peramalan maupun nilai error. Berdasarkan hasil pengolah data maka dapat disimpulkan bahwa perbandingan tingkat error dalam pengukuran metode exponential smoothing nilai MAD sebesar 819,44 sedangkan metode trend analysis nilai sebesar 639,43. Nilai MSE metode Exponential smoothing sebesar 1.715.330 sedangkan metode trend analysis sebesar 826.165,4. Perhitungan nilai MAPE untuk metode Exponential smoothing sebesar 26 % sedangkan metode Trend analysis sebesar 21%. Dapat disimpulkan metode peramalan yang tepat berdasarkan parameter tingkat error adalah metode Trend Analysis. Kata Kunci: Exponential smoothing, Peramalan, tingkat error, Trend analysis 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Asean Free Trade Area (AFTA) dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata. Banyak peluang dan tantangan yang akan dihadapi Indonesia menjelang AFTA dan MEA. Perusahaan perlu perencana-an optimal, baik perencanaan pro-duksi atau perencanaan permintaan. Perencanaan permintaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam suatu perusahaan industri, begitu juga PT. IGA BINA MIX bergerak pada bidang penyediaan beton (Ready Mix Concrete) untuk kegiatan infrastruktur pembangunan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah adalah bagaimana perbandingan Metode Exponential Smoothing dan Trend Analysis terhadap Parameter Tingkat Error pada Peramalan Permintaan Produk Ready Mix Concrete (Studi Kasus: PT. Iga Bina Mix, Pekanbaru) 1.3 Tujuan Tujuan penelitian adalah: 1. Mengetahui analisis nilai akhir, baik nilai peramalan dan Error 2. Mengetahui metode tepat antara 2 metode peramalan berdasarkan parameter tingkat error. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah adalah: 1. Penelitian selama 1 bulan, dari 13 April-13 Mei 2015. 2. Jenis produk objek pengamatan yaitu Ready Mix Concrete. 506

1.5 Manfaat Manfaat penelitian sebagai tolak ukur perencanaan produk guna memenuhi kebutuhan konsumen. 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perencanaan dan pengendal-ian produksi adalah proses untuk merencanakan dan mengendalikan aliran material, mengalir dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan dapat dipenuhi dengan jumlah tepat, waktu penyerahan tepat, dan biaya produksi minimum. 2.2 Persediaan Persediaan adalah sumber daya menggangur (idie resource) yang menunggu proses lebih lanjut, berupa kegiatan produksi manufak-tur, kegiatan konsumsi pa-ngan pada rumah tangga (Emawati, 2010). Empat fungsi persediaan yaitu (Emawati, 2010): 1 Untuk memisahkan beragam bagian proses produksi. 2 Memisahkan fluktuasi permintaan dan persediaan yang memberikan pilihan bagi pelanggan. 3 Mengambil keuntungan diskon kuantitas. 4 Menjaga pengaruh inflasi 2.3 Definisi Peramalan Peramalan adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan terutama diperlukan dalam perencanaan (Azziz, 2006). 2.4 Jenis Peramalan Berdasarkan waktu ada dua metode peramalan, (Azziz, 2006): 1. Peramalan jangka panjang 2. Peramalan jangka pendek Peramalan kuantitatif dapat digunakan bila terdapat 3 kondisi (Azziz, 2006): 1. Ada data tentang keadaan lain; 2. Informasi dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data; 3. Dapat diasumsikan bahwa pola lalu berkelanjutan pada masa yang akan datang. Metode peramalan kuantitatif dibedakan metode peramalan time series dan metode kausal. 2.5 Metode Peramalan Time Series Metode time series tidak fo-kus menemukan sebab akibat atau faktor yang berpengaruh pada peri-laku suatu sistem. Metode peramal-an time series terdiri atas: 1. Metode tren. 2. Metode smoothing. 3. Metode Box-Jenkins (ARIMA). Tipe data time series terbagi atas antara lain (Octavia, 2013): 1. Siklus 2. Random 3. Trend 4. Musiman Teknik peramalan time series terdiri atas (Octavia, 2013): 1. Statistik a. Moving Average b. Exponential Smoothing c. Regresi 2. ARIMA (Box Jenkins) a. Kecerdasan Buatan b. Simulated Annealing 507

c. Genetic Programming 2.8 Exponential Smoothing Exponential Smoothing ada-lah mengambil rata rata nilai bebera-pa periode untuk menaksir nilai pada suatu periode. Persamaan exponent-tial smoothing adalah t t - t Dimana: St+1 =Nilai ramalan periode berikut =Konstanta penulisan (0-1) Xt =Data pada periode t St =Rerata dimuluskan hingga periode t-1 Keunggulan metode (expo-nenttial smoothing) adalah 1. data dioperasikan efisien; 2. membutuhkan sedikit data dari satu waktu ke waktu; 3. dapat dimodifikasi olah data berisi trend atau pola musiman; 4. dapat digunakan dengan biaya murah. 2.10 Evaluasi Error MAPE (Mean Absolute Percentage Error) digunakan meni-lai tingkat keakuratan. MAPE me-miliki tiga keunggulan, yakni (Tannady, 2013): 1. MAPE digunakan pada berbagai periode dan berbagai organisasi 2. MAPE mudah diinterpretasikan 3. MAPE digunakan secara umum Persamaan dari MAPE PE [ ] 2.11 Menghitung Eror Ramalan Ukuran kesalahan adalah penyimpangan antara aktual demand dengan hasil peramalan berdasarkan hasil taksiran nilai dimasa yang akan datang, karena masih berupa taksiran maka besar kemungkinan kesalahan pada peramalan. Kesalahan dapat diketahui dengan melakukan pengurang antara data actual dengan data peramalan (Baktiar, 2015) 2.11.1 Mean Absolute Deviation (MAD) MAD merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk dapat mengetahui ukuran kesalahan peramalan. MAD merupakan singkatan dari Mean Absolute Deviation. MAD merupakan rata-rata dari nilai absolute simpangan. Rumus perhitungan MAD adalah (Baktiar, 2015): Dimana : Y(t) = Nilai data actual periode t Y t = Nilai hasil forecast periode t t = Periode peramalan n = Banyaknya data D ( ) ( ) 2.11.2 Mean Squared Error (MSE) MSE merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui ukuran kesalahan peramalan. Rumus perhi-tungan MSE adalah (Baktiar, 2015): E Dimana, Xt = data sebenar Ft = data ramalan dihitung dari model yg digunakan pada waktu / tahun t n = banyak data hasil ramalan 508

Prinsip menghitung kesalahan peramalan adalah model mempunyai error paling kecil terhadap data pengamatan yang sebenarnya. 3. Metodelogi Penelitian Metodologi penelitian yaitu tahapan-tahapan yang dilalui mulai dari pengumpulan data sampai penarikan kesimpulan, yang mem-bentuk sebuah alur sistematis. Ta-hapan penelitian sesuai Flow Chart : Mulai STUDI PENDAHULUAN a. Observasi b. Studi Literatur IDENTIFIKASI MASALAH PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENGUMPULAN DATA 1. Data Sekunder a. Profil Perusahaan b. Struktur Perusahaan c. Data Permintaan Konsumen tahun 2014 PENGOLAHAN DATA -Menggunakan Software POM QM 3 for Windows Analisa Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Flow Chart Metodologi Penelitian 4. Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1 Pengumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil Pengamatan yang diamati, yaitu data permintaan konsumen terhadap produk Ready Mix Concrete selama 12 bulan pada tahun 2014 Tabel 1. Data permintan konsumen periode Januari-Desember 2014 Permintaan (Volume m 3 ) 1 Januari 2900 2 Februari 3175 3 Maret 3160 4 April 3255 5 Mei 3065 6 Juni 3455 7 Juli 2855 8 Agustus 1700 9 September 5015 10 Oktober 5285 11 November 2720 12 Desember 2985 509

Total 39.570 Rata-rata 3297,5 Standar Deviasi 970,0761 BKA 5237,652 BKB 1357,348 4.2.1 Metode Exponential Smoothing Pengolahan pada metode exponential smoothing ini menggunakan data permintaan, untuk membuat forecast, forecast dapat dimulai dari bulan februari (S2) menggunakan data permintaan pada bulan januari yaitu 2900 m 3.. Tabel 2. Pengolahan Metode Exponential Smoothing Demand Peramalan yang dibulatkan dengan,9 7 Jul 2855 1 Jan 2900 2900 2 Feb 3175 2900+0,9(2900-2900)=2900 3 Mar 3160 2900+0,9(3175-2900)=3147,5 4 Aprl 3255 3147,5+0,9(3160-3147,5)=3158,75 5 Mei 3065 3158,75+0,9(3255-3158,75)=3245,375 6 Jun 3455 3245,375+0,9(3065-3245,375)=3083,045 3083,045+0,9(3455-3083,045)=3417,80 8 Agt 1700 3417,80+0,9(2855-3417,80)=2912 9 Sep 5015 2912+0,9(1700-2912)=1821,2 10 Okt 5285 1821,2+0,9(5015-1821,2)=4695,62 11 Nov 2720 4695,62+0,9(5282-4695,62)=5223,36 12 Des 2985 5223,36+0,9(2720-5223,36)=2970,34 4.2.2 Menghitung Error Peramalan Perhitungan error forecast dengan MAD, MSE, dan MAPE Tabel 3. Kesalahan Peramalan Menggunakan Perhitungan MAD Peramalan Deviasi,9 Absolute Demand (m 3 ) Deviasi Absolute (MAD) (MAD) 1 Jan 2900 2900 0 0 2 Feb 3175 2900 275 275 3 Mar 3160 3147,5 12,5 12,5 4 Apr 3255 3158,75 96,25 96,25 5 Mei 3065 3245,375-180,375 180,37 6 Jun 3455 3083,045 371,955 371,95 7 Jul 2855 3417,80-562,8 562,8 8 Agt 1700 2912-1212 1212 9 Sep 5015 1821,2 3193,8 3193,8 10 Okt 5285 4695,62 589,38 589,38 11 Nov 2720 5223,36-2503,36 2503,3 12 Des 2985 2970,34 14,66 1466 Jumlah Deviasi Absolut 95,01 9012,0 MAD 751 2. Perhitungan MSE Tabel 4. Kesalahan Peramalan Menggunakan Perhitungan MSE Demand Peramalan (MAD) MSE (m 3 ),9 1 Jan 2900 2900 0 0 2 Feb 3175 2900 275 75625 3 Mar 3160 3147,5 12,5 156,25 4 Apr 3255 3158,75 9264,06 96,25 3 510

5 Mei 3065 3245,375 32535,1 180,375 4 6 Jun 3455 3083,045 138350, 371,955 5 7 Jul 2855 3417,80 316743, 562,8 8 8 Agt 1700 2912 1212 1468944 9 Sep 5015 1821,2 1020035 3193,8 8 10 Okt 5285 4695,62 347368, 589,38 8 11 Nov 2720 5223,36 2503,36 6266811 12 Des 2985 2970,34 214,915 14,66 6 Jumlah kesalahan dikuadaratkan 1885637 2 MSE 1571364 3. Perhitungan MAPE Tabel 5. Kesalahan Peramalan Menggunakan Perhitungan MAPE demand Forcast MAPE (m 3 (MAD) MSE ),9 (persen) 1 Jan 2900 2900 0 0 0 2 Feb 3175 2900 275 75625 9,48 3 Mar 3160 3147,5 12,5 156,25 0,40 4 Apr 3255 3158,75 96,2 9264,06 3,05 5 Mei 3065 3245,37 180,3 32535,1 5,56 6 Jun 3455 3083,04 371,9 138350, 12,06 7 Jul 2855 3417,80 562,8 316743, 16,47 8 Agt 1700 2912 1212 1468944 41,62 9 Sep 5015 1821,2 3193 1020035 175,37 10 Okt 5285 4695,62 589,3 347368, 12,55 11 Nov 2720 5223,36 2503 6266811 47,93 12 Des 2985 2970,34 14,66 214,915 0,49 Jumlah kesalahan dikuadaratkan 324,98 MAPE 27,08 % 4.2.3 Perhitungan Trend Analysis Pengolahan pada metode Trend Analysis ini menggunakan data permintaan, untuk membuat forecast. Perhitungan forecast pada periode 12 bulan ini adalah: Tabel 6. Pengolahan Peramalan Metode Trend Analysis Demand (y) x^2 x*y Forcast Error error Error^2 1 Jan 2900 1 2900 5413,26-2513,26 2513,26 6316476 2 Feb 3175 4 6350 5124,94-1949,94 1949,94 3802266 3 Mar 3160 9 9480 4836,62-1676,62 1676,62 2811055 4 Apr 3255 16 13020 4548,3-1293,3 1293,3 1672625 5 Mei 3065 25 15325 4259,98-1194,98 1194,98 1427977 6 Jun 3455 36 20730 3971,66-516,66 516,66 266937,6 7 Jul 2855 49 19985 3683,34-828,34 828,34 686147,2 8 Agt 1700 64 13600 3395,02-1695,02 1695,02 2873093 9 Sep 5015 81 45135 3106,7 1908,3 1908,3 3641609 10 Okt 5285 100 52850 2818,38 2466,62 2466,62 6084214 11 Nov 2720 121 29920 2530,06 189,94 189,94 36077,2 12 Des 2985 144 35820 2241,74 743,26 743,26 552435,4 Total 78 39570 650 26511 5 45930-6360 16976,24 30170912 x 6,5 3927 54 22092 3827,5-530 1414,687 2514243 511

5. Analisa 5.1 Analisa Pengolahan Data Data permintaan 12 periode merupakan data fluktuatif. Hal ini dapat dilihat dari nilai BKA sebesar 5237,652 m 3 dan BKB sebesar 1357,348 m 3. Hanya data Oktober diatas BKA dengan nilai 5285 m 3. 5.2.1 Metode Exponential Smoothing Nilai dipilih adalah men-dekati 1, yaitu,9 karena data berpola fluktuatif. Perhitungan eror forecast dengan MAD, MSE, dan MAPE. Nilai MAD metode exponential smoothing sebesar 819,44. Sedangkan MSE sebesar 1.175.330 dan nilai MAPE sebesar 26 %. 5.2.3 Menghitung Trend Analysis Tabel perbandingan hasil peramalan dengan penjualan nyata PT. Iga Bina Mix 2015 Januari-April adalah sebagai berikut: Tabel 7. Perbandingan hasil peramalan dengan penjualan nyata Bulan Exponential Smoothing Trend Analysis Penjualan Nyata Januari - 2993,27 1193,00 Februari 2900 3048,58 853,50 Maret 3147,5 3103,9 896,50 April 3158,75 3159,21 947,00 (Sumber: Pengolahan Data, 2015 dan PT. Iga Bina Mix) 6. Penutup 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dan hasil pengolahan data yang dilakukan maka disimpulakn: 1. Pemilihan metode peramalan yang tepat bergantung pola data yang menjadi. Data yang fluk-tuatif untuk peramalan ekspo-nential smoothing menggunakan nilai,9, dapat diketahui memiliki tingkat error yang lebih besar dibandingkan metode trend analysis. 2. Berdasarkan perbandingan tingkat error dalam pengukuran metode maka metode peramalan yang tepat berdasarkan parameter tingkat error adalah metode Trend Analysis. 6.2 Saran Adapun saran adalah : 1. Diharapkan laporan memiliki banyak data yang dapat diramalkan, sehingga peramalan lebih akurat. 2. Diharapkan agar mengolah data permalan tidak hanya menggunakan software POM QM for Windows 3 saja, agar lebih update dalam dunia peramalan. Referensi [1] zziz, rif bdul. nalisis Impor Berat serta pengaruhnya terhadap harga beras dalam negeri. Bogor, 2006 [2] Baktiar, Cindy, di Wibowo dan Rudy dipranata. Pembuatan sistem peramalan penjualan dengan menggunakan metode moving everage dan double exponential smoothing pada UD. Y. Surabaya, 2015 [3] Emawati, argarita Novi. Perencanaan kebutuhan bahan baku pada proses produksi buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) IPS dengan metode Requirement Planning (MRO) pda PT. Nyata Grafika edia. urakarta, 2 [4] Octavia dan Yulia. Peramalan stok barang untuk membantu pengambilan keputusan pembelian barang pada toko bangunan YZ dengan metode rima. urabaya, 2 3 [5] Tannady, Hendy dan Fan ndrew. nalisis perbandingan metode regresi linier dan exponential smoothing dengan parameter tingkat error. 2 3 512