Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 1, Januari 2013

dokumen-dokumen yang mirip

DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL FOTOGRAFI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN. di internet. Sisi negatifnya yaitu apabila pemilik tidak mempunyai hak cipta untuk

PERBANDINGAN TEKNIK WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DWT-SVD DAN RDWT-SVD. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

Studi Perbandingan Metode DCT dan SVD pada Image Watermarking

WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL BERBASIS DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. Pembahasan analisa program meliputi tahapan analisis, perancangan dan pembuatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

PENGEMBANGAN APLIKASI PENYEMBUNYIAN PESAN (STEGANOGRAFI) PADA CITRA DIGITAL DENGAN TRANSFORMASI WAVELET HAAR. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI AUDIO WATERMARKING BERBASIS DISCRETE COSINE TRANSFORM DENGAN TEKNIK SINGULAR VALUE DECOMPOSITON MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

Digital Watermarking

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Teknik Watermarking dalam Domain Wavelet untuk Proteksi Kepemilikan pada Data Citra Medis

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

Watermarking dengan Metode Dekomposisi Nilai Singular pada Citra Digital

Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition

APLIKASI PENGAMANAN DATA TEKS PADA CITRA BITMAP DENGAN MENERAPKAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)

Rancang Bangun Perangkat Lunak Transformasi Wavelet Haar Level 3 Pada Least Significant Bit (Lsb) Steganography

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

KINERJA SKEMA PEMBERIAN TANDA AIR PADA CITRA DIGITAL BERBASIS KOMPUTASI NUMERIK

STUDI DAN IMPLEMENTASI WATERMARKING CITRA DIJITAL DENGAN PENDEKATAN DISCRETE COSINE TRANSFORM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

IV. RANCANG BANGUN SISTEM. Perangkat lunak bantu yang dibuat adalah perangkat lunak yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

* Kriptografi, Week 13

Stenografi dan Watermarking. Esther Wibowo Erick Kurniawan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kriptografi Visual Berbasis Model CMY Menggunakan Mask Hitam Putih Untuk Hasil Digital Watermarking Menggunakan Teknik Penggabungan DWT Dan DCT

2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve

PENERAPAN DISCRETE DAUBECHIS WAVELET TRANSFORM D A L A M W A T E R M A R K I N G C I T R A D I G I T A L

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, apalagi bila data itu dikirimkan, dan

ADAPTIVE WATERMARKING CITRA DIGITAL DENGAN TEKNIK DISCRETE WAVELET TRANSFORM-DISCRETE COSINE TRANSFORM DAN NOISE VISIBILITY FUNCTION

PENYISIPAN WATERMARK PADA CITRA GRAYSCALE BERBASIS SVD

VERIFIKASI KEPEMILIKAN CITRA MEDIS DENGAN KRIPTOGRAFI RSA DAN LSB WATERMARKING SKRIPSI. Oleh : Satya Sandika Putra J2A

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI ANALISIS DISTRIBUSI UKURAN OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MORPHOLOGI MATEMATIKA GRANULOMETRY

Analisis dan Implementasi Watermark untuk Copyright Image Labelling

Studi Digital Watermarking Citra Bitmap dalam Mode Warna Hue Saturation Lightness

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

PERBANDINGAN KUALITAS WATERMARKING DALAM CHANNEL GREEN DENGAN CHANNEL BLUE UNTUK CITRA RGB PADA DOMAIN FREKUENSI ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Jurnal Rekursif, Vol. 4 No. 2 Juni 2016, ISSN

PENYEMBUNYIAN PESAN TEKS PADA FILE WAV DENGAN METODE LEAST SIGNIFICANT BIT BERBASIS ANDROID

Watermarking Video Menggunakan Transformasi Wavelet Diskrit

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM DAN SPREAD SPECTRUM DALAM WATERMARKING CITRA DIGITAL BERWARNA

BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) BERBASIS ALGORITMA GENETIKA

ALGORITMA DETEKSI ADAPTIF BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL DALAM DOMAIN TRANSFORMASI

APLIKASI PENGAMANAN HAK CIPTA UNTUK GAMBAR DIGITAL DENGAN TEKNIK WATERMARKING MENGGUNAKAN METODE SVD (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mengirimkan pesan, tetapi juga bisa menggunakan layanan yang tersedia di

BAB 3 DESIGN SISTEM. Simulasi watermarking..., Alek Ansawarman, FT UI, 2008.

METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) CITRA DIGITAL UNTUK STEGANOGRAFI PADA GAMBAR JPEG DAN BITMAP (BMP) SKRIPSI. Disusun oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat pembajakan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) di

BAB III ANALISIS. 3.1 Dekomposisi Citra Digital yang Akan Disisipi Watermark

APLIKASI WATERMARKING CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TRANSFORMASI INTEGER TRIPLET

WATERMARKING CITRA DIGITAL PADA RUANG WARNA YUV DENGAN KOMBINASI METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD)

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. perancangan dan pembuatan akan dibahas dalam bab 3 ini, sedangkan tahap

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

ANALISIS KETAHANAN METODE STEGANOGRAFI ADVANCE LEAST SIGNIFICANT BIT

ijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 5 No 3 Agustus 2016

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Jenis Penelitian

WATERMARKING DENGAN METODE DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR PADA CITRA DIGITAL

ANALISA PERBANDINGAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM (DCT) DAN SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (SVD) PADA IMAGE WATERMARKING

BAB I PENDAHULUAN I-1

SISTEM PENANDA KEPEMILIKAN FILE DOKUMEN MENGGUNAKAN METODE DIGITAL WATERMARK PADA FILE PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Watermarking Citra Digital Berwarna Dalam Domain Discrete Cosine Transform (DCT) Menggunakan Teknik Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DIGITAL AUDIO WATERMARKING BERBASIS LIFTING WAVELET TRANSFORM PADA DOMAIN FREKUENSI DENGAN METODE SPREAD SPECTRUM

PERANCANGAN SISTEM WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DCT DAN LSB

WATERMARKING CITRA DIGITAL YANG TAHAN TERHADAP GEOMETRIC ATTACKS

STEGANOGRAPHY CHRISTIAN YONATHAN S ELLIEN SISKORY A. 07 JULI 2015

IMPLEMENTASI DIGITAL WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE DISCRETE HARTLEY TRANSFORM (DHT)

ROBUST BLIND WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK KUANTISASI KOEFISIEN DISCRETE WAVELET TRANSFORM

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini memberikan kemudahan

DAFTAR SINGKATAN. : Human Auditory System. : Human Visual System. : Singular Value Decomposition. : Quantization Index Modulation.

ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI

PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBUATAN POLA MOTIF BATIK DENGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. Oleh

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

Transkripsi:

PENGEMBANGAN APLIKASI WATERMARKING REGION OF INTEREST (ROI) CITRA DIGITAL DENGAN METODE DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) DAN MORFOLOGI MATEMATIKA Oleh Made Dyah Aryani, 1015057077 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Email: aryanidyah83@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah aplikasi Watermarking region of interest (ROI) citra digital dengan metode discrete wavelet transform (DWT) dan morfologi matematika. Inputan dari aplikasi ini adalah citra berwarna yang berformat *.bmp, dan output dari aplikasi ini adalah sebuah citra ter-watermak. Perangkat lunak ini hanya menangani proses embedding dan extraction. Proses embedding merupakan proses seleksi ROI citra digital untuk selanjutnya disamarkan dengan morfologi matematika dan disisipkan kembali sebagai watermark. Tujuan dari embedding adalah menyamarkan bagian citra yang tidak ingin dipublikasikan, tetapi bagian tersebut masih tersimpan sebagai informasi rahasia di dalam citra. Sedangkan proses extraction adalah proses untuk memperoleh kembali bagian citra yang telah disamarkan dan diseleksi sebagai watermark, sehingga diperoleh citra asli. Hasil penelitian ini adalah sebuah Aplikasi Watermarking Region of Interest (ROI) citra digital dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) dan morfologi matematika. Perangkat lunak ini dibuat dengan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0. Perangkat lunak ini juga diimplementasikan dan telah diujicobakan pada sistem operasi berbasis windows. Kata Kunci: Discrete Wavelet Transform (DWT), Embedding, Extraction, Morfologi Matematika, Region of Interest (ROI), Watermarking. 250

THE APPLICATION OF WATERMARKING REGION OF INTEREST (ROI) DIGITAL IMAGE METHOD DISCRETE WAVELET TRANSFORM (DWT) MORPHOLOGY AND MATHEMATICAL By Made Dyah Aryani, 1015057077 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Email: aryanidyah83@yahoo.com ABSTRACT This research was aimed to design and to implement the application region of interest (ROI) digital images with discrete wavelet method transform (DWT) and mathematical morphology. Input of this application is a color image format *. Bmp, and the output of this application is an image too watermak. This software only handles the process of embedding and extraction. The process of embedding a process to insert watermark into a digital image that has been through the discrete wavelet transform, while the watermark extraction is a separation process of the image carrier. In this software also added features for selecting parts of images that will be used as a digital watermark is to apply the Region of Interest (ROI) of digital images, the next part of this selection will be disguised by Mathematical Morphology. The result of this study is an application of watermarking region of interest (ROI) digital images with discrete wavelet method transform (DWT) and mathematical morphology. This software is created with Borland Delphi 7.0. The software is also implemented and has been tested on Windows based operating systems. Keyword: Discrete Wavelet Transform (DWT), Embedding, Extraction, Mathematical Morphology, Region of Interest (ROI), Watermarking. 251

I. Pendahuluan Untuk melindungi produk citra digital yang akan disebarluaskan pemilik citra memberikan tanda kepemilikan pada citra tersebut, tanda kepemilikan dapat berupa logo, dan teks. Namun pemberian tanda kepemilikan yang terlihat pada citra dapat mengurangi keindahan citra dan ada beberapa tanda kepemilikan yang tidak ingin dipublikasikan oleh pemilik citra. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan sebuah aplikasi yang dapat menyisipkan tanda kepemilikan dan sekaligus menyamarkan bagian yang akan disisipkan, sehingga tanda kepemilikan tersebut tidak mengganggu keindahan citra dan tidak terpublikasikan tetapi masih tetap tersimpan sebagai bagian dari citra. Watermarking merupakan proses untuk menyisipkan (embedding) informasi ke dalam data digital secara rahasia (Basaruddin dan Maulidiya, 2009). Informasi yang akan disisipkan dinamakan tanda air digital (digital watermark) dan harus dapat diperoleh kembali meskipun data digital telah diproses, disalin atau pun didistribusikan. Data digital yang disisipi dinamakan data orisinal (host data) dan data yang telah disisipi tanda air disebut data bertanda air (watermarked data) (Basaruddin dan Maulidiya, 2009). Berdasarkan latar belakang diatas dan beberapa referensi yang peneliti baca, peneliti berminat untuk membuat pengembangan Aplikasi Watermarking Citra Digital Region Of Interest (ROI) dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika. II. Metodelogi 2.1 Watermarking Digital watermarking adalah teknik untuk menyisipkan informasi tertentu ke dalam data digital yang disebut watermark (Munir, 2006). Watermark dapat berupa teks seperti informasi copyright, gambar berupa logo, data audio, atau rangkaian bit yang tidak makna (Munir, 2006). Penyisipan watermark dilakukan sedemikian rupa sehingga watermark tidak merusak data digital yang dilindungi. Watermark yang telah disisipkan 252

tidak dapat dipersepsi oleh indra manusia, namun dapat dideteksi oleh komputer dengan menggunakan kunci yang benar. Secara umum watermarking terdiri dari 2 tahapan yaitu, penyisipan watermark (watermark embedding), dan ekstraksi watermark (watermark extraction) Mohanty (dalam Yusuf, 2009). Proses watermarking dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Pada tahap penyisipan watermark (watermark embedding), langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Memilih citra yang akan digunakan sebagai citra pembawa watermark. b. Memilih citra yang akan dijadikan watermark. Citra watermarkyang dipilih ukurannya harus lebih kecil dari citra pembawa. c. Menentukan algoritma yang digunakan untuk penyisipan. d. Membuat matriks penampung citra dan melakukan penyesuaian untuk citra watermark karena besarnya tidak sama dengan citra pembawa. 2. Pada tahap ekstraksi watermark (watermark extraction), langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Memilih citra yang sudah disisipi watermark. b. Menyediakan parameter-parameter yang dibutuhkan dalam ekstraksi yaitu: citra asli, citra watermark, matriks S, V dan U serta intensitasnya. Parameterparameter tersebut dihasilkan dalam proses penyisipan sebelumnya. c. Melakukan ekstraksi. d. Mengembalikan citra watermark yang ukurannya disesuaikan dengan citra pembawa. 2.2 Discrete Wavelet Transform (DWT) Penggambaran sebuah skala waktu sinyal digital dalam DWT didapatkan dengan menggunakan teknik filterisasi digital. Secara garis besar proses dalam teknik ini adalah dengan melewatkan sinyal yang akan dianalisis pada filter dengan frekuensi dan skala yang berbeda. (Fathony, 2010). Dalam penerapan watermarking dengan metode transformasi wavelet diskrit dengan fungsi haar, maka dilakukan pemilihan sub-band untuk disisipi watermark. 253

Pada pngembangan aplikasi ini, watermarking yang ingin dihasilkan adalah watermarking yang robust sehingga lebih tahan terhadap serangan atau manipulasi citra, sehingga watermark yang terdapat di dalam citra tersebut tidak mudah rusak. Untuk memenuhi hal tersebut maka sub-band yang dipilih adalah sub-band yang memiliki pengaruh penting terhadap citra itu sendiri. Dari keempat sub-band tersebut, sub-band highpass-highpass (HH) terlalu fragile untuk disisipi pesan, sehingga sub-band yang digunakan adalah sub-band LL, HL dan LH. Setelah dilakukan proses dekomposisi dan penyisipan watermark, maka akan dilakukan proses rekonstruksi untuk mengembalikan citra kembali seperti semula sehingga diperoleh sebuah citra/image yang sudah disisipi watermark. 2.3 Morfologi Matematika Kata morfologi matematika secara sederhana dapat diartikan sebagai bentuk dan struktur suatu objek atau dalam deskripsi lainnya disebutkan bahwa morfologi adalah susunan dan hubungan antar-bagian pada suatu objek. Morfologi di dunia digital dapat diartikan sebuah cara untuk mendeskripsikan ataupun menganalisa bentuk dari objek digital (Putra, 2010). Operasi morfologi menggunakan dua input himpunan yaitu suatu citra (pada umumnya citra biner) dan suatu kernel. Khusus dalam morfologi, istilah kernel biasanya disebut dengan structuring elements (elemen pembentuk struktur). Structuring Elements (SE) merupakan suatu matrik dan pada umumnya berukuran kecil. Ada 2 operasi dasar morfologi yaitu dilasi dan erosi. Kedua operasi dasar tersebut menjadi basis untuk membuat berbagai operasi morfologi yang sangat berguna untuk pengolahan citra digital, seperti opening dan closing. 2.4 Region of Interest (ROI) Pada penelitian ini yang dimaksudkan dengan ROI adalah daerah tertentu pada bagian citra digital yang diseleksi dan menjadi watermark. Dalam penelitian Watermarking ROI citra digital dilakukan pemilihan objek teks yang nantinya akan dijadikan sebagai watermark. 254

Seleksi ROI citra pada penelitian ini merupakan suatu seleksi ROI citra berbentuk segiempat, posisi ROI ditentukan oleh nilai posisi pixel pertama pada ROI (x 1,y 1 ) dan nilai posisi pixel terakhir pada ROI (x m,y n ). 2.5 Metode LSB (Least Significant Bit) Metode LSB (Least Significant Bit) merupakan salah satu metode watermarking yang bekerja dalam mode warna RGB (Red, Green, Blue). Pada penelitian ini metode least significant bit digunakan untuk menyisipkan watermark ROI ke dalam citra asli yang telah mengalamai Forward Discrete Wavelet Transform (FDWT). Sebelum melakukan penyisipan dengan metode least significant bit, citra watermark ROI terlebih dahulu dikonversi menjadi nilai biner. III. Pembahasan 3.1 Tata Ancang Model dan Implementasi Penelitian Aplikasi Watermarking Region of Interest (ROI) Citra Digital Dengan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika merupakan sebuah aplikasi yang berfungsi untuk menyisipkan tanda kepemilikan (watermark) dan sekaligus menyamarkan bagian seleksi ROI citra yang disisipkan sebagai watermark. Model yang digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah Model Waterfall. Model proses ini sering disebut sebagai Waterfall atau Classic Life Cycle Model. Model Waterfall merupakan model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun perangkat lunak. Pada model ini menyarankan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak yang dimulai pada level sistem dan bergerak maju mulai tahap analisis, desain, coding, testing, operation, dan maintenance. Implementasi Aplikasi Watermarking Region of Interest (ROI) Citra Digital Dengan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika dikembangkan menggunakan Bahasa Pemrograman Delphi 7. 255

3.2 Model Fungsional Perangkat Lunak Model fungsional perangkat lunak dapat digunakan untuk memberikan gambaran umum terhadap proses interaksi yang terjadi antara perangkat lunak dengan pengguna luar. Interaksi antara perangkat lunak dan user dapat memberikan bentuk proses secara jelas yang terjadi pada perangkat lunak seperti masukan dan keluaran dari proses yang dilakukan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai rancangan Aplikasi Watermaking ROI Citra Digital dengan Metode Discrete Wavelet Transform dan Morfologi Matematika beserta hubungan sistem dengan entitas luarnya dalam DFD Level 1, secara lebih detail ditunjukkan pada Gambar 3.1 di bawah ini. Gambar 3.1 DFD Level 1 3.3 Implementasi dan Pengujian Perangkat Implementasi perangkat lunak Watermaking ROI Citra Digital dengan Metode Discrete Wavelet Transform dan Morfologi Matematika adalah menangani 2 proses utama, yaitu embedding dan extraction. Proses embedding merupakan proses seleksi ROI citra digital untuk selanjutnya disamarkan dengan morfologi matematika dan disisipkan kembali sebagai watermark. Sedangkan proses extraction adalah proses untuk memperoleh kembali bagian citra yang telah disamarkan dan diseleksi sebagai watermark, sehingga diperoleh citra asli. Adapun implementasi menu utama Watermaking ROI Citra Digital dapat dilihat pada Gambar 3.3. 256

Gambar 3.3 Implementasi Form Utama Aplikasi Watermarking ROI Citra Digital Secara umum hasil pengujian funngsional menunjukkan bahwa system sudah dapat menangani data masukan yang tidak valid dan dapat menampilkan hasil embedding dan extraction setiap proses dengan baik. Hasil pengujian konseptual menunjukkan bahwa system telah melaksanakan embedding dan extraction Watermarking ROI Citra Digital sesuai dengan apa yang diharapkan. 257

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Perangkat Lunak Watermarking ROI Citra Digital No. Perubahan Warna Citra Ter-Watermark Termodifikasi Citra Hasil Extraction Status 1. Brightness -1 Tidak 2. Brightness 10 Ya 258

IV. Penutup 4.1 Simpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yaitu Pengembangan Aplikasi Watermarking Region of Interest (ROI) Citra Digital Dengan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Rancangan Aplikasi Watermarking citra digital Region Of Interest (ROI) dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika digambarkan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). 2. Pengembangan Aplikasi Watermarking Region of Interest (ROI) Citra Digital Dengan Metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika diharapkan mampu menghasilkan perangkat lunak yang mampu melakukan proses embedding sehingga menghasilkan ROI citra yang tersamarkan dan tersisipi watermark, dengan demikian citra digital output dapat disebarluaskan tanpa mempublikasikan bagian yang dianggap rahasia dan dapat mengganggu keindahan citra. 3. Implemantasi Pengembangan Aplikasi Watermarking citra digital Region Of Interest (ROI) dengan metode Discrete Wavelet Transform (DWT) Dan Morfologi Matematika menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7. V. Daftar Pustaka Alfatwa, Dean Fathony.2009. Watermarking Pada Citra Digital Menggunakan Discrete Wavelet Transform. http://www.scribd.com/mobile/doc/68508150. (Diakses tanggal 23 April 2012). Basaruddin, T dan Della Maulidiya. 2009. Kinerja Skema Pemberian Tanda Air Video Dijital Berbasis DWT-SVD dengan Detektor Semi-Blind. http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/5638.pdf (diakses tanggal 28 Februari 2012). Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi. Bandung: Informatika Bandung. 259

Putra, Darma. 2010. Pengolahan Citra Digital. Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Yusuf, M. Taufik. 2009. Penyisipan Watermark Pada Citra Digital Menggunakan Metode Singular Value Decomposition. http://sandiman.org/index.php/artikel/55- artikel-teknik/68-watermark-dengan-svd (diakses tanggal 9 Maret 2012). 260