INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

BAB I PENDAHULUAN. Boiler merupakan salah satu unit pendukung yang penting dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa korosi sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Korosi merupakan fenomena kimia yang dapat menurunkan kualitas suatu

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiurma Sagita Roselina Siahaan, 2013

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. gigi secara bersamaan, dan dapat melakukan penggerakan gigi yang tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kendaraan bermotor di Indonesia telah mencapai lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya inhibitor korosi berasal dari senyawa-senyawa organik dan

ABSTRAK. Kata kunci: Allium sativum L., bawang putih, EIS, inhibitor korosi, polarisasi, Tafel

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

BAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

EKSTRAK DAUN GAMBIR SEBAGAI INHIBITOR KOROSI Oleh: Dr. Ahmad Fadli, Ir.Rozanna Sri Irianty, M.Si, Komalasari, ST., MT. Abstralc

Pengendalian Laju Korosi pada Baja API 5L Grade B N Menggunakan Ekstrak Daun Gambir (Uncaria gambir Roxb)

PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA

1. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

Laporan Tugas Akhir. Saudah Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA

STUDI PENGGUNAAN EKSTRAK BAHAN ALAMI SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA CAT UTUK PELAT KAPAL A36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Korosi Baja Karbon dalam Lingkungan Elektrolit Jenuh Udara

Bab IV Hasil dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

Korosi merupakan efek yang paling merusak pada logam, oleh karena itu untuk melindungi bagian-bagian logam dari korosi dapat digunakan banyak cara,

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengaruh Ekstrak Daun Trembesi (Samanea Saman (Jacq.) Merr.) Sebagai Bahan Inhibitor Terhadap Laju Korosi Baja Plat Hitam (Base Plate) A36

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

DEA JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI-ITS

I. PENDAHULUAN. dunia perindustrian. Umumnya banyak dijumpai pada peralatan-peralatan industri

I. PENDAHULUAN. elektrokimia (Fontana, 1986). Korosi merupakan masalah besar bagi peralatan

TUGAS KOROSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU KOROSI

PEMANFAATAN SUPLEMEN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3.5% NaCl DAN 0.1 M HCl

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi 4 jenis yaitu nikel titanium, kobalt-kromiun-nikel, stainless steel dan

PEMANFAATAN OBAT SAKIT KEPALA SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DALAM MEDIA 3,5% NaCl DAN 0,1M HCl

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMANFAATAN BIO INHIBITOR DAUN SUKUN TERHADAP LAJU KOROSI PADA BAJA API 5L GRADE B DI LINGKUNGAN 3,5 % NaCl DAN 1 M H 2 SO 4

Bab II Tinjauan Pustaka

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sintesis Cairan Ionik Turunan Imidazolin. Dalam penelitian ini, cairan ionik turunan imidazolin yang digunakan

Oleh : Didi Masda Riandri Pembimbing : Dr. Ir. H. C. Kis Agustin, DEA.

4 Hasil dan Pembahasan

PENGGUNAAN VITAMIN C SEBAGAI INHIBITOR KOROSI PADA LINGKUNGAN ASAM. Irvan Kaisar Renaldi 1

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

Penghambatan Korosi Baja Beton dalam Larutan Garam dan Asam dengan Menggunakan Campuran Senyawa Butilamina dan Oktilamina

PENGARUH KONSENTRASI INHIBITOR EKSTRAK DAUN GAMBIR DENGAN PELARUT ETANOL-AIR TERHADAP LAJU KOROSI BESI PADA AIR LAUT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

Bab III Metodologi Penelitian

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH INHIBITOR EKSTRAK DAUN PEPAYA TERHADAP KOROSI BAJA KARBON SCHEDULE 40 GRADE B ERW DALAM MEDIUM AIR LAUT DAN AIR TAWAR

Penentuan Laju Korosi pada Suatu Material

DAFTAR ISI T6 21 2l 2T 30 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk bermacam-macam kegiatan seperti

LAPORAN AKHIR PEMANFAATAN DAUN GAMBIR (UNCARIA GAMBIR ROXB) SEBAGAI GREEN INHIBITOR KOROSI PADA LOGAM BESI DALAM MEDIUM NaCl 3%

KLASIFIKASI ZAT. 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN INHIBITOR KALSIUM KARBONAT DAN TAPIOKA TERHADAP TINGKAT LAJU KOROSI PADA PELAT BAJA TANGKI BALLAST AIR LAUT

BAB III METODE PENELITIAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Manado September 2011 LEMBAR JAWAB. UjianTeori. Bidang Kimia. Waktu 210 menit

KINERJA INHIBITOR Na 2 CrO 4 DALAM LARUTAN Nacl UNTUK MELINDUNGI BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK TERSENSITISASI DARI SERANGAN SCC Ishak `*) ABSTRAK

PERCOBAAN IV PEMBUATAN BUFFER Tujuan Menghitung dan pembuat larutan buffer atau dapar untuk aplikasi dalam bidang farmasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Reaksi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol. 3 No.5, Juni 2005 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tanaman terutama hasil pertanian dan rempah-rempah. Hal ini didukung oleh

STUDI INHIBISI KOROSI BAJA 304 DALAM 2 M HCl DENGAN INHIBITOR CAMPURAN ASAM LEMAK HASIL HIDROLISA MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba petandra)

Asam Basa dan Garam. Asam Basa dan Garam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai flokulan alami yang ramah lingkungan dalam pengolahan

INHIBITOR KOROSI PADA AIR LAUT MENGGUNAKAN EKSTRAK TANIN DARI DAUN GAMBIR DENGAN PELARUT ETANOL-AIR

PENGENDALIAN LAJU KOROSI BAJA St-37 DALAM MEDIUM ASAM KLORIDA DAN NATRIUM KLORIDA MENGGUNAKAN INHIBITOR EKSTRAK DAUN TEH (Camelia sinensis)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SAT. Ekstraksi Daun Gambir Menggunakan Pelarut Metanol-Air Sebagai Inhibitor Korosi. Rozanna Sri Irianty dan Komalasari. 1.

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegagalan yang terjadi pada suatu material bisa disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu penyebabnya adalah korosi. Korosi adalah suatu kerusakan yang terjadi pada suatu logam karena logam bereaksi dengan lingkungan. Sehingga terjadi suatu degradasi material yang menyebabkan hilangnya bagian dari material tersebut (Umoren, 2009). Kerusakan yang ditimbulkan oleh korosi sangat berdampak buruk bagi peralatan suatu industri, sehingga menyebabkan proses produksi terganggu bahkan terhenti yang akan berakibat pada kerugian ekonomi dan keselamatan pekerja. Korosi juga merupakan penyebab vital dari kerugian dan kegagalan material industri migas. Salah satu aset penting dalam industri migas yang rentan terhadap korosi adalah pipa penyaluran minyak dan gas bumi dari sumur-sumur minyak di lepas pantai dan laut. Jaringan pipa sumur minyak bumi ini secara ironi menjadi pemilik persentase kerusakan material tertinggi pada industri migas yang diakibatkan oleh korosi. Berdasarkan data NACE (National Association of Corrosion Engineers), biaya yang dikeluarkan oleh USA untuk penanggulangan korosi pada eksplorasi dan pemurnian minyak bumi dan gas sebesar $ 1,4 milyar pertahun. Sedangkan, di Indonesia sendiri biaya yang dikeluarkan oleh PT. Pertamina EP Cepu untuk perbaikan sumur produksi minyak bumi mencapai $ 1 juta pertahun (Akbar, 2012). Minyak mentah yang diproduksi dari sumur-sumur produksi minyak bumi banyak mengandung unsur-unsur korosif seperti garam-garam klorida, sulfat dan karbonat; asam-asam organik dengan massa molekul rendah; juga gas yang bersifat asam seperti CO 2 dan H 2 S. Campuran air dan zat-zat yang terkandung dalam minyak mentah menjadikan pipa penyalur yang digunakan sangat rentan Fauziyah, Lia Istiqomah. 2014 POTENSI EKSTRAK UMBI BAWANG MERAH (Allium cepa) SEBAGAI INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN NaCl 1% ph 4 JENUH CO 2 Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi

2 terhadap korosi. Umumnya, komponen utama yang menyababkan korosifitas pada pipa sumur produksi adalah garam klorida, asam organik dan gas CO 2. Berdasarkan data lapangan dalam sumur produksi minyak bumi diketahui memiliki kandungan ion Cl - dengan konsentrasi 10000 ppm 25000 ppm, ph media 3,5 5,5 dan tekanan gas CO 2 berkisar antara 0,04 atm 0,10 atm (Nice dalam Sunarya, 2008). Korosi logam pada dasarnya tidak dapat dihentikan lajunya, namun korosi ini dapat dikendalikan/ditanggulangi dengan berbagai macam cara, tergantung dari aplikasi dan kebutuhannya. Pada umumnya, korosi yang terjadi pada bagian luar atau permukaan pipa dapat ditanggulangi melalui cara pelapisan (coating) menggunakan cat dan/atau dengan perlindungan katodik. Sedangkan pada bagian dalam pipa bisa ditanggulangi dengan metode inhibisi atau pemberian zat inhibitor (Ketis, 2010). Metode inhibisi, yaitu pemberian zat antikorosi (inhibitor) dengan konsentrasi yang kecil ke dalam lingkungannya, baik secara kontinu maupun periodik menurut selang waktu tertentu. Metode inhibisi merupakan salah satu pengendalian korosi logam dalam lingkungannya dengan cara mudah dan murah. Inhibitor korosi terbagi atas dua jenis yaitu inhibitor organik dan anorganik. Beberapa senyawa anorganik seperti fosfat, kromat dan borat sering digunakan sebagai inhibitor korosi. Namun demikian, bahan kimia sintesis ini merupakan bahan kimia yang berbahaya, harganya mahal, dan tidak ramah lingkungan. Untuk itu, mulai dicari alternatif lain yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Penggunaan inhibitor organik dari ekstrak alam sangat menarik dikarenakan ekstrak bahan alam ini aman, mudah didapatkan, bersifat biodegradable, ekonomis, dan ramah lingkungan. Ekstrak bahan alam yang digunakan adalah senyawa karbon heteroatom yang mengandung atom N, O, P, S, dan atom-atom yang memiliki pasangan elektron bebas (Ludiana, 2012). Unsur-unsur yang mengandung pasangan elektron bebas ini nantinya akan membentuk lapisan protektif sehingga dapat melindungi logam dari serangan korosi (Haryono, 2010). Kemampuan inhibisi dari senyawa karbon didasarkan pada kekuatan adsorpsi terhadap permukaan logam.

3 Banyak usaha yang telah dilakukan dengan melakukan pengujian dan ekstraksi bahan alam yang cocok digunakan sebagai inhibitor korosi pada berbagai media korosif diantaranya yaitu lidah buaya (Sangetha, 2011), daun teh (Ludiana & Sri, 2012), getah pinus (Haryono, 2010) dan daun pepaya (Hasan & Edrah, 2011). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, masih belum banyak penelitian yang menggunakan rempah-rempah, padahal rempah-rempah memiliki potensi yang baik sebagai eco-friendly inhibitor. Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah, yang biasanya digunakan sebagai bahan maupun bumbu masakan khas Indonesia. Dalam penelitian ini, akan digunakan rempah-rempah yang berasal dari umbi bawang merah sebagai alternatif eco-friendly inhibitor korosi pada baja karbon. Produksi umbi bawang merah di Indonesia semakin hari semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan, tentu dengan peningkatan jumlah produksi maka jumlah limbah yang dihasilkan akan semakin banyak, dan ini akan memberikan dampak yang cukup serius bagi lingkungan jika tidak ditangani secara optimal, seperti diketahui bahwa umbi bawang merah memiliki kulit terluar yang biasanya dibuang atau tidak digunakan. Berdasarkan uji skrining fitokimia, kulit umbi bawang merah diketahui mengandung senyawa alkaloid, flavonoida, saponin, tanin, glikosida, antrakuinon, dan triterpenoida (Margareta, 2011). Dari beberapa penelitian yang dilakukan diketahui bahwa beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid dan tanin memiliki potensi sebagai inhibitor korosi karena memiliki pasangan elektron bebas, pasangan elektron bebas ini nantinya akan teradsorpsi pada permukaan logam sehingga dapat melindungi logam dari serangan korosi (Radja & Sethurahman, 2008). Dengan demikian, ekstrak kulit umbi bawang merah dapat berpotensi sebagai inhibitor korosi. Namun, penelitian mengenai ekstrak kulit umbi bawang merah (Allium cepa) sebagai inhibitor ramah lingkungan masih sangat terbatas, umumnya lebih banyak mengacu pada efektivitas dari senyawa antioksidannya. Oleh sebab itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui potensi dari ekstrak kulit umbi bawang merah dalam menghambat terjadinya korosi pada baja karbon dalam

4 lingkungan sesuai dengan kondisi pipa sumur minyak bumi yaitu larutan NaCl 1% ph 4 jenuh CO 2. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan masalah yang dirumuskan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengekstrak umbi bawang merah untuk digunakan sebagai inhibitor korosi pada baja karbon? 2. Metabolit sekunder apa yang terdapat dalam ekstrak umbi bawang merah? 3. Bagaimana potensi dan efisiensi inhibisi dari ekstrak umbi bawang merah dalam menghambat laju korosi baja karbon dalam larutan NaCl 1% ph 4 jenuh CO 2? 4. Bagaimana mekanisme inhibisi dari ekstrak umbi bawang merah pada korosi baja karbon dalam larutan NaCl 1% ph 4 jenuh CO 2? 1.3 Batasan Masalah Agar penelitian lebih terarah dan bisa mencapai sasaran-sasaran yang diharapkan, maka diperlukan pembatasan-pembatasan dalam variabel yang dikaji. Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Logam yang digunakan dalam penelitian adalah baja karbon API 5L- X56. 2. Temperatur dibuat dalam tiga rentang variasi, yaitu pada 298 K, 308 K dan 318 K. 3. Konsentrasi ekstrak umbi bawang merah diujikan dalam rentang 40 satuan, dari konsentrasi 40 ppm sampai 200 ppm. 4. Kondisi medium larutan NaCl 1% ph 4 dijenuhkan dengan gas CO 2 secara bubbling bersifat terbuka pada tekanan atmosfer. 1.4 Tujuan Penelitian

5 Tujuan utama dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi ekstrak umbi bawang merah sebagai alternatif inhibitor korosi untuk menginhibisi baja karbon dalam larutan NaCl 1% ph 4 jenuh CO 2. Adapun secara khusus, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk: 1. Memanfaatkan limbah umbi bawang merah, agar bisa ditangani secara optimal. 2. Mengetahui efisiensi dan mekanisme inhibisi dari ekstrak umbi bawang merah dalam menginhibisi korosi baja karbon dalam larutan NaCl 1% ph 4 jenuh CO 2. 3. Memperoleh inhibitor korosi yang ramah lingkungan dan ekonomis dari umbi bawang merah. 1.5 Manfaat Penelitian Hasil yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam hal pengembangan inhibitor korosi yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis tinggi, sehingga diharapkan dapat meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh korosi.