TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata 1. Perencanaan Wilayah dan Kota. Oleh: KHIZAM DEBY KURNIAWAN I

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Akhir PERKEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA DI PANTAI SEPANJANG JALUR LINTAS SELATAN KABUPATEN PACITAN

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK MAHASISWA PENGHUNI HUNIAN SEWA BERDASARKAN FAKTOR BERMUKIM DI SEKITAR KAMPUS KENTINGAN UNS

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk dan urbanisasi merupakan salah satu

TUGAS AKHIR TINGKAT KESESUAIAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI DENGAN STANDAR PERMUKIMAN LAYAK HUNI

Pengaruh Faktor Bermukim Masyarakat Terhadap Pola Persebaran Permukiman di Kawasan Rawan Bencana Longsor Kabupaten Magetan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI SKALA SEDANG DAN BESAR YANG TERAGLOMERASI TERHADAP PERMUKIMAN DI MOJOSONGO-TERAS, KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2000 persentase penduduk kota di Negara Dunia Ketiga telah

TUGAS AKHIR 118 PEREMAJAAN RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. bantaran sungai Bengawan Solo ini seringkali diidentikkan dengan kelompok

HUBUNGAN URBAN COMPACTNESS DENGAN POLA PERGERAKAN PENDUDUK KAWASAN KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk kalangan menengah ke-atas (high-middle income). lebih dari batas UMR termasuk golongan menengah ke atas.

TUGAS AKHIR DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( DP3A) RUSUNAMI SEBAGAI FASILITAS RELOKASI PERMUKIMAN KALI BENGAWAN SOLO

TINGKAT KEPUASAN PENGHUNI RUSUNAWA TERHADAP FISIK DAN LINGKUNGAN RUSUNAWA DI SURAKARTA

DAFTAR ISI. Abstrak... Prakata... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Lampiran... Daftar Pustaka...

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMBANGUNAN SEKTOR PERUMAHAN TAHUN 2014

BAB III TINJAUAN LOKASI BANGUNAN REHABILITASI ALZHEIMER DI YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR PENGARUH PERKEMBANGAN BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO TERHADAP PERUBAHAN GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA PADA KORIDOR JALAN ADI SUCIPTO

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

TUGAS AKHIR EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA DITINJAU DARI KESESUAIAN KELOMPOK SASARAN PENGHUNI DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PENGHUNI

TUGAS AKHIR. Oleh: MOHAMAD NURIMAN I Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai. Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

TUGAS AKHIR KESESUAIAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM DI KOTA SURAKARTA TERHADAP KONSEP TRANSPORTATION FOR LIVABLE CITY

DAFTAR ISI. PRAKATA... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... iiv DAFTAR GAMBAR... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul

TUGAS AKHIR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM MASYARAKAT DI PERUMAHAN DI KAWASAN INDUSTRI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR PENGARUH FORMALISASI PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) KE TOKO MODERN TERHADAP KOMPONEN KESEJAHTERAAN PEDAGANG DI KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

TUGAS AKHIR KESESUAIAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA SUKOHARJO TERHADAP STANDAR PERUMAHAN IDEAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG PERUMAHAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya perubahan cuaca ekstrim. IPCC (2007) dalam Dewan Nasional Perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Objek Penelitian

TUGAS AKHIR DUKUNGAN FAKTOR FAKTOR LOKASI TERHADAP PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SALAK DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN SLEMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMETAAN TINGKAT RESIKO KEKUMUHAN DI KELURAHAN PANJISARI KABUPATEN LOMBOK TENGAH. Oleh:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Untuk Pemerintah Kota/Kabupaten BANTUAN STIMULAN PENINGKATAN KUALITAS PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH (BSPK) TAHUN ANGGARAN...

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman, yaitu kumpulan rumah

BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan menjelaskan kerangka awal dan tahapan pelaporan pelaksanaan penelitian untuk memberikan gambaran mengenai apa dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PEREMAJAAN PEMUKIMAN RW 05 KELURAHAN KARET TENGSIN JAKARTA PUSAT MENJADI RUMAH SUSUN

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DESAIN ULANG RUMAH SUSUN PEKUNDEN SEMARANG (Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

SIDANG UJIAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan Halaman Persembahan Kata Pengantar. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB I PENDAHULUAN. 1 Pada dasarnya hunian tidak dapat dilihat sebagai tempat hidup saja

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk kota Yogyakarta berdasarkan BPS Propinsi UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

HUBUNGAN ANTARA KONDISI RUMAH SUSUN DENGAN KEPUASAN TINGGAL PENGHUNI DI KOTA SURAKARTA

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ruang Kota dan Perkembangannya

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. dalam pemenuhannya masih sulit dijangkau terutama bagi penduduk berpendapatan

Salah satunya di Kampung Lebaksari. Lokasi Permukiman Tidak Layak

RENCANA KERJA (RENJA) DINAS PERUMAHAN RAKYAT, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN PURWOREJO

TINGKAT KESESUAIAN RUANG PUBLIK DI KOTA SURAKARTA DENGAN KONSEP LIVABLE CITY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permukiman adalah kawasan lingkungan hidup baik di perkotaan maupun di

PENGARUH PERKEMBANGAN AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KAWASAN SOLO BARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERUBAHAN RENCANA KERJA DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESESUAIAN IMPLEMENTASI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertanian adalah suatu usaha untuk menghimpun pabrik-pabrik alami biologis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

PENGENAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA RUMAH SUSUN PEKUNDEN KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

lib.archiplan.ugm.ac.id

KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BERAU BAB I PENDAHULUAN

KONDISI LINGKUNGAN PERMUKIMAN PASCA RELOKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.09/MEN/V/2008 TENTANG PELAKSANAAN TRANSMIGRASI SWAKARSA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan kawasan kawasan permukiman kumuh. Pada kota kota yang

Identifikasi Permukiman Kumuh Berdasarkan Tingkat RT di Kelurahan Keputih Kota Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Pertambahan penduduk daerah perkotaan di negara-negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. tinggal yang terdiri dari beberapa tempat hunian. Rumah adalah bagian yang utuh

BAB. I PENDAHULUAN. lift, eskalator maupun lainnya. Di lingkungan masyarakat luar akses banyak sekali

Transkripsi:

TUGAS AKHIR KOMPARASI PERUBAHAN ASPEK SOSIAL EKONOMI PADA PENGHUNI RUMAH SUSUN PASCA PENANGANAN SQUATTER DI KOTA SURAKARTA (Studi Kasus : Rumah Susun Begalon I, Rumah Susun Begalon II dan Rumah Susun Semanggi) Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata 1 Perencanaan Wilayah dan Kota Oleh: KHIZAM DEBY KURNIAWAN I0610018 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

DAFTAR ISI Halaman Judul...i Halaman Pengesahan...ii Abstrak...iii Abstract...iv Kata Pengantar...v Daftar Isi...vii Daftar Tabel...x Daftar Gambar...xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1.Latar Belakang... 1 1.2.Rumusan Masalah... 4 1.3.Tujuan dan Sasaran... 5 1.3.1. Tujuan... 5 1.3.2. Sasaran... 5 1.4.Manfaat Penelitian... 6 1.4.1. Manfaat Teoritis... 6 1.4.2. Manfaat Praktis... 6 1.5.Ruang Lingkup Penellitian... 6 1.5.1. Ruang Lingkup Lokasi... 6 1.5.2. Runag Lingkup Substansi... 7 1.6.Posisi Penelitian... 8 1.7.Sistematika Penulisan... 11 BAB II KAJIAN TEORI... 12 2.1.Squatter... 12 2.1.1. Definisi Squatter... 12 2.1.2. Penyebab Munculnya Squatter... 12 2.1.3. Permasalahan Squatter... 14 2.1.4. Penanganan Squatter... 15 2.1.4.1.Pembangunan Rumah Susun... 15 2.1.4.2.Relokasi... 15 2.2.Rumah Susun Sebagai Bentuk Penanganan Squatter... 16 2.3.Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter... 17 2.3.1. Aspek Sosial / Pengembangan Masyarakat (Social Development)... 17 2.3.2. Aspek Ekonomi / Pengembangan Ekonomi (Economic Development)... 21 2.4.Sintesa Teori... 22 2.5.Kerangka Pikir... 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 28 3.1.Pendekatan dan Jenis Penelitian... 28 3.2.Tahapan Penelitian... 29 3.2.1. Tahapan Persiapan... 29 3.2.2. Tahapan Pengumpulan Data dan Kompilasi Data... 29 3.2.3. Tahapan Analisis... 29 3.2.4. Tahapan Kesimpulan dan Rekomendasi... 30 3.3.Operasional Variabel... 31 3.4.Kebutuhan Data... 36 3.5.Teknik Pengumpulan Data... 39 3.5.1. Teknik Pengumpulan Data Primer... 39

3.5.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder... 41 3.6.Populasi dan Sampel... 41 3.7.Teknik Analisis... 43 3.8.Kerangka Analisis... 57 BAB IV TINJAUAN KHUSUS... 58 4.1.Identifikasi Kondisi Sosial Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun di Kota Surakarta... 60 4.1.1. Aspek Sosial Penghuni Rumah Susun di Kota Surakarta... 60 4.1.1.1.Perubahan Kualitas Hidup... 60 a. Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah... 60 b. Rasa Aman... 61 c. Tingkat Pendapatan... 63 d. Sintesa Perubahan Kualitas Hidup... 65 4.1.1.2.Kesejahteraan Sosial... 67 a. Sistem Kekerabatan... 67 b. Interaksi Sosial... 69 c. Pengaruh Lembaga Kekerabatan Terhadap Masyarakat... 71 d. Partisipasi Masyarakat... 73 e. Sintesa Kesejahteraan Sosial... 75 4.1.2. Aspek Ekonomi Penghuni Rumah Susun di Kota Surakarta... 79 4.1.2.1.Perubahan Tingkat Pendapatan... 79 a. Tingkat Pendapatan Keluarga... 79 b. Tingkat Pengeluaran Keluarga... 80 c. Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga... 82 d. Sintesa Perubahan Tingkat Pendapatan... 83 4.1.2.2.Ketersediaan Lapangan Kerja... 86 a. Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja... 86 b. Waktu Tempuh ke Tempat Kerja... 87 c. Sintesa Ketersediaan Lapangan Kerja... 88 4.2.Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 91 4.2.1. Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Begalon I... 91 4.2.1.1.Skoring Sub Variabel pada Rumah Susun Begalon I... 93 4.2.1.2.Skoring Variabel pada Rumah Susun Begalon I... 95 4.2.1.3.Skoring Aspek Sosial Ekonomi pada Rumah Susun Begalon I... 96 4.2.2. Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Begalon II... 96 4.2.2.1.Skoring Sub Variabel pada Rumah Susun Begalon II... 99 4.2.2.2.Skoring Variabel pada Rumah Susun Begalon II... 101 4.2.2.3.Skoring Aspek Sosial Ekonomi pada Rumah Susun Begalon II... 102 4.2.3. Identifikasi Perubahan Aspek Sosial dan Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Semanggi... 102 4.2.3.1.Skoring Sub Variabel pada Rumah Susun Semanggi... 105 4.2.3.2.Skoring Variabel pada Rumah Susun Semanggi... 107 4.2.3.3.Skoring Aspek Sosial Ekonomi pada Rumah Susun Semanggi... 108

4.3.Resume Hasil Skoring pada Setiap Rumah Susun... 108 BAB V PEMBAHASAN... 109 5.1.Analisis Komparasi Perubahan Variabel Aspek Sosial pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 110 5.1.1. Analisis Komparasi Perubahan Kualitas Hidup pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 110 5.1.2. Analisis Komparasi Kesejahteraan Sosial pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 111 5.1.3. Analisis Komparasi Perubahan Aspek Sosial pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 112 5.2.Analisis Komparasi Perubahan Variabel Aspek Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 114 5.2.1. Analisis Komparasi Perubahan Tingkat Pendapatan pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 114 5.2.2. Analisis Komparasi Ketersediaan Lapangan Kerja pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 115 5.2.3. Analisis Komparasi Perubahan Aspek Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 117 5.3.Analisis Komparasi Perubahan Aspek Sosial Ekonomi pada Penghuni Rumah Susun Pasca Penanganan Squatter di Kota Surakarta... 118 BAB VI PENUTUP... 120 6.1.Kesimpulan... 120 6.2.Rekomendasi... 122 Datar Pustaka Lampiran

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Posisi Penelitian... 8 Tabel 2.1 Sintesa Teori Aspek Sosial... 23 Tabel 2.2 Sintesa Teori Aspek Ekonomi... 25 Tabel 3.1 Operasional Variabel Apek Sosial... 31 Tabel 3.2 Operasional Variabel Aspek Ekonomi... 34 Tabel 3.3 Kebutuhan Data... 36 Tabel 3.4 Skoring untuk Apek Sosial... 42 Tabel 3.5 Skoring untuk Aspek Ekonomi... 43 Tabel 3.6 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Rumah Susun Begalon I... 45 Tabel 3.7 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Rumah Susun Begalon II... 45 Tabel 3.8 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Rumah Susun Semanggi... 46 Tabel 3.9 Skoring Perubahan Kesejahteraan Sosial Rumah Susun Begalon I... 47 Tabel 3.10 Skoring Perubahan Kesejahteraan Sosial Rumah Susun Begalon II... 48 Tabel 3.11 Skoring Perubahan Kesejahteraan Sosial Rumah Susun Semanggi... 49 Tabel 3.12 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Rumah Susun Begalon I... 50 Tabel 3.13 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Rumah Susun Begalon II... 51 Tabel 3.14 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Rumah Susun Semanggi... 52 Tabel 3.15 Skoring Perubahan Ketersediaan Lapangan Kerja Rumah Susun Begalon I... 53 Tabel 3.16 Skoring Perubahan Ketersediaan Lapangan Kerja Rumah Susun Begalon II... 54 Tabel 3.17 Skoring Perubahan Ketersediaan Lapangan Kerja Rumah Susun Semanggi... 54 Tabel 3.18 Skoring Aspek Sosial atau Aspek Ekonomi... 55 Tabel 3.19 Skoring Perubahan Aspek Sosial Ekonomi... 56 Tabel 4.1 Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah... 60 Tabel 4.2 Rasa Aman... 62 Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan... 63 Tabel 4.4 Perubahan Kualitas Hidup... 65 Tabel 4.5 Sistem Kekerabatan... 68 Tabel 4.6 Interaksi Sosial... 70 Tabel 4.7 Pengaruh Lembaga Kekerabatan Terhadap Masyarakat... 72 Tabel 4.8 Partisipasi Masyarakat... 74 Tabel 4.9 Kesejahteraan Sosial... 76 Tabel 4.10 Tingkat Pendapatan Keluarga... 79 Tabel 4.11 Tingkat Pengeluaran Keluarga... 81 Tabel 4.12 Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga... 83 Tabel 4.13 Perubahan Tingkat Pendapatan... 83 Tabel 4.14 Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja... 86 Tabel 4.15 Waktu Tempuh ke Tempat Kerja... 87 Tabel 4.16 Ketersediaan Lapangan Pekerjaan... 89 Tabel 4.17 Resume Skoring Rumah Susun Begalon I... 92 Tabel 4.18 Skor Perubahan Setiap Sub Variabel Rumah Susun Begalon I... 94 Tabel 4.19 Skoring Aspek Sosial Rumah Susun Begalon I... 95 Tabel 4.20 Skoring Aspek Ekonomi Rumah Susun Begalon I... 95 Tabel 4.21 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Rumah Susun Begalon I... 96 Tabel 4.22 Resume Skoring Rumah Susun Begalon II... 97 Tabel 4.23 Skor Perubahan Setiap Sub Variabel Rumah Susun Begalon II... 100

Tabel 4.24 Skoring Aspek Sosial Rumah Susun Begalon II... 101 Tabel 4.25 Skoring Aspek Ekonomi Rumah Susun Begalon II... 101 Tabel 4.26 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Rumah Susun Begalon II... 102 Tabel 4.27 Resume Skoring Rumah Susun Semanggi... 103 Tabel 4.28 Skor Perubahan Setiap Sub Variabel Rumah Susun Semanggi... 106 Tabel 4.29 Skoring Aspek Sosial Rumah Susun Semanggi... 107 Tabel 4.30 Skoring Aspek Ekonomi Rumah Susun Semanggi... 107 Tabel 4.31 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Rumah Susun Semanggi... 108 Tabel 4.32 Resume Hasil Skoring Setiap Rumah Susun... 108 Tabel 5.1 Skoring Perubahan Kualitas Hidup Setiap Rumah Susun... 110 Tabel 5.2 Skoring Kesejahteraan Sosial Setiap Rumah Susun... 111 Tabel 5.3 Skoring Aspek Sosial Setiap Rumah Susun... 113 Tabel 5.4 Skoring Perubahan Tingkat Pendapatan Setiap Rumah Susun... 114 Tabel 5.5 Skoring Ketersediaan Lapangan Kerja Setiap Rumah Susun... 116 Tabel 5.6 Skoring Aspek Ekonomi Setiap Rumah Susun... 117 Tabel 5.7 Skoring Aspek Sosial Ekonomi Setiap Rumah Susun... 118

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta Ruang Lingkup Wilayah... 7 Gambar 2.1 Kerangka Pikir... 27 Gambar 3.1 Kerangka Analisis... 57 Gambar 4.1 Peta Ruang Lingkup Wilayah... 59 Gambar 4.2 Grafik Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 61 Gambar 4.3 Grafik Rasa Aman Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 63 Gambar 4.4 Grafik Tingkat PendidikanSebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 64 Gambar 4.5 Grafik Persentase Perubahan Skor Adanya Pengembangan Ketrampilan oleh Pemerintah... 66 Gambar 4.6 Grafik Persentase Perubahan Skor Rasa Aman... 66 Gambar 4.7 Grafik Persentase Perubahan Skor Tingkat Pendidikan... 69 Gambar 4.8 Grafik Sistem Kekerabatan Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 71 Gambar 4.9 Grafik Interaksi Sosial Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 71 Gambar 4.10 Grafik Pengaruh Lembaga Kekerbatan Terhadap Masyarakat Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 73 Gambar 4.11 Grafik Partisipasi Masyarakat Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 75 Gambar 4.12 Grafik Persentase Perubahan Skor Sistem Kekerabatan... 76 Gambar 4.13 Grafik Persentase Perubahan Skor Interaksi Sosial... 77 Gambar 4.14 Grafik Persentase Perubahan Skor Pengaruh Lembaga Kekerbatan Terhadap Masyarakat... 78 Gambar 4.15 Grafik Persentase Perubahan Skor Partisipasi Masyarakat... 78 Gambar 4.16 Grafik Tingkat Pendapatan Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 80 Gambar 4.17 Grafik Tingkat Pengeluaran Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 81 Gambar 4.18 Grafik Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 83 Gambar 4.19 Grafik Persentase Perubahan Skor Tingkat Pendapatan... 84 Gambar 4.20 Grafik Persentase Perubahan Skor Tingkat Pengeluaran... 85 Gambar 4.21 Grafik Persentase Perubahan Skor Jumlah Tabungan yang Dimiliki Keluarga... 85 Gambar 4.22 Grafik Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 87 Gambar 4.23 Grafik Waktu Tempuh ke Tempat Kerja Sebelum dan Sesudah Tinggal di Rumah Susun... 88 Gambar 4.24 Grafik Persentase Perubahan Skor Biaya yang Dikeluarkan untuk Mencapai Tempat Kerja... 89 Gambar 4.25 Grafik Persentase Perubahan Skor Waktu Tempuh ke Tempat Kerja... 90

ABSTRAK Kota memiliki daya tarik tersendiri untuk ditinggali. Masyarakat memiliki pandangan bahwa sebuah kota memiliki fasilitas yang lengkap, aksesibilitas yang baik, lapangan pekerjaan yang luas dan sebagainya. Hal ini menyebabkan pertumbuhan penduduk yang pesat di perkotaaan karena masyarakat berpindah ke kota demi penghidupan yang lebih layak. Masyarakat yang berpindah ke kota pada umumnya tidak memiliki modal yang cukup untuk tinggal di kota. Semakin meningkatnya jumlah penduduk tidak diimbangi dengan peningkatan pelayanan kota khususnya di bidang perumahan permukiman sehingga akan muncul permukiman kumuh illegal (squatter). Sehingga squatter tersebut perlu ditangani, secara umum penanganan squatter memiliki dua pola pendekatan penanganan, yaitu pola on-site dan off-site. Penanganan on site disini maksudnya penanganan masalah squatter tanpa memindahkan lokasi ke daerah lain tetapi dengan menyediakan tempat tinggal yang layak huni. Sedangkan penanganan off site maksudnya penanganannya dengan memindahkan masyarakat yang tinggal di permukiman kumuh ilegal ke daerah lain yang lebih layak dan dengan status tanah yang legal. Pada hakikatnya kedua penanganan ini sama karena sama sama bertujuan untuk meningkatkan kehidupan sosial maupun ekonomi masyarakat. Salah satu penanganan squatter di Kota Surakarta dengan membangun rumah susun. Semakin sempitnya lahan di Kota Surakarta menjadikan salah satu alasan pembangunan rumah susun di Kota Surakarta lebih diprioritaskan untuk menangani squatter. Berdasarkan isu yang sedang berkembang, penelitian ini ingin mengetahui komparasi perubahan aspek sosial ekonomi pada penghuni rumah susun pasca penanganan squatter di Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah melakukan skoring dalam mengidentifikasi aspek sosial ekonomi pada Rumah Susun Begalon I, Rumah Susun Begalon II dan Rumah Susun Semanggi. Hasil penelitian ini adalah komparasi perubahan aspek sosial ekonomi pada penghuni rumah susun pasca penanganan squatter di Kota Surakarta dapat dilihat bahwa pada Rumah Susun Begalon I mengalami peningkatan sedang, sedangkan pada Rumah Susun Begalon II dan Rumah Susun Semanggi mengalami peningkatan rendah. Sehingga perubahan aspek sosial ekonomi pada Rumah Susun Begalon I yang merupakan penanganan on site memiliki peningkatan yang lebih tinggi dari Rumah Susun Begalon II yang merupakan penanganan off site tanpa mendekatkan tempat kerja dan Rumah Susun Semanggi yang merupakan penanganan off site dengan tempat kerja didekatkan. Kata Kunci: Aspek sosial ekonomi, rumah susun, squatter