PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUATA TATA LAKSA A PROYEK PEMBA GU A SISTEM I FORMASI DI U IVERSITAS X BERDASARKA CMMI

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI. Mahasiswa : Linda Hadi ( )

KONTEKS & PROSES MANAJEMEN PROYEK. PERTEMUAN 2 Heru Lestiawan, M.Kom

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

3/14/16 Manajemen Proyek IT - Universitas Mercu Buana Yogyakarta

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP

STUDI KASUS : KELOMPOK PROSES MANAJEMEN PROYEK PROJECT MANAGEMENT, THIRD EDITION 1

Fakultas Teknologi Informasi

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 6

Inititating Process Group

PEMETAAN VORD KE DALAM CMMI UNTUK MENINGKATKAN ANALISIS KEBUTUHAN PERANGKAT LUNAK (STUDI KASUS SISTEM PENJUALAN SUPERMARKET SAKINAH)

Chapter 3: Studi Kasus : Kelompok Proses Manajemen Proyek. IT Project Management, Third Edition Chapter 3

Project Stakeholder Management merupakan proses untuk. Identify Stakeholders Proses mengidentifikasi individu, kelompok,

PROJECT MANAGEMENT IN CONSTRUCTION

MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC

MANAJEMEN RUANG LINGKUP PROYEK PERTEMUAN 3.2

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Teori yang digunakan sebagai acuan untuk penyusunan tesis ini adalah

SILABUS MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN SISTEM OTOMASI PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA DENGAN MENGGUNAKAN CMMI

Project Integration Management

PERENCANAAN PROYEK BERBASIS RISIKO PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET DI PDAM KOTAMADYA MALANG BERBASIS ISO/FDIS 31000:2009

MANAJEMEN PROYEK & AKUISISI SISTEM TI PLANNING SCOPE MANAGEMENT : VALIDATING SCOPE AND CONTROLLING SCOPE. Oleh : Utama Andri Arjita

Overview Manajemen Proyek. Universitas Telkom

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hendri Sopryadi, M.T.I

Kholid Fathoni, S.Kom., M.T.

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS : ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI : SISTEM INFORMASI

Tata Kelola E-learning (E-learning Governance)

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

Project Management Project Management Body of Knowledge. Boldson, S.Kom., MMSI

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

PEMBUATAN PERANGKAT AUDIT PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK BERDASARKAN CMMI 1.2 PADA PT GRATIKA

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

Pertemuan 11 Manajemen Risiko

PERANCANGAN PANDUAN AUDIT MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK ORGANISASI PEMERINTAHAN

Manajemen Integrasi Dalam Proyek Chapter 3. Heru Lestiawan, M.Kom

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

DASAR-DASAR AUDIT SI Pertemuan - 01

KRITERIA KEBERHASILAN SUATU PROYEK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

PROJECT SCOPE MANAGEMENT

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditunjuk atau ditetapkan untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan keseharian

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BAB 9 PROJECT PROCUREMENT MANAGEMENT

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

PROJECT TIME MANAGEMENT

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

Hendri Sopryadi,M.T.I 9/29/2011

PROJECT PLAN (RENCANA MANAJEMEN PROYEK) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

PROJECT MANAGEMENT PLAN RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN SELEKSI PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE MANAGEMENT BY OBJECTIVE

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-5/PJ/2011 TENTANG : AUDIT INTERNAL TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Assessment of Water Quality Information System through Measurement Framework of ISO 15504

Pengukuran Level Kematangan Proses Akademik Politeknik XYZ Menggunakan CMMI For Services (CMMI-SVC)

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

11/23/ BIDANG PENGETAHUAN YANG PERLU DIKUASAI MANAJER PROYEK KELOMPOK PROSES

Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PADA YAYASAN BINA NUSANTARA

BAB V KESIMPULAN & SARAN. Kesimpulan yang dapat diambil dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

Adrian Nugraha Putra

Piranti Perencanaan dan Pengawasan Mutu dalam Manajemen Proyek Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas

MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Software Proses. Model Proses Perangkat Lunak. Pengembangan Perangkat Lunak. Framework activities 3/20/2018. System Development Life Cycle (SDLC)

Phase Siklus Hidup Proyek

MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI. Oleh : Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. MAGISTER SISTEM INFORMASI UNDIP

Successful Project Management. Manajemen Proyek Teknologi Informasi

Materi 4 Keamanan Sistem Informasi 3 SKS Semester 8 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2015 Nizar Rabbi Radliya

MINGGU KE-12 MANAJEMEN RESIKO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK REFERENSI : PMBOK

Development Lifecycles and Approaches

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RELEVANSI PMBOK 2008 TERHADAP MATERI BIDANG MANAJEMEN KONSTRUKSI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FASE INISIALISASI M P S I S E S I 3

ANALISA TINGKAT KAPABILITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

BAB III METODOLOGI. sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

Manajemen Resiko Proyek

MODEL TATA KELOLA PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN COBIT

MANAJEMEN PROYEK FRAMEWORK

SOFTWARE DEVELOPMENT PLAN. Program Studi S1 - Sistem Informasi

Transkripsi:

PEMBUATAN TATA LAKSANA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI DI UNIVERSITAS X BERDASARKAN CMMI Linda Hadi dan Achmad Holil Noor Ali Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Email: l1nd4083@yahoo.com; linda.hadi@ciputra.ac.id ABSTRAK Pembangunan sistem informasi di Universitas X dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang baik. Pembangunan sistem informasi dilakukan berdasarkan tahapan-tahapan yang ditentukan oleh masing-masing penanggung jawab pembangunan sistem informasi. Akibatnya pembangunan sistem informasi sering melebihi batasan waktu dan batasan biaya yang telah ditentukan serta kurang sesuai dengan kebutuhan yang ada. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dilakukan melalui tahapan pengumpulan dan analisa data, tahapan pengembangan tata laksana dan tahapan pembuatan buku tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dilakukan berdasarkan pedoman, kebijakan dan panduan proyek pembangunan sistem informasi yang ada di Universitas X serta standar manajemen proyek seperti Capability Maturity Model Integration (CMMI) for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition. Hasil dari penelitian ini adalah tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Tata laksana yang dihasilkan diharapkan dapat memberikan kontribusi agar proses-proses dalam proyek pembangunan sistem informasi dapat menjadi lebih baik. Kata kunci: CMMI for Development, manajemen proyek, tata laksana PENDAHULUAN Universitas X adalah universitas yang masih terhitung baru. Walaupun demikian, sejak awal masa pendiriannya Universitas X telah mempunyai suatu komitmen untuk menjadi digital campus. Untuk membantu mencapai komitmen tersebut, maka sejak awal pendiriannya Universitas X sudah memiliki Departemen Information and Communication Technology (ICT). Departemen ini akan bertanggung jawab untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh Universitas X. Selama ini pengembangan aplikasi-aplikasi tersebut dilakukan dengan tidak menggunakan manajemen proyek yang baik dan benar. Pengembangan aplikasi dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditentukan oleh masing-masing penanggung jawab pengembangan aplikasi dan tahapan-tahapan tersebut tidak didokumentasikan. Selain itu pengembangan aplikasi dilakukan tanpa benar-benar mempertimbangkan kepuasan customer, di mana customer di sini adalah departemendepartemen lain yang ada di universitas. Akibatnya pengembangan aplikasi sering melebihi batasan waktu dan batasan biaya yang telah ditentukan. Aplikasi yang dihasilkan juga terkadang kurang sesuai dengan kebutuhan customer sehingga perlu dilakukan perubahan pada aplikasi setelah aplikasi tersebut diserahkan ke customer. Hal ini tentu saja menimbulkan biaya tambahan karena selain harus mengeluarkan biaya C-10-1

untuk maintenance aplikasi yang sudah berjalan, juga diperlukan biaya tambahan untuk melakukan perubahan terhadap aplikasi. Melihat kondisi di atas maka perlu dilakukan pengembangan standar untuk proyek pembangunan sistem informasi. Salah satu hal yang harus ada dalam standar tersebut adalah tata laksana proyek pembangunan sistem informasi yang berdasarkan pada standar manajemen proyek seperti Capability Maturity Model Integration (CMMI) for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition. METODA Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dilakukan melalui tiga tahapan. Pada tahapan pertama yaitu tahapan pengumpulan dan analisa data dilakukan pengumpulan data yang akan dibutuhkan dalam pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi dari Universitas X. Pada tahapan kedua yaitu tahapan pengembangan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi akan dilakukan pengembangan prosedur dan formulir acuan untuk proyek pembangunan sistem informasi. Pada tahapan ini akan dilakukan pemilihan terhadap bagian-bagian dari CMMI for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition yang dapat digunakan dalam pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Pada tahapan ketiga yaitu tahapan pembuatan buku tata laksana proyek pembangunan sistem informasi, dokumen prosedur, dokumen formulir acuan dan matrik tata laksana disusun ke dalam buku tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Gambaran umum tentang tahapan-tahapan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1. 3.1 Pengumpulan dan Analisa Data Pedoman, Kebijakan dan Panduan Proyek Pembangunan Sistem Informasi 3.2 Pengembangan Tata Laksana Proyek Pembangunan Sistem Informasi Inisialisasi Proyek Capability Maturity Model Integration (CMMI) for Development Perencanaan Proyek Pelaksanaan Proyek PMBOK Guide Fourth Edition Monitoring dan Kontrol Proyek Penutupan Proyek 3.3 Pembuatan Buku Tata Laksana Proyek Pembangunan Sistem Informasi Dokumen Prosedur Dokumen Formulir Acuan Matrik Tata Laksana Gambar 1. Gambaran Umum Tahapan Penelitian C-10-2

HASIL DAN DISKUSI Pembuatan tata laksana untuk proyek pembangunan sistem informasi ini akan menghasilkan 42 prosedur dan 59 formulir acuan. Pada tahapan pengumpulan dan analisa data dilakukan pengumpulan data tentang pedoman, kebijakan dan panduan proyek pembangunan sistem informasi yang ada di Universitas X serta bagaimana proses-proses dalam proyek pembangunan sistem informasi dilakukan selama ini. Data yang dibutuhkan akan dikumpulkan dari Departemen ICT yang bertanggung jawab untuk pembangunan sistem informasi di Universitas X. Setelah itu akan dilakukan analisa terhadap data yang sudah dikumpulkan tersebut. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui kesesuaian proses-proses dalam proyek pembangunan sistem informasi yang ada selama ini dengan pedoman, kebijakan dan panduan proyek pembangunan sistem informasi sehingga dapat diketahui apakah proses-proses yang ada perlu dihilangkan atau apakah proses-proses tersebut perlu dipertahankan dan diperbaiki. Pada tahapan pengembangan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi akan dilakukan pemilihan terhadap bagian-bagian dari CMMI for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition yang dapat digunakan dalam pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi. Pemilihan ini dilakukan dengan berdasarkan pada kesesuaian terhadap pedoman, kebijakan dan panduan proyek pembangunan sistem informasi yang ada di Universitas X. Prosedur akan menjelaskan tentang bagaimana aktivitas-aktivitas yang ada dalam proyek pembangunan sistem informasi dilaksanakan, siapa orang yang bertanggung jawab terhadap aktivitas tersebut dan kapan aktivitas tersebut dilaksanakan. Formulir acuan terdiri dari formulir, laporan atau surat yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang ada dalam prosedur atau dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang ada dalam prosedur. Pengembangan prosedur dan formulir acuan untuk proyek pembangunan sistem informasi akan dilakukan untuk lima aktivitas berikut ini: a. Inisialisasi proyek Aktivitas inisialisasi proyek meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mendefinisikan sebuah proyek baru atau untuk mendefinisikan sebuah tahapan baru dari proyek yang sudah ada dengan memperoleh otorisasi untuk memulai proyek atau tahapan proyek tersebut. Aktivitas inisialisasi proyek ini akan dibedakan menjadi 2 aktivitas yaitu: Pembuatan Project Charter Pengidentifikasian Stakeholder b. Perencanaan proyek Aktivitas perencanaan proyek meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menentukan ruang lingkup dari proyek, memperjelas tujuan proyek dan mendefinisikan aktivitas-aktivitas apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan proyek. Aktivitas perencanaan proyek akan dibedakan menjadi 20 aktivitas yaitu: Pembuatan Project Management Pengurutan Aktivitas Plan Estimasi Sumber Daya Pengumpulan Requirement Estimasi Durasi Pendefinisian Ruang Lingkup Pembuatan Jadwal Pembuatan WBS Estimasi Biaya Pendefinisian Aktivitas Penentuan Budget C-10-3

Perencanaan Kualitas Pembuatan Human Resource Plan Perencanaan Komunikasi Perencanaan Manajemen Resiko Pengidentifikasian Resiko Pelaksanaan Analisa Resiko Secara Kualitatif Pelaksanaan Analisa Resiko Secara Kuantitatif Perencanaan Risk Response Perencanaan Procurement c. Pelaksanaan proyek Aktivitas pelaksanaan proyek meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menyelesaikan apa yang sudah direncanakan pada aktivitas perencanaan proyek. Aktivitas pelaksanaan proyek akan dibedakan menjadi 8 aktivitas yaitu: Pengarahan dan Pengelolaan Pengelolaan Tim Proyek Pelaksanaan Proyek Pendistribusian Informasi Pelaksanaan Quality Assurance Pengelolaan Ekspektasi Perekrutan Tim Proyek Stakeholder Pembangunan Tim Proyek Pelaksanaan Procurement d. Monitoring dan kontrol proyek Aktivitas monitoring dan kontrol proyek meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mengontrol dan melakukan review terhadap kemajuan proyek, mengidentifikasi area di mana diperlukan perubahan terhadap rencana yang sudah dibuat serta menginisialisasi perubahan tersebut jika memang dibutuhkan. Aktivitas monitoring dan kontrol proyek akan dibedakan menjadi 10 aktivitas yaitu: Monitoring dan Kontrol Terhadap Aktivitas Proyek Pelaksanaan Integrated Change Control Verifikasi Ruang Lingkup Kontrol Ruang Lingkup Kontrol Jadwal Kontrol Biaya Pelaksanaan Quality Control Pelaporan Performance Proyek Monitoring dan Kontrol Resiko Pengelolaan Procurement e. Penutupan proyek Aktivitas penutupan proyek meliputi aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk mengakhiri proyek atau tahapan proyek dengan resmi. Aktivitas penutupan proyek akan dibedakan menjadi 2 aktivitas yaitu: Penutupan Proyek atau Tahapan dari Proyek Penutupan Procurement Berikut ini akan diberikan contoh pengembangan prosedur dan formulir acuan untuk aktivitas pengumpulan requirement. Berdasarkan hasil pengumpulan dan analisa data yang sudah dilakukan serta data bagian-bagian dari CMMI for Development dan PMBOK Guide Fourth Edition yang dapat digunakan untuk aktivitas pengumpulan requirement, maka dikembangkan prosedur untuk aktivitas pengumpulan requirement dalam bentuk flowchart seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. C-10-4

Gambar 2. Flowchart Aktivitas Pengumpulan Requirement Prosedur yang sudah direpresentasikan dalam bentuk flowchart ini lalu dimasukkan ke dalam dokumen prosedur dengan format tertentu seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1. C-10-5

Tabel 1. Dokumen Prosedur Aktivitas Pengumpulan Requirement No. Komponen Keterangan 1 Lembar Pengesahan Halaman depan dari dokumen prosedur yang berisi judul prosedur, nomor dokumen, halaman, tanggal, daftar revisi serta kontrol revisi dari prosedur. Judul prosedur di sini diisi dengan pengumpulan requirement. Nomor dokumen diisi dengan UX/ICT/WP/PSI003. Nomor dokumen ini menjelaskan bahwa dokumen tersebut adalah dokumen untuk Departemen ICT yang berupa dokumen prosedur untuk aktivitas ketiga dari proyek pembangunan sistem informasi. Daftar revisi diisi dengan tanggal, nomor revisi, jumlah halaman dan keterangan tentang revisi yang dilakukan. Kontrol revisi diisi dengan nama individu yang melakukan kontrol revisi. 2 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang ada dalam prosedur. Tujuan prosedur pengumpulan requirement adalah untuk mendefinisikan dan mendokumentasikan semua kebutuhan serta ekspektasi dari stakeholder proyek dengan harapan agar tujuan proyek pembangunan sistem informasi dapat tercapai. 3 Ruang Lingkup Batasan dari prosedur di mana prosedur akan diuraikan menjadi aktivitas-aktivitas. Prosedur pengumpulan requirement dimulai dari pengumpulan requirement dari stakeholder proyek sampai dengan penyusunan requirements management plan. 4 Standar yang Berlaku Standar yang digunakan untuk pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang ada dalam prosedur, baik itu standar internal universitas maupun standar internasional. Standar untuk pengumpulan requirement sementara ini belum ada. 5 Kriteria Input Kriteria yang menyatakan bahwa prosedur dapat mulai dilaksanakan. Kriteria yang menyatakan bahwa prosedur pengumpulan requirement dapat dimulai adalah project charter sudah dibuat dan mendapat konfirmasi/persetujuan dari ICT HoD, project manager dan customer serta identifikasi stakeholder proyek sudah selesai dilakukan. 6 Input Dokumen Semua dokumen yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitasaktivitas yang ada dalam prosedur. Dokumen yang dibutuhkan untuk melaksanakan prosedur pengumpulan requirement adalah project charter dan stakeholder register. 7 Kriteria Output Kriteria yang menyatakan bahwa prosedur sudah selesai dilaksanakan. Kriteria yang menyatakan bahwa prosedur pengumpulan requirement sudah selesai dilaksanakan adalah semua kebutuhan serta ekspektasi dari stakeholder proyek sudah didefinisikan dan didokumentasikan dalam requirements documentation, requirements traceability matrix, requirements intertraceability matrix dan requirements management plan. 8 Output Dokumen Semua dokumen yang dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas-aktivitas yang ada dalam prosedur. Dokumen yang dihasilkan dari pelaksanaan prosedur pengumpulan requirement adalah requirements documentation, requirements traceability matrix, requirements inter-traceability matrix dan requirements management plan. 9 Kriteria Sukses Ukuran yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan implementasi aktivitas-aktivitas yang ada dalam prosedur. Dengan kriteria sukses dapat diketahui sejauh mana tujuan dari prosedur yang telah berhasil dicapai. Prosedur pengumpulan requirement dapat dikatakan berhasil jika requirement sudah dikumpulkan lalu disusun sebagai requirement produk dan komponen produk serta requirements management plan sudah dibuat. C-10-6

Tabel 1. Dokumen Prosedur Aktivitas Pengumpulan Requirement (lanjutan) No. Komponen Keterangan 10 RACI Matrik yang menggambarkan individu-individu yang terlibat dalam pelaksanaan prosedur. Individu-individu yang dimaksud di sini adalah penanggung jawab aktivitas, pelaksana aktivitas, pihak yang diajak berkonsultasi serta pihak yang diberi informasi tentang kemajuan atau hasil dari aktivitas. RACI untuk prosedur pengumpulan requirement dikembangkan dari penanggung jawab, pelaksana, pihak yang diajak berkonsultasi serta pihak yang diberi informasi tentang kemajuan atau hasil dari aktivitas yang ada dalam prosedur pengumpulan requirement. 11 Definisi dan Daftar Singkatan Penjelasan tentang semua definisi dan singkatan yang digunakan dalam dokumen prosedur. Definisi dan daftar singkatan diisi dengan penjelasan tentang semua definisi dan singkatan yang mungkin membingungkan bagi pengguna dokumen prosedur. 12 Flowchart Gambaran aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam prosedur. Termasuk di dalamnya adalah bagaimana aktivitas dilaksanakan, semua dokumen yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas atau dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas dan siapa yang bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas tersebut. Dokumen yang dimaksud di sini dapat berupa formulir, laporan atau surat. Flowchart untuk prosedur pengumpulan requirement diisi dengan flowchart yang sudah dibuat sebelumnya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan dokumen prosedur yang sudah disusun seperti yang dapat dilihat pada Tabel 1, dapat diidentifikasi formulir acuan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan aktivitas pengumpulan requirement. Formulir acuan tersebut dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu formulir acuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dan formulir acuan yang dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas. Formulir acuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas pengumpulan requirement adalah sebagai berikut: Project charter yaitu dokumen yang memberikan otorisasi secara formal untuk memulai suatu proyek dan memberikan otorisasi kepada project manager untuk mengalokasikan sumber daya bagi aktivitas proyek Stakeholder register yaitu dokumen yang terdiri dari semua informasi tentang stakeholder proyek yang akan dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek Formulir acuan yang dihasilkan dari pelaksanaan aktivitas pengumpulan requirement adalah sebagai berikut : Requirements documentation yaitu dokumen yang menggambarkan requirement yang ada dalam proyek Requirements traceability matrix yaitu dokumen yang menjelaskan tentang dari mana requirement berasal dan bagaimana requirement tersebut dipenuhi selama pelaksanaan proyek Requirements inter-traceability matrix yaitu dokumen yang menjelaskan hubungan antar requirement Requirements management plan yaitu dokumen yang menjelaskan bagaimana requirement akan dianalisa, didokumentasikan dan dikelola selama pelaksanaan proyek Semua formulir acuan tersebut akan dibuat dengan format seperti yang dapat dilihat pada Tabel 2. C-10-7

Tabel 2. Format Formulir Acuan No. Komponen Keterangan 1 Logo Logo dari organisasi di mana formulir acuan tersebut dibuat. 2 Nama Formulir Acuan Nama formulir acuan. 3 Nama Proyek Nama proyek di mana formulir acuan tersebut digunakan. 4 No. Proyek No. proyek di mana formulir acuan tersebut digunakan. No. proyek diisi dengan UX/ICT/PSIyyyymm/00. No. proyek ini menjelaskan bahwa proyek tersebut adalah proyek pembangunan sistem informasi kesekian yang dilaksanakan oleh Departemen ICT pada suatu periode tertentu. 5 Tanggal Tanggal saat formulir acuan dibuat. 6 Isi Formulir Acuan Isi dari formulir acuan. Sebagai contoh isi dari formulir acuan requirements documentation adalah nama stakeholder, requirement yang dimiliki stakeholder, kategori dari requirement, prioritas pemenuhan requirement dan kriteria yang dapat menyatakan bahwa requirement sudah terpenuhi. Contoh formulir acuan requirements documentation dapat dilihat pada Gambar 3. KESIMPULAN Gambar 3. Formulir Acuan Requirements Documentation Pembuatan tata laksana proyek pembangunan sistem informasi di Universitas X menghasilkan 42 prosedur dan 59 formulir acuan. Kelompok aktivitas inisialisasi proyek dan penutupan proyek dikembangkan menjadi 2 prosedur. Kelompok aktivitas perencanaan proyek merupakan kelompok aktivitas terpanjang karena dapat dikembangkan menjadi 20 prosedur. Kelompok aktivitas pelaksanaan proyek dapat dikembangkan menjadi 8 prosedur. Kelompok aktivitas monitoring dan kontrol proyek dapat dikembangkan menjadi 10 prosedur. DAFTAR PUSTAKA Hoyle, D. (2009). ISO 9000 Quality Systems Handbook. 6 th edition. Oxford: Butterworth-Heinemann. IT Governance Institute. (2007). Institute. COBIT 4.1. Rolling Meadows: IT Governance Project Management Institute. (2008). A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) Fourth Edition. Pennsylvania: Project Management Institute. C-10-8

Schwalbe, K. (2007). Information Technology Project Management. 5 th edition. Massachusetts: Thomson Course Technology. Software Engineering Institute. (2006). CMMI for Development Version 1.2. Pittsburgh: Software Engineering Institute. C-10-9