BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data yang di peroleh dari Bursa Efek Indonesia atau mengunduh data laporan keuangan melalui website www.idx.co.id Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan bulan Januari 2014. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal yaitu metode penelitian yang ditujukan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel. Dalam hal ini perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan adalah sebagai variabel bebas (independent variable) terhadap variabel tidak bebas (dependent variable) yaitu profitabilitas. Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh tersebut, penelitian ini melakukan pengujian hipotesis dengan uji statistik untuk membuktikan apakah pengujian tersebut signifikan atau tidak. 42
43 Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur khususnya perusahaan di sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. C. Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap penelitian yang keberadaannya harus diuji secara empiris. Hipotesis dalam peneltian ini adalah sebagai berikut: Ha1: Perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Ha2 : Perputaran kas berpengaruh positif terhadap profitabilitas Ha3 : Perputaran piutang berpengaruh positif terhadap profitabilitas Ha4 : Perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini pada tahun 2010-2012 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan jumlah populasi 34 perusahaan. Alasan penelitian ini memilih perusahaan manufaktur food and beverages, karena sebagian besar di dalam Bursa Efek Indonesia mayoritasnya adalah perusahaan manufaktur.
44 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria atau pertimbangan-pertimbangan tertentu. Dalam metode ini, sampel diambil dengan kriteria-kriteria atau ciri-ciri khusus yang mempunyai hubungan erat dengan kriteria atau ciri-ciri populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Perusahaan tersebut terdaftar di perusahaan manufaktur Bursa Efek Indonesia. b. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 desember 2010, 2011 dan 2012 dengan catatan bahwa laporan keuangan itu telah diaudit sehingga informasi lebih dapat dipercaya. c. Perusahaan melaporkan laporan keuangan dalam satuan mata uang Rupiah (IDR) d. Persusahaan tersebut pada periode 2010 sampai dengan 2012 tidak mengalami kerugian Dari kriteria penentuan sampel pada penelitian ini terdapat 15 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2012.
45 Tabel 3.1 Jumlah Perusahaan Yang Dijadikan Sampel Kriteria Perusahaan Manufaktur Food and Beverages yang terdaftar di BEI Jumlah Perusahaan 34 Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit secara berturut-turut 2010-2012 15 Perusahaan menggunakan satuan mata uang Rupiah (IDR) 15 Perusahaan menggunakan mata uang Dollar ($) 0 Perusahaan yang memenuhi kriteria 15 Sumber : Laporan Tahunan (Annual Report) BEI dan IDX
46 Tabel 3.2 Sampel Perusahaan Manufaktur (Food ang Beverages) NO NAMA PERUSAHAAN KODE 1 PT. Akasha Wira Interational, Tbk ADES 2 PT. Cahaya Kalbar, Tbk CEKA 3 PT. Gudang Garam, Tbk GGRM 4 PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk HMSP 5 PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk ICBP 6 PT. Indofarma, Tbk INAF 7 PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF 8 PT. Kedaung Indah Can, Tbk KICI 9 PT. Kalbe Farma, Tbk KLBF 10 PT. Merck, Tbk MERK 11 PT. Prashida Aneka Niaga, Tbk PSDN 12 PT. Pyridam Farma, Tbk PYFA 13 PT. Sekar Laut, Tbk SKLT 14 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk ULTJ 15 PT. Unilever Indonesia, Tbk UNVR Sumber: Data diolah 2013
47 E. Variabel Penelitian dan Pengukuran Di dalam penelitian ini variabel-variabel penelitian diklasifikasikan menjadi dua kelompok variable, yaitu variable terikat (Dependent Variable) dan variable bebas (Independent Variable). Variable terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas dan yang menjadi variable bebas adalah perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan,akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Perputaran Kas (X 1 ) Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali mejadi kas-kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Menurut Wild, Subramanyan dan Haley (2005 : 42), perputaran kas dalam satu periode dapat dihitung dengan rumus: Perputaran Kas = 2. Perputaran Piutang (X 2 ) Perputaran piutang adalah usaha untuk mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Perputaran piutang menurut Warren, Reeve dan Fees dapat dirumuskan sebagai berikut: Perputaran Piutang =
48 3. Perputaran Persediaan (X 3 ) Perputaran persediaan adalah rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata menunjukkan seberapa cepat persediaan tersebut dapat dijual. Menurut Waren, et al. (2005 : 462) Perputaran persediaan (invenroty turnover) mengukur hubungan antara volume barang dagang yang dijual dengan jumlah persediaan yang dimiliki selama periode berjalan. Perputaran Persediaan = 4. Profitabilitas (Y) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rumus untuk menghitung ROA menurut Van Horne dan Wachowicz (2005 : 222) adalah sebagai berikut : ROA =
49 Tabel 3.3 Skala Pengukuran Variabel Ukuran Sumber Skala Pengukuran Perputaran Kas Periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja Laporan Laba/Rugi dan Neraca Rasio Perputaran Piutang Mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun Laporan Laba/Rugi dan Neraca Rasio Perputaran Persediaan Rasio antara harga pokok penjualan terhadap persediaan rata-rata menunjukkan seberapa cepat persediaan tersebut dapat dijual Laporan Laba/Rugi dan Neraca Rasio Profitabilita s Kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri Laporan Laba/Rugi dan Neraca Rasio Sumber : Data Diolah 2013
50 F. Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data, bahan dan informasi yang diperlukan guna pembahasan masalah dan penyusunan skripsi ini. Penulis menggunakan metode sebagai : 1. Studi Kepustakaan Penelitian kepustakaan ini bertujuan untuk memperoleh data sekunder berupa literatur yang dapat membantu penelitian. Pengumpulan data sekunder tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan mengkaji yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. 2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan di Bursa Efek Indonesia un tuk mendapatkan data sekunder yang berkaitan dengan nilai perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan dan profitabilitas. G. Jenis Data Jenis data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasikan yang diambil dari database BEI selama tahun 2010 sampai 2012. H. Metode Analisis Data Analisis data adalah cara mengolah data yang telah terkumpul untuk dapat memberikan interpretasi yang hasilnya dapat digunakan untuk menjawab masalah yang telah dirumuskan.
51 1. Metode Statistik Deskriptif Metode astatistik deskriptif adalah metode yang bertujuan untuk mengelompokkan data, menyimpulkan, serta menyajikan hasil olahan. Metode ini digunakan untuk menggambarkan profil perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang mendekati normal (Imam Ghozali, 2006). Untuk melihat model regresi normal atau tidak, dilakukan analisis grafik dengan melihat normal probability plot yang membandingkan antara distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggantikan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Untuk meningkatkan hasil uji normalitas data, maka peneliti menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Jika pada hasil uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan p-value lebih besar dari 0,05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika p-
52 value lebih kecil dari 0,05, maka data tersebut berdistribusi tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi diasumsikan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independen. Jika variable independen saling berkorelasi, maka variable-variabel ini tidak bebas yang nilai korelasi antar sesama variable bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilihat toleransi dan lawannya serta dari Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variable bebas lainnya. Nilai cutoff umumnya digunakan apabila nilai toleransi di atas 10% (0,10) dan VIF di bawah 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan dalam model regresi. Uji bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variable dari residual serta pengamatan ke pengamatan yang lain.
53 Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar scutterplot tersebut. Analisis pada gambar scutterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika : 1) Jika ada pola-pola tertentu, seperti (titik-titik, polapola) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heterokedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya autokorelasi adalah uji Durbin Watson (DW-Test). Suatu persamaan regresi dikatakan terbebas
54 jika hasil uji Durbin Watsonnyan tidak signifikan atau di atas 0,05. Untuk mendeteksi apakah terdapat autokorelasi dapat dilihat dari angka DW dengan pengambilan kesimpulan sebagai berikut : 1) Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upperbound (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lowerbound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol berarti terdapat autokorelasi positif. 3) Bila nilai DW lebih besar daripada (4-dl), maka koefisien autokorelasi lebih kecil daripada nol berarti terdapat autokorelasi negative. 4) Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upperbound (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. 2. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi Analisis determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh
55 variable independen secara bersama-sama terhadap variable dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar presentasi variasi variable dependen. R 2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun presentasi sumbangan pengaruh yang diberikan variable independen terhadap variable dependen, atau variasi independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi variable independen. Sebaliknya R 2 sama dengan l, maka presentase sumbangan pengaruh yang diberikan variable independen terhadap variable dependen adalah sempurna, atau variasi variable independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variable dependen. b. Uji Simultan (Uji F) Uji F dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh secara bersama-sama variable independen terhadap variable dependen. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5% dengan derajat kebebasan df= (n-k-l), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variable. c. Uji Parsial (Uji t) Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variable independennya. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5%, dengan derajat kebebasan df= (n-k-l),
56 dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variable. 4. Analisis regresi linier berganda Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dimaksudkan untuk menguji sejauh mana dan bagaimana arah variable-variabel independen berpengaruh terhadap variable dependen. Analisis yang digunakan untuk menguji persamaan tersebut secara matematis dirumuskan : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Keterangan : Y = Profitabilitas X 1 = Perputaran Kas X 2 = Perputaran Piutang X 3 = Perputaran Persediaan a = Koefisien Konstanta b 1,b 2,b 3 = Koefisien Variabel Independen e = Variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam fungsi (error)