BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Gadjah Mada sebagai universitas terkemuka di Indonesia memiliki prinsip agar mahasiswa memiliki peran dan perilaku hidup sehat dalam masyarakat. Universitas Gadjah Mada terbagi dalam beberapa kluster fakultas diantaranya kluster kesehatan dan non kesehatan. Menurut penelitian Widyasari (2010) mahasiswa fakultas non kesehatan UGM yang tidak mendapat ilmu kesehatan secara formal terkait makanan yang bergizi memiliki perilaku dan pengetahuan yang kurang dibanding mahasiswa fakultas kesehatan UGM. Menurut penelitian Wahyuni (2012) terdapat 33,22% mahasiswa UGM memiliki status gizi tidak normal. Dari situs resmi UGM, selama tiga tahun terakhir sebanyak 57% pencari kerja lulusan perguruan tinggi di UGM gagal menjalani tes kesehatan karena mengidap penyakit kolesterol 34%, penyakit jantung 10%, dan beberapa penyakit diabetes (Grehenson, 2010). Hal ini terbukti adanya masalah gizi pada mahasiswa S1 UGM. Masalah gizi merupakan masalah yang penting dalam bidang kesehatan masyarakat (Johns Hopkins University, 2013). Masalah gizi pada mahasiswa perlu mendapat perhatian khusus karena mahasiswa merupakan fase unik perubahan hidup yang dipengaruhi gaya hidup sedentary, jadwal makan yang tidak teratur, dan faktor stres (Fortunato, 2011). Kebiasaan makan yang tidak sehat pada mahasiswa dilihat dari asupan makanan yang digoreng kurang lebih tiga kali per minggu dan makan snack dapat mempengaruhi status gizinya (Yahia et al., 2008). 1
2 Konsumsi pangan berpengaruh terhadap status gizi seseorang yang akan digunakan secara efisien untuk pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kemampuan kerja (Almatsier, 2010). Kehidupan sosial mahasiswa sangat mempengaruhi perilaku hidup sehatnya khususnya pola makan sehari-hari akan tetapi kebanyakan mahasiswa sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, kurang istirahat, merokok, dan kurang olahraga (Putra 2008 cit Mulia 2010). Perilaku makan merupakan kebiasaan makan yang bisa diubah dan diduga merupakan prediktor yang kuat penyebab terjadinya kelebihan berat badan (Supiati, 2011). Perilaku makan berhubungan dengan asupan energi (de Castro, 2004) dan perilaku makan juga mempengaruhi indeks massa tubuh (Fabry et al., 1964 dan Keim et al., 1997). Aritya (2011) mengatakan perilaku konsumsi pangan yang terdiri dari pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam mengkonsumsi pangan yang berlebihan sehingga dari waktu ke waktu menyebabkan kenaikan berat badan. Jika mahasiswa memiliki pengetahuan dan sikap gizi yang baik, akan mampu memilih makanan sesuai kebutuhan gizinya. Perilaku mahasiswa yang didasari pengetahuan melalui pengetahuan yang formal akan lebih mudah dilaksanakan daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Tingkat pengetahuan gizi seseorang akan mempengaruhi kebiasaan dalam pemilihan makanan dan juga pada keadaan gizi individu (Fachrurrozi, 1992). Kelompok mahasiswa sangat penting dijadikan modal awal surveilan, pencegahan, dan intervensi untuk mencegah obesitas dan sindrom metabolik (Huang et al., 2004).
3 Berdasarkan realita yang ada, dengan menilai status gizi mahasiswa dan kebiasaan makannya akan membantu pendidik kesehatan untuk mengembangkan ilmu gizi yang bisa mempromosikan pilihan makanan sehat dan kebiasaan yang baik, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan antara pola makan dan perilaku makan dengan status gizi mahasiswa S1 Fakultas Non B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, dapat dibuat rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah ada hubungan pola makan dengan status gizi mahasiswa S1 Fakultas Non Kesehatan Universitas Gadjah Mada? 2. Apakah ada hubungan perilaku makan dengan status gizi mahasiswa S1 Fakultas Non Kesehatan Universitas Gadjah Mada? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan pola makan dan perilaku makan dengan status gizi 2. Tujuan khusus a. Untuk mengetahui pola makan mahasiswa S1 Fakultas Non b. Untuk mengetahui perilaku makan mahasiswa S1 Fakultas Non c. Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan status gizi
4 d. Untuk mengetahui hubungan perilaku makan dengan status gizi D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan kepustakaan karya tulis ilmiah yang bermanfaat. 2. Bagi penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi pengalaman penulis dalam mempraktekkan ilmu yang sudah dimiliki. 3. Bagi tenaga kesehatan Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk memecahkan masalah gizi yang berhubungan dengan gizi pada usia dewasa. 4. Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi mengenai hubungan pola makan dan perilaku makan dengan status gizi. E. Keaslian Penelitian 1. Penelitian Aldi Perdana (2010) dengan judul Hubungan Antara Besar Uang Makan Per Bulan dengan Status Gizi Mahasiswa S1 yang Kos di Yogyakarta. Desain penelitian ini adalah cross sectional, variabel bebasnya besar uang makan per bulan, dan variabel terikat status gizi. Persamaan dengan penelitian adalah desain penelitian, subjek mahasiswa dan variabel terikat. Perbedaannya ialah variabel bebas dan analisis data. Hasil penelitian ialah tidak ada hubungan antara besar uang makan dengan status gizi mahasiswa S1 Universitas Gadjah Mada yang kos di kota Yogyakarta.
5 2. Penelitian Fitri Eky Handayani Mukti (2008) dengan judul Hubungan Antara Pola Makan, Pola Aktifitas Fisik dengan Status Gizi pada Model Wanita di Klinik Talent Management Agency Model Jakarta Selatan. Desain penelitian ialah cross sectional, variabel bebasnya pola makan dan pola aktifitas fisik, serta variabel terikatnya ialah status gizi. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan ialah variabel bebas, variabel terikat, dan desain penelitian. Perbedaannya ialah variabel bebas aktifitas fisik, populasi, dan lokasi penelitian. Hasil penelitian ialah tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan status gizi pada kelompok peragawati. Ada hubungan yang bermakna antara asupan karbohidrat dengan status gizi pada kelompok peragawati. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pola aktifitas fisik dengan status gizi pada kelompok peragawati dan foto model. 3. Penelitian Sri Wahyuni (2012) dengan judul Hubungan Faktor Internal dan Pola Konsumsi Fast Food dengan Status Gizi Mahasiswa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Desain penelitian ialah cross sectional, variabel bebasnya ialah pola konsumsi fast food dan variabel terikatnya status gizi. Analisis data hubungan antara variabel menggunakan uji chi square. Persamaan dengan penelitian yang akan dilakukan ialah desain penelitian, tempat penelitian, subjek mahasiswa dan variabel terikat status gizi. Perbedaannya ialah variabel bebas dan analisis data. Hasil penelitian tidak adanya hubungan antara motivasi, persepsi, dan perilaku terhadap pola makan fast food. Ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi fast food dengan status gizi.