ABSTRACT ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE RATIO

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords: ROA, CR, DAR, SIZE, dan price earning ratio.

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EARNING PER SHARE (EPS)

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh Current Ratio, Return on

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pedoman agar dapat digunakan didalam penelitian ini. Sebagai berikut

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

PENGARUH AKTIVITAS, PROFITABILITAS, SOLVABILITAS TERHADAP MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

PENGARUH RASIO KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB 5 PENUTUP. eksternal pada return saham. faktor internal yang diproksikan pada penelitian ini

Prosiding Akuntansi ISSN:

PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Disusun oleh : ARUM DESMAWATI MURNI MUSSALAMAH B

ABSTRAK. Kata kunci: rasio keuangan, CR, ROA, EPS, dan harga saham

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER

PENGARUH RETURN ON EQUITY

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

PENGARUH ROA, EPS, PER DAN DER TERHADAP PENETAPAN HARGA SAHAM SETELAH IPO (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendorong peneliti untuk melakukan penelitian kembali:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

PENGARUH ROE (RETURN ON EQUITY)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sarana untuk melakukan investasi adalah pasar modal. Pasar

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Leverage mencerminkan kemampuan

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan sebuah perusahaan. Karena melalui pasar modal dapat

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

Firman, Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan...

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIABEL FUNDAMENTAL, TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. Gabungan (IHSG) turut mengalami peningkatan.

Achmad Tavip Junaedi dan Helen Program Studi S1 Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No Pekanbaru 28127

Abdul Hamid 1 dan Bertilia Lina Kusrina 2 Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100 Pondok Cina Depok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN KINERJA PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX

ABSTRACT. Keywords: Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), firm size, and Cash Effective Tax Rate (CETR).

Sitti Mispa *) Keywords: Return on Assets, Cash Turnover, Inventory Turnover and sales growth.

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

Rizki Adriani Pongrangga Moch. Dzulkirom Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

PENGARUH NET PROFIT MARGIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian telah dilakukan sebelumnya yang menyangkut tentang

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Transkripsi:

ABSTRACT ANALISIS PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE RATIO DAN PROFITABILITAS TERHADAP EARNING PER SHARE PADA SEKTOR INFRASTUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2114 Kanova Satriani 1, Rika Desiyanti 2, Surya Dharma 3 Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University Lecture Department of Management, Faculty of Economic, Bung Hatta University E-mail: kanova_s@yahoo.com, Rikadyanti@yahoo.com, and Priyatama_surya@yahoo.com The main purpose of companies are to increase and maximize the profit of the owners which form on Earnings Per Share. EPS shows how good the companies in giving return to the owners. The research aim to understand the influence of DAR, DER, ROE, and ROA on Earning Per Share listed on the indonesian stock Exchange in 2011-2014. Independent Variable used inside this research is DAR, DER, ROE and ROA while for dependent variables is Earning Per Share. Sample used inside this research 28 companies, using the technique the sample is sensus. Analysis of data using multiple linear regresion. Data used in this research from Indonesia Stock Exchange (IDX). The analysis shows that debt to total asset ratio, debt equity ratio is no significant on earning per share. While the return on equity and return on asset have positive on earnings per share, while the firm size has negative significant influence on earnings per share. Keywords : DAR, DER, ROE, ROA and Earning Per Share PENDAHULUAN Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, dalam menjalankan suatu kegiatan operasionalnya setiap perusahaan memiliki berbagai kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana sehingga perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Salah satu cara alternatif bagi perusahaan untuk mendapatkan dana atau tambahan modal adalah melalui pasar modal atau yang lebih dikenal dengan bursa efek. Fahmi dan Hadi (2011:41) pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan. Salah satu cara untuk mengetahui prospek investasi pada perusahaan adalah dengan melakukan analisis fundamental terhadap kinerja keuangan perusahaan emiten. Selain analisis fundamental investor dapat melakukan analisis teknikal untuk membantu keputusan investasinya. Pada dasarnya tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan dan

memaksimalkan keuntungan pemegang saham. Keuntungan perusahaan tercermin dalam laba bersih pada laporan keuangan, sedangkan keuntungan pemilik perusahaan lebih spesifik lagi tercermin dalam laba untuk pemegang saham biasa atau disebut sebagai earning per share atau laba per lembar saham. Tingginya jumlah earning per share akan meningkatkan kepercayaan investor untuk menambah investasinya yang mana sangat dibutuhkan oleh pihak perusahaan sehingga hal ini dijadikan sebagai tolak ukur kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan bersih. Secara umum ada dua faktor yang bisa mempengaruhi besar kecilnya tingkat EPS, yakni struktur modal dan tingkat laba bersih sebelum bunga dan pajak. Kedua faktor tersebut pada dasarnya sama-sama menekankan pada alternatif sumber pendanaan melalui hutang atau modal pinjaman. Hutang yang digunakan oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan modal suatu perusahaan dapat mempengaruhi EPS bagi pemilik perusahaan. Jika suatu perusahaan melakukan pinjaman terhadap pihak luar maka akan timbul hutang sebagai konsekuensi dari pinjamannya, dengan begitu dapat diartikan perusahaan tersebut telah melakukan financial leverage. Leverage menurut Syamsuddin (2013:89) adalah kemampuan perusahaan untuk mengunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Fenomena yang terjadi yaitu financial leverage yang diukur dengan rasio rata-rata DAR setiap tahunnya selama 2012-2014 mengalami peningkatan, akan tetapi rata-rata EPS setiap tahunnya mengalami penurunan. Ini berbanding terbalik dengan signalling teory yang dikemukan oleh Ross yang mengatakan bahwa ketika perusahaan menerbitkan hutang baru, menjadi tanda atau sinyal bagi pemegang saham dan investor potensial tentang prospek perusahaan di masa mendatang mengalami peningkatan. Dasar pertimbangannya adalah penambahan hutang berarti keterbatasan arus kas dan biaya-biaya beban keuangan juga meningkat, dan manajer hanya akan menerbitkan hutang baru yang lebih banyak bila mereka yakin perusahaan kelak dapat memenuhi kewajibannya. Sehingga apabila hutang meningkat maka harga saham pun seharusnya meningkatkan, dan apabila harga saham meningkat ini akan berdampak pada meningkatnya laba per lembar saham. Artinya apabila hutang meningkat maka EPS pun meningkat. Variabel variabel yang mempengaruhi earning per share yang berasal dari rasio profitabilitas yaitu return on asset dan return on equity. Alasan mengapa profitabilitas diteliti

karena rasio return on asset dan return on equity merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan keuntungan atau laba bersih yang mana besar kecilnya laba bersih ini berdampak besar kecilnya EPS yang akan diterima oleh pemegang saham. Dan juga kedua rasio tersebut menunjukkan perolehan laba atas pengelolaan aktiva dan ekuitas perusahaan sehingga dapat mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi. Didalam penelitian ini rasio yang yang digunakan adalah DAR, DER, ROA, dan ROE hal ini dikarenakan pada pemetaan penelitian terdahulu diperoleh fenomena gap dari hasil penelitian dan juga ketiga rasio tersebut berdasarkan teori adalah rasio yang paling dekat yang dapat mempengaruhi return saham. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dilihat perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya maka dari itu peneliti tertarik untuk menguji kembali sekaligus memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan judul Analisis pengaruh financial leverage dan profitabilitas terhadap Earning Per Share (EPS) pada sektor Infrastuktur, Utilitas dan Transportasi yang terdaftar di BEI periode 2012-2014. 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Efisiensi Pasar Modal Pasar modal dikatakan efisiensi bila informasi dapat diperoleh dengan mudah dan murah oleh pemakai modal, sehingga informasi yang relevan dan terpercaya dan telah tercermin dalam harga-harga saham. Menurut Jogiyanto (2010:353) menyajikan tiga macam bentuk utama dari pasar efisiensi pasar diantaranya Weak form efficiency (Efisiensi pasar berbentuk lemah), Semistrong form efficiency (Efisiensi pasar bentuk setengah kuat), Strong form efficiency (Efisiensi pasar bentuk kuat). 2.1.2. Saham Menurut Jogiyanto (2010:67) saham merupakan suatu bentuk penjualan hak kepemilikan perusahaan kepada pihak lain. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. 2.1.3.Analisis Saham Ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan nilai sebenarnya atas saham yang diperjualbelikan adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Menurut Tandelilin (2010:393) analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan saham dan indikator pasar

saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan volume. Menurut Darmadji & Fakhrudin (2012:149) analisis fundamental merupakan salah satu cara untuk melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator yang terkait dengan kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan hingga berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan. 2.2. Earning Per Share Menurut Salim (2010:83) earning per share merupakan salah satu indikator rasio perusahaan yang penting. EPS adalah laba yang diperoleh setiap satu lembar saham. Setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimalkan kekayaan atau memakmurkan pemegang sahamnya. Earning per share dapat menunjukkan tingkat kemakmuran atau kesejahteraan suatu perusahaan, apabila EPS yang dibagikan kepada para investor tinggi hal ini menandakan bahwa perusahaan dapat memberikan tingkat kesejahteraan yang baik bagi para pemegang saham begitu juga sebaliknya. 2.3. Financial Leverage Yaitu penggunaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham atau memperbesar pendapatan per lembar saham, dengan menunjukan perubahan earning per share. Menurut Martono dan Hardjito (2012:295) leverage dalam pengertian bisnis mengacu pada penggunaan asset dan sumber dana atau sources of funds oleh perusahaan di mana dalam penggunaan asset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban tetap. 2.3.1. Debt to Total Asset Ratio Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Menurut Harahap (2010:304) rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman atau solvable. Bisa juga dibaca beberapa porsi utang dibandingkan aktiva. 2.3.2. Debt to Equity Ratio Menurut Kasmir (2011:157-158) Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas, dengan kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rasio ini juga memberikan petunjuk umum tentang kelayakan dan risiko keuangan perusahaan.

2.4.Profitabilitas Rasio Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. 2.4.1.Return on Equity Return on equity merupakan alat analisis keuangan untuk mengukur profitabilitas. Menurut Halim dan Hanafi (2010:85) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan berdasarkan modal tertentu.. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham Salah satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba yang bermanfaat bagi para pemegang saham, ukuran dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah angka ROE berhasil dicapai. 2.4.2.Return on Assets Menurut Sutrisno (2010:266) Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. ROA sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi memberikan informasi seberapa efisien suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya. 2.5.Teori Signaling Menurut Fahmi (2011:156) teori ini menjelaskan bahwa informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan termasuk cash dividend yang dibayarkan dianggap investor sebagai sinyal prospek perusahaan dimasa mendatang. Signaling theory merupakan langkah manajemen dari perusahaan yang sebenarnya memberikan petunjuk secara implisit kepada investor tentang bagaimana investor memandang prospek perusahaan. 3. HIPOTESIS H1 :Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap Earning Per Share. H2 :Debt to Total Asset Ratio (DAR) berpengaruh positif terhadap Earning Per Share. H3 :Return On Asset (ROA) berpengaruh positif terhadap Earning Per Share. H4 :Return On Equity (ROE) berpengaruh positif terhadap Earning Per Share. 4. METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan dalam pada penelitian ini yaitu perusahaan yang laporan keuangannya lengkap sebanyak 28 perusahaan (Sumber dari www.idx.co.id).

Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono 2012:91). Sedangkan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data panel, dimana data panel tersebut merupakan gabungan dari data time series dan data cross section. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi dari www.idx.co.id. 5.VARIABEL PENELITIAN VARIABEL DEPENDEN (Y) 1. Earning per Share Menurut Fahmi (2011:138) earning per share atau pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki. EPS = VARIABEL INDEPENDEN (X) 1. Debt to Equity Ratio (X1) Menurut Harahap (2010:303) rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini semakin baik. DER = 2. Debt to Total Assets Rasio (X2) Menurut Harahap (2010:304) rasio ini menunjukkan sejauh mana utang dapat ditutupi oleh aktiva lebih besar rasionya lebih aman atau solvable. Bisa juga dibaca beberapa porsi utang dibandingkan aktiva. DAR = 3. Return on Equity (X3) Menurut Jumingan (2011:245) return on equity dipergunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaaan dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan modal sendiri. ROE = 4. Return on Asset (X4) Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:158) return on asset adalah rasio yang sering digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkanlaba atas asset yang dimilki perusahaan. ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba bersih sesudah pajak dengan total aktiva. ROA =

6.HASIL DAN PEMBAHASAN a. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Pengujian Normalitas Tabel 1 Hasil Uji Normalitas (Sudah Normal) Keterangan Probability Alpha Kesimpulan Earning per 0.23 0.05 Normal share Debt to total 0.99 0.05 Normal asset ratio Debt to 0.05 0.05 Normal equity ratio Return on 0.15 0.05 Normal equity Return on 0.06 0.05 Normal asset Sumber: Data diolah Dari tabel 1 diatas dilihat bahwa setelah dilakukan uji normalitas semua variabel telah berdistribusi normal sehingga variabel-variabel tersebut dapat digunakan untuk pengujian tahap selanjutnya. 2.Hasil Pengujian Multikolinearitas Tabel 2 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Coefficient r Cut Kesimpulan Off DAR-DER 0.082173 < 0.80 Terbebas DAR-ROE -0.116056 < 0.80 Terbebas DAR-ROA -0.464960 < 0.80 Terbebas DER-ROE -0.141488 < 0.80 Terbebas DER-ROA -0.024945 < 0.80 Terbebas Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa semua variabel independen yang ada didalam penelitian ini memiliki koefisien korelasi dibawah 0.80, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak tejadi gejala multikolinearitas terhadap semua variabel independen penelitian. 3. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Keterangan Obs*R-Square Probability earning per share 8.489623 0.862292 Sumber: Data diolah Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa nilai probability observasi r- square yang dihasilkan adalah sebesar 8,49 hal ini menunjukkan bahwa nilai probability 0.86 yang dihasilkan < dari alpha (0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel independen yang ada didalam model regresi terbebas dari gejala heteroskedastisitas. 4.Hasil Pengujian Autokorelasi Didalam penelitian ini pendekatan yang digunakan untuk melihat ada atau tidaknya autokorelasi adalah uji Breusch- Godfrey. Gejala autokorelasi tidak akan terjadi bila nilai probabilitynya > α = 0,05 (Winarno, 2009). ROE-ROA 0.631318 < 0.80 Terbebas Sumber: Data diolah

Hasil uji Aoutokorelasi Tabel 4 Hasil uji Hipotesis Tabel 5 Keterangan Koefisien Durbin Watson (DW) 1.458695 Variabel Coefficient Probability Kesimpulan Sumber: Data diolah Constant 49.46827 - - Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian autokorelasi diperoleh nilai DW 1,46. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai probabilitinya > dari α 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel penelitian yang akan dibentuk kedalam model regresi berganda terbebas dari gejala autokorelasi. b. Hipotesis Setelah seluruh variabel telah berdistribusi normal dan telah terbebas dari seluruh gejala yang ada pada asusmsi klasik maka tahap pengujian hipotesis telah dapat dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk memaparkan secara empiris pengaruh DER, DAR, ROE dan ROA ROA terhadap earning per share yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Proses pengujian dilakukan dengan mengunakan bantuan progran eviews. Berdasrakan pada pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh hasil seperti terlihat : a DAR -63.96809 0.3006 Tidak Signifikan DER 15.15914 0.1097 Tidak Signifikan ROE 2.504667 0.0074 Signifikan ROA 5.467110 0.0049 Signifikan Sumber: Data diolah Pada tabel 5 diatas terlihat bahwa masing-masing variabel penelitian telah memiliki koefisien regresi. Dari hasil olahan yang ditampilkan pada tabel diatas, dibentuk persamaan regresi berganda seperti yang terlihat dibawah ini: Y = 49.46827 + -63.97x 1 + 15.16x 2 + 2.50x 3 + 5.470x 4 + e 7.PEMBAHASAN PENELITIAN 1. Pengaruh Debt to Total Asset Ratio terhadap Earning Per Share Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama ditemukan bahwa debt to total asset ratio tidak berpengaruh earning per share pada perusahaan infrastuktur, utilitas dan transportasi di

Bursa Efek Indonesia. Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Penyimpangan hasil yang diperoleh terjadi karena perusahaan tidak mampu menjadi keseimbangan antara total hutang dengan asset, akibatnya hutang menciptakan resiko bagi perusahaan. Karena perusahaan tidak dapat menjamin hutang dengan asset yang dimilikinya, sehingga mendorong investor tidak melihat debt to total asset ratio sebagai variabel yang mempengaruhi earning per share khususnya pada perusahaan infrastuktur, utilitas dan transportasi di Bursa Efek Indonesia. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Earning Per Share Hipotesis kedua dalam penelitian ini ditemukan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap earning per share. Temuan yang diperoleh tidak sejalan dengan teori atau pun hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya debt to equity ratio pada perusahaan tidak akan berdampak pada peningkatan earning per share yang akan didapat oleh perusahaan. Kondisi ini disebabkan investor mengganggap meningkatnya debt to equity ratio itu berarti perusahaan tidak dapat mencukupi biaya operasional. Hal ini disebabkan karena perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian ini lebih cendrung menggunakan dana internal. Dengan tingginya nilai DER tidak diikuti dengan tingginya nilai EPS. Hal ini dikarenakan semakin tinggi nilai DER maka perusahaan akan menanggung resiko kerugian yang tinggi. Dengan kata lain perusahaan tidak mampu menghasilkan laba yang lebih besar dari dana pinjaman dari pada biaya yang harus dibayar sebagai bunga atau bagi hasil. 3. Pengaruh Return On Equity terhadap Earning Per Share Hipotesis ketiga dalam penelitian ini yang menyatakan return on equity berpengaruh positif terhadap earning per share terbukti, artinya hipotesis 3 diterima. Berpengaruhnya ROE secara positif ini menunjukkan profitabilitas yang dihasilkan modal sendiri cukup produktif dan mampu berkontribusi secara nyata terhadap earning per share. ROE yang semakin tinggi menunjukkan efisiensi yang lebih tinggi dalam membelanjakan uang yang diinvestasikan oleh pemegang saham untuk mendapatkan pertumbuhan laba. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini kenaikan EPS diperoleh dari adanya kenaikan ROE. Hal ini dikarenakan ROE yang tinggi dapat menyebabkan perusahaan dengan mudah menarik dana baru untuk berkembang dan memperoleh laba yang lebih besar, sehingga dapat meningkatkan besarnya

laba pemegang saham. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai return on equity yang baik atau meningkat mempunyai potensi bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Kondisi ini membuat harga saham semakin meningkat sehingga peningkatan return on equity akan berdampak pada meningkatnya earning per share yang didapat oleh perusahaan. 4. Pengaruh Return On Asset terhadap Earning Per Share Hipotesis keempat dalam penelitian ini yang menyatakan return on asset berpengaruh positif terhadap earning per share terbukti, artinya hipotesis 4 diterima. Return On Assets mempunyai koefisien beta bertanda positif. Terdapat hubungan yang searah antara Return On Assets dengan Earning Per Share. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan kondisi return on asset yang baik atau meningkat mempunyai daya tarik perusahaan oleh investor. Sehingga minat investor untuk menanamkan modalnya akan tinggi. Semakin tinggi nilai return on assets ini menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pendayagunaan asset yang dimilki sudah baik. Kondisi ini membuat harga saham perusahaan pun akan meningkat sehingga peningkatan return on asset akan berdampak pada meningkatnya earning per share suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memanfaatkan aktiva yang dimiliki secara efektif, sehingga mampu menghasilkan laba bersih. Meningkatnya laba bersih perusahaan akan berdampak pada return on asset dan akan diikuti oleh kenaikan earning per share. Kesimpulan Berdasarkan kepada analisis dan pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat diajukan kesimpulan penting yang merupakan jawaban dari permasalahan yang dibahas yaitu: 1.Debt to Total asset Ratio tidak berpengaruh terhadap earning per share. 2.Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh terhadap earning per share. 3. Return on Equity berpengaruh positif terhadap earning per share. 4.Return on Asset berpengaruh positif terhadap earning per share. Saran Berdasarkan kepada kesimpulan dan keterbatasan penelitian maka diajukan beberapa saran yang ditentukan dapat berkontribusi positif bagi:

1. Penelitian dimasa mendatang disarankan untuk memperpanjang periode observasi data yang digunakan. Saran tersebut sangat penting dilakukan sebagai upaya peningkatan ketepatan akurasi hasil penelitian yang diperoleh. 2. Penelitian dimasa mendatang disarankan untuk mencoba memperbesar sampel penelitian yang digunakan, saran tersebut sangat penting untuk meningkatkan akurasi hasil penelitian yang diperoleh dimasa mendatang. 3. Penelitian diamsa mendatang disarankan untuk menambahkan minimal satu variabel baru yang belum digunakan seperti SIZE, TATO atau pun variabel lainnya. Saran tersebut sangat penting untuk meningkatkan ketepatan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang. DAFTAR PUSTAKA Darmadji, T.H.M Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Salemba Empat: Jakarta. Fahmi dan Hadi. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ke 2. Bandung: Alfabeta. Fahmi, Irham. 2011.Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta. Halim dan Hanafi. 2010. Analisa Belanja: Dasar-dasar Perhitungan dalam Keputusan Keuangan. Cetakan Kedua. Bina Aksara: Jakarta Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Jumingan.2011. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara: Jakarta Kasmir. 2011. Analisis laporan Keuangan. Edisi 4. PT. Raja Grafindo Persada.. Martono, S dan D. Agus Hardjito. 2012. Manajemen Keuangan. BPFE: Yogyakarta Salim, Joko. 2010. Cara Gampang Bermain Saham. Jakarta: Visi Media. Sutrisno. 2010. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. Ekonisia.: Yogyakarta. Syamsudin, Lukman. 2013. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.. Http://www.idx.com Eduardus, Tandelilin. 2010. Portofolio dan Investasi, Teori dan Aplikasi. BPFE UGM: Yogyakarta.