BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Perancangan Pengembangan Wisata dan Olahraga Paralayang di gunung Banyak Kota batu, merupakan perancangan kawasan wisata yang memiliki dua area Tapak, yaitu area Take off Olahraga Paralayang dan Olahraga Hang Glider, kemudian area Landing. Kebutuhan dua area rancangan menyesuaikan dengan standar perancangan olahraga Kedirgantaraan, dengan ditambah kebutuhan penunjang lainnya, yaitu fungsi objek sebagai objek Wisata alam. Gambar 6.1 Hasil Rancangan Kawasan 137
6.2 Hasil Rancangan Tapak 6.2.1 Perencanaan Sirkulasi dan Akses Tapak Gambar 6.2 Hasil Rancangan Kawasan 138
Gambar 6.3 Hasil Rancangan Kawasan area 1 Gambar 6.4 Hasil Rancangan Kawasan area 2 Warna sirkulasi pejalan kaki Area terbangun Ruang terbuka Hijau Sirkulasi kendaraan Loket masuk Entrance masuk area wisata 139
6.2.3 Perencanaan Vegetasi Penggunaan dan perletetakan vegetasi pada area utama (1) hendaknya yang bersifat vertikal dan transparan sedikit ranting dan daun, sehingga secara view tidak mengganggu. Gambar 6.5 Hasil Rancangan Tapak Area 1 (Take off Area) 140
Gambar 6.6 Hasil Rancangan Tapak Area 2 (Landing Area) 141
6.3 Hasil Rancangan Ruang dan Bentuk Bangunan Konsep perancangan menggunakan tema Poetry dan Literature. Dalam konsep tapak dapat diterapkan pada zonasi ruang yang sesuai dengan kebutuhan ruang. Pada bagian penerapan tema dapat dibentuk melalui pengenalan tapak dan detail-detail yang dapat memberikan gambaran kondisi lokalitas pada tapak. Gambar 6.7 Hasil Rancangan Kawasan 142
6.3.1 Bangunan pada Area utama Area tapak utama berada pada ketinggian 1300 mdpl, berfungsi sebagai area lepas landas Paralayang dan Hang Glider dan area wisata. 1. Bangunan Utama (Olahraga Indoor, ruang ganti, ruang servis) Berfungsi sebagai ruang olahraga indoor, ruang ganti atlet dan sebagai area servis Gambar 6.8 letak bangunan Utama 143
2. Gedung Penginapan Berfungsi sebagai penginapan pengunjung karena mengingat bahwa objek sebagai area wisata, dan sebagai penginapan Atlet olahraga Peralayang dan Hang Glider untuk mempermudah proses belajar dan penyediaan fasilitas ketika diadakan kompetisi. Gambar 6.9 letak Gedung penginapan 144
3. Stasiun Kereta Gantung Dibutuhkan sebagai sirkulasi vertikal antara tapak utama pada tapak kedua, untuk mempermudah dan mempercepat lalu lalang tandem Paralayang. Selain itu juga berfungsi sebagai fasilitas penunjang wisata pemandangan alam. Gambar 6.10 letak Stasiun Kereta Gantung 145
6.3.2 Bangunan pada Area dua Area tapak utama berada pada ketinggian 1000 mdpl, berjarak 300m dari area Utama, berfungsi sebagai area landasan Olahraga Paralayang. 1. Auditorium Berfungsi sebagai Ruang pertemuan dan juga sebagai ruang belajar para atlet olahraga Paralayang dan Hang Glider. Gambar 6.11 letak Gedung Auditorium 146
2. Kantor Pengelola Fasilitas kantor pengelola terletak pada tapak kedua agar memper mudah aksesbilitas. Fasad bangunan merupakan bagian dari simbol penyesuaian bentuk bangunan terhadap kondisi alam yang cenderung memiliki bentuk yang vertikal. Gambar 6.12 letak Kantor pengelola 147
3. Penginapan Pengelola Terletak pada area dua, untuk mempermudah aksesbilitas dan olah administrasi terkait kepentingan pengelolaan wisata. Letak titik gedung dibuat menyebar agar dalam segi keamanan tapak tetap terjaga. Gambar 6.13 letak Penginapan Pengelola 148
4. Gardu pandang dan retail Fungsi gardu pandang dan retail sebagai ruang kafetaria sambil menikmati pemandangan alam. Berorientari kearah utara. Gambar 6.14 letak Gardu pandang dan retail 149
6.4 Hasil Rancangan Eksterior dan Interior 6.4.1 Tampak Kawasan 1. Tampak kawasan area utama Bentuk Kawasan rancangan yang memanjang memberikan pemandangan lansekap secara utuh. Dengan menggunakan bentuk bangunan secara vertikal menyeimbangkan bentuk kawasan yang cenderung horizonal. Gambar 6.15 Tampak dan Potongan Kawasan dari arah Timur Gambar 6.16 Tampak dan Potongan Kawasan dari arah Selatan 150
2. Tampak Kawasan area kedua Gambar 6.17 Tampak dan Potongan Kawasan dari arah Timur Tampak kawasan memberikan citra secara Horisontal, dengan kondisi tipologi kawasan tapak bangunan berada pada ketinggian gunung yang cenderung memiliki bentuk vertikal Gambar 6.18 Tampak dan Potongan Kawasan dari arah Selatan 151
6.4.2 Perspektif Eksterior Dari hasil rancangan eksterior memberikan citra pemandangan gunung yang disajikan, penggunaan bentuk bangunan yang vertikal memberi keseimbangan pada kondisi pepohonan dan tipologi sekitar tapak. Gambar 6.19 Perspektif Eksterior mata burung 152
1. Eksterior Tribun pandang pada area utama Difungsikan sebagai tribun untuk melihat pemandangan alam, dan sebagai sistem sirkulasi berundak untuk mencegah tanah longsor. Gambar 6.20 Perspektif Eksterior Tribun Pandang 153
2. Eksterior Tribun pandang pada area kedua Sebagai area tempat duduk melihat aksi atlet paralayang sekaligus sebagai tribun melihat pemandangan alam. Gambar 6.21 Perspektif Eksterior Tribun Pandang pada area kedua 154
3. Eksterior bangunan retail Olah bentuk fasade cenderung vertikal, memiliki keseragaman bentuk dengan Masa Bangunan yang lainnya. Karakteristik pemakaian Sun Shading pada bagian bukaan Bangunan. Gambar 6.22 Perspektif Eksterior Retail jualan 155
6.4.3 Interior 1. Ruang Olahraga Indoor Merupakan fasilitas untuk Atlet olahraga dan Tandem Paralayang atau Hang Glider. Didalamnya terdapat peralatan olahraga. Juga berfungsi sebagai pelatihan persiapan terbang Paralayang atau Hang Glider. Gambar 6.23 Interior Ruang Olahraga Indoor 156
2. Balkon Pandang Gedung Penginapan Berada pada ruang penginapan pengunjung yang menghadap langsung pemandangan ke arah selatan. Gambar 6.24 Interior Balkon ruang Penginapan 157
3. Kantor Pengelola Gambar 6.25 Perspektif Interior Kantor Pengelola 6.5 Hasil Rancangan Sistem Struktur 6.5.1 Rencana Pondasi, Kolom, Sloof dan Balok - Rencana Pondasi, kolom, sloof dan balok Struktur Rigit Flame, merupakan struktur yang relatif sederhana dalam pengerjaan. Secara kekuatan juga relatif sesuai dengan kondisi tipologi tapak. Pemakaian struktur Rigit Frame hampir pada tiap bangunan yang memilki grid persegi. 158
Gambar 6.26 Detail Sistem struktur Pondasi dan Atap 159
- Sistem struktur Atap Gatung Pada Tribun pandang Pemakaian struktur atap dengan menggunakan Baja Profil WF, secara pengerjaan lebih cepat dan cukup tahan. Pemakaian lapisan atap dengan Solar Tube. Gambar 6.27 Rencana Atap 160
- Sistem struktu Atap Gantung Pemakaian struktur atap Gantung menggunakan tarikan kabel yang disalurkan pada Balok kurva, memberikan kesan bangunan yang ringan dan aerodinamis. Gambar 6.28 Rencana Atap 6.6 Hasil Rancangan Sistem Utilitas 6.6.1 Air Bersih, Air Kotor, Air Limbah dan Penyelamatan Kebakaran Pada perancangan ini berada pada ketinggian 1300 mdpl yang merupakan daeah pegunungan, sehingga terdapat sumber mata air gunung, namun ketika pada musin kemarau akan terjadi kekeringan. Maka dari itu penggunaan sumber air bersih dengan Sumur artesis. 161
Penggunaan tandon penyimpanan air cukup efisien. Kemudian pemakaian sistem simpan air hujan pada bak penyimpanan air hujan yang diletakkan pada permukaan tanah. Gambar 6.29 Utilitas Tapak 162
6.6.2 Listrik Pada Bangunan dan Titik lampu Bangunan Kebutuhan akan daya listrik akan terus dibutuhkan, penggunan saluran listrik Meteran akan dapat memakan biaya yang relatif mahal, penggunaan jenset akan menjadi solusi pada permasalahan daya listrik yang dibutuhkan. Gambar 6.30 Utilitas Tapak (mekanikal elektrikal) 163