MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Marquis & Huston (2010), mengemukakan bahwa konflik merupakan sebagai

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Mengacu pada tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi secara

Nama: Anton Rahmat Riyadi NIM :

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr.

Strategi dan Seni dalam NEGOSIASI. Lucky B Pangau,SSos MM HP : Lucky B Pangau.

MANAJEME N KONFLIK. Mury Ririaty, S.KM.,M.Kes. Manajemen Konflik

FAKTOR PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM

Fungsi PENGORGANISASIAN. Eni Widiastuti

DINAMIKA PERUBAHAN & RESOLUSI KONFLIK

KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Bab 13. Manajemen Konflik 1

Konflik dan Negosiasi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. memegang tanggung jawab paling besar untuk perawatan pasien dalam kerangka

Yogie Afdhal Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

Majamenen Konflik Dalam Sebuah Organisasi

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

KONFLIK ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

SUMBER KONFLIK. lanjutan...

PERTEMUAN 15 KONFLIK

BAB 1 PENDAHULUAN. atau lebih. Konflik terjadi secara alami dan merupakan fenomena yang akan

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

Taquiri dalam Newtorm dan davis (1977 Ross (1993) :

UA P E P MB M E B LA L J A A J R A A R N A KH K USUS

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

merasa perlu untuk menawar kembali

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Keperawatan. menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan POAC

BAB V PENUTUP I. KESIMPULAN

MEMIMPIN TIM PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Informatika S1

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

BAB IV STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN KONFLIK. A. Penyebab Timbulnya Konflik Di SMP Muhammadiyah 10 Palembang

BAB II TINJAUAN TEORITIS

TERMOTIVASI UNTUK MENGELUARKAN IDE-IDENYA DAN MENGUJINYA SERTA MENULARKAN DAN MENGEMBANGKAN POTENSI DIRINYA SECARA MAKSIMAL.

STREES? STREES KERJA & KONFLIK. Sumber Stress. Dampak Stress 1/3/2012 STRESS PDB M13

Team Building & Manajeman Konflik

SEPUTAR MANAJEMEN KONFLIK

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian Vivi (2005) berjudul Analisis Dampak dari Konflik, Beban

Avoiding Reality in Counseling (Menghindari Realita Dalam Konseling)

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK

Adiharsa Winahyu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Presentasi. Komunikasi&Kepemimpinan. Mas Eka Setiawan

Pertemuan 12 Manajemen Komunikasi

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 GAYA PENANGANAN KONFLIK PADA CREDIT UNION KELING KUMANG KANTOR SENTRAL DI SINTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. informasi baik verbal atau non verbal (Chitty, 2001, dalam Marquis,

Perilaku Keorganisasian IT

MODUL HUMAN RELATIONS (3 SKS) Oleh: Wihartantyo Ari Wibowo, ST, MM

MEMBANGUN KERJASAMA TIM (Team Building)

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan guna

MANAJEMEN KONFLIK ( UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK DALAM ORGANISASI )

BAB VI PENUTUP. 6.1 Kesimpulan

KONFLIK DAN NEGOSIASI

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah konflik berasal dari kata kerja Bahasa Latin configere yang artinya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Jones (2007) mendefinisikan gaya kepemimpinan sebagai cara seorang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Gaya Manajemen Konflik

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

3. Emosi subyek ketika menjawab pertanyaan interview. 4. Bagaimana kebudayaan etnis Cina dalam keluarga subyek?

MAKALAH NEGOSIASI DISUSUN GUNA MEMENUHI MATA KULIAH KOMUNIKASI BISNIS. DOSEN PENGAMPU : DR. AHYAR YUNIAWAN, SE., MSi EISHA LATARUVA, SE,.

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

Nama : Burhanudin Indra NIM : Kelas : SI/22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Koordinasi akan menciptakan keharmonisan untuk memfasilitasi pekerjaan dan keberhasilan unit. Komando dan Koodinasi disebut juga pengarahan

DESKRIPSI VERBAL. JURI LOMBA DEBAT SMA TINGKAT NASIONAL DI CISARUA BOGOR (26 November s.d. 1 Desember 2012) oleh Setyawan Pujiono, M.Pd.

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

RANGKUMAN BAB 15. Konflik

MANAJEMEN KONFLIK DALAM KEPERAWATAN

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM KONFLIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI A. GAYA MANAJEMEN KONFLIK. 1. Pengertian Gaya Manajemen Konflik. Konflik menurut Robbins (1996) adalah suatu proses yang mulai

MENGELOLA KONFLIK ORGANISASI MATERI 12

Indikator dalam konflik

Pengertian: Hubungan antar manusia / dengan orang-orang yang ada di sekeliling kita dengan cara-cara yang dianggap baik.

MAKALAH MANAJEMEN KONFLIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dihasilkan dari analisis data dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.

KOMUNIKASI BISNIS NEGOSIASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si, Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

SUPERVISI KEPERAWATAN ENI WIDIASTUTI

LEMBAR KONFIRMASI KOMPETENSI

Kerangka Kompetensi Kepemimpinan Klinik

BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin adalah jabatan yang sangat penting dalam sebuah organisasi. Salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teknologi Konstruksi (Construction Technology) yaitu mempelajari metode

MEMOTIVASI PIHAK YANG DIAUDIT. Kebutuhan Menjadi Bagian dari Organisasi Menghormati Diri Sendiri dan Orang Lain

PANDUAN PENJURIAN DEBAT BAHASA INDONESIA. Disusun oleh: Rachmat Nurcahyo, M.A

Tugas : Perilaku Organisasi Nama : Erwin Febrian Nim : Pertanyaan:

KONFLIK DALAM KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. struktur dan tujuan yang jelas dalam mencapai tujuan di suatu organisasi.

BAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).

MENGELOLA KONFLIK ORGANISASI MATERI 12

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MOTIVASI, MEDIASI DAN KETERAMPILAN BERNEGOSIASI UNTUK MEMBANTU PETANI

kegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu keadaan yang dapat diterima kedua belah pihak

Transkripsi:

MANAJEMEN KONFLIK ENI WIDIASTUTI

Definisi: Perselisihan internal maupun eksternal akibat adanya perbedaan gagasan, nilai atau perasaan antar 2 orang atau lebih. (Marquis dan Huston, 2010) Konflik merupakan perasaan-perasaan diabakan, dipandang tidak penting, kurang dihargai, diperlakukan tidak adil yang berlebihan (Swanburg, 2000) Konflik merupakan perselisihan antara sikap bermusuhan atau kelompok penentang atau ideide. (Gillies, 1989)

Penyebab Konflik: Prilaku menentang (verbal maupun non verbal). Competitive Bomber: mudah menolak untuk bekerja Mortyred Accomodator: menggunakan kepatuhan palsu. Avoider: menghindar kesepakan dan partisipasi Perubahan Gaya kepemimpinan manajer Usia Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar Peran: Peran mendua: uraian tugas yang tidak jelas Peran konflik: tidak bisa berfungsi secara efektif Peran perselisihan: perselisihan pendapat antar pegawai

Riwayat Manajemen Konflik Awal abad 20 konflik dianggap sebagai indikasi menejemen yang buruk, destruktif dan dihindari dengan semua cara. Pertengahan abad 20: kepuasan pekerja dan umpan balik merupakan hal yang penting shg konflik merupakan hal yang normal dan diperkirakan akan terjadi. Konflik terjadi secara alami dan merupakan fenomena yang diperkirakan akan terjadi

Teori interaksional (1970): Konflik tidak baik dan tidak buruk dan konflik dapat meningkatkan pertumbuhan maupun kerusakan tergantung bagaimana konflik dikelola. Pandangan baru: Konflik sebaiknya tidak dihindari ataupun dianjurkan, tetapi dikelola. Konflik dapat memunculkan energi, perkembangan dan kreatifitas dengan menghasilkan ide baru dan solusi masalah.

Penyelesaian konflik yang tepat membutuhkan ketrampilan dan fungsi manajemen. Memahami dan mengatasi konflik secara tepat adalah salah satu sifat pemimpin sejati.

Ketegori Konflik 1. Konflik Intrapersonal (terjadi di dalam diri orang tersebut): Upaya internal untuk mengklarifikasi nilai atau keinginan yang berlawanan. Pentingnya kesadaran diri bahwa bekerja untuk menyelesaiakan konflik segera setelah pertama kali konflik dirasakan

2. Konflik interpersonal: Konflik yang terjadi antara 2 orang atau lebih, dengan nilai, tujuan dan keyakinan yang berbeda. Dapat menimbulkan pertentangan dalam komunikasi ke atas, bawah, horizontal dan diagonal.

3. Konflik interkelompok. Konflik yang terjadi antara 2 atau lebih kelompok orang, departemen, atau organisasi

Proses konflik Mengkaji tahap konflik: a. Konflik laten: Kaji kondisi yang bisa menyebabkan konflik, al: kekurangan tenaga perawat, perubahan yang terlalu cepat. Bila dibiarkan akan menjadi konflik

b. Konflik yang dipersepsikan: Konflik intelektual dan sering melibatkan isu serta peran. Konflik dikenal secara logis dan tidak melibatkan perasaan orang yang terlibat konflik. Konflik dapat diatasi sebelum diinternalisasi atau dirasakan.

c. Konflik yang dirasakan/ konflik afektif: Konflik sudah melibatkan emosi, al: Perasaan bermusuhan, tidak percaya dan marah. Konflik, mungkin juga dipersepsikan bukan dirasakan ( orang dapat merasakan konflik tetapi tidak tau masalahnya).

d. Konflik yang dimanifestasikan/ jelas: Diperlukan tindakan: Menarik diri, berdebat, bersaing, atau mencari penyelesaian konflik. Pada tahap ini sulit mencari penyelesaian konflik tanpa penggunaan sumber lain. Penyelesaian konflik membutuhkan ketrampilan e. Akibat konflik Bisa berdampak positif amupun negatif tergantung pengelolaan yang dilakukan.

Proses Konflik Konflik laten Konflik yang dirasakan Konflik yang dipersepsikan Konflik yang dimanifestasikan Penyelesaian konflik dan manajemen konflik Akibat konflik

Manajemen Konflik Tujuan: Menciptakan menang-menang (win-win solution) untuk semua pihak terkait.

Strategi masalah yang umum digunakan: Berkompromi Berkompetisi Bekerja sama-mengakomodasi Smootiong (melancarkan) Menghindar Berkolaborasi

Berkompromi: Setiap pihak melepaskan salah satu tuntutannya. Penyelesaian menang-menang. Berkompetisi: Satu pihak memaksakan kehendak walaupun mengorbankan orang lain. Penyelesaian tipe pemaksaan Strategi penyelesaian menang kalah Pihak yang kalah menjadi marah, frustasi dan ingin balas dendam Digunakan ketika memerlukan keputusan yang cepat atau salah satu pihak mempunyai pengetahuan yang lebih dari pada pihak lain.

Bekerja sama: Lawan dari berkompetisi. Salah satu pihak mengorbankan keyakinan dan keinginannya sehingga pihak lain dapat menang. Mengakomodasi: Strategi politik yang tepat jika konflik tidak terlalu bernilai tinggi bagi orang yang mengakomodasi. Smooting: Digunakan untuk mengatur situasi konflik Menggunakan pendeketan emosi/ kelembutan dalam konflik. Digunakan agar seseorang mau mengakomodasi atau bekerjasama dengan pihak lain. Fokus pada persamaan, bukan perbedaan. Tepat digunakan untuk perselisian kecil.

Menghindar: Digunakan ketika pihak yang terlibat menyadari adanya konflik tetapi memilih untuk tidak mengakui atau berupaya menyelesaikannya. Menghindar lakukan ketika kerugian yang ditimbulkan dari menyelesaikan konflik melebihi manfaatnya. Ketika satu pihak lebih berkuasa dari pihak lain, dan ketika masalah akan selesai dengan sendirinya. Berkolaborasi: Cara penyelesaian masalah yang asertif dan kooperatif menghasilkan penyelesaian masing-masing. Semua pihak mengesampingkan tujuan awal dan bekerja sama untukmenentukan tujuan umum prioritas atau supra ordinat.

Peran Kepemimpinan dan Fungsi Manajemen Terkait dengan Penyelesaian konflik Peran Kepemimpinan: Sadar diri dan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam menyelesaikan masalah interpersonal Mengatasi masalah segera ketika pertama kali masalah dirasakan dan sebelumtermanifestasikan Mencari penyelesaian menang-menang (win-win slition) jika memungkinkan. Memperkecil perbedaanp ersepsi antarc pihak yang mengalami konflik Membantu mengidentifikasi penyelesaian konflik Mengenali dan menerima perbedaan individu yang dimiliki staf Menggunakan ketrampilan komunikasi asertif Menjadi model peran yang jujur.

Fungsi manajemen: Menciptkan lingkungan kerja yang meminimalkan konflik Menggunakan wewenang yang tepat dalam membuat keputusan. Jika perlu, secara formal memfasilitasi penyelesaian konflik Menerima tangguang jawab secara mutual untuk mencapai tujuan supra ordinat yang telah ditentukan sebelumnya Mendapatkan sumber yang dibutuhkan melalui strategi negosiasi yang efektif Mengkompromikan kebutuhan unit jika kebutuhan tersebut tidak kritis untuk menjalankan fungsi unit. Mempersiapkan segalanya untuk melakukan negosiasi Menangani kebutuhan pengaklhiran dan tindak lanjut negosiasi.

Strategi yang dapat digunakan manajer untuk menyelesaikan konflik secara efektif Mendorong terjadinya Konfrontasi Manajer mendorong pegawai untuk mengatasi masalahnya sendiri. Konsultasi pihak ketiga Perubahan prilaku Pemetaan tanggung jawab Perubahan struktur Menunjuka satu pihak

Negosiasi Setiap pihak merelakan sesuatu dan penekanannya adalah pada mengakomodasi perbedaan antar pihak yang terlibat. Tujuan utama adalah membuat pihak lain merasa puas dengan hasilnya. Fokus pada menciptakan situasi menangmenang.

Hal-hal yang harus dilakukan Sebelum negosiasi: Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang hal yang akan dinegosiasikan Selama negosiasi: berkomunikasi dengan jelas, asertif,memiliki ketrampilan mendengar yang baik, fleksibel, berpikir terbuka, memahami pihak lain, berupaya mengarahkan pembahasan pada konflik, Fakus pada pencegahan tibulnya konflik kembali, bersikap jujur, mengawali negosiasi dengan jumlah tuntutan yang banyak, menunda negosiasi jika diperlukan, tidak pernah memberitahu pihak lain secara keseluruhan apa yang akan dinegosiasikan, Mengenali batas bawah, mengakhiri pertemuan.

Taktik Negosiasi Destruktif Memenangkan negosiasi dengan menggunakan taktik manipulasi atau intimidasi tertentu. Mengejek untuk mengitimdaasi Menyanjung untuk menjadikan enggan untuk tidak setuju. Memperlihatkan sikap tidak berdaya. Secara cepat dan agresif mengambil alihdan mengendalikan negosiasi.

Penutupan dan tindak lanjut; Setelah kompromi tercapai, bacakan kembali hasil kompromi. Menindak lanjuti negosiasi formal secara tertulis dengan cara mengirimkan surat atau memo yang memuat pernyataan yang disetujui.

Konsensus Merupakan pihak yang bernegosiasi mencapai kesepakatan yang didukung oleh semua pihak. Digunakan untuk keputusan yang memerlukan dukungan kelompok yang kuat untuk berhasil dalam mengimplementasikan Mengharuskan semua pihak terlibat dalam negosiasi. Memiliki ketrampilan komunikasi yang baik. Berpikir terbuka dan fleksaibel.