BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an telah di tuliskan ayat-ayat yang menjelaskan tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian R. Mia Ersa Puspa Endah, 2015

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah dan pihak swasta untuk meningkatkan keadaan gizi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif seperti hipertensi, diabetes melitus, dan jantung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

I. PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut adalah melalui usaha peternakan ayam pedaging. Ayam

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAR I PENDAHULUAN PENGARUH SERAT MAKANAN TERHADAP PENURUNAN KOLESTEROL

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh masyarakat indonesia dalam 10 tahun belakangan ini. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia tidak dapat lepas dari pengolahan makanan dengan

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

Tingkat Cholesterol Apa artinya, Diet dan Pengobatannya

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya peningkatan akumulasi lemak tubuh yang disebabkan oleh asupan kalori

BAB I PENDAHULUAN. bahan-bahan yang terkandung di dalamnya dalam jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kondisi dimana manusia akan kehilangan daya imunitasnya

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

Manfaat Diet Pada Penanggulangan Hiperkolesterolemi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kolesterol yang meningkat dapat memfasilitasi proses penyempitan pembuluh. terjadinya penyakit jantung dan stroke (Davey, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. terutama di bidang kesehatan berdampak pada penurunan angka kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kecenderungan pola makan yang serba praktis dan instant seperti makanan cepat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. golongan lipida. Orang menganggap kolesterol merupakan satu-satunya lemak

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dan metabolisme dalam tubuh. Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. utama kematian di negara dengan pendapatan rendah dan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sel-sel termasuk sel otak, mengatur proses kerja fisiologi tubuh dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

I. PENDAHULUAN. kadar kolesterol total terutama Low Density Lipoprotein (LDL) dan diikuti

7 Manfaat Daun Singkong

BAB I PENDAHULUAN. Serat dibutuhkan untuk mendukung tingkat kesehatan yang optimal. Serat merupakan komponen makanan yang penting terutama untuk

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

MANFAAT DIET PADA PENANGGULANGAN HIPERKOLESTEROLEMI. Dr.T.BAHRI ANWAR BAGIAN ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung koroner (PJK) penyebab kematian nomor satu di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tanda gangguan metabolisme lipid (dislipidemia). Konsekuensi

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran dalam fungsinya sebagai kitab referensi sains memang tidak

TERHADAP PERBAIKAN KADAR LIPID SERUM DARAH MENCIT

BAB I PENDAHULUAN. Proses penggilingan padi menjadi beras tersebut menghasilkan beras sebanyak

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

repository.unimus.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia termasuk salah satu abnormalitas fraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpendapat usia setiap manusia sudah ditentukan oleh Tuhan, sampai usia. tertentu, yang tidak sama pada setiap manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba modern ini, kecenderungan pola makan yang serba

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda yang

BAB I PENDAHULUAN. biasanya berkaitan erat dengan budaya masyarakat setempat. Pangan lokal

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manusia lanjut usia adalah seorang yang karena usianya mengalami perubahan

I. PENDAHULUAN. traditional lifestyle menjadi sedentary lifestyle (Hadi, 2005). Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. 2014). Penyakit metabolik dan degeneratif saat ini tidak hanya menyerang usia lanjut,

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.

BAB I PENDAHULUAN. lemak yang seimbang adalah satu banding satu antara asupan lemak jenuh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian tenggara. RSUD Dr. Moewardi memiliki beberapa program

BAB I PENDAHULUAN. mengalami penumpukan lemak dan mengganggu kehidupan serta menurunkan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Fenomena ini disambut baik sebagai wujud kemajuan. pembangunan dan perkembangan teknologi. Namun, di sisi lain

Pola hidup sehat untuk penderita diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

BAB I PENDAHULUAN. Kolesterol adalah suatu molekul lemak di dalam sel yang terdiri atas LDL

Transkripsi:

( BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Al-Qur an telah di tuliskan ayat-ayat yang menjelaskan tentang berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang tersebar di seluruh permukaan bumi, yang memiliki berbagai macam bentuk, rasa, warna, dan manfaat yang berbedabeda. Tumbuhan yang diciptakan Allah bukan tanpa manfaat tetapi penuh manfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Tumbuhan yang dimanfaatkan manusia sebagai bahan makanan salah satunya adalah kacang-kacangan. Sebagaimana disebutkan dalam al-qur an surat Al-Baqarah ayat 61: àmî6. è? $ ÿêε $uζs9 ólìøƒä š /u $oψs9 äí Š$sù 7 Ïn uρ 5Θ$yèsÛ 4 n?tã ué9óá Ρ s94 y θßϑ tƒ óοçfù=è% øœî)uρ Ï%!$# šχθä9ï ö7tgó n@r& tα$s% $yγî= Át/uρ$pκÅ y tãuρ$yγïβθèùuρ$yγí!$ VÏ%uρ$yγÎ=ø)t/. ÏΒ ÞÚö F{$# îöyz uθèδ Ï%!$Î/ 4 oτ Šr& uθèδ Artinya: Dan ingatlah, ketika kamu berkata: Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-sayurannya, ketimunya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya. (Q.S Al- Baqarah : 61). Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah yang menumbuhkan tumbuhtumbuhan, bukan kaya sejenis saja, tetapi beragam dan di antara keberagaman itu adalah ketimun, bawang putih, bawang merah dan kacang adas saja. Akan tetapi tumbuhan yang dimaksud pada ayat di atas termasuk di dalamnya adalah semua tumbuh-tumbuhan yang lain seperti tanaman kacang-kacangan. Kacang-kacangan 1

mengandung banyak zat gizi di antaranya mengandung serat, karbohidrat, dan vitamin. Sehingga oleh manusia dapat dikonsumsi sebagai makanan yang kaya akan zat gizi. Selain itu, ayat di atas juga dapat diartikan bahwa Allah menurunkan segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan hambanya serta makhluk yang ada di bumi ini khususnya dan seluruh alam pada umumnya. Oleh karena itu seharusnya manusia bersyukur atas penciptaan segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi. Allah menciptakan segala sesuatu tidaklah sia-sia tetapi bermanfaat untuk kemaslahatan umat manusia. Dengan mengetahui rahasia-rahasia alam yang ada dalam perut bumi melalui eksprimen ini, sehingga kita dapat mengetahui manfaat tiap jenis tanaman untuk kesehatan yang harus kita jaga. Dalam hadist yang di riwayatkan Imam Ahmad dan Ibn Majah dan Tirmidzy dari Abi Khuzamah dari ayahnya berkata: Artinya: Wahai Rosulullah! Bagaimana pendapatmu tentang obat-obatan yang kami pergunakan, penangkal yang kami gunakan untuk menangkal penyakit, apakah ia dapat menolak qodar Allah? Nabi menjawab: ia (berobat) juga qodar Allah (Al-Qardhawy,2001) Hadits di atas telah menjelaskan bahwa apabila kita sakit, kita diwajibkan untuk berobat. Kesehatan merupakan nikmat Allah yang terbesar, yang wajib diterima dengan rasa syukur yang dapat menjadikan kesehatan yang disyukuri semakin bertambah. Islam sangat memperhatikan kesehatan, menjaga kebersihan pakaian, makanan dan minuman merupakan salah satu dari menjaga kesehatan yang berbentuk preventif. Islam juga menganjurkan untuk meninggalkan israf (berlebih-lebihan) dan menjaga pola makan supaya kesehatan tetap terjaga, menjaga pola makan dengan cara memperhatikan batas-batas maksimum dalam mengkonsumsi makanan atau

4 diet. Pada hakikatnya segala yang berkaitan dengan pengaturan makan (pola makan dan pengaturan jenis makanan beserta kandungan gizi suatu zat makan) bertujuan untuk memenuhi keseimbangan zat dalam tubuh untuk mencapai kehidupan yang optimal (Al-Qardhawy, 1999). Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A raf ayat 31 : t ÏùÎô ßϑø9$# =Ïtä Ÿω çµ ΡÎ) (#þθèùîô è@ Ÿωuρ(#θç/uõ $#uρ(#θè=à2uρ Artinya: Makanlah dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebuh-lebihan (QS. Al-A raf : 31) Segala sesuatu yang berlebihan akan menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti halnya berlebih-lebihan dalam makanan yang akan mengakibatkan penumpukan kolesterol sehingga rentan terhadap timbulnya berbagai penyakit. Diet tinggi serat adalah untuk menurunkan hiperkolesterol dalam kolesterol. Maka anjuran untuk makan dan minum yang tidak berlebihan dalam hadist di atas sangatlah bermanfaat untuk kesehatan. Rasulullah SAW bersabda Sumber Berbagai Penyakit adalah gangguan pencernaan (HR. Ad Daruqutni ) Penyakit aterosklerosis yang dapat menyebabkan kematian secara tibatiba, karena peningkatan kadar kolesterol total pada pembuluh darah yang mengakibatkan penyempitan, sehingga aliran darah tidak lancar dan bila terjadi pada pembuluh darah jantung maka akan mengakibatkan jantung koroner.

Pencegahan perlu dilakukan dengan mengatur pola makan dengan diet rendah lemak. Arteriosklerosis adalah penyakit arterial yang ditandai dengan penebalan lapisan dalam dinding pembuluh darah karena adanya penumpukan lipid yang disertai pembentukan jaringan fibrosa dan kalsifikasi. Penebalan tersebut akan menyempitkan lumen pembuluh darah, mengurangi elastisitas dan mengganggu aliran darah (Linder, 2006). Makanan kaya lemak jenuh dianggap sebagai salah satu penyebab arteriosklerosis karena terjadi penimbunan kolesterol dalam dinding pembuluh darah yang secara perlahan-lahan akan penyempitkan dan mengeraskan pembuluh darah sehingga akan menghambat aliran darah, dapat terjadi kematian tiba-tiba. (Poedjiadi, 1994). Menurut Hidayah (2006) makanan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol, merupakan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat, yang berdampak terhadap meningkatnya resiko berbagai penyakit. Penyakit arteriosklerosis dapat disebabkan oleh gizi yang tidak benar, khususnya oleh kandungan lemak, kolesterol dan trigliserida dalam darah. Peningkatan kolesterol dalam darah merupakan faktor utama kemungkinan terjadinya arteriosklerosis (Winarno, 2004) Pada tahun 1992 penyakit jantung koroner menempati urutan pertama dan merupakan 15,5% dari seluruh penyebab kematian (Darmojo, 1993). Obat sintetis untuk penyakit jantung koroner umumnya memiliki efek samping misalnya meningkatkan insiden batu empedu, hiperglikemia dan gastrointestinal (Adiwijono, 1993).

Kolesterol adalah Suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Jumlah kolesterol dalam tubuh tergantung pada jumlah kebutuhan dan jumlah kolesterol dari makanan (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2007). Kolesterol berlebih akan menimbulkan masalah, terutama pada pembuluh darah jantung dan otak. (Sanif, 2008) Serat makanan sangat penting dalam peningkatan kesehatan dan penanggulangan penyakit degeneratif. seperti diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah (Koswara, 2009). Konsumsi serat makanan mempunyai hubungan negatif dengan kolesterol darah. Serat makan dapat menyerap asam empedu sehingga perlu diganti dengan asam empedu baru dari kolesterol persediaan dalam tubuh. Beberapa jenis serat yang terdapat dalam kacangkacangan dapat menurunkan kolesterol darah tanpa mengabsorpsi asam empedu (Almatsier, 2003). Berdasarkan penelitian Khusnuryani (2004) bahwa koro putih (Phaseolus lunatus) mengandung serat, masing-masing 5 g dalam 100 g koro putih. Serat dapat berperan dalam menurunkan kadar kolesterol darah. Serat mempunyai efek mengikat zat-zat organik seperti asam empedu dan kolesterol sehingga menurunkan jumlah asam lemak di dalam saluran pencernaan. Pengikatan empedu oleh serat juga menyebabkan asam empedu keluar dari siklus entherohepatik, karena asam empedu yang disekresi ke usus tak dapat diabsorbsi tetapi terbuang kedalam feses. Penurunan jumlah asam empedu menyebabkan hepar harus

menggunakan kolesterol sebagai bahan untuk membentuk asam empedu. Hal ini yang menyebabkan serat dapat menurunkan kadar kolesterol (Olwin, 2005). Serat makanan banyak terdapat pada kacang-kacangan, misalnya kacang koro putih, kacang merah, dan kacang hijau. Kacang koro putih (Phaseolus lunatus) dalam 100 gram kacang koro kering, dapat menghasilkan 5 gram serat dan untuk kacang merah (Phaseolus vulgaris) adalah sumber karbohidrat kompleks, dalam 100 gram kacang merah kering, dapat menghasilkan 4 gram serat terdiri dari serat larut dalam air dan serat yang tidak larut air, sedangkan kacang hijau (Phaseolus radiatus) mengandung sumber serat pangan yang tinggi sekitar 7,6 gr/100 gr. Kadar serat dalam kacang hijau dapat mencegah terjadinya kolesterol (Afriansyah, Nurfi, 2009). Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian beberapa jenis tepung kacang terhadap penurunan resiko arteriosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus L.) akibat diet lemak tinggi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah pemberian beberapa jenis tepung kacang dengan dosis yang berbeda berpengaruh terhadap penurunan resiko aterosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus,l) akibat diet lemak tinggi?

2. Apakah pemberian beberapa jenis tepung kacang (kacang koro, kacang hijau dan kacang merah) berpengaruh terhadap penurunan resiko aterosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus,l) akibat diet lemak tinggi? 3. Apakah pemberian dosis (5g, 7g dan 9g) tepung kacang yang berbeda berpengaruh nyata terhadap kolesterol? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Hewan coba yang digunakan adalah tikus putih (Rattus norvegicus,l),dengan berat badan 180-250 gram,yang berumur 3,5-4 bulan. 2. Kolesterol tikus dibuat tinggi hingga mencapai > 180. 3. Jenis tepung kacang yang digunakan adalah tepung kacang koro (Phaseolus lunatus), tepung kacang hijau (Phaseolus radiatus,l) dan tepung kacang merah (Phaseolus vulgaris,l) 4. Tepung kacang yang diberikan dengan dosis 5gram,7gram dan 9gram 5. Parameter yang diteliti adalah kadar kolesterol diukur dengan metode CHOD-PAP, kemudian mengukur kolesterol total dengan reagen cholesterol liquicolor dari human No.10017 dan kolesterol-hdl dengan reagen precipitant standart HDL No. 10018 dan reagen warna (cholesterol liquicolor No.10017).

1.4 Tujuan Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa jenis tepung kacang dengan dosis yang berbeda terhadap penurunan resiko aterosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus,l) akibat diet lemak tinggi 2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa tepung kacang terhadap penurunan resiko aterosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus,l) akibat diet lemak tinggi. 3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis tepung kacang yang berbeda dapat berpengaruh nyata terhadap kolesterol. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: 1. Dari hasil penelitian yang diperoleh diharapkan memiliki nilai guna atau manfaat dari aspek ilmu pengetahuan di bidang fisiologi hewan. 2. Memberi informasi tentang manfaat tepung kacang dalam menurunkan resiko aterosklerosis. 3. Mengetahui beberapa jenis tepung kacang yang berpengaruh lebih kuat untuk menurunkan resiko aterosklerosis.

1.6 Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, hipotesis penelitian ini adalah: 1. Ada pengaruh pemberian beberapa jenis tepung kacang dengan dosis yang berbeda terhadap penurunan resiko aterosklerosis pada tikus putih (Rattus norvegicus,l) akibat diet lemak tinggi 2. Ada pengaruh beberapa jenis tepung kacang terhadap penurunan resiko aterosklerosis. 3. Ada pengaruh pemberian dosis tepung kacang yang berbeda terhadap penurunan resiko aterosklerosis.