BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Perusahaan Nike, Inc.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. khusunya produk sepatu olah raga. Ada banyak sekali produk-produk sepatu yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. (performance), keistimewaan tambahan (features), keandalan (reliability),

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam suatu lingkungan bisnis. Pada era sekarang itu bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini, fungsi olahraga yang pada awalnya hanya sekedar media untuk

BAB I PENDAHULUAN. fashion yang sangat dibutuhkan sama seperti pakaian. Fashion merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia bisnis saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan industri sepatu di Indonesia semakin ketat karena banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Persaingan dalam industri sepatu saat ini semakin ketat. Para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, dan Lokasi Perusahaan

BAB 1 PENDAHUL UAN. diketahui karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat merebut market share.

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya para produsen alat-alat olahraga untuk mengembangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan menurut kebanyakan wanita. Hal ini juga berdampak pada

Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai "young, American and hi-tech, devoting a lot of attention to research and development".

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Patch Logo Nike Sumber:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Era globalisasi dimana antar individu, antar kelompok, dan antar

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dari kelompok usaha yang telah memiliki merek yang terkenal di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lain. Manusia tidak dapat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tidak hanya sebagai kebutuhan, namun olahraga juga sudah dianggap sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

nilai merek nya di mata para pelanggan setianya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dijelaskan tentang latar belakang masalah yang berisi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. harus selalu terpenuhi yaitu kebutuhan primer. Sepatu merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dapat diunggulkan kepada konsumen dengan tujuan untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan merek tertentu di pasar negara lain. Strategi ini dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum produk itu dipasarkan adalah merk. pembeli. Merek yang baik juga menyampaikan jaminan tambahan berupa

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. sepatu olahraga telah menjadi bagian dari fashion (Fadli, 2015) sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha serta kebutuhan konsumen. Dalam hal ini bisnis ritel

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB II LANDASAN TEORI. yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo atau kemasan) dengan maksud

PENDAHULUAN. Saat ini begitu banyak peminat olah raga sepak bola, olah. raga sepak bola diminati oleh berbagai macam kalangan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

BAB I PENDAHULUAN. keputusan pembelian. Sehingga pemberian merek (branding) sebenarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin hari semakin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa asing masuk ke Indonesia yang memperketat persaingan dunia usaha,

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk mengurangi potensi cidera. Tak hanya itu, alat olahraga juga

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia bisnis saat ini semakin kompleks, dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat,mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

PENGARUH CITRA MEREK (BRAND IMAGE) TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE PADA MAHASISWA FIK UNY ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri kosmetik di Indonesia saat ini tergolong baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sepeda motor nasional di 2012 dengan skenario optimistis naik 5% menjadi 8,7

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, baik di dalam industri jasa maupun perdagangan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Perusahaan Nike, Inc. Nike didirikan oleh Phil Knight, seorang pelari jarak menengah sekaligus mahasiswa akuntansi di Universitas Oregon, bersama pelatih Bill Bowerman Phil. Kecintaan mereka pada olahraga membuat mereka sangat memahami bahwa sepatu olahraga menjadi hal yang sangat utama dalam berolahraga. Kenyamanan dan keamanan sangat diperlukan dalam berolahraga, dan sepatu olahragalah yang dapat mewujudkan hal itu. Pada tahun 1962 Knight berhasil menyelesaikan studi dan melanjutkan untuk berkeliling dunia. Ketika di Jepang, Knight mulai mengimpor sepatu lari Jepang ke Amerika Serikat hanya dengan investasi sebesar $500, dia mendapat dua ratus pasang sepatu untuk dijual di Amerika Serikat. Kemudian Phil bekerja untuk Onitsuka Tiger. Ketika bekerja untuk Onitsuka Tiger, dia berpikir bahwa akan mendapat lebih banyak keuntungan jika mulai memproduksi sepatu sendiri. Hal ini kemudian mendorongnya memberi nama pada perusahaannya. Dibantu karyawannya yang bernama Jeff Johnson, nama Nike terbentuk pada tahun 1971. Nike sendiri memiliki arti dewi Yunani setelah kemenangan. Nama perusahaan kemudian menjadi nama merek bagi brand Nike. Namun, tidak lepas dari nama merek yang mudah diingat, logo memiliki peranan yang tidak kalah penting. Logo yang merupakan suatu bentuk gambar atau bentuk huruf dengan arti tertentu dan mewakili suatu arti dari perusahaan atau produk, dianggap membutuhkan sesuatu yang singkat dan mudah untuk diingat sebagai pengganti dari nama atau merek yang sebenarnya. Caroline Davidson, yang mengenal Phil ketika dia masih menjadi mahasiswa di Universitas Oregon, diminta untuk merancang logo untuk Nike, yang terkenal di seluruh dunia dengan sebutan The Swoosh. 1

Pada tahun 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di Amerika Serikat dan dengan pendapatan mencapai US $149juta. Data pun menunjukkan pada tahun 1990-an Nike masih mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga. Majalah Fortune melaporkan penjualan sebesar US $3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $299 juta. Pada tahun 1993, Nike menyatakan sekitar 60% dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30% di Eropa dan 5% di Asia. Pencapaian ini tentunya didapatkan karena berbagai macam keunggulan Perusahaan Nike dalam memahami perilaku konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Berikut merupakan logo dari Nike, Inc.: Gambar 1.1 Logo NIKE Sumber : www.news.nike.com 1.1.2 Profil Perusahaan Nike, Inc. Nama Perusahaan : Nike, Inc. Jenis Perusahaan : Perusahaan Publik (Internasional) Industri : Pakaian dan Aksesoris Tahun Berdiri : 25 Januari 1964 Pendiri : William J. "Bill" Bowerman dan Philip H. Knight Kantor Pusat : Kota Washington, Oregon, Amerika Serikat Produk : Alas Kaki dan Pakaian Atletik, Peralatan Olahraga dan Produk Atletik serta Rekreasi lainnya. Sumber : www.news.nike.com 2

1.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Nike, Inc. Setiap perusahaan memliki sasaran dalam pembangunan perusahaan, adapun yang menjadi tujuan perusahaan Nike, Inc.: a. Visi : The service of human potential b. Misi : Bring inspiration and innovation to every athlete in the world 1.2 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis sepatu di Indonesia berkembang semakin pesat. Dalam beberapa media kita bisa saksikan bermacam-macam strategi pemasaran dikerahkan oleh perusahaan-perusahaan untuk menarik pelanggan. Ada yang melakukan promosi-promosi melalui media cetak, maupun elektronik dengan iklan-iklannya, hingga mempromosikan produknya melalui pemberian secara cuma-cuma. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan berusaha keras untuk menanamkan brand awareness akan produknya kepada calon konsumennya, khususnya bagi perusahaan yang sudah lama terjun ke dunia pasar. Untuk mempertahankan produknya perusahaan perlu melakukan inovasi-inovasi baru yang sesuai dengan tren yang berlaku saat ini, dan setiap inovasi ini perlu selalu dikomunikasikan terhadap seluruh masyarakat sebagai potensi calon konsumen, maupun pelanggan yang sudah menggunakan produknya dengan harapan terus menggunakannya. Menurut hasil survei yang diadakan Reuters seperti yang dilansir MIX Marcomm, publik mengira Nike adalah sponsor World Cup 2014 padahal Adidas lah yang menjadi sponsor resmi FIFA. Adidas sendiri menargetkan total penjualan sejumlah US $2,7 milyar tahun 2014, sedangkan Nike yang baru memasuki dunia olahraga di tahun 1994 telah meraup pendapatan sebanyak US $2,3 milyar dari penjualan awal tahun 2014 hingga akhir Mei 2014, dan berhasil mendongkrak market share 3,2%. (mix.co.id/marcomm/brand-commnucation/branding,2015). 3

Lalu hasil survei dalam negeri oleh Kadek Tresna Widiananta dan Made Wardana dalam jurnal yang berjudul ELEMEN-ELEMEN BRAND EQUITY YANG MEMBEDAKAN PRODUK OLAHRAGA ADIDAS DENGAN NIKE DI KOTA DENPASAR menunjukkan salah satu kesimpulannya bahwa pada elemen brand awareness terdapat perbedaan signifikan yaitu mean yang dimiliki Nike pada elemen ini mencapai 16,83% sedangkan Adidas hanya sebesar 15,14%. (E-Jurnal Manahemen Unud Volume 5, Nomor 9, Tahun 2016, 5811-5838) Jika perusahaan telah menciptakan sebuah produk yang superior dan memiliki harga yang menyampaikan nilai yang sangat baik dan dukungan produk yang memiliki layanan yang tak tertandingi, namun tak ada seorang pun yang pernah mendengar nama perusahaan atau produknya, maka perusahaan akan sangat sulit untuk melakukan penjualan produknya. Oleh karena itu, brand awareness atau kesadaran akan sebuah merek sangat penting, sehingga brand awarness menjadi landasan merek yang kuat. Dalam komunikasi pemasarannya, perusahaan berlomba-lomba menyampaikan informasi sebaik dan seefektif mungkin kepada calon konsumennya untuk meningkatkan brand awareness mereka. Beberapa perusahaan menggunakan brand ambassador sebagai penyampai informasi produknya, dan tak jarang brand ambassador ini dipilih dari kalangan artis atau aktor terkenal yang wajahnya sudah tidak asing lagi di dunia hiburan nasional maupun internasional. Penunjukkan brand ambassador biasanya dilakukan untuk simbolisasi yang dapat mewakili keinginan, hasrat, atau kebutuhan dapat dengan mudah diterima oleh konsumen. Biasanya diwakili oleh maskot, tokoh profesional, dan tokoh agama (Jhon E. Kennedy dan R. Dremawan Soemanagara, 2006:135). Persaingan industri sepatu di Indonesia masih berlangsung sangat ketat. Nike hampir selalu kalah oleh pesaing lama yang juga musuh bebuyutannya, Adidas. Brand Nike tak bisa berdiam diri dan melenggang dengan tenang. 4

Bertumpu pada kekuatan inovasi, Nike berhasil mengembangkan kinerja mereknya dengan baik. Inovasi mempunyai peran yang sangat penting. Inovasi yang dilakukan oleh Nike beberapa waktu terakhir ini sangat berpengaruh pada perkembangan produk-produk mereka. Berikut merupakan tabel Top Brand Index sepatu olahraga di Indonesia pada tahun 2013 sampai dengan 2015 : Tabel 1.1 Top Brand Index (TBI) Kategori Sepatu Futsal dan Sepakbola Tahun 2013-2015 No Merek 2013 (%) 2014 (%) 2015 (%) 1. Adidas 31.8 22.9 22.1 2. Nike 17.3 22.9 12 3. Bata 6.3 4.7 4.8 4. Specs 4.4 1.7-5. Eagle 3.4 2.4 6.3 6. Reebok 5 7.6 4.1 7. New Era 3.2 - - 8. League 1.6 2.4-9. Ardiles 3.5 - - 10. Diadora 2.3 - - 11. Converse 3.7 6.5-12. Puma 2.2 - - 13. All Stars 2.4 - - 14. Spoteck 2.7 1.6 - Sumber : www.topbrand-award.com 5

Berdasarkan tabel 1.1 di atas selama tiga tahun berturut-turut yaitu tahun 2013, 2014 dan 2015, Adidas dan Nike selalu berada pada posisi top brand. Dan selama tiga tahun ini pula Adidas selalu berada di peringkat teratas. Hal ini mengindikasikan adanya masalah pada ekuitas merek Nike. Ekuitas merek yang tinggi dipengaruhi oleh empat elemen utama dari ekuitas merek, yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan loyalitas merek (Aaker, 1997:23). Kesadaran merek (brand awareness) merupakan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali dan mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Ada empat tingkatan kesadaran merek, yaitu unware brand (tidak menyadari merek), brand recognition (pengenalan merek), brand recall (pengingatan kembali terhadap merek) dan top of mind (puncak pikiran). Tujuan utama perusahaan untuk meningkatkan kesadaran merek yaitu untuk menjadikan mereknya top of mind pada kategori produk tertentu. Kesadaran merek mempunyai hubungan dengan ekuitas merek. Menurut Durianto (2004:29) kesadaran merek merupakan komponen penyusun ekuitas merek yang sangat penting. Pada umumnya konsumen cenderung membeli produk dengan merek yang sudah dikenalnya atas dasar pertimbangan, kenyamanan, keamanan dan lain-lain. Bagaimanapun juga, merek yang sudah dikenal menghindarkan dari resiko pemakaian karena asumsi konsumen adalah merek yang sudah dikenal dapat diandalkan. Meningkatkan kesadaran adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Kesadaran merek merupakan key of brand asset atau kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi jika kesadaran itu sangat rendah maka hampir dipastikan bahwa ekuitas mereknya juga rendah. Peran brand awareness dalam keseluruhan brand equity tergantung dari jumlah mana tingkatan kesadaran dicapai oleh suatu merek. Ekuitas merek memiliki hubungan dengan loyalitas pelanggan karena konsep 6

ekuitas merek dapat mempengaruhi profitabilitas bagi perusahaan dan ekuitas merek yang kuat dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan dan pada akhirnya akan menciptakan loyalitas pelanggan. Dalam tabel Top Brand Index tersebut cukup membuktikan bahwa Nike dalam penjualan produknya berhasil menyamai Adidas pada tahun 2014. Dalam memasarkan produknya, Nike sendiri sudah menggandeng banyak artis dan atlet yang sudah tidak asing lagi bagi seluruh orang di dunia. Salah satunya ialah Cristiano Ronaldo atau yang biasa kita sebut dengan nama Ronaldo. Sosok Ronaldo yaitu yang dikenal, fenomenal, aktif dalam kegiatan sosial, dan selalu memberikan yang terbaik. Pemilihan selebriti yang tepat akan mengikat erat brand produk menjadi brand seperti yang diwakili oleh selebriti. Menurut Philip Kotler (dalam Royan, 2004:8) seorang selebriti yang sangat berpengaruh disebabkan memiliki kredibilitas yang didukung faktor keahlian, sifat, dapat dipercaya dan adanya kesukaan. Dalam bidang komunikasi pemasaran, brand ambassador memang kerap sekali digunakan perusahaanperusahaan dalam mempromosikan produk-produk yang akan dilempar ke pasaran, namun seberapa efektif dan efisien strategi ini masih belum pasti karena banyak perusahaan yang tetap tidak bisa meningkatkan brand awareness akan produknya. Nike pun termasuk dalam satu dari sekian banyak produk yang menggunakan jasa artis atau atlet dalam iklannya, namun apakah brand ambassador yang dipilih oleh Nike dapat meningkatkan brand awareness konsumen? Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh brand ambassador terhadap brand awareness sepatu futsal dan sepak bola merek Nike pada mahasiswa Universitas Telkom. Penelitian dilakukan pada semua mahasiswa yang sehari-harinya gemar bermain futsal dan sepak bola. Untuk itu peneliti mengangkat judul "Pengaruh Cristiano Ronaldo Sebagai Brand Aambassador 7

Nike terhadap Brand Awareness Produk Sepatu Futsal dan Sepak Bola (Studi Kasus Nike pada Mahasiswa Universitas Telkom). 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tanggapan responden mengenai Cristiano Ronaldo sebagai brand ambassador produk sepatu futsal dan sepak bola Nike pada mahasiswa Universitas Telkom? 2. Bagaimana tanggapan responden mengenai brand awareness produk sepatu futsal dan sepakbola Nike pada mahasiswa Universitas Telkom? 3. Bagaimana pengaruh brand ambassador Cristiano Ronaldo terhadap brand awareness produk sepatu futsal dan sepakbola Nike pada mahasiswa Universitas Telkom? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden mengenai Cristiano Ronaldo sebagai brand ambassador produk sepatu futsal dan sepak bola Nike pada mahasiswa Universitas Telkom. 2. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan responden mengenai brand awareness produk sepatu futsal dan sepakbola Nike pada mahasiswa Universitas Telkom. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh brand ambassador Cristiano Ronaldo terhadap brand awareness produk sepatu futsal dan sepakbola Nike pada mahasiswa Universitas Telkom. 8

1.5 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang sejauh mana brand ambassador terhadap brand awareness. Selain itu penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berikutnya tentang brand ambassador dan brand awareness. b. Kegunaan Praktis Kegunaan praktis yang dapat dipraktekkan dan menjadi bahan pertimbangan bagi Nike dalam rangka mengambil kebijakan terkait dengan brand ambassador dan brand awareness, sehingga kinerja perusahaan Nike akan meningkat. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini antara lain meliputi : 1. BAB I (Pendahuluan). Bab ini terdiri dari gambaran umum penelitian, latarbelakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2. BAB II (Tinjuan Pustaka). Bab ini diuraikan tentang landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis penelitian, penelitian terdahulu dan kerangka penelitian teoritis. 3. BAB III (Metode Penelitian)Pada bab ini diuraikan tentang jenis dan sumber data, metode pengumpulan data dan metode analisis. 4. BAB IV (Pembahasan). Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan atas hasil pengolahan data. 5. BAB V (Kesimpulan dan Saran). Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, serta saran-saran yang diberikan kepada perusahaan dan pihak-pihak lain yang membutuhkan. 9