Pokok-pokok Rancangan Peraturan Daerah di Bidang Pelatihan Kerja DISAMPAIKAN OLEH: ATIEK CHRISNARINI, S.H., M.Si. BIRO HUKUM KEMNAKER 1 1
DASAR HUKUM 1. UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN; 2. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN; 3. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH; 4. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI; 5. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM LATIHAN KERJA NASIONAL.
Pasal 7 UU 12/2011 Hierarki Peraturan Perundang-undangan 1. UUD 1945; 2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 4. Peraturan Pemerintah; 5. Peraturan Presiden; 6. Peraturan Daerah Provinsi; dan 7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. 3
Materi Muatan Peraturan D Pasal 14 UU 12/2011 aerah Penyelenggaraan otonomi daerah; Tugas pembantuan; Menampung kondisi khusus daerah; dan/atau Penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. 4
PRINSIP PRINSIP PENGATURAN PERDA BIDANG KETENAGAKERJAAN Tanpa Diskriminasi Tanpa diskriminasi (UU No. 13 Tahun 2003). a. Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan (Pasal 5). Konvensi ILO No. 100 yang telah diratifikasi dengan UU Nomor 80 Tahun 1957 tentang Pengupahan yang Sama bagi Laki-laki dan Wanita untuk Pekerjaan yang Sama Nilainya. Konvensi ILO No. 111 yang telah diratifikasi dengan UU Nomor 21 Tahun 1999 tentang Diskriminasi 5 dalam Pekerjaan dan Jabatan.
PRINSIP PRINSIP PENGATURAN PERDA BIDANG KETENAGAKERJAAN Tanpa Diskriminasi b. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan atau pindah dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam atau di luar negeri (Pasal 31). c. Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha (Pasal 66).
PRINSIP PRINSIP PENGATURAN PERDA BIDANG PELATIHAN KERJA DAN PRODUKTIVI TAS Kompetensi meningkatkan produktivitas a. diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja. b. dilaksanakan dengan memperhatikan kebutuhan pasar kerja dan dunia usaha yang mengacu pada standar kompetensi kerja untuk meningkatkan produktivitas. 7
Perda Pelatihan Kerja Penguatan Daerah: Lampiran UU No.23/2014 1. Pelaksanaan pembagian urusan pemerintahan. Daerah Provinsi: Pelaksanaan pelatihan berdasarkan klaster kompetensi; Pelaksanaan akreditasi lembaga pelatihan kerja; Konsultasi produktivitas pada perusahaan menengah; Pengukuran produktivitas tingkat Daerah 8 Provinsi
Lanjutan.. Penguatan Daerah Daerah Kab/Kota: Pelaksanaan pelatihan berdasarkan unit kompetensi; Pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta; Perizinan dan pendaftaran lembaga pelatihan kerja; konsultansi produktivitas pada perusahaan kecil; Pengukuran produktivitas tingkat Daerah Kab/Kota. 2. Upaya percepatan pencapaian pembangunan 9
Lanjutan.. SISLATKERNAS 3. Untuk mendukung peningkatan pelatihan kerja dalam rangka pembangunan ketenagakerjaan, dikembangkan satu sistem pelatihan kerja nasional yang merupakan acuan pelaksanaan pelatihan kerja di semua bidang dan/atau sektor. (Pasal 20 ayat (1) Undang Undang No. 13 Tahun 2013). 4. Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Sislatkernas di daerahnya sesuai dengan tugas dan wewenang penyelenggaraan otonomi daerah bidang ketenagakerjaan (Pasal 21 10 ayat (1) Peraturan Pemerintah No 31 Tahun 2006)
Peran/Tanggung Jawab Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Sistem Pelatihan Kerja N asional Permenakertrans 11/2013: Sislatkernasda Peningkatan kompetensi tenaga kerja, dilakukan melalui penyediaan layanan dasar di bidang pelatihan kerja, penguatan Perda bidang pelatihan kerja. Pelaksanaan standar kompetensi kerja dan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, sebagai pondasi dari pengembangan pelatihan berbasis kompetensi dan acuan untuk pengembangan program pelatihan maupun untuk acuan pengembangan sertifikasi kompetensi kerja. Dalam impelementasinya diperlukan sinergitas antara pemerintah baik di pusat maupun daerah dan pengguna 11 tenaga kerja atau dunia usaha/industri.
Lanjutan.. Permenakertrans 11/2013: Sislatkernasda Penyelenggaraan pelatihan kerja: menyusun perencanaan pelatihan kerja tingkat daerah provinsi atau kab/kota yang bersifat periodik; memfasilitasi pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi (baik di LPK pemerintah, swasta maupun perusahaan). Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi: memfasilitasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi; memfasilitasi penyiapan Assessor Kompetensi dan LSPcabang, serta pembentukan dan pemberdayaan TUK; Sosialisasi sistem dan kelembagaan sertifikasi kompetensi; Koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi di daerah. 12
Sekian dan Terima Kasih