BMG SELAMAT DATANG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA GOWA

dokumen-dokumen yang mirip
LIGHTNING. Gambar 1. Antena storm tracker (LD 250 antenna). Gambar2. Layout lightning/2000 v5.3.1

KATA PENGANTAR. Buletin ini berisi data rekaman Lightning Detector, menggunakan sistem LD-250 dan software Lightning/2000 v untuk analisa.

BAB I PENDAHULUAN. sering terjadi pada musim hujan disaat langit memunculkan kilatan cahaya sesaat

IDENTIFIKASI POLA SAMBARAN PETIR CLOUD TO GROUND (CG) TAHUN 2014 DI WILAYAH PROVINSI ACEH

Sebaran Informasi Geofisika MAta Ie (SIGMA) November 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. semakin kuat gempa yang terjadi. Penyebab gempa bumi dapat berupa dinamika

Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SEBARAN INFORMASI GEOFISIKA MATA IE (SIGMA)

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.4

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

Gambar 1. Perubahan nilai kandungan elektron di atmosfer sebelum terjadi Gempabumi Yogyakarta 26 Mei 2006 ( I Made Kris Adi Astra, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tes Kemampuan Kognitif Materi Pokok Gempa Bumi

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. Kebakaran. 2. Kekeringan

BAB II TEGANGAN LEBIH SURYA PETIR. dibangkitkan dalam bagian awan petir yang disebut cells. Pelepasan muatan ini

INTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG. Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA

ANALISIS RESPONS SPEKTRA GELOMBANG SEISMIK HASIL REKAMAN ACCELEROGRAM DI STASIUN SEISMIK KARANGKATES

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PERANCANGAN PENGUKUR MAGNITUDO DAN ARAH GEMPA MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER ADXL330 MELALUI TELEMETRI

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

SOAL UAS SEISMOLOGI TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode geofisika yang digunakan adalah metode seimik. Metode ini

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR

PELAYANAN INFORMASI SEISMOLOGI TEKNIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN RUMUSAN ESTEVA DAN DONOVAN (Studi Kasus Pada Semenanjung Utara Pulau Sulawesi)

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Studi Analisis Parameter Gempa Bengkulu Berdasarkan Data Single-Station dan Multi-Station serta Pola Sebarannya

BAB II TEORI DASAR GANGGUAN PETIR

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

berhubungan dengan jumlah energi total seismic yang dilepaskan sumber gempa. Magnitude ialah skala besaran gempa pada sumbernya.

BAB II KAJIAN MENGENAI INFORMASI DAN ANTISIPASI BENCANA GEMPA BUMI

TEORI TEKTONIK LEMPENG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gempabumi Sumba 12 Februari 2016, Konsekuensi Subduksi Lempeng Indo-Australia di Bawah Busur Sunda Ataukah Busur Banda?

BAB I PENDAHULUAN. menyertai kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan vulkanisme, Kashara

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.

BERITA NEGARA. BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR. Instalasi Nuklir. Kegempaan. Evaluasi Tapak. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

GEMPABUMI AKIBAT UJICOBA NUKLIR KOREA UTARA AWAL 2016

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang nomor 24 tahun 2007). Australia yang bergerak relative ke Utara dengan lempeng Euro-Asia yang

SISTEM DISEMINASI INFORMASI WRS CLIENT DVB DI SUMATERA BARAT DALAM PERINGATAN DINI BENCANA ALAM

BAB I PENDAHULUAN I. 1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

AKUISISI SEISMIK UNTUK MONITORING GUNUNGAPI

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan baik oleh faktor alam dan/ faktor non-alam maupun faktor

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Pusat Vulkanologi dan

ANALISIS REKAHAN GEMPA BUMI DAN GEMPA BUMI SUSULAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE OMORI

BAB I PENDAHULUAN. Letak Indonesia secara astronomis berada antara 6º LU 11º LS dan 95º BT

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN. adalah inti, putih telurnya adalah selubung, dan cangkang telurnya adalah kerak.

dengan jarak penjalaran beberapa kilometer. Pelepasan arus listrik diawali dengan

I. INFORMASI METEOROLOGI

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

DAFTAR ISI. BAB III. DASAR TEORI 3.1. Seismisitas Gelombang Seismik Gelombang Badan... 16

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

UNIT X: Bumi dan Dinamikanya

I. INFORMASI METEOROLOGI

NEPAL MASIH PUNYA POTENSI GEMPA BESAR

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

Buku 2: RKPM (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) Modul Pembelajaran Pertemuan ke II

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG EVALUASI TAPAK INSTALASI NUKLIR UNTUK ASPEK KEGEMPAAN

KISI-KISI SOAL SELEKSI PPG SM3T 2015 MATA UJI: PENDIDIKAN IPA

BAB III TEORI DASAR. 3.1 Tinjauan Teori Perambatan Gelombang Seismik. Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempa bumi dan struktur dalam bumi

Perhitungan Nilai Percepatan Tanah Maksimum Berdasar Rekaman Sinyal Accelerograph di Stasiun Pengukuran UNSO Surakarta

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

1) Panduan Keselamatan... i

Frekuensi Sebaran Petir pada Kejadian Hujan Ekstrem di Stasiun Meteorologi Citeko... (Masruri dan Rahmadini)

Rencana Strategis BMKG Tahun

GEMPA BUMI. Yuli Ifana Sari, M.Pd.

BAB 2 TEORI DASAR. permukaan bumi akibat adanya pelepasan energi secara tiba-tiba dari pusat gempa.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi geologi Indonesia yang merupakan pertemuan lempeng tektonik

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

ANALISA REKAMAN DATA DETEKTOR GEMPA TERHADAP INTEGRITAS GEDUNG REAKTOR KARTINI

Gb 2.5. Mekanisme Tsunami

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya seperti bidang industri, perkantoran dan rumah tangga. Peralatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. adanya pemanasan secara mendadak yang berkembang di sepanjang lintasan kilat

SISTEM KONTROL KONDISI PERALATAN SEISMOGRAPH JARINGAN INATEWS. Oleh : Bidang Instrumentasi Rekayasa dan Kalibrasi Peralatan Geofisika

BAB I PENDAHULUAN. Petir merupakan gejala listrik alami dalam atmosfer bumi yang terjadi

I. INFORMASI METEOROLOGI

batuan pada kulit bumi secara tiba-tiba akibat pergerakaan lempeng tektonik.

CARA MENGHITUNG KEKUATAN GEMPA :

SERBA SERBI PETIR. Batu Petir

Analisis Mekanisme Sumber Gempa Vulkanik Gunung Merapi di Yogyakarta September 2010

Transkripsi:

BMG SELAMAT DATANG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN GEOFISIKA GOWA

BMG ALAT STASIUN GEOFISIKA GOWA 1. SEISMOGRAPH DIGITA BROADBAND 2. ACCELEROGRAPH DIGITAL (SMR 400 DAN METROZET ) 3. LIGHTNING DETECTOR 4. CMSS (COMPUTER MESSAGE SWITCHING SYSTEM) 5. DVB (DIGITAL VIDEO BROADCASTING)

OBSERVASI GEMPABUMI

Compositional Physical / Mechanical

PENGERTIAN GEMPABUMI Gempa Bumi : Adalah suatu bentuk pelepasan energi secara mendadak berupa pemancaran energi gelombang elastik dalam bentuk getaran, sebagai akibat pergeseran batuan dipermukaan ataupun di dalam bumi. Gelombang gempabumi menimbulkan goncangan tanah dan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, bangunan, atau apa saja yang berada diatasnya bahkan menimbulkan korban jiwa.

BMG Tipe Gempa Bumi 1. Gempa Bumi Tektonik 2. Gempa Bumi Vulkanik 3. Gempa Bumi Tanah Runtuh 4. Gempa bumi Nuklir 5. Gempa Bumi Meteor

Analogi terjadinya patahan gempa 1. Batuan kerak dalam keadaan normal 2. Perubahan bentuk akibat adanya gaya 3. Patah secara mendadak (menimbulkan gempabumi) Sumber, usgs 4. Penurunan tegangan segera setelah gempa

Gempabumi Pergerakan Lempeng Tektonik

BMG Seismologi adalah ilmu yang mempelajari gempabumi dan getaran tanah lainnya Studi tentang gempabumi itu sendiri menjadi inti dari ilmu seismologi

BMG SEISMOGRAM Seismogram atau rekaman gerakan tanah atau grafik aktifitas gempa bumi sebagai fungsi waktu yang dihasilkan oleh seismometer. Rekaman ini dapat dipergunakan salah satunya untuk menentukan magnitudo gempa Selain itu dari beberapa seismogram yang direkam di tempat lain, kita dapat menentukan pusat gempa

Contoh rekaman gempa dari dan analisa lokasi sumber gempanya dengan program wgsnplot

ANALISA GEMPABUMI 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 14

PETA TEKTONIK INDONESIA

TEKTONIK SULAWESI & MALUKU

BMG SEISMISITAS INDONESIA (1973 2004) Shallo w Intermediat e Deep

OBSERVASI PETIR 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 18

PETIR FENOMENA ALAM YANG MERUPAKAN PELEPASAN MUATAN ELEKTROSTATIS YANG BERASAL DARI BADAI GUNTUR PELEPASAN MUATAN INI DISERTAI DENGAN PANCARAN CAHAYA DAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK LAINNYA ARUS LISTRIK YANG MELEWATI SALURAN PELEPASAN MUATAN TADI DENGAN CEPAT MEMANASKAN UDARA DAN BERKEMBANG SEBAGAI PLASMA YANG MENIMBULKAN GELOMBANG BUNYI YANG BERGETAR ( GUNTUR ) DI ATMOSFIR

TIPE PETIR 1. PETIR AWAN KE TANAH (CG) 2. PETIR DALAM AWAN (IC) 3. PETIR AWAN KE AWAN (CC) 4. PETIR AWAN KE UDARA (CA)

1. Petir Awan ke Tanah ( CG): Petir yang paling berbahaya dan merusak Kebanyakan berasal dari pusat muatan yang lebih rendah dan mengalirkan muatan negatif ke tanah, walaupun kadang kadang bermuatan positif terutama pada musim dingin

2. Petir Dalam Awan (IC): Tipe yang paling umum terjadi antara pusat pusat muatan yang berlawanan pada awan yang sama Biasanya kelihatan seperti cahaya yang menghamburusually kelap kelip Kadang kadang kilat keluar dari batas awan dan seperti saluran yang bercahaya yang terlihat beberapa mil seperti tipe CG

3. Petir Antar Awan (CC): Terjadi antara pusat pusat muatan pada awan yang berbeda Pelepasan muatan terjadi pada udara cerah antara awan awan tersebut

4. Petir Awan ke Udara (CA): Biasanya terjadi jika udara di sekitar awan ( +) berinteraksi dengan udara yang bermuatan ( - ).Jika ini terjadi pada awan bagian bawah maka merupakan kombinasi dengan petir tipe CG. Petir AC tampak seperti jari jari yang berasal dari petir CG

TIPE PETIR MENURUT MUATAN NYA PETIR NEGATIVE (-) Biasanya terjadi sambaran berulang ulang dan bercabang cabang PETIR POSITIVE (+) Biasanya terjadi hanya satu kali sambaran

PETIR NEGATIVE (- CG)

PETIR MUATAN POSITIF ( + CG)

Empat Tipe Petir

SENSOR LIGHTNING 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 29

TAMPILAN DATA PETIR REAL TIME DARI LD-250

TAMPILAN DATA PETIR REAL TIME DARI STORM TRACKER

PETIR DILIHAT DARI RUANG ANGKASA

OBSERVASI PERCEPATAN TANAH 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 34

Apa yang dimaksud accelerometer, accelerograph, dan accelerogram? Accelerometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur akselerasi. Accelerometer sering disebut bagian dari accelerograph, suatu instrumen yang tediri dari accelerometer dan hasil rekaman akselerasi. Rekaman akselerasi disebut accelerogram.

Apakah acceleration dan g? Acceleration, secara fisika berhubungan dengan aplikasi gaya pada sesuatu yang menyebabkan perubahan posisi atau kecepatan. Acceleration diukur dalam g, dimana 1 g berkaitan dengan gaya percepatan vertikal yang disebabkan gravitasi. Percobaan Roller Coasters yang mempunyai akselerasi 2 g atau lebih, dan pilot pesawat tempur memperoleh percepatan 8 g atau lebih. Selama gempabumi, bermacam gaya menimbulkan perubahan dari berbagai sisi. Gaya ini cukup kuat dan dapat merusak struktur dengan desain spesialis. Gaya yang terjadi pada gempa besar mempunyai harga sekitar 1 to 2 g; kebayakan gempabumi mempunyai gaya yang yang lebih kecil (lower forces), tetapi gaya ini dapat merusak banyak struktur.

ANALISA PERCEPATAN TANAH 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 37

Zonasi Percepatan Tanah

DVB 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 39

CMSS 7th-9th May 2007 4th German-Indonesian Workshop WP4300 40

BMG