Prosiding Psikologi ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi Terhadap Intensi Datang Latihan Pada Anggota Perkusi Komunitas United State Of Bandung Percussion

Studi Mengenai Intensi Perilaku Merokok Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Di RS X Bandung

Gambaran Intensi Golput pada Pemilih Pemula dalam Pemilihan Umum 2014

Kontribusi Determinan Intensi terhadap Intensi Berhenti Mengkonsumsi Minuman Beralkohol pada Anggota Klub Mobil X di Kota Bandung

Studi Mengengenai Intensi dan Determinan Intensi Perilaku Berkendara Pada Anak dan Remaja di Kecamatan Coblong Bandung

Studi Mengenai Intensi Membuang Sampah di Sungai Cikapundung pada Ibu-Ibu RW 15 Kelurahan Tamansari Bandung. ¹Raisha Ghassani, ²Umar Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan untuk selalu berkembang dengan pendidikan. Pendidikan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. lulus sebagai Sarjana Strata 1 (S1) salah satu syarat yang harus dipenuhi

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

GAMBARAN INTENSI MELAKUKAN OBSESSIVE CORBUZIER S DIET (OCD) PADA MAHASISWA

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Diploma, Sarjana, Magister dan Spesialis. Berdasarkan website resmi Universitas X

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. global. Hal tersebut lebih penting dibandingkan dengan sumber daya alam yang

hidup mandiri sehingga kesehatan seharusnya menjadi

STUDI MENGENAI INTENSI BERPERILAKU ASERTIF DALAM KEGIATAN PERKULIAHAN PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI INTENSI PERILAKU MELAWAN ARAH ARUS JALAN RAYA DI JATINANGOR PADA PENGENDARA OJEK SEPEDA MOTOR DI JATINANGOR

Studi Mengenai Kontribusi Determinan Intensi terhadap Intensi Perilaku Prolingkungan pada Mahasiswa Universitas Islam Bandung

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan budaya. Perubahan-perubahan ini turut mempengaruhi proses

ABSTRAK. Kata kunci: intensi, determinan intensi, Ibu hamil, oral hygiene

STUDI MENGENAI INTENSI SAFETY RIDING BEHAVIOR PADA MAHASISWA MENGENDARA MOTOR DI UNIVERSITAS PADJADJARAN DESTYA FINIARTY ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di berbagai bidang kehidupan, seperti bidang ilmu pengetahuan,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Rizka Fitriana Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ASTIA CHOLIDA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman sekarang ini, terdapat perkembangan di

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL TERHADAP INTENSI MENGGUNAKAN `TRANSJAKARTA UNTUK PERGI KE TEMPAT KERJA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta

ANALISIS PENGARUH THEORY OF PLANNED BEHAVIOR TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PROVIDER TELKOMSEL PADA MAHASISWA DAN PELAJAR DI WILAYAH BEKASI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. spesialis, dan doktor. Perguruan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik,

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan banyak diperoleh melalui pendidikan, terutama sekolah. Untuk

PERAN SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL (PBC) TERHADAP INTENSI MENGGUNAKAN JASA KLINIK KECANTIKAN SKRIPSI

Kesimpulannya, intensi seseorang terhadap perilaku tertentu dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku (Ajzen

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem nilai yang memuat norma-norma tertentu. Dalam

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI INTENSI MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPAT SAMPAH OLEH PENGUNJUNG CAR FREE DAY DAGO KOTA BANDUNG

ABSTRAK Vivi Noviyanti. Tesis. Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason action theory yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

STUDI ANTESEDEN INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA. Woro Endah Sulistyaningrum Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

STUDI MENGENAI INTENSI KARYAWAN DI PLAZA MANDIRI YANG MEMILIKI KENDARAAN PRIBADI UNTUK MENGGUNAKAN BUS TRANSJAKARTA KE TEMPAT KERJA

BAB II LANDASAN TEORI. penelitian ini. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori Intensi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Theory of Planned Behavior Fishbein dan Ajzen

Abstrak. Kata kunci : intensi berwirausaha. Fak. Psikologi - Universitas Kristen Maranatha

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. ini akan membahas metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya masing-masing, yang tercermin melalui

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERKARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK : APLIKASI THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

Studi Deskriptif Mengenai Intensi Merokok pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Intensi Berwirausaha. tindakan dan merupakan unsur yang penting dalam sejumlah tindakan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hal yang terus berkembang seiring berlalunya jaman dan

PENGGUNAAN APUSAN PAP SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS BERDASARKAN PLANNED OF BEHAVIOR THEORY

THEORY OF REASONED ACTION

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan sebagai dampak dari gaya hidup yang semakin maju. Perubahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 2. Landasan Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MELAKUKAN PENGUNGKAPAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING)

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya,

BAB I. Pendahuluan. rumah tangga seringkali dihadapkan pada kejenuhan. Bayangkan, dalam waktu 24

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

EFEKTIVITAS COGNITIVE BEHAVIOR THERAPY TERHADAP PENINGKATAN INTENSI BERHENTI MELUKAI DIRI (NON-SUICIDAL SELF INJURY)

PREDIKSI MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA MENGGUNAKAN PENDEKATAN THEORY OF PLANNED BEHAVIOR

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami berbagai perubahan di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sudah beberapa kali mengalami perubahan. Pada tanggal 1 Maret 2005, BBM jenis Premium dan Solar kembali dinaikkan.

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut academic dishonesty sudah tidak dapat terelakkan lagi di kalangan

Nani Dewi S, Widiastuti: Analisis Intensi Mahasiswa Dalam Memilih Universitas Darma Persama (UNSADA) & Ardi Winata Jakarta

ABSTRACT. Key words: management control system, knowledge management, resource-based view theory. vii

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

INTENSI KEMBALI BERJUALAN DI JALAN PADA PEDAGANG KAKI LIMA YANG DIRELOKASI. (Studi Pada Pedagang Blok G Tanah Abang di DKI Jakarta)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. gambaran menakutkan (Mangkuprawira, 2011). Hal itu biasanya muncul pada

FENOMENA THE THEORY OF PLANNED BEHAVIOR PELAKU PERJALANAN UNTUK MENGGUNAKAN BIS KOTA SURABAYA

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Alat Ukur Planned Behavior

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diatasi. Masalah yang banyak terjadi didalam organisasi diantaranya

PERANAN SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU DALAM INTENSI PEMBELIAN SAMSUNG SMART TV SKRIPSI VERONICA

PENDAHULUAN. Kata kunci: diet rendah garam, hipertensi, lansia, TPB

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Anteseden Niat Berwirausaha: Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia

PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF DAN KONTROL PERILAKU TERHADAP NIAT MEMBELI PRODUK BERLABEL HALAL PADA MASYARAKAT DI KOTA KUDUS

PREDIKTOR-PREDIKTOR INTENSI PENGGUNAAN INTERNET DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN ONLINE. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global dan dibukanya ASEAN China Free Trade Agreement (ACFTA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini manusia dituntut untuk bisa berpindah-pindah tempat dalam waktu

BAB I PENDAHULUAN. ini dinilai sebagai salah satu usaha serius yang dilakukan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. & Perry, 2005). Menurut Havighurst (dalam Monks, Konoers & Haditono,

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MELAKUKAN PEMBELIAN SECARA ONLINE

Kata kunci: Remaja Akhir, Sexting, Intensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

Transkripsi:

Prosiding Psikologi ISSN: 2460-6448 Pengaruh Sikap terhadap Kegiatan Mengikuti Knowledge Sharing, Subjective Norms dan Perceived Behavioral Control terhadap Intensi Mengikuti Knowledge Sharing pada Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat Effects of Attitude Toward following Knowledge Sharing Activity, Subjective Norms, and Perceived Behavioral Control to Intention following Knowledge Sharing on Human Resource & Organization Division Staffs at PT. PLN (Persero) West Java Distribution Area 1 Vanya Adilla, 2 Oki Mardiawan 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116 email: 1 vanyaadila@gmail.com, 2 okimardiawan@gmail.com Abstract. Knowledge Sharing is one of Knowledge Management activity which could create learning organization. Staffs involvement in Knowledge Sharing activity at PT. PLN West Java Distribution Area are low in numbers which only 3 from 23 staffs in Human Resource & Organization Division. Human Resource & Organization is division that manage Knowledge Management activity in West Java Distribution Area, which indirectly they become role model for another staffs for Knowledge Management application. Based on interview results, they are tend to not doing it even they feel this activity has positive value. Based on this result, researcher focused on low involvement in Knowledge Sharing activity.this research uses data collecting method by questionnaire about behavior, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control, and intention with Theory of Planned Behavior from Icek Ajzen ad Martin Fishbein. Purpose of this research is to gain the depiction of intention to attend Knowledge Sharing based on Determinant of Intention which are Behavior, Subjective Norms, and Perceived Behavioral Control along with looking for the highest value from Determinant of Intention. Data processing method uses multiple regression analysis.research subjects consist of 23 persons staffs at Human Resource & Organization Division. Research result conduct that (1) 15 persons of staffs have low intention in attending Knowledge Sharing (65%), (2) 8 persons of staffs have high intention in attending Knowledge Sharing (35%), (3) Subjective Norms is determinant which forms intention with highest supported value of 57.7% Determinant that has second highest value is Perceived Behavioral Control which has value of 34.6%. Keywords: Intention, Knowledge Sharing, Knowledge Management, Behavior Abstrak. Knowledge Sharing adalah salah satu kegiatan Knowledge Management yang dapat mewujudkan organisasi pembelajar. Keikutsertaan Kegiatan Knowledge Sharing di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat rendah hanya 3 orang dari 23 orang yang mengikuti pada Bagian SDM & Organisasi. Bagian SDM & Organisasi menjadi bagian yang mengelola kegiatan Knowledge Sharing di Wilayah Distribusi Jawa Barat, secara tidak langsung mereka menjadi contoh untuk karyawan lainnya untuk melakukan Knowledge Sharing. Berdasarkan hasil wawancara, mereka cenderung tidak melakukan meskipun mereka merasa kegiatan tersebut positif. Sehingga peneliti berfokus pada mengapa keikutsertaan kegiatan Knowledge Sharing lemah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner mengenai sikap mengikuti Knowledge Sharing, Subjective Norms, Perceived Behavioral Control, dan intensi sesuai dengan Theory of Planned Behavior dari Icek Ajzen dan Martin Fishbein. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai intensi untuk mengikuti Knowledge Sharing dilihat dari Pengaruh Determinan intensi yaitu Sikap, Subjective Norms, dan Perceived Behavioral Control dan melihat Pengaruh Determinan Intensi yang paling besar. Pengolahan data menggunakan analisis multiple regression. Subjek penelitian berjumlah 23 orang karyawan Bagian SDM & Organisasi. Hasil penelitian menunjukkan (1) karyawan yang memiliki intensi yang lemah dalam mengikuti Knowledge Sharing berjumlah 15 orang (65%), (2) karyawan yang memiliki intensi yang kuat dalam mengikuti Knowledge Sharing berjumlah 8 orang (35%), (3) Subjective norms merupakan determinan pembentuk intensi yang memiliki dukungan paling besar yaitu 57.7% Determinan yang memberikan pengaruh kedua terbesar adalah determinan perceived behavioral control yaitu sebesar 34.6%. Kata Kunci: Intensi, Knowledge Sharing, Knowledge management, Sikap 449

450 Vanya Adilla, et al. A. Pendahuluan Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia pada masa sekarang ini. Melihat begitu pentingnya energi listrik dalam kehidupan manusia, maka PT. PLN Persero sebagai penyedia energi listrik di Indonesia berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Dalam proses mewujudkan sasaran perusahaan, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat melihat tantangan di masa depan semakin berat, seperti persaingan ketat penguasaan sumber daya, peningkatan tuntutan pasar, kondisi ekonomi, atau perubahan lingkungan usaha di luar model bisnis saat ini. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat berupaya mewujudkan salah satu budaya perusahaan yaitu organisasi pembelajar dengan penyebaran pengetahuan melalui Knowledge Management. Evaluasi Program oleh PT. PLN (Persero) Pusat dilakukan berdasarkan laporan keikutsertaan Knowledge Sharing yang terdapat pada Portal KMS dan survey langsung ke Area Distribusi, pelayanan Daerah maupun Pelayanan Jaringan. Pada evaluasi tersebut dua dari bagian Knowledge Management yaitu Community of Practice dan Knowledge Sharing harus lebih ditingkatkan agar mendorong budaya organisasi pembelajar. Permasalahan yang terjadi pada Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat adalah mengenai keikutsertaan yang masih rendah pada Knowledge Sharing yaitu hanya 3 orang dari 23 orang karyawan yang mengikuti Knowledge Sharing. Bagian SDM & Organisasi menjadi bagian yang mengelola kegiatan Knowledge Sharing di Wilayah Distribusi Jawa Barat, secara tidak langsung menjadi contoh untuk karyawan lainnya untuk melakukan Knowledge Sharing. Berdasarkan hasil wawancara, mereka cenderung tidak melakukan meskipun mereka merasa kegiatan tersebut positif dan menguntungkan. Hal ini terlihat dari, Karyawan mengetahui mereka harus melakukan Knowledge Sharing (wajib). Namun, Karyawan merasa Knowledge Sharing belum penting untuk dirinya saat ini, dikarenakan mereka merasa bahwa tema yang dibahas dalam Knowledge Sharing adalah tema yang tidak sesuai dengan pekerjaan mereka saat ini Atasan sudah mendorong karyawan namun belum ada sanksi yang tegas, kemudian Rekan kerja yang juga tidak mengikuti Knowledge Sharing mengakibatkan karyawan yang lain menjadi tidak mengikuti kegiatan Knowledge Sharing. Karyawan merasa mempunyai target kerja dan pelaksanaan kerja rutin yang padat sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk melakukan Knowledge Sharing. Karyawan juga merasa belum mampu memberikan ide atau kontribusi yang besar terhadap pembuatan program yang akan mendukung perusahaan. Pada Fenomena ini, permasalahan yang terjadi pada Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat adalah mengenai keikutsertaan yang masih rendah pada Knowledge Sharing kegiatan. Sehingga peneliti berfokus pada Bagaimana kegiatan melakukan Knowledge Sharing rendah. B. Landasan Teori Menurut Fishbein & Ajzen (2005), intensi adalah kemungkinan seseorang bahwa ia akan menampilkan suatu tingkah laku. Intensi dapat digunakan untuk memprediksi seberapa kuat keinginan individu untuk menampilkan tingkah laku; dan seberapa banyak usaha yang direncanakan atau dilakukan individu untuk melakukan tingkah laku tersebut. Menurut Theory of planned behavior, intensi merupakan fungsi Volume 3, No.2, Tahun 2017

Pengaruh Sikap terhadap Kegiatan Mengikuti Knowledge Sharing 451 dari tiga determinan dasar. Determinan pertama adalah faktor personal secara alami, yaitu sikap terhadap tingkah laku (Attitudes Toward Behavior). Determinan kedua adalah faktor merefleksikan pengaruh sosial, yaitu norma subyektif (Subjective norms). Determinan terakhir adalah berhubungan dengan kontrol, yaitu persepsi terhadap kontrol tingkah laku (Perceived behavioral control). Skema dari Theory of Planned Behavior disajikan pada bagan berikut ini. Behavioral Attitude toward behavior Normative Subjective norms Intention Behavior Control Perceived Behavior Control Gambar 1. Dinamika Intensi Attitude Toward Behavior (Sikap Terhadap Perilaku) adalah sikap terhadap perilaku merupakan evaluasi positif atau negatif individu terhadap konsekuensi atau hasil dari suatu perilaku. Subjective Norm (Norma Subjektif) adalah persepsi individu terhadap tekanan sosial dari significant person yang mengharapkan individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu. Perceived Behavior Control (Persepsi Terhadap Kontrol Perilaku) adalah kontrol perilaku merupakan persepsi individu terhadap kemampuannya dalam memunculkan perilaku. Fishbein dan Ajzen (2005), menyatakan bahwa terdapat dua cara untuk mengukur intensi, yakni secara langsung (direct measurement) maupun secara tidak langsung (indirect measurement). Pengukuran secara langsung (direct) dilakukan dengan menanyakan bagaimana intensi atau determinan penentu intensi secara langsung sehingga didapat bagaimana keadaan intensi atau faktor pembentuknya secara keseluruhan.. Pengukuran secara tidak langsung (indirect) merupakan pengukuran yang didasarkan pada belief yang membentuk determinan pembentuk intensi (belief based). Menurut Dalkir (2011:4), Knowledge Management adalah sebuah koordinasi sitematis dalam sebuah organisasi yang mengatur sumber daya manusia, teknologi, proses dan struktur organisasi dalam rangka meningkatkan value melalui penggunaan ulang dan inovasi. Koordinasi ini bisa dicapai melalui menciptakan, membagi dan mengaplikasikan pengetahuan dengan menggunakan pengalaman dan tindakan yang telah diambil perusahaan demi kelangsungan pembelajaran organisasi. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari data yang sudah diperoleh, maka mendapatkan hasil dari pengolahan data mengenai Intensi pada karyawan Bagian SDM & Organisasi. Berdasarkan hasil dari uji analisis regresi determinan intensi terhadap intensi untuk melihat seberapa kuat Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017

452 Vanya Adilla, et al. pengaruh dari determinan intensi yaitu attitude toward behavior,subjective norm, perceived behavioral control terhadap intensi mengikuti knowledge sharing pada karyawan Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. diketahui bahwa didapatkan nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0.738. Hal ini menjelaskan bahwa ketiga aspek intensi yaitu attitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavior control memberikan pengaruh sebersar 73.8% bagi perubahan variabel Intensi dan sisanya sebesar 26.2% (1- R 2 100%) variabel Intensi dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar atau variabel lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan dengan Intensi seseorang bisa saja berubah karena tidak adanya peluang ataupun tersedianya peluang di lingkungannya sehingga ia bisa atau tidak melakukan tingkah laku tersebut (Ajzen, 2005). Berdasarkan hasil uji simultan atau secara bersama-sama melihat pengaruh ketiga determinan ini terhadap intensi diperoleh nilai F hitung adalah 17.810 dengan nilai df 1 = 3 dan df 2 = 19 dengan Sig.= 0.000. Pengujian dengan membandingkan Sig.= 0.000 dengan = 5% (0.05) maka Ho ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan dari uji ini bahwa dengan uji simultan (secara bersama-sama) terdapat pengaruh signifikan antara variabel determinan intensi terhadap determinan intensi pada karyawan Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat. Artinya, hasil ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ajzen (2005) bahwa determinan sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku mempengaruhi intensi seseorang. Dilihat dari Standardized Coefficients Beta, Determinan attitude toward behavior diperoleh sebesar 0.010, artinya variabel attitude toward behavior memiliki pengaruh sebesar 1% dalam mempengaruhi intensi. Determinan subjective norm diperoleh sebesar 0.577, artinya variabel subjective norm memiliki pengaruh sebesar 57,7% dalam mempengaruhi intensi. Determinan Perceived behavior control diperoleh sebesar 0.346, artinya variabel Perceived behavior control memiliki pengaruh sebesar 34.6% dalam mempengaruhi intensi. Jika diukur secara parsial, ketiga determinan tersebut tidak terlalu memberikan pengaruh besar dalam pembentukan perilaku mengikuti Knowledge Sharing, walaupun determinan subjective norms dan perceived behavior control memiliki peluang yang lebih besar sebagai faktor penentu karyawan untuk mengikuti Knowledge Sharing dibandingkan variabel Attitude toward behavior. Oleh karena itu, ketiga determinan menentukan kekuatan dari intensi karyawan. Berdasarkan pengukuran distribusi frekuensi Intensi pada 23 karyawan Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat, 8 karyawan yang memiliki intensi kuat dan 15 karyawan yang memiliki intensi lemah. Hal ini menunjukan bahwa adanya kecenderungan karyawan yang memiliki intensi kuat tersebut untuk melakukan atau menunjukan perilaku mengikuti Knowledge Sharing. Mereka merasa mendapat dorongan dari lingkungannya maupun diri sendiri. Sedangkan karyawan yang memiliki intensi yang lemah untuk mengikuti Knowledge Sharing merasa bahwa mereka merasa belum memiliki kemampuan yang cukup untuk mengikuti Knowledge Sharing, namun ia merasa belum terdorong untuk melakukannya. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Ajzen bahwa pada umumnya seorang individu lebih berniat untuk melakukan tingkah laku jika ia merasa mampu untuk melakukannya dan kesetujuan atau ketidaksetujuan dari significant person (atasan dan rekan kerja) yang mengharapkan atau tidak mengharapkan karyawan untuk mengikuti Knowledge Sharing. D. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti menyimpulkan beberapa hasil penelitian sebagai berikut: Volume 3, No.2, Tahun 2017

Pengaruh Sikap terhadap Kegiatan Mengikuti Knowledge Sharing 453 1. Jumlah responden yang memiliki intensi yang lemah dalam mengikuti Knowledge Sharing adalah sebanyak 65 % (15 orang). Dimana pada penelitian ini lebih banyak karyawan yang memiliki keinginan atau kecenderungan untuk melakukan perilaku mengikuti Knowledge Sharing. 2. Subjective norms merupakan determinan pembentuk intensi yang memiliki dukungan paling besar yaitu 0.577 terhadap derajat kekuatan intensi mengikuti Knowledge Sharing pada Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dengan hasil sebesar 57.7% Determinan yang memberikan pengaruh kedua terbesar adalah determinan perceived behavioral control yaitu sebesar 0.346 derajat kekuatan intensi mengikuti Knowledge Sharing pada Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dengan hasil sebesar 34.6%. 3. Determinan attitude toward behavior hanya berpengaruh sebesar 0.010 derajat kekuatan intensi mengikuti Knowledge Sharing pada Bagian SDM & Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dengan hasil sebesar 1%. E. Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti memberikan saran yang dapat dipetimbangkan oleh pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat : 1. Perusahaan dapat meningkatkan penghayatan anggota terhadap significant person dengan mendorong significant person untuk lebih mendukung, mengajak dan mengingatkan karyawan untuk mengikuti Knowledge Sharing setiap minggunya. 2. Perusahaan perlu memberikan dukungan dan kebijakan untuk meningkatkan kesadaran dalam kegiatan asistensi untuk mengubah persepsi karyawan terhadap kemampuannya untuk melakukan kegiatan Knowledge Sharing.. Daftar Pustaka Ajzen, Icek (2005). Attitude, Personality and Behavior. Miton Keynes: Open University Press. Dalkir, K. (2005). Knowledge Management in Theory and Practice. Burlington, MA: Elseiver Butterworth-Heinemmann Fishbein, M., Ajzen. I. 1975. Belief, Attitude, Intention and Behavior, an Intro in Theory and Research. Addison-wesley Publishing Company. Reading, Massachusetts. Francis, Jillian J. 2004. Constructing Questionnaires Based on The Theory of Planned Behavior. A Manual for Health Services Reasearch Centre For Health Services Reasearch. Newcastle, United Kingdom. Amaliah, Khusnul. (2006). Skripsi : Peranan sikap, norma subjektif dan perceived behavioral control dalam memprediksi Intensi Mahasiswa untuk bersepeda di Kampus. Jakarta: Universitas Indonesia Andhika Mulya, Teuku. (2009). Skripsi : Pengaruh Sikap, Norma Subjektif dan Perceived Behavioral Control terhadap Intensi Menggunakan Transjakarta untuk Pergi ke Tempat Kerja. Jakarta: Universitas Indonesia Dwi Nardiawati, Juwita. (2008). Skripsi : Studi mengenai Intensi Menunda Pengerjaan Skripsi pada Mahasiswa yang Mengontrak Skripsi Minimal Dua Semester di Fakultas Psikologi Unisba. Bandung: Universitas Islam Bandung Joko Wibowo, RB Tri. (2009). Skripsi : Validasi Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi Manajemen Pengatahuan. Bandung: Institut Teknologi Bandung Shanti Hapsari, Narulita. (2014). Skripsi : Studi mengenai Intensi pada Remaja yang Mengendarai Mobil tanpa memiliki SIM di SMA X di Bandung, Bandung: Universitas Islam Bandung Psikologi, Gelombang 2, Tahun Akademik 2016-2017