Keywords: knowledge, skills, Competency-Based Curriculum (CBC), conventional curriculum

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. kedokteran dasar di Indonesia. Dari sistem konvensional berupa teacher

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol.1 No.3 September 2014

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM

ABSTRACT. Keywords :personality, learning achievement PENDAHULUAN

RIDA BAKTI PRATIWI K

BAB I PENDAHULUAN. dan daya saing dalam pencarian, perolehan dan penciptaan pekerjaan. Pada

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

Imam Mahadi Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat saat ini. Mengatasi masalah tersebut, pakar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Skills Lab merupakan tempat mahasiswa dapat. melatih keterampilan medis untuk mencapai kompetensi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR KB METODE SEDERHANA

ABSTRACT. Rita Endriani 1, Elda Nazriati 2

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. jadi, yang tinggal dipindahkan ke orang lain dengan istilah transfer of knowledge.

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Unnes Physics Education Journal

PENDAPAT MAHASISWA TERHADAP IMPLEMENTASI PBL PADA KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Unnes Physics Education Journal

JURNAL OLEH: ADRIYAN MUTMAYANI E1M

Keywords: Competency Based Curriculum, Small Group Discussion, Cognitive

Kadek Rahayu Puspadewi Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Mahasaraswati Denpasar ABSTRACT

matematis siswa SMPN 1 Karangrejo Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017 yang menggunakan model discovery learning lebih baik daripada menggunakan mode

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 44-52

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Cp : Jurnal Akademik

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pada era global

[53] Jurnal Biotik, ISSN: , Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal ABSTRAK

PENGARUH KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS METODE SEVEN JUMPS DENGAN METODE INTERACTIVE SKILL STATION (ISS) PADA MAHASISWA PSIK FK UNSYIAH

Suri Dwi Lesmana, Esy Maryanti

Journal of Innovative Science Education

Pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe student facilitator and explaining terhadap pemahaman matematik peserta didik

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN AKTIF QUESTION STUDENT HAVE

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

Elida Tambunan dan Nurdin Bukit Jurusan Pendidikan Fisika, Pascasarjana Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI JAMUR DI KELAS X SMK NEGERI 1 RAMBAH TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

: FAHRIZAL KUSUMA WIJAYA NIM:

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Journal of Mechanical Engineering Learning

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana

I. PENDAHULUAN. Fisika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

Dwi Susi Haryati, Yeni Tutu Rohimah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PERBANDINGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN BEBAS TERMODIFIKASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN. quality teaching and learning (Halpern, 1997 dalam Supratiknya & Kristiyani,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SUHU DAN KALOR THE APLICATION OF PROBLEM BASED LEARNING MODEL ON HEAT AND TEMPERATURE

Wan Syafi i, Evi Suryawati dan Ardiyas Robi Saputra Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI METODE PEMBELAJARAN PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW (PQ4R)

Darussalam Banda Aceh, ABSTRAK. Kata Kunci: Project Based Learning, Hasil Belajar Kognitif, Sistem Pernapasan Manusia

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN PENILAIAN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA

Kata Kunci : Metode Ceramah, Metode Small group discussion, Hasil belajar Kepustakaan : 27 ( )

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

Optimalisasi Hasil Belajar IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Model Learning Cycle 5E pada Siswa Kelas IV SD Negeri Mardiharjo

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

THE EFFECT OF IMPLEMENTATION PROBLEM BASED LEARNING TOWARD OF STUDENT S MATHEMATICAL OF X GRADE AT SMK MUHAMMADIYAH 2 PEKANBARU

ABSTRACT. Key Words: Student Learning Outcomes, Cooperative Learning, NHT, STAD. ABSTRAK

Transkripsi:

PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KLINIK MAHASISWA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DAN KONVENSIONAL DI BAGIAN OBSTETRI GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU Alifa Tahnia 1, M. Yulis Hamidy 2, Riki Sukiandra 3 ABSTRACT One influencing factor to learning outcomes was learning method which consists in curriculum. Assessment of learning outcomes can be seen from the student s knowledge and skills. The purpose of this study was to determine the difference between knowledge and clinical skills of students with a Competency-Based Curriculum (CBC) and conventional curriculum. Design of this study was analytic with retrospective studies. Data are taken from summary evaluation of medical student s value at Obstetrics & Gynecology Depatrment, Medical Faculty of Riau University period 2011-2012. Samples were the entire population who have met the criteria. Obtained 88 students consisting of 39 CBC s students and 49 conventional s students. Mean value for conventional s students knowledge was 69.7 and CBC s students was 68.4. Mean value for conventional s students skills was 71.1 and CBC s students was 71.3. Significant scores both of group for mean of knowledge and skills value was p> 0.05. There was not significant different from mean of knowledge and skills value between the CBC s student and the conventional s student. Keywords: knowledge, skills, Competency-Based Curriculum (CBC), conventional curriculum PENDAHULUAN Tuntutan pendidikan kedokteran untuk memiliki kompetensi sesuai standar lulusan dokter yang diakui dunia menyebabkan terjadinya perubahan paradigma pendidikan kedokteran khususnya di Indonesia. Perubahan paradigma ini menunjukkan bahwa sistem yang dianut tidak lagi memberi hasil atau keuntungan yang memuaskan. 1 Perubahan paradigma pendidikan kedokteran ini menyebabkan perlu diadakan perubahan pada kurikulum pendidikan dokter khususnya kedokteran dasar di Indonesia yang sebelumnya konvensional berupa teacher centered menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan student centered. Berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 1386/D/T/2004 maka Program Studi Kedokteran Dasar (PSKD) dilandasi atau mengacu ke Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) untuk dokter pelayanan primer (Primary Care Physician) dengan pendekatan dokter keluarga. 2 Konsep student centered learning diyakini dapat menghasilkan hal-hal yang tidak dapat dicapai melalui konsep pendidikan konvensional, karena dengan student centered learning akan mendorong mahasiswa menjadi mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk selalu berusaha mempelajari hal-hal yang belum diketahuinya. 3 Rideout et al. (2000) melakukan penelitian dengan membandingkan dua kelompok peserta didik keperawatan, satu kelompok menggunakan model KBK (McMaster University) dan yang lain menggunakan model konvensional (University of Ottawa). Kelompok yang

menggunakan model KBK memiliki hasil yang lebih memuaskan dibanding kelompok konvensional. 4 Penelitian lainnya oleh Widyandana dan Nurokhmanti (2009) menyatakan bahwa dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi masih mendapatkan masalah untuk mencapai kompetensi sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). 5 Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FKUR) mulai menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sejak tahun 2007. Berbeda dengan kurikulum konvensional, metode pengajaran dan pembelajaran KBK ini tidak hanya terdiri dari kuliah pakar tetapi juga disertai pembelajaran dengan Problem Based Learning (PBL) tutorial, belajar mandiri, diskusi pleno, praktikum dan skills lab untuk keterampilan komunikasi dan keterampilan fisik diagnostik. 6 Strategi pengajaran dan pembelajaran yang diterapkan pada metode KBK seperti yang telah disebutkan di atas, diharapkan dapat meningkatkan mutu, kualitas dan lulusan mahasiswa yang lebih kompeten sebagai dokter pada masa mendatang. Mahasiswa yang menggunakan cara belajar seperti ini lebih mungkin untuk mencapai hasil pembelajaran yang bermakna dan lebih baik daripada pembelajaran yang pasif. 7 Menurut Bloom, hasil dari kegiatan pembelajaran tersebut terdiri dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor. 8 Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan dari kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat pada mahasiswa kepaniteraan klinik yang sebelumnya telah melewati perkuliahan preklinik di Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UR) dengan metode konvensional atau KBK. Bagian Obstetri & Ginekologi FK UR merupakan salah satu stase klinik bagian besar yang memiliki kriteria penilaian yang terperinci terhadap pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kepaniteraan klinik. Belum ada penelitian yang menyatakan bahwa terdapat perubahan atau perkembangan yang signifikan dari pengetahuan dan keterampilan mahasiswa yang menggunakan metode KBK dibandingkan dengan lulusan mahasiswa sebelumnya yang menggunakan metode konvensional. Berdasarkan hal yang diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengetahuan dan keterampilan mahasiswa kepaniteraan klinik yang menggunakan metode pembelajaran dengan kurikulum berbasis kompetensi dan konvensional di Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau (FK UR) METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan studi retrospektif. Penelitian ini dilaksanakan di Bagian Obstetri & Ginekologi FK UR di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru pada bulan April 2013. Sampel dalam penelitian ini diambil dari seluruh populasi yang telah memenuhi kriteria berjumlah 88 orang, terdiri dari 39 orang mahasiswa konvensional dan 49 orang mahasiswa KBK.

HASIL PENELITIAN Data penilaian hasil belajar mahasiswa di Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau dibagi menjadi penilaian kognitif dan psikomotor. Sampel diambil sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yang dibagi menjadi kelompok konvensional (mahasiswa konvensional) dan kelompok KBK (mahasiswa KBK). Sampel yang didapatkan yaitu 88 mahasiswa yang terdiri 39 orang kelompok konvensional dan 49 orang kelompok KBK. 1. Perbedaan nilai rerata pengetahuan antara mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK Setelah dilakukan analisis dengan uji T-Test terhadap nilai pengetahuan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK, maka didapatkan nilai rerata pengetahuan masing-masing kelompok dan perbedaan nilai rerata antara dua kelompok tersebut yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil analisis uji T-Test Tingkat pengetahuan mahasiswa konvensional Tingkat pengetahuan mahasiswa KBK N Rerata ± s.b. Perbedaan Rerata (IK95%) P 38 69,7 ± 4 1,3 (3,1-0,4) 0,139 48 68,4 ± 4,2 Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai rerata pengetahuan mahasiswa konvensional adalah 69,7 dan nilai rerata pengetahuan mahasiswa KBK adalah 68,4. Dengan uji T-Test, diperoleh angka signifikansi 0,139. Karena nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai rerata pengetahuan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK. 2. Perbedaan nilai rerata keterampilan antara mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK Setelah dilakukan analisis dengan uji Mann-Whitney Test terhadap nilai keterampilan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK, maka didapatkan nilai rerata keterampilan masing-masing kelompok dan perbedaan nilai rerata antara dua kelompok tersebut yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil analisis Mann-Whitney Test Tingkat keterampilan mahasiswa konvensional Tingkat keterampilan mahasiswa KBK N Rerata Median (minimummaksimum) P 38 71,1 70,7 (67-79,7) 0,522 48 71,3 71,7 (65-81) Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai rerata keterampilan mahasiswa konvensional adalah 71,1 dan nilai rerata keterampilan mahasiswa KBK adalah 71,3. Dengan uji Mann-Whitney, diperoleh angka signifikansi 0,522. Karena nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara nilai rerata keterampilan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK. PEMBAHASAN 1. Nilai rerata pengetahuan klinik mahasiswa yang menggunakan kurikulum konvensional dan KBK Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rerata pengetahuan mahasiswa konvensional adalah 69,7 dan nilai rerata pengetahuan mahasiswa KBK adalah 68,4. Tingkat pengetahuan kedua kelompok mahasiswa tersebut termasuk dalam kategori memuaskan menurut kriteria penilaian di Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Nilai rerata yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa konvensional memiliki knowledge yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa KBK. Hal ini dapat terjadi karena mahasiswa konvensional dominan dalam menghafal untuk meningkatkan pengetahuannya, sedangkan mahasiswa KBK lebih mengutamakan pemahaman. 9 Unggulnya mahasiswa konvensional dalam aspek kognitif ini tidak hanya dipengaruhi oleh metode pembelajarannya saja, karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi penilaian tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi keunggulan kurikulum konvensional dibandingkan kurikulum berbasis kompetensi ini adalah pembelajarannya yang bersifat teacher centered yaitu pembelajaran yang berpusat pada dosen. mahasiswa sebagai penerima informasi secara pasif, dimana mahasiswa menerima pengetahuan dari dosen dan pengetahuan diasumsikan sebagai badan dari informasi dan keterampilan sesuai dengan standar. Dosen adalah penentu jalannya pembelajaran, oleh karena itu peran dosen sangat penting dalam keberhasilan belajar. Dosen memberikan perkuliahan sesuai dengan disiplin ilmunya sendiri sebagai pengajar yang profesional. 9 Berbeda dengan kurikulum berbasis kompetensi model PBL dengan tutorial, dimana dosen sebagai tutor hanya menguasai disiplin ilmunya sendiri sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan tugas sebagai fasilitator. 10

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang serupa dilakukan oleh Sri Lestari (2011), dalam penelitian tersebut perolehan hasil belajar adalah skor yang diperoleh masingmasing siswa yang dijadikan objek penelitian setelah diberikan sejumlah tes prestasi belajar. Skor yang diperoleh mencerminkan kemampuan kognitif siswa terhadap materi pelajaran yang telah diberikan. Penelitian ini telah mengungkapkan bahwa model problem based-learning (PBL) memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar siswa. Penerapan model PBL dalam pembelajaran, secara nyata kreatifitas siswa dapat dibangkitkan serta perhatian siswa terhadap masalah dan pembelajaran yang diberikan sangat baik. Siswa lebih leluasa dalam penyampaian ide dan pendapat serta kerja sama siswa terlihat sangat baik dalam kerja kelompok. Siswa mampu menyusun dan membangun pengetahuannya sendiri melalui proses pembelajaran, maka pengetahuan yang dimiliki siswa akan lebih diingat dalam jangka waktu yang lebih panjang. 11 Hasil penelitian ini dapat berbeda karena pada penelitian Sri Lestari, penerapan model PBL pada kelompok eksperimen langsung dilakukan pada saat penelitian, sehingga tampak jelas implementasi yang dilakukan. Berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan, implementasi kurikulum berbasis kompetensi di FKUR masih perlu dilakukan evaluasi terutama tentang materi dan pemetaan kompetensinya. Hal tersebut tentu dapat mempengaruhi hasil penelitian ini. 2. Nilai rerata keterampilan klinik mahasiswa yang menggunakan kurikulum konvensional dan KBK Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rerata keterampilan mahasiswa konvensional adalah 71,1 dan nilai rerata keterampilan mahasiswa KBK adalah 71,3. Tingkat keterampilan kedua kelompok mahasiswa tersebut termasuk dalam kategori memuaskan menurut kriteria penilaian di Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Nilai rerata yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa KBK memiliki skills yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa konvensional. Hal ini sesuai dengan tujuan diberlakukannya pembelajaran dengan metode KBK, karena kurikulum berbasis kompetensi diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang membantu mahasiswa agar dapat mencapai sejumlah kompetensi dokter pada akhir masa studi. 12 Pencapaian keterampilan mahasiswa KBK ini didukung dengan adanya skills laboratory atau skills lab yang berperan dalam mempersiapkan calon-calon dokter muda untuk memasuki masa pendidikan klinik. Skills Lab pada prinsipnya bukan hanya sekedar learning resources, melainkan mempunyai fungsi dan manfaat yang jauh lebih kompleks dari itu. Saat Skills Lab-lah seluruh kompetensi mahasiswa kedokteran yang didapat melalui berbagai pengalaman belajar seperti tutorial, kuliah, kunjungan lapangan, dan belajar mandiri, diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses penalaran klinik. 6 Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Rideout et al. yang membandingkan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK pada program studi keperawatan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa keterampilan klinik mahasiswa yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi lebih baik dibandingkan mahasiswa yang menggunakan kurikulum konvensional. 4

3. Uji hipotesis perbedaan nilai rerata pengetahuan dan keterampilan klinik mahasiswa yang menggunakan kurikulum konvensional dan KBK Secara deskriptif, terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK. Nilai rerata pengetahuan mahasiswa konvensional adalah 69,7 sedangkan nilai rerata pengetahuan mahasiswa KBK adalah 68,4. Nilai rerata keterampilan mahasiswa konvensional adalah 71,1 dan nilai rerata keterampilan mahasiswa KBK adalah 71,3. Tabel 4.1 menunjukkan hasil uji statistik T-Test, yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK dengan angka signifikansi 0,221. Tabel 4.2 menunjukkan hasil uji Mann-Whitney, diperoleh angka significancy 0,522. Karena nilai p > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara tingkat keterampilan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK. Nilai p >0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol diterima atau hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rideout et al. Mereka membandingkan mahasiswa konvensional dan mahasiswa KBK (metode PBL) pada program studi keperawatan dengan nilai p < 0,01 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut. 4 Hasil penelitian yang terkait dengan perbedaan hasil belajar antara mahasiswa konvensional dan KBK adalah penelitian oleh Mardana (2011) yang meneliti tentang pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) terhadap prestasi belajar. Dengan hasil penelitian yaitu ada pengaruh yang signifikan antara prestasi belajar dan model pembelajaran dengan nilai rata-rata pada kelompok PBL 64,47 dan pada kelompok konvensional 64,00. 13 Penelitian lainnya dilakukan oleh Tegeh (2009), yang menyimpulkan bahwa model PBL berkontribusi signifikan terhadap skor pasca tes. Dia menemukan rata-rata prestasi belajar mahasiswa dengan model PBL yaitu 74,56. Penelitian Tegeh tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Folashade & Akinbobola (2009) yang menyimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara prestasi belajar dan model pembelajaran dengan nilai rata-rata pada kelompok PBL 32,84 dan pada kelompok konvensional 28,75. 14,15 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Strategi pembelajaran tersebut tidak akan berhasil tanpa disertai dengan faktor lainnya yang berupa faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor ini sebaiknya berjalan secara bersamaan untuk mencapai keberhasilan belajar tersebut.

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan dan keterampilan klinik mahasiswa di Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi dan konvensional terhadap jumlah sampel yang diteliti sebanyak 88 orang mahasiswa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Nilai rerata pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi adalah 68,4 2. Nilai rerata keterampilan mahasiswa kepaniteraan klinik yang menggunakan kurikulum berbasis kompetensi adalah 71,3 3. Nilai rerata pengetahuan mahasiswa kepaniteraan klinik yang menggunakan konvensional adalah 69,7 4. Nilai rerata keterampilan mahasiswa kepaniteraan klinik yang menggunakan konvensional adalah 71,1 5. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara mahasiswa konvensional dan KBK yang dilihat dari nilai rerata pengetahuan dan keterampilan. UCAPAN TERIMA KASIH Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Fakultas Kedokteran Universitas Riau yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian ini, serta seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. KEPUSTAKAAN 1. Harsono. Kearifan dalam Transformasi Pembelajaran: Dari Teacher-centered ke Studentcenteres Learning. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan. Vol. 1, No.1 Maret 2006; 5-10. 2. SK Dirjen Dikti No. 1386/D/T/2004 tentang Program Studi mengacu ke Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk dokter pelayanan primer dengan pendekatan dokter keluarga. 3. Amin Z, Eng KH. 2003. Basics in medical education. River Edge, NJ: World Scientific Publishing Co. 4. Rideout, E., England-Oxford, V., Brown, B., Fothergill-Bourbonnais, F., Ingram, C., Benson, G., Ross, M., and Coates, A. (2000). A comparison of problem-based and conventional curricula in nursing education. Submitted to Advances in Health Sciences. 5. Widyandana, Nurokhmanti H. Perbandingan Tingkat Pencapaian Kompetensi Dokter Muda di Rumah Sakit dengan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia 2009 6. Buku Pedoman Fakultas Kedokteran Universitas Riau Pekanbaru: 2009/2010 7. Michael J. Where s the evidence that active learning works?. Adv Physiol Educ 2006; 30: 159-167 8. Purwanto N. Psikologi pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya;2011 9. Degeng, I N. S, 2001. Landasan dan wawasan kependidikan. Malang: Lembaga Pengembangan dan Pendidikan (LP3) Universitas Malang.

10. Harsono, Djoko Dwiyanto. Pembelajaran Berpusat Mahasiswa. Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2005 11. Sri lestari. Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problembased Learning) dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Fisika Bagi Siswa Kelas Vii SMP. Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja 2011 12. KKI. Standar pendidikan profesi dokter. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia. 2006 13. Mardana, I G. 2011. Pengaruh model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) terhadap prestasi belajar fisika dan keterampilan berpikir kritis ditinjau dari bakat numerik. Program Studi Pendidikan Sains Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja. 14. Tegeh, I M. 2009. Perbandingan prestasi belajar mahasiswa yang diajar dengan menggunakan problem-based learning dan ekspositori yang memiliki gaya kognitif berbeda. Universitas Negeri Malang Program Pasca Sarjana PSSJ Teknologi Pembelajaran. 15. Folashade, A. & Akinbobola, A.O. 2009. Constructivist problem based learning technique and the academic achievement of physics students with low ability level in nigerian secondary schools. Eurasia Journal of Physics and Chemistry Education.1(1). 45-51.