sunabryt KEWEIIA]IGA]I BAIII( TERHADAP I(EIIDARTAII YA]IG IERII$I I ATATI PERIAI{IIAII SE IA - BETI tal(uttas HUI(U]' UIIIYERSITAS SURABAYA tg92

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN SAHAM SEBAGAI AGUNAN KREDIT

FAI(UITAS HUtruil UilIVERSIIIS SURABAYA SURTBAYT t993

BAB I PENDAHULUAN. piutang ini dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (yang selanjutnya disebut

t993 otell RAHPANTJA.BUDI IlllfAuAll IERHADAP ttsltltas KREI IT lellgall ltlellggullal$] lailill{all Blllcul{lll Ytll0 BERDIRI Dl ATAS TlllrH Hll(

PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

t993 SURABAYA GANTI RUGI AKIBAT PENCEMARAN NAMA BAIK BENNY KOSASIH ABSTRAK SKRIPSI SEBAGAI PERBUATAN MELANGGAR HUKUM OIEH t{rp

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. macam kegiatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik itu lembaga di bidang ekonomi, sosial, budaya, teknologi

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

Hukum Perikatan Pengertian hukum perikatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. adalah, kendaraan bermotor roda empat (mobil). kendaraan roda empat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tidaklah semata-mata untuk pangan dan sandang saja, tetapi mencakup kebutuhan

l99l SURABAYI SOERIADI BAKTI NRP 28tl 016a xlrm 8t3. 7. qx ABSTRAK SKRIPSI OtEH FTKUITIS HUI(UM UIIIYERSITAS SURIBAYA

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana terkandung dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat. Salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi sangat memerlukan tersedianya dana. Oleh karena itu, keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kondisi masyarakat dewasa ini membeli suatu benda

BAB I PENDAHULUAN. suatu usaha/bisnis. Tanpa dana maka seseorang tidak mampu untuk. memulai suatu usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya jaminan dalam pemberian kredit merupakan keharusan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan

TUI{TUTAII DEALER SEPEDA Mt T(lR AKIBAT WA]IPRESIASI PEIIBELI DALAiI PERIAIIIIA]I SEWA BEII iiusimaii DI I$BUPAIEII PRIIB(ITIIIGGII

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem aturan. Hukum bukanlah, seperti terkadang dikatakan, sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

Berdasarkan Pasal 1 ayat (2) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tersebut, maka salah satu cara dari pihak bank untuk menyalurkan dana adalah dengan mem

BAB I PENDAHULUAN. nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. Lembaga. Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kewajiban untuk memenuhi tuntutan tersebut. Pendapat lain menyatakan bahwa

BAB III PEMBAHASAN. Kata wanprestasi berasal dari bahasa Belanda yang diartikan buruk,

BAB I PENDAHULUAN. salah satu tolak ukur dari keberhasilan pembangunan nasional yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Hal tersebut

PERtAltftAll BAG HAS I BAB /ilgadas CEtEltG DI OESI TTOIIGAYA GEDE IGCAMATA]I PEIIEBET IOEUPATEII IABATAII

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan, perkembangan, dan kemajuan internasional yang terjadi

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. ADIRA FINANCE. perusahaan pembiayaan non-bank (multi finance).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah masalah perekonomian. Dengan sempitnya lapangan

ABSTRAK SKRIPSI OIEH VIVIN ELVINA NRP TITIIAUIII YURIDIS GAGATIIYA I(OIIIRAK UTIRTITBT TAI(UITIS HUI(UM UIIIVERSIIAS SURABATI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi serta dilaksanakan seirama dan serasi dengan kemajuan-kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. layak dan berkecukupan. Guna mencukupi kebutuhan hidup serta guna

seperti yang dimaksud dalam ketentuan Undang-Undang tentang definisi dari kredit ini sendiri

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Menurut Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. bertahap, pada hakikatnya merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

BAB IV PENUTUP. Universitas Indonesia. Aspek hukum..., Ariyanti, FH UI, 2010.

I. PENDAHULUAN. lembaga pembiayaan melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan segala macam kebutuhan. Untuk menghadapi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu credere yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional yang dilaksanakan saat ini adalah pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan keberadaan lembaga-lembaga pembiayaan. Sejalan dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 tentang perekonomian nasional

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika. Multi Finance Tbk.

I. PENDAHULUAN. Seiring meningkatnya perekonomian Indonesia, maka semakin tinggi pula

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan

Dalam kehidupan sehari-hari manusia.i tu tidak. I epas dari masal ah hut ang-p iut ang, Dengan adanya hutang-piutang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

A B S T R A K S I. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Negara Republik Indonesia ditujukan bagi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Jaminan atau agunan yang diajukan atau yang diberikan oleh debitur

BAB I PENDAHULUAN. Pada kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari manusia lain

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan yang mendesak atau kekurangan dana dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. lain sehingga muncul hubungan utang piutang. Suatu utang piutang merupakan

TANGGUNGJAWAB HUKUM DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DI PUTRA UTAMA MOTOR SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

BAB II TINJAUAN TENTANG PERJANJIAN KREDIT BANK. kelemahan, kelamahan-kelemahan tersebut adalah : 7. a. Hanya menyangkut perjanjian sepihak saja

BAB V PENUTUP. polis asuransi jiwa di PT Asuransi Jiwasraya Cabang Yogyakarta ini

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

ASPEK HUKUM SEWA BELI KENDARAAN BERMOTOR Oleh : Firman Floranta Adonara S.H.,M.H.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Peran koperasi

BAB I P E N D A H U L U A N. perusahaan atau badan usaha memerlukan sumber daya atau faktor faktor produksi

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan perkreditan dan berbagai jasa yang diberikan oleh bank ini membantu

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan di bidang ekonomi merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemenuhan akan sarana transportasi saat ini merupakan kebutuhan pokok

PERBUATAII ilieiaiiggar HUI(UT DTUT PERIA]IIIA]I PETBIIR(IIISAII PEIGUAIil III PT. PAIUSI SURABAYT

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan pembangunan yang terdahulu, bahwa pembangunan

I. PENDAHULUAN. untuk menanggung pembayaran kembali suatu hutang, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara pihak-pihak yang. pembayaran bagi semua sektor perekonomian. 1

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Perjanjian Kredit dengan Jaminan Fdusia di PT Bank Perkreditan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

Lex Privatum, Vol. III/No. 4/Okt/2015

ASPEK IIUIruM CEII ATAS BAWA YAIIG TAIIGGAL PEIIERBITAIIIIYA TUIIOUR DAiI DITIILAK I LEII BAIIK DE]IGAII ATASAII REIGIII]IOilTA IELAH DITUTUP

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

ABSTRAK SKRIPSI. dalam. Masalah perbankan di Indonesia diatur. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

t993 SURABAYA AKIBAT HUKUM PERDATA TERHADAP PENERBIT CEK KOSONG ARI NURLITA WAHYUDI ilrp ABSiTRAK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam

Transkripsi:

KEWEIIA]IGA]I BAIII( TERHADAP I(EIIDARTAII YA]IG IERII$I I ATATI PERIAI{IIAII SE IA - BETI ABSTRAK SKRIPSI OLEH MIEKE TRISYANTI xrp 2r80030 xtrm t8. r. @a. 120a. 06007 tal(uttas HUI(U]' UIIIYERSITAS SURABAYA sunabryt tg92

Surabeya, Nopember 1992 It{ahas i swa yang bersangkutan It{ i eke Trisyant i l{enge t ahu i Dekan Penbirnbing t-t--<--tz*------'> Daniel Djoko Tarlinan, S.H., M.S. Johan Sidharta, S.H., M. S.

Dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat maka nanusia semakin dituntut untuk bert indak dan bekerja dengan tepat waktu. Guna menperlancar usaha kegietan nanusia diperlukanlah beberape faktor pendukung, antara Iain yaitul kendaraan bermotor. Nanun yang menjadi penghambet hasrat manusia ini adalah tidak seimbangnya antara daya belinya dengan harga dari kendaraan bermotor tersebut. Dunia perdagangan adalah dunia usaha den setiap produsen,/penjual akan selalu berusaha keras untuk menperbesar volune peredaran barangnya dan berjuang untuk nenang dalam nerebut perhatian dan ninat para petnbeli dengan nenberikan syarar-syarat penjualan yang menarik. IIal ini dikarenakan konsumen datang dari seluruh lapisan masyarakat yang sebagian besar tidak rnemiliki daya beli yang cukup untuk membayar secara tunai naka para produsen menyadari bahwa memasarkan barangnya dalanr omzet pemasaran sulit diperbesar dan akan mengalarni harnbatan yang belum seirama dengan daya beli masyarakat. Akhirnya t imbul dalarn praktek suatu bentuk baru dari perjanjian jual beli yang harga barangnya boleh diangsur, sedangkan barang yang dibeli saat itu juga diserahkan kepada pembeli, dengan ketentuan hak milik atas barang tersebut baru akan berpindah dari si penjual ke pembel i setelah pembayaran terakhir dilunasi. Jual beli

seperti ini disebut dengan : Sewa-Beli. Seringkali penjual juga mengadakan hubungan dan perjanjian dengan irihak Bank untuk meminjam modal/kredit yang bertujuan untuk menembah nodal bagi penjual derni ke lancaran kegiatan usahanya. Pihak Bank di dalam menberikan fasilit4s nodal/kredit bagi nasabehnya, dalarn hal ini nemerlukan adanya jarninan dari pihak penjual untuk berjaga-jaga akan adanya suatu kemungkinan bila pihak penjual tidak dapat membayar modal atau mengembalikan nodal yang dipinjamnya dari Bank, Dalam hal ini sering dijumpai para penjual sebagai pihak penerima fasilitas kredit ada yang menjaminkan pada Bank surat kendaraan atau Bukt i perni I ikan Kendaraan Bermotor disingkat BPKB yang ada pada tangan penjual sebagai jaminan kreditnya, yang pada waktu nenjdminkan BPKB tersebut tidak mengetahui adanya kemungkinan ia dapat mengembalikan modal yang dipinjamnyj tersebut ataukah tidak. Jika penjual tidak dapat mengenbalikan kredit yang dipinjannya dari Bank, naka pihak Bank akan mengambil alih jaminan.kredit yang diikatkan debitur/penjual pada Bank sebagai cara untuk mengambi I pelunasan hutang debitur. Tujuan dari penelitian yang saya lakukan adalah untuk melenskapi tugas ekhir dan untuk memenuhi syarat-

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Surabaya,. juga tujuan dari pengamatan yang telah saya lakukan serta melakukan wawancara dengan pihak Bank Industri Cabang pembantu Surabaya, adalah untuk mengetahui tindakan kebijaksanaan yang akan diambil oleh Bank terhadap nasabah atau debiturnya berhubungan dengan kredit yang dipinjarnkan kepada nasabah/ debitur terutama jika debitur tidak alapat rnengembalikan kred i t tersebut. Metode yang dipergunakan dalan penulisan skripsi ini adalah pendekatan masalah secara yuridis nornetif artinya pendekatan rnasalah dengan berpangkal tolak pada peraturan pe rundang-undangan yang berlaku, baik yang terdapat dalam KUH Perdata serta perjanjian yang dibuat. oleh pihak-pihak. Sunber data didasarkan pada sumber data sekunder yaitu diperoleh dari perpustakaan berupa peraturan-peraturan ierundang-undangan, literatur-literatur, surat-surat kabar selain itu didukung pula dengan informasi-infornasi dari pihak-pihak yang berhubungan dengan sewa-bel i kendaraan bermotor, juga informasi dari pihak-pihak yang berhubungan dengan janinan. kredit. Sealangkan pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan serta dengan melakukan studi lapangan yaitu wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan de-

ngan penbahasan masal&h dalam skripsi ini. Untuk pengolahan data dilakukan dengan cara deduktif yaitu pengolahan data yang dimulai dengan rnengungkapkan hal-hal yang bersifat umum nenuju ke hal-hal yang bersifat khusus, yang pada akhiinya diterik suatu kesimpulan. Dan untuk penarikan kesimpulan ini dipergunakan analisis data secara kualitatif yaitu analisis data yang berpangkal tolak dari usaha-usaha penemuan suatu cara penyelesaian berdasarkan ketentuan ateu peraruren yang berlaku dan berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil studi lapangan yang tetah di lakukan. Perjanjian Sewa Beli yang diadakan antara pembeli dan penjual ini ternasuk perjanj ian yang distur di dalam Pasal 1338 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukun perdata. Dalam perjanjian sewa beli ini walaupun diberikan kebebasan untuk isi dan bentuknya, namun harui memenuhi syarat-syarat sahnya suetu perjanjian yang ditentukan dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum perdata (selanjutnya'disingkat KUII Perdata), yaitu : 1. Sepakat mereka yang mengikatkan diriny&; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab yang halal. Apabila para pihak sudah nengedakan perjanjian yang nemenuhi syarat-syarat tersebut di atas, seperti

perjanjian sewa beli antara pernbeli dan penjual, per_ janjian kredit antara penjual sebagai debitur dengan pihak Bank sebagai kreditur, maka pihak-pihak tersebut terikat pada perjanj ian yang telah dibuat itu. SehingSa para pihak harus rnelqksanakan hak dan kewajiban sesuai perjanjian yang dibuat. Antara lain di delam perjanjian sewa beli, kewajiban penjual untuk nenyerahkan barang dan juga berhak untuk menerima pembayaran, juga kewa_ jiban dari pembel i untuk nelunasi pembayaran atan berhak untuk menerima barang. Juga di dalam perjanjian kredit, pe.njual yang rneminjam kredit berkewajiban untuk nengen_ balikan kredit yang dipinjamkan oleh Bank dengan tepat pada waktunya. Narnun, dalam prakteknya dapat terjadi penjual tidak dapat nengembalikan kredit yang dipinjamnya dar i Bank. Dengan tidak dikembalikannya kredit.dari Bank oleh penjual, maka penjual telah rnelakukan wanprestasi, yaitu tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. Akibat dari wanprestasinya penjual ini mendatangkan kerugian pada pihak pembel i yeng BPKB nya dipakai sebagai jaminan kredit pada Bank. Menurut keten_ tuan yans ditetapkan dalan KUH perdata. dalen mana salah satu pihak wanprestasi maka pihak yang lain dapat rnenuntut pihak yang wanprestasi, Berdasarkan pada pasal

1267 KUH Perdata ditetapkan bahwa kreditur dapat nemilih antara tuntutan-tuntutan tersebut yaitu : 1. Pemenuhan perjanj ian; 2. Penenuhan perjanj ian disertai ganti rugi; 3. cant i rugi; 4. Pembatalan perjanj ian; 5. Pembatalan perjanj ian disertai gant i rugi.. Dalani hal pihak penjual wanprestasi pada Bank, maka pihak pembel i yang menderita kerugian dapat nenuntut ganti rugi pada penjual. Ganti rugi di sini menurut KUH Perdata dirinci dalam 3 (tigs) unsur yaitu : b i aya,, kerugian, bunga. Untuk perjanjian sewa beli yang diadakan antara pembel i dan penjual ini nenang tidak ada ketentuan yans mengaturnya, namun hal ini dapat digunekan ketentuan dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang nengatur tentans Hukum Perjanj ian. Akibat kesalahan dan kelalaian pembeli itu sendiri penbel i rnenderita kerugien, karena BPKB nya dipakai sebagai jarninan kredit pada Bank, dan ternyata penjual tidak dapat nengembalikan kredit yang dipinjannya dari Bank di mana sebelumnya pihak Bank telah melakukan teguran/somesi juga telah nelakukan pendekatan secara kekeluargaan baik secar& langsung maupun secara

tidak langsung untuk nengetahui sebab-sebab apa sehingga debitur tidak dapat mengernbal ikan kredit yang dipinjamnya dari Bank. Upaya semacan ini bertujuan agar debitur segera sadar dan segera berupaya untuk ne.lunasi kredit yang rnenjadi tangsung jawab debitur tersebut, jika debitur tidak dapat nengembalikan kredit dari Bank tersebut maka pihak Bonk akan rnengarnbi I alih etau mencairkan barang jaminen kredit yang di ikatkan kepada Bank oleh debitur untuk diarnbi I pelunasannya guna pemenuhan hutang debitur Penyelesaian masalah wanprestasi yang dilakukan oleh pihak Bank sebagai kreditur terhadap pihak penjuel sebagai debitur di lakukan pihak Bank dengan care meng-. ambi I pelunasan hutang dari si debitur dengan cara menganbil alih etau menyita harta kekayaan rnilik debitur dengan upaya hukum melalui proses peradi lan sesuai Pasal 1131 KUH Perdata. Jadi pada dasarnya pihak Bank nengarnbi I pelunasan kredit dari nasabahnya yang tidak dapat mengembalikan kredit yang diplnjarnnya dari Bank dengan tepat pada waktunya yaitu.dengan car6 rhengambi I elih etau menyit& jaminan kredit yang di ikatkan debitur kepada Bank untuk mengambil pelunasannya guna pemenuhan hutang debitur. Obyek penelitian untuk penul isan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Bank Industri Cabang pembantu Surabaya. Yang berlokasi di jalan Tenbaan No. 3g D Surabaya. 2. Gaya Indah Motor. Yang berlokasi di jalan Kertajaya No. tol-ios surabaya. Jadwal waktu penganatan untuk penul isan skripsi ini adalah sebagai berikut :. 1. Persiapan : Nopember 1991 - Desember 1991. 2. Pengumpulan data : Desember 1991 - Januari 1992. 3. Analisis data : Januari 1992 - pebruari 1992.