KEWEIIA]IGA]I BAIII( TERHADAP I(EIIDARTAII YA]IG IERII$I I ATATI PERIAI{IIAII SE IA - BETI ABSTRAK SKRIPSI OLEH MIEKE TRISYANTI xrp 2r80030 xtrm t8. r. @a. 120a. 06007 tal(uttas HUI(U]' UIIIYERSITAS SURABAYA sunabryt tg92
Surabeya, Nopember 1992 It{ahas i swa yang bersangkutan It{ i eke Trisyant i l{enge t ahu i Dekan Penbirnbing t-t--<--tz*------'> Daniel Djoko Tarlinan, S.H., M.S. Johan Sidharta, S.H., M. S.
Dengan adanya kemajuan teknologi yang pesat maka nanusia semakin dituntut untuk bert indak dan bekerja dengan tepat waktu. Guna menperlancar usaha kegietan nanusia diperlukanlah beberape faktor pendukung, antara Iain yaitul kendaraan bermotor. Nanun yang menjadi penghambet hasrat manusia ini adalah tidak seimbangnya antara daya belinya dengan harga dari kendaraan bermotor tersebut. Dunia perdagangan adalah dunia usaha den setiap produsen,/penjual akan selalu berusaha keras untuk menperbesar volune peredaran barangnya dan berjuang untuk nenang dalam nerebut perhatian dan ninat para petnbeli dengan nenberikan syarar-syarat penjualan yang menarik. IIal ini dikarenakan konsumen datang dari seluruh lapisan masyarakat yang sebagian besar tidak rnemiliki daya beli yang cukup untuk membayar secara tunai naka para produsen menyadari bahwa memasarkan barangnya dalanr omzet pemasaran sulit diperbesar dan akan mengalarni harnbatan yang belum seirama dengan daya beli masyarakat. Akhirnya t imbul dalarn praktek suatu bentuk baru dari perjanjian jual beli yang harga barangnya boleh diangsur, sedangkan barang yang dibeli saat itu juga diserahkan kepada pembeli, dengan ketentuan hak milik atas barang tersebut baru akan berpindah dari si penjual ke pembel i setelah pembayaran terakhir dilunasi. Jual beli
seperti ini disebut dengan : Sewa-Beli. Seringkali penjual juga mengadakan hubungan dan perjanjian dengan irihak Bank untuk meminjam modal/kredit yang bertujuan untuk menembah nodal bagi penjual derni ke lancaran kegiatan usahanya. Pihak Bank di dalam menberikan fasilit4s nodal/kredit bagi nasabehnya, dalarn hal ini nemerlukan adanya jarninan dari pihak penjual untuk berjaga-jaga akan adanya suatu kemungkinan bila pihak penjual tidak dapat membayar modal atau mengembalikan nodal yang dipinjamnya dari Bank, Dalam hal ini sering dijumpai para penjual sebagai pihak penerima fasilitas kredit ada yang menjaminkan pada Bank surat kendaraan atau Bukt i perni I ikan Kendaraan Bermotor disingkat BPKB yang ada pada tangan penjual sebagai jaminan kreditnya, yang pada waktu nenjdminkan BPKB tersebut tidak mengetahui adanya kemungkinan ia dapat mengembalikan modal yang dipinjamnyj tersebut ataukah tidak. Jika penjual tidak dapat mengenbalikan kredit yang dipinjannya dari Bank, naka pihak Bank akan mengambil alih jaminan.kredit yang diikatkan debitur/penjual pada Bank sebagai cara untuk mengambi I pelunasan hutang debitur. Tujuan dari penelitian yang saya lakukan adalah untuk melenskapi tugas ekhir dan untuk memenuhi syarat-
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum di Fakultas Hukum Universitas Surabaya,. juga tujuan dari pengamatan yang telah saya lakukan serta melakukan wawancara dengan pihak Bank Industri Cabang pembantu Surabaya, adalah untuk mengetahui tindakan kebijaksanaan yang akan diambil oleh Bank terhadap nasabah atau debiturnya berhubungan dengan kredit yang dipinjarnkan kepada nasabah/ debitur terutama jika debitur tidak alapat rnengembalikan kred i t tersebut. Metode yang dipergunakan dalan penulisan skripsi ini adalah pendekatan masalah secara yuridis nornetif artinya pendekatan rnasalah dengan berpangkal tolak pada peraturan pe rundang-undangan yang berlaku, baik yang terdapat dalam KUH Perdata serta perjanjian yang dibuat. oleh pihak-pihak. Sunber data didasarkan pada sumber data sekunder yaitu diperoleh dari perpustakaan berupa peraturan-peraturan ierundang-undangan, literatur-literatur, surat-surat kabar selain itu didukung pula dengan informasi-infornasi dari pihak-pihak yang berhubungan dengan sewa-bel i kendaraan bermotor, juga informasi dari pihak-pihak yang berhubungan dengan janinan. kredit. Sealangkan pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan serta dengan melakukan studi lapangan yaitu wawancara dengan pihak-pihak yang berhubungan de-
ngan penbahasan masal&h dalam skripsi ini. Untuk pengolahan data dilakukan dengan cara deduktif yaitu pengolahan data yang dimulai dengan rnengungkapkan hal-hal yang bersifat umum nenuju ke hal-hal yang bersifat khusus, yang pada akhiinya diterik suatu kesimpulan. Dan untuk penarikan kesimpulan ini dipergunakan analisis data secara kualitatif yaitu analisis data yang berpangkal tolak dari usaha-usaha penemuan suatu cara penyelesaian berdasarkan ketentuan ateu peraruren yang berlaku dan berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil studi lapangan yang tetah di lakukan. Perjanjian Sewa Beli yang diadakan antara pembeli dan penjual ini ternasuk perjanj ian yang distur di dalam Pasal 1338 ayat 1 Kitab Undang-undang Hukun perdata. Dalam perjanjian sewa beli ini walaupun diberikan kebebasan untuk isi dan bentuknya, namun harui memenuhi syarat-syarat sahnya suetu perjanjian yang ditentukan dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang Hukum perdata (selanjutnya'disingkat KUII Perdata), yaitu : 1. Sepakat mereka yang mengikatkan diriny&; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan; 3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab yang halal. Apabila para pihak sudah nengedakan perjanjian yang nemenuhi syarat-syarat tersebut di atas, seperti
perjanjian sewa beli antara pernbeli dan penjual, per_ janjian kredit antara penjual sebagai debitur dengan pihak Bank sebagai kreditur, maka pihak-pihak tersebut terikat pada perjanj ian yang telah dibuat itu. SehingSa para pihak harus rnelqksanakan hak dan kewajiban sesuai perjanjian yang dibuat. Antara lain di delam perjanjian sewa beli, kewajiban penjual untuk nenyerahkan barang dan juga berhak untuk menerima pembayaran, juga kewa_ jiban dari pembel i untuk nelunasi pembayaran atan berhak untuk menerima barang. Juga di dalam perjanjian kredit, pe.njual yang rneminjam kredit berkewajiban untuk nengen_ balikan kredit yang dipinjamkan oleh Bank dengan tepat pada waktunya. Narnun, dalam prakteknya dapat terjadi penjual tidak dapat nengembalikan kredit yang dipinjamnya dar i Bank. Dengan tidak dikembalikannya kredit.dari Bank oleh penjual, maka penjual telah rnelakukan wanprestasi, yaitu tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. Akibat dari wanprestasinya penjual ini mendatangkan kerugian pada pihak pembel i yeng BPKB nya dipakai sebagai jaminan kredit pada Bank. Menurut keten_ tuan yans ditetapkan dalan KUH perdata. dalen mana salah satu pihak wanprestasi maka pihak yang lain dapat rnenuntut pihak yang wanprestasi, Berdasarkan pada pasal
1267 KUH Perdata ditetapkan bahwa kreditur dapat nemilih antara tuntutan-tuntutan tersebut yaitu : 1. Pemenuhan perjanj ian; 2. Penenuhan perjanj ian disertai ganti rugi; 3. cant i rugi; 4. Pembatalan perjanj ian; 5. Pembatalan perjanj ian disertai gant i rugi.. Dalani hal pihak penjual wanprestasi pada Bank, maka pihak pembel i yang menderita kerugian dapat nenuntut ganti rugi pada penjual. Ganti rugi di sini menurut KUH Perdata dirinci dalam 3 (tigs) unsur yaitu : b i aya,, kerugian, bunga. Untuk perjanjian sewa beli yang diadakan antara pembel i dan penjual ini nenang tidak ada ketentuan yans mengaturnya, namun hal ini dapat digunekan ketentuan dari Kitab Undang-undang Hukum Perdata yang nengatur tentans Hukum Perjanj ian. Akibat kesalahan dan kelalaian pembeli itu sendiri penbel i rnenderita kerugien, karena BPKB nya dipakai sebagai jarninan kredit pada Bank, dan ternyata penjual tidak dapat nengembalikan kredit yang dipinjannya dari Bank di mana sebelumnya pihak Bank telah melakukan teguran/somesi juga telah nelakukan pendekatan secara kekeluargaan baik secar& langsung maupun secara
tidak langsung untuk nengetahui sebab-sebab apa sehingga debitur tidak dapat mengernbal ikan kredit yang dipinjamnya dari Bank. Upaya semacan ini bertujuan agar debitur segera sadar dan segera berupaya untuk ne.lunasi kredit yang rnenjadi tangsung jawab debitur tersebut, jika debitur tidak dapat nengembalikan kredit dari Bank tersebut maka pihak Bonk akan rnengarnbi I alih etau mencairkan barang jaminen kredit yang di ikatkan kepada Bank oleh debitur untuk diarnbi I pelunasannya guna pemenuhan hutang debitur Penyelesaian masalah wanprestasi yang dilakukan oleh pihak Bank sebagai kreditur terhadap pihak penjuel sebagai debitur di lakukan pihak Bank dengan care meng-. ambi I pelunasan hutang dari si debitur dengan cara menganbil alih etau menyita harta kekayaan rnilik debitur dengan upaya hukum melalui proses peradi lan sesuai Pasal 1131 KUH Perdata. Jadi pada dasarnya pihak Bank nengarnbi I pelunasan kredit dari nasabahnya yang tidak dapat mengembalikan kredit yang diplnjarnnya dari Bank dengan tepat pada waktunya yaitu.dengan car6 rhengambi I elih etau menyit& jaminan kredit yang di ikatkan debitur kepada Bank untuk mengambil pelunasannya guna pemenuhan hutang debitur. Obyek penelitian untuk penul isan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Bank Industri Cabang pembantu Surabaya. Yang berlokasi di jalan Tenbaan No. 3g D Surabaya. 2. Gaya Indah Motor. Yang berlokasi di jalan Kertajaya No. tol-ios surabaya. Jadwal waktu penganatan untuk penul isan skripsi ini adalah sebagai berikut :. 1. Persiapan : Nopember 1991 - Desember 1991. 2. Pengumpulan data : Desember 1991 - Januari 1992. 3. Analisis data : Januari 1992 - pebruari 1992.