Lampiran 1. : Nanager Program. Lattar belakang LSM, program beserta kegiatannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Aqciured Immunodeficiency Symndrome (AIDS). HIV positif adalah orang yang telah

Napza Suntik, HIV, & Harm Reduction

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

BAB V HASIL PENELITIAN. LSM Mitra Alam Surakarta, penulis mendapatkan hasil penelitian sebagai berikut :

KAJIAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

Lampiran 1 KUESIONER PERILAKU PENGGUNA NAPZA SUNTIK DI DALAM MENGIKUTI PROGRAM TERAPI RUMATAN METADON DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 80 an telah menjadi jalan bagi Harm Reduction untuk diadopsi oleh

TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kab.Tangerang & Resiko

KERANGKA ACUAN KLINIK MS DAN VCT PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV / AIDS DAN IMS DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA BEKASI

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu adalah memerangi HIV/AIDS, dengan target

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 16 SERI E

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency

BAB I PENDAHULUAN. pada pembinaan kesehatan (Shaping the health of the nation), yaitu upaya kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kekebalan tubuh manusia. Acquired Immunodeficiency Syndrome atau AIDS. tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV (Kemenkes RI, 2014).

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS- ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations di Indonesia semakin menunjukkan perkembangan yang

PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyalahgunaan zat psiko aktif merupakan masalah yang sering terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGASEM,

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan narkotika di Indonesia menunjukkan gejala yang

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) termasuk salah satu

BAB I PENDAHULUAN. STUDI ini secara garis besar memotret implementasi program LSM H2O (Human

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS- ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang. Timur yang teridentifikasi menjadi wilayah terkonsentret HIV dan AIDS selain Malang

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

57 2-TRIK: Tunas-Tunas Riset Kesehatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. hancurnya kehidupan rumah tangga serta penderitaan dan kesengsaraan yang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Bab I Pendahuluan. Universitas Indonesia

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs), sebuah deklarasi global yang telah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan. Pada akhir abad ke-20 dunia dihadapkan dengan permasalahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

1 Universitas Kristen Maranatha

1 DESEMBER HARI AIDS SE-DUNIA Stop AIDS: Akses untuk Semua! Mardiya. Kondisi tersebut jauh meningkat dibanding tahun 1994 lalu yang menurut WHO baru

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV METODE PENELITIAN

NOMOR : 6 TAHUN 2013 TENTANG

PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WARGA BINAAN KASUS NARKOBA DALAM PENCEGAHAN HIV DAN AIDS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KULONPROGO BANGKIT TANGGULANGI AIDS

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelompok yang dimarginalkan, maka program-program pencegahan dan

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS

BAB 1 PENDAHULUAN. pesan yang akan disampaikan (Azrul & Azwar, 1983). Sedangkan Glanz, dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. Angka HIV/AIDS dari tahun ke tahun semakin meningkat. Menurut laporan

08. MendukungPengurangan Risiko. Pelatihan Outreach Worker Program Harm Reduction

BAB I PENDAHULUAN. saat ini terlihat betapa rendahnya derajat kesehatan masyarakat. Kondisi ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan

BAB II DATA DAN ANALISA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO

PENANGGULANGAN HIV / AIDS

Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS Melalui Serosurvey Di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Sitti Fatimah 1, Hilmiyah 2

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia

Pengurangan Dampak Buruk Napza Suntik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba singkatan dari NARkotika, PsiKotropika dan Bahan Adiktif

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. BKKBN merupakan singkatan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak kasus pertama dilaporkan pada tahun 1981, Acquired Immune

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. HIV dan AIDS merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodefeciency Virus).

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e.

BAB I PENDAHULUAN. generasi baik secara kualitas maupun kuantitas. sesuatu yang mengarah pada aktivitas positif dalam pencapaian suatu prestasi.

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Transkripsi:

Lampiran 1 Nama nara sumber Jabatan : Ligik Triyoga : Nanager Program Lattar belakang LSM, program beserta kegiatannya 1. Apa pengertian LSM menurut mas Ligik? Jelaskan Jawaban : Lsm menurut saya adalah suatu organisasi yang terbentuk oleh beberapa orang yang peduli terhadap lingkungan, yang di dalamnya memiliki struktur, kinerja dan tujuan yang sama untuk kelangsungan hidup masyarakat. 2. Bagaimana sih mas awal mula berdirinya LSM Mitra Alam ini? Jawaban : pada mulanya LSM Mitra Alam terbentuk karena wujud keprihatinan sekelompok masyarakat terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu masalah yang cukup serius pada waktu itu adalah mewabahnya virus HIV/AIDS khususnya di Kota Solo. Nah dari rasa keprihatinan itu mendorong kami untuk menjadi relawan dengan satu tujuan baik yaitu menanggulangi HIV/AIDS di Kota Solo khususnya. 3. Masalah atau fenomena apa yang menjadi focus perhatian LSM Mitra Alam? Sebutkan alasannya Jawaban : seperti yang sudah dijelaskan di atas, masalah yang menjadi focus atau sorotan kami adalah mewabahnya virus HIV/AIDS. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pada waktu itu upaya yang dilakukan Pemkot dalam memutus mata rantai penularan HIV/AIIDS belum membuahkna hasil yang maksimal.yang menjadi harapan kami dengan keikutsertaan ini adalah membangun kerjasama yang baik agar bisa mewujudkan tujuan pemerintah, yaitu menanggulangi virus HIV/AIDS. 4. Apa sih mas yang menjadi penyebab menyebarnya virus Hiv/aids? Jawaban : penyerbaran virus ini dapat terjadi karena pengonsumsian narkoba dengan cara suntik, terutama pada IDU (Injecting Drug User) yang memakai jarum suntik secara bergantian tanpa proses penyucihamaan secara tepat. Bisa juga dikarenakan oleh perilaku sex bebas.

5. Lsm termasuk Mitra Alam merupakan penunjang tujuan pemerintah, misalnya dlm hal menanggulangi Hiv/aids, apakah Lsm ini mendukung tujuan tersebut? jelaskan.. Jawaban : ohhh iya, tentu saja kami sangat mendukung apa yang menjadi tujuan pemrintah, karena tidak ada tujuan yang efeknya tidak baik bagi masyarakat, semua tujuan pasti mempunyai niat baik. 6. Selain pemerintah, siapa saja yang menjadi mitra kerja LSM ini? Jawaban :selain pemerintah LSM Mitra Alam juga menjalin kemitraan dengan pihak swasta,, pihak kepolisian, instansi pendidikan, komisi penanggulangan AIDS (KPA). Namun LSM tidak membatasi siapa saja yang ingin tergabung menjadi mitra kerja, asalkan mereka siapa saja ikut mendukung penuh tujuan dari LSM. 7. Apakah Lsm melakukan pemeliharaan hubungan dengan mitra kerjanya, bagaimana melakukannya? Jawaban : iya mbak, hubungan baik ini kami terapkan dalam rapat berdiskusi. Dari situ kita dapat saling bertukar pikiran dan berbagi informasi. 8. Apakah Lsm melakukan pemeliharaan hubungan baik dengan media? Bagaimana Jawaban : iya, dengan melakukan jumpa pers, mengijinkan dengan terbuka dan bahkan mengundang pers apabila terdapat hal-hal atau kegiatan yang penting untuk di publikasikan kepada masyarakat. 9. Apakah Lsm melakukan pemeliharaan hubungan baik dengan IDU? Bagaimana Jawaban : iya tentu saja, menjaga hubungan yang baik memang harus dilakukan apalagi oleh petugas outreach atau lapangan ketika melakukan kegiatan penjangkauan dan pendampingan terhadap IDU. Hal ini dapat dilihat dari program LSM kami yaitu program harm reduction.petugas lapangan dalam kegiatan ini melakukan interaksi langsung dengan para IDU. Penjangkauan yang dilakukan dalam program harm reduction tersebut berperan sebagai komunikasi interpersonal yang di dalamnya terjadi sebuah komunikasi antara petugas lapangan dengan pengguna napza suntik, dimana petugas lapangan harus dapat menjadi komunikator yang menyampaikan pesan/informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS. Yang tujuannya adalah untuk mengubah sikap dan perilaku IDU. 10. Apa yang sudah dilakukan Lsm dalam penanggulangan hiv/aids di solo? Bagaimana

Jawaban : banyak sekali mbak, dalam program penanggulangan HIV/AIDS kami mempunyai program yang namanya harm reduction, salah satu bentuk kegiatannya adalah penjangkauan (outreach) yaitu proses penjangkauan langsung yang dilakuakan secara aktif kepada IDU baik secara individu maupun kelompok. Melakukan penjangkauan dan pendampingan bukanlah pekrjaan yang mudah hlo mbak, disini para pekerja lapangan harus terlebih dahulu melakukan proses identifikasi lokasi yang biasa menjadi tempat IDU berkumpul agar dapat melakukan komunikasi langsung. 11. Siapa saja yang menjadi sasaran dalam program penanggulangan hiv/aids ini? Jawaban : sasaranya tidak spesifik mbak, pokoknya semua kalangan baik remaja, dewasa, orang tua. Mereka semua harus mendapatkan informasi tentang HIV/AIDS, apalagi melihat kasus yang sekarang-sekarang ini terjadi, semua kalangan bisa saja terjangkit virus mematikan ini. 12. Bagaimana bentuk-bentuk dari program penanggulangan hiv/aids itu sendiri..jelaskan! Jawaban : ya sama mbak dengan yang sudah dijelaskan tadi, salah satu program kami adalah harm reduction, yang meliputi 12 langkah layanan yaitu penjangkauan (outreach) ke komunitas napza suntik, penyampaian komunikasi informasi dan edukasi (KIE), konseling penggunaan resiko pribadi dan kelompok, VCT, layanan jarum suntik steril, layanan kesehatan dasar, pendidikan sebaya, program subtitusi oral, rehabilitasi, perawatan dan pengobatan HIV/AIDS, sterilisasi jarum suntik dan penghancuran alat suntik bekas. 13. Komunikasi mempunyai peranan sangat penting dalam pelaksanaan program-program tersebut, bagaimana anda menanggapi hal ini? Jawaban : iya, benar sekali itu mbak, komunikasi menjadi dasar paling utama dalam melakukan setiap kegiatan, karena dengan komunikasi baik interpersonal atau kelompok kita dapat secara langsung mempengaruhi, mendidik dan menginformasikan suatu gagasan kita kepada masyarakat. 14. Bagaimana sih mas proses kerja/kegiatan dari program tersebut, pada saat apa komunikasi dapat berperan? Jelaskan.. Jawaban :jadi gini mbak program harm reduction itu kan sebuah program pengurangan dampak buruk dari penggunaan napza suntik yang tujuannya memutus mata rantai penularan virus HIV melalui kegiatan penjangkauan pada kelompok sasaran. Nahh, dalam kegiatan penjangkauan itu nanti ada seorang petugas lapangannya yang akan memberikan pengarahan, informasi mengenai pencegahan HIV/AIDS pada komunitas IDU yang bertujuan untuk merubah sikap, misalnya dari

menyuntik beresiko menjadi tidak beresiko dan juga bertujuan untuk merubah perilaku dari yang awalnya menggunakan napza menjadi tidak menggunakan napza. Petugas lapangan disini kan berperan sebagai komunikator, yang tugasnya menyampaikan pesan-pesan baik dengan cara langsung lisan maupun dengan tulisan symbol-simbol misalnya. Melaluiproses komunikasi inilah nantinya para pengguna napza suntik dapat mengerti tentang bahaya dari penggunaa napza suntik yaitu merupan salah satu pintu masuk penularan virus HIV mbak 15. Siapa saja yang bertugas dan ikut berperan aktif dalam kegiatan tersebut, dan apakah ada criteria khusus untuk menjadi seorang petugas outreach dalam penanggulangan hiv/aids ini? Jawaban : yang bertugas dalam kegiatan penjangkauan paling utama ya petugas outreach mbak, mereka adalah beberapa orang dari LSM ini, terkadang kita juga bekerjasama dengan pihak kesehatan untuk turut serta dalam kegiatan ini, termasuk juga sarasehan di sekolah-sekolah. Criteria khusus, yang pasti mereka yang benar-benar mengerti dan berpengetahuan tentang HIV/AIDS, bahkan disini pun ada hlo mbak orang LSM yang lattar belakang mereka adalah bekas atau mantan pengguna napza. Mereka justru sudah banyak pengalaman tentang dunia napza, bahkan efek dan resikonya. 16. Bagaimana Lsm menyelenggarakan penyampaian informasi ke publik? Jawaban : apa yang sudah kami lakukan sih hanya sebatas dengan membuat spanduk, pemflet, mengundang media cetak dari salah satu surat kabar yang ada di kota solo, sarasehan, seminar-seminar. Tujuan LSM memberikan informasi tersebut agar masyarakat dapat mengetahui informasi-informasi mengenai kegiatan LSM, dengan harapan agar masyarakat dapat ikit serta berperan mendukung dan membantu dalam pembangunan pemerintah kota solo menjadi lebih baik lagi, khususnya dalam hal penanggulangan HIV/AIDS. 17. Dalam system sosial, komunikasi kan berfungsi sebagai :informasi, soasialisasi, motivasi, perdebatan, dan diskusi, pendidikan, memajukan kebudayaan, hiburan dan integrasi. Apakah dari fungsi tersebut sudah dilaksanakan dengan baik dalam program-program LSM ini mas? Jelaskan dan berikan contohmya.. Jawaban : menurut saya tentu saja sudah terlaksana dengan baik mbak. Hal ini bisa dapat dilihat dari program harm reduction juga, dimana pada salah satu kegiatannya yaitu penjangkauan terhadap kelompok IDU baik melalui komunikasi interpersonal maupun kelompok yang dikembangkan oleh petugas lapangan berfungsi untuk

menyampaikan informasi tentang HIV/AIDS dan upaya untuk memutus mata rantai penularan virus HIV kususnya pada pengguna napsa suntik. Selain itu kegiatan ini juga berfungsi sebagai peenyediaan sumber pengetahuan mengenai program penanggulangan HIV/AIDS yang memungkinkan IDU bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat untuk mempengaruhi para IDU untuk mengubah sikap dan perilakunya dari menggunakan napza suntik yang beresiko menjadi tidak beresiko yaitu dengan cara menggunakan jarum suntik steril, tidak berbagi jarum dll. 18. Selain fungsi, komunikasi juga bertujuan untuk perubahan sikap, perubahan pendapat, perubahan perilaku dan perubahan sosial. Apakah program yang diselenggarakan sudah berjalan sesuai dengan tujuan komunikasi? Jelaskan.. Jawaban : iya, tentu saja program-program yang ada pada kami mempunyai tujuan masing- masing sesuai dengan kegiatannya, semua kegiatan pastinya memiliki tujuan yang mengarah pada penanggulangan HIV/AIDS. Dilihat dari tujuan komunkasi tersebut maka komunikasi yang dilakukan oleh seorang petugas lapangan khususnya pada kegiatan penjangkauan dan pendampingan pada pengguna napza suntik disamping bertujuan untuk perubahan sikap juga untuk perubahan perilaku, tujuan untuk perubahan sikap yaitu seperti yang sudah dijelaskan di atas tadi. 19. Ohh iya mas bagaiman Mitra Alam dalam hal menjaga hubungan dengan mitra kerjanya, apa yang dilakukan LSM mas untuk menjaga hubungan dengan mitra kerja? Jawaban : iya memang menjaga hubungan baik dengan mitra kerja itu sangad diperlukan mbak kalau hubungan tidak dijaga maka tidak akan ada keterbukaan dan kepercayaan satu sama lain. 20. Iya mas, kemudian bagaiman LSM menjalankan hubungan baik itu? Contoh realnya seperti apa mas Jawaban : Contohnya banyak mbak antara lain dengan mengumpulkan semua arsip yang ada kaitannya dengan proyek kami, menggunakan kebutuhan dana yang harus sesuai dengan anggaran, mencatat dengan benar pengeluaran dan pemasukan keuangan secara rutin kepada pihak pendonor dana, dan semua laporan itu disusun secara rapi dan harus sesuai sama kebijakan lembaga donor. Dan semuanya itu harus tepat waktu dibuat oleh staff keuangan dan segera dikirimkan ke lembaga donor dana.