BAB I PENDAHULUAN. panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia situs

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, pasar modal memungkinkan pemilik dana memeproleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang diperoleh suatu. perusahaan yang didistibusikan kepada para pemegang sahamnya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bertemunya pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB I PENDAHULUAN. obligasi (Tandelilin, 2008:13). Setiap perusahaan yang listing di Bursa Efek

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki karakter perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik,

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perekonomian yang terus berkembang, perusahaan harus

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Perusahaan manufaktur merupakan populasi pada penelitian ini. Periode

BAB I PENDAHULUAN. akan semakin kompleks pula aktivitas bisnisnya. Jika usaha atau bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan perseroan terbatas

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar sehingga dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. tambahan bagi perusahaan dalam mengimplementasikan rencana strategis

BAB 1 PENDAHULUAN. mereka untuk mengetahui pergerakan saham yang terjadi berapapun besar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyaknya perusahaaan-perusahaan sejenis yang bermunculan,

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pasar modal dapat menjadi salah satu sarana untuk menambah modal

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. pun semakin bervariasi salah satunya adalah berinvestasi di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antarpemilik modal yang disebut pemodal (investor) dengan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Hasil atau

PENGARUH EPS ( EARNING PER SHARE

BAB 1 PENDAHULUAN. menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Saham adalah salah satu instrumen investasi yang dapat memberikan return UKDW

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda perekonomian dunia telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini memaparkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai pengaruh

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sama, yaitu mendapatkan capital gain, yaitu selisih positif antara harga

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dana tersebut, semakin banyak orang yang mendirikan suatu

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang

2015 PENGARUH STRUKTUR MOD AL D AN PROFITABILITAS TERHAD AP HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR ANEKA IND USTRI YANG TERD AFTAR D I BURSA EFEK IND ONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

PENGARUH CASH POSITION, GROWTH DAN ROA TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan bagi investor atau pemegang saham baik itu individu

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

Bab 2 GAMBARAN UMUM OBYEK. Saham-saham yang tercatat di BEJ dikelompokan kedalam 9 sektor menurut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara berkembang yang memiliki potensi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ESTIMASI PENENTUAN KEBIJAKAN DIVIDEN DENGAN PENDEKATAN ANFIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BEI PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal untuk berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperjualbelikan instrumen keuangan jangka panjang. Pasar modal memiliki dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi ekonomi dari pasar modal adalah mempertemuakan dua pihak yaitu yang memiliki kelebihan dana dan pihak yang kekurangan dana, sedangkan pada fungsi keuangan, pasar modal sebagai sarana pendanaan usaha yang didapatkan dari masyarakat pemodal (investor). Instrumen keuangan di pasar modal yang popular adalah saham. Saham adalah surat bukti dari kepemilikan sebagian dari kekayaan perusahaan. Perusahaan yang menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut diperdagangkan di pasar saham disebut dengan perusahaan terbuka (go public). Perusahaan-perusahaan yang telah go public terdiri dari berbagai macam jenis perusahaan, salah satunya adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan dengan jumlah emiten terbanyak, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur memiliki pengaruh besar terhadap

2 perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur dinilai menarik karena mampu bertahan terhadap tekanan krisis. Saham perusahaan manufaktur dapat menjadi pilihan investor di tengah ketidakstabilan perekonomian. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan ini ditopang oleh tingginya tingkat konsumsi dan banyaknya jumlah penduduk Indonesia. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terdiri dari tiga sektor yaitu industri dasar dan kimia, aneka industri dan industri barang konsumsi. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah 137 perusahaan, dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa terdapat persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur untuk memperoleh investor. Saham perusahaan yang memberikan keuntungan (return) tinggi yang akan diminati oleh investor. Analisis fundamental adalah salah satu bentuk analisis yang dapat menggambarkan kinerja perusahaan. Analisis fundamental ini menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan, misalnya : laba, dividen yang dibayar, penjualan dan lain sebagainya. Analisis rasio dan laporan keuangan termasuk dalam komponen analisis fundamental. Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

3 memperoleh pendapatan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu (Sartono, 2001). Laba merupakan tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan. Berikut adalah data laba bersih 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tabel 1.1. Laba bersih Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011-2013 yang Membagikan Dividen Setiap Tahunnya No. Nama Perusahaan Laba Bersih (jutaan rupiah) 2011 2012 2013 1. PT Asahimas Flat Glass Tbk 336.995 346.609 338.358 2. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 120.915 148.909 125.796 3. PT Gudang Garam Tbk 4.958.102 4.068.711 4.383.932 4. PT Gajah Tunggal Tbk 946.046 1.132.247 120.330 5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk 4.891.673 4.779.446 3.416.635 6. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 171.763 205.764 215.642 7. PT Lion Metal Works Tbk 52.535 85.374 64.761 8. PT Lionmesh Prima Tbk 10.897 41.283 14.383 9. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 109.826 169.742 104.962 10. PT Sekar Laut Tbk 5.977 7.963 11.440 11. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 3.955.273 4.926.640 5.354.299 12. PT Mandom Indonesia Tbk 586.362 635.176 638.535 13. PT Trias Sentosa Tbk 144.001 61.453 32.966 14. PT Tempo Scan Pasific Tbk 140.039 150.374 160.148 Rata-rata Periode Total 1.173.600 1.197.121 1.070.156 Sumber: Data sekunder, diolah. Tabel 1.1 menunjukkan terdapat perbedaan laba bersih yang dihasilkan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Selama 3 tahun jumlah laba bersih perusahaan manufaktur mengalami perubahan. Laba bersih tertinggi pada Tahun 2011 dicapai oleh PT Gudang Garam Tbk sebesar Rp 4.958.102.000.000 dan perolehan laba bersih terendah oleh PT Sekar Laut Tbk sebesar Rp 5.977.000.000. PT Semen

4 Indonesia (Persero) memiliki laba bersih tertinggi sebesar Rp 4.926.640.000.000 dan PT Sekar Laut Tbk menghasilkan laba bersih terendah sebesar Rp 7.963.000.000 pada Tahun 2012. Laba bersih tertinggi sebesar Rp 5.354.299.000.000 dicapai oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dan laba bersih terendah sebesar Rp 11.440.000.000 milik PT Sekar Laut Tbk pada Tahun 2013. Secara rata-rata total laba bersih selama 3 tahun mengalami fluktuasi. Rata-rata laba bersih pada Tahun 2011 sebesar 1.173.600.000.000. Rata-rata laba bersih mengalami peningkatan menjadi sebesar 1.197.121.000 pada Tahun 2012 dan pada Tahun 2013 rata-rata laba bersih menurun menjadi sebesar 1.070.156.000.000. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba menjadi hal penting karena laba yang dihasilkan mampu menjamin kelangsungan hidup perusahaan di masa depan. Dividen adalah sebagian laba yang dibagikan kepada pemegang saham. yang jumlahnya ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Perusahaan yang telah go public akan berupaya untuk membagikan dividen kepada pemegang saham, baik dalam bentuk dividen tunai maupun dividen non tunai dengan tujuan untuk memenuhi harapan investor atas kepastian pembagian dividen yang dibagikan per periodenya. Namun tidak semua perusahaan membagikan dividen kepada pemegang saham, hal itu dapat terjadi karena perusahaan menderita kerugian, akan melakukan ekspansi usaha, atau berupaya memperkuat struktur permodalan perusahaan. Berikut ini adalah data dividend per share 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5 Tabel 1.2. Dividend Per Share Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011-2013 yang Membagikan Dividen Setiap Tahunnya No. Nama Perusahaan Dividend Per Share 2012 2013 1. PT Asahimas Flat Glass Tbk 80,00 80,00 2. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 34,50 34,50 3. PT Gudang Garam Tbk 800,00 800,00 4. PT Gajah Tunggal Tbk 27,00 10,00 5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk 185,00 142,00 6. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 5,54 9,66 7. PT Lion Metal Works Tbk 400,00 400,00 8. PT Lionmesh Prima Tbk 150,00 200,00 9. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 250,00 150,00 10. PT Sekar Laut Tbk 3,00 4,00 11. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 367,74 407,42 12. PT Mandom Indonesia Tbk 75,00 75,00 13. PT Trias Sentosa Tbk 10,00 5,00 14. PT Tempo Scan Pasific Tbk 370,00 370,00 Rata-rata Periode Total 196,98 191,97 Sumber: Data sekunder, diolah. Tabel 1.2. menunjukkan terdapat perbedaan DPS yang dibagikan antar perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. PT Gudang Garam Tbk membagikan dividend per share tertinggi berturut-turut pada Tahun 2012 dan 2013 sebesar Rp 1.000, Rp 800, dan Rp 800, sedangkan PT Sekar Laut Tbk membagikan dividend per share terendah berturut-turut pada Tahun 2012 dan 2013 sebesar Rp 2, Rp 3 dan Rp 4. Rata-rata dividend per share selama 2 tahun mengalami perubahan. Tahun 2011 rata-rata dividend per share sebesar Rp 190,76. DPS mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 196,98 pada Tahun 2012 dan mengalami penurunan menjadi sebesar Rp 191,97 pada Tahun 2013.

6 Tujuan investor melakukan investasi adalah memperoleh keuntungan yang disebut dengan return. Selain dividen, return saham dapat berupa capital gain. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga saham. Harga saham di pasar modal mudah untuk berfluktuasi, naik turunnya harga saham emiten dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan saham emiten. Saat permintaan naik maka harga saham bergerak naik, kenaikan harga saham menyebabkan investor memperoleh return positif yang disebut dengan capital gain. Sebaliknya, jika permintaan turun, harga saham bergerak turun, dan mengakibatkan return negatif yang disebut dengan capital loss. Semakin besar return, maka semakin besar minat investor untuk membeli saham. Berikut ini adalah data harga dan return saham 14 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tabel 1.3. Harga saham dan Return Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2011-2013 yang Membagikan Dividen Setiap Tahunnya Harga Saham Return No. Nama Perusahaan 2011 2012 2013 2012 2013 1. PT Asahimas Flat Glass Tbk 6.550 8.300 7.000 0,28-0,15 2. PT Darya-Varia Laboratoria Tbk 1.150 1.690 2.200 0,50 0,32 3. PT Gudang Garam Tbk 62.050 56.300 42.000-0,08-0,24 4. PT Gajah Tunggal Tbk 3.000 2.225 1.680-0,25-0,24 5. PT Indofood Sukses Makmur Tbk 4.600 5.850 6.600 0,31 0,15 6. PT Kimia Farma (Persero) Tbk 340 740 590 1,19-0,19 7. PT Lion Metal Works Tbk 5.250 10.400 12.000 1,06 0,19 8. PT Lionmesh Prima Tbk 5.000 10.500 8.000 1,13-0,22 9. PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 3.125 4.050 4.400 0,38 0,12 10. PT Sekar Laut Tbk 140 180 180 0,31 0,02 11. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 11.450 15.850 17.350 0,42 0,12 12. PT Mandom Indonesia Tbk 2.550 3.675 3.250 0,47-0,10 13. PT Trias Sentosa Tbk 390 345 250-0,09-0,26 14. PT Tempo Scan Pasific Tbk 7.700 11.000 11.900 0,48 0,12 Rata-rata Periode Total 8.093 9.365 8.386 0,44-0,02 Sumber: Data sekunder, diolah

7 Tabel 1.3 menunjukkan bahwa harga saham antar perusahaan manufaktur memiliki perbedaan, dikarenakan adanya perbedaan dari respon investor terhadap perusahaan. Harga saham perusahaan manufaktur Tahun 2011 sampai 2013 mengalami fluktuasi. Harga saham tertinggi selama periode penelitian dicapai oleh PT Gudang Garam Tbk. Return saham perusahaan manufaktur Tahun 2012 dan 2013 mengalami penurunan. Return tertinggi pada Tahun 2012 dicapai oleh PT Kimia Farma Tbk sebesar 1, 19 dan return terendah dimiliki oleh PT Gajah Tunggal sebesar -0,25. Return tertinggi pada Tahun 2013 dicapai oleh PT Darya-Varia Laboratoria Tbk sebesar 0,32 dan return terendah milik PT Trias Sentosa Tbk sebesar -0,26. Rata-rata return saham perusahaan manufaktur pada Tahun 2012 sebesar 0,44 dan pada Tahun 2013 mengalami penurunan menjadi -0,02. Perubahan yang terjadi pada return saham emiten disebabkan oleh adanya pengaruh faktor-faktor fundamental antara lain adalah profitabilitas dan kebijakan dividen. Bagi investor yang tidak berspekulasi dalam memutuskan pilihan terhadap saham suatu perusahaan, penting bagi mereka untuk memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Sehubungan dengan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap beberapa faktor yang diduga mempengaruhi return saham seperti profitabilitas dan kebijakan dividen dengan judul : Pengaruh Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

8 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana profitabilitas perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013? 2. Bagaimana kebijakan dividen perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013? 3. Bagaimana return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013? 4. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur? 5. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur? 6. Apakah profitabilitas dan kebijakan dividen secara berasam-sama berpengaruh terhadap return saham perusahaan manufaktur? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui profitabilitas perusahaan manufaktur yang membagikan dividen tunai pada Tahun 2011-2013. 2. Mengetahui kebijakan dividen perusahaan manufaktur yang membagikan dividen tunai pada Tahun 2011-2013.

9 3. Mengetahui return perusahaan manufaktur yang membagikan dividen tunai pada Tahun 2011-2013. 4. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh profitabilitas terhadap return saham perusahaan manufaktur. 5. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh kebijakan dividen terhadap return saham perusahaan manufaktur. 6. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh profitabilitas dan kebijakan dividen secara bersama sama terhadap return saham perusahaan manufaktur. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Emiten Bagi emiten penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi untuk lebih memperbaiki kinerja perusahaan sehingga diminati oleh para investor. 2. Bagi Investor Bagi investor penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan membuat keputusan berinvestasi pada masa yang akan datang. 3. Bagi Penulis Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang dunia pasar modal, saham, pengaruh profitabilitas dan dividen terhadap return saham.

10 4. Bagi Pembaca dan Peneliti Selanjutnya Untuk pembaca dan peneliti berikutnya dapat menjadi bahan referensi bagi mereka yang ingin melakukan penelitian sejenis. 1.5 Kerangka Pemikiran Faktor penilaian utama dalam berinvestasi pada suatu perusahaan adalah laba. Laba yang meningkat dapat menunjukkan kinerja dan prospek yang bagus dimasa depan. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dapat memudahkan perusahaan untuk memdapatkan investor sehingga perusahaan dapat menambah modal perusahaan. Seorang investor akan tertarik pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan, menunjang dan meningkatkan profit. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan (Raharjaputra, 2009). Profitabilitas perusahaan dapat diukur dengan Return on Equity (ROE). ROE mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba atas modalnya sendiri. ROE menunjukkan tingkat pengembalian hasil yang akan diterima oleh investor yang menanamkan modal di perusahaan. Dividen merupakan sebagian laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen merupakan keuntungan yang ingin dimiliki investor selain keuntungan yang investor peroleh dari selisih harga beli saham dengan harga jualnya atau disebut dengan capital gain. Dividen bisa menjadi cerminan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Perusahaan yang membagikan dividen menunjukkan bahwa

11 perusahaan memiliki cukup dana untuk melakukan kegiatan operasionalnya dan membayar kewajibannya. Motif investor untuk berinvestasi adalah memperoleh return maksimal. Return yang diharapkan investor dapat berupa capital gain dan dividen. Saham yang diminati investor adalah saham yang menjajikan keuntungan (return) di masa depan. Oleh karena itu setiap investor akan menganalisis terlebih dahulu saham yang akan dibeli maupun dijualnya. Meningkatnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik. Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dapat diproksikan dengan Return On Equity (ROE). Angka ROE yang meningkat menunjukkan bahwa semakin besar laba yang akan dibagikan untuk investor yang menanamkan modal ke perusahaan. Kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba akan dinilai positif oleh para investor, sehingga permintaan saham pun menjadi meningkat. Peningkatan permintaan saham membuat harga saham ikut meningkat dan return saham perusahaan juga akan meningkat. Bagi perusahaan yang memperoleh laba besar dapat mengalokasikan sebagian laba menjadi dividen dengan harapan perusahaan tersebut memenuhi harapan pemegang saham dan menjadi daya tarik bagi investor. Meningkatnya daya tarik investor akan menyebabkan pembelian saham meningkat. Meningkatnya permintaan menyebabkan

12 harga saham naik. Harga saham yang meningkat akan menyebabkan return positif bagi pemegang saham. Adapula perusahaan yang memutuskan lebih banyak menggunakan laba tersebut untuk dijadikan laba ditahan dengan tujuan untuk mengembangkan perusahaannya. Bagi investor yang merasa harapan nya tidak terpenuhi akan menjual sahamnya. Penjualan saham tersebut akan mengakibatkan harga saham mengalami penurunan. Penurunan harga saham nantinya akan menyebabkan return saham menjadi negatif. Dividen Per Share (DPS) yang meningkat menjadi daya tarik bagi investor, menandakan bahwa keuntungan yang diperoleh perusahaan semakin banyak. Hal tersebut akan menaikkan permintaan saham dan return saham juga meningkat. Adapun kerangka pemikiran yang ditunjukkan oleh model gambar 1.2 sebagai berikut : Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Profitabilitas Return Saham Kebijakan Dividen

13 1.6 Hipotesis Berdasarkan pada rumusan masalah, tujuan penelitian, dan kerangka penelitian seperti yang telah diuraikan tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 = Profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan manufaktur Tahun 2011-2013. H2 = Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan manufaktur Tahun 2011-2013. H3 = Profitabilitas dan kebijakan dividen secara bersama-sama mempengaruhi return saham perusahaan manufaktur Tahun 2011-2013.