DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

dokumen-dokumen yang mirip
ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda


PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI


PERAWATAN DAN PERBAIKAN GARDAN

Persiapan Kerja Bubut

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut :

DM-ST (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Tuas kontrol ganda ST-9001 ST-9000 ST-6800 ST-5800 ST-4700 ST-4703

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

DM-FD (Bahasa Indonesia) Panduan Dealer. Pemindah gigi depan FD-9000 FD-6800 FD-5800 FD-4700

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

Gambar 1. Kepala tetap, tampak spindel utam a mesin

Dalam menentukan ukuran utama mesin skrap ini, hal yang berpengaruh antara lain:

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

MESIN BOR. Gambar Chamfer

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

JUDUL : PEMBUATAN ALAT PENGUKUR KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA HASIL PROSES PEMESINAN YANG DIAPLIKASIKAN PADA KOMPUTER

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

Tuas pemindah. Panduan Dealer JALANAN MTB. RAPIDFIRE Plus ST-M4000 ST-M4050 ST-T4000 ST-T3000 ST-M370. Tiagra ST-4600 ST-4603 SORA ST-3500 ST-3503

GIGI KEMUDI TYPE RAK DAN PINION

Pemindah gigi depan. Panduan Dealer SLX FD-M7025 FD-M7020 FD-M7005 FD-M7000 DEORE FD-M6025 FD-M6020 FD-M6000. JALANAN MTB Trekking

Penggunaan Kepala Pembagi

GIGI KEMUDI TYPE BOLA BERSIRKULASI

Pemindah Gigi Belakang

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Pemindah Gigi Belakang JALANAN

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

Alat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung

ANALISIS DEFLEKSI BATANG LENTURMENGGUNAKAN TUMPUAN JEPIT DAN ROLPADA MATERIAL ALUMINIUM 6063 PROFIL U DENGAN BEBAN TERDISTRIBUSI

Set engkol depan. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman ACERA FC-M3000 FC-M3000-B2 FC-M ALTUS FC-M2000

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Mesin Frais CNC

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

BAB III PERAWATAN MESIN BUBUT PADA PT.MITSUBA INDONESIA

Ring II mm. Ukuran standar Batas ukuran Hasil pengukuran Diameter journal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BABV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Untuk dapat mengetahui penyimpangan titik nol jig pada mesin CNC

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

Pemindah Gigi (Derailleur) Belakang

IV. PENDEKATAN DESAIN

commit to user BAB II DASAR TEORI

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

KOPLING. Gb. 1 komponen utama kopling

3. Mesin Bor. Gambar 3.1 Mesin bor

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk

BAB II TEORI UMUM. Gambar 2.1 Gambar rantai transmisi daya

Menentukan Peralatan Bantu Kerja Dengan Mesin Frais

MODUL 12 WESEL 1. PENGANTAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

TAHAP AWAL PEMBUATAN PEMBUBUTAN HOUSE BEARING RODA ROLI

LAPORAN PRAKTIKUM 3 PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah METREA SL-U5000

2. Mesin Frais/Milling

Roda Rantai Depan. Panduan Dealer DURA-ACE FC-R9100 ULTEGRA FC-R8000. Braket bawah BB-R9100 SM-BBR60 SM-BB92-41B SM-BB72-41B. JALANAN MTB Trekking

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

Pemindah gigi (derailleur) depan

Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :

Tuas Pemindah. RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan

DM-MBST (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas pemindah. EZ-FIRE Plus ST-EF500 ST-EF510

DM-RAPD (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal SPD-SL DURA-ACE PD-R9100 ULTEGRA PD-R8000

JOB SHEET (LEMBAR KERJA) : Melaksanakan overhaul kepala silinder

(Indonesian) DM-TRPD Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Pedal DEORE XT PD-T8000

DM-SL (Indonesian) Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman. Tuas Pemindah. RAPIDFIRE Plus 11-kecepatan SL-RS700

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS KETELITIAN GEOMETRIK MESIN FRAIS HORISONTAL KUNZMANN UF6N DI LABORATORIUM MANUFAKTUR TEKNIK MESIN UNSRAT

PBAB II MESIN BUBUT. (Laboratorium Teknik Industri Universitas Gunadarma, 2011) Gambar 2.1 Mesin Bubut

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Prosedur Pengetesan Injektor

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

c. besar c. besar Figure 1

Tugas 2 Proses Produksi Mesin Frais. Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Garut 2017

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut

PROSEDUR PENYETELAN AWAL PADA SEPEDA MOTOR Oleh : Bambang Sulistyo, S.Pd.

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN MEJA LIPAT

FC-M820 / FC-M825 SM-BB71 / SM-CR82

BAB II LANDASAN TEORI Alat-alat Pembantu Untuk Meningkatkan Produksi Pada Mesin. dan kecepatannya sayatnya setinggi-tingginya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB VI MESIN FRIS DAN PEMOTONG FRIS

Transkripsi:

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR) Alat ukur dalam dunia teknik sangat banyak. Ada alat ukur pneumatik, mekanik, hidrolik maupun yang elektrik. Termasuk dalam dunia otomotif, banyak juga alat ukur yang sering digunakan. Dalam hal ini kita akan membahas DIAL INDICATOR. Dial Indicator merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip kerja pengubah mekanik yaitu pada pasangan roda gigi dengan batang gigi yang digunakan dalam dial indikator. Dial Indikator terdiri atas beberapa bagian utama yaitu : sensor, pengubah berupa batang gigi, roda gigi dan pegas, serta bagian penunjuk berupa jarum dan skala. Dial indikator merupakan alat ukur pembanding yang banyak digunakan dalam industri permesinan dibagian produksi. FUNGSI DIAL INDICATOR DIAL GAUGE atau ada yang menyebutnya dial indicator adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari bidang datar, benda bulat, benda permukaan lengkung, memeriksa kerataan dari permukaan benda, memeriksa penyimpangan eksentris, memeriksa kesejajaran permukaan benda, menyetel kesentrisan benda pada pencekam mesin bubut, memeriksa penyimpangan bantalan pada poros engkol. Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. BAGIAN - BAGIAN DIAL INDICATOR DAN FUNGSINYA Bagian bagian dial gauge : 1. Jarum panjang 2. Jarum pendek 3. Tanda batas toleransi 4. Bidang sentuh dengan benda kerja

Fungsi dari masing masing bagian : 1. Jarum Panjang/Jarum Penunjuk Jarum ini akan langsung bergerak apabila bagian-bagian sentuh tertekan oleh benda kerja, adapun nilai pergerakan dari jarum tersebut tergantung dari beberapa nilai skala dari dial gauge tersebut, misalnya nilai skala gauge 0,01 mm, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai angka 10 berarti nilai pergerakan jarum panjang tersebut adalah 0,01 mm x 10 = 0,1 mm. Skala jarum panjang ini dapat diputar ke kiri atau ke kanan, artinya posisi angka nol tidak pasti selalu berada di atas, tetapi bisa ada pada posisi di bawah atau disamping, tergantung pada posisi mana yang kita kehendaki pada saat porses mengukur benda kerja. 2. Jarum Pendek Jarum pendek akan bergerak satu ruas, apabila jarum panjang bergerak dari angka nol sampai dengan angka nol lagi (satu putaran), hal ini berarti pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah 0,1 mm x 100 = 1 mm (apabila nilai skala dial gauge adalah 0,01 mm). Sehingga apabila jarum pendek berputar satu kali putaran, maka nilai pergerakan jarum pendek adalah 1 mm x 10 = 10 mm. 3. Batas Toleransi Dua alat ini dapat digeser ke kiri atau ke kanan sampai dengan kehendak kita, untuk melihat batas pergerakan jarum panjang ke arah kiri dan kanan, pada saat proses pengukuran benda kerja (lihat pada cara penggunaan dial gauge). 4. Bidang sentuh dengan benda kerja. Alat ini akan bergerak naik dan turun, apabila bersentuhan dengan permukaan benda kerja, saat benda kerja gergerak terhadap bidang sentuh tersebut. Jarum panjang akan bergerak ke arah kanan apabila bidang sentuh bergerak ke atas. Jarum panajang akan bergerak ke arah kiri, apabila bidang sentuh bergerak kearah bawah.

Pada gambar terlihat bagian dial indicator yaitu pegas koil dan pegas spiral. Pegas koil, berfungsi untuk penekan batang bergigi sehingga sensor selalu menekan kebawah. Pegas spiral, berfungsi sebagai penekan sistem transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan sisi yang sama untuk kedua arah putaran (guna menghindari back lash/ keterlambatan gerak balik, yang mungkin terjadi karena profil gigi yang tak sempurna ataupun keausan). Sebagaimana dengan jam mekanik beberapa jenis jam ukur atau dial indicator mempunyai batu (jewel) untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi. (pengaturan pada posisi nol) setelah dua tanda pembatas pada jam ukur diatur posisinya sesuai dengan daerah toleransi produk, pemeriksaan kualitas geometrik produk dapat dilakukan dengan mudah. Jika tidak perlu kecermatan tinggi, benda silindris mungkin diperiksa kesilindrisan ataupun kebulatannya dengan jam ukur, dalam hal ini benda ukur harus diletakkan diatas blok V. Toleransi kesalahan putar (run-out tolerance) diperiksa dengan cara menempatkan jam ukur pada posisi yang tetap dan benda ukur diputar pada sumbu tertentu. JENIS-JENIS DIAL INDIKATOR Adapun jenis jenis dial gauge sendiri ada berbagai macam sesuai dengan skala yang digunakan, beberapa jenis dial gauge antara lain : 1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm jenis ini dapat digunakan untuk mengukur dengan batas ukuran sampai dengan 10 mm. 2. Dial gauge dengan nulai skala 0,01 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai dengan 1 mm. 3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025 mm.

CARA PEMBACAAN DIAL INDICATOR Saat akan digunakan dial indicator tidak dapat digunakan sendiri, tapi memerlukan kelengkapan yang harus diatur sedemikian rupa pada saat pengukuran. Posisi dial gauge harus tegak lurus terhadap benda kerja yang akan diukur. Pada dial indikator terdapat 2 skala. Yang pertama skala yang besar (terdiri dari 100 strip) dan skala yang lebih kecil. Pada skala yang besar tiap stripnya bernilai 0,01 mm. Jadi ketika jarum panjang berputar 1 kali penuh maka menunjukkan pengukuran tersebut sejauh 1 mm. Sedangkan skala yang kecil merupakan penghitung putaran dari jarum panjang pada skala yang besar. Sebagai contoh, jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah 3,06 mm. Pengukuran ini diperoleh dari skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

CARA PENGGUNAAN DIAL INDICATOR 1. Masukkan tangkai dial indicator pada lubang pengunci yang ada pada tiang dial indicator, kemudian kencangkan baut pengencangnya. 2. Masukkan bagian dial indicator yang terdapat skala dan jarum pada tangkai dial indicator kemudian kencangkan. 3. Baca gambar kerja kemudian bersihkan benda kerja dari kotoran, kemudian lakukan pengukuran. Yang pertama hidupkan aliran magnet pada dial indicator tersebut dengan memindahkan tombol yang ada pada bagian bawah ke posisi on. 4. Posisikan jarum dial indicator tepat dia atas permukaan benda kerja sampai menyentuh atau terjadi gesekan antara jarum dengan benda kerja. 5. Kemudian benda kerja digeserkan ke kanan atau ke kiri apabila jarum pada dial indicator itu berputar searah jarum jam maka benda kerja tersebut permukaanya cembung atau menonjol ke atas, sedangkan apabila jarum pada dial indikator berputar berlawanan dengan arah jarum jam maka benda tersebut cekung. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indicator adalah sebagai berikut: (a) Benda kerja yang dipindahkan, dial indicator tetap pada posisi diam. (b) Dial indicator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indicator tetap pada posisi diam.

CARA MENGKALIBRASI DIAL INDICATOR Cara Mengkalibrasi 1. Letakkan dial indicator pada tempat yang datar. 2. Amatilah pada skala utama dan skala nonius. 3. Jika pada skala utama tidak menunjukkan pada angka 0 (nol), maka putarlah sekrup pengkalibrasi baik searah jarum jam atau sebaliknya, tergantung dari kebuthan, sampai jarum skala utama menunjukkan pada angka 0 (nol). 4. Kemudian amatilah pada skala nonius, jika tidak tepat pada angka 0 (nol), maka putarlah ring pada skala nonius hingga jarum pada skala nonius menunjukkan angka 0 (nol). CARA PENYIMPANAN DAN PERAWATAN DIAL INDICATOR Suhu ruangan penyimpanan alat adalah 20 C supaya tidak terjadi perubahan fisik akibat meningkatnya suhu. Kondisi ruangan penyimpanan alat tidak terlalu lembab supaya tidak berkorosi (kelembaban udara 50-60 %). Setelah dipakai dimasukkan kembali ke kotak penyimpananya. Dipakai sesuai dengan fungsinya. Dipakai menurut petunjuk operasional dan keselamatan kerja yang telah ditentukan. Dial indicator jangan sampai jatuh atau terkena benturan keras. Bersihkan debu atau kotoran dari poros peraba atau batang pengukur sebelum dan sesudah pemakaian. Jangan melumasi poros peraba dengan minyak agar debu tidak melekat Cara menaikkan dan menurunkan poros peraba haruslah hati-hati, jangan menimbulkan sentakan mekanisme didalamnya. Penyimpanan dial indicator secara baik harus bebas dari sinar matahari secara langsung, kelembapan tinggi, dan debu atau kotoran.