BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang mempunyai keinginan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang dibayar oleh masyarakat sebagai iuran yang pemungutannya dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian An Inguiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nation

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. memaksa Indonesia untuk terus mencari cara guna menstabilkan kondisi yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang memiliki

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Kemandirian suatu negara dapat dilihat dari sumber-sumber penerimaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. negara. Hal ini dapat dilihat dari persentase dalam APBN tahun 2006 yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGERTIAN DAN DEFINISI CIRI CIRI YANG MELEKAT PADA DEFINISI PAJAK ISTILAH-ISTILAH PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Belanja Negara. Salah satu yang termasuk dalam APBN adalah pajak.

BAB I PENDAHULUAN. langsung kepada Kantor Wilayah. KPP Sumedang merupakan salah satu Kantor

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem pemungutan pajak. Sistem pemungutan pajak di Indonesia. membayar, serta melaporkan pajaknya dengan menggunakan Surat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Negara Indonesia sedang dalam masa pemulihan ekonomi dari

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB I PENDAHULUAN. dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. sumber dana yang penting bagi pembiayaan nasional. yaitu mulai berlakunya sistem pemungutan pajak self assessment system sejak

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberi kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan agar negara tersebut dapat mandiri dalam membiayai pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang mengalami berbagai permasalahan di berbagai sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah selalu ingin mensejahterakan rakyatnya dan ini dapat dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak digunakan untuk membiayai pembangunan yang berguna bagi

ANALISIS PEMERIKSAAN PAJAK DALAM UPAYA OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA KEMAYORAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran warga negara kepada negara yang akan digunakan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undangundang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahannya Negara Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Pajak merupakan sumber penerimaan yang paling potensial di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan target pemasukan sumber dana negara. Pemasukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran umum Negara adalah untuk kegiatan pembangunan. dan makmur. Di Indonesia sendiri pembangunan masih tergolong rendah atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan usaha mengadakan perubahan-perubahan menuju keadaan yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh perusahaan tersebut. Karena alasan inilah setiap perusahaan selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Tanpa pajak, Negara tidak akan bisa melaksanakan kegiatan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. seoptimal mungkin melalui perluasan sumber penerimaan negara non migas, guna

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatannya secara lebih

BAB I PENDAHULUAN. langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) tengah menggalakkan pembangunan disegala aspek kehidupan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. pajak dan juga petugas pajak agar pembangunan dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan pembangunan dan pengeluaran Negara. sistem perpajakan dari Official Assessment System menjadi Self

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai oleh Indonesia sebagai salah satu negara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber penerimaan negara terbesar adalah berasal dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun diubah/disempurnakan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, pajak

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di negara Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. langsung dan digunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran negara yang

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur dan lainnya, tidak terkecuali dengan Negara Indonesia. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. tentang Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa pajak. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terhutang oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. selalu melakukan pembangunan guna kemajuan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Rutin dan Pengeluaran Pembangunan. Dalam Negeri dan Hibah. Penerimaan Dalam Negeri terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pajak merupakan penerimaan terbesar Indonesia. Pajak merupakan alat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dianggap mampu mencerminkan kerjasama nasional. Dalam hal pembiayaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan, dan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil dan makmur.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang

Pelaksanaan Penelitian Dan Pemeriksaan Spt Tahunan Pph Badan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying

BAB I PENDAHULUAN. negeri berupa ekspor dan juga dari penerimaan dalam negeri terutama dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk kepentingan rakyat yang tidak wajib membayar pajak. pajak, yaitu dengan memperluas subyek dan obyek pajak atau dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak (Pangestu, Rusmana:2014). Realisasi penerimaan pajak tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Beberapa tahun terakhir ini, perpajakan telah menjadi sumber penerimaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. pajak untuk membiayai segala kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan.

PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAK PENGHASILAN DI KPP PRATAMA KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang sangat dominan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yang sama untuk mengetahui masalah perpajakan di Indonesia.

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam. Pembukaan UUD Upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut salah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara dari sektor masyarakat sendiri, pajak merupakan bentuk khusus dari pendapatan negara. Pajak pada mulanya hanya kecil perannya, yaitu sebagai alat pembiayaan luar biasa bagi pengeluaran khusus yang lambat laun berkembang menjadi bentuk terpenting pendapatan negara bersamaan berkembangnya penyediaan kolektif oleh negara. Sejak reformasi perpajakan tahun 1983, sistem pemungutan pajak di Indonesia berubah dari sistem official assessment menjadi self assessment, dimana dalam sistem ini wajib pajak berperan aktif dalam menghitung, membayar dan mempertanggungjawabkan sendiri pajak terhutangnya. Penggunaan sistem self assessment tersebut menimbulkan kecenderungan Wajib Pajak untuk menghitung besarnya pajak tidak sesuai dengan yang seharusnya, baik melalui cara legal maupun cara yang mengandung resiko tinggi karena bertentangan dengan hukum. Oleh karena adanya masalah tersebut maka diperlukan adanya pengawasan yang lebih ekstra dari aparatur perpajakan, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak. 1

Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan dengan menelusuri kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau pencatatan dan pemenuhan kewajiban perpajakan lainnya, dibandingkan dengan keadaan atau kegiatan usaha sebenarnya dari Wajib Pajak. Pemeriksaan dilaksanakan oleh petugas pemeriksa yang jelas identitasnya, yang memiliki tanda pengenal pemeriksa dan dilengkapi dengan Surat Perintah Pemeriksaan, serta memperlihatkannya kepada Wajib Pajak yang diperiksa. Petugas pemeriksa harus menjelaskan tujuan dilakukannya pemeriksaan kepada Wajib Pajak. Petugas pemeriksa harus telah mendapat pendidikan teknis yang cukup dan memiliki keterampilan sebagai pemeriksa pajak. Dalam menjalankan tugasnya petugas pemeriksa harus bekerja dengan jujur, bertanggung jawab, penuh pengerian, sopan dan objektif serta wajib menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Untuk memeriksa kebenaran pemenuhan kewajiban pajak dari wajb pajak maka aparat perlu mengadakan pemeriksaan bersifat pembimbingan, dalam bentuk pengontrolan pelaksanaan kepercayaan dalam sistem self assessment. Pemeriksaan dapat dilakukan terhadap Wajib Pajak, termasuk terhadap instansi pemerintah dan badan lain sebagai pemungut pajak atau pemotong pajak. Pemeriksaan pajak ini dilakukan dalam rangka menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dalam rangka memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada Wajib Pajak Berdasarkan hal yang telah dikemukakan di atas, penulis berpendapat bahwa pemerintah perlu melakukan pengelolaan pajak dengan baik dan sesuai dengan 2

peraturan undang-undang perpajakan yang berlaku. Maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan dari pelaksanaan pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak bagi pemerintah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul: PENGARUH PEMERIKSAAN PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN DALAM MEMENUHI KEWAJIBAN PAJAKNYA. 1.2 Identifikasi Penelitian Penulis membatasi masalah dalam penelitian ini pada penerapan pemeriksaan pajak oleh pemerintah terhadap Wajib Pajak Badan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut penulis ingin mengetahui tentang permasalahan: 1. Apakah terdapat hubungan antara pemeriksaan pajak dengan kepatuhan Wajib Pajak? 2. Seberapa besar pengaruh pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan yang diperiksa? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh datadata yang akan digunakan sebagai bahan menulis skripsi dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui hubungan antara pemeriksaan pajak dengan kepatuhan wajib pajak. 3

2. Mengetahui besarnya pengaruh dari pemeriksaan pajak terhadap kepatuhan Wajib Pajak Badan 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil dari penelitan ini diharapkan berguna bagi: 1. Penulis Bagi penulis sendiri, hasil penelitian ini berguna untuk dapat menambah pengetahuan tentang perpajakan. Khususnya mengetahui bagaimana cara pemerintah menjalankan manajemen pajaknya untuk memaksimalkan besarnya penerimaan pajak dan untuk memenuhi syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Fakultas Ekonomi. 2. Pemerintah Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam membantu pemerintah menjalankan pemeriksaan pajak yang benar sesuai dengan peraturan yang telah ada, serta sebagai informasi yang berguna bagi pemerintah. 3. Masyarakat Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat atau pembaca pada umumnya dapat menambah wawasan terlebih mengenai pemeriksaan pajak. 4

1.5 Rerangka Pemikiran dan Hipotesis Penulis mengutip ungkapan Drs. Muda Markus dari buku Pajak Penghasilan (2002:107): Ada dua hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang selama hidupnya yaitu Kematian dan Pajak (Death and Tax). Kematian, jelas bahwa semua makhluk akan mengalaminya, tetapi mengapa pajak juga demikian? Karena hampir seluruh kehidupan perorangan dalam perkembangan dunia bisnis dipengaruhi oleh ketentuan perundang-undangan perpajakan yang tidak mungkin dapat dihindari seperti halnya kematian. Dalam hal ini, di Indonesia istilah pajak tidak dapat dihindari masih belum berlaku karena masih banyak Wajib Pajak yang belum melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan baik. Pajak yang dibebankan oleh pemerintah terhadap Wajib Pajak merupakan upaya untuk mewujudkan pengabdian kewajiban dan peran serta Wajib Pajak untuk secara langsung mendukung perkembangan dan pembangunan negara. Membayar pajak bukanlah tindakan yang sederhana. Pada dasarnya tidak seorangpun yang senang membayar pajak karena mungkin pembayaran pajak tidak mendapatkan imbalan secara langsung bagi si pembayar pajak. Dalam kenyataannya para Wajib pajak seringkali menyalahgunakan wewenang yang dimilikinya dengan melakukan kecurangan dalam penghitungan pajak yang terutang. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya pemeriksaan pajak. Pelaksanaan pemeriksaan dalam rangka menguji pemenuhan kewajiban perpajakan dilakukan dengan menelusuri kebenaran Surat Pemberitahuan, pembukuan atau pencatatan dan pemenuhan kewajiban perpajakan. 5

Dilakukannya pemeriksaan pajak sesuai dengan Pasal 29 ayat 1 No.16 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan yang berlaku sekarang ini, yang berbunyi: Direktorat Jenderal Pajak berwenang melakukan pemeriksaan pajak untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 545/KMK.04/2000 Tentang Cara Pemeriksaan Pajak, Pasal 1 Ayat 1, Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan/atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan pajak. Dalam prakteknya semua sistem perpajakan di dunia mengatur kemungkinan dapat dilakukannya penelitian dan pemeriksaan laporan perpajakan Wajib Pajak, yang di Indonesia dikenal dengan istilah Surat Pemberitahuan (SPT). Penelitian dan pemeriksaan Surat Pemberitahuan pajak tersebut nantinya akan mengungkapkan adan tidaknya kekeliruan dan penyimpangan-penyimpangan yang ada. Pada akhir pemeriksaan, petugas pajak akan menyampaikan pemeritahuan kepada Wajib Pajak mengenai kelebihan dan kekurangan dari pajak yang telah dilaporkannya. Dilihat dari pemikiran di atas maka tindakan pemeriksaan pajak perlu dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis menyusun hipotesis sebagai berikut: 6

Ho: Pemeriksaan pajak memiliki pengaruh terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajaknya. Untuk menguji hipotesis tersebut, penulis menggunakan alat uji statistik yaitu Uji Pearson Product Moment atau analisis korelasi. Uji Pearson ini digunakan untuk mencari hubungan variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan rumus berikut: r = n XiYi - ( Xi ) ( Yi ) { n Xi 2 - ( Xi) 2 }{ n Yi 2 - ( Yi) 2 } Keterangan: r Yi Xi n = Koefisien korelasi = Koreksi Surat Pemberitahuan PPh Badan = Penghasilan Kena Pajak Badan = Jumlah sampel 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dengan metode deskriptif analitis dengan melaksanakan pendekatan studi kasus. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai keadaan objek penelitian yang sesungguhnya melalui pengumpulan dan penyusunan data yang selanjutnya dianalisis dan ditarik kesimpulan dengan dukungan teori yang relevan. 7

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research) Library research adalah teknik pengumpulan data dengan membaca dan mempelajari buku-buku referensi, koran, tulisan-tulisan ilmiah, catatan kuliah, literatur-literatur yang menunjang masalah yang dibahas oleh penulis untuk menyusun tugas ini. 2. Penelitian Lapangan ( Field Research) Field research adalah teknik pengumpulan data dengan cara membaca langsung ke lapangan yang menjadi objek penelitian untuk pengambilan data. Pengumpulan data yang ada di lapangan dilakukan penulis dengan cara: a. Observasi Adalah proses untuk memperoleh keterangan melalui pengamatan langsung terhadap data yang telah dikumpulkan. b. Wawancara Adalah proses untuk memperoleh keterangan melalui suatu percakapan dua arah yang ditujukan pada suatu masalah tertentu. 1.7 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying yang berlokasi di Jalan Purnawarman No 19 21. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2007 s/d Januari 2008. 8