PENGANTAR. Ir. Bambang Santosa, M.Sc

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR. Ir. Suprapti

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2017 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Suprapti NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

PENGANTAR. Muhrizal Sarwani

1.1. VISI DAN MISI DINAS PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN KOTA PRABUMULIH. pedoman dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan setiap program dan

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 25/Permentan/PL.130/5/2008 TENTANG PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MS. DAA NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PEMBIAYAAN PERTANIAN TA. 2014

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2013

PEDOMAN UMUM PENGELOLAAN BRIGADE ALSINTAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN TEMANGGUNG

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

LAPORAN KINERJA TA DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Kementerian Pertanian. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian

: 1 (satu) eksemplar : LAKIP Diljen PSP Tahun [I ~ I J..\t.,~ti.J Madjid. r/ l...:. ; 0' ~ /'

RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Strategis (RENSTRA)

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Strategis Tahun Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Renstra BKP5K Tahun

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

KATA PENGANTAR. Jakarta, Nopember 2013 Direktur Alat dan Mesin Pertanian. Ir. Bambang Santosa, MSc.

(REVIEW) RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT IRIGASI PERTANIAN TA

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun Anggaran 2016

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI TEMANGGUNG BUPATI TEMANGGUNG,

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

I. PENDAHULUAN. mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

RENCANA STRATEGIS

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2013

sehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN ALAT DAN MESIN PERTANIAN BANTUAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO.

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT. dan GUBERNUR JAWA BARAT

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PENGANTAR. Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Ir. H. Sumarjo Gatot Irianto, M.S., D.A.A

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 28 TAHUN 2008 T E N T A N G

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DAN HUTAN LINDUNG LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG

PERMASALAHAN DAN KEBUTUHAN MEKANISASI PERTANIAN PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN

I. PENDAHULUAN. (agribisnis) terdiri dari kelompok kegiatan usahatani pertanian yang disebut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BURU

BAB II RENCANA STRATEJIK

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan dan Sasaran Pengertian dan Definisi...

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

RENCANA KERJA (RENJA)

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PETERNAKAN

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kabupaten Karawang yang sejahtera, tertib, aman dan bersih yang menjadi

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

1. RENSTRA SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PROFIL BADAN KETAHANAN PANGAN

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

CUPLIKAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERTANIAN : VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

PENGANTAR Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2011 2014 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 2011 2014. Dengan diselesaikannya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode 2011 2014, maka diharapkan pelaksanaan program alat dan mesin pertanian,selama lima tahun kedepan dapat berjalan lebih terarah dan terkoordinasi dan menjadi komitmen bersama antara Pusat dan Daerah serta terpadu antar subsector maupun sektor. Dengan berkembangnya alat dan mesin pertanian dilapangan, diharapkan mampu memberikan dukungan yang kuat bagi berkembangnya kegiatan usaha tani,peningkatan produksi dan nilai tambah,sehingga terwujudnya masyarakat petani yang sejahtera sebagai salah satu target utama Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 2011-2014. Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja-sama dan menyumbangkan pemikirannya dalam menyusun buku ini,diucapkan terima kasih. Jakarta, Maret 2013 Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ir. Bambang Santosa, M.Sc i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Kondisi Umum... 1 1.2. Potensi dan Permasalahan... 2 II. VISI,MISI,TUJUAN DAN SASARAN... 4 2.1. Visi dan Misi... 4 2.2. Tujuan dan Sasaran... 5 III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI... 7 3.1. Arah Kebijakan... 7 3.2. Strategi... 8 3.3. Program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian... 9 IV. PENUTUP... 10 LAMPIRAN ii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran1. Target Dan Kebutuhan Pendanaan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Tahun 2011-2014 iii

I.PENDAHULUAN 1.1.Kondisi Umum Alat dan mesin pertanian merupakan sarana yang penting untuk mendukung peningkatan produksi, mutu hasil dan pendapatan petani.peran alat dan mesin pertanian menjadi sangat penting, karena tuntutan perkembangan teknologi dan terjadinya kelangkaan tenaga kerja di sector pertanian.dengan meningkatnya luas areal tanam, areal panen dan produksi pertanian maka kebutuhan alat dan mesin pertanian juga meningkat.untuk itu maka masih diperlukan adanya peningkatan pemanfaatan dan fasilitasi penyediaan alat dan mesin pertanian. Program dan kegiatan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Tantangan pengembangan alat mesin pertanian kedepan untuk meningkatkan produksi, nilai tambah serta menekan susut hasil pertanian yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Penerapan alsintan masih ditandai oleh beberapa kendala yaitu ketersediaan alsin produksi maupun pasca panen yang belum mencukupi, penempatan dan pemanfaatan alsin yang belum optimal, kemampuan petani yang masih terbatas dalam penggunaan alsin serta kemampuan ekonomi petani pengguna 1

alsintan yang masih rendah, sedangkan harga alsin pada umumnya belum terjangkau oleh petani pengguna terutama untuk produk impor. Peranan pemerintah, akademisi maupun swasta terkait baik di pusat maupun daerah diperlukan agar teknologi mekanisasi tersebut dapat berkembang seiring tercapainya kesejahteraan petani. 1.2. Potensi dan Permasalahan a. Potensi Alat dan mesin pertanian merupakan salah satu potensiyang siap untuk dikembangkan dalam upaya mencapai visi pembangunan pertanian industrial yang tangguh. Potensi tersebut akan menjadi output yang signifikan apabila dikelola melalui kebijakan yang terarah dan berkelanjutan serta didukung oleh kesadaran masyarakat pengguna, baik dalam hal pemanfaatannya untuk selalu menggunakan sesuai sesuai standar mutu dan aturan yang ada maupun kemauan untuk meningkatkan kemampuan dalam menggunakan alsintan sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses produksi sampai penanganan pasca panennya. b. Permasalahan Masalah dan kendala pengembangan alat dan mesin pertanian (mekanisasi pertanian) di Indonesia, meliputi antara lain : karakteristik lahan, luas kepemilikan dan sebaran lahan; beragamnya kondisi sosial ekonomi petani terutama modal, tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan budaya; sistem usaha tani yang masih subsistem dan tradisional serta 2

prasarana/infrastruktur penunjang khususnya jalan usaha tani yang masih minim. Selain itu kondisi kelembagaan alsintan yaitu Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan perbengkelan masih belum berkembang dengan optimal, dikarenakan lemahnya pengelolaan baik dari aspek teknis, ekonomis dan organisasi. Dalam peredaran dan distribusi alsintan, pengawasan terhadap alat dan mesin pertanian baik yang diproduksi di dalam negeri maupun impor masih lemah sehingga mutu alat dan mesin pertanian tidak memenuhi standar serta tidak sesuai dengan kondisi spesifik lokasi. Lemahnya pengawasan alat dan mesin pertanian disebabkan kurangnya dukungan SDM dan sarana operasional pengawasan alat dan mesin pertanian. 3

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 2.1. Visi dan Misi Visi Direktorat Alat dan Mesin Pertanian adalah terwujudnya sistem mekanisasi pertanian yang tangguh dalam rangka pemantapan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani Untuk mencapai Visi tersebut Direktorat Alat dan Mesin Pertanian mengemban Misi sebagai berikut : a. Mengembangkan sistem mekanisasi pertanian yang sesuai dengan arah pembangunan pertanian; b. Mendorong tersedianya alat dan mesin pertanian ditingkat petani dalam rangka mendukung pembangunan pertanian; c. Mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas usaha sektor pertanian; d. Mengefektifkan peran pengawasan penyediaan, peredaran dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian; e. Mengembangkan pola kerjasama pelayanan dan pengembangan alat mesin pertanian yang terintegrasi; f. Mendorong berkembangnya Lembaga Unit Usaha Pelayanan Jasa Alsintan di pedesaan yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah setempat. 4

2.2. Tujuan dan Sasaran 2.2.1. Tujuan pengembangan alat mesin pertanian, tahun 2010 2014, adalah sebagai berikut: a. Menyelenggarakan fasilitasi penyediaan alat dan mesin pertanian ditingkat petani dalam rangka mendukung pembangunan pertanian b. Mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas usaha sektor pertanian c. Mengefektifkan peran pengawasan penyediaan, peredaran dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian d. Menumbuh kembangkan Kelembagaan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan bengkel alsintan e. Melakukan penguatan UPJA yang sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah setempat f. Meningkatkan kualitas pengelolaan UPJA yang berorintasi bisnis dan mandiri agar menjadi UPJA Mandiri g. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam pengembangan, pegawasan dan peningkatan peranan kelembagaan alsintan. 2.2.2. Sasaran pelaksanaan pembangunan dan program kerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: a. Terwujudnya peningkatan kememilikan produk alsintan sesuai standar mutu yang berlaku (SNI), di 33 propinsi sebesar 3 5 %. b. Terwujudnya peningkatan kepemilikan alsintan di 33 provinsi sebesar 3-5 % c. Terlaksananya pengawasan pengadaan, peredaran 5

dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang berdaya guna dan berhasil guna di 33 Provinsi. d. Terlaksananya Pemngembangan dan Pembinaan UPJA di 33 Propinsi. 6

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 3.1. Arah Kebijakan Arah kebijakan alat dan mesin pertanian untuk mendukung pembangunan pertanian yaitu sebagai berikut : 1) Kebijakan yang terkait dengan sasaran meningkatnya kepemilikan alsintan pada 33 propinsi sebesar 3 5 %, adalah : (a) sosialisasi pelaksanaan kegiatan kepemilikan alsintan,(b) koordinasi dengan Dinas Propinsi dan Kabupaten/Kota guna pemantapan kegiatan ke pemilikan alsintan,(c) kebijakandalam pelaksanaan kegiatan kepemilikan alsintan. 2) Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya penumbuhan dan pengembangan UPJ Pemula, Berkembang dan Profesional, meningkat masing- masing 10%, 10% dan 15% per tahun, adalah : (a) sosialisasi Permentan No.25 Tahun 2008 tentang Pedoman Penumbuhan dan Pengembangan UPJA,(b) Pembentukan Tim UPJA,(c) kebijakan pemberdayaan dalam pengelolaan UPJA,(d) peningkatan peranan UPJA dalam pengembangan alsintan,(e) kebijakan peningkatan integrasi subsistem pengguna, penyedia alsintan, permodalan dan pembinaan dalam keberlanjutan kelembagaan UPJA. 3) Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya pengembangan bengkel alsintan di 33 propinsi, adalah : (a) sinkronisasi dan koordinasi dengan instansi terkait, (b) peningkatan peranan produsen alsintan dalam pengembangan bengkel,(c) peningkatan keahlian 7

pengelola bengkel alsintan. 4) Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang berdayaguna dan berhasilguna di 33 Provinsi meliputi : (a) Sosialisasi pengawasan alsintan (b) Meningkatkan jumlah dan kompetensi Petugas Pengawas Alsintan dan (c) Meningkatkan sarana pengawasan alsintan. 5) Kebijakan yang terkait dengan pengembangan dan pembinaan UPJA 33 Provinsi dalam rangka peningkatan forum komunikasi dan informasi pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alsintan. 3.2.Strategi Strategi yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan visi dan misi Direktorat Alat dan Mesin Pertanian adalah sebagai berikut: 1) Melaksanakan manajemen penyediaandanpengawasanalat dan mesin pertanian yang efisien, bersih, transparan, bebas dari KKN dengan penyelenggaraan disiplin anggaran dan penciptaan kebijakan yang mendorong peran serta stakeholder terkait baikdi pusat maupun daerah sesuai dengan peta kewenangannya. 2) Melaksanakan pengembangan alsintan melalui optimalisasi penggunaan alsintan dan pemanfaatan teknologi alat dan mesin pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi, serta kualitas semua sumber daya termasuk 8

sumber daya tenaga kerja 3) Memberdayakan petugas pengawas melalui peningkatan kompetensi petugas pengawas dan penyediaan sarana pendukung. 4) Memberdayakan kelembagaan UPJA dan bengkel Alsintan melalui peningkatan kompetensi SDM, organisasi dan bisnis serta penerapan inovasi teknologi dibidangalat dan mesin pertanian. 3.3. Program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. Program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian adalah Program Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat dan Mesin Pertanian dengan indikator kinerja program adalah: 1) Tersedianya kebijakan di bidang pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian. 2) Tersedianya standart, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian. 3) Terlaksananya bimbingan teknis di bidang pengembangan, pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian 4) Jumlah unit alsintan yang digunakan, luasan (Ha) areal yang dikerjakan menggunakan alsintan, jumlah petugas pengawas alsintan dan jumlah UPJA/Bengkel Alsintan yang operasional. 9

BAB IV. PENUTUP Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Alat dan Mesin Pertanian 2011-2014 merupakan kelanjutan dari program/ kegiatan tahun 2005-2010 yang telah dilaksanakan pada periode lalu.rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Tahun 2011-2014, disusun dengan memperhatikan Renstra Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Renstra Kementerian Pertanian dan RPJM Tahun 2010 2014, dan diharapkan dapat menjadi dokumen yang mampu memberikan arah strategis, target dan sasaran yang tepat tetapi fleksibel dengan perkembangan situasi yang terjadi khusus di bidang alat dan mesin pertanian, sesuai kondisi spesifik lokasi. 10

Lampiran 1 NO PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS SASARAN 1 Pengelolaan sistem Meningkatnya pemanfaatan penyediaan dan pengawasan alat dan mesin pertanian alat mesin pertanian (prioritas Nasional dan Bidang) TARGET DAN KEBUTUHAN PENDANAAN DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TAHUN 2011-2014 INDIKATOR Jumlah (unit) alat dan mesin pertanian yang efisien dan berkelanjutan dilokasi. AlokasiAnggaranBaselineKegiatan Target Prioritas (MilyarRp.) 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 TOTAL (MilyarRp.) 1.088 2.217 6.525 7.000 19,58 73,76 175,08 185,45 453,87 Jumlah (Paket) UPJA Mandiri - 100 20 30 0,00 5,00 5,00 7,5 17,50 Jumlah jenis alsintan yang diawasi dilokasi - 4 10 10 0,00 2,00 8,75 10,05 20,80 Subtotal 19,58 80,76 188,83 219,33 508,50 11