GENERATOR LISTRIK 100 WATT PUTARAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGAAIR DAN ANGIN MIKRO : DISAIN, PERENCANAAN DAN PEMBUATAN.

dokumen-dokumen yang mirip
GENERATOR ARUS SEARAH

JENIS-JENIS GENERATOR ARUS SEARAH

KONSTRUKSI GENERATOR DC

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan Teknik Industri 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

BAB II DASAR TEORI. searah. Energi mekanik dipergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. tersebut berupa putaran rotor. Proses pengkonversian energi listrik menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

Created By Achmad Gunawan Adhitya Iskandar P Adi Wijayanto Arief Kurniawan

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN EKSITASI TERHADAP DAYA REAKTIF GENERATOR

BAB II DASAR TEORI. mesin listrik yang mengubah energi listrik pada arus searah (DC) menjadi energi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Umum. Motor arus searah (motor DC) ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN LISTRIK MENGUKUR RESISTANSI BELITAN MEDAN DAN ROTOR

NASKAH PUBLIKASI PENELITIAN BERPOTENSI PRODUK

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

GENERATOR DC HASBULLAH, MT, Mobile :

Kata Kunci: motor DC, rugi-rugi. 1. Pendahuluan. 2. Rugi-Rugi Pada Motor Arus Searah Penguatan Seri Dan Shunt ABSTRAK

MAKALAH ELECTRICAL ENGINE

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

TUGAS PERTANYAAN SOAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Mesin arus searah Prinsip kerja

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

HANDOUT MESIN-2 LISTRIK

3/4/2010. Kelompok 2

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN JARAK STATOR DENGAN ROTOR YANG PALING OPTIMAL PADA GENERATOR MAGNET PERMANEN

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

STUDI PENGARUH PEMBEBANAN PADA MOTOR DC PENGUATAN SHUNT TERHADAP ARUS STATOR ABSTRAK

Universitas Medan Area

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. arus searah. Energi mekanik di pergunakan untuk memutar kumparan kawat

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

MOTOR DC. Karakteristik Motor DC

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. energi mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator DC adalah tidak

PERANCANGAN KINCIR ANGIN TIPE AXIAL SEBAGAI PEMBANGKIT TENAGA LISRIK

KONSTRUKSI GENERATOR ARUS SEARAH

Pendahuluan Motor DC mengkonversikan energi listrik menjadi energi mekanik. Sebaliknya pada generator DC energi mekanik dikonversikan menjadi energi l

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

STUDI PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC SHUNT DENGAN METODE WARD LEONARD (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

ANALISA PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KARAKTERISTIK GENERTOR SINKRON ( Aplikasi PLTG Pauh Limo Padang )

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Mesin Arus Searah. Karakteristik Generator Arus Searah

MAKALAH ACUK FEBRI NURYANTO D

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

Klasifikasi Motor Listrik

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

Induksi Elektromagnetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

Transformator (trafo)

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

Politeknik Negeri Sriwijaya

PEMBUATAN DAN PENGUJIAN AWAL GENERATOR AXIAL MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB II GENERATOR ARUS SEARAH. energi mekanis menjadi energi listrik berupa arus searah (DC). Dimana energi listrik

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

MESIN LISTRIK ARUS SEARAH (DC)

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

ABSTRAK. Kata Kunci: generator dc, arus medan dan tegangan terminal. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar)

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

NASKAH PUBLIKASI DESAIN GENERATOR AXIAL KECEPATAN RENDAH MENGGUNAKAN 8 BUAH MAGNET PERMANEN DENGAN DIMENSI 10 X 10 X 1 CM

Mekatronika Modul 7 Aktuator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN GENERATOR MAGNET PERMANEN UNTUK SEPEDA LISTRIK

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

5.5. ARAH GGL INDUKSI; HUKUM LENZ

Soal Soal Latihan Elektronika & Tenaga Listrik

Dampak Perubahan Putaran Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi 3 Phasa Jenis Rotor Sangkar

BAB II DASAR TEORI. Motor asinkron atau motor induksi biasanya dikenal sebagai motor induksi

BAB II MOTOR ARUS SEARAH

ANALISIS PERBANDINGAN EFEK PEMBEBANAN TERHADAP GGL BALIK DAN EFISIENSI PADA MOTOR DC PENGUATAN KOMPON PANJANG DAN MOTOR INDUKSI

PERBANDINGAN PENGARUH TAHANAN ROTOR TIDAK SEIMBANG DAN SATU FASA ROTOR TERBUKA : SUATU ANALISIS TERHADAP EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

MESIN LISTRIK. 2. JENIS MOTOR LISTRIK Motor berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis.

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

Transkripsi:

GENERATOR LISTRIK 100 WATT PUTARAN RENDAH UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGAAIR DAN ANGIN MIKRO : DISAIN, PERENCANAAN DAN PEMBUATAN Diding Suhardi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Korespondensi : Jl.Tirto Utomo 4/42b Landungsari Malang Telpon : 0341-464022, Hp: 085234239998, Email: diding@umm.ac.id ABSTRACT The more and more expensive oils from fosil to end in price electric energy more expensive because almost all electric station still use fosil fuel, imposible to happenes because stock of fosil fuel more and more small and no renewable again. Energy source drawer for to multiply is electric energy from nature renewable energy exercise sun energy, win energy and water energy, and more small scala, and obstacle stock small generator for water energy and win energy with small scala with low turn not to be available. In research make to design, planning and making small generator 100 watts with low turning 300 rpm, for produce electric power 2,4 kwh/ unit/ day. Key words : Small Generator, Low Turning. PENDAHULUAN Krisis moneter berkepanjangan yang menimpa Negara Republik Indonesia, menyentuh sendi-sendi perekonomian terutama masyarakat lapisan bawah. Kenaikan tarif BBM, air dan energi listrik membuat masyarakat semakin sulit, dilain pihak kemampuan pemerintah untuk memberikan subsidi semakin terbatas. Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan industri serta semakin besar subsidi pemerintah yang harus disediakan melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara. Sejak tahun 2003 kebutuhan listrik di Pulau Jawa, Madura dan Bali pada jam puncak sama dengan kapasitas terpasang pusat pembangkit listrik yang dimiliki oleh PLN dan mulai tahun 2004 PLN perlu menambahsumber energi listrik baru untuk memenuhi kebutuhan listrik pada beban puncak, untuk mencegah krisis energi listrik. Guna mengantisipasi kelangkaan energi listrik, PLN menawarkan kerjasama dengan swasta / masyarakat untuk membangun pusat-pusat pembangkit listrik skala kecil (Pembangkit Skala Kecil) dibawah 1 Mega Watt dan PLN sanggup membeli senilai 80 % dari harga jual PLN (Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, Jawa Pos, 23 September 2002), dan merencanakan pembangunan beberapapembangkit listrik skala besar berbahan bakar non minyak bumi, terutama PLTU dengan bahan bakar batu bara. Pembangkit listrik swasta secara langsung maupun tidak langsung akan membantu pemerintah dalam pengurangan besarnya subsidi biaya listrik melalui PLN, yang pada akhirnya akan meringankan beban masyarakat. Sehubungan dengan pemikiran tersebut diatas maka segala potensi yang ada diusahakan pengembangannya secara optimal, salah satu potensi / sumber daya yang ada, mudah, bersih dan murah adalah potensi sumber daya air dan angin. Selama ini masyarakat selalu kesulitan untuk mendapatkan generator pembangkit energi listrik dalam ukuran kecil, mengingat potensi air dan angin di Indonesia lebih banyak mempunyai skala kecil dibandingkan yang besar. Sehingga penelitian ini diperlukan untuk menjawab kendala tersebut jika disain, perencanaan dan pembuatan generator 100 Watt pada putaran rendah 300 Rpm dapat segera diwujudkan. Generator pembangkit energi listrik memerlukan energi mekanik berupa putaran untuk memutar rotor, besar energi mekanik putaran disesuaikan dengan 98 GAMMA, Volume 5, Nomor 1, September 2010: 98-104

besar rotor yang akan diputar pada kecepatan tertentu. Sehingga disain rotor, celah udara dan stator akan sangat penting untuk menentukan besar daya mekanik yang harus diberikan pada generator. Gambar 1. Efek Komutasi Gerak Rotor Penelitian ini merupakan penelitian tahap pertama, pada tahap ini akan dilakukan disain generator pembangkit tenaga listrik dengan daya 100 Watt pada putaran sekitar 300 Rpm, terutama disain pada bagian Rotor dan Kumparan, Celah Udara, Stator dan Kumparan. Bentuk dan ukuran generator mengikuti hasil disain dan perhitungan daya keluaran rotor, celah udara dan stator. METODELOGI PENELITIAN Pada tahap awal Untuk dapat melakukan penelitian hingga mendapatkan hasil yang baik, maka penelitian ini dilakukan dalam 4 (empat) tahap dalam 4 semester, dengan masing-masing tahap dilakukan dalam 5 bulan, adapun tahapan yang telah dilakukan sebagai berikut : Penelitian Tahap Pertama ( disain ) : Menentukan langkah-langkah disain sesuai hipotesa yang didapat dari literatur, jurnal penelitian dan proseding terdahulu. Melakukan disain sesuai literatur dan melakukan perencanaan sesuai hipotesa. Melakukan pengambilan data dari generator besar yang telah ada dan disesuaikan menurut rencana dan tahapan, tentang disain generator kecil putaran rendah.. Melakukan disain dan perencanaan sesuai teori, tentang generator kecil putaran rendah. Melakukan pengolahan data-data disain dan membuat gambar detail perencanaan generator kecil putaran rendah, pada skala 1 : 1. Hasil yang telah dicapai : Memperoleh data lengkap dari generator besar, untuk kemudian dilakukan Memperoleh disain rotor dan perhitungannya. Memperoleh disain celah udara dan perhitungannya. Memperoleh disain stator dan perhitungannya. Pada tahap pengujian Prinsip Kerja Generator Arus Searah Prinsip kerja suatu generator arus searah berdasarkan hukum Faraday : e = - N dö/ dt Diding Suhardi: Generator listrik 100 watt putaran rendah Untuk pembangkit listrik tenaga air dan angin mikro : Disain, perencanaan dan pembuatan 99

dimana : N : jumlah lilitan ö : fluksi magnet e : Tegangan imbas, ggl(gaya gerak listrik) Dengan lain perkataan, apabila suau konduktor memotong garis-garis fluksi magnetik yang berubahubah, maka ggl akan dibangkitkan dalam konduktor itu. Jadi syarat untuk dapat dibangkitkan ggl adalah : harus ada konduktor ( hantaran kawat ) harus ada medan magnetik harus ada gerak atau perputaran dari konduktor dalam medan, atau ada fluksi yang berubah yang memotong konduktor itu. Untuk perolehan arus searah dari tegangan bolak balik, meskipun tujuan utamanya adalah pembangkitan tegangan searah, tampak bahwa tegangan kecepatan yang dibangkitkan pada kumparan jangkar merupakan tegangan bolak-balik. Bentuk gelombang yng berubahubah tersebut karenanya harus disearahkan. Untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak balik dengan menggunakan perbandingan : Saklar. Komutator. Dioda. Gambar 2. Peta Sambungan Pada Gulungan Stator dan Rotor Gambar 3. Gelombang Arus dan Tegangan 100 GAMMA, Volume 5, Nomor 1, September 2010: 98-104

Gambar 4. Pengujian Generator Kecil 25 Watt Hasil Penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN kelemahan dan kekurangan generator dalam keadaan Hasil pengujian tanpa beban dan berbeban penuh. Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini dilakukan beberapa tahap pengujian untuk mengetahui Generator berpenguatan bebas Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka hubungan yang dapat dinyatakan adalah : Gambar 5. Generator berpenguatan besar Vf = If Rf Ea = Vt + Ia Ra Tabel 1. Hasil Pengujian Penguatan Bebas No Vf If Ia Rf Ea Ra Vt 1 0,18 0,45 0,4 0,4 12,8 2 12 2 0,275 0,55 0,5 0,5 13 2 12 3 0,39 0,65 0,6 0,6 13,2 2 12 Diding Suhardi: Generator listrik 100 watt putaran rendah Untuk pembangkit listrik tenaga air dan angin mikro : Disain, perencanaan dan pembuatan 101

Generator berpenguatan sendiri (a) Generator searah seri (b) Generator Shunt Vt = Ia Ra < < Vt = If Rf Ea = Ia (Ra + Rf) + Vt + Vsi Ea = Ia Ra + Vt + Vsi Gambar 6. GeneratorSearah Seri Gambar 7. Generator Shunt Tabel 2. Hasil Pengujian Penguatan Sendiri No Rf Ea Ra Vt 1 0,4 12,8 2 12 2 0,5 13 2 12 3 0,6 13,2 2 12 Generator kompon 3.1.3 Generator kompon (a) Kompon panjang (b) Kompon pendek Gambar 8. Generator Komponen Panjang Gamabar 9. Generator Komponen Pendek Ia = If1 + If2 = IL + If2 Ea = Vt + ILRf1 + IaRa + < Vsi 102 GAMMA, Volume 5, Nomor 1, September 2010: 98-104

Tabel 3. Hasil Pengujian Generator Kompon No Rf-1 IfL-2 IfL-1 Ia Ea Ra Vt 1 0,4 0,5 0,5 1 12,8 2 12 2 0,5 0,5 0,5 1 13 2 12 3 0,6 0,5 0,5 1 13,2 2 12 Pembahasan Generator berpenguatan bebas Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin Ṫegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator. Generator berpenguatan sendiri Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan : Adanya sisa magnetik pada sistem penguat Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. Mesin shunt akan gagal membangkitkan tegangannya kalau : Hubungan medan terbalik, karena generator diputar oleh arah yang salah dan dijalanksalahan, sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk memperbaikinya dengan hubungan- hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa magnetik, seperti cara untuk memberikan sisa magnetik Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat terlalu besar atau komutator kotor. Generator kompon Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yang dimiliki merupakan gabungan dari keduanya. Generator kompon bisa dihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam kompon panjang. Perbedaan dari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau dari dari tegangan terminal kecil sekali dan terpengaruh. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Daya keluaran generator 100 watt yang diinginkan belum tercapai, daya yang keluar saat ini hanya 25 watt, tetapi putaran rotor saat ini hanya 180 rpm. Generator berpenguatan bebas, arus fluks dan tahanan fluks sangat mempengaruhi perubahan tegangan fluks, sedangkan arus jangkar dan tahanan jangkar sangat berpengaruh terhadap besarnya tegangan keluaran. Generator berpenguatan sendiri, pada generator seri, arus penguat dan tahanan penguat sangat berpengaruh terhadap tegangan keluaran, sedangkan generator shunt arus penguat dan tahanan penguat sangat berpengaruh terhadap besarnya tegangan keluaran. Diding Suhardi: Generator listrik 100 watt putaran rendah Untuk pembangkit listrik tenaga air dan angin mikro : Disain, perencanaan dan pembuatan 103

Saran Untuk memperbesar daya keluaran generator maka harus dilakukan desain ulang terhadap tahanan kumparan stator ( jumlah lilitan kumparan stator ) dan jumlah putaran rotor menjadi 300 rpm sesuai target proposal penelitian. Pada generator penguatan bebas, untuk memperbesar tegangan keluaran sebaikny tahanan fluks diperkecil tetapi arus fluks dinaikkan sesuai batas kemampuan kawat terhadap arus. Pada generator berpenguatan sendiri, untuk memperbesar tegangan keluaran sebaiknya arus penguat dan tahanan penguat dikendalikan bersama atau diubah secara bersamaan. Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat Bapak DR. Muhadjir Effendy, MAP, Rektor yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan penelitian ini. Bapak DR. Ir. Wahyu Widodo, MS, Kepala Pusat Penelitian yang telah memberi ijin kepada kami untuk melakukan penelitian ini. Ibu Ir. Lailis Syafa ah, MT dan Bapak Drs. M. Jufri.,ST.,MT, Reviewer yang banyak memberikan masukan untuk perbaikan penelitian ini. Durbin C at al. 2002. Coil induction and optimum induction in coil and core. IEEETrans. On PWRD. Jan/Febr. 2002. Vol. 6. No. 4. p.566. Dally, James W. 1999. Instrumentation for Engineering Measurements. John Wiley & Sons, Inc, p.605. Hayt Kemmerly at al. 2002. RLC caracteristic serie in over load electric generator. IEEE Trans. On Industry Appl. Vol.6. No. 1. Jan. 2002. p 213 217. Margunadi AR, 1996. Pengantar Umum Elektroteknik PT. Dian Rakyat, Juni 1996. Peter G at al. 2000. Design small electric generation and Low Excitation IEEE Trans. On PWRD. Jun/Jul. 2000. Vol.3. No.2. p. 132 Suhardi, Diding. 2006. Pemanfaatan Minyak Goreng Sawit Sebagai Media Pendingin Transformator Catu Daya. Lemlit UMM. Desember 2006. DAFTAR PUSTAKA A.Arismunandar & S.Kuwahara. 2004. Teknik Tenaga Listrik. PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Edisi-2. Cetakan pertama. Athur. E. Fitzgerald, Pantur Silaban, 2001. Dasardasar Elektroteknik. Penerbit Erlangga, Jakarta 2001. 454 hal. Arvin Grabel at al. 2003. Problem in magnetic induction for full voltage production. IEEE Trans. on Industry Applications, Vol.7 No. 2 June 2003. p 433 438. CharlesW at al. 2003. Current and voltage force in small electric generator. IEEE Trans On PWRD Vol.4. No. 2. p. 329. 2003. 104 GAMMA, Volume 5, Nomor 1, September 2010: 98-104