Sekretariat Jenderal. Ikhtisar Eksekutif

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

DAFTAR PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERTANIAN

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2012

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TA. 2012

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08/M-DAG/PER/2/2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

Rencana Kinerja Tahunan 2013 i KATA PENGANTAR

WALIKOTA TASIKMALAYA

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Bagian Keempat. Sekretariat Menteri Sekretaris Negara. Pasal 542

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

LAPORAN TRIWULAN I CAPAIAN PENETAPAN KINERJA ( P K ) SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

GUBERNUR BALI, Mengingat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 189 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

LAKIP KPU KOTA BUKITTINGGI

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN LUAR NEGERI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR: KM 60 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. penerapan sistem pertanggung jawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

Ikhtisar Eksekutif Peraturan Presiden RI Nomor 9 dan 10 tahun 2005, menetapkan bahwa Sekretariat Jenderal merupakan unit kerja Eselon I di lingkup Departemen Pertanian, mempunyai tugas: melaksanakan pembinaan, koordinasi dan pelaksanaan administrasi pembangunan pertanian. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekretariat Jenderal mempunyai fungsi: (i) Pembinaan serta pelaksanaan tugas dan administrasi Kementerian Pertanian yang meliputi perencanaan, pengorganisasian dan ketatalaksanaan, pendayagunaan sumber daya, serta hubungan antar lembaga dan masyarakat, (ii) Koordinasi terhadap pelaksanaan tugas unit organisasi di lingkungan Departemen Pertanian. Sekretariat Jenderal membawahi beberapa unit kerja Eselon II yaitu, 5 (lima) Biro dan 4 (empat) Pusat yang terdiri dari: (i) Biro Perencanaan, (ii) Biro Organisasi dan Kepegawaian, (iii) Biro Keuangan dan Perlengkapan, (iv) Biro Hukum dan Humas, (v) Biro Kerjasama Luar Negeri, (vi) Pusat Data informasi Pertanian, (vii) Pusat Pembiayaan, (viii) Pusat Perizinan dan Investasi, dan (viii) Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan: (i) penyusunan kebijakan dan perencanaan program pembangunan pertanian; (ii) penyusunan perencanaan anggaran pembangunan pertanian; (iii) pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan pertanian; (iv) pengelolaan urusan tata usaha, Menteri dan Pimpinan, serta penyiapan pembinaan dan pengelolaan kearsipan. Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, evaluasi dan penyempurnaan: (i) organisasi, pengembangan jabatan fungsional, serta budaya kerja; (ii) sistem dan prosedur kerja, tata hubungan kerja pusat dan daerah, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga biro; (iii) melaksanakan perencanaan dan pengembangan pegawai; (iv) melaksanakan pengadaan, pengangkatan, kepangkatan dan mutasi pegawai lainnya, serta pemberhentian pegawai Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas: melaksanakan urusan perbendaharaan, penataausahaan anggaran, tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi, penyiapan pembinaan admnistrasi keuangan, dan pelaksanaan pengujian dan penerbitan surat perintah membayar, serta intensifikasi penerimaan negara bukan pajak; (ii) melaksanakan verifikasi dan pembukuan anggaran, pelaksanaan sistem akuntansi pemerintah, dan penyusunan laporan keuangan; (iii) melaksanakan penyiapan pembinaan dan pelaksanaan penatausahaan, pengadaan barang/jasa, penghapusan, dan pemanfaatan barang milik/kekayaan negara; serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; (iv) melaksanakan urusan rumah tangga Sekretariat Jenderal. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas: (i) melaksanakan penyiapan pembinaan, evaluasi, dan penyusunan rancangan, serta penelaahan peraturan perundang-undangan; (ii) melaksanakan penyiapan penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum, serta bimbingan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 ii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 Sekretariat Jenderal pengembangan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pertanian; (iii) melaksanakan penyebarluasan informasi pembangunan pertanian dan pengelolaan perpustakaan;(iv) melaksanakan urusan hubungan antar lembaga dan protokol, serta tata usaha dan rumah tangga Biro. Biro Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas: (i) melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, penelaahan, dan penyusunan program, serta pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri di bidang pertanian secara bilateral dengan negara di kawasan Asia, Eropa, Timur Tengah, Amerika, Afrika dan Pasifik; (ii) melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, penelaahan, dan penyusunan program, serta pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri di bidang pertanian dengan lembaga regional ASEAN dan non ASEAN, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro; (iii) melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, penelaahan, dan penyusunan program, serta pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri di bidang pertanian secara multilateral dengan lembaga pemerintah dan lembaga non pemerintah serta pelaksanaan pelayanan dinas luar negeri; (iv) melaksanakan penyiapan penyusunan kebijakan, penelaahan, dan penyusunan program, serta pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri dengan Perserikatan Bangsa Bangsa bidang pangan dan pertanian. Pusat Data dan Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data informasi pertanian; Pusat Pembiayaan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, kerjasama antar lembaga, dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pembiayaan pertanian; Pusat Perizinan dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perizinan, rekomendasi teknis serta pelayanan investasi di bidang pertanian; Pusat Perlindungan Varietas Tanaman mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perlindungan varietas tanaman; Visi Sekretariat Jenderal adalah Menjadi lembaga yang mampu mengkoordinasikan dan mewujudkan sistem administrasi, manajemen dan pelayanan yang efektif dan efisien guna mendukung pembangunan pertanian dan kepemerintahan yang baik. Untuk mewujudkan visi tersebut misinya dirumuskan sebagai berikut: 1) Menyusun kebijakan, program dan anggaran serta pelaksanaan dan evaluasi pembangunan pertanian; 2) Menyusun kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan pertanian; 3) Menyusun kelembagaan dan tatalaksana birokrasi pertanian; 4) Menyusun peraturan perundangan dan hubungan kemasyarakatan pembangunan pertanian; 5) Menyusun pengelolaan administrasi kepegawaian; 6) Menyusun pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan Departemen Pertanian; 7) Menyusun dan mengembangkan sistem informasi manajemen pertanian; 8) Menyusun dan mengembangkan sistem perlindungan varietas tanaman; 9) Menyusun dan mengembangkan sistem pembiayaan pembangunan pertanian; 10) Menyusun dan mengembangkan sistem pelayanan perizinan dan investasi. Dalam rangka pelaksanaan misi tersebut, tujuan yang akan dicapai adalah: a) meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan pertanian dan ketatausahaan, b) Meningkatkan kualitas sistem organisasi dan pengelolaan kepegawaian, c) Meningkatkan ketertiban administrasi keuangan dan perlengkapan, d) Meningkatkan kontribusi KLN dalam pembangunan pertanian, e) Meningkatkan upaya iii

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 Sekretariat Jenderal perlindungan terhadap varietas tanaman yang dihasilkan di Indonesia, dan meningkatkan kinerja sistem informasi, pembiayaan dan perizinan serta investasi. Dalam tahun 2010 sasaran yang akan dicapai adalah: (i) Tersusunnya kebijakan, program, sistem, dan model pembangunan pertanian; (ii) Terjalinnya kerjasama luar negeri yang saling menguntungkan dan berkelanjutan dalam bidang teknis dan ekonomi pertanian; (iii) Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan birokrasi yang professional, efektif dan efisien; (iv) Terselenggaranya tugas dan fungsi organisasi lingkup Kementerian Pertanian yang efektif dan efisien; (v) Terselenggaranya pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien; (vi) Tersedianya produk-produk hukum di bidang pertanian; (vii) Terselenggaranya tertib administrasi keuangan dan perlengkapan; (viii) Tersedia dan termanfaatkannya sistem dan jaringan informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholders; (ix) Tersedianya sistem perlindungan VT dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) varietas tanaman; (x) Terselenggaranya sistem perizinan dan investasi secara efektif dan efisien; (xi) Tersedianya sumber pembiayaan pembangunan pertanian. Pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian nomor 341/Kpts/OT.140/9/2005, pelaksanaannya diwadahi dalam Program Penyelenggaraan Kepemimpinan dan Kepemerintahan. Operasionalisasi dari pelaksanaan program tersebut dijabarkan ke dalam beberapa sub program kerja yaitu: (1) Sub Program Kerja Pembinaan dan Koordinasi Bidang Perencanaan dan Ketatausahaan, (2) Sub Program Kerja dan Koordinasi Bidang Organisasi dan Kepegawaian, (3) Sub Program Kerja Pembinaan dan Koordinasi Bidang Keuangan dan Perlengkapan, (4) Sub Program Kerja Pembinaan dan Koordinasi di bidang Hukum dan Hubungan Masyarakat, (5) Sub Program Kerja Pembinaan dan Koordinasi Bidang Kerjasama Luar Negeri, (6) Sub Program Kerja Pembinaan dan Pelayanan Penyiapan Data dan Informasi Pertanian, (7) Sub Program Kerja Pembinaan dan Pelayanan Bidang Pembiayaan Pertanian, (8) Sub Program Kerja Pembinaan dan Pelayanan Perlindungan Varietas Tanaman, (9) Sub Program Kerja dan Pelayanan Perizinan dan Investasi Pertanian. Pada tahun 2010, Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian mendapatkan total alokasi anggaran sebesar Rp.1.475,669 milyar yang bersumber dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN) dan realisasi anggaran mencapai Rp. 1.251,192,- miliar atau 84,79%. Dari realisasi anggaran tersebut telah terjadi penghematan anggaran sebesar Rp. 224,477 miliar atau 17,94%. Terutama pada pos anggaran untuk kegiatan Atase Pertanian Roma, Atase Pertanian Brussel, Atase Pertanian Tokyo, Atase Pertanian Washington, Pusat Perizinan dan Investasi, dan Pusat Data dan Informasi Pertanian serta Biro Hukum Humas dengan realisasi anggaran dibawah 80%. Dari hasil pengukuran kinerja kegiatan, Bidang Perencanaan dan Ketatausahaan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan seluruhnya telah dapat dilaksanakan dengan baik dengan capaian sebesar 100%. Dalam penataan organisasi UPT Departemen Pertanian nilai capaiannya telah terealisasi 100%. Kegiatan Pelayanan Kesehatan dengan capaian 100% yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kinerja dan kesejahteraan pegawai Kementerian Pertanian ke depan dilakukan penyusunan usulan reformasi birokrasi dan saat ini sedang dalam proses. iv

Di bidang pengelolaan administrasi keuangan dan perlengkapan capaiannya sebesar 100% yang meliputi pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pelaksanaan urusan perbendaharaan, penatausahaan anggaran, tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP dan TGR); verifikasi dan pembukuan pelaksanaan anggaran, pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) dan penataan aset-aset milik negara. Di bidang pelayanan penyiapan legislasi dan hubungan masyarakat capaiannya sebesar 100% berupa penyiapan produk-produk hukum di bidang pertanian dan pelayanan kerjasama antar lembaga serta fasilitasi konperensi pers. Kerjasama Luar Negeri capaianya sebesar 100% berupa: kerjasama di bidang pertanian melalui kerangka kerjasama bilateral, regional, multilateral dan PBB untuk pangan dan pertanian, peningkatan kerjasama Bilateral, dan pelaksanaan sidang-sidang internasional. Di bidang penyediaan data dan informasi pertanian capaiannya sebesar 100% dengan kegiatan antara lain: pengembangan statistik pertanian, pengembangan sistem informasi, pelatihan statistik dan komputer. Di bidang pembiayaan pertanian capaiannya sebesar 100% berupa: penyusunan kebijakan pembiayaan agribisnis, akselerasi penyaluran KUR, KKP-E, dan PUAP. Di bidang Perizinan dan Investasi hasil capaiannya sebesar 100% berupa: penyusunan pedoman perizinan & investasi, penyusunan bahan promosi & profil peluang dan potensi investasi, pengembangan jaringan sistem pelayanan, penyusunan MRL, BLM untuk keringanan investasi. Bidang Perlindungan Varietas Tanaman capaiannya sebesar 100% berupa: pembinaan SDM, penyediaan sarana dan prasarana PVT, pembangunan SDJI, pencatatan Daftar Umum dan penerbitan Berita Resmi PVT, penyiapan tata cara dan terlaksananya pelayanan permohonan hak PVT, pendaftaran varietas tanaman, pemeriksaan uji substansi dan pemberian sertifikat. Hasil evaluasi kinerja pada sub-sub program kerja adalah sebagai berikut: (i) Sub program kerja pembinaan dan koordinasi di bidang perencanaan dan ketatausahaan nilai capaian sasarannya sebesar 100% dari target yang telah ditentukan dan sebagian besar dari kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan baik sesuai target yang ditentukan; ii) Sub program kerja pembinaan dan koordinasi di bidang organisasi dan kepegawaian, nilai capaian sasaran sebesar 100% hal ini menunjukkan bahwa semua kegiatan dapat berjalan dengan baik serta dapat mencapai target yang telah ditentukan, (iii) Sub program kerja pembinaan dan koordinasi di bidang keuangan dan perlengkapan, nilai capaian sasaran rata-rata sebesar 100%, hal ini menunjukkan kegiatan-kegiatannya dapat diselesaikan dengan baik; (iv) Sub program kerja pembinaan dan koordinasi di bidang hukum dan hubungan masyarakat, nilai capaian sasaran hampir semua terealisasi 100%, hal ini menunjukkan bahwa semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditentukan; (v) Sub program kerja pembinaan dan koordinasi di bidang kerjasama luar negeri, nilai capaian sasaran rata-rata 100%, (vi) Sub program pembinaan dan koordinasi di bidang data dan informasi pertanian, nilai capaian sasaran 100%, hal ini menunjukkan bahwa semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target; (vii) Sub program pembinaan dan koordinasi di bidang pembiayaan nilai capaian sasaran mencapai 100%; (viii) Sub program pembinaan dan koordinasi di bidang perizinan dan investasi nilai capaian sasaran mencapai 100 persen; (ix) Sub program pembinaan dan koordinasi bidang perlindungan varietas tanaman, nilai capaian sasaran sebesar 100 persen, hal ini menunjukkan bahwa semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan baik. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 v

Beberapa capaian dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal dalam manajemen pembangunan adalah: (i) buku Renstra Kementerian Pertanian 2010-2014, buku database pembangunan pertanian. (ii) dokumen produk hukum dalam bentuk UU, Peraturan, dan Keputusan Menteri Pertanian. (iii) penataan perbendaharaan keuangan dan PNBP, verifikasi dan akuntansi keuangan, pembinaan dan bimbingan teknis aplikasi Sistem Akuntansi Instansi (SAI). (iv) rekruitmen pegawai baru: (v) peningkatan hubungan kerjasama luar negeri; (vi) pelayanan Permohonan Hak PVT; dan (vii) pelayanan Pembiayaan Pertanian (KUR, PUAP, dan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E) Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 vi

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i IKHTISAR EKSEKUTIF ii DAFTAR ISI vii DAFTAR TABEL viii I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi 2 1.3 Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal 7 II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8 2.1 Rencana Stratejik 8 2.2 Penetapan Kinerja 9 III AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL 12 3.1 Pengukuran Kinerja 12 3.2 Evaluasi Akuntabilitas Kinerja 17 3.3 Analisis Akuntabilitas Kinerja 26 3.4 Perkembangan Pencapaian Kinerja Sasaran 27 3.5 Akuntabilitas Keuangan 31 IV PENUTUP 33 LAMPIRAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Strutur Organisasi 34 2. Realisasi Anggaran 35 3. Penetapan Kinerja (PK) 36 4. Rencana Kinerja Tahunan 39 5. 6. Pengukuran Kinerja Data Kepegawaian Sekretariat Jenderal 43 47 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 viii

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, bahwa Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian telah dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Kinerja Sekretariat Jenderal kepada Menteri Pertanian sesuai Inpres No.7 Tahun 1999. Laporan ini menggambarkan capaian kinerja Sekretariat Jenderal selama tahun 2010 dan diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan kebijakan bagi pemangku kepentingan. Buku ini berisi Visi, Misi, dan Tugas Pokok, Sasaran, Program, Kegiatan sesuai Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, dan Penetapan Kinerja. Disamping itu juga berisi gambaran SDM, Anggaran dan capaian kinerja Sekretariat Jenderal 2010. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan buku laporan ini serta memberikan saran dan masukan diucapkan terima kasih, dengan harapan semoga bermanfaat. Jakarta, Februari 2011 Sekretaris Jenderal, Hari Priyono NIP 19581214 198403 1 002 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengacu pada ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi dan nepotisme; Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah; Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Secara kronologis penerapan SAKIP dilakukan dengan: a) mempersiapkan dan menyusun Rencana Strategis, b) merumuskan Visi, Misi, Faktor kunci keberhasilan, tujuan dan sasaran strategis untuk mencapai tujuan, c) merumuskan indikator Kinerja unit kerja instansinya dengan berpedoman kepada kebijakan dan pelaksanaan program pembangunan pertanian pada upaya-upaya mengatasi permasalahan fundamental, isue-isue aktual dan antisipasi terhadap kendala yang mungkin timbul, d) memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi secara seksama, e) melakukan pengukuran pencapaian dan evaluasi kinerja dengan mengkaji kinerja aktual dengan rencana/target yang ditetapkan, membandingkan dengan kinerja sebelumnya, dan lebih luas lagi memperhatikan standar kinerja yang berlaku di Negara lain (internasional), dan f) melakukan evaluasi secara keseluruhan. Penerapan SAKIP tahun 2010 disamping merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya. Juga merupakan tahun pertama pelaksanaan pembangunan pertanian berdasarkan Renstra Periode 2010-2014 dan tahun transisi pelaksanaan Renstra Periode 2005-2009 ke Renstra 2010-2014. Diharapkan penerapan SAKIP ini dapat berfungsi secara optimal sehingga dapat dijadikan salah satu instrument utama dalam pelaksanaan pembaharuan birokrasi Pemerintah untuk mempercepat terwujudnya penyelenggaraan Pemerintahan yang baik, transparan, akuntabel dan bersih dari praktek-praktek penyimpangan. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai satu instrument utama dalam pembaharuan birokrasi di lingkungan Pemerintah. Karena itu dalam pelaksanaannya diperlukan suatu komitmen yang kuat dari para pejabat dan semua pegawai jajaran Sekretariat Jenderal, di dalam mengimplementasikan sistem ini dengan maksud untuk mengetahui seberapa jauh tingkat capaian kinerja, kendala/hambatan dan permasalahan serta upaya pemecahannya dalam pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 1

Sekretariat Jenderal yang pada gilirannya dapat menjadi bentuk pertanggungjawaban baik keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya. Rencana Strategis Sekretariat Jenderal Tahun 2010-2014 disusun sebagai acuan bagi unit kerja di bawahnya dalam menyusun rencana kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Dokumen Renstra Sekretariat Jenderal ini antara lain memuat visi, misi, analisis perkembangan strategik, tujuan dan sasaran, serta penjabaran program kerja setiap Biro dan Pusat di lingkup Sekretariat Jenderal setiap tahun dalam periode pembangunan tahun 2010-2014. 1.2. Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 9 dan 10 tahun 2005, Sekretariat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dukungan administrasi Kementerian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Jenderal menyelenggarakan fungsi: 1. Koordinasi kegiatan Kementerian; 2. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian; 3. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Non-Kementerian, dan Lembaga lain yang terkait; dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri. Negara, Kementerian Lain, Lembaga Pemerintah Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Sekretariat Jenderal didukung oleh 5 (lima) Biro dan 6 (enam) Pusat, dan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 299/Kpts/OT.140/7/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian masing-masing Biro dan Pusat tersebut mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: 1. Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyampaian perumusan kebijakan dan perumusan rencana, program, anggaran, evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian, serta pengelolaan tata usaha dan pembinaan kearsipan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Penyiapan perumusan kebijakan pembangunan pertanian; (2) Perencanaan program pembangunan pertanian; (3) Perencanaan anggaran; (4) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan pertanian; Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 2

(5) Pengelolaan tata usaha Kementerian, Menteri, dan Pimpinan; (6) Pembinaan dan pengelolaan kearsipan; (7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. 2. Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyempurnaan organisasi dan ketatalaksanaan, perencanaan dan pengembangan pegawai, serta mutasi pegawai. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Pembinaan, evaluasi dan penyempurnaan organisasi, serta pengembangan jabatan fungsional dan budaya kerja; (2) Pembinaan, evaluasi dan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja, serta tata hubungan kerja pusat dan daerah; (3) Perencanaan dan pengembangan pegawai; (4) Pelaksanaan mutasi pegawai; (5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. 3. Biro Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perbendaharaan, pembinaan administrasi keuangan, pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), penyusunan laporan keuangan, dan pengelolaan perlengkapan Kementerian, serta pelaksanaan urusan rumah tangga Sekretariat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Keuangan dan Perlengkapan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Pelaksanaan urusan perbendaharaan, dan penatausahaan anggaran, serta tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi (TP dan TGR); (2) Pembinaan administrasi keuangan; (3) Pembinaan dan pelaksanaan pengujian, dan penerbitan surat perintah membayar (SPM); (4) Pembinaan intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP); (5) Pelaksanaan verifikasi dan pembukuan anggaran, serta pelaksanaan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP); (6) Penyusunan laporan keuangan Kementerian; (7) Pembinaan penatausahaan, pengadaan barang/jasa, penghapusan, dan pemanfaatan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian; Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 3

(8) Pelaksanaan penatausahaan, pengadaan barang/jasa, penghapusan, dan pemanfaatan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian; (9) Pelaksanaan urusan rumah tangga Sekretariat Jenderal; (10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. 4. Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan, penyusunan naskah perjanjian dan pemberian bantuan hukum, serta penyebarluasan informasi pembangunan pertanian, dan hubungan antar lembaga dan protokol. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Pembinaan penyiapan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian; (2) Pelaksanaan evaluasi, penyusunan rencana dan penelaahan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian; (3) Penyusunan naskah perjanjian, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum; (4) Bimbingan, pengembangan dan pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum pertanian; (5) Pelaksanaan penyebarluasan informasi pembangunan pertanian dan pengelolaan perpustakaan; (6) Pelaksanaan hubungan antar lembaga dan protokol; (7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. 5. Biro Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, penelaahan dan pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri di bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Biro Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Penyiapan perumusan kebijakan kerjasama luar negeri di bidang pertanian; (2) Penelaahan dan perumusan program kerjasama luar negeri di bidang pertanian secara bilateral, regional dan multilateral, serta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bidang pangan dan pertanian; (3) Pembinaan pelaksanaan kerjasama luar negeri di bidang pertanian; (4) Pembinaan Atase Pertanian; (5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 4

6. Pusat Data dan Informasi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian, dan pelayanan data dan informasi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Data Informasi Pertanian menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertanian; (2) Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi tanaman pangan dan peternakan; (3) Pembinaan, penyediaan dan pelayanan data dan informasi hortikultura dan perkebunan; (4) Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat. 7. Pusat Pembiayaan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, perumusan standar, norma, pedoman, kriteria, prosedur, kerjasama antar lembaga, dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang pembiayaan pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Pembiayaan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang kredit program, pembiayaan syariah dan pembiayaan komersial; (2) Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang kredit program, pembiayaan syariah dan pembiayaan komersial; (3) Pelaksanaan kerjasama di bidang kredit program, pembiayaan syariah dan pembiayaan komersial; (4) Pemberian bimbingan teknis di bidang kredit program, pembiayaan syariah dan pembiayaan komersial; (5) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi di bidang kredit program, pembiayaan syariah dan pembiayaan komersial; (6) Pelaksanaan urusan tata usaha rumah tangga Pusat. 8. Pusat Perizinan dan Investasi mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perizinan, rekomendasi teknis serta pelayanan investasi di bidang pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Perizinan dan Investasi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Penerimaan permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian; (2) Analisis permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian; Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 5

(3) Fasilitasi proses teknis permohonan perizinan, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian; (4) Penolakan atau pemberian izin, rekomendasi teknis, dan pendaftaran di bidang pertanian; (5) Penyiapan perumusan kebijakan investasi di bidang pertanian; (6) Analisis dan pemberian konsultasi investasi di bidang pertanian; (7) Evaluasi dan pemantauan kegiatan di bidang perizinan dan investasi; (8) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat. 9. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 401/Kpts/OT.210/6/2002) mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perlindungan varietas tanaman. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Perlindungan Varietas Tanaman menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Penerimaan pendaftaran hak PVT dan konsultan PVT; (2) Pemeriksaan substansi permohonan hak PVT; (3) Pemberian, penolakan permohonan, dan pembatalan hak PVT; (4) Pelayanan permohonan banding, konsultasi dan pertimbangan hukum PVT; (5) Pengelolaan data PVT; (6) Pelaksanaan kerjasama dan hubungan masyarakat; (7) Pelaksanaan urusan tata usaha komisi PVT dan Komisi Banding; (8) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 10. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian menyelenggarakan fungsi sebagai beriut: (1) Perumusan program perpustakaan dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian; (2) Pengelolaan sumberdaya perpustakaan dan pengembangan aplikasi teknologi informasi; (3) Pembinaan sumberdaya perpustakaan di lingkungan Kementerian Pertanian; (4) Pembinaan dan pengelolaan publikasi hasil penelitian dan pengembangan lintas komoditas pertanian; Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 6

(5) Penyebaran informasi teknologi dan hasil-hasil penelitian pertanian melalui pengembangan jaringan informasi dan promosi inovasi pertanian; (6) Pengelolaan sarana instrumentasi teknologi informasi dan bahan pustaka; (7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat. 11. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Perumusan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (2) Pelaksanaan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan di bidang pertanian; (3) Pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan di bidang pertanian; (4) Pemberian pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (5) Pelaksnaan kerjasama dan pendayagunaan hasil analisis dan pengkajian serta konsultasi publik di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (6) Evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (7) Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 328/Kpts/OT.220/8/2005 dan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 329/Kpts/OT.220/8/2005, untuk Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, dan Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, kewenangan pembinaannya telah dilimpahkan kepada Badan Penelitian dan Pengembagan Pertanian. 1.3. Sumberdaya Manusia Sekretariat Jenderal Jumlah pegawai Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian pada tahun 2010 berjumlah 1.206 orang yang terdiri dari pegawai golongan I sebanyak 6 orang, golongan II sebanyak 217 orang dan golongan III sebanyak 849 orang dan golongan IV sebanyak 134 orang. Jika dilihat dari tingkat pendidikan adalah SD sebanyak 5 orang, SLTP sebanyak 16 orang, SLTA sebanyak 495 orang, Sarjana Muda/D3 sebanyak 59 orang, S1 sebanyak 449 orang, S2 sebanyak 169 orang, S3 sebanyak 13 orang. Jumlah pegawai tersebut tersebar di Biro dan Pusat lingkup Sekretariat Jenderal, untuk Biro Perencanaan jumlah pegawai sebanyak 174 orang, Biro Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 7

Organisasi dan Kepegawaian sebanyak 215 orang, Biro Keuangan dan Perlengkapan sebanyak 362 orang, Biro Hukum dan Humas sebanyak 113 orang, Biro Kerjasama Luar Negeri sebanyak 77 orang, Pusat Data dan Informasi Pertanian sebanyak 118 orang, Pusat Pembiayaan Pertanian 48 orang, Pusat Perizinan dan Investasi 50 orang, dan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman 49 orang. (Lampiran Tabel I.2). Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 8

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Stratejik 2.1.1. Visi Visi Sekretariat Jenderal adalah Birokrasi sehat, berintegritas dan dinamis. 2.1.2. Misi Untuk mewujudkan hal tersebut, misi yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Meningkatkan mutu pelayanan kepada aparatur dilingkup Departemen Pertanian dan kepada publik; 2. Menyusun rumusan perencanaan, penganggaran dan evaluasi, serta pelaporan pelaksanaan pembangunan pertanian; 3. Meningkatkan pelayanan organisasi dan kepegawaian Kementerian Pertanian; 4. Menyusun rumusan peraturan perundangan dan meningkatkan pelayanan informasi publik; 5. Melaksanakan dan menyelenggarakan urusan keuangan dan perlengkapan; 6. Menyelenggarakan urusan ketatausahaan dan pelayanan hubungan masyarakat; 7. Menyusun rumusan kebijakan kerjasama luar negeri pembangunan pertanian; 8. Mengembangkan sistem informasi pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian; 9. Mengembangkan sistem perlindungan varietas tanaman dan menyelenggarakan urusan perizinan pertanian. 2.1.3. Tujuan dan Sasaran Sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan fungsi Sekretariat Jenderal, maka tujuan yang akan dilaksanakan oleh Sekretariat Jenderal adalah: 1. Melakukan perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan yang terintegrasi dan terkoordinasi untuk semua tahapan dalam siklus perencanaan dan antar pelaku pembangunan pertanian di Pusat dan daerah; 2. Menata organisasi birokrasi dan mengelola administrasi kepegawaian Kementerian Pertanian; Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 9

3. Menyusun peraturan perundang-undangan bidang pertanian dan menyebarluaskan informasi pembangunan pertanian kepada masyarakat luas; 4. Mengelola administrasi keuangan dan perangkat perlengkapan Kementerian Pertanian; 5. Menyelenggarakan urusan ketatausahaan dan mengembangkan pelayanan hubungan masyarakat; 6. Mengembangkan kerjasama luar negeri bidang pertanian; 7. Mengembangkan sistem informasi dan statistik pertanian; 8. Mengembangkan sistem perlindungan varietas tanaman dan menyelenggarakan perizinan pertanian. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditetapkan sasaran yang ingin dicapai, yaitu: 1. Tersusunnya kebijakan, program, sistem, dan model pembangunan pertanian. 2. Terjalinnya kerjasama luar negeri yang saling menguntungkan dan berkelanjutan dalam bidang teknis dan ekonomi pertanian. 3. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan birokrasi yang professional, efektif dan efisien. 4. Terselenggaranya tugas dan fungsi organisasi yang efektif dan efisien. 5. Terselenggaranya pengelolaan administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien. 6. Tersedianya produk-produk hukum di bidang pertanian. 7. Terselenggaranya tertib administrasi keuangan dan perlengkapan. 8. Tersedia dan termanfaatkannya data dan sistem informasi pertanian melalui pemanfaatan Teknologi Informasi sesuai dengan kebutuhan stakeholders. 9. Tersedianya sistem perlindungan VT dan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) varietas tanaman. 10. Terselenggaranya sistem perizinan dan investasi secara efektif dan efisien. 11. Tersedianya sumber pembiayaan pembangunan pertanian. Untuk mencapai tujuan dan sasaran, kebijakan yang ditempuh adalah: membangun sistem administrasi dan manajemen pembangunan pertanian yang sesuai dengan azas good governance termasuk didalammya transparansi, akuntabilitas, partisipatif, demokratis, dan bebas kolusi, korupsi, dan nepotisme. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 10

2.2. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2010 merupakan tahun pertama pelaksanaan Renstra Sekretariat Jenderal Periode 2010-2014 dan tahun transisi pelaksanaan Renstra Periode 2005-2009 ke Renstra Periode 2010-2014. Pada tahun 2010 pelaksanaan program dan anggaran pembangunan pertanian mengacu pada Renstra 2005-2009, Sekretariat Jenderal tahun 2010 mengelola kegiatan yang dibiayai dari Program Kepemerintahan Yang Baik, dan Program Kesejahteraan Petani. Karena tahun 2010 merupakan tahun transisi, dimana Renstra Sekretariat Jenderal sudah ditetapkan pada tahun 2010, dan pada saat Renstra Sekretariat Jenderal 2010-2014 ditetapkan, DIPA tahun 2010 sudah terbit, dan bila mengacu kepada Renstra 2010-2014 Sekretariat Jenderal mengelola program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian, maka penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal tahun 2010 masih mengacu pada Renstra Sekretariat Jenderal 2005-2009. Hal ini bisa dilaksanakan karena secara substansi tidak ada perbedaan yang cukup signifikan, kecuali pada nomenklatur dan pengelompokan kegiatan. Penetapan Kinerja adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan Kinerja/ Kesepakatan Kinerja/ Perjanjian Kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki suatu instansi. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, Sekretariat Jenderal menetapkan kinerja yang akan dicapai pada tahun 2010. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi yang akan menjadi penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2010. Penetapan Kinerja Sekretariat Jenderal tahun 2010 melaksanakan dua program utama: (1) program penerapan kepemerintahan yang baik dengan sub program pengelolaan gaji honorarium dan tunjangan, penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, pelayanan publik dan birokrasi. (2) program peningkatan kesejahteraan petani terdiri dari: a) sub program koordinasi dan pembinaan bidang perencanaan, b) sub program koordinasi dan pembinaan bidang organisasi dan kepegawaian, c) sub program koordinasi dan pembinaan bidang keuangan dan perlengkapan, d) sub program koordinasi dan pembinaan bidang hukum dan kehumasan, e) sub program koordinasi dan pembinaan bidang kerjasama luar negeri, f) sub program bidang pelayanan dan dan informasi pertanian, g) sub program bidang pelayanan pembiayaan pertanian, h) sub program bidang pelayanan perizinan dan investasi pertanian, i) sub program bidang pelayanan perlindungan varietas tanaman. Untuk mencapai program dan sasaran ditetapkan target indikator kinerja seperti terlampir. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 11

Kegiatan dalam pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas dan adiministrasi meliputi: 1. Menyusun dan mengkoordinasikan rencana pembangunan pertanian; 2. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kerjasama luar negeri; 3. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan peningkatan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan Kementerian Pertanian; 4. Melaksanakan pembinaan, koordinasi dan penyempurnaan peraturan perundangan termasuk pemberian bantuan hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat; 5. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, dan penyusunan perencanaan pengembangan pegawai serta pengelolaan administrasi kepegawaian Kementerian; 6. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan data dan informasi pertanian serta pengembangan sistem informasi manajemen pertanian; 7. Melaksanakan pembinaan dan pelayanan di bidang perlindungan varietas tanaman dan HKI komoditas pertanian; 8. Melaksanakan pelayanan perizinan dan ivestasi di bidang pertanian; 9. Melaksanakan analisis sosial ekonomi dan kebijakan pembangunan pertanian; 10. Mengembangkan dan memfasilitasi sumber-sumber pembiayaan pembangunan pertanian. Indikator Pencapaian Target Kegiatan adalah: 1. Tersususunnya dan terkoordinasinya rencana pembangunan sistem dan usaha agribisnis, peningkatan ketahanan pangan, dan pemberdayaan masyarakat; 2. Terlaksana dan terkoordinirnya kerjasama luar negeri; 3. Tertatanya kelembagaan birokrasi pertanian; 4. Tersusunnya sistem dan prosedur guna mendukung pengembangan pertanian yang efektif dan efisien; 5. Terlaksananya kegiatan pembinaan, koordinasi dan penyempurnaan peraturan perundangan termasuk pemberian bantuan hukum, dan pelaksanaan hubungan masyarakat; 6. Terbina dan terkoordinasikannya pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan; Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 12

7. Tersusunnya sistem informasi manajemen pertanian; 8. Terlaksananya pembinaan dan pelayanan di bidang perlindungan varietas tanaman dan HKI komoditas pertanian; 9. Terlaksananya pembinaan dan fasilitasi pembiayaan pembangunan pertanian; 10. Terlaksananya pembinaan dan pelayanan perizinan dan ivestasi pembangunan pertanian. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 13

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 3.1. Kriteria Ukuran Keberhasilan Pencapaian Sasaran Gambaran kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 dapat diketahui dari hasil pengukuran kinerja kegiatan dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan antara target dengan capaian. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran keberhasilan tahun 2010 ditetapkan berdasarkan penilaian capaian melalui metode Scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%); (2) berhasil (capaian 80-100%); (3) cukup berhasil (capaian 60-79%); dan (4) kurang berhasil (capaian <60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. 3.2. Pencapaian Sasaran Sekretariat Jenderal Tahun 2010 Sekretariat Jenderal secara formula telah menetapkan indikator pencapaian target sebagai alat ukur keberhasilan. Capaian Indikator Sekretariat Jenderal 2010 No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi % Capaian 1 Meningkatnya pelaksanaan kegiatan Kementerian Pertanian melalui dukungan koordinasi, pembinaan, kerjasama luar negeri dan pelayanan administrasi 1 Persentase dokumen perencanaan yang dapat dilaksanakan Terumuskannya dokumen perencanaan pembangunan pertanian 26 dok 26 100 Terumuskanya dokumen perencanaan anggaran 26 dok 26 100 Terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan 19 dok 19 100 Terlaksananya tertip administrasi dan layanan pimpinan 9 dok 9 100 2 Persentase dokumen di bidang organisasi, ketatalaksanaan yang dapat dilaksanakan, dan prosentase dokuemn kepegawaian yang disusun tepat waktu Tertatanya Kelembagaan & Ketatalaksanaan 6 dok 6 100 Departemen Terbinanya aparatur SDM pertanian 22 dok 22 100 Terlayaninya pegawai dan publik 14 dok 14 100 3 Persentase peningkatan pengelolaan Keuangan dan Perlengkapan yang dilaksanakan Terlaksananya pembangunan/ Pengadaan/Peningkatan 4 paket 4 100 Sarana dan Prasaran Tertipnya administrasi pengelolaan keuangan dan pemberdayaan lembaga 45 dok 45 100 4 Persentase dokumen hukum dan peraturan perundang-undangan di bidang pertanian yang dapat memenuhi kebutuhan dan menjamin kepastian hukum serta presentasi sampainya informasi pembangunan pertanian Terselenggaranya Pengelolaan dan Operasional Pusat 23 dok 23 100 Informasi Agribisnis Tersebarluaskan Informasi program pemb. pert melalui 144 dok 144 100 berbagai media massa secara cepat dan akurat Terpenuhinya Sarana dan Prasarana Biro Hukmas 204 dok 204 100 Terfasilitasinya Hubungan antar lembaga Dep.dan Non 6 dok 6 100 dep. (MPR, DPR, DPD, DPRD dll), pertemuan Bakohumas Terfasilitasinya Pemangku kepentingan & pemberian bantuan hukum 30 dok 30 100 5 Persentase meningkatnya kerjasama luar negeri dalam mendukung pembangunan pertanian baik melalui forum Bilateral, Regional, Multilateral maupun PBB Laporan kerjasama internasional 66 dok 66 100 Dokumen rumusan perencanaan kerja hubungan internasional 4 dok 4 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 14

2 Meningkatnya pelayanan teknis pertanian terkait penyediaan data dan sistem informasi pertanian, perizinan dan investasi pertanian, serta perlindungan varietas tanaman 6 Persentase pelayanan data dan sistem informasi pertanian yang digunakan Dokumen data & informasi pertanian 49 dok 49 100 Dokumen laporan Pembinaan & pengembangan data & 42 dok 42 100 statistik pertanian Dokumen penyusunan & perumusan program dan rencana kerja data & informasi pertanian dan sarana kerja 12 dok 12 100 7 Persentase pnyaluran pembiayaan pertanian yang tepat sasaran Draft RUU Lembaga Pembiayaan Pertanian 1 dok 1 100 PUAP 10,000 desa 10,000 100 terlaksananya sosialisasi & fasilitasi, leaflet KKP-E, 550 org 57800% 105 Pedoman teknis KKP-E 8000 dok 8000 100 8 Persentase perijinan yang diterbitkan untuk usaha pertanian tepat waktu Terlayaninya perizinan 5 dok 5 100 Laporan PNBP & Penatausahaan anggaran 1 dok 1 100 Berkembangnya investasi pertanian 1 dok 1 100 Tertipnya administrasi dan sarana kantor 4 dok 4 100 9 Persentase penertiban hak varietas tanaman yang diterbitkan tepat waktu Terlayaninya permohonan hak perlindungan varietas 90 dok 90 100 tanaman Meningkatnya pelayanan perizinan 15 unit 15 100 Untuk mencapai sasaran Sekretariat Jenderal tahun 2010 tersebut maka perlu melaksanakan program dan kegiatan sebagai berikut: 3.1.1. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik Tahun 2010 Sekretariat Jenderal melaksanakan program penyelenggaraan kepemerintahan yang baik dengan melalui: (1) sub program pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan, (2) sub program penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran, dan sub program pelayanan publik dan birokrasi. Bidang Pengelolaan Gaji, Honorarium dan Tunjangan. Sasaran yang dicapai oleh bidang pengelolaan gaji, honorarium dan tunjangan adalah meningkatnya pelayanan aparatur kepada semua pihak. Untuk mencapai sasaran tersebut dilakukan pengukuran dengan indikator kinerja terbayarnya gaji, honor dan tunjangan pegawai dilingkup Setjen sebanyak 1.655 orang selama 12 bulan yang realisasinya 100% dan 2 laporan, berdasarkan hasil pengukuran kinerja telah tercapai 100%. Bidang Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran, sasaran yang dicapai adalah meningkatnya kelancaran administrasi umum. Untuk mencapai sasaran tersebut diperlukan anggaran sebesar 49 miliar, dan melibatkan seluruh SDM lingkup Sekretariat Jenderal. Indikator output dari kegiatan ini ditargetkan 241 dokumen dan berdasarkan hasil pengukuran kinerja telah terealisasi 100%. Bidang Pelayanan Publik & Birokrasi. Sasaran kegiatan ini adalah meningkatnya pelayanan publik dan birokrasi dengan indikator output berupa layanan publik dan birokrasi sebanyak 827 dokumen. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan telah tercapai 100%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 15

3.1.2. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Untuk mencapai program peningkatan kesejahteraan petani di Sekretariat Jenderal dilaksanakan melalui 2 sub program operasional yaitu: (1) sub program koordinasi dan pembinaan bidang perencanaan, (2) sub program koordinasi dan pembinaan bidang organisasi dan kepegawaian, (3) sub program koordinasi dan pembinaan bidang keuangan dan perlengkapan, (4) sub program koordinasi dan pembinaan bidang hukum dan kehumasan, (5) sub program koordinasi dan pembinaan bidang kerjasama luar negeri, (6) sub program bidang pelayanan data dan informasi pertanian (7) sub program bidang pelayanan pembiayaan pertanian, (8) sub program bidang pelayanan perizinan dan investasi pertanian, (9) sub program bidang pelayanan perlindungan varietas tanaman. 3.1.2.1. Bidang Perencanaan Sub program ini melaksanakan 4 kegiatan yaitu: (1) koordinasi dan pembinaan perencanaan program dan kebijakan pembangunan pertanian, (2) koordinasi dan pembinaan perencanaan anggaran Kementerian Pertanian, (3) koordinasi dan pembinaan pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan, dan (4) pelaksanaan administrasi kegiatan dan layanan pimpinan. Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan tersebut adalah: (1) meningkatnya kualitas rumusan perencanaan pembangunan pertanian, (2) meningkatnya kualitas rumusan perencanaan anggaran, (3) meningkatnya kualitas monitoring, evaluasi dan pelaporan, (4) meningkatnya kualitas tertib administrasi dan layanan pimpinan. Dalam rangka mencapai sasaran tersebut dilakukan pengukuran kegiatan dengan indikator output berupa terumuskannya dokumen perencanaan pembangunan pertanian sebanyak 26 doumen dan 11 unit, terumuskannya dokumen perencanaan anggaran 26 dokumen dan 8 unit, terlaksananya monitoring, evaluasi, dan pelaporan sebanyak 19 dokumen, serta terlaksanya tertib administrasi dan layanan pimpinan sebanyak 9 dokumen. Disamping itu dilaksanakan pula kegiatan pengelolaan Bantuan Sosial (Bansos) Pimpinan Kementerian pertanian dengan anggaran 30 miliar dan dipergunakan untuk memberikan bantuan sarana produksi pertanian kepada masyarakat petani yang sangat membutuhkan. Hasil pengukuran kinerja kegiatan masing-masing indikator telah terealisasi 100% dengan capaian sasaran 100%. 3.1.2.2. Bidang Organisasi Dan Kepegawaian Sub program ini memiliki 3 kegiatan yaitu: (1) pengembangan kelembagaan & penataan ketatalaksanaan, (2) pembinaan dan pengembangan sumberdaya manusia aparatur pertanian, dan (3) peningkatan mutu pelayanan administrasi kepegawaian & Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 16

layanan publik. Output yang dihasilkan berupa dokumen kelembagaan dan penataan ketatalaksanaan sebanyak 20 dokumen, terbinanya aparatur Sumberdaya Manusia pertanian 31 dokumen, terlayaninya pegawai dan publik sebanyak 4 dokumen. Pencapaian sasaran dari masing-masing kegiatan tersebut adalah meningkatnya kualitas kelembagaan dan ketatalaksanaan Kementerian, meningkat dan berkembangnya Sumberdaya manusia aparatur pertanian, meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian dan publik. Hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran telah tercapai 100% dan dalam pelaksanaannya tidak terdapat kendala atau hambatan yang berarti. 3.1.2.3. Bidang Keuangan dan Perlengkapan Bidang ini melaksanakan 2 kegiatan yaitu: (1) pembangunan/pengadaan/ peningkatan sarana dan prasarana, dan (2) fasilitasi administrasi pengelolaan keuangan dan pemberdayaan lembaga. Indikator kinerja kegiatan output dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah terlaksananya pembangunan/pengadaan/ peningkatan sarana dan prasarana, serta tertibnya administrasi pengelolaan keuangan dan pemberdayaan lembaga. Sasaran yang dicapai dari masing-masing kegiatan tersebut adalah meningkatnya layanan informasi untuk pengembangan agribisnis, dan meningkatnya tertib administrasi dan lembaga. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran dari masing-masing indikator kinerja kegiatan telah tercapai 100% dan dalam pelaksanaannya tidak terdapat kendala atau hambatan yang berarti. 3.1.2.4. Bidang Hukum Dan Kehumasan Sub program ini memiliki 5 kegiatan yaitu: (1) pembinaan dan pengembangan pemanfaatan data dan informasi, (2) penyelenggaraan/pembinaan informasi publik, (3) peningkatan fasilitas pelayanan umum dan operasional, (4) kerjasama antar instansi pemerintah/swasta/lembaga, dan (5) pelayanan bantuan hukum. Output yang dihasilkan berupa terselenggaranya pengelolaan dan operasional pusat informasi agribisnis 23 dokumen, tersebarluaskanya informasi program pembangunan pertanian melalui berbagai media massa secara cepat dan akurat 144 dokumen, terpenuhinya sarana dan prasarana biro hukmas 204 dokumen, terfasilitasinya hubungan antar lembaga Kementerian dan non Kementerian (MPR, DPR, DPD, DPRD, dll) pertemuan Bakohumas 6 dokumen, serta terfasilitasinya pemangku kepentingan dan pemberian bantuan hukum 30 dokumen. Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal Tahun 2010 17