REVITALISASI KAWASAN PASAR IKAN SUNDA KELAPA SEBAGAI KAWASAN WISATA BAHARI DI JAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Konsep Perancangan dari 5 Elemen Kawasan. berdasarkan Teori Kevin Lynch menyimpulkan bahwa dari 5 elemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kota Jakarta adalah kota yang berkembang dan memiliki banyak sejarah

5 elements IMAGES OF THE CITY ( KEVIN A. LYNCH )

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

REVITALISASI KAWASAN PETAK SEMBILAN GLODOK SEBAGAI TEMPAT WISATA KEBUDAYAAN CINA DI JAKARTA

REVITALISASI PASAR TRADISIONAL JATINEGARA DENGAN MENGHUBUNGKAN JALUR TRANSPORTASI KOTA

Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri.

PASAR IKAN DAN PASAR FESTIVAL IKAN DI SUNDA KELAPA

PEREMAJAAN KAWASAN PEMUKIMAN KUMUH DENGAN IMPLEMENTASI TEORI KEVIN LYNCH DI KLENDER

TINJAUAN PUSTAKA Lanskap Kampus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

TEORI PERANCANGAN KOTA. Pengantar Perancangan Perkotaan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Dari Menggunakan Teori Kevin Lynch. Berdasarkan hasil analisa dari data dan hasil survey wawancara yang

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perencanaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta Timur, disebut Jatinegara Kaum karena di sana terdapat kaum, dimana

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

PENATAAN KORIDOR JALAN PASAR BARU JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

RENCANA PENATAAN LANSKAP PEMUKIMAN TRADISIONAL

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

PENERAPAN KONSEP THE IMAGE OF THE CITY PADA BANGUNAN PASAR SENEN JAKARTA

1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

6.3 Hasil Perubahan Elemen Kawasan

Kajian Karakteristik Fisik Kawasan Komersial Pusat Kota

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang Menurut sejarah yang diceritakan K.R.T. Darmodipuro, dahulu di tepi sungai

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

3. Pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung (Homestay/Resort Wisata), dengan kriteria desain : a) Lokasi Homestay pada umumnya terpisah dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Sumber : BAPEDDA Surakarta

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan merupakan paparan deskriptif mengenai langkah-langkah di dalam

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Belanda pada tahun 1619 yang dipimpin oleh Jan Pieterzoon Coen.

PRILAKU SPASIAL (BEHAVIOUR ENVIRONMENT) PRILAKU SPASIAL PERASAAN TENTANG TEMPAT (SENSE OF PLACE) TERITORIALITAS (TERRITORIALITY)

BAB 2 LANDASAN TEORI. kembali adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

Teori lokasi (Place Theory) Mata Kuliah Arsitektur Kota. Teori Urban Desain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Lampiran 1. Peta Infrastruktur yang Sudah Dimiliki UI dan akan Dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

BAB III TINJAUAN KEBIJAKAN DAN KONDISI EKSISTING ELEMEN RANCANG KOTA KORIDOR JALAN JENDERAL SUDIRMAN PERKOTAAN TOBOALI

Pengkaj ian Teori 8

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

STUDI CITRA KOTA JAYAPURA

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibahas dalam tesis ini. 1 Subkawasan Arjuna pada RTRW kota Bandung tahun merupakan kawasan Arjuna

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PENGEMBANGAN WISATA GOA GONG Di PACITAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Tinjauan Teori BAB 3 : Metodologi Penelitian BAB 4 : Hasil dan Pembahasan BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DESAIN BERDASARKAN RISET PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN PESISIR KECAMATAN LIMA PULUH KOTA PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I SHARPEN YOUR POINT OF VIEW. Pelaksanaan PA6 ini dimulai dari tema besar arsitektur muka air, Riverfront

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id

Bab 4 ANALISA & PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. merupakan Upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan terlebih dulu

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS

PERENCANAAN BLOK PLAN

HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

REVITALISASI KAWASAN PASAR IKAN LUAR BATANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

KAJIAN WATERFRONT DI SEMARANG (Studi Kasus : Sungai Banjir Kanal Barat)

ARTIKEL PUBLIKASI PENGEMBANGAN KAWASAN KAMPUS UMS SEBAGAI DESTINASI WISATA KREATIF BERBASIS EDUKASI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB III METODE PERANCANGAN. untuk mencapai tujuan penelitian dilaksanakan untuk menemukan,

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

Transkripsi:

REVITALISASI KAWASAN PASAR IKAN SUNDA KELAPA SEBAGAI KAWASAN WISATA BAHARI DI JAKARTA Sukoco Darmawan, Nina Nurdiani, Widya Katarina JurusanArsitektur, Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No. 9 Jakarta Barat 11480 Telp (62-21) 534 5830, Email : darmawan.koco@gmail.com ABSTRACT Pasar Ikan area deteriorated physical form of buildings and the image area is therefore necessary to study related revitalization Pasar Ikan area. The research objective is to restore the image of the Pasar Ikan area has been lost by the theory of Kevin Lynch. The research method used was a qualitative method to identify the condition of the Pasar Ikan area data collection techniques with interviews and field survey,. Analysis begins with research about the conditions identified by the theory of Kevin Lynch. Then compare the findings with interviews from informants. The comparison showed no difference in assessment of the condition and potential of the Pasar Ikan area that needs to be improved and maintained elements. Conclusion of the study is an improved element in the form of district elements, nodes, and paths, while the elements are retained in the form of landmarks and edges. Revitalization of the 5 elements is done to improve the image or the image of the Pasar Ikan area as marine tourism area. (SD) Keywords: Pasar Ikan Area, Revitalization,, Marine Tourism ABSTRAK Kawasan Pasar Ikan mengalami kemunduran bentuk fisik bangunan maupun citra kawasan oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terkait revitaliasi Kawasan Pasar Ikan. Tujuan penelitian adalah untuk mengembalikan citra Kawasan Pasar Ikan yang sudah hilang berdasarkan teori Kevin Lynch. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif untuk mengindentifikasikan kondisi Area Pasar Ikan dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara dan survey lapangan,. Analisis penelitian dimulai dengan mengindentifikasikan kondisi sekitar berdasarkan teori Kevin Lynch. Kemudian membandingkan hasil temuan dengan hasil wawancara dari nara sumber. Perbandingan tersebut menunjukan ada perbedaan penilaian terhadap kondisi dan potensi kawasan Pasar Ikan sehingga perlu adanya elemen yang ditingkatkan maupun dipertahankan. Kesimpulan hasil penelitian adalah elemen yang ditingkatkan berupa elemen distrik, nodes, dan path, sedangkan yang dipertahankan berupa elemen landmark dan edges. Revitalisasi terhadap 5 elemen tersebut dilakukan untuk meningkatkan image atau citra kawasan Pasar Ikan sebagai kawasan wisata bahari. (SD) Kata Kunci : Kawasan Pasar Ikan, Revitalisasi, Wisata Bahari 1

PENDAHULUAN Kota Jakarta adalah kota yang berkembang dan memiliki banyak sejarah di dalamnya. Sejarah kawasan dapat menjadi sebuah karakteristik tersendiri bagi suatu kawasan yang tidak dijumpai di kawasan lainnya. Seiring berjalannya waktu, sejarah dapat memudar sehingga karakteristik kawasan tidak lagi menjadi penting atau menurun citra atau kualitas fisiknya. Kehilangan karakteristik kawasan dan lambat laun menjadi semakin hilang menjadikan suatu kawasan menjadi tidak tertata dengan baik dan kehilangan kekuatannya kembali. Perlunya sebuah bentuk tindakan pengembalian spirit yang ada di dalam sebuah kota sehingga menjadi bugar kembali. Pendekatan revitalisasi menjadi pilihan untuk meningkatkan nilai kawasan yang menurun atau memudar. Salah satu kawasan di Jakarta yang perlu dilakukan revitalisasi adalah kawasan Pasar Ikan Sunda Kelapa. Kawasan tersebut sudah menurun citranya dan penataan ruang yang sudah tidak baik lagi. Untuk itu kawasan ini dapat diberikan vitalitas baru demi meningkatkan kembali vitalitas yang pada awalnya pernah ada di kawasan tersebut, namun telah memudar saat ini. Hal in yang menjadikan sebuah dasar alasan pentingnya melakukan upaya revitalisasi. Pada perkembangan kawasan Pasar Ikan Sunda Kelapa, pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok, dengan segala kelebihannya, berdampak pada penurunan nilai di Pelabuhan Sunda Kelapa termasuk Kawasan Pasar Ikan mulai ditinggalkan dan dari hari ke hari. Permasalahan penurunan citra dari kawasan Pasar Ikan Sunda Kelapa ini menjadi dasar untuk merancang kawasan Pasar Ikan yang berbasis konsep revitalisasi sehingga citra dulu yang pernah ada kembali menjadi citra yang dikenal banyak orang. Kawasan Pasar Ikan ini diharapkan akan menjadi pasar yang dapat meningkatkan kembali perekonomian di kawasan sekitar, sekaligus menjadi tempat wisata dan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya menarik untuk dikunjungi. Teori yang digunakan dalam penelitian pada kawasan Pasar Ikan adalah teory Kevin Lynch dari buku The Image of The City. Citra fisik sebuah kota atau sebuah kawasan dapat dilihat dan diklasifikasikan ke dalam lima jenis elemen: paths, edges, districts, nodes, dan landmarks. Unsur-unsur ini dapat didefinisikan sebagai berikut. Paths ini akan terdiri dari eksternal akses dan internal akses, yaitu jalan-jalan penghubung antar fungsi wilayah dengan wilayah lain yang lebih luas. Jaringan jalan adalah pengikat dalam suatu kawasan, yang merupakan suatu tindakan dimana kita menyatukan semua aktivitas dan menghasilkan bentuk fisik suatu kawasan. Bagi banyak orang ada unsur dominan dalam citra mereka, orang mengamati kondisi sekitar sambil bergerak melalui jalan tersebut, dan sepanjang jalur ini unsur-unsur lingkungan lainnya yang diatur dan terkait satu sama lain. Nodes merupakan pertemuan antara beberapa jalan/lorong yang ada di kota, sehingga membentuk suatu ruang tersendiri. Masing-masing simpul memiliki ciri yang berbeda, baik bentukan ruangnya maupun pola aktivitas umum yang terjadi. Biasanya bangunan yang berada pada simpul tersebut sering dirancang secara khusus untuk memberikan citra tertentu atau identitas ruang. Nodes merupakan suatu pusat kegiatan fungsional dimana disini terjadi suatu pusat inti / core region dimana penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidup semuanya bertumpu di nodes. Nodes ini juga juga melayani penduduk di sekitar wilayahnya. Distrik merupakan area-area kawasan dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan district memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola, dan wujudnya) serta khas pula dalam batasnya, dimana orang merasa harus mengakhiri atau memulainya. Area tersebut memiliki beberapa guna tertentu dan terlihat dari dalam, dan juga dapat terlihat dari luar. Suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan memberikan citra yang sama. Daerah atau zona zona ini dapat dicontohkan sebagai tempat utama dari perdagangan, hiburan-hiburan dan area lainnya. Suatu kawasan perlu adanya kejelasan dalam pembagian zona-zona wilayah tertentu. Landmarks merupakan citra suatu kawasan dimana memberikan suatu kesan terhadap kota tersebut. Bangunan yang memberikan citra tertentu, sehingga mudah dikenal dan diingat dan dapat juga memberikan orientasi bagi orang dan kendaraan untuk bersirkulasi. Landmarks merupakan ciri khas terhadap suatu wilayah sehingga mudah dalam mengenal orientasi daerah tersebut oleh pengunjung. Edges merupakan massa-massa bangunan yang membentuk dan membatasi suatu ruang di dalam kawasan. Ruang yang terbentuk tergantung kepada kepejalan dan ketinggian massa. Daerah perbatasan biasanya terdiri dari lahan tidak terbangun. Adalah elemen linear yang tidak dipakai/ dianggap sebagai path. Edge berada pada batas antara dua kawasan tertentu dan berfungsi sebagai pemutus linear (misalnya pantai, tembok, batasan antara lintasan kereta api, topografi, dan sebagainya). 2

METODE PENELITIAN Penelitian revitalisasi pada Kawasan Pasar Ikan menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang Pengambilan data dilakukan dengan 3 cara yaitu studi literatur, survey lapangan, dan juga wawancara, Analisa data dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dan hasil survey. Teori Kevin Lynch digunakan untuk membanding hasil survey dan wawancara. Perbandingan akan menghasilkan suatu kesimpulan sehingga menjadi panduan perancangan. Teori Kevin Lynch digunakan untuk membanding hasil survey dan wawancara. Perbandingan tersebut digunakan untuk menentukan apakah elemen perlu dipertahankan atau ditingkatkan guna meningkatan citra kawasan. HASIL DAN BAHASAN Dalam kawasan Pasar Ikan, beberapa aspek lingkungan sangat mempengaruhi dalam mendesain kawasan untuk menjawab permasalahan yang ada. Aspek lingkungan ini dikaitkan dengan 5 elemen Teori Kevin Lynch yaitu Path, Distrik, Nodes, Landmark, dan Edges yang dapat membantu mengarahkan desain agar dapat meningkatkan citra kawasan Pasar Ikan yang sudah memudar. Beberapa aspek lingkungan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: Elemen Path Analisa Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki Berdasarkan hasil analisa elemen path perlu ditingkatkan agar kawasan Pasar Ikan menjadi lebih baik. Dari hasil survey pada kawasan Pasar Ikan hanya terdapat 1 jalur jalan culdesac yang ada pada kawasan tersebut. Jalan ini menyebabkan kawasan yang berada di bagian dalam tidak dapat terakomodasi dengan baik, kendaraan atau pejalan kaki sulit untuk melalui jalan tersebut. Untuk itu perlu adanya jalur tambahan baik kendaraan maupun pejalan kaki untuk menuju ke bagian dalam kawasan. Selain itu jalur baru akan ditambahan juga untuk menghidupkan pelelangan yang sudah mati. (Gambar 1) Gambar 1. Jalur Sirkulasi Kendaraan dan Pejalan Kaki Dengan adanya penambahan jalan (jalur biru) maka setiap wilayah pada kawasan pasar ikan akan memilki akomodasi jalan dan lebih memudahkan kendaraan untuk menuju wilayah yang ingin dituju, sehingga tidak adanya lagi wilayah yang mati di dalam kawasan Pasar Ikan Pada Kawasan Pasar Ikan terdapat berbagai kebutuhan fungsi antara lain fungsi yang diperuntukan untuk penduduk, pengunjung maupun pedagang. Hal ini yang perlu diperhatikan agar kegiatan antara satu dengan yang lain tidak saling mengganggu, untuk itu perlu adanya pembagian sirkulasi antara pengunjung wisata maupun penduduk. Pembagian tersebut dapat berupa pembagian 3

secara imajiner yang terlihat dari pembagian jalan primer, sekunder maupun tersier. Adapun yang bukan pembagian imajiner dapat diperlihatkan dari palang penunjuk arah dan signage lainnya di setiap persimpangan. (Gambar 2) Gambar 2. Sketsa Desain Jalur Kawasan Elemen Distrik Zona Pembagian Fungsi Pembagian zona di dalam kawasan pasar ikan tidaklah teratur dan cenderung kumuh dan tidak tertata. Percampuran antara zona komersil dan hunian seakan bergabung menjadi satu dan tidak memiliki perbedaan wilayah terutama pada wilayah Utara kawasan pasar ikan. Untuk itulah perlu adanya pembagian fungsi kegiatan, antara lain zona dibagi menjadi 4 pokok bagian besar yaitu zona museum, komersil hunian, komersil dan juga pariwisata Pembagian zona yang telah direncanakan mampu menata kembali kawasan pasar ikan yang dulunya tidak tertata dengan baik. Sehingga kawasan ini dapat menjadi kawasan yang berkembang baik dari segi komersil maupun dalam hal pariwisata. 4 Gambar 3. Pembagian Zona Fungsi Detail

Dalam 4 zona utama dapat dibagi lagi menjadi beberapa kegiatan fungsi antara lain zona hunian flat komersil, foodcourt, kios, area terbuka hijau, pelelangan, kios pernak pernik dan museum Bahari. Zona yang telah dibagi dapat memisahkan beberapa kegiatan sehingga tidak bercampur dan tidak mengganggu kegiatan sekitar. Kombinasi penempatan ruang juga dapat saling membantu contohnya, antara area terbuka hijau dengan area foodcourt. Hal ini dapat membantu menarik daya kunjungan masyarakat. Area Terbuka Hijau Area Terbuka Hijau sangat penting di dalam sebuah kawasan khususnya di ibukota ini, dikarenakan polusi udara yang semakin mengganggu aktifitas masyarakat. Pada Kawasan Pasar Ikan, sama sekali tidak terdapat area terbuka hijau sehingga citra kumuh pun semakin mengarah ke kawasan ini. Dengan menggunakan teori figure ground maka akan terlihat area terbuka maupun yang terbangun. Solusi desain untuk kawasan pasar ikan adalah memrencanakan adanya area terbuka hijau selain untuk menambah keasrian lingkungan, area terbuka hijau dapat dijadikan tempat berkumpul maupun area wisata. Seluruh area kawasan pasar ikan pun akan ditanami pohon-pohon dibeberapa titik Gambar 4. Area Terbuka Hijau Pada perancangan area terbuka untuk kawasan pasar ikan penghijauan akan tersebar di sepanjang jalan kawasan baik jalur kendaraan maupun pejalan kaki. Penghijauan dilakukan untuk meningkatkan suasana nyaman pada kawasan. Selain itu dapat mengurangi suhu udara yang panas pada kawasan. Elemen Nodes Analisa View ke Luar Pada elemen nodes disimpulkan bahwa perlu adanya peningkatan pada elemen tersebut, Untuk menciptakan nodes pada kawasan ini, perlu adanya tempat yang berpotensi untuk menjadi tempat berkumpul. Pada Kawasan Pasar Ikan memiliki potensi view yang sangat baik. Terlebih lagi view yang ditawarkan adalah pemandangan lautan yang terdapat kapal yang berlabuh di tepian daratan. Dengan adany potensi ini dapat dijadikan tempat berkumpul. Berikut ini merupakan potensi view yang ada pada kawasan pasar ikan. 5

Gambar 5. Sketsa Potensi View Sumber : Hasil Olahan Pribadi Tahun 2013 Potensi ini dapat dimanfaatkan menjadi tempat pariwisata maupun tempat berkumpul (nodes) yang sebelumnya tidak ada di dalam kawasan ini. Selain menjadi tempat pariwisata, area ini juga dapat dijadikan tempat foudcourt makanan bahari ataupun makanan tradisional lainnya. Dengan adanya potensi seperti ini kawasan pasar ikan akan dapat hidup kembali dan citra yang hilang akan kembali ada. Elemen Landmark Analisa Aspek Bangunan Berdasarkan hasil indentifikasi yang telah dilakukan, elemen landmark perlu dipertahankan dan tidak memiliki banyak perubahan dan perancangan di dalamnya. Dalam hal ini yang menjadi landmark kawasan Pasar Ikan adalah Museum Bahari, dapat menjadi sebuah pedoman bagi bangunan sekitarnya seperti bentuk dan bentuk gubahan massanya. Namun gaya bangunan akan disesuaikan dengan konsep bangunan yang ada yang umumnya bergaya arsitektur kolonial. 6 Gambar 6. Desain Batas Kawasan

Elemen Edges Analisa Batas Kawasan Batas wilayah pada Kawasan Pasar Ikan sudah jelas namun dalam perencanaan desain ini perlu adanya kejelasan yang lebih untuk membatasi bagian-bagian pada kawasan ini. Berdasarkan hasil indentifikasi yang telah dilakukan, untuk elemen edges perlu dipertahankan dan tidak memiliki banyak perubahan dan perancangan di dalamnya. Berikut ini merupakan desain untuk batas-batas wilayah yang memiliki kegunaannya masing-masing. Gambar 7. Potensi View Kawasan SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis terhadap 5 elemen kawasan maka elemen yang dipertahankan landmark dan edges, dan elemen yang ditingkatkan path, distrik, dan nodes. Usulan perancangan dan penataan kawasan Pasar Ikan adalah dengan menambah jalur baru yang digunakan untuk mengakses seluruh area kawasan pasar ikan, baik area pelelangan maupun area utara kawasan. Penambahan jalur khusus penduduk untuk memisahkan antar kegiatan penduduk dengan pengunjung pasar. Perancangan area baru yaitu area pariwisata yang berguna untuk menarik para pengunjung sehingga dapat menghidupkan kembali citra kawasan. Selain itu penataan zona kawasan yang lebih baik, sehingga area terbuka maupun kegiatan tidak saling mengganggu. Area wisata tersebut dapat berupa nodes yang menjadi pusat berkumpul atau kegiatan seperti foodcourt, area wisata, area terbuka hijau dan lain-lain. Bangunan yang dipertahankan adalah pelelangan dan bangunan konservasi yang direvitalisasi dengan memasukan fungsi baru, yang digunakan sebagai information center yang berfungsi sebagai tempat masuk pengunjung memberikan informasi tentang sejarah pasar ikan. Perancangan gaya bangunan pada kawasan bergaya bangunan colonial sehingga suasana kota lama dapat tercipta dan dapat menarik para pengunjung. 7

REFERENSI Catanese, A,J. (1995). Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga. Canniffe, E. (2000). Urban Ethic. Routledge. Kuswartojo, T. (2000). Perumahan dan Pemukiman di Indonesia. Bandung: ITB. Lynch, K. (1994). The Image of The City. Publication of The Joint Center for Urban Studies. RIWAYAT PENULIS Sukoco lahir di kota Jakarta pada tanggal 6 Mei 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Arsitektur pada tahun 2013. 8