UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM DAN MENGURANGI PENCEMARAN DI DESA ROWO INDAH KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

PENGOLAHAN PUPUK PADAT DAN CAIR OLEH PUSAT INOVASI AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan ISSN: Vol. 2 No. 1 Tahun 2017 PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK DI KELOMPOK PETERNAK MAULAFA

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

PENERAPAN IPTEKS. Pemanfaatan Limbah Usaha Pemotongan Ayam dan Pertanian Untuk Penyediaan Pupuk Organik Cair dan Produksi Tanaman Organik

BAB I. PENDAHULUAN 1.2 Analisis Situasi Mitra pupuk organik.

PEMANFAATAN KOTORAN KAMBING PADA BUDIDAYA TANAMAN BUAH DALAM POT UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peternakan puyuh merupakan suatu kegiatan usaha di bidang budidaya

BAB I PENDAHULUAN. limbah, mulai dari limbah industri makanan hingga industri furnitur yang

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan perkebunan ataupun pabrik biji kopi yang jika tidak dimanfaatkan akan

Pemanfaatan dan Pengolahan Pupuk Organik Dari Limbah Tanaman Jagung Dan Kulit Coklat

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

LAPORAN AKHIR PRODUKSI KOMPOS

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

SYLABUS MATA KULIAH PERTANIAN ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI

CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO

PELESTARIAN LINGKUNGAN MELALUI TATAJER

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas

BAB I PENDAHULUAN. banyak dapat diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat untuk. pertanian yang dapat memberikan unsur hara dalam tanah.

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. Hal tersebut menjadi masalah yang perlu diupayakan melalui. terurai menjadi bahan anorganik yang siap diserap oleh tanaman.

I. PENDAHULUAN. Larutan Mikroorganisme Lokal (MOL ) terbuat dari bahan-bahan alami,

BAB 1 PENDAHULUAN. tanah, mengandung unsur-unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Akan

EFEKTIFITAS MIKROORGANISME (EM) PADA PERTUMBUHAN TANAMAN GELOMBANG CINTA (Anthurium Plowmanii) DENGAN MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN KOMPOS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Majalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Jurnal Al-Ikhlas ISSN : Volume 3 Nomor 1, Oktober 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

Ditulis oleh Didik Yusuf Selasa, 02 November :36 - Update Terakhir Jumat, 19 November :10

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

VERMIKOMPOS (Kompos Cacing Tanah) PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN RAMAH LINGKUNGAN

IMPLEMENTASI BIOFERMENTASI EFFECTIVE MICROORGANISM DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN TANAMAN

Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertanian Organik

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA DALAM PEMBUATAN PUPUK BOKASHI DI KELURAHAN TUAH KARYA, KECAMATAN TAMPAN, PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. lainnya, baik dalam bentuk mentah ataupun setengah jadi. Produk-produk hasil

By : ilmuikan.com. Cara Gampang Budidaya Belut

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjadi peningkatan produksi tanaman (Syekfani,2000). Pupuk

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan-bahan makhluk hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah. yang merupakan kumpulan dari pelepah yang satu dengan yang lain. Bawang

S U N A R D I A

I. PENDAHULUAN. sekali limbah khususnya limbah organik. Limbah organik yang berbentuk padat

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut serta tidak memiliki atau sedikit sekali nilai ekonominya (Sudiarto,

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH PUPUK KOTORAN SAPI. Seno Darmanto 1

SAHABAT BRILLIANT PROGRAM KEMANDIRIAN EKONOMI KREATIF SEKTOR PETERNAKAN DAN PERTANIAN TERPADU BIDANG USAHA

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012 luas perkebunan kakao di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Medan, November 2010 Ketua peneliti, Luthfi Aziz Mahmud Siregar, SP, MSc, PhD

BAB I PENDAHULUAN. ditanggung alam karena keberadaan sampah. Sampah merupakan masalah yang

PENDAHULUAN. bahan pakan hijauan yang sangat diperlukan dan besar manfaatnya bagi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai sumber pencemaran. Limbah tersebut dapat berupa bahan organik dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sangat berperan penting sebagai sumber asupan gizi yang dibutuhkan

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri makanan. Tidak

I. PENDAHULUAN. sejak diterapkannya revolusi hijau ( ) menimbulkan dampak negatif yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khairunisa Sidik,2013

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

PENGARUH PENAMBAHAN EM4 DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA KAMBING MODERN DENGAN TEKNIK FERMENTASI PAKAN DI BIDANG PETERNAKAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

cair (Djarwati et al., 1993) dan 0,114 ton onggok (Chardialani, 2008). Ciptadi dan

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

PEMBUATAN BIOEKSTRAK DARI SAYURAN DAN BUAH-BUAHAN UNTUK MEMPERCEPAT PENGHANCURAN SAMPAH DAUN

BAB I PENDAHULUAN. Padi hitam (Oryza sativa L ) merupakan varietas lokal Indonesia yang

Transkripsi:

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK AYAM DAN MENGURANGI PENCEMARAN DI DESA ROWO INDAH KECAMATAN AJUNG KABUPATEN JEMBER Gatot Subroto, Sundahri dan Hidayat B. Setyawan Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jember Kontak person : gatotsubrotomp@yahoo.com ABSTRAK Program IbM ini ditujukan untuk meningkatkan pendapatan peternak ayam dan mengurangi pencemaran udara yang ditimbulkan peternakan ayam di Desa Rowo Indah, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember yang keberadaannya di tengah-tengah pemukiman penduduk. Untuk merealisasikan program ini dilakukan melaui program penyuluhan, pelatihan dan percontohan baik kepada peternak maupun petani sekitarnya sebagai calon pengguna pupuk yang dihasilkan. Hasil program pengabdian ini menunjukkan bahwa penggunaan zeolit dapat menekan bau kotoran ayam di kandang sebesar 25%. Hal ini dapat berdampak pula terhadap penurunan kematian dan jumlah ayam yang sakit sebesar 10% akibat amoniak yang dihasilkan yang berpengaruh terhadap kesehatan ayam. Selain itu, zeolit ini mampu meningkatkan nilai ekonomis kotoran ayam setelah dijadikan pupuk melalui proses fermentasi yang dilalukan di dalam alat dekomposer (hibah) yang berfungsi pula sebagai pencampur kotoran selama proses fermentasi. Hasil demoplot yang dilakukan menunjukkan bahwa pupuk yang dihasilkan dapat meningkatkan pertumbuhan padi yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman padi yang tidak dipupuk dengan Toralit tersebut baik di pembibitan maupun pertanaman. Key words: pupuk, kotoran ayam, zeolit LATAR BELAKANG Peternakan ayam di Jember yang menjadi mitra dalam pengabdian ini mungkin pula dialami peternak daerah lain yang penuh dengan masalah karena banyaknya kandang ayam yang didirikan di dekat pemukiman penduduk sebagai akibat pendirian usaha ini tidak didahului oleh audit atau analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Jika persyaratan ini dijalankan, tetap tidak akan menyelesaikan masalah tetapi justru akan membunuh sektor peternakan ini karena pada umumnya peternak ayam berasal dari golongan ekonomi lemah yang sudah jelas tidak akan mampu untuk membiayainya. Oleh karena itu, harus ada sebuah terobosan baru agar usaha tersebut pencemaran lingkungan akibat bau yang ditimbulkan dapat diminimalisasi dan kotoran yang dihasilkan dapat diolah menjadi pupuk komersial sehingga dapat meningkatkan pendapatan peternak.

TARGET DAN LUARAN Target luaran program ini berupa: 1) metode menghilangkan/mengurangi bau kotoran ayam agar tidak menimbukan pencemaran udara yang dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan peternak dan tetangga di sekitarnya serta kesehatan ternak itu sendiri yang dituangkan dalam bentuk laporan, 2) pupuk granular (biofertilizer) berbahan dasar kotoran ayam, sekam dan zeolit serta mikroorganisme yang menguntungkan dengan kelebihan (keunikan) yang dimilikinya, yaitu unsur haranya tidak mudah hilang akibat pencucian, disamping akan memberikan kesuburan kimiawi, biologi dan fisika bagi tanah, (3) alat dokomposer pembuatan pupuk, dan artikel ilmiah/popular. METODE PELAKSANAAN Metode pelaksanaan yang telah digunakan dalam kegiatan ini agar dapat merealisasikan tujuan program, meliputi: survey, pelatihan dan demoplot di desa Rowo Indah, kecamatan Ajung, kabupaten Jember tepatnya di kandang ayam milik Ghozali dan demoplot milik seorang petani di sekitarnya. HASIL YANG DICAPAI Pengabdian pada masyarakat ini meliputi beberapa tahap, yaitu: berupa persiapan, penyuluhan, praktek pengaplikasian zeolit, pembuatan kompos termasuk pembuatan alat dan penerapan dalam pertanian, yaitu aplikasi pada tanaman padi. Proses pembuatan alat pencampur zeolit dan kotoran ayam sekaligus sebagai alat pembuat kompos dilakukan di Desa Gumelar, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember, pada perusahaan perakitan peralatan sedang milik bapak Iyon. Adapun bentuk alat tersebut sebagaimana dalam Gambar 1 berikut. 2

Gambar 1. Alat Dekomposer pada Pembuatan Pupuk Biofertilizer Untuk mencapai tujuan di atas maka materi atau teori yang diberikan dalam pelatihan (Gambar 2) meliputi: (1) Potensi, problematika dan solusinya dalam beternak ayam yang ramah lingkungan. (2) Menajemen pengolahan limbah kotoran ayam dan pemanfaatan zeolit untuk mengurangi bau kotoran ayam sekaligus untuk meningkatkan hasil ternak. (3) Teknologi pembuatan pupuk organik dan penerapannya untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang berkualitas. (4) Teknik pembuatan dan penggunaan alat dekomposer (5) Manajemen pemasaran pupuk dan hasil ternak Gambar 2. Pemberian Materi Penyuluhan Paktek pengabdian (Gambar 3) diberikan pada para peserta untuk menerapkan materi yang telah diberikan dalam pelatihan, yaitu tentang: 3

(1) Aplikasi zeolit pada pakan dan kotoran ternak untuk mengurangi bau sekaligus untuk meningkatkan hasil ternak. (2) Teknik pembuatan pupuk dari kotoran ayam untuk meningkatkan nilai ekonomis kotoran. (3) Aplikasi pupuk yang terbuat dari kotoran ayam untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman. (4) Pembuatan alat dekomposer pembuatan pupuk Gambar 3. Praktek atau Demoplot Setelah dilakukan aplikasi zeolit di lantai dasar kandang yang di bawahnya juga diberi sekam sebagaimana biasa dilakukan peternak maka bau kotoran dalam lebih ditekan. Hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa bau yang dihasilkan kotoran ayam relatif dapat ditekan sebesar 25% dan tingkat kematian dan jumlah ayam yang sakit dapat ditekan sebanyak 10% lebih sedikit dibandingkan dengan sebelumnya. Setelah ayam dipanen, kotoran ayam juga diambil dan dimasukkan dalam alat dekomposer yang dicampur dengan larutan yang mengandung EM4. Setelah difermentasi selama 1-2 minggu maka pupuk kandang tersebut sudah dianggap masak. Selanjutnya pupuk tersebut dipacking dan diberi nama pupuk Toralit (kotoran ayam berzeolit) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. Packaging Pupuk Toralit Untuk membuktikan manfaat pupuk tersebut kepada petani maka dilakukan demoplot di lahan petani. Pupuk tersebut diaplikasikan pada tanaman padi dan diamati hanya pada fase pertumbuhan saja baik di pembibitan maupun di pertanaman sebagaimana ditujukkan dalam Gambar 5-6. Pemberian pupuk dilakukan sebelum tanam dan sebelum masa berbunga sebanyak 20 g/tanaman. 4

Gambar 5. Pembibitan tanaman padi antara bibit yang tidak dan diberi Toralit Pada bibit yang diberi Toralit di pembibitan tampak bahwa tinggi bibit dan kadar klorofil daun jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit yang tidak diaplikasikan dengan Toralit (kontrol). Demikian pula halnya dengan tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah anakan yang terbentuk relatif lebih baik pada tanaman yang diapplikasikan dengan pupuk Toralit. Gambar 6. Pertanaman padi antara yang tidak dan diaplikasikan Toralit KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa program pengabdian ini telah: (1) menghasilkan produk berupa pupuk yang diberi nama Toralit yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman baik di pembibitan maupun di pertanaman yang berpotensi meningkatkan pendapatan peternak ayam; (2) zeolit yang diberikan dapat mengurangi bau yang dapat mencemari lingkungan hidup sekitar kandang dan dapat mengurangi kematian dan jumlah ayam yang sakit; serta (3) menghasilkan alat dekomposer yang juga berfungsi sebagai alat pencampur kotoran selama proses fermentasi. Sedangkan saran sebagai tindak lanjut dari program pengabdian ini, agar pupuk yang dihasilkan lebih berdaya guna maka diperlukan upaya tambahan agar dalam pupuk juga mengandung hormon pertumbuhan alami yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman. UCAPAN TERIMA KASIH Pelaksana pengabdian ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DP2M atas pemberian hibanya untuk membiayai program ini yang direalisasikan dalam 5

surat keputusan Rektor Universitas Jember nomor : 575/UN25.3.2/PM/2015 Tanggal 30 Maret 2015. 6