BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan persalinan adalah suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan seksual merupakan kebutuhan manusia sejalan dengan tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada awal kehamilan (trimester pertama), seperti berakhirnya

BAB 1 PENDAHULUAN. persalinan. Selama proses tersebut seorang ibu akan mengalami berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB II TINJAUAN TEORI

Volume 2 / Nomor 2 / November 2015 ISSN : DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI MASA PERSALINAN DI DESA JOHO KABUPATEN SUKOHARJO

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. simbol terjadinya transisi ke arah kedewasaan (Zajicek, dalam Strong dan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menambah intensitas emosi dan tekanan-tekanan batin pada

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan merupakan peristiwa penting bagi wanita, dimana seorang wanita akan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

SKRIPSI. Oleh: HERI SEKTIAWAN J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hubungan seksual merupakan salah satu bagian penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian utama masa dewasa awal berkaitan dengan pemenuhan. intimasi tampak dalam suatu komitmen terhadap hubungan yang mungkin

- Sebelum melakukan penetrasi yang dalam, yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan kebebasan ibu hamil.

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena melahirkan bayinya (Nolan, 2010, hal. 135).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keharmonisan serta menjadi dambaan bagi pasangan suami istri. Meskipun

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis dan merupakan babak baru

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. satunya yaitu proses penuaan. Proses penuaan (aging. proses) adalah norma (Suling dan Palenkahu, 2002). Proses

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan/ pertolongan dalam waktu kurang dari 24 jam (Maryunani, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. dimana proses ini akan menyebabkan terjadinya beberapa perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. ajaran Islam sangat mementingkan pemeliharaan terhadap lima hal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan periode krisis dalam kehidupannya karena ia akan memiliki pengalaman baru dan berbagai macam perubahan dalam dirinya serta lingkungannya. Perubahan yang terjadi bukan hanya fisik melainkan juga psikologis (Dagun, 2013). Bagi seorang wanita, kehamilan pertama adalah proses untuk selangkah lagi menjadikan hidup mereka lebih sempurna. Dia akan memiliki putra atau putri, dipanggil ibu dan membuktikan diri di mata suami bahwa dia layak dijadikan pendamping hidup. Kehamilan pertama sangat penting karena hal itu bisa menjaga keharmonisan keluarga. Banyak pertengkaran yang terjadi antara pasangan suami istri yang disebabkan oleh tidak mampu memberikan keturunan atau tidak mampu hamil. Dalam hal ini, kehamilan merupakan sesuatu yang mendasari kebahagiaan di dalam suatu kehidupan berumah tangga (Kartono, 2007). Kehamilan menyebabkan perkembangan pada diri wanita yang bersangkutan menuju pada arah pembesaran atau pengembangan diri (memperkaya diri pribadi; penambahan pengalaman). Secara fisik dan organik, hal ini terjadi disebabkan oleh semakin membesarnya janin dalam kandungan. Dan secara psikis karena kondisi kehamilan itu memperkaya pengalaman serta kehidupan jiwani wanita yang bersangkutan. Di sinilah letak nilai dan kebesaran kedudukan wanita, karena ia bisa mencipta manusia baru dan menjadi sarana untuk mengabadikan umat manusia. Timbullah kemudian perasaan-perasaan euforis (positif), hasrat hidup, kegembiraan, cinta kasih, kebanggaan diri, semangat, cita-cita dan kebahagiaan (Kartono, 2007). 1

Dari survey awal yang dilakukan pada 10 orang ibu hamil trimester III di wilayah Bratang Binangun yang dalam menghadapi kelahiran anak pertamanya didapatkan data 40 % ibu hamil mengaku bahagia dan tidak sabar menunggu kelahiran bayi pertamanya, sedangkan 60% sisanya mengaku lebih banyak cemas, khawatir dan juga gelisah menjelang kelahiran anaknya. Alasan para ibu hamil yang merasa bahagia menjelang kelahiran bayinya tersebut karena mereka sangat menginginkan adanya seorang anak di dalam keluarganya, adanya dukungan yang sangat baik dari keluarga besar terutama sang suami, sang ibu sudah siap lahir batin dalam menghadapi kelahiran bayinya. Sedangkan bagi ibu-ibu hamil yang dalam menghadapi kelahiran bayinya sering dihantui kecemasan, rasa khawatir dan juga gelisah itu dikarenakan mereka lebih banyak membayangkan hal buruk yang akan terjadi yaitu kematian. Mereka sering mendengar dari ibu-ibu yang sudah mempunyai anak bahwa melahirkan itu sangat menyakitkan sehingga mereka takut menghadapinya. Ada juga ibu hamil yang sedang mengalami konflik dengan mertuanya yang tinggal serumah dengannya sehingga itu merupakan beban batin bagi dirinya. Masyarakat masih menganggap paradigma persalinan merupakan pertaruhan hidup dan mati, sehingga wanita yang akan melahirkan mengalami ketakutan-ketakutan, khususnya takut mati baik bagi dirinya sendiri ataupun bayi yang akan dilahirkannya. Dengan makin tuanya kehamilan, maka perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Kartono, 2007). Namun tidak dipungkiri bahwa bagi wanita, kehamilan merupakan suatu kebahagiaan tersendiri yang mana kehamilan tersebut 2

dapat memberikan kepercayaan diri dimana kehamilan itu meyakinkan dirinya bahwa ia sebagai wanita sejati (Kartono, 2007). Pada ibu yang belum pernah hamil atau melahirkan sebelumnya (primigravida), kehamilan dan persalinan merupakan hal yang asing bagi mereka. Apalagi jika mereka sering mendengar tentang trauma atau kegagalan dalam menghadapi perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan dan persalinan, akan menyebabkan kecemasan pada sebagian ibu hamil. Namun, tidak semua ibu hamil primigravida mengalami kecemasan atau ketakutan selama dalam masa kehamilan atau menghadapi kelahiran bayinya. Banyak juga dari ibu hamil tersebut justru mengalami kebahagiaan yang luar biasa. Dengan adanya kehamilan tersebut berarti dia sudah menunjukkan bahwa ia adalah seorang wanita sejati yang bisa memberikan keturunan bagi keluarganya. Selain itu kehamilan yang diharapkan atau yang telah direncanakan dengan baik serta mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama sang suami yang menyebabkan ibu hamil tersebut merasakan kesiapan dan kegembiraan dalam menyambut kedatangan buah hatinya (Kartono, 2007). Pada ibu hamil yang mengalami tingkat stres atau tekanan mental berlebihan dapat memicu terjadinya rangsangan kontraksi rahim bisa berakibat keguguran, ketegangan mental dapat berakibat meningkatnya tekanan darah bahkan dapat menjadi salah satu faktor pencetus keracunan kehamilan dan peningkatan kejadian preeclampsia (Keppler dkk., 2013). Sebaliknya, ibu hamil yang diliputi kebahagiaan dalam masa kehamilan akan juga mempengaruhi kesehatan fisiknya dan juga tumbuh kembang janinnya. Kesehatan ibu hamil yang lebih banyak mengalami kebahagiaan jauh lebih baik dibandingkan dengan ibu hamil yang selalu mengalami kecemasan. Ibu hamil tersebut juga lebih siap dalam menghadapi kelahiran bayinya (Kartono, 2007). 3

Saat ini di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) masih tergolong tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup menjadi 284 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Depkes RI, 2007). Pada tahun 2008 angka kematian Ibu cukup tinggi 6-8 per 1000 kelahiran hidup (Winkdjosastro, 2008). Dukungan suami terhadap istri selama hamil sebesar 38% dan yang tidak mendukung sebesar 46% sedangkan target dukungan suami sekitar 85 % (Lusianawaty, 2004). Salah satu cara untuk memberikan ketenangan pada ibu hamil trimester akhir adalah dengan memberikan dukungan emosional. Dukungan keluarga yang dapat di berikan agar kehamilan dapat berjalan lancar antara lain memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya, memberi dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan peran sebagai ibu,memberi dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap persalinan, memberi dukungan pada ibu untuk menciptakan hubungan yang kuat antara ibu dan anak yang di kandungnya melalui perawatan kehamilan dan persalinan yang baik,menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru (Dagun, 2013). Peran keluarga khususnya suami, sangat diperlukan bagi seorang wanita hamil. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami kepada kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah anak dan suami istri. Dukungan yang diperoleh oleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam kehamilannya. Hal ini akan memberikan kehamilan yang sehat. Dukungan yang dapat diberikan oleh suami misalnya dengan mengantar ibu memeriksakan kehamilan, memenuhi keinginan ibu hamil yang ngidam, mengingatkan minum tablet besi, maupun membantu ibu melakukan kegiatan rumah tangga selama ibu hamil.walaupun suami melakukan hal kecil namun mempunyai makna yang tinggi dalam 4

meningkatkan keadaan psikologis ibu hamil ke arah yang lebih baik (Walyani, 2014). Menurut Keumalahayati (2008) menjelaskan bahwa bentuk dukungan yang diberikan oleh suami baik dukungan fisik, dukungan emosional maupun dukungan dalam bentuk finansial, nantinya diharapkan ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan sehat tanpa ada tekanan-tekanan atau memikirkan hal-hal lain yang menyebabkan kondisinya terganggu.ibu hamil selain harus siap secara mental terkadang hal tersebut kurang menjadi perhatian bagi ibu hamil.dalam hal ini suami perlu memberikan dorongan atau semangat yaitu dengan menampilkan cinta dan kasih sayang suami terhadap ibu dan janin yang dikandungnya sangat penting bagi kesiapan istri untuk menerima perannya menjadi ibu. Selain itu, Putu & Kadek (2013) menyatakan bahwa dukungan emosional suami terhadap istri yang sedang hamil dapat menimbulkan adanya ketenangan batin dan menimbulkan perasaan senang dalam dirinya. Keterlibatan dan dukungan yang diberikan suami saat kehamilan akan mempererat hubungan antara ayah dan anak serta antara suami dan istri. Dukungan yang diperoleh ibu hamil akan membuatnya lebih tenang dan nyaman dalam kehamilannnya. Berdasarkan hasil analisis perbandingan dengan menggunakan independent samples t - test, diketahui bahwa nilai signifikansi p adalah sebesar 0,000 (p < 0,05), yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kecemasan ibu hamil trimester ketiga. Ini menunjukkan bahwa dukungan suami sangat memiliki peran yang penting terhadap istri yang mengalami kecemasan pada kehamilan trimester ketiga sehingga dalam hal ini adanya pengaruh dari dukungan suami terhadap istri yang mengalami kecemasan pada kehamilan trimester ketiga, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif 5

(Ha) yang diajukan dalam penelitian ini telah dapat diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dari jurnal tersebut, peneliti melihat adanya kenyamanan dan kebahagiaan tersendiri yang dialami oleh ibu hamil yang mendapat dukungan dari suaminya. Hal ini bisa mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas yang dialami ibu hamil selama dalam masa kehamilannya maupun menjelang kelahiran bayinya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Hubungan Antara Dukungan Suami dengan Kebahagiaan Ibu Hamil Trimester III Dalam Menghadapi Kelahiran Anak Pertama. 1.2 Rumusan Masalah Adakah hubungan antara dukungan suami dengan kebahagiaan ibu hamil trimester III dalam menghadapi kelahiran anak pertama? 1.3 Tujuan Penelitian: 1.3.1 Tujuan Umum: Mengetahui hubungan antara dukungan suami dengan kebahagiaan ibu hamil trimester III dalam menghadapi kelahiran anak pertama. 1.3.2 Tujuan Khusus: Mengidentifikasi dukungan suami pada ibu hamil trimester III dalam menghadapi kelahiran anak pertama Mengidentifikasi kebahagiaan ibu hamil trimester III dalam menghadapi kelahiran anak pertama Menganalisis hubungan antara dukungan suami dengan kebahagiaan ibu hamil trimester III dalam menghadapi kelahiran anak pertama. 6

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfat teoritis dan praktis dalam bidang keperawatan. a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu keperawatan sistem reproduksi terutama yang berkaitan dengan kebahagiaan ibu hamil trimester III dalam menghadapi kelahiran anak pertama. b. Manfaat Praktisi Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pada pelayanan keperawatan dalam meningkatkan dukungan suami pada kehamilan ibu dalam menghadapi kelahiran anak pertama. 7