Sudah Benarkah Cara Berfikir Kita

dokumen-dokumen yang mirip
MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Iman Kepada KITAB-KITAB

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Hadits-hadits Shohih Tentang

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

PUASA DI BULAN RAJAB

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syi ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya ( Al Hajj 36 )

Rikza Maulan Lc., M.Ag

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TENTANG PERILAKU JUAL BELI MOTOR DI UD. RABBANI MOTOR SURABAYA

Jangan Mengikuti HAWA NAFSU. Publication : 1437 H_2016 M. Jangan Mengikuti Hawa Nafsu

TEMA KAJIAN. 7. Penduduk surga dan neraka akan mendapatkan balasannya masing-masing

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

AGAR KAMU LEBIH DICINTAI ALLAH

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

إ ن أ ح س ن ت م أ ح س ن ت م لا ن ف س ك م و إ ن أ س ا ت م ف ل ه ا

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan:

Disampaikan oleh : Arif Husen. Surat Al-Mulk

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

UNTUK KALANGAN SENDIRI

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH HUKUM NIKAH BEDA AGAMA

IBUNYA MARAH KALAU TIDAK MERAYAKAN HARI IBU أمه ستغضب إن لم تفل بعيد الا م

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

Qasim bin Muhammad. Cucu Abu Bakar Ash-Shiddiq. Publication: 1435 H_2014 M. Oleh: Ustadz Abu Minhal, Lc

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

HUKUM UNGKAPAN ALLAH DENGAN MATA TIDAK KITA LIHAT, TAPI DENGAN AKAL DAPAT KITA KETAHUI.' حل م ع مقولة: (االله بالع ما شفناه و العقل عرفناه)

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa dapat. berbentuk uraian kita dapat melihat langkah-langkah yang dilakukan siswa

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

Penakwilan ini sesuai dengan sejumlah riwayat yang ada dari Ibnu Abbas dan yang lainnya :

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

Syarah Istighfar dan Taubat

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

MERAYAKAN MALAM ISRA DAN MI RAJ

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

Bisakah Kirim Pahala BISAKAH KIRIM PAHALA

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Dari segi bahasa : menutupi atau mengingkari.

Surat Untuk Kaum Muslimin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Makna Islam dan iman

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Jika Beragama Mengikuti Kebanyakan Orang

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

. Agama Islam ada tiga tingkatan: Islam, iman dan ihsan. Dan setiap tingkatan mempunyai rukun.

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

Transkripsi:

1 Sudah Benarkah Cara Berfikir Kita Oleh: Ustadz Abu Abdurrahman, Lc Segala puji bagi Allah ta'ala, Yang telah menurunkan Al Qur'an dengan haq dan sebagai timbangan. Yang telah memberi karunia kepada bangsa manusia dengan akal-akal mereka agar mampu membedakan antara yang hak dan yang batil, yang jujur dari yang dusta. Dan akal merupakan kenikmatan Allah yang paling besar kepada hamba-nya jika digunakan pada tempatnya untuk berpikir, menelaah, tafakur dan menimbang dalam segala permasalahan serta tidak terburu-buru dalam memahami serta merealisasikannya dalam bentuk nyata. Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaikbaiknya. Yang dengan karunianya, manusia diberi kemampuan untuk menelaah, mengkaji dan mengilmui semua ketentuan-ketentuan-nya, kemudian dituntut untuk mengaplikasikan dalam kehidupannya di muka bumi ini. Semua itu tiada lain demi maslahat dan kebaikan manusia itu sendiri. Allah ta'ala berfirman : Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan -Nya tujuh langit. dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al Baqarah : 29) Tidakkah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman : 20) Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan ) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu, bentuk kejadiannya. Kemudian Dia memberinya petunjuk. (Thoha : 51) Berpikir, berbicara dan berbuat merupakan anugrah dan karunia dari Allah ta'ala, sekaligus merupakan konsekuensi hidup seorang anak manusia. Yang mana, ketiga hal ini akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Nas alullahas salaamata wal aafiyah.

2 Allah ta'ala berfirman : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An Nahl : 78 ) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya. ( Al Isra' : 36 ) Maka hendaknya, berhati-hatilah dalam menggunakan anugrah Allah ta'ala yang besar ini. Allah ta'ala berfirman : Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. "Dan Jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka apakah mereka dapat melihat(nya). (Yasin : 65-66) Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan hanya kepada-nya lah kamu dikembalikan". Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan. Dari ketiga hal di atas ( berpikir, berbicara dan berbuat) yang teraplikasikan dengan akal, lisan dan anggota badan maka akal memiliki peranan yang sangat dominan untuk baik dan tidaknya seseorang dalam berbicara dan berbuat. Karena itu Allah ta'ala di banyak ayat-nya mengingatkan kepada kita tentang betapa pentingnya peranan akal dalam menentukkan berbagai masalah. Karena dengan akal seseorang akan bisa mengenal Rabbnya, mengenal Nabinya, mengenal agamanya serta mengetahui hakikat kehidupannya. Dengan akal juga seseorang bisa mengerti kapan mesti berbicara dan kapan bertindak. Karena dia mengetahui bahwa dia akan dituntut dengan sebab perkataan dan perbuatannya.

3 Seorang muslim yang berakal akan senantiasa menimbang dan mengembalikan segala permasalahan yang dihadapinya kepada apa yang telah digariskan oleh Allah ta'ala dan Rasul-Nya. Allah Ta ala berfirman : Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (Al Hadid : 25) Seorang muslim yang berakal tidak akan terkecoh dengan berbagai propaganda dan katakata indah yang bisa memutar balikkan fakta, tidak juga akan luluh karena iming-iming dan tawaran yang menggiurkan, manakala akan menyebabkan bencana dan kerusakan, baik kepada manusia atau kepada agamanya. Maka, kearifan seseorang dalam berpikir, berbicara dan berbuat, sangatlah dipengaruhi dengan pemahamannya terhadap Al Qur'an dan As Sunnah serta pemahaman generasi pertama dari umat ini. Jika berkata, maka dia selalu menimbang ucapannya dan memperhatikan akibatnya. Jika kebaikan dan maslahat yang akan dipetiknya, maka tanpa ragu dia akan mengatakannya. Jika berakibat keburukan dan kerusakan, maka diapun akan menahannya. Rasulullah bersabda : " : " (رواه ) البخاري ومسلم Dari Abu Hurairah berkata : Bahwasanya Rasulullah bersabda : Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaknya berkata yang baik atau diam. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaknya memuliakan tetangganya. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaknya memuliakan tamunya. (HR. Bukhari dan Muslim) Juga, jika dia akan berbuat sesuatu, maka dia akan menimbang dan memperhatikan, apakah dalam perbuatannya itu baik, atau meninggalkan perbuatan itu lebih baik. Jika kebaikan itu dengan meninggalkan perbuatan itu maka dia akan meninggalkannya. Namun jika melakukan perbuatan itu lebih baik, maka diapun akan melihat apakah ada yang lebih penting dan lebih utama atau tidak? Karena seorang yang berakal pasti akan

4 mendahulukan melakukan perbuatan yang lebih utama dan lebih penting. Karena kalau tidak, maka akan luput darinya kebaikan yang besar. ع ن أ ب ي : " " : )) Dari Abu Hurairah berkata : Telah bersabda Rasulullah : Termasuk kebaikan keislaman sesorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat baginya. (HR. Tirmidzi demikian pula yang lainnya) Juga dia dituntut untuk selalu berbuat ihsan terhadap siapapun tanpa terkecuali dan dilarang berbuat aniaya. : "إ ن االله ك ت ب ال ا ح س ان ع ل ى ك ل " (رواه مسلم Dari Abu Ya'la Syaddad bin Aus, ) dari Rasulullah bersabda : Sesungguhnya Allah ta'ala telah menetapkan perbuatan ihsan dalam segala sesuatu.. Karena itu, jika kamu membunuh, berbuat baiklah dalam membunuh. Dan jika menyembelih, berbuat baiklah dalam menyembelih. Hendaknya menajamkan pisaunya dan menenangkan sembelihannya. ( HR. Muslim) Juga, jika dia melihat saudaranya memiliki kesalahan, maka akan dipertimbangkan dengan kebaikan dan kebenaran yang ada padanya, kemudian menghukuminya dengan adil. Karena dalam masalah ini secara khusus, banyak manusia yang kelewatan dan berbuat kedhaliman. Jika melihat saudaranya memiliki satu kesalahan, maka tertutup semua kebaikannya yang banyak. Hal ini menunjukkan bahwa dia kurang akal dan dhalim dalam menghukumi. Dan hal ini merupakan sifat para wanita (sebagaimana sabda Rasulullah di saat khutbah 'idul fitri) yang suaminya telah berbuat baik kepadanya selama bertahun-tahun, namun ketika suatu saat melihat satu kesalahan padanya, dia akan mengatakan : saya tidak melihat kebaikan sedikitpun ada padanya, wallaahul musta'an. Rasulullah bersabda : Seorang muslim adalah orang yang muslim lainnya selamat dari lisan dan tangannya. (HR. Bukhari dan Muslim) Maka janganlah tertipu dengan perkataan atau perbuatan seseorang, kecuali menimbangnya dengan timbangan syar'i sesuai tuntunan agama Islam yang mulia ini.

5 Meskipun yang berkata adalah orang yang memiliki kedudukan, dan dihiasi dengan katakata yang manis dan indah. Karena Allah telah mendustakan perkataan orang-orang munafik dan juga perkataan Fir'aun, yang mana mereka adalah orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi di mata manusia, Dan bila dikatakan kepada mereka:"janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi]". mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (Al Baqarah : 11-12 ) (Musa berkata): "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari Ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!" Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar". (Ghafir : 29) Maka Allah ta'ala membantahnya dengan firman-nya : Dan Fir'aun Telah menyesatkan kaumnya dan tidak memberi petunjuk. (Thoha : 79) Seorang yang berakal tidak akan tertipu dengan hanya sekedar ucapan. Dan tidak akan menghukumi orang yang berkata dengan apa yang dikatakannya, jika ternyata perbuatannya menyelisihi perkataannya. Demikian pula tidak akan mengilzamkan perkataan seseorang kecuali ditimbang dengan timbangan syar'i. Betapa mulianya peranan akal, karena itu diantara prinsip Ahli Sunnah adalah : 1. Menjaga akal dari memaksakan diri membahas sesuatu yang tidak mampu dilakukannya, khusunya berkaitan masalah akidah. 2. Selalu menimbang antara maslahat dan mafsadah. Karena itu para ulama telah menjelaskan kepada kita berbagai kaidah dalam masalah ini, seperti : Jika bertemu dua kerusakan maka dipertimbangkan yang lebih besar bahayanya untuk melakukan yang lebih ringan د ر ء ال م ف اس د م ق د م ع ل ى ج ل ب ال م ص ال ح Menolak kerusakan lebih didahulukan dari pada mengambil maslahat.

6 ل ك ل م ق ام م ق ال Berkata itu sesuai dengan tempat dan keadaannya Tidak adanya rincian pada masalah yang di dalamnya ada banyak kemungkinan, maka menempati keumuman dalam masalah tersebut Kelaziman satu perkataan, tidak mengharuskan perkataan tersebut Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah : Disunnahkan bagi seseorang yang hendak menyatukan hati (menjaga persatuan dan tidak berselisih) untuk meninggalkan hal-hal yang sunnah, karena maslahat persatuan dalam agama lebih besar dari pada maslahat menjalankan sunnah-sunnah ini. Dari dali-dalil di atas dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Berpikir, berkata dan berbuat yang diaplikasikan dengan akal, lisan dan anggota badan adalah merupakan karunia dan anugrah dari Allah. 2. Hendaknya memanfaatkan keni'matan tersebut untuk ketaatan kepada-nya bukan untuk maksiyat. 3. Berpikir, berkata dan berbuat secara arif adalah dengan timbangan syar'i tanpa mengesampingkan aspek 'urf dalam muamalah. 4. Kearifan seseorang dalam berpikir, berkata dan berbuat sangat tergantung kepada pendalamannya terhadap syari'at dan ketentuan agama Allah. 5. Diantara dasar-dasar syari'at Islam adalah senantiasa mempertimbangkan aspek maslahat dan mafsadah. 6. Ketiga hal di atas tiada lain bertujuan untuk menjaga keseimbangan, keselarasan dan keadilan agar ukhuwah dan persatuan senantiasa terjaga. واالله أعلم بالصواب (Buletin Istiqomah Edisi No 22 Masjid Jajar, Solo Rubrik: manhaj)