Hubungan Motivasi Kerja Dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah Dengan Pelaksanaan Tugas Guru BK Di SMPN Kab. Kerinci

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F

Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Yang Memperoleh Hasil Belajar Rendah

Kesiapan Siswa dalam MenyelesaikanTugas Sekolah

Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar

Pembinaan Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama Negeri Kota Sawahlunto

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DAN MOTIVASI DENGAN KEPUTUSAN PESERTA DIDIK MEMILIH SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

Korelasi antara Konsep Diri Sosial dengan Hubungan Sosial (Studi Korelasional Terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Persepsi Siswa tentang Pelaksanaan Bimbingan Karir

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

Pelaksanaan Tugas Pokok Pengawas dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Tingkat Atas (Studi di Kota Pariaman Sumatera Barat)

PEMBELAJARAN BCCT DAN HUBUNGANNYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR ANAK TAMAN BERMAIN LESSON BCCT AND RELATIONSHIP WITH LEARNING MOTIVATION OF GARDEN PARK PLAY

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TERHADAP MINAT PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI LAYANAN INFORMASI

Hubungan antara Kemampuan Berinteraksi Sosial dengan Hasil Belajar

Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN TUGAS- TUGAS PELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN SIKAP SOSIAL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS DI SMA N 10 PURWOREJO

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

Upaya Guru Bimbingan Dan Konseling Mempersiapkan Peserta Didik Dalam Memilih Sekolah Lanjutan Di Smp Negeri Kota Padang

Perbedaan Peran Keluarga Utuh Dan Keluarga Tidak Utuh Terhadap Kegiatan Belajar Siswa

Pelayanan Bimbingann dan Konseling

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN DAN DATA SATUAN ACARA PERKULIAHAN

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP PRESTASI KERJA GURU IPS SMP NEGERI DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. Supri Yanti 1), Erlamsyah 2), Zikra 3)

KUESIONER ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK SEPATU NIKE TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN. Nomor responden:... Tanggal Pengisian:...

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KINERJA GURU DI SMA X

PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI I SALO PROVINSI RIAU JURNAL

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN SUMBERSARI 03 JEMBER

PELAKSANAAN LAYANAN PENGUASAAN KONTEN OLEH GURU BK DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS X SMKN 2 PAYAKUMBUH By:

PEROLEHAN SISWA SETELAH MENGIKUTI LAYANAN KONSELING PERORANGAN

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN GENERAL MANAGER (GM) DENGAN PERILAKU KERJA KARYAWAN DI HOTEL BUMIMINANG PADANG SRIANDANI PASARIBU

Layanan Bimbingan Kelompok untuk Meningkatkan Self-Esteem Siswa

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

Hubungan Self-Confidence Dengan Kecemasan Siswa Ketika Bertanya Di Dalam Kelas

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 13 September 2011 hingga tanggal 28 September Pemerolehan data disiplin belajar dan

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

Kata Kunci: Efektivitas Komunikasi Antarpribadi, Motivasi Belajar, Konseling, SMA Sutomo I Medan

Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TEORI TEKNIK PEMESINAN DAN KEMAMPUAN PRAKTIK TEKNIK PEMESINAN DENGAN KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI SE-KECAMATAN SUTOJAYAN KABUPATEN BLITAR

Upaya Guru Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Kegiatan Belajar Peserta Didik

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

PENGARUH MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 6 PEKANBARU

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

BAB VII HUBUNGAN BAURAN PROMOSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI PEMASARAN HONEY MADOE

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENGARUH TINGKAT PENDIDKAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 3 WADASLINTANG WONOSOBO

KORELASI ANTARA KONSEP DIRI SOSIAL DENGAN HUBUNGAN SOSIAL (Studi Korelasional terhadap Siswa SMP Negeri 2 Padang Panjang)

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Volume 2 Nomor 3 September 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling

KORELASI DAN ASOSIASI

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DENGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

PENINGKATAN ARAH PERENCANAAN KARIR SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

Prosiding Manajemen ISSN:

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN BERINTERAKSI SOSIAL DENGAN HASIL BELAJAR

Nurul Atieka & Rina Kurniawati Program Studi Bimbingan dan Konseling UM Metro

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG PELAKSANAAN LAYANAN INFORMASI BIDANG PENGEMBANGAN KARIER DI KELAS XI SMA N 2 BAYANG

PENGARUH ADVERSITY QUOTIENT (AQ) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING SERVICE TOWARD THE ENHANCEMENT OF STUDENTS PHYSICAL SELF-CONCEPT AT X MIA GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEGIATAN PERKULIAHAN MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

PENGARUH LAYANAN ORIENTASI TERHADAP PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 10 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

M U S L I K H NIM: S

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

ABSTRAK. viii Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

PENDAHULUAN. : Puput Kartika Pratiwi (Universitas Negeri Yogyakarta)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penjasorkes dengan pengetahuan UKS dilaksanakan pada 19 Februari 2014

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SMA SWASTA SE-KOTA PEKANBARU

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 SIAK HULU

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMPN 3 WONOSOBO

. Enter. Model Summary b. a. Predictors: (Constant), UMR, SLTP, SLTA, Jumlah penduduk, Perguruan tinggi. ANOVA b

Oleh: Taufik. Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Padang Sumatera Barat

Transkripsi:

Konselor Volume 3 Number 3 Sept 2014 ISSN: 1412-9760 Received July 9, 2014; Revised Augustus 29, 2014; Accepted September 30, 2014 Hubungan Motivasi Kerja Dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah Dengan Pelaksanaan Tugas Guru BK Di SMPN Kab. Kerinci Rahmawati, Neviyarni & Firman Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Padang & Universitas Negeri Padang Email : rahma_jelo@yahoo.com Abstract The counselor job and responbility is to give guidance and counseling service, performing the job needs motivation in order to reach the educational purpose. The headmaster is responsible to provide the facilities for the counselor in doing them job. The purpose of the study is to find out the relationships between the headmaster s working motivation and social support with counselor performance. This research used quantitative in nature, using correlation method. Objective of the Research be done counselor in Junior high school Kerinci. The results of the study revealed that, there is a significant relationship between the headmaster s working motivation and social support with the counselor performance. Keywords: Working Motivation, Social Support, The Counselor Performance. Copyright 20 Universitas Negeri Padang All rights reserved PENDAHULUAN Guru BK di sekolah mempunyai peran penting dalam meningkatkan tujuan pendidikan, Tugas guru BK memberikan pelayanan kepada peserta didik untuk mencapai tugas-tugas perkembagannya. Sebagaimana tercantum dalam PP nomor 74 tahun 2008 dijelaskan bahwa, guru mata pelajaran, dengan tugas pokok merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan. Sedangkan guru bimbingan dan konseling memiliki tugas, tanggung jawab dan wewenang dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Realita yang terjadi di lapangan saat ini antara lain: SMPN Kerinci, SMPN 21 Kerinci, SMPN 23 Kerinci, SMPN 24 Kerinci, SMPN 26 Kerinci, SMPN 29 Kerinci, SMPN 34 Kerinci, SMPN 42 Kerinci bahwa, guru BK tidak mempunyai program sebagai panduan dalam melakukan kegiatan BK di sekolah, terkesan kegiatan BK dilakukan seadanya. Sehingga pelaksanaan tugas guru BK sulit untuk mewujudkan palayanan yang optimal. Dewa Ketut Sukardi (2003:127) menjelaskan kewajiban dan tugas guru BK di sekolah di antaranya: (a) mensosialisasikan kegiatan layanan BK, (b) merencanakan program BK, (c) melaksanakan persiapan termasuk perencanaan kegiatan BK, (d) melaksanakan layanan BK terhadap sedikitnya 150 orang siswa, (e) melaksanakan kegiatan pendukung BK, (f) mengadakan penilaian proses dan hasil kegiatan layanan BK, (g) menganalisis hasil penilaian BK, (h) melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis penilaian BK, (i) mengadministrasikan kegiatan BK, (j) mempertanggung jawabkan tugas dan kegiatan BK kepada Koordinator BK. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, sebagai pelaksana bimbingan dan konseling di sekolah yaitu guru BK hendaknya memiliki kompetensi/kemampuan dalam melaksanakan tugasnya agar pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik dan tercapai tujuan pelayanannya. Mengingat pentingnya pelaksanaan tugas guru BK, guru BK perlu meningkatkan pelayanan yang optimal.

KONSELOR ISSN: 1412-9760 Motivasi dalam bekerja sangat penting karena motivasi kerja yang tinggi oleh seorang guru BK akan menimbulkan kepercayaan diri yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya yang telah ditetapkan. Rendahnya motivasi kerja guru BK berpengaruh terhadap proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Hasil observasi ke beberapa SMPN di Kab. Kerinci antara lain: SMPN 1 Kerinci, SMPN 2 Kerinci, SMPN 11 Kerinci, SMPN 14 Kerinci, SMPN Kerinci, SMPN 17 Kerinci, SMPN 23 Kerinci bahwa, faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi kerja guru BK disebabkan oleh banyaknya peserta didik di sekolah yang harus mendapatkan pelayanan dari guru BK, dan di sekolah hanya memiliki satu orang guru BK dengan kondisi demikian membuat tugas guru BK menumpuk dan jenuh untuk melakukan pekerjaan, sehingga pencapaian tugas pelaksanaan BK di sekolah tidak mencapai hasil yang maksimal. Kemudian hal lain yang menunjukkan motivasi kerja guru BK rendah ditandai dengan kurangnya kerjasama antara guru BK dan personil sekolah, sehingga BK kurang tersosialisasi dengan baik. Hamzah B. Uno (2010:71) menjelaskan motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Dengan demikian kerja guru BK yang kurang dilandasi oleh motivasi kerja yang tinggi akan menimbulkan rendahnya kualitas pelaksanaan tugas guru BK di sekolah. Namun sebaliknya kerja yang didorong oleh motivasi yang kuat akan meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas seorang guru BK di sekolah. Motivasi kerja serta dukungan sosial Kepala Sekolah turut mempengaruhi hasil pelaksanaan tugas guru BK. Kepala Sekolah ikut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan teknis bimbingan dan konseling di sekolah Hasil pengamatan di SMPN 11 Kerinci, SMPN Kerinci, SMPN 21 Kerinci, SMPN 23 Kerinci, SMPN 24 Kerinci, SMPN 26 Kerinci. Ruang kerja guru BK yang tidak mendukung, dan masih ada guru BK yang tidak mempunyai ruang khusus, sehingga guru BK berada satu ruangan dengan guru mata pelajaran yang lain. Dengan kondisi demikian ketika siswa ingin melakukan konseling asas kerahasiaan dari proses konselingnya tidak terjamin. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK SMPN Kab. Kerinci secara keseluruhan mereka tidak mendapatkan anggaran dana dari Kepala Sekolah untuk kegiatan BK di Sekolah. Sehingga menimbulkan tantangan bagi mereka untuk mewujudkan pelayanan BK yang optimal Dukungan sosial dari Kepala Sekolah seperti fasilitas, anggaran dana untuk kegiatan BK dapat memudahkan bagi guru BK dalam menjalankan semua kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan BK. Taylor (2003:232) menjelaskan dukungan sosial sebagai pertukaran interpersonal dimana seseorang memberikan bantuan atau pertolongan kepada yang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan dukungan sosial yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru BK membuat guru BK merasa nyaman, diperhatikan dan dibutuhkan sehingga guru BK merasa perlu untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugasnya. Dukungan sosial yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain memberikan efek positif terhadap orang yang menerima dukungan sosial tersebut, seperti yang dijelaskan oleh Baron dan Byrne (2003:235) bahwa, pentingnya dukungan sosial (Social Support) kenyamanan secara fisik dan psikologis yang diberikan oleh orang lain. Sehubungan dengan hal itu dalam meningkatkan pelaksanaan tugas guru BK, Kepala Sekolah harus mampu membangkitkan semangat kerja guru BK, harus mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, nyaman, serta mampu mendorong guru BK untuk bekerja dengan meberikan dukungan sosial sesuai dengan kebutuhan guru BK. METODOLOGI Copyright 20 Universitas Negeri Padang All rights reserved

Rahmawati, Neviyarni, Firman (Hubungan Motivasi Kerja Dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah Dengan Pelaksanaan Tugas Guru Bk Di Smpn Kab. Kerinci) Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, dimana variabel bebasnya adalah motivasi kerja ( ) dan dukungan sosial Kepala Sekolah ( ) sedangkan variabel terikat adalah pelaksanaan tugas guru BK ( ). Sasaran penelitian adalah guru BK SMPN di Kabupaten Kerinci. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket skala model likert kemudian dianalisis dengan menggunakan statistik non parametrik Spearman rho. HASIL a. Pelaksanaan Tugas Guru BK (Y) Rekapitulasi perhitungan data pelaksanaan tugas guru BK. sasaran penelitian guru BK SMPN Kab. Kerinci dan kategorinya dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Pengkategorian Pelaksanaan Tugas Guru BK Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) > 1 Sangat Baik (SB) 2 12,5% 104 115 Baik (B) 5 31,25% 92 103 Cukup Baik (CB) 3 18,75% 80-91 Kurang Baik (KB) 2 12,5% 79 Sangat Kurang Baik (SKB) 4 25% Berdasarkan tabel 1 di atas frekuensi pencapaian pelaksanaan tugas guru BK ternyata, kualitas pelaksanaan tugas guru BK bervariasi mulai dari kualitas sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Kategori sangat baik adalah 2 orang dengan persentase 12,5%, kategori baik berjumlah 5 orang dengan persentase 31,25%, sedangkan 3 orang berada pada kategori cukup baik dengan persentase 18,75%, untuk kategori kurang baik berjumlah 2 orang dengan persentase 12,5 % dan kategori sangat kurang baik berjumlah 4 orang dengan persentase 25%. b. Motivasi Kerja (X 1 ) Rekapitulasi perhitungan data motivasi kerja. Sasaran penelitian guru BK SMPN Kab. Kerinci dan kategorinya dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2. Pengkategorian Motivasi Kerja Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) >66 Sangat Tinggi (ST) 4 25,5% 61-65 Tinggi (T) 2 12,5% 56-60 Sedang (S) 4 25% 51-55 Rendah (R) 5 31,25% 50 Sangat Rendah (SR) 1 6,25% Berdasarkan tabel 2 di atas frekuensi pencapaian motivasi kerja guru BK ternyata, kualitas motivasi kerja guru BK bervariasi mulai dari kualitas sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Berdasarkan tabel 2 di atas terlihat bahwa frekuensi sangat tinggi berjumlah 4 orang dengan persentase 25%, kemudian pada kategori tinggi sebanyak 2 orang perolehan persentasenya 12,5%, pada kategori sedang sebanyak 4 orang persentase 25%, kategori rendah sebanyak 5 orang dengan persentase 31,25%, Selain itu terdapat 1 orang pada kategori sangat rendah dengan persentase 6,25%. KONSELOR Volume 3 Number 3 Sept 2014, pp 93-99

KONSELOR ISSN: 1412-9760 c. Dukungan Sosial (X 2 ) Rekapitulasi perhitungan data dukungan sosial Kepala Sekolah. Sasaran penelitiaan dalah guru BK SMPN Kab. Kerinci dan kategorinya dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Pengkategorian Dukungan Sosial Kepala Sekolah Interval Kategori Frekuensi Persentase (%) > 76 Sangat Tinggi (ST) 4 25% 64-75 Tinggi (T) 5 31,25% 52-63 Sedang (S) 6 37,5% 40-51 Rendah (R) 0 0 39 Sangat Rendah (SR) 1 6,25% Berdasarkan tabel 3 di atas frekuensi pencapaian dukungan sosial Kepala Sekolah ternyata, kualitas dukungan sosial Kepala Sekolah bervariasi mulai dari kualitas sangat tinggi, tinggi, sedang dan sangat rendah. Berdasarkan tabel 7 diatas terlihat bahwa sebanyak 4 orang berada pada kategori sangat tinggi dengan persentase 25%, kemudian kategori tinggi sebanyak 5 orang dengan persentase 31,25%, setelah itu pada kategori sedang 6 orang dengan persentase 37,5% kemudian kategori sangat rendah sebanyak 1 orang dengan persentase 6,25%. 1. Pengujian Hipotesis a. Hipotesis pertama Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja guru BK dengan pelaksanaan tugas guru BK. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 4 berikut: Tabel 4. Hasil Analisis Korelasi Veriabel (X 1 ) Dengan Variabel (Y) Motivasi Kerja Dukungan Sosial Pelaksanaan Tugas Motivasi Correlation Sig. (2-tailed) N 1.000. 4.781 545.000 Berdasarkan tabel 4 di atas terlihat bahwa korelasi motivasi kerja guru BK dengan pelaksanaan tugas guru BK sebesar 0,781 dengan taraf signifikan 0,000 lebih kecil ( ) dari 0,05 dengan demikian dapat disimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja (X 1 ) dengan pelaksanaan tugas guru BK (Y). Dengan kriteria: - Jika taraf signifikannya 0,000 lebih kecil ( ) 0,05 maka H 1 Diterima, H o ditolak. b. Hipotesis ke dua Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial Kepala Sekolah dengan pelaksanaan tugas guru BK. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Copyright 20 Universitas Negeri Padang All rights reserved

Rahmawati, Neviyarni, Firman (Hubungan Motivasi Kerja Dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah Dengan Pelaksanaan Tugas Guru Bk Di Smpn Kab. Kerinci) Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Variabel (X 2 ) dengan Variabel (Y) Motivasi Kerja Dukungan Sosial Pelaksanan tugas Dukungan Sosial Correlation Sig. (2-tailed) N.4.545 1.000..145.591 Berdasarkan Tabel 5 di atas, setelah dilakukan pengolahan data, maka diperoleh korelasi dukungan sosial Kepala Sekolah dengan pelaksanaan tugas guru BK sebesar 0,145 dengan taraf signifikan 0,591 lebih besar ( >) dari 0,05. Dengan demikain dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan sosial Kepala Sekolah dengan pelaksanaan tugas guru BK. Dengan kriteria: - Jika taraf signifikannya 0,591 lebih besar ( ) 0,05 maka H 1 Ditolak, H o diterima. c. Hipotesis ke tiga Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan dukungan sosial Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru BK. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel 6 berikut: Tabel 6. Hasil Analisis Korelasi Ganda Variabel (X 1, X 2 ) dengan (Y) R R Square Std. Error of the Estimate.618 a.381 8.92880 a. Predictors: (Constant), VAR00002, VAR00001 Berdasarkan tabel 6 di atas, diperoleh nilai korelasi 0,618 dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja guru BK dan dukungan sosial Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru BK. PEMBAHASAN a. Hubungan Motivasi Kerja Guru BK dengan Pelaksanaan Tugas Guru BK Temuan analisis data pelaksanaan tugas guru BK dipengaruhi oleh motivasi kerja guru BK sebesar 0,781 dengan taraf signifikan 0,000 lebih kecil ( ) dari 0,05. Hasil demikian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan pelaksanaan tugas guru BK. Motivasi dibutuhkan oleh setiap orang dalam melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaannya karena motivasi adalah kondisi yang dapat mengerakkan guru agar mampu mencapai tujuan dari motifnya. Jadi, jelas bahwa seorang guru BK harus memiliki motivasi yang tinggi agar dapat mencapai tujuan dari motifnya dengan mudah. Dengan demikian dapat disimpulkan pelaksanaan tugas guru BK di sekolah dipengaruhi oleh motivasi kerja guru BK. Hasibuan (2009:141) menjelaskan motivasi kerja guru dapat menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku seorang guru agar mau bekerja giat dan antusias untuk mencapai hasil yang optimal. b. Hubungan Dukungan Sosial Kepala Sekolah dengan Pelaksanaan Tugas Guru BK Temuan analisis data pelaksanaan tugas guru BK dipengaruhi oleh dukungan sosial sebesar 0,145 dengan taraf signifikan 0,591 lebih besar (>) dari 0,05. Hasil demikian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan sosial Kepala Sekolah dengan pelaksanaan tugas guru BK. KONSELOR Volume 3 Number 3 Sept 2014, pp 93-99

KONSELOR ISSN: 1412-9760 Hasil temuan menjelaskan bahwa, tanpa adanya dukungan sosial dari Kepala Sekolah guru BK cenderung mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas. Dukungan sosial yang diberikan sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan orang yang menerimanya, seperti yang dijelaskan oleh Broman dalam (Taylor 2003:555) dukungan sosial bisa efektif dalam mengatasi tekanan psikologis pada masa-masa sulit dan menekan. Dengan demikian untuk mendapatkan dukungan sosial dari Kepala Sekolah, guru BK hendaknya menunjukkan eksistensinya di sekolah. Mampu merencanakan program baik itu tahunan, semesteran, bulanan, mingguan maupun dalam bentuk RPLBK. Dengan menyesuaikan antara program yang direncanakan dengan kebutuhan siswa dan kondisi sekolah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian hingga tindak lanjut dari pelaksanaan BK di sekolah. c. Hubungan Motivasi Kerja dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah secara Bersama-sama dengan Pelaksanaan Tugas Guru BK. Kesimpulan Temuan analisis data motivasi kerja dan dukungan sosial Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru BK. Menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan dukungan sosial Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru BK dengan tingkat hubungan sebesar 0,618. Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan ada beberapa sekolah yang belum memiliki fasilitas BK seperti ruang BK, sehingga pelayanan BK bersifat seadanya saja. Untuk mendapatkan dukungan sosial Kepala sekolah lebih lanjut dikemukakan oleh beberapa orang guru BK SMPN Kab. Kerinci agak sulit sehingga pelaksanaan BK kerap kali menemukan hambatan dalam melakukan pelayanan. Palayanan BK di sekolah belum mendapat anggaran yang jelas dari Kepala Sekolah, seperti untuk melakukan kunjungan rumah masih ada kepala sekolah yang keberatan memberikan dananya. Hatch dan Steffire (dalam Achsan Husairi 2008:34) Suatu program bimbingan yang baik membutuhkan sekitar 5 % dari keseluruhan biaya pendidikan sekolah tanpa adanya pembiayaan yang memadai, proses pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling cenderung akan mengalami hambatan. Efek Positif dari dukungan sosial yang diberikan oleh Kepala Sekolah kepada guru BK dalam menjalankan tugasnya dapat mempengaruhi tingkah laku guru BK karena merasa dibutuhkan, diperhatikan dan dihargai oleh Kepala Sekolah. Dengan demikian Pelaksanaan tugas guru BK di sekolah dapat berjalan dengan baik atas dukungan sosial Kepala Sekolah. Seperti yang dijelaskan oleh Cobb (dalam Smet 1994:136) Orientasi subjektif yang memperlihatkan bahwa dukungan sosial itu terdiri atas informasi yang menuntun orang menyakini bahwa ia diurus dan disayangi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dengan pelaksanaan tugas guru BK sebesar 0,781 artinya, semakin tinggi motivasi kerja maka pelaksanaan tugas guru BK akan semakin baik 2. Terdapat hubungan yang tidak signifikan antara dukungan sosial Kepala Sekolah dengan pelaksanaan tugas guru BK sebesar 0,145 artinya, tanpa adanya dukungan sosial Kepala Sekolah, pelaksanaan tugas guru BK akan mengalami hambatan di sekolah, pelayanan BK yang optimal sulit untuk diwujudkan. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi kerja dan dukungan sosial Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas guru BK sebesar 0,618 artinya, adanya keterpaduan antara motivasi kerja dan dukungan sosial Kepala Sekolah secara bersama-sama dengan pelaksanaan tugas kerja guru BK. Copyright 20 Universitas Negeri Padang All rights reserved

Rahmawati, Neviyarni, Firman (Hubungan Motivasi Kerja Dan Dukungan Sosial Kepala Sekolah Dengan Pelaksanaan Tugas Guru Bk Di Smpn Kab. Kerinci) DAFTAR RUJUKAN Achsan Husairi. (2008). Manajemen Pelayanan Bimbingan & Konseling di Sekolah. Bogor. Arya Duta. Robert. A. Baron dan Donn Byrne. (2003). Psikologi Sosial (Alih Bahasa Ratna Djuwita). Jakarta: Erlangga. Dewa Ketut Sukardi. (2003). Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Bandung: Alfa Beta. Hamzah B. Uno. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, SP. (2005). Organisasi & Motivasi Dasar Peningkatan Produktifitas. Jakarta: BumiAksara. Peraturan Pemerintah, Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Jakarta: Depdiknas. Smet, Bart. (1999). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo. Taylor, S. E. Peplau, L. A., Sears, D. O. (2003). Psikologi Sosial. New Jersey: Prentice Hall. KONSELOR Volume 3 Number 3 Sept 2014, pp 93-99