CARA BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI. Aty Nurdiana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. ilmunya dalam dunia pendidikan hingga tingkat Perguruan Tinggi. Dalam jenjang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah adalah Sekolah Menengah Akhir (SMA) atau Sekolah Menengah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga pendidikan, idealnya harus mampu

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

PERANAN PROSES BELAJAR MENGAJAR BAGI MAHASISWA DALAM MERAIH PRESTASI (Studi Empiris pada Mahasiswa Progdi Akuntansi UPN Veteran Jawa Timur)

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menjadi mandiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendidikan

STRATEGI BELAJAR DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dengan memupuk sikap gemar membaca serta memanfaatkan sumber-sumber

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR MONITORING PELAKSANAAN PERKULIAHAAN DAN PRAKTIKUM

Raihlah Keikhlasan. Panduan-1

Salam sejahtera, Terimakasih kepada Tuhan yang maha Esa atas segala rahmat dan nikmat-nya yang terus mengalir dalam kehidupan kita.

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan keahlian atau kompetensi tertentu yang harus dimiliki individu agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang. 20 tahun 2003 terdapat tujuan pendidikan nasional yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perguruan tinggi di Bandung sudah sangat banyak, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

PROSEDUR SISTEM PENJAMINAN MUTU SOP PELAYANAN PEMBIMBING AKADEMIK

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penyelenggaraan Pendidikan Berdasarkan. Sistem Kredit

II TINJAUAN TEORITIS, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. 1. Prestasi Belajar Mata Kuliah Matematika Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

BAB II KAJIAN TEORI DAN ATAU TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian belajar (learning) beragam tergantung pada sudut. pandang dan tujuan yang hendak dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembelajaran fisika di SMA secara umum adalah memberikan bekal. ilmu kepada siswa, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

IV. PERATURAN AKADEMIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyuapi para murid dengan begitu melimpahnya informasi serta kesimpulan

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman diabad 21 ini memperlihatkan perubahan yang begitu

I PENDAHULUAN. kehidupan. Pengertian pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No.

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak akan lepas

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan sangat penting untuk menjamin perkembangan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

AKU PASTI BISA KULIAH

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis

I. PENDAHULUAN. oleh pihak yang mengelola pelaksanaan pendidikan dalam hal ini adalah sekolah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Makna umum pendidikan adalah sebagai usaha manusia menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. dapat tercapai sesuai yang diinginkan (Hamalik, 2007).

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL. Telah diperiksa dan disetujui untuk diterbitkan

I. PENDAHULUAN. diperlukan penguasaan matematika sejak dini. Oleh karena itu, selayaknya mata

BAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

Strategi Belajar CERDAS Pada Pendidikan Jarak Jauh. Tri Darmayanti UNIVERSITAS TERBUKA

PERATURAN UMUM AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB IV ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR AN DI PONDOK PESANTREN RAUDLATUL FALAH BERMI GEMBONG PATI

BELAJAR EFEKTIF SISWA SMA TUGAS OLEH : MUHAMMAD DAUD LATUCONSINA NIM :

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga pendidikan yang secara formal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG STUDI LANJUT KE PERGURUAN TINGGI. Oleh: Elvi Susanti * Fitria Kasih ** Nofrita ** ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan model pembelajaran untuk membentuk kurikulum (rencana

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang No.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena melalui pendidikanlah manusia dapat berdaya guna dan. mengembangkan ilmu pengetahuan menjadi teknologi.

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

I. PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

1. PENDAHULUAN. Pendidikan, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas No.

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

Panduan Akademik Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis UNIVERSITAS GADJAH MADA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONTRAK PERKULIAHAN (Pendidikan Jasmani dan Olahraga)

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BLUE PRINT SKALA KEMATANGAN VOKASIONAL. Kematangan vokasional merupakan kesiapan dan kemampuan individu dalam

PERATURAN AKADEMIK STIKOM DINAMIKA BANGSA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II KAJIAN TEORETIK. daya tarik baginya. Menurut Slameto (Djamarah, 2008) minat adalah suatu

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang tidak dapat dipisahkan

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan di Indonesia ataupun di setiap negara. Indonesia selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, persaingan global semakin ketat, sejalan dengan telah berlangsungnya

Terapi Kognitif dan Perilaku Untuk Penderita Hipomania dan Mania

Transkripsi:

Aty Nurdiana ABSTRAK Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan dapat dikatakan berat. Karena itu seorang mahasiswa dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia kuliah. Beberapa tuntutan yang harus dipenuhi agar mahasiswa dapat berhasil dalam mengikuti perkuliahan adalah: mahasiswa harus memiliki sikap rohani, minat, cita-cita, rasa percaya diri, kebebasan jiwa dan harus disiplin dalam melakukan semua tugas dan kewajibannya sebagai seorang mahasiswa. Selain tuntutan tersebut syarat yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa agar dapat belajar dengan baik adalah: syarat lingkungan rumah dan lingkungan perguruan tinggi yang baik, harus memiliki fisik dan mental yang baik pula. Kata kunci: Belajar, Perguruan Tinggi. PENDAHULUAN Menjadi seorang mahasiswa pada salah satu Perguruan Tinggi favorit adalah salah satu yang dicita-citakan oleh para lulusan SMA/ se-derajat. Mereka berusaha semaksimal mungkin supaya bisa diterima di Perguruan Tinggi favoritnya. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan mengikuti bimbingan belajar-bimbingan belajar yang ada di kota mereka. Tetapi bagaimana setelah mereka diterima di Perguruan Tinggi impian mereka? Sebagai seorang mahasiswa baru, dengan bangga dan semangat yang tinggi mereka melangkahkan kaki menuju kampus tercinta dengan harapan mereka dapat menyelesaikan kuliah/studi dengan cepat dan citacitanya menjadi seorang sarjana tercapai. Apa yang terjadi setelah beberapa minggu mereka mengikuti perkuliahan? Mereka baru merasakan ternyata belajar di Perguruan Tinggi tidaklah semudah yang mereka bayangkan, banyak yang mengalami kegagalan dan merasa frustasi, bahkan ada yang putus di tengah jalan (gagal) karena merasa tidak sanggup untuk melanjutkan dan mengikuti perkuliahan. Apakah yang menyebabkan mereka mengalami kegagalan? Jika ingin dikaji lebih lanjut banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan para mahasiswa gagal dalam mengikuti perkuliahan. Disini tidak akan dibahas penyebab kegagalan tersebut, tetapi berikut ini adalah beberapa petunjuk yang dapat dipakai oleh para mahasiswa untuk mengurangi kegagalan dalam mengikuti perkuliahan.

Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi Sebelum dibahas lebih lanjut mengenai cara belajar di Perguruan Tinggi, terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai Sistem Penyelenggaraan Pendidikan di Perguruan Tinggi. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan yang digunakan di Perguruan Tinggi adalah Sistem Kredit, yang dimaksud disini adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan di mana beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit. Untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa di Perguruan Tinggi digunakan sistem S.K.S (Satuan Kredit Semester). S.K.S adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu pogram tertentu, besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi Perguruan Tinggi, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi tenaga-tenaga pengajar (dosen). Satu semester di Perguruan Tinggi setara dengan 18-19 minggu kerja (termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester). Apa tujuan Pemerintah menerapkan sistem S.K.S di Perguruan Tinggi? Tujuan umum penerapan Sistem S.K.S di Perguruan Tinggi untuk lebih memenuhi tuntutan pembangunan, karena di dalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel, sehingga memberi kemungkinan lebih luas kepada mahasiswa untuk memilih program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh pembangunan. Sedangkan tujuan khusus dari penerapan Sistem S.K.S di Perguruan Tinggi adalah 1) Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat menyelesaikan studi dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. 2) Untuk memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah-matakuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. 3) Untuk memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan output jamak dapat dilaksanakan. 4) Untuk mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu kewaktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini. 5) Untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. 17

6) Untuk memungkinkan transfer (pengalihan) kredit antar jurusan, antar bagian, atau antar fakultas dalam suatu Perguruan Tinggi. 7) Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang satu ke perguruan tinggi yang lain atau dari satu bagian ke bagian lain dalam Perguruan Tinggi tertentu. Dengan demikian sistem S.K.S memberikan peluang dan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para mahasiswa untuk mengerahkan semua kemampuan yang dimilikinya dalam meraih cita-cita. Semua itu akan dapat tercapai apabila para mahasiswa mau belajar dan bekerja keras. PEMBAHASAN Tuntutan Belajar di Perguruan Tinggi Belajar di Perguruan Tinggi bukanlah hal yang mudah, bahkan bisa dikatakan berat/ susah. Para mahasiswa harus mengikuti perkuliahan dengan tertib, harus rajin membaca literatur-literatur yang mungkin lebih banyak berbahasa asing, harus memahami berbagai macam teori, melakukan penelitian, mengerjakan tugas-tugas dan sebagainya. Bagi para mahasiswa baru yang kurang siap, tentunya hal tersebut akan menjadi beban yang sangat berat. Karena di Perguruan Tinggi tanggung jawab belajar hampir sepenuhnya dipercayakan kepada para mahasiswa, dosen hanya memberikan dasar-dasar pengetahuan saja, selebihnya mahasiswa diharuskan mencari/ membaca sendiri. Karena itu dalam diri mahasiswa dituntut untuk mempunyai sikap tertentu dalam belajar. Sikap yang paling utama harus dimiliki oleh para mahasiswa adalah sikap rohani. Dengan adanya sikap rohani ini diharapkan mahasiswa akan mempunyai mental yang kuat, sehingga apabila suatu saat dalam mengikuti perkuliahan mereka menemui masalah atau hambatan, mereka tidak akan mudah putus asa dan tidak cepat merasa frustasi. Agar para mahasiswa mempunyai sikap rohani (kekuatan mental), mereka harus mempunyai cita-cita, minat terhadap matakuliah yang diikuti, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan memiliki kebebasan jiwa. Setiap mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi harus didukung oleh suatu cita-cita tertentu, sehingga ia tahu tujuan yang harus dicapai dan tahu untuk apa ia belajar. Jika seorang mahasiswa ketika masuk ke Perguruan Tinggi tidak mempunyai cita-cita, maka ketika ia mengalami kesulitan semangat belajarnya akan segera hilang, sehingga ia bisa gagal. Selain cita-cita, minat terhadap matakuliah juga merupakan hal yang sangat penting sebagai pendorong semangat belajar. Jika seorang mahasiswa mempunyai minat terhadap setiap matakuliah yang diikuti, maka ia akan 18

merasa senang dalam mengikuti perkuliahan sehingga ia dapat berkonsentrasi, hal ini dapat memperkecil kegagalan. Faktor yang juga penting harus dimiliki mahasiswa adalah rasa percaya diri. Jika mahasiswa tidak mempunyai rasa percaya diri, ia akan selalu merasa lebih rendah dari teman-temannya dan ia akan merasa rendah diri. Karena itu mahasiswa dituntut untuk mempunyai rasa percaya diri bahwa ia tidak berbeda dengan teman-temannya yang lain. Karena mahasiswa adalah manusia dewasa, selain mereka mempunyai masalah studi, mereka juga mempunyai masalah-masalah pribadi yang perlu dipecahkannya. Seperti masalah keuangan, pacar, hubungan dengan orang lain dan sebagainya, maka seorang mahasiswa juga dituntut untuk memiliki keuletan baik jasmani maupun rohani. Faktor lain selain faktor-faktor di atas yang harus dimiliki seorang mahasiswa adalah kebebasan jiwa. Kebebasan jiwa ini akan memungkinkan seorang mahasiswa terbebas dari pengaruh sentimen dan emosi, dan ia akan memiliki sikap ilmiah dan dapat berpikir kritis. Syarat-syarat Belajar di Perguruan Tinggi Sebagai seorang mahasiswa, selain mereka harus memiliki sikap-sikap yang telah dijelaskan, mereka juga harus tahu bagaimana mempersiapkan diri untuk belajar. Karena itu mahasiswa harus tahu syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat berhasil belajar di Perguruan Tinggi, syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Syarat Lingkungan a. Lingkungan Rumah Tempat tinggal harus memenuhi syarat-syarat kesehatan, tenang dan memiliki penerangan yang cukup. Yang dimaksud memenuhi syarat-syarat kesehatan ialah udara di sekitar rumah tidak lembab dan kotor, lalu udara bersih dapat masuk ke dalam kamar tempat belajar. Agar dapat belajar dan beristirahat tanpa terganggu, maka diperlukan pula ketenangan. Sedangkan penerangan yang cukup dimaksudkan agar dalam belajar, mata tidak cepat menjadi lelah atau rusak. b. Lingkungan Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi yang baik, memiliki berbagai fasilitas belajar yang dapat dipergunakan oleh para mahasiswa. Manfaatkanlah fasilitas-fasilitas ini dengan sebaik-baiknya, misalnya perpustakaan, laboratorium, ruang-ruang belajar, perkumpulan-perkumpulan ilmiah dan sebagainya. Alangkah sayangnya apabila fasilitas-fasilitas ini tidak dimanfaatkan dengan maksimal. 2. Syarat Fisik 19

Yang dimaksud di sini ialah fisik yang ada kaitannya dengan kesehatan, kesegaran jasmani dan keadaan fisik seseorang. Baik tidaknya hasil belajar keadaan fisik mahasiswa juga ikut menentukan. Agar dapat belajar dengan baik, seorang mahasiswa harus memiliki jasmani yang sehat. Badan yang lemah dan sakit-sakitan akan merupakan penghalang yang besar dalam belajar, walaupun memiliki kecerdasan yang baik. Oleh karena itu menjaga kesehatan adalah suatu usaha yang mutlak diperlukan agar dapat berhasil dalam belajar. Yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan adalah menjaga agar gizi tetap baik, lekas-lekas berobat apabila sakit, berolahraga dan beristirahat/ tidur secukupnya. Menjadi mahasiswa bukan berarti siang malam harus membaca buku, tetapi pada waktu-waktu tertentu diperlukan juga rekreasi dan bergembira ria agar badan dan pikiran tetap segar. 3. Syarat-syarat Mental a. Hidup Teratur Seorang mahasiswa yang ingin sukses harus berusaha hidup dan bekerja secara teratur. Membaca buku pelajaran secara teratur, mengikuti kuliah secara teratur, membuat catatan yang teratur. Oleh karena itu pembagian waktu belajar dan beristirahat sangat penting sekali. Banyak mahasiswa yang mengeluh karena kekurangan waktu untuk belajar dan menyiapkan tugas-tugasnya. Sebenarnya mereka bukanlah kekurangan waktu melainkan tidak dapat membagi waktu atau menyianyiakan waktu yang tersedia. Mereka biasanya baru belajar apabila akan menghadapi ujian. Untuk itu perlu dibuat jadwal kegiatan tiap-tiap hari selama seminggu. Jadwal ini perlu dicoba untuk beberapa minggu, sampai tersusun jadwal yang realistis. b. Mampu Mendisiplinkan Diri Belajar dan bekerja secara teratur hanya dapat dicapai apabila kita mampu mendisiplinkan diri. Jadwal belajar yangh sudah dibuat hanya ada artinya apabila mahasiswa mampu disiplin dalam melaksanakan jadwal yang sudah dibuat tersebut. Disiplin dalam belajar sangat diperlukan, apabila mahasiswa mampu mendisiplinkan diri maka ia akan dapat hidup teratur dan mengerjakan semua tugas tepat pada waktunya. Sehingga ia tidak akan mengalami kesulitan apabila menghadapi pelajaran dan menghadapi ujianujian. Teknik Belajar di Perguruan Tinggi 1. Bagaimana Cara Mengikuti Kuliah? Mengikuti kuliah tidak berarti hanya mendengarkan dan mencatat perkuliahan seorang dosen sewaktu dia memberi ceramah saja. Di samping mencatat, mahasiswa juga harus mendengarkan kuliah dengan sikap yang kritis. Tidak semua yang dikatakan atau dijelaskan oleh dosen dicatat, 20

mahasiswa harus mampu memilih mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu, serta bagian mana yang perlu ditanyakan. Dalam mencatat mahasiswa harus selektif. 2. Bagaimana Cara Membaca Buku? Belajar di Perguruan Tinggi selain mengikuti kuliah juga harus banyak membaca buku. Membaca sekedar membaca adalah mudah, tetapi membaca untuk belajar perlu dipelajari dengan baik. Yang perlu diusahakan oleh mahasiswa baru : memaksa diri sendiri untuk suka membaca, karena dengan senang membaca ia akan memperoleh pengetahuan yang luas. Belajarlah membaca secara efisien. Membaca yang efisien ialah membaca dengan cepat, dapat dimengerti dengan baik, serta tetap mengingat sebagian besar yang dibaca. Kemampuan ini akan diperoleh mahasiswa dengan berlatih secara teratur. Petunjuk praktis dalam proses membaca buku : a. Bacalah title/ judul buku itu serta pengarangnya dan hafalkan. b. Bacalah tahun terbitnya, penerbitnya, cetakan yang keberapa? c. Bacalah kata pendahuluannya, sehingga anda akan mengetahui pokokpokok pikiran pengarang, petunjuk-petunjuknya dalam mempelajari buku tersebut, dan sebagainya. d. Bacalah daftar isinya sehingga akan memperoleh gambaran yang bulat akan isi buku ttersebut. e. Biasanya pada buku-buku yang tebal terdapat pula indeks. Pergunakanlah indeks ini setepat-tepatnya. 3.Bagaimana Cara Mahasiswa Belajar? Bahan kuliah yang telah diperoleh harus dipelajari kembali dengan baik. Untuk belajar sendiri di rumah sebaiknya mahasiswa menyusun Rencana Kegiatan Belajar (RKB), kegunaan RKB adalah: a. agar ada waktu yang tersedia untuk belajar b. agar tersedia waktu untuk mereviu setiap matakuliah c. agar kita dapat memupuk disiplin belajar dan bekerja dengan baik Dalam menyusun RKB perlu diingat bahwa yang dimaksud dengan belajar terdiri atas dua jenis kegiatan, yaitu: a. belajar untuk mengadakan persiapan kuliah yang akan datang b. mereviu (mempelajari kembali bahan yang sudah diajarkan) Reviu akan lebih berhasil lagi jika kita mengadakan tiga macam reviu: a. menyediakan waktu ± 10 menit setiap hari untuk mereviu satu matakuliah b. menyediakan waktu untuk mengadakan reviu mingguan, yaitu mempelajari kembali bahan-bahan yang dipelajari selama satu minggu c. reviu dalam rangka menghadapi ujian (jika no 1 dan 2 dilaksanakan dengan ketat, no 3 lebih mudah dilaksanakan) 21

Dengan menyusun RKB, kita akan menetapkan dan menyediakan waktu yang khusus untuk belajar dan untuk mereviu pelajaran. RKB juga mendisiplinkan kita dalam kegiatan belajar. Dalam penyusunan RKB, mulamula kita mencatat semua kegiatan yang biasa kita lakukan di luar jam kuliah, kemudian dihitung waktu yang tersedia untuk belajar. Waktu yang tersedia inilah yang dibagi-bagi untuk keperluan belajar, kegiatan pribadi, kegiatan masyarakat, olahraga, juga sediakan waktu yang cukup untuk beristirahat. Belajar kelompok hendaklah dilakukan setelah mahasiswa belajar sendiri-sendiri, dan telah memperoleh gambaran yang agak jelas tentang bahan kuliahnya. Belajar kelompok akan berguna sekali untuk menguji hasil pemikiran kita, melengkapi kekurangan-kekurangan kita, membetulkan pengertian-pengertian yang keliru dan melatih kemampuan kita untuk mengekspresikan kembali sesuatu yang telah kita pelajari. Beberapa nasihat untuk belajar kelompok : a. Kelompok jangan terlalu besar, 3 sampai 5 orang (terdiri dari putera dan puteri) b. Rencanakan pertemuan kelompok secara teratur dan tertib c. Sebelum kelompok bertemu, hendaknya masing-masing anggota telah belajar secara individual d. Diskusi jangan berkepanjangan, tetapi dibatasi waktunya e. Pokok-pokok pembicaraan hendaknya ditetapkan lebih dahulu, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan f. Ketua kelompok harus mampu membagi tugas dan mengatur jalannya diskusi g. Setiap anggota membuat catatan-catatan sesuai dengan kebutuhannya 4. Bagaimana Cara Menggunakan Perpustakaan? Perpustakaan biasa dikatakan jantungnya Perguruan Tinggi. Dari sebutan ini nampak jelas betapa besar peranan perpustakaan bagi suatu Perguruan Tinggi. Apabila mahasiswa bermaksud ingin belajar sungguhsungguh, maka di Perpustakaanlah tempatnya. Pergunakanlah perpustakaan yang ada dengan semaksimal mungkin. Pelajarilah peraturan-peraturan dan petunjuk-petunjuk yang ada di perpustakaan, sehingga anda mampu mencari dan menggunakan buku-buku yang diperlukan. 5. Bagaimana Cara Menghadapi Ujian? Masa ujian biasanya oleh mahasiswa dianggap sebagai masa penderitaan. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi apabila para mahasiswa memiliki sikap yang tepat dan persiapan yang matang terhadap ujian. a. Sikap Terhadap Ujian 22

Evaluasi adalah suatu hal yang lumrah di dalam proses belajar. Ujian sebenarnya bertujuan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan yang telah dimiliki para mahasiswa. Dengan pengetahuan ini dapat diketahui pula sejauhmana tujuan yang diharapkan dalam suatu matakuliah telah tercapai. b. Persiapan Menghadapi Ujian Persiapan menghadapi ujian hendaknya dilakukan pada saat pertama kali seorang mahasiswa mengikuti kuliah. Catatlah perkuliahan baik-baik, buat ringkasannya, pelajari secara teratur, diskusikan dengan teman dan bacalah buku-buku di perpustakaan. PENUTUP Demikianlah uraian mengenai cara belajar di Perguruan Tinggi, mudahmudahan bermanfaat bagi mahasiswa dan calon mahasiswa. Kunci yang paling utama dari semua ini adalah sebagai seorang mahasiswa anda harus memiliki sikap rohani, mau bekerja keras, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi, ikhlas dalam menjalankan semua pekerjaan dan disiplin. DAFTAR PUSTAKA E.P. Hutabarat. Cara Belajar. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta. 243 hal. Samidjo, Sri Mardiani. Bimbingan Belajar. Armico. Bandung. 214 hal. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta. 195 hal Biodata Penulis: Dra. Hj. Aty Nurdiana, M.Pd adalah Dosen Pada Program Studi Pendidikan Matematika STKIP-PGRI Bandar Lampung. Lahir di Tanjungkarang, Tanggal 26 November 1963. Menyelesaikan Pendidikan S1 Program Studi Pendidikan Fisika di Universitas Lampung dan S2 Program Studi Teknologi Pendidikan di Universitas Lampung. 23