PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN BINJAI TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games-Tournament (TGT) dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang mendukung perkembangan tersebut adalah pendidikan. pembelajaran, sumber-sumber belajar dan lain sebagainya.

ROSLIANA SITOMPUL* DAN DEBBIE GUSTRINI ARUAN**

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE PADA SDN MEDAN DENAI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan kualitas. pembelajaran IPS di kelas IVB SDN Nanggulan Sleman.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI CINTA RAKYAT

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE KELAS IV SD NEGERI DESA SENA BATANG KUIS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DI KELAS V SD

BAB V PENUTUP A. Simpulan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

Peningkatan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B di MTs Muhammadiyah 1 Ponorogo

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Eutik Mulyati dan Guntarsih ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi. Abu dan Widodo Supriyanto Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

PROSIDING ISBN :

DAFTAR RUJUKAN. Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian penerapan metode

BAB V PENUTUP. 1. Nilai rata-rata hasil belajar kognitif siswa kelas eksperimen 1 setelah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Wendri, Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Berbantu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V SD WASHLIYANI MARTUBUNG

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE

ARTIKEL ILMIAH. Oleh: YOLAN FARWIZA ASNA A1D114025

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMP N 3 Pakem, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode

SKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SD NEGERI BANDAR KLIPPA

Charlina Ribut Dwi Anggraini

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Make A Match Pada Mata Pelajaran Matematika di Kelas V SDN Sawit Seberang

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI NO.

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : ERIKA DIANTY ASNAWATI

PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Rustam Effendi dan Hendra

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Penerapan Model Make a Match dengan Media Flashcard dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Kelas IV SD Negeri 0103 Sibuhuan.

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Kurnia Anandita Widyaningrum Program Studi Pendidikan-Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

R. Ati Sukmawati, Wina Purnamasari

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

EVA BETTY SIMANJUNTAK DAN JUNIKO ESRA TARIGAN Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

Mudjiono, dan Dimyati Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Mulyasa, E Menjadi Guru Profesional menciptakan Pembelajaran

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

BAB V PENUTUP. dalam aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Geografi XI IPS 1 di. SMA N 1 Pleret, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN PPKN SMP NEGERI 5 TEBING TINGGI

DAFTAR RUJUKAN. Ali, Muhammad Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. cet. 12.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

BAB V PENUTUP. 1. Pembelajaran sejarah melalui penggabungan model Problem Based. Learning dan Student Teams Achievement Division mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN. Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan Aktivitas

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

Kata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri.

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

EFFENDI MANALU* DAN RIA MEI CHRISTINA SARAGIH** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

Jurnal Media Pendidikan Matematika J-MPM Vol. 3 No.1, ISSN

BAB V P E N U T U P. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

Chairul Huda Atma Dirgatama 1, Djoko Santoso Th 2 1 Program Studi Magister Pendidikan Ekonomi UNS 2. FKIP UNS Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Admiranto, A. Gunawan Tata Surya dan Alam Semesta. Yogyakarta: Kanisius

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini dapat disimpulkan

Muhibbin Syah. (2010). Pendidikan Psikologis dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS IVSDN 020276 BINJAI TIMUR SYAMSUARNI* DAN FITRIANY SINAGA** *Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED **Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya aktivitas belajar matematika siswa, minat siswa dalam pembelajaran matematika kurang sehingga tidak memunculkan sikap antusias dan semangat siswa untuk belajar, proses pembelajaran yang terlaksana masih didominasi dengan model pembelajaran yang kurang menyenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa di kelas IV SDN 020276 Binjai Timur dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe TGT. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Lokasi penelitian adalah di Jln. Ir. H. Juanda No. 203 Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 020276 Binjai Timur berjumlah 23 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi guru. Dari hasil penelitian, aktivitas belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1 masih tergolong sangat rendah yaitu 13,04% dengan rata-rata 43,38, siklus I pertemuan 2 tergolong rendah yaitu 34,78% dengan rata-rata 56,70, siklus II pertemuan 1 tergolong sangat tinggi yaitu 86,95% denga rata-rata 72,10 dan siklus II pertemuan 2 tergolong sangat tinggi yaitu 100% dengan rata-rata 86,05. Hasil lembar observasi guru mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan 1 adalah 60,71%, siklus I pertemuan 2 adalah 75%, siklus II pertemuan 1 adalah 89,28% dan siklus II pertemuan 2 adalah 100% dan rata-rata keseluruhan adalah 81,24%. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran koperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas IV SDN 020276 Binjai Timur T.A 2013/2014 pada materi operasi hitung penjumlahan bilangan pecahan. Kata kunci : Belajar, Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT, dan Pelajaran Matematika. PENDAHULUAN belajar dibutuhkan dalam seluruh mata pelajaran terutama matematika. Matematika adalah salah satu pelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan pola pikir siswa. Elea h (dalam Subarinah, 2006: 1) mengatakan bahwa matematika berarti ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain diperoleh tidak melalui penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan aktivitas dalam dunia rasio (penalaran), sedangkan dalam ilmu lain lebih menekankan hasil observasi atau eksperimen disamping penalaran. Kecendrungan untuk menganggap matematika menjadi pelajaran yang menakutkan dan membosankan membuat matematika tidak banyak menarik perhatian siswa. Siswa menjadi malas belajar matematika dan penalaran siswa menjadi kurang berkembang. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru yang dilakukan peneliti di SD Negeri 020276 Binjai Timur yang berada tidak jauh dari rumah peneliti menunjukkan bahwa 23

aktivitas belajar siswa kurang. belajar yang kurang terlihat, minat siswa dalam pembelajaran Matematika masih kurang, model pembelajaran yang digunakan guru kurang menyenangkan siswa. Salah satu usaha yang dapat digunakan ntuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswaadalah model pembelajaran koperatif tipe Teams Game Tournament (TGT). Model pembelajaran koperatif tipe TGT adalah model pembelajaran koperatif yang sangat menyenangkan dikarenakan adanya permainan turnamen di dalam pembelajaran. Model pembelajaran TGT disesuaikan dengan kebutuhan siswa SD yaitu mengubah kegiatan belajar yang monoton dan membosankan menjadi kegiatan belajar yang meriah dan gembira dengan adanya permainan. Suasana pembelajaran dengan model pembelajaran TGT tidak hanya melibatkan siswa secara aktif tetapi siswa akan lebih rileks dalam belajar dan berantusias dalam belajar. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis termotivasi untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Koperatif Tipe TGT untuk Meningkatkan Belajar Matematika Siswa di Kelas IV SDN 020276 Binjai Timur T.A 2013/2014. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran koperatif tipe TGT pada materi operasi hitung penjumlahan bilangan pecahan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa bermanfaat agar siswa lebih tertarik dalam belajar melalui model pembelajaran koperatif tipe TGT pada materi penjumlahan bilangan pecahan. 2. Bagi guru bermanfaat untuk menjadi bahan masukan dalam meningkatkan keterampilan dan wawasan guru untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan pertimbangan bagi guru tentang model pembelajaran koperatif tipe TGT sebagai upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran. 3. Bagi kepala sekolah bermanfaat untuk dijadikan bahan evaluasi guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah dengan cara mensosialisasikan model pembelajaran koperatif tipe TGT melalui pelatihan kepada guru agar menggunakan berbagai kreasi model selain dari model yang diterapkan dari penelitian. 4. Bagi peneliti lain adalah menambah wawasan mengenai aktivitas belajar matematika siswa dan model pembelajaran koperatif tipe TGT dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk mahasiswa PGSD S1 Unimed yang hendak melakukan penelitian tindakan kelas dengan permasalahan yang sama. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 020276 Binjai Timur yang berjumlah 23 orang, yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar siswa. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. 24

Alat pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Analisis data yang digunakan adalah: a. Observasi Belajar Siswa Untuk mengetahui hasil observasi aktivitas belajar siswa digunakan dengan rumus: Tabel 1. Skala Nilai Siswa Secara Individu dan Klasikal Rentang Skor Individu Rentang Skor Klasikal > 80 > 80% 60 79 40 59 20 39 skor yang diperoleh Nilai = x 100 skor maksimum 60 % 79 % 40 % 59 % 20 % - 39 % < 20 < 20% Keterangan Keterangan Sedang (Berhasil) (Tidak Berhasil) Untuk menentukan angka aktivitas belajar siswa secara klasikal adalah dengan rumus: P = f x 100% n (Aqib, 2011: 41) Ket : P= Angka persentase f=jumlah siswa yang mengalami perubahan n= Jumlah siswa seluruhnya Dari skala nilai aktivtitas siswa dapat ditentukan kriteria tinggi rendahnya aktivitas secara klasikal yaitu: tinggi (berhasil) jika skor aktivitas > 60% (tampak 3 dan 4 deskriptor) rendah (tidak berhasil) jika skor aktivitas < 60% (tampak 1 dan 2 deskriptor) b. Observasi Tingkat Keberhasilan Guru (Purwanto, 2011: 207 ) skor yang diperoleh Tingkat Keberhasilan= x 100 % skor maksimum Tabel 2. Skala Tingkat Keberhasilan Guru Rentang Skor Keterangan > 80% 60 % 79 % 40 % 59 % Sedang 20 % - 39 % < 20% Dari skala tingkat keberhasilan guru di atas, peneliti menentukan kriteria keberhasilan guru yaitu: Guru dikatakan berhasil jika tingkat keberhasilan guru > 60% Guru dikatakan tidak berhasil jika tingkat keberhasilan guru < 60% HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian dimulai dengan pelaksanaan siklus I pertemuan 1, berdasarkan rumus, aktivitas belajar siswa secara klasikal tergolong sangat rendah yaitu 13,04% dengan rata-rata 43,38. Tingkat keberhasilan guru pada siklus I pertemuan 1 adalah 60,71%. belajar siswa secara klasikal pada siklus I pertemuan 2 tergolong rendah yaitu 34,78% dengan rata-rata 56,70. Tingkat keberhasilan guru pada siklus I pertemuan 25

2 adalah 75%. nya aktivitas belajar siswa disebabkan oleh peneliti tidak memotivasi siswa sehingga siswa belum berani untuk menjawab dan memberikan pertanyaan jika tidak ditunjuk oleh peneliti, peneliti tidak mengarahkan siswa untuk membaca sehingga siswa masih cenderung sedikit untuk membaca, peneliti tidak memberikan waktu untuk siswa mencatat penjelasan guru dan membuat rangkuman sehingga sedikit siswa yang mencatat dan membuat rangkuman dikarenakan kesadaran masing-masing, peneliti kurang memperhatikan interaksi kelompok dan proses berjalannya diskusi sehingga siswa kurang mendengarkan percakapan dalam diskusi kelompok, peneliti tidak memberikan kesempatan kepada kelompok untuk berkomentar sehingga siswa kurang mampu memberikan kesimpulan. Berdasarkan data-data maka dibuat kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa belum meningkat sehingga perlu perbaikan dan pengembangan pembelajaran yang lebih baik lagi pada siklus II. Upaya yang dilakukan adalah mengatasi setiap kendala dengan memperbaiki proses belajar mengajar agar aktivitas belajar siswa meningkat. Pada siklus II pertemuan 1, aktivitas belajar siswa secara klasikal tergolong sangat tinggi yaitu 86,95% dengan rata-rata 72,10 dan tingkat keberhasilan guru pada siklus II pertemuan 1 adalah 89,28% lalu pada siklus II pertemuan 2, aktivitas belajar siswa secara klasikal meningkat 100% dengan rata-rata 86,05 dan tingkat keberhasilan guru pada siklus II pertemuan 2 adalah 100%. Secara umum dapat dikatakan bahwa, setelah melakukan perbaikan pembelajaran dengan model pembelajaran koperatif tipe TGT pada siklus II, aktivitas belajar siswa lebih meningkat dari sebelumnya. Peningkatan aktivitas belajar siswa secara klasikal dapat lebih jelas dilihat pada tabel di bawah: Tabel 3. Peningkatan Belajar Siswa secara Klasikal Siklus Pertemuan P Keterangan Siklus I Siklus II I 13,04 % II 34,78% I 86,95 % II 100 % Peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 4. Peningkatan Rata-Rata Belajar Siswa No Siklus I Siklus II yang diamati Pert 1 Pert 2 Pert 1 Pert 2 1 visual 48,91 66,30 83,69 97,82 2 lisan 44,56 55,43 72,83 84,78 3 51,08 61,96 73,91 89,13 mendengarkan 4 menulis 43,48 54,35 69,56 81,52 5 mental 32,61 42,39 58,69 75 Rata-Rata (tiap Pertemuan) 45,65 59,78 75 88,04 Peningkatan hasil observasi tingkat keberhasilan guru dapat lebih jelas dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5. Peningkatan Keberhasilan Guru Siklus Pert Jumlah Tingkat Keterangan 26

Skor Keberhasilan Siklus I 1 17 60,71 % TINGGI Siklus II 2 21 75 % TINGGI 1 25 89,28 % 2 28 100 % SANGAT TINGGI SANGAT TINGGI PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Penerapan model pembelajaran koperatif tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD pada materi operasi penjumlahan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa secara individu dan klasikal berdasarkan indikatorindikator dari aktivitas belajar. b. Peningkatan persentase aktivitas belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan dari siklus I pertemuan 1 yaitu 13,04%, siklus I pertemuan 2 yaitu 34,78% dan ratarata peningkatan persentase aktivitas belajar klasikal pada siklus I adalah 23,91 %. Siklus II pertemuan 1 yaitu 86,95 % dan siklus II pertemuan 2 yaitu 100% rata-rata peningkatan persentase aktivitas belajar klasikal pada siklus II adalah 93,47 % c. Rata-rata aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan untuk setiap pertemuan. Rata-rata pada siklus I pertemuan 1 sebesar 43,38, siklus I pertemuan 2 sebesar 56,70 dan ratarata pada siklus I adalah 50,04. Siklus II pertemuan 1 sebesar 72,10, siklus II pertemuan 2 sebesar 86,05 dan rata-rata pada siklus II adalah 79,07. Saran Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah: a. Seharusnya pembelajaran yang diberikan kepada siswa SD adalah pembelajaran yang lebih mengutamakan aktivitas belajar siswa agar siswa lebih aktif dalam belajar. b. Siswa perlu diberikan model-model pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan dalam belajar dan dapat mendukung siswa untuk terlibat dalam pembelajaran yang lebih nyaman dan rileks. c. Guru perlu mengembangkan model pembelajaran yang dapat memberikan nilai positif dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa seperti model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti. d. Guru sebagai pembimbing hendaknya selalu mengolah kreativitas, kinerja dan profesionalitasnya untuk dapat menjaga komunikasi dengan siswa terutama dalam pembelajaran matematika agar siswa merasa lebih dekat dengan guru dan membuat siswa terkesan tidak takut dengan guru. e. Guru perlu mengembangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), mengingat PTK sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan guru dalam memecahkan masalah yang ada di kelas sehingga meningkatkan profesionalitas, kreativitas dan inovasi untuk merealisasikan ide-ide baru dalam proses belajar mengajar. 27

RUJUKAN Asmani, Jamal Ma mur. 2011. Tuntutan Lengkap Metodologi Praktis Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Diva Press. Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: Yrama Widya. Bahri, Syaiful. 2011. Pisikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta., dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Damyanti. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Daryanto, dkk. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gaya Media. Eveline, dkk. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Hanafiah, Nanang, dkk. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Koperatif: Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Istiqomah. 2006. Pembelajaran Teams Games Tournaments. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kamisa. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika. Komalasari, Dr. Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama. Martinis, H. 2010. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Malang: Bumi Aksara. Purwanto, Ngalim. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert. 2010. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Subarinah, Sri. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning: Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Suyono, dkk. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Remaja Rosdakarya. 28