BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat kegiatan belajar mengajar. Belajar dan mengajar tidak hanya dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Budaya sekolah menjadi salah satu aspek yang berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi serta mau bersaing dalam tantangan hidup. Akan tetapi sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. oraang-orang yang dipilih secara khusus untuk melaksanakan tugas

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

PENGARUH MOTIVASI, KEDISIPLINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI KERJA KARYAWAN BATIK BROTOSENO SRAGEN

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. datang, jika suatu bangsa memiliki sumber daya manusia yang berkualitas

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MANAJEMEN KESISWAAN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK DI MAK AL-HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. seorang pemimpin yang mampu menumbuhkan suatu disiplin, motivasi, lebih diciptakan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah mencapai

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

PENGARUH TATA TERTIB DAN BIMBINGAN WALI KELAS TERHADAP PENEGAKAN KEDISIPLINAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menjalankan fungsinya menuju pencapaian tujuan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam

PENGELOLAAN KEDISIPLINAN SISWA (Studi Situs: SMA 1 Tunjungan, Blora) TESIS

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi yang pesat, persaiangan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. mesin pertumbuhan yang berkelanjutan dan tempat perkembangan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. efektif dan efesien, ketepatan atau kesesuaian penggunaan metode atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tata tertib, peraturan dengan penuh rasa tanggung jawab dan disiplin. Di

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan lembaga pendidikan formal yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sebagai makhluk sosial manusia dituntut untuk dapat menyesuaikan diri,

BAB I PENDAHULUAN. mungkin sehingga kinerja karyawan meningkat. tersebut sudah memiliki financial yang kuat, bahan baku yang terpenuhi, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. Negara (Undang-Undang No. 20 Tahun 2003) informal dapat melalui keluarga dan lingkungan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. dan globalisasi yang semakin terbuka. Sejalan tantangan kehidupan global,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun suatu instansi. Mereka berperan sebagai pemikir, perencana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia. Perkembangan suatu bangsa dapat dipengaruhi oleh mutu pendidikan.

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. ketat dan terbuka, perusahaan harus mampu memaksimalkan sumber daya yang dimilikinya.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

I. PENDAHULUAN. Manfaat dari pendidikan di sekolah, antara lain adalah menambah wawasan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar sejak manusia lahir hingga akhir hayatnya. Havighurst dalam Bimo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yudi Fika Ismanto, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu berusaha meningkatkan kinerja karyawan dengan harapan apa yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang tidak seharusnya ia lakukan dalam etika berorganisasi, seperti lalai

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. maka penelitian yang berjudul Peranan Kegiatan Morning Spiritual Gathering

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

Pengaruh Tipe Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kemajuan Sekolah di SMP Kabupaten Karanganyar

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai tujuan organisasi. Kedisiplinan juga merupakan salah satu faktor dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan pendidikan untuk mencapai tujuan yang optimal. Sekolah sebagai institusi pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dalam peningkatan mutu perlu dikelola, diatur, ditata dan diberdayakan, agar dapat menghasilkan produk atau hasil secara baik dan optimal. Sekolah adalah tempat yang mampu meningkatkan kemampuan seseorang baik dalam segi sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Untuk merealisasikan semua itu, sebuah sekolah harus memiliki seorang pemimpin yang tepat untuk menjadikan suatu sekolah menjadi maju dan mencapai visi misi yang telah dibuat secara bersama. Untuk mencapai suatu visi dan misi yang telah dibuat, sekolah hendaknya memiliki kepala sekolah yang efektif dalam melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah merupakan seseorang yang memiliki jabatan tertinggi disuatu lembaga pendidikan yang hendaknya mempunyai keterampilan dalam memimpin anggota sekolah, memiliki kemampuan dalam menjalankan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah yang efektif hendaknya selalu dapat menjalankan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab. Keberhasilan suatu sekolah bukan hanya ditentukan oleh kepala sekolah namun juga oleh semua anggota sekolah. Untuk mencapai keberhasilan tersebut kepala sekolah hendaknya mampu menjalin hubungan baik dengan semua anggota sekolah. Untuk menjalin hubungan yang baik seorang kepala sekolah harus memiliki keterampilan hubungan manusia didalam suatu organisasi. Keterampilan hubungan manusia itu sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam bekerjasama dan dapat memotivasi anggota untuk memperoleh partisipasi untuk mencapai tujuan yang optimal (Wahyudi, 2009: 72). Motivasi dapat dilalukan dengan dukungan moral maupun adanya suatu punishment maupun reward. Seorang kepala sekolah hendaknya dapat menghargai dan melaksanakan peraturan sekolah, mendisiplinkan guru, karyawan dan siswa, tidak memberikan 1

2 beban yang berat kepada guru. kedisiplinan yang dimiliki oleh kepala sekolah merupakan salah satu cerminan dari seorang pemimpin yang baik. Kepemimpinan selalu memiliki kesan tersendiri karena suatu lembaga atau organisasi dapat berhasil atau tidaknya tergantung oleh kualitas dari pemimpin. Kepemimpinan pendidikan merupakan usaha yang dilakukan pemimpin atau pimpinan dalam meningkatkan dan mengembangkan pendidikan dan kualitas sekolah pada suatu lembaga atau organisasi pendidikan. Dalam meningkatkan mutu pendidikan pada suatu sekolah diperlukan seorang pemimpin yang mampu mengembangkan sekolah baik secara internal dan eksternal. Secara internal sekolah memiliki perangkat kurikulum, guru, siswa, sarana dan prasarana. Secara eksternal sekolah memiliki dan berhubungan dengan instansi lain. Untuk menjadikan sekolah dapat berkembang dan maju dapat dimulai dari faktor internal yaitu guru dan siswa, yaitu dengan seorang pemimpin yang mampu menerapkan suatu aturan yang harus ditaati setiap anggota. Kepemimpinan pendidikan dalam hal ini adalah seorang kepala sekolah di Sekolah Dasar. Seorang pemimpin lembaga pendidikan atau kepala sekolah mempunyai suatu gaya kepemimpinan yang dapat mempengaruhi seluruh anggota sekolah untuk mempunyai sikap disiplin dan selalu mematuhi peraturan yang telah dibuat dan disepakati oleh seluruh anggota sekolah. Menurut Mulyasa dalam Samino (2015: 69) gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinan. Kepala sekolah harus mampu membuat kreasi dan strategi yang tepat dalam mendisiplin guru-guru dan peserta didik di suatu sekolah. Kepala sekolah dapat bersikap hangat, terbuka dan terampil berkomunikasi untuk menjadikan anggota sekolah selalu memiliki rasa patuh terhadap suatu aturan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Danim dan Suparno (2009: 176) yang menyatakan kepala sekolah harus mengkreasi lingkungan untuk dapat menegakkan disiplin anggota komunitasnya. Gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dalam memimpin kedisiplinan

3 guru dan siswa itu sendiri tergantung dalam kondisi sekolah dan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Selain itu gaya kepemimpinan yang efektif bergantung dalam keinginan untuk berprestasi, menerima tanggung jawab, dan memiliki kemampuan yang sesuai dengan tugasnya. Kedisiplinan adalah seseorang yang memiliki kesediaan dan kesadaran dalam menaati semua peraturan dan norma-norma yang berlaku pada suatu lembaga tertentu (Hasibuan, 2016: 193). Usaha yang dilakukan oleh kepala sekolah di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta dalam meningkatkan mutu sekolah yaitu dimulai dengan menegakkan sikap disiplin pada seluruh anggota sekolah. Disiplin disekolah merupakan menaati semua tata tertib yang ada disekolah, dengan belajar menaati sebuah aturan yang telah disepakati dapat meningkatkan karakter seseorang menjadi lebih baik, mengingat bahwa disiplin merupakan salah satu kunci seseorang menuju jalan kesuksesan. Menurut Mulyasa (2007: 80) yang menyatakan bahwa sekolah membuat aturan-aturan yang harus ditaati khususnya oleh warga sekolah, guru, peserta didik, karyawan, dan kepala sekolah. Upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam menjalankan sebuah kedisiplinan melibatkan semua komponen yang ada disekolah baik siswa, guru, kepala sekolah dan semua pihak yang terkait di sekolah. Sebelum menegakkan kedisiplinan pada bawahan kepala sekolah hendak melakukan disiplin diri. Mengingat bahwa seorang kepala sekolah adalah seseorang yang menjadi cerminan guru/karyawan dan siswa di sekolah untuk itu seorang kepala sekolah hendaknya melakukan disiplin diri. Disiplin diri yang dilakukan oleh kepala sekolah merupakan suatu contoh yang wajib dilaksanakan oleh kepala sekolah, karena tugas dari kepala sekolah itu sendiri salah satunya memberikan suatu keteladanan bagi bawahan yaitu guru, siswa, dan semua pihak yang ada disekolah. Oleh karena itu setelah kepala sekolah sukses dalam mendisplinkan diri sendiri, kepala sekolah dapat melaksanakan dan menegakkan kedisiplinan pada guru dan siswa di sekolah. Kepala sekolah yang bermutu adalah kepala sekolah yang dapat mengimplementasikan karakter kepemimpinannya yaitu karakter kepemimpinan yang berdisiplin, demokratis, memiliki sifat hangat bergaul tanpa meninggalkan etika berkomunikasi antar personal (Daryanto, 2011:

4 46). Dengan disiplin diri kepala sekolah tanpa ada rasa malu sebagai seorang pemimpin dapat menegakkan sikap disiplin pada guru dan siswa. Bedasarkan pengamatan kedisiplinan yang ditegakkan di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta tidak hanya dijalankan baik oleh kepala sekolah saja melainkan juga dijalankan baik oleh seluruh anggota sekolah. Pelaksanaaan kedisiplinan di sekolah memerlukan suatu campur tangan dan tindakan dari kepala sekolah, yang campur tangan dan tindakan itu sendiri memerlukan suatu gaya kepemimpinan yang sesuai dalam mendisiplin guru dan siswa di sekolah. Berdasarkan hasil pengamatan selama melaksanakan magang di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan surkarta, kedisiplinan yang di tegakkan pada guru di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta diantaranya guru harus datang 10 menit lebih awal sebelum bel masuk, guru melaksanakan sholat bersamaan dengan murid sesuai dengan kelas yang diajarnya, berpakaian rapi dan seragam. Sedangkan untuk kedisiplinan siswa datang sebelum bel masuk sekolah, sholat tepat waktu sesuai jadwal, dan memakai atribut sesuai dengan yang diberikan sekolah seperti peci berwarna putih untuk anak laki-laki. Berdasarkan uraian latar belakang di atas sehingga dipilih fokus penelitian ini dengan judul Analisis Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Mendisiplinkan Guru dan Siswa di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Suarakarta. Dalam penelitian ini akan meneliti mengenai gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Kepala Sekolah dalam mendisiplinkan guru, siswa dan langkah-langkah yang dilakukan dengan gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah, kendala yang dialami kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru dan siswa dengan gaya kepemimpinan yang digunakan, cara mengatasi kendalakendala dalam mendisiplinkan guru dan siswa dengan gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas adapun rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu : 1. Apa Gaya Kepemimpinan yang diterapkan Kepala Sekolah Dalam Mendisiplinkan Guru dan Siswa di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta? 2. Bagaimana Tindakan-tindakan Kepala Sekolah Dalam Mendisiplinkan Guru dan Siswa dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta? 3. Apa saja Kendala-kendala Kepala Sekolah Dalam Mendisiplinkan Guru dan Siswa dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta? 4. Bagaimana Solusi Kepala Sekolah dalam Mengatasi Kendala-kendala Dalam Mendisiplinkan Guru dan Siswa dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan : 1. Mendeskripsikan gaya kepemimpinan yang dilaksanakan kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru dan siswa di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta. 2. Mendeskripsikan tindakan-tindakan kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru dan siswa dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta. 3. Mendeskripsikan kendala-kendala dengan gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru dan siswa di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta. 4. Mendeskripsikan solusi dalam mengatasi kendala-kendala dengan gaya kepemimpinan yang digunakan kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru dan dan siswa di SD Muhammadiyah XI Mangkuyudan Surakarta.

6 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan memberikan masukkan dalam menggunakan gaya kepemimpinan yang sesuai untuk mendisiplinkan guru dan siswa. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Kepala Sekolah Sebagai pedoman kepada kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru dan siswa disekolah. b) Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dalam mengimplementasikan gaya kepemimpinan sebagai kepala sekolah di sekolah dasar. c) Bagi Sekolah Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di suatu lembaga pendidikan secara internal.