JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 2 (2015)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dana, manajemen dan lingkungan sudah memadai (Widyastono,

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah dengan melakukan perubahan kurikulum. UU No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) ZAWIYAH COT KALA LANGSA 2015 M/ 1435 H

I. PENDAHULUAN. Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memiliki posisi yang strategis, karena

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 1, No 1, JULI 2014 Halaman e-issn :

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun non formal. Belajar adalah key term, istilah kunci yang

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadikan motivasi pemerintah untuk selalu memperbaiki sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK KURIKULUM 2013 (Studi Kasus Guru IPS di SMP Labschool Jakarta) Oleh: Desy Safitri dan Maria Oktavia

BAB I PENDAHULUAN. dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 2 PANGKAJENE)

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi. dalam rangka mencerdaskan kahidupan bangsa.

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifi Nurshifa Budiarti, 2016 Studi Implementasi Kurikulum 2013 PAUD di TK Negeri Pembina Se Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional, pasal 1 ayat 1 tentang ketentuan umum menyatakan Pendidikan

PERSEPSI GURU MATEMATIKA SMP DI KABUPATEN KARANGANYAR JAWA TENGAH TENTANG HAMBATAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. berdiri di bawah naungan Diknas. SMA memiliki cita-cita agar output (keluaran)

REFLEKSI PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MAN 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2014),6.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya, dan (3) memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan. berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. arus perubahan demi mencetak sumber daya manusia berkualitas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN sangat banyak sekali perubahan setiap pergantian Menteri Pendidikan,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum memainkan peran yang sangat penting dalam Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Karir merupakan suatu proses perkembangan yang dialami oleh setiap

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013 (Studi Multi Situs di SDN Dinoyo 2 Malang dan SDN Madyopuro 1 Malang)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

IMPLEMENTASI BUKU GURU SEBAGAI ACUAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memaparkan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

BAB I PENDAHULUAN. oleh berbagai pihak. Generasi yang tangguh ditandai dengan terampil. kelompok (Warsono dan Hariyanto, 2012: 1).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

KENDALA GURU DALAM MELAKUKAN PENILAIAN PADA PROSES PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR GUGUS DELIMA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

IMPLEMENTASI KURIKULUM TAHUN 2013 DALAM PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. (Agustus, 2005).

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

KUANTITAS PROPORSI SMK : SMA

PROFIL DAN ANALISIS MATERI IPBA DALAM KTSP

BAB I PENDAHULUAN. tersebut pemerintah memprogramkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum mengalami

BAB III METODE PENELITIAN. sedangkan pendekatannya memakai diskriptif-analisis, dengan uraian lengkap

BAB I PENDAHULUAN. penelitian ini mengenai implementasi KTSP dalam pemanfaatan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol. 3 No. 2 (2017) : 47-54

BAB V PENUTUP. Pendidkan Agama Islam dan Budi Peketi di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin. Guru PAI dan BP di SMAN 1, 6 dan 7 Kota Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembelajaran, antara lain adalah powerpoint dan internet. Kemajuan teknologi

KESIAPAN SMK NEGERI 5 SURABAYA DALAM MELAKSANAKAN KURIKULUM 2013

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh,

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang memberatkan peserta didik, karena banyak materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

Jurnal Geografi Vo.l 3 No. 1 Februari

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memberi arah dan bimbingan bagi para pelaku sekolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

ANALISIS KESULITAN GURU MATEMATIKA KELAS VII DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 DI SMP N 12 SURAKARTA

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA SMK DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) SEJARAH UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SMA DI KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan education. diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan.

MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN

Journal of Physical Education and Sports

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 1 Nomor 2 (2015) ISSN: 2460-3481 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS SE-KOTA JAYAPURA TAHUN PELAJARAN Hayati Wear 1 Happy Lumbantobing 2 Yosefin Rianita Hadiyanti 2 e-mail:happytobing2003@yahoo.com 1. SMA Pembangunan V YAPIS Waena 2. Program Studi Magister Pendidikan Matematika Universitas Cenderawasih Abstrak Penelitian ini dilaksanakan di SMA Se-Kota Jayapura pada semester genap tahun pelajaran, selama 5 bulan yaitu dari bulan Januari sampai bulan Mei 2015. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika di SMA Se-Kota Jayapura tahun pelajaran melalui pemahaman guru matematika tentang perubahan, desain pembelajaran, buku paket, penerapan proses pembelajaran saintifik dan penilaian autentik, serta struktur dan pengembangan dalam kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah guru matematika dan kepala sekolah di Kota Jayapura. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk analisis datanya peneliti menggunakan model interaktif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemahaman guru matematika tentang perubahan kurikulum 2013 Sangat Baik (SB), pemahaman guru matematika tentang desain pembelajaran dalam kurikulum 2013 Sangat Baik (SB), pemahaman guru matematika tentang buku paket kurikulum 2013 Sangat Baik (SB), pemahaman guru matematika tentang penerapan proses pembelajaran saintifik sudah Baik dan pemehaman guru matematika tentang penilaian autentik Cukup (C) serta pemahaman guru matematika tentang pengetahuan mengenai struktur dan pengembangan kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). Saran kepada Pemerintah khususnya pemerintah Kota Jayapura dalam hal ini Dinas P dan P dengan LPMP sebaiknya saling bersinergi untuk mengadakan suatu bentuk pelatihan yang mendalam tentang kurikulum 2013 dengan waktu yang memadai sehingga hasilnya lebih maksimal dan dapat memperlancar implementasi kurikulum 2013 dan untuk Bapak dan Ibu guru, mulailah untuk membuka diri untuk menerima hal-hal baru demi menuju sukses yang besar dalam pendidikan dengan suka cita melalui implementasi Kurikulum 2013 dan untuk Tim Pendamping kalau bisa pemerintah memilih atau menunjuk guru-guru yang memang sangat berkompeten dibidangnya sehingga dapat membagi ilmunya secara efektif. Kata Kunci: Implementasi, Kurikulum 2013, Mata Pelajaran Matematika SMA

1. Pendahuluan A. Latar Belakang Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu program pendidikan harus dapat dipenuhi dengan baik, karena akan memperlancar proses pembelajaran, sehingga akan menunjang pencapaian hasil belajar yang optimal agar dapat meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Kurikulum yang diterapkan terus mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman. Menurut Glikman dan Muzamiroh (Idi, 2014: 28) bahwa setiap upaya perbaikan kurikulum sebaiknya tetap fokus pada pendidikan dan pembelajaran siswa. Oleh karena itu perubahan kurikulum harus disikapi secara positif melalui perencanaan yang matang dengan mengkaji dan memahami implementasinya di sekolah. Dalam perkembangannya, kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali penyesuaian. Dimulai jaman kemerdekaan sampai dengan diberlakukannya Kurikulum KTSP tahun 2006 hingga disempurnakan menjadi kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merencanakan dan menyiapkan proses penyusunan Kurikulum 2013 sejak tahun 2010. Perubahan Kurikulum 2006 (KTSP) sebagai pengganti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya memperbaharui setelah dilakukan evaluasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Menurut Haedari (Idi, 2014: 25) bahwa Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap didalam menghadapi tantangan masa depan. Karena itu, kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Menurut Kurinasih dan Sani (2014: 132), Titik berat Kurikulum 2013 adalah bertujuan agar siswa memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan observasi (pengamatan), bertanya (wawancara), mengumpulkan informasi, bernalar (mengasumsi) dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab kebutuhan masa kini. Kurikulum 2013 diimplementasikan pada tanggal 15 Juli 2013 dan mulai diterapkan pada sekolah yang ditunjuk oleh pemerintah, maupun sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada tahun pelajaran 2013/2014, kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk SD kelas I dan IV, untuk SMP kelas VII dan untuk SMA kelas X. Dan untuk tahun pelajaran ini kurikulum 2013 dilaksanakan di semua sekolah, untuk SD kelas I, II, IV dan V, untuk SMP kelas VII dan VIII dan untuk SMA kelas X dan XI. Untuk tahun pelajaran 2015/2016 diharapkan kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas, mulai dari kelas I sampai dengan kelas XII. Dalam kurikulum 2013 ini terdapat perubahan dan penyempurnaan dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Selain itu juga terjadi perubahan dalam 8 standar nasional pendidikan yang sudah ada yaitu 16

standar kompetensi lulusan, isi, proses dan penilaian. Meskipun baru berjalan setahun, namun sudah ada bebarapa hal yang dirasakan sebagai kendala oleh banyak kalangan terutama yang berhadapan langsung dengan kurikulum 2013. Kendala-kendala yang dihadapi antara lain minimnya sosialisasi kurikulum 2013 terhadap para guru sehingga masih banyak guru yang bingung dan mengalami kesulian, kurangnya alat penunjang sarana prasarana pendidikan seperti buku pegangan guru, buku pegangan siswa dan buku referensi lainnya termasuk ruang kelas yang terbatas dan kelengkapan laboratorium yang belum memadai. Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi implementasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah pada tahun pelajaran 2013/2014, jajaran Kemdikbud/Kemenag melalui perangkatnya memberikan bantuan implementasi kurikulum untuk semua satuan pendidikan. Pada tahun 2014 pelatihan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru kelas I,II,IV,V,VII,VIII, X dan XI. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan (BPSDMPK) dan Penjaminan Mutu Pendidikan (PMP) telah menyiapkan Buku 1 sebagai Panduan untuk Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional dan buku 2 sebagai Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 yang sesuai dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan (sumber: BPSDMPK dan PMP). Diharapkan dengan adanya modul 1 dan modul 2 dapat membantu semua pihak dalam menjalankan tugas dalam pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sehingga dapat mengimplementasikan kurikulum 2013 dengan baik di sekolah. Pelatihan atau bimbingan teknis tentang kurikulum 2013 di kota jayapura juga sudah dilaksanakan. Dengan adanya bimbingan teknis (Bimtek) bagi guru, kepala sekolah dan pengawas di Kota Jayapura, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman, penguasaan, kemampuan guru dan kepala sekolah dari latar belakang hingga sistem penilaian, walaupun masih terbatas, dan Bimtek ini hanya untuk sekolah-sekolah tertentu di Jayapura yang ditunjuk oleh pusat, sehingga pada tahun pelajaran 2013/2014 yang sudah melaksanakan kurikulum 2013 hanya beberapa sekolah tersebut, antara lain SMA Negeri 2 Jayapura, SMA Negeri 3 Jayapura, SMA Negeri 4 Jayapura dan SMA Mandala Trikora. Pada tahun pelajaran ini kurikulum 2013 sudah dilaksanakan secara serentak di seluruh Kota Jayapura. Mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTS sampai SMA/MA/SMK. Untuk tingkat SMA/MA ada 30 sekolah di Kota Jayapura yang pada tahun ini menerapkan kurikulum 2013. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman peneliti selama setahun ini, setelah diterapkannya kurikulum 2013 di Kota Jayapura, peneliti beranggapan bahwa implementasi kurikulum 2013 belum optimal. Indikatornya adalah masih banyak guru di Kota Jayapura yang belum mengikuti pelatihan yang memadai tentang kurikulum 2013, sehingga pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru tentang kurikulum 2013 menjadi terhambat. Hal ini menyebabkan banyak guru yang mengalami kesulitan dalam 17

menerapkan kurikulum 2013. Mulai dari mempersiapkan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan penilaian dalam pembelajaran, pada hal guru merupakan ujung tombak dalam perubahan ini. Harapan para guru yaitu dapat mengikuti pelatihan dengan waktu yang memadai, sehingga betul-betul dapat menyerap, memahami dan beradaptasi dengan kurikulum 2013 agar dapat mengimplementasikannya dengan baik di sekolah, sehingga guru dan sekolah dapat menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang baik, khususnya di Kota Jayapura. Peneliti ingin mendeskripsikan tentang implementasi kurikulum 2013 di Sekolah Menengah Atas Se-Kota Jayapura khususnya untuk mata pelajaran matematika pada tahun, karena peneliti merasa tertarik dengan implementasi kurikulum 2013 dan merasa penting untuk mengetahuinya guna pengembangan pengetahuan dan keterampilan. Selain itu karena peneliti adalah seorang guru matematika yang mengajar pada salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Jayapura yang terletak di jalan Gunung Dafonsoro Perumnas I Waena, yaitu SMA Pembangunan V YAPIS Waena dan juga berdomisili atau bertempat tinggal di Kota Jayapura yaitu di jalan Pantai Enggros RT 002/RW 005 Abepura. Pada tahun pelajaran 2012/2013 lalu pada saat penerapan kurikulum 2006 (KTSP), kelulusan untuk Kota Jayapura hanya mencapai 69,596 % (sumber: Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012). Peneliti berharap semoga dengan diimplememtasikan kurikulum 2013 ini dapat membawa perubahan yang signifikan dan sekolah-sekolah di Jayapura dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka, peneliti tertarik untuk membuat tesis ini dengan judul Implementasi Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Matematika Di Sekolah Menengah Atas Se- Kota Jayapura Tahun Pelajaran. B. Fokus Penelitian Karena keterbatasan, baik tenaga, dana dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah pemahaman guru matematika tentang perubahan kurikulum 2013, pemahaman guru matematika tentang desain pembelajaran dalam kurikulum 2013, pemahaman guru matematika tentang buku paket kurikulum 2013, pemahaman guru matematika tentang penerapan proses pembelajaran saintifik dan penilaian autentik dalam kurikulum 2013 dan pemahaman guru matematika tentang pengetahuan mengenai struktur dan pengembangan kurikulum 2013. C. Rumusan Masalah Berdasarkan fokus penelitian yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pemahaman guru matematika tentang perubahan kurikulum 2013? 2. Bagaimanakah pemahaman guru matematika tentang desain pembelajaran dalam kurikulum 2013? 3. Bagaimanakah pemahaman guru matematika tentang buku paket kurikulum 2013? 18

4. Bagaimanakah pemahaman guru matematika tentang penerapan proses pembelajaran saintifik dan penilaian otentik dalam kurikulum 2013? 5. Bagaimanakah pemahaman guru matematika tentang pengetahuan mengenai struktur dan pengembangan kurikulum 2013? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan pemahaman guru matematika tentang perubahan kurikulum 2013. 2. Mendeskripsikan pemahaman guru matematika tentang desain pembelajaran dalam kurikulum 2013. 3. Mendeskripsikan pemahaman guru matematika tentang buku paket kurikulum 2013. 4. Mendeskripsikan pemahaman guru matematika tentang penerapan proses pembelajaran saintifik dan penilaian autentik dalam kurikulum 2013. 5. Mendeskripsikan pemahaman guru matematika tentang pengetahuan mengenai struktur dan pengembangan kurikulum 2013. D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat tentang implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika. b. Manfaat praktis Hasil penelitian ini sebagai masukan yang bermanfaat bagi: a) Guru Sebagai masukan atau informasi dan bahan kajian bagi guru-guru, khususnya guru matematika dalam usaha perbaikan proses pembelajaran agar dapat meningkatkan profesionalismenya dan dapat meningkatkan mutu dan pelayanan dalam pembelajaran matematika di sekolah. b) Bagi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura Sebagai masukan atau informasi dan bahan kajian bagi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Jayapura dalam membuat kebijakan agar dapat meningkatkan mutu dan pelayanan bagi profesionalisme guru di lingkungan Kota Jayapura. c) Bagi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Papua Sebagai masukan atau informasi dan bahan kajian bagi Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) agar dapat meningkatkan mutu dan pelayanannya bagi guru. 2. Landasan Teori a. Implementasi Implementasi menurut kamus umum bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2003: 441) adalah pelaksanaan. Menurut kamus sastra Indonesia dan kebahasaan (Haryanta, 2012: 95), implementasi adalah pelaksanaan/ penerapan suatu program atau keyakinan hidup. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia (Budiono, 2005: 196), implementasi adalah pelaksanaan, penerapan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan. 19

b. Kurikulum 2013 Hilda Taba (1962) berpendapat Ciricculum is a plan for learning. Kurikulum adalah rencana pembelajaran. Sedangkan Edward A. Krug (1957) berpendapat A curriculum consists of the means used to achieve or carry out given purposes of schooling. Kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah. Berdasarkan beberapa definisi kurikulum diatas maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah merupakan suatu perangkat yang didalamnya berisikan tentang konsep yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi dapat dikatakan bahwa kurikulum 2013 adalah merupakan suatu proses penyempurnaan kurikulum yang telah dirintis dari tahun 2004 (KBK) yang berbasis kompetensi dan diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Sehingga menurut peneliti, implementasi kurikulum 2013 adalah merupakan pelaksanaan atau penerapan suatu perangkat yang memuat konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa implementasi kurikulum 2013 adalah merupakan pelaksanaan atau penerapan suatu perangkat yang memuat konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan suatu proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. c. Ciri Kurikulum 2013 a) Menuntut kamampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-banyaknya karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. b) Siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki kemampuan berpikir kritis. c) Memiliki tujuan agar terbentuknya generasi produktif, kreatif, inovatif dan afektif. d. Dasar Hukum Kurikulum 2013 1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 3) Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 4) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasinal Tahun 2010; 5) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; 6) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 20

7) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan; 8) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah; 9) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses; 10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan; 11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMA-MA; 12) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A tentang Implementasi Kurikulum; 13) Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, No. 717/D/Kep/2013, tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan Laporan Capaian Kompetensi Siswa Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah; 14) Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (SE Mendikbud) Nomor 156928/MPK.A/KR/2013 tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013. 3. Metode Penelitian A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memaparkan, menggambarkan atau menyelidiki keadaan, kondisi atau sesuatu hal (Arikunto, 2010: 3). Menurut Bogdan dan Taylor (Kaelan, 2012: 5) metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata (bisa lisan untuk penelitian agama, sosial, budaya, filsafat) catatan-catatan yang berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Se- Kota Jayapura. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah Semester Genap Tahun Pelajaran, selama 5 bulan yaitu dari bulan Januari Tahun 2014 sampai dengan bulan Mei Tahun 2015. C. Sumber Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang dipandang oleh peneliti mengetahui mengenai fokus dan tujuan dalam penelitian ini. Maka sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, yang dijadikan sebagai sumber data primer adalah guru matematika dan kepala sekolah. Sedangkan yang menjadi sumber data sekundernya adalah data-data dalam bentuk dokumen-dokumen. D. Instrumen Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013: 306) bahwa peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas 21

data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk mengetahui informasi dari guru matematika dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. F. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif, yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data dan (3) penarikan kesimpulan/verifikasi. G. Pengecekan Keabsahan Temuan Pengujian keabsahan temuan dalam penelitian ini menggunakan uji kredibilitas, yang dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu perpanjangan pengamatan, menggunakan bahan referensi dan triangulasi teknik. H. Prosedur Penelitian Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini ada 3 tahap, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan penarikan kesimpulan. 4. Paparan Data dan Pembahasan Hasil Penelitian A. Deskripsi Data Penelitian a. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran di Sekolah Menengah Atas Se-Kota Jayapura. Waktu pelaksanaan selama 5 bulan, yaitu dari bulan Januari sampai Mei tahun 2015. b. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah guru matematika dan kepala sekolah di Kota Jayapura. B. Paparan Data dan Analisis Data Untuk mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika di Sekolah Menegah Atas Se-Kota Jayapura tahun pelajaran dapat dilihat dari: 1. Pemahamn guru matematika dan kepala sekolah tentang perubahan kurikulum 2013 yaitu Sangat Baik (SB). 2. Pemahaman guru matematika tentang desain pembelajaran dalam kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 3. Pemahaman guru matematika tentang buku paket kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 4. Pemahaman guru matematika tentang penerapan proses pembelajaran saintifik sudah Baik (B) dan pemehaman guru matematika tentang penilaian autentik Cukup (C). 5. Pemahaman guru matematika tentang pengetahuan mengenai struktur dan pengembangan kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 5. Kesimpulan 1) Pemahaman guru matematika tentang perubahan kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 2) Pemahaman guru matematika tentang desain pembelajaran dalam kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 22

3) Pemahaman guru matematika tentang buku paket kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 4) Pemahaman guru matematika tentang penerapan proses pembelajaran saintifik sudah Baik (B) dan pemehaman guru matematika tentang penilaian autentik Cukup (C). 5) Pemahaman guru matematika tentang pengetahuan mengenai struktur dan pengembangan kurikulum 2013 Sangat Baik (SB). 6. Daftar Pustaka Abdulah Idi, 2014, Pengembangan Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Imas Kurinasih dan Berlin Sani, 2014, Implementasi Kurikulum 2013, Surabaya: Kata Pena Kaelan, 2012, Metode Penelitian Kualitatif Interdisipliner, Yogyakarta: Paradigma Martinis Yamin, 2013, Strategi dan Metode dalam Modul Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta W.J.S. Poerwadarminta, 2003, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta Timur: Balai Pustaka 23