JURNAL WIWIT SATRIA NIM:

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPOSISI SERANGGA TANAH PADA KEBUN KARET DI NAGARI PADANG XI PUNGGASAN KECAMATAN LINGGO SARIBAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. golongan hewan yang dominan di muka bumi sekarang ini. Dalam jumlah,

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

BAB I PENDAHULUAN. daya tarik tinggi baik untuk koleksi maupun objek penelitian adalah serangga

KEPADATAN POPULASI BEKICOT (Achatina fulica) PADA PERTANAMAN NAGA DI KANAGARIAN TAPAKIS KECAMATAN ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DI BERBAGAI TIPE LAHAN SKRIPSI OLEH : ANNA SARI SIREGAR AGROEKOTEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza Sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

Waspadai Kemunculan Pengorok Daun (Liriomyza sp) pada Tanaman Kopi

Oleh : Riski Ramadanu, Nurhadi, dan Elza Safitri

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Arthropoda merupakan filum terbesar dalam dunia Animalia yang mencakup serangga, laba-laba, udang,

INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA PADA FASE VEGETATIF DAN GENERATIF TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI LAPANGAN SKRIPSI OLEH:

TINJAUAN PUSTAKA. anthesis (mekar) seperti bunga betina. Tiap tandan bunga memiliki

Keanekaragaman Jenis Serangga Di Berbagai Tipe Lahan Sawah

Warta. Forcipomyia spp.: Sang Penghulu Bunga Kakao

KEPADATAN POPULASI ULAT RANSEL (Parmarion pupillaris) PADA TANAMAN SAWI PUTIH DI KENAGARIAN AIE ANGEK KECAMATAN X KOTO KABUPATEN TANAH DATAR E-JURNAL

Keywords : Insects, Plantation Orange Pamelo, LKS.

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

Key words : Polinator, Apis cerana Fabr., Cucumis sativus L., Production.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yang. sensus atau dengan menggunakan sampel (Nazir,1999).

KEANEKARAGAMAN SPESIES INSEKTA PADA TANAMAN RAMBUTAN DI PERKEBUNAN MASYARAKAT GAMPONG MEUNASAH BAK U KECAMATAN LEUPUNG KABUPATEN ACEH BESAR

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) Spodoptera litura F. dapat diklasifikasikan

KOMPOSISI CACING TANAH PADA AREAL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI JORONG LUBUK HIJAU KECAMATAN RAO UTARA KABUPATEN PASAMAN E-JURNAL

2016 PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI MACAM PAKAN ALAMI TERHAD APPERTUMBUHAN D AN PERKEMBANGAN FASE LARVA

BAB I PENDAHULUAN. flora dan fauna yang sangat tinggi (mega biodiversity). Hal ini disebabkan karena

I. PENDAHULUAN. Kehidupan serangga sudah dimulai sejak 400 juta tahun (zaman devonian). Kirakira

TINJAUAN PUSTAKA Serangga predator Bioekologi Menochilus sexmaculatus

Interaksi Trofik Jenis Serangga di atas Permukaan Tanah dan Permukaan Tanah Beberapa Pertanaman Varietas Jagung (Zea mays Linn.)

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban. Perbedaan ph, kelembaban, ukuran pori-pori, dan jenis makanan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembentukan, peruntukan, dan perkembangannya ditujukan untuk memenuhi

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun morfologi tanaman tembakau adalah: Tanaman tembakau mempunyai akar tunggang terdapat pula akar-akar serabut

BAB III METODE PENELITIAN

KERAGAMAN SERANGGA PADA Oryza sativa L. DI KECAMATAN PILANGKENCENG DAN KECAMATAN KARE KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melebihi 80% dari hewan yang ada di dunia (Grimaldi dan Engel,

KEANEKARAGAMAN SERANGGA PENGUNJUNG BUNGA KOPI DI HUTAN KEMASYARAKATAN LANTAN KECAMATAN BATUKLIANG UTARA KABUPATEN LOMBOK TENGAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penangkapan serangga malam dilakukan di Kawasan Pinggiran Hutan

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini disebabkan

JENIS-JENIS SERANGGA NOCTURNAL PADA TANAMAN DUKU (Lansium domesticum Corr.) DI DESA SRIGENI LAMA KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN

Keywords: Community structure, Insect pollinators, Student Worksheet.

BAB III METOE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berbeda terdapat 6 familiy dan 9 spesies yakni Family Pyralidae spesies

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap

Keywords: Oryctes rhinoceros L., Oil palm plant, Population

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN a. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. burung,1000 jenis reptil dan amphibi sertainsektakurang lebih 8000 jenis.

II. TINJAUAN PUSTAKA

KEPADATAN POPULASI KATAK SAWAH (Rana cancrivora Gravenhorst) YANG DITEMUKAN DI BUNGO PASANG KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman kakao milik masyarakat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasll penelitian disajikan dengan memaparkan hasil pengukuran faktor

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Meidita Aulia Danus, 2015

BAB V PEMBAHASAN. diidentifikasi dengan cara membandingkan ciri-ciri dan dengan menggunakan

METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian

Mata Kuliah Parasit dan Penyakit Ikan. Insects dan Arachnids

KOMPOSISI HYMENOPTERA PERMUKAAN TANAH DI DUA AGROEKOSISTEM DAN HUTAN DI KANAGARIAN SUNGAI DUO KECAMATAN PAUAH DUO KABUPATEN SOLOK SELATAN JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. dunia, termasuk juga keanekaragaman Arthropodanya. 1. Arachnida, Insecta, Crustacea, Diplopoda, Chilopoda dan Onychophora.

BAB III METODE PENELITIAN

VI. PEMBAHASAN 6. 1 Komposisi dan Kelimpahan Serangga Pengunjung Komposisi dan Kelimpahan Ordo Serangga Pengunjung

KEPADATAN POPULASI KEPIK PENGHISAP BUAH

BAB I BUAH NAGA. (Hylocereus undatus) Sumber:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian adalah

(LEPIDOPTERA; NOCTUIDE) PADA TANAMAN BAWANG MERAH

DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

STRATIFIKASI HUTAN MANGROVE DI KANAGARIAN CAROCOK ANAU KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu merupakan tanaman asli daerah tropika basah. Tanaman ini dapat tumbuh

JENIS-JENIS GASTROPODA DI SUNGAI KUYUNG DESA KUMBUNG NAGARI LUNANG UTARA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

I. PENDAHULUAN. yang terletak pada posisi BT dan LS. Purbalingga

I. PENDAHULUAN. Desa Serang merupakan salah satu desa di Kecamatan Karangreja,

I. PENDAHULUAN. Lampung memiliki keanekaragaman kupu-kupu yang cukup tinggi. Keanekaragaman kupu-kupu ini merupakan potensi sumber daya alam hayati

I PENDAHULUAN. dengan burung layang-layang. Selain itu, ciri yang paling khas dari jenis burung

FILUM ARTHROPODA NAMA KELOMPOK 13 : APRILIA WIDIATAMA ERNI ASLINDA RINA SUSANTI

KOMPOSISI RAYAP DI KEBUN GAMBIR MASYARAKAT DI KANAGARIAN SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

INVENTARISASI NGENGAT (Lepidoptera) Di JALUR BLOK RAFLESIA-TANDON TAMAN NASIONAL MERU BETIRI, RESORT SUKAMADE, KABUPATEN BANYUWANGI

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA DIURNAL PADA TANAMAN PENUTUP TANAH

STUDI KOMPOSISI MAKANAN IKAN SEPAT RAWA (Trichogaster trichopterus) DI RAWA TERGENANG DESA MARINDAL KECAMATAN PATUMBAK HADI SYAHPUTRA

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura buah apel (Malus sylvestris (L.) Mill) merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kaktus

PENGARUH KOMBINASI WARNA TERHADAP KUNJUNGAN LALAT RUMAH (Muaca domestica L.) DI TPAS DESA TUNGKAL SALATAN KECAMATAN PARIAMAN UTARA KOTA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakangMasalah

STRUKTUR DAN KOMPOSISI SERANGGA AIR DI RAWA LEBAK JUNGKAL KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN

KOMPOSISI SEMUT (HYMENOPTERA: FORMICIDAE) PADA PULAU TANGAH KECAMATAN PARIAMAN TENGAH KOTA PARIAMAN

ABSTRAK DIVERSITAS SERANGGA HUTAN TANAH GAMBUT DI PALANGKARAYA KALIMANTAN TENGAH

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kumpulan tanaman pinus. Pinus yang memiliki klasifikasi berupa : Species : Pinus merkusii (van Steenis, et al., 1972).

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang saling. keberadaan atau perilakunya sangat berhubungan

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Phragmatoecia castaneae Hubner. (Lepidoptera : Cossidae)

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

KEANEKARAGAMAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN SERANGGA PENYERBUK SERTA EFEKTIVITASNYA DALAM PEMBENTUKAN BUAH Hoya multiflora Blume (ASCLEPIADACEAE)

Transkripsi:

KOMPOSISI SERANGGA MALAM YANG DITEMUKAN DI AREAL KEBUN BUAH NAGA BERDAGING MERAH DI KENAGARIAN IV KOTO HILIE KECAMATAN BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL WIWIT SATRIA NIM: 09010077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013

PENGESAHAN PERSETUJUAN JURNAL KOMPOSISI SERANGGA MALAM YANG DITEMUKAN DI AREAL KEBUN BUAH NAGA BERDAGING MERAH DI KENAGARIAN IV KOTO HILIE KECAMATAN BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Nama :Wiwit Satria NIM : 09010077 Program Studi : Pendidikan Biologi Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat Padang, November 2013 Pembimbing I Disetujui Oleh: Pembimbing II Drs. Nurhadi, M.Si. Elza Safitri, S.Si.,M.Si. Mengetahui: Ketua Program Studi Dra. Gustina Indriati, M. Kes.

KOMPOSISI SERANGGA MALAM YANG DITEMUKAN DI AREAL KEBUN BUAH NAGA BERDAGING MERAH DI KENAGARIAN IV KOTO HILIE KECAMATAN BATANG KAPASKABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh WiwitSatria, Nurhadi, ElzaSafitri Program StudiPendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat Wiwit.satria@yahoo.co.id ABSTRACT Insects are animals that live in any places which is live in the sea, on land and in the air. One of them is live around the plants, insects act as pollinators, decomposers and also as a pest, an insect has very important meaning in human life, as insects visiting flowers to take liquid food such as sweet. Based on the fact above, the composition of the research has been done in the night insects which visiting the plants in dragon fruit in Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. This study is used a descriptive survey method is by direct collection of insects evening of the research sites with Light Trap. Sampling is done on two stations : Station I in dragon fruit plants by using 2 traps, and there disemak station II by using the I trap. The composition of night insects found in the garden area in the red dragon fruit in Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas kabupaten Pesisir Selatan consists of 6 Ordo, 6, 11 Family nd 13 Genus. The highest relative of density is Symphomyia genus that is ( 41.28 % ) and the lowest relative density is the Aedes genus ( 0.92 % ). Keywords: Insects,Red Dragon PENDAHULUAN Serangga merupakan hewan yang tergolong kedalam filum Arthropoda, mempunyailapisan penutup luar yang kokoh dan beralur membentuk segmen badan.lebih dari 72% hewan termasuk golongan serangga. Serangga dapat dijumpai pada semua daerah di permukaan bumi, baik di darat, laut maupun di udara. Serangga dapat berpindah tempat dengan menggunakan sayap untuk mendapatkan makanan dari tumbuhan yang dikunjungi sebagai penyerbuk dan mendapatkan kondisi lingkungan yang baik bagi kehidupan serangga (Susetya, 1994).

Serangga merupakan salah satu komponen yang terdapat di dalam ekosistem yang mempunyai peran yang tidak dapat dianggap kecil, sebab kehadirannya mempunyai arti banyak bagi komponen lainnya, terutama bagi tumbuhan dan organisme lainnya. Secara ekologis, serangga berperan sebagai komponen rantai makanan sebagai herbivora, karnivora, pengurai dan penyerbuk. Sementara itu, serangga dapat menjadi hama, musuh alami, atau vektor penyakit bagi tanaman (Hadi, 2009). Serangga mempunyai arti yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai serangga yang mengunjungi bunga untuk mengambil makanan berupa cairan manis (nektar) dan polen yang mengandung protein seperti lebah, kupu-kupu dan gengat. Bunga juga memiliki bau menarik yang dapat meningkatkan kunjungan serangga. Ada juga beberapa serangga yang mengunjungi bunga untuk meletakkan telurnya. Umumnya serangga berkunjung untuk melakukan penyerbukan pada saat bunga mekar. Sejumlah serangga Hymenoptera dan Lepidoptera dewasa telah mengembangkan ketergantungan total pada produk-produk bunga untuk makanannya. Serangga tersebut biasanya mengunjungi bunga yang mekar pada siang hari.serangga yang aktif di malam hari ini yang disebut serangga malam. Dalam aktivitasnya,serangga malam ini memerlukan sedikit cahaya sebagai petunjuk jalannya dalam beraktivitas. Serangga malam sangat tertarik dengan cahaya yang agak terang karena serangga beranggapan warna lampu tersebut sesuai dengan warna makanannya. Setia pada cahaya pasti serangga akan berkunjung pada cahaya tersebut (Hadi, 2009). Salah satu tanaman yang sering dikunjungi serangga pada malam hari yaitu tanaman buah naga (Hylocereus costaricensis).tanaman buah naga ini bunganya mekar pada awal senja jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang berwarna krem, mekar sekitar pukul Sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu buah naga dikenal sebagai night blooming cereus.

Saat mekar penuh, buah naga menyebar bau yang harum. Aroma bunga naga ini untuk memikat serangga, dan juga membantu untuk penyerbukan pada bunga buah naga. Tanaman buah naga bukan sebagai pelengkap untuk serangga tetapi bunga buah naga untuk menarik serangga yang datang (Andoko, 2012). Dari penelitian yang telah dilakukan oleh Febrina (2012) serangga yang didapat pada tanaman buah naga di Kenagarian Ketaping Kecamatan Anai Kabupaten Padang Pariaman yaitu 7 ordodan 15 famili. Tanaman buah naga pada fase berbunga banyak serangga yang mengunjungi tanaman tersebut karena bau yang dikeluarkan bunga tersebut sangat harum, salah satunya adalah kupu-kupu, lebah, dan semut. Maka dari itu, penulis telah melakukan penelitian tentang Komposisi Serangga Malam yang ditemukan di areal Kebun Buah Naga Berdaging Merah di Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah metode survey deskriptif dengan koleksi langsung terhadap seranggaserangga yang ada dilapangan. Pengoleksian serangga dilakukan dengan menggunakan Light Trap (penangkap cahaya). Bentuk pola tanam dari lahan tanaman buah naga ini adalah bentuk jemuran kain. Pengambilan sampel dilapangan dilakukan pada tanaman buah naga yang berumur lebih kurang 2 tahun. Pengambilan dilakukan pada malam hari. Jam 19.30, jam 00.00. Pengambilan ulang dilakukan dari jam 01.00 sampai jam 06.00. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Light Trap (penangkap cahaya). Jumlah Light Trap yang digunakan adalah 4 buah. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari penelitian yang telah dilakukan tentang Komposisi Serangga Malam yang ditemukan di areal Kebun Buah Naga Berdaging Merah di Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan didapatkan 6 ordo, 11 famili dan 13 genus, seperti yang tertera pada.

Tabel1.Ordo, Famili, dan Genus serangga malam yang ditemukan di areal kebun buah naga berdaging merah di Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan Tabel 2. Komposisi serangga malam yang ditemukan di areal Kebun Buah Naga No Ordo Famili Genus 1 Coleoptera Barididae Odontocorynus Melolonthinae Phyllophaga 2 Diptera Rhagionidae Symphomyia Culicidae Aedes 3 Hymenoptera Apidae Apis Eulophidae Hemiptarsenus Euphorinae Meteorus Pteromalidae Panstenon 4 Hemiptera Reduviidae Coccinela 5 Homoptera Achilidae Catonia Empoasca 6 Orthoptera Blattidae Blatta Scotinophora Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua stasiun ditemukan6 ordo, 11 famili dan 13 genus.ordo serangga malam yang paling banyak ditemukan Hymenoptera yaitu 4 famili dan 4 genus,menurut Lilis (1991) Ordo Hymenoptera ini beberapa hidup sebagai parasit serangga lain, banyak dijumpai diberbagai tanaman dan bunga untuk melakukan penyerbukan, ada yang hidup di serasah-serasah Keterangan : = Jumlah Individu, K = Kepadatan, KR = Kepadatan Relatif %, F = Frekuensi, FR = Frekuensi Relatif% dilihat komposisi serangga malam yang ditemukan di areal Kebun Buah Naga, genus Symphomyia memiliki Kepadatan Relatif yang paling banyak pada kedua stasiun yaitu stasiun I (41,28%) dan stasiun II (40,00%) hal ini diduga genus Symphomyia suka hidup ditempat yang lembab, Karena tanaman buah naga ini batangnya lebab maka banyak di jumpai genus Symphomyia menurut Borror (1992) Symphomyia umumnya hidup didalam hutan terutama dekat tempat yang lembab, biasanya terdapat pada daun-daun. Genus Hemiptarsenus

memiliki Kepadatan Relatif (28,44%), genus Catonia memiliki Kapadatan Relatif (9,17%) banyak Kepadatan Ralatif terendah ditemukan pada stasiun I antara lain yaitu genus Odontocorynus,Phyllophaga, Aedes, Apis, Coccinela, Scotinophora, dan Blatta Kepadatan yang diperoleh adalah (0,92%).Kepadatan Relatif tertinggi pada stasiun II yaitu ordo Diptera famili Rhagionidae genus Symphomyiadan Ordo Hymenoptera famili Eulophidae genus Hemiptarsenus yang diperoleh adalah (40,00%). Kepadatan Relatif yang rendah pada stasiun II yaitu genuscatonia(20,00%). KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang di lakukan tentang Serangga Malam yang ditemukan di areal Kebun Buah Naga Berdaging Merah di Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Komposisi serangga malam yang ditemukan di areal Kebun Buah naga berdaging merah di Kenagarian IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, 6 ordo, 11 famili, 13 genus dan 109 individu.dan didapat 3 Ordo, 3 Famili, 3 Genus dan 5 individu. Kepadatan dan kepadatan Relatif yang tertinggi pada kebun buah nagadidapat (KR= 41,28% individu/perangkap FR= 12,5%) dan yang terendah genus Aedes, Odontocorynus, Phyllophaga, Apis, Scotinophora (KR= 0,92% individu/perangkap FR= 6,25%) untuk lokasi disemak genus Symphomyia, Hemiptarsenus (KR= 40,00% individu/perangkap FR= 33,33%) dan yang terendah genus Catonia (KR= 20,00% individu/perangkap FR= 33,33%). 2. Faktor fisika kimia sangat mendukung aktifitas serangga, suhu 20-24 o C dan kelembaban 105-112 %.

DAFTAR PUSTAKA Andoko, A dan Nurrasyid. 2012. 5 Jurus Sukses Hasilkan Buah Naga Kualitas Prima. Agra Media Pustaka, Jakarta. Febrina.2012. Serangga Malam Pada Pertanaman Buah Naga Berdaging Merah (Hylocereus costaricensis) di Kenagarian Kataping Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Skripsi, STKIP PGRI Sumatra Barat Padang. Hadi, M. 2009. Biologi Insekta. Graha Ilmu, Yogyakarta. Lilies, C. S. 1991. Kunci Determinasi Serangga.Kanisius, Yogyakarta. Susetya.N. P. 1994. Serangga Di Sekitar Kita. Kanisius, Yogyakarta.