BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu kebutuhan primer yang harus di penuhi dalam dunia

PEMANFAATAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA PADA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI. *Hasni Lakona **Hasriani Amin **Joko

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

PERAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI PUSAT PELAYANAN JASA INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Nomor Induk Mahasiswa :. Jenis Kelamin :.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB III GAMBARAN UMUM UPT PERPUSTAKAAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

ANALISIS PENGOLAHAN KOLEKSI REFERENSI DAN DIGITALISASI KOLEKSI

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

PEMBERDAYAAN KOLEKSI HASIL PENELITIAN DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI. Oleh : IKHWAN, S.Sos., MM. (Pustakawan Madya/IV/A)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyususn tugas akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

KEBIJAKAN LAYANAN KOLEKSI LOKAL KONTEN TERCETAK PADA ERA DIGITAL DI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat membantu komunikasi dari top manajemen hingga ke bagian

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Noerhayati (1987:1) mengatakan perpustakaan perguruan tinggi adalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yusuf (2009:31), sumber-sumber informasi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. dan misi dari perguruan tinggi tersebut. Perpustakaan menjadi bagian yang sangat

PENGARUH KETERSEDIAAN LAYANAN INTERNET DAN AREA HOTSPOT TERHADAP PERILAKU PENCARIAN INFORMASI DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Profil Perpustakaan Institut Manajemen Telkom

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN

OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN BUDAYA BACA DAN MENULIS YANG UNGGUL DAN KREATIF

BAB I PENDAHULUAN. pengabdian Universitas Sumatera Utara kepada masyarakat. pengetahuan.(andi Hakim Nasoetion (1990:12))

BAB I PENDAHULUAN. misi yang diembannya. Secara umum, fungsi dari perpustakaan yaitu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

BAB I PENDAHULUAN. lainnya yang dibaca dan disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan suatu keputusan dalam kehidupan. Mengingat majunya teknologi

Lampiran 4 SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA NOMOR : 77/UN27.7/PP/2012 TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Perpustakaan sebagai pusat informasi dan pengetahuan diharapkan mampu

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia,

STRATEGI PENELUSURAN LITERATUR BAGI SIVITAS AKADEMIKA UNS Oleh : Bambang Hermanto ( Pustakawan Madya UNS ) 1

Lampiran 1: Hasil Wawancara 1 HASIL WAWANCARA 1. : Koordinator Bagian Teknis

BAB I PENDAHULUAN. pelestarian khasanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai layanan jasa

AKSES INFORMASI MAHASISWA DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

PENGARUH KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN TERHADAP TINGKAT KUNJUNGAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN ISNSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perpustakaan merupakan pusat dokumentasi dan informasi yang ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perpustakaan perguruan tinggi

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN TERKAIT DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Alasan Pemilihan Tempat Magang


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan

2016 DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI TEKNOLOGI INFORMASI DI KALANGAN MAHASISWA EKONOMI AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

untuk keperluan studi atau bacaan, studi ataupun rujukan.

BAB I. Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan. Fungsi tersebut adalah sebagai sarana simpan karya manusia, fungsi informasi,

PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH MELALUI E-LIBRARY. Dr. Rusman, M.Pd

Pemanfaatan local content suatu perguruan tinggi: suatu analisis terhadap repository Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

PEMANFAATAN SUBJECT GUIDE DALAM MEMPERMUDAH PENELUSURAN INFORMASI PENYAKIT KANKER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

STANDAR PERPUSTAKAAN. Tanggal: 31 Juli Lampiran Surat Keputusan Ketua STMIK KHARISMA Makassar Nomor: Tanggal:

BAB III LANDASAN TEORI. Terdapat dua kelompok di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini informasi menjadi sebuah commodity berharga yang mana siapa

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setelah kebutuhan primer. Salah satu perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan informasi saat ini membawa

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Nadia Amelia Qurrota A yunin Pustakawan Pertama Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

BAB I PENDAHULUAN. tujuannya (Sulistyo-Basuki, 1991: 51). Perpustakaan perguruan tinggi mendukung

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN STIRENA ROSSY TAMARISKA ( ) 1

commit to user BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan informasi yang semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembaca, bukan untuk dijual (Sulistyo Basuki,1993:1.6). secara kontinu oleh pemakainya sebagai sumber informasi.

TANGGAPAN PEMUSTAKA TERHADAP KETERSEDIAAN KOLEKSI DI POJOK JAWA BARAT ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERPUSTAKAAN JURUSAN BIOLOGI FMIPA UNM UNTUK PENINGKATAN PELAYANAN PENGUNJUNG

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam menyusun Tugas Akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa Tugas Akhir, Laporan Penelitian, jurnal maupun artikel. Karya tulis ini mengenai akses informasi mahasiswa yang merupakan salah satu kegiatan penting di perpustakaan perguruan tinggi maupun dalam pendidikan tinggi. Setelah mencari dan melakukan beberapa penelusuran, penulis telah menemukan penelitian yang berkaitan dengan akses informasi sebagai berikut : Pertama, menurut penelitian dalam Tugas Akhir Adik Rista Atria, dengan judul Literasi Informasi Mahasiswa Pengguna Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tugas Akhir ini diterbitkan oleh Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi informasi yang dimiliki oleh mahasiswa pengguna Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan menggunakan standar yang di buat oleh Association of college and research (ACRL). Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna Universitas Muhammadiyah Surakarta yang jumlah pengunjungnya sekitar 800 orang/hari. Penelitian ini menggunakan teknik incidental Sampling dengan mengambil sampel 15% dari populasi yaitu 120 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011. Kedua, menurut penelitian dari Tugas Akhir Muhammad Hulaimi (2014) dengan judul Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris

Pengunjung Periode Februari April 2014 Di Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang. Tugas Akhir ini diterbitkan oleh Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang membahas tentang Kesadaran Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Pengunjung Periode Februari April 2014 Di Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang. Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui kesadaran mengenai pengetahuan literasi informasi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang, mengetahui kesadaran sikap berliterasi informasi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang, mengetahui kesadaran berperilaku literasi informasi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris di Perpustakaan Pusat Universitas Islam Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan instrumen pengumpulan data atau angket. Perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada pembahasannya yaitu mengenai akses informasi yang dilakukan mahasiswa di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah serta hambatan apa saja yang dialami mahasiswa saat melakukan akses informasinya. Oleh sebab itu penulis memilih Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai obyek penelitian dengan pembahasan tersebut dengan alasan karena belum pernah ada penelitian yang mengambil topik yang sama di tempat tersebut. Sehingga menarik untuk diketahui hasilnya. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi pada dasarnya seperti yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya merupakan suatu instansi yang memiliki proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pemustaka. Sehingga, membantu perguruan tinggi dalam mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi Menurut Noerhayati (1987:1), perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya. Selain itu, menurut Sulistyo-Basuki (1991:51) mendefinisikan perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi beserta badan bawahannya, maupun lembaga yang berafaliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Sejalan dengan pernyataan di atas, Qalyubi (2007:10) menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan penulis bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi untuk menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu

perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat). Keberadaan suatu perpustakaan dalam lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi merupakan hal yang sangat penting. Perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian dari proses pendidikan di lembaga pendidikan tinggi dalam mencetak mahasiswa yang berkualitas. Sebagai penyedia sumber informasi dan bahan rujukan perpustakaan perguruan tinggi berperan penting dalam keberhasilan studi setiap mahasiswanya. Begitupun dengan Perpustakaan Perguruan Tinggi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang sangat berperan dalam proses pembelajaran di bangku kuliah, serta menyediakan berbagai sumber rujukan, sumber informasi bagi sivitas akademika. 2.2.2 Sumber Informasi Sumber informasi merupakan sarana yang berperan dalam menjembatani pemustaka dengan informasi yang telah tersedia. Sumber informasi terdapat dimanamana, di sekolah, lembaga-lembaga suatu organisasi pendidikan, perpustakaan, dan tempat-tempat disekitar kita. Pada dasarnya dimana ada suatu benda atau peristiwa di suatu tempat, disana bisa tercipta informasi yang kemudian direkam dan disimpan dalam bentuk media tercetak atau media elektronik. Menurut Yusup (2009:31) sumber-sumber informasi banyak jenisnya, seperti buku, majalah, surat kabar, CD-ROM, disket, dan media informasi lainnya. Perpustakaan merupakan tempat yang menyediakan berbagai sumber-sumber informasi mulai dari sumber informasi tercetak yaitu buku, majalah, novel, jurnal, ensiklopedi, dan lai-lain

sampai sumber informasi dalam bentuk elektronik seperti e-journal, e-book, dan lain sebagainya. Dengan adanya berbagai sumber informasi yang telah disediakan seperti melalui perpustakaan, pemustaka akan memiliki banyak pilihan terhadap varian yang semakin lengkap sebagai mendia belajarnya. 2.2.3 Sumber Informasi Elektronik Sumber informasi elektronik adalah sumber informasi yang dikemas dalam bentuk format elektronik atau digital. Sumber informasi elektronik dapat diartikan sebagai hasil alih bentuk dari format lain yang sengaja dikemas dalam format elektronik sebagai bentuk suatu penerbitan atau e-publishing. Menurut (2009:9) menjelaskan bahwa jenis sumber informasi sangat beragam, yaitu mencakup buku elektronik (e-books), terbitan berkala elektronik (e-periodicals), database elektronik (e-database), penerbitan elektronik dalam CD-ROM, dan content digital. Dalam menggunakan sumber informasi ini, memerlukan perangkat teknologi seperti komputer maupun perangkat teknologi lainnya seperti handphone di dalam mengakses sumber-sumber tersebut. Dengan didukung adanya fasilitas jaringan, sumber informasi elektronik tersebut lebih mudah diakses, dan mudah di telusur dengan lebih cepat oleh pemustaka sehingga penyampaian informasi yang di terima dapat lebih cepat dan up to date dibandingkan dengan koleksi tercetak. Sumber informasi elektronik ini juga memberikan kemudahan dan fleksibilitas akses. Wikoff (2011:9) menyebutkan bahwa yang di sebut sumber informasi elektronik adalah database, koleksi e-journal, e-book, dan beberapa sistem yang berhubungan

dengan sumber informasi elektronik. Hal yang sama juga disampaikan oleh Jhonson dalam Andayani (2012:10) bahwa yang dimaksud sumber informasi elektronik adalah materi-materi atau publikasi yang dikemas secara elektronik baik melalui bentuk alih media atau digitalisasi yang terdiri dari berbagai tipe dan jenis diantanya dalam bentuk jurnal elektronik, buku elektronik, dalam bentuk database baik database dalam bentuk indeks maupun abstrak, serta database (data yang disimpan dalam suatu komputer yang berisi sekumpulan informasi berupa artikel, sitasi, image, dan sebagainya dari hasil karya seseorang yang ditampilkan dalam bentuk indeks, abstrak, atau full text) yang menyajikan informasi statistik dan database dalam bentuk gambar dan sumber-sumber visual dan audio. 2.2.4 Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi seseorang dalam menjalani kegiatan kesehariannya berbedabeda. Atherton dalam Yulianah (2009:10), mengatakan bahwa kebutuhan seseorang tergantung pada pekerjaan, tujuan menggunakan informasi, usia, kecakapan, dan kedudukan profesional. Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang topik tertentu dan berkeinginan untuk mengatasi kekurangan tersebut. Kebutuhan informasi terjadi karena adanya kesenjangan antara pengetahuan yang dia miliki dimana seseorang seseorang masih kurang atau untuk mencapai tujuan kebutuhannya. Seperti yang dijelaskan oleh Kuhlthau yang dikutip oleh Ishak (2006:91) bahwa kebutuhan informasi muncul akibat kesenjangan pengetahuan yang ada didalam diri seseorang dengan kebutuhan informasi yang sedang diperlukan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Wersig yang dikutip oleh Pendit (2003:28) bahwa timbulnya kebutuhan

informasi karena adanya situasi problematik dari kurangnya informasi yang dimiliki seseorang dari beberapa keadaan seperti yang terjadi oleh mahasiswa sehingga mendorong seseorang untuk mendapatkan informasi. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa kebutuhan informasi yang utama adalah dipengaruhi dari rasa ingin tahunya terhadap pengetahuan setiap orang. Sama seperti mahasiswa yang selalu ingin memenuhi kebutuhannya karena kurang informasi yang dimilikinya. Informasi tersebut berkaitan dengan tugas-tugas akademik mahasiswa yang sedang dalam proses belajar dibangku kuliah untuk menambah pengetahuannya berdasarkan berbagai macam kebutuhan informasi dari berbagai sumber informasi yang ada di perpustakaan perguruan tinggi. 2.2.5 Perilaku Pencarian Informasi Dalam kehidupan sehari-hari manusia, kebutuhan dan pencarian informasi merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan. Perilaku pencarian informasi sangat berkaitan dengan pemakai, bagaimana pemakai membutuhkan informasi, sumber apa yang digunakan, serta bagaimana pemakai tersebut menggunakan sumber informasi yang di pilih. Perilaku juga dapat diartikan sebagai perbuatan yang berkaitan dengan pencarian informasi mahasiswa yaitu perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam pencarian informasi (Darmono dalam Masruriyah, 1995:39). Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam kaitannya mahasiswa untuk mengembangkan potensi belajarnya agar mampu menjalani bidang ilmu yang dipilihnya. Wilson (2000:29) mendefinisikan bahwa perilaku pencarian informasi merupakan perilaku mencari yang ditunjukan seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi

yang berhubungan dengan tingkat potensi intelektualnya, misalnya kemampuan seseorang yang dapat memilih buku yang paling relevan di antara berbagai macam buku yang tersusun di rak perpustakaan. Jadi dapat diartikan bahwa perilaku pencarian informasi adalah tingkah laku dimana seseorang melakukan aktifitas untuk mencari informasi sebagai kebutuhan dalam mengakses informasi dari berbagai sumber yang ada melalui kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Dari semua definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku pencarian informasi merupakan kegiatan pelaku pencarian informasi untuk mendapatkan dan menambah pengetahuan yang semakin luas untuk dipelajari, diketahui, difahami, dan informasi yang telah didapat kemudian di pakai sesuai dengan kebutuhannya. 2.2.6 Akses Informasi Akses Informasi dapat didefinisikan melalui asosiasi definisi dari dua kata yaitu akses dan informasi. Kata akses (acces) dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:9) didefinisikan sebagai jalan masuk dan aksesibilitas berarti hal yang dijadikan akses atau jalan masuk. Kata informasi (information) didefinisikan sebagai keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai dan makna, baik dalam bentuk data maupun fakta yang penjelasannya dapat kita lihat, dengar, dan baca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik atau non elektronik (Depkominfo, 2010:5). Dari dua definisi tersebut dapat memunculkan sebuah arti baru yaitu akses informasi yang dapat diartikan sebagai sebuah pintu gerbang atau jalan masuk menuju berbagai sumber data

yang dapat kita lihat, dengar, dan baca dalam berbagai bentuk format secara elektronik maupun non elektronik. Menurut Wulandari dalam fitriati (2007:33) akses informasi merupakan sebuah pencapaian atau perolehan akan informasi dengan menggunakan alat telekomunikasi maupun saluran media informasi dari berbagai tempat. Akses informasi dapat ditemukan dimana saja, oleh siapa saja baik di tempat kerja, di sekolah dan lain-lain. Seseorang dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang berada disekitarnya. Oleh karena itu, akses terhadap kebutuhan informasi sudah menjadi hak setiap orang (Tamara dalam Fitriati, 1993:11). Hal ini telah di jamin dalam Undang- Undang Dasar Negara Repubik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945) Pasal 28 f bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala saluran yang tersedia. Dalam peraturan tersebut diatas telah jelas bahwa setiap orang dijamin dalam Undang-Undang untuk melakukan akses informasi melalui berbagai saluran media informasi yang di perolehnya. Tanpa adanya akses informasi kebutuhan informasi seseorang tidak dapat terpenuhi. Akses Informasi merupakan sebuah kemudahan bagi seseorang dalam mendapatkan informasi sesuai dengan kebutuhannya (Depkominfo, 2008:5). Kemudahan ini yang kemudian akan menjadikan seseorang lebih mandiri dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuannya di bangku sekolah, khususnya pendidikan di perguruan tinggi bagi mahasiswa. Kebutuhan informasi mahasiswa dalam aktivitas

perkuliahannya yang semakin kompleks akan berpengaruh pada akses informasi terhadap sumber informasi di perpustakaan. Akses informasi mahasiswa merupakan sebuah kemudahan untuk mengatasi hambatan pencarian informasi yang akan mereka butuhkan. Informasi yang di butuhkan mahasiswa guna mendapatkan sumber informasi yang sesuai akan bermanfaat untuk menyelesaikan segala tuntutan dan persoalan tugas kuliahnya. Informasi tersebut berupa informasi berdasarkan literatur yang berhubungan dengan setiap bidang yang dipelajarinya. Akses informasi mahasiswa bisa didapat dengan mudah dari perpustakaan perguruan tinggi tempat mereka menuntut ilmu. Melalui perpustakaan perguruan tinggi mahasiswa banyak disediakan akses ke berbagai sumber informasi yang lengkap, sehingga mudah dalam mendapatkan informasi yang ingin dicari. Karena akses informasi adalah ketersediaan akan informasi (Combs dalam Fitriati, 2012:17).