PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penyamakan kulit dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS Mini

Peningkatan Kualitas Air Tanah Gambut dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Rasidah a, Boni P. Lapanporo* a, Nurhasanah a

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI LOGAM KROMIUM DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

OPTIMASI KONDISI ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM TIMBAL (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING

BAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai

SUNARDI. Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 YKBB Yogyakarta Telp. (0274) Abstrak

Studi Efektifitas pada Penurunan Kadmium (Cd) terhadap Seng (Zn) dan Tembaga (Cu) dengan Metode Elektrolisis

PENURUNAN MINYAK DAN TSS PADA AIR LIMBAH BALAI YASA DENGAN MENGGUNAKAN ELEKTROKOAGULASI

PENGARUH WAKTU TINGGAL CAIRAN TERHADAP PENURUNAN KEKERUHAN DALAM AIR PADA REAKTOR ELEKTROKOAGULASI. Satriananda 1 ABSTRAK

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT

KAJIAN PROSES ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

KAJIAN PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI UNTUK PENYISIHAN COD DAN TURBIDITI DALAM LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT. Ratni Dewi *) ABSTRAK

PENURUNAN INTENSITAS WARNA REMAZOL RED RB 133 DALAM LIMBAH BATIK DENGAN ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN NaCl

PENGOLAHAN AIR LIMBAH COLD STORAGE MENGGUNAKAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

Penurunan Kadar Logam Berat dan Kekeruhan Air Limbah Menggunakan Proses Elektrokoagulasi

EFEKTIFITAS ELEKTROFLOKULATOR DALAM MENURUNKAN TSS DAN BOD PADA LIMBAH CAIR TAPIOKA

FILTER AIR DENGAN METODE ELEKTROLISA

BAB. 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium, yaitu

LAPORAN AKHIR PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM - GRAFIT SKRIPSI

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK PADA SKALA LABORATORIUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI KHROMIUM DAN TEMBAGA DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING ARTIFICIAL DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

BAB 4 HASL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Penyisihan Besi (Fe) Dalam Air Dengan Proses Elektrokoagulasi. Satriananda *) ABSTRAK

Penggunaan Metode Elektrokoagulasi Pada Pengolahan Limbah Industri Penyamakan Kulit Menggunakan Aluminium Sebagai Sacrificial Electrode

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ratna Agustiningsih, 2014

OPTIMASI KONDISI PROSES ELEKTROKOAGULASI ION LOGAM KADMIUM (II) DALAM LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING TUGAS AKHIR SKRIPSI

Pengaruh Penambahan Natrium Khlorida Terhadap Penurunan Kekeruhan dan Kandungan Polutan Tembaga Pada Proses Elektrokoagulasi Air Limbah Industri

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DENGAN PROSES ELEKTROLFOKULATOR SECARA BATCH

APLIKASI METODE ELEKTROKOAGULASI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH COOLANT. Arie Anggraeny, Sutanto, Husain Nashrianto

PENGARUH LOGAM TEMBAGA DALAM PROSES PENYISIHAN LOGAM NIKEL DARI LARUTANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEKTRODEPOSISI TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya alam merupakan bagian penting bagi kehidupan dan. keberlanjutan manusia serta makhluk hidup lainnya.

I.1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan merupakan salah satu faktor rusaknya lingkungan yang akan berdampak pada makhluk hidup di sekitarnya.

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

PENYISIHAN COD LIMBAH CAIR PKS DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

KIMIA ELEKTROLISIS

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

PROTOTIPE UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN REAKTOR ELEKTROKIMIA (UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRY BATIK (259L) ABSTRAK

ELEKTROKIMIA. VURI AYU SETYOWATI, S.T., M.Sc TEKNIK MESIN - ITATS

VOLUME 5 NO. 1, JUNI 2009

BAB I PENDAHULUAN. biasanya disertai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat.

MODUL SEL ELEKTROLISIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencuci pakaian, untuk tempat pembuangan kotoran (tinja), sehingga badan air

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERCOBAAN AWAL PROSES ELEKTROKOAGULASI SEBAGAI METODE ALTERNATIF PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Indonesian Journal of Chemical Science

ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

ANALISA ELEKTROKOAGULASI AIR ASAM TAMBANG TERHADAP NILAI ph dan KADAR Fe

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan salah satu pusat industri batik yang dikenal sejak

Pengaruh Variasi Tegangan pada Pengolahan Limbah Cair Laundry Menggunakan Proses Elektrolisis

TESIS. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Ilmu Lingkungan. Oleh : TRI MURNIATI NIM.

APLIKASI ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN PASANGAN ELEKTRODA ALUMINIUM UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU

Pengolahan Limbah Tekstil Menggunakan Elektrokoagulasi

(Kode : D-16) PENGGUNAAN METODE ELEKTROKOAGULASI PADA PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT Cu DALAM AIR LIMBAH PABRIK TEKSTIL

STUDI PENURUNAN KONSENTRASI NIKEL DAN TEMBAGA PADA LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

UJI KEMAMPUAN PIPA ALUMUNIUM DAN TEMBAGA PADA REAKTOR DESALINASI ELEKTROGRAVITASI UNTUK MENURUNKAN KLORIDA

PENGARUH INTERFERENSI ION KADMIUM (Cd 2+ ) TERHADAP BIOSORPSI ION TIMBAL (Pb 2+ ) OLEH SEL RAGI Saccharomyces cerevisiae

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian tentang pengaruh elektrodisinfeksi terhadap Coliform dan

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Penelitian Prodi Kimia UII.

PENGARUH UKURAN PARTIKEL BATU APUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERAPAN CAIRAN LIMBAH LOGAM BERAT

Kata kunci : kobalt (II), elektrolisis, elektroda

BAB III METODE PENELITIAN. 3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan februari 2015 dan berakhir pada bulan agustus 2015.

STUDI PENURUNAN KROMIUM DAN NIKEL DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING DENGAN METODE ELEKTROKOAGULASI

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

PENENTUAN SIFAT LISTRIK AIR PADA WADAH ALUMINIUM DAN BESI BERDASARKAN PENGARUH RADIASI MATAHARI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

SEMINAR TUGAS AKHIR APLIKASI ELEKTROKOAGULASI PASANGAN ELEKTRODA BESI UNTUK PENGOLAHAN AIR DENGAN SISTEM KONTINYU. Surabaya, 12 Juli 2010

TINJAUAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

BAHAN BAKAR KIMIA (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH TEGANGAN DAN WAKTU PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF URANIUM DAN TORIUM DENGAN PROSES ELEKTROKOAGULASI

INFO TEKNIK Volume 14 No. 2 Desember 2013 ( ) PENGAMBILAN CHROM PADA LIMBAH ELEKTROPLATING. Firda Herlina

berat yang terkandung dalam larutan secara elektrokimia atau elektrolisis; (2). membekali mahasiswa dalam hal mengkaji mekanisme reaksi reduksi dan

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Voltametri

Pengolahan Air Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengan Cara Elektrokoagulasi Aliran Kontinyu

BAB V PEMBAHASAN. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah laboratorium dengan

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

Pengolahan Limbah Minyak Pelumas dengan Menggunakan Metode Elektrokoagulasi

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup akan air tersebut berbeda beda semakin tinggi taraf kehidupan. maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan akan air.

Elektrokimia. Sel Volta

PENURUNAN BOD dan TSS PADA LIMBAH INDUSTRI SAUS SECARA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN ELEKTRODA Fe, Cu dan STAINLESS

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

penanganan limbah, yaitu dengan menampung limbah laboratorium tersebut,

Wiharti, Riyanto dan Noor Fitri Jurusan Ilmu Kimia, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta

PENGURANGAN ION LOGAM Ca 2+ PADA AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM-GRAFIT SKRIPSI

PEMBUATAN ELEKTRODA PASTA KARBON TERMODIFIKASI ZEOLIT UNTUK ANALISIS LOGAM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

VOLTAMETRI. Disampaikan pada Kuliah Metode Pemisahan dan Analisis Kimia Pertemuan Ke 7.

Transkripsi:

PENGOLAHAN AIR KOLAM RENANG MENGGUNAKAN METODE ELEKTROKOAGULASI DENGAN ELEKTRODA ALUMUNIUM GRAFIT SWIMMING POOL WATER TREATMENT USING ELECTROCOAGULATION METHOD WITH ALUMINIUM GRAPHITE ELECTRODE Risanto Nugroho dan Suyanta Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta e-mail: suyanta@uny.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum metode elektrokoagulasi dengan elektroda alumnium - grafit dan kualitas air kolam renang, meliputi nilai ph dan TDS yang berhubungan dengan efektivitas elektrokoagulasi untuk pemisahan polutan pada air kolam renang. Subjek penelitian ini adalah alumunium dan grafit. Objek penelitian ini adalah penurunan kadar polutan dalam air kolam renang setelah dilakukan elektrokoagulasi. Uji optimasi tegangan listrik dilakukan pada variasi 1, 5 dan 10 volt. Uji kadar alumunium, ph dan TDS dilakukan pada tegangan listrik 10 volt dan variasi waktu 1, 2, 3, 4, 6, 8 dan 24 jam. Efektivitas elektrokoagulasi dilihat dari nilai ph dan TDS. Sampel dianalisis menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA), ph meter dan TDS meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi optimum metode elektrokoagulasi ini pada tegangan listrik sebesar 10 volt dan waktu selama 24 jam. Penggunaan metode elektrokoagulasi sebagai metode pengolahan air tidak efektif, karena kandungan logam Al 3+ dalam air kolam renang semakin bertambah dan melebihi syarat baku mutu air. Namun nilai ph air semakin mengarah ke netral dan TDS semakin turun. Kata kunci : elektrokoagulasi, ph, TDS, alumunium, grafit.

Abstract This research aims to determine the optimum conditions electrocoagulation method with electrodes aluminium - graphite and swimming pool water quality, including ph and TDS associated with electrocoagulation effectiveness for the separate of pollutants in the water pool. The subjects of this research werealuminium and graphite electrodes. The object of this research was the decreased levels of pollutants in swimming pool water after electrocoagulation process. Optimization of the electrical voltage was done on 1, 5 and 10 volts. Experiment of aluminium concentration, ph and TDS performed on 10 volt electrical voltage and a variations of 1, 2, 3, 4, 6, 8 and 24 hours. The effectiveness of the electrocoagulation based on the graph, the concentration of aluminium ions (floc formed), the increase of ph levels, and decreased of TDS. The samples were analyzed using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS), ph meter and TDS meters. The research showed that the optimum of conditions electrocoagulation method were 10 volts and during 24 hours. The using of electrocoagulation as water treatment method is not effective, because the metal content of Al 3+ in the swimming pool is increase and over the water quality standards. At the other side, water ph turns into neutral and TDS is getting down. Keywords: electrocoagulation, ph, TDS, aluminium, graphite. PENDAHULUAN Air bersih merupakan syarat dari keberadaan kolam renang oleh karenanya air kolam renang tersebut harus memenuhi unsur-unsur yang disyaratkan berdasarkan kesehatan. Ada 3 unsur persyaratan dari air kolam renang, ketiga unsur tersebut adalah unsur fisika, unsur kimia dan unsur mikrobiologi [1]. Pada umumnya banyak kolam renang yang menggunakan bahan kimia seperti kaporit. Akan tetapi para pengelola kolam renang, menggunakan zat-zat kimia tersebut tanpa mengetahui takaran yang pas. Selain dari penambahan kaporit yang melebihi ambang batas, polutan yang terkandung dalam air kolam renang berasal dari orang-orang yang berenang di dalamnya, yaitu berasal dari keringat, ludah, urin, dll. Sehingga membahayakan bagi kesehatan manusia, yang tentunya melewati ambang batas dari peraturan berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Menteri Kesehatan Republik Indonesia [2]. Tingkat ph rendah pada air kolam renang juga akan menyebabkan efek negatif yaitu logam seperti pagar dan aksesori kolam renang lainnya menjadi mudah terkorosi dan meninggalkan noda di dinding kolam. Semakin tinggi kadar TDS, kemungkinan polutan-polutan yang terdapat di dalam air kolam renang juga semakin banyak. Total zat padat terlarut biasanya terdiri atas zat organik, garam anorganik, dan gas terlarut [3]. Maka diperlukan pengolahan air yang baik dan aman. Telah dilakukan pengembangan metode elektrokimia untuk sensor dan pemisahan secara elektrokimia [4]. Salah satu pemisahan secara elektrokimia yang baik dan aman adalah dengan metode elektrokoagulasi [5]. Metode elektrokoagulasi pada prinsipnya berdasarkan pada proses sel elektrolisis. Sel elektrolisis merupakan suatu alat yang dapat mengubah arus DC (Direct Curent) untuk menghasilkan reaksi anodik dan katodik. Setiap sel elektrolisis mempunyai dua elektroda, katoda dan anoda [6]. Elektrokoagulasi terdiri dari tiga proses dasar yaitu elektrolisis, koagulasi dan flotasi [7]. Prinsip dasar dari elektrokoagulasi ini merupakan reaksi reduksi dan oksidasi (redoks). Dalam suatu sel elektrokoagulasi, peristiwa oksidasi terjadi di elektroda (+) yaitu anoda, sedangkan reduksi terjadi di elektroda (-) yaitu katoda [8]. Dilakukan juga variasi tegangan listrik dan waktu pada proses elektrokoagulasi. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratoris. Rangkaian alat ditunjukkan oleh Gambar 1. Elektroda yang digunakan adalah lempengan alumunium dengan lebar 2 cm, panjang 8 cm dan tebal 1 mm sebagai anoda dan grafit dengan

panjang 5,7 cm dan diameter 8 mm sebagai katoda. Merangkai alat sesuai prosedur, kemudian sampel air kolam renang dimasukan ke dalam bak penampung. Menghidupkan sumber arus DC pada variasi tegangan listrik 1, 5 dan 10 volt. Memisahkan kotoran yang telah mengendap. Memilih tegangan listrik yang paling maksimal. Gambar 1. Skema Rangkaian Alat Mengulangi langkah yang sama seperti diatas dengan tegangan listrik 10 volt. Dilakukan dengan variasi waktu 1, 2, 3, 4, 6, 8 dan 24 jam. Air hasil pengolahan dianalisis dengan menggunakan TDS meter dan ph meter, kemudian kandungan alumuniumnya dengan menggunakan Spektroskopi Serapan Atom (SSA). HASIL DAN DISKUSI Uji Optimasi Tegangan Listrik Pada uji optimasi tegangan listrik ini dilakukan pada tegangan 1, 5 dan 10 volt. Hasil pengujian optimasi tegangan listrik ditunjukan oleh tabel berikut. Tabel 1. Hasil Uji Optimasi Tegangan Listrik. Tegangan No 1 Volt 5 Volt 10 Volt Gelembung Gelembunbung Gelem- yang yang yang terbentuk pada terbentuk terbentuk 1 pada pada anoda anoda anoda dan dan dan katoda katoda katoda sangat sedikit banyak sedikit 2 Flok yang terbentuk sangat sedikit Flok yang terbentuk sedikit Flok yang terbentuk banyak Uji ini dilakukan untuk mengetahui tegangan listrik yang paling maksimal untuk proses elektrokoagulasi selanjutnya. Dari data yang diperoleh tegangan listrik yang paling maksimal sebesar 10 volt.

Kadar (ppm) Uji Parameter Alumunium Pada uji parameter alumunium ini dilakukan sebelum dan setelah dilakukan proses elektrokoagulasi pada sampel air kolam renang. Elektroda yang digunakan adalah lempengan alumunium dengan lebar 2 cm, panjang 8 cm dan tebal 1 mm sebagai anoda dan grafit dengan panjang 5,7 cm dan diameter 8 mm sebagai katoda. Tegangan listrik yang digunakan sebesar 10 volt. Hasil pengujian proses elektrokoagulasi ditunjukan oleh Gambar 2 yang menunjukkan hubungan antara kadar alumunium dengan waktu proses elektrokoagulasi dari variasi waktu 1 jam hingga 24 jam. 8 6 4 2 0 0 10 20 30 Waktu (jam) Gambar 2. Grafik Hubungan antara Waktu Elektrokoagulasi dan Kadar Alumunium. Hasil yang didapatkan menunjukan bahwa kadar alumunium dalam air yang berasal dari elektroda, terbentuk dari proses elektrokoagulasi. Pada variasi waktu 1, 2, 3 dan 4 jam kadar alumunium naik, yang artinya alumunium terlarut yang berasal dari elektroda semakin banyak. Tetapi pada variasi waktu 6 jam dan 24 jam kadar alumunium turun. Hal tersebut disebabkan oleh Al 3+ mengendap pada elektroda (anoda dan katoda) atau mengendap bersama flok Al(OH) 3, karena dalam larutan terdapat OH - yang belum teroksidasi di anoda. Flok yang terbentuk bisa mengendap, berdasarkan perhitungan yaitu jumlah Al 3+ minimum sebesar 0,008076 g/l melewati (lebih besar) dari nilai Ksp Al(OH) 3 sebesar 6,4876 x 10-8 g/l. Uji Parameter ph Pada saat proses elektrokoagulasi dilakukan, setelah variasi waktu 1 jam hasil elektrokoagulasi dilakukan pengukuran kadar ph menggunakan ph meter. Pengukuran tersebut dilakukan hingga variasi waktu 24 jam.

Nilai ph Hasil pengujian kadar ph yang dilakukan ditunjukan pada Gambar 3 eqivalen yang sama pada masingmasing elektroda. Hasil reaksi sel yang terjadi sangat bervariasi. Dapat berupa yang menunjukkan efisiensi bahan-bahan yang terlarut dan ion-ion elektrokoagulasi terhadap perubahan ph dalam air dari jam ke-1 hingga jam ke- 24. terlarut sepeti Al +3 dan OH atau berupa bahan padatan yang tidak dapat larut seperti Al 2 O 3, Al(OH) 3, dan 8 6 4 2 0 0 10 20 30 Waktu (jam) pembentukan H 2. Berlangsungnya proses reaksi elektrodik mengakibatkan terjadinya perubahan komposisi elektrolit terutama kenaikan ph karena adanya pelepasan OH dan gas H 2 pada reaksi katodik [6]. Gambar 3. Grafik Hubungan antara Waktu dan Nilai ph. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa metode elektrokoagulasi membuat nilai ph air kolam renang yang awalnya sebesar 3 (bersifat asam) menjadi ke arah netral pada waktu 24 jam yaitu sebesar 6,8. Hal ini dikarenakan reaksi yang terjadi pada katoda : Reaksi : 2H 2 O + 2e 2OH - + H 2 Reaksi sel merupakan hasil reaksi dari proses anodik dan katodik Uji Parameter TDS Pada saat proses elektrokoagulasi dilakukan, setelah variasi waktu 1 jam hasil elektrokoagulasi dilakukan pengukuran kadar TDS menggunakan TDS meter. Pengukuran tersebut dilakukan hingga variasi waktu 24 jam. Hasil pengujian kadar ph yang dilakukan ditunjukan pada Gambar 4 yang menunjukkan efisiensi elektrokoagulasi terhadap penurunan kadar TDS dalam air dari jam ke-1 hingga jam ke-24. yang terjadi secara serentak, laju mol

Efisiensi Elektrokoagulasi (%) 30 25 20 15 10 5 0 Gambar 4. Grafik Hubungan antara Waktu dan Efisiensi Elektrokoagulasi terhadap kadar TDS. TDS adalah benda padat terlarut seperti mineral, garam, logam, serta kation-anion lain yang terlarut di dalam air. Hasil penelitian ini menunjukan terjadinya penurunan kadar TDS dan rata-rata efisiensi elektrokoagulasi terhadap penurunan kadar TDS sebesar 13,0035 %. Kadar TDS turun dikarenakan polutanpolutan yang ada di dalam air kolam renang ikut mengendap bersama flok dan elektroda (anoda dan katoda). KESIMPULAN 0 10 20 30 Waktu (jam) Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Kondisi optimum pada penelitian metode elektrokoagulasi ini adalah pada tegangan listrik sebesar 10 volt dan waktu selama 24 jam. 2. Dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa penggunaan metode elektrokoagulasi sebagai metode pengolahan air tidak efektif, karena kandungan logam Al 3+ dalam air kolam renang semakin bertambah dan melebihi syarat baku mutu air. Namun nilai ph air semakin mengarah ke netral dan TDS semakin turun. DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Kesehatan RI. (1999). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Ditjen PPM dan PLP. [2] Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 416/MEN.KES/PER/IX/1990. [3] Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Bandung : Gadjah Mada UniversityPress. [4] Suyanta, dkk. (2014). Differential Adsorptive Stripping Voltametric of Ultra Trace Lanthanum(III) based on Carbon Paste Electrode Modified with 3- Methyl-2hydrazinobenzothiazole. Jurnal Electrochem. Vol 9. Hlm. 7763-7772.

[5] Elfridawati Siringo-ringo, Ali Kusrijadi dan Yayan Sunarya. (2013). Penggunaan Metode Elektrokoagulasi Pada Pengolahan Limbah Industri Penyamakan Kulit menggunakan Alumunium sebagai Sacrificial Electrode. Jurnal Teknik Kimia. Vol 4. No 2. Hlm. 96-107. [6] Farida Hanum, dkk. (2015). Aplikasi Elektrokoagulasi dalam Pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit. Jurnal Teknik Kimia. Vol 4. No 4. Hlm. 13-17. [7] Holt P. (2002). Electrocoagulation : Unravelling and Synthesising the Mechanisms Behind a Water Treatment Process. Tesis. University of Sidney. [8] Ardhani, A.F dan Dwi Ismawati. (2007). Penanganan Limbah Cair Rumah Pemotongan Hewan dengan Metode Elektrokoagulasi. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Artikel ini telah disetujui untuk diterbitkan oleh Pembimbing 1 pada tanggal Artikel ini telah direview oleh Penguji Utama pada tanggal Dr. Suyanta NIP. 19660508 199203 1 002 I Made Sukarna, M.Si NIP. 19530901 198601 1 001