GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLA SUMBER DAYA MANUSIA PAPUA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 3 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBIDANGAN TUGAS ASISTEN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PROVINSI PAPUA

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI RAJA AMPAT,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL PROVINSI PAPUA

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

PEMERINTAH PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PERBATASAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA SORONG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN MOJOKERTO

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PASURUAN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 3 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BOVEN DIGOEL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF KOTA SORONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MIMIKA NOMOR 3 TAHUN 2012 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PROVINSI PAPUA BUPATI KEPULAUAN YAPEN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PAKPAK BHARAT

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

Memperhatikan : Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN JABATAN BIRO BINA MENTAL SPIRITUAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA

Transkripsi:

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Papua, maka perlu diatur uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Papua; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Papua. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 5.Undang-Undang.../2

- 2-5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 4593); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis organisasi dan Tatakerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tatakerja Bappeda, Inspektorat dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Papua (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 10); M E M U T U S K A N: Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Provinsi Papua. 2. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Provinsi Papua. 3. Gubernur ialah Gubernur Papua. 4.Sekretaris.../3

- 3-4. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disingkat Sekda ialah Sekretaris Daerah Provinsi Papua. 5. Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPR Papua adalah Sekretariat Daerah Provinsi Papua dan Sekretariat DPR Papua. 6. Dinas Daerah adalah Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua. 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Unsur Pelaksana Teknis pada Dinas-Dinas Daerah Provinsi Papua. 8. Inspektur Pembantu adalah Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III dan IV pada Inspektorat Provinsi. 9. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Inspektorat Provinsi Papua. 10. Daerah Otonom yang selanjutnya disebut Daerah adalah Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 11. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 12. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom untuk mengatur dan mengurus rumah tangga pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 13. Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dan/atau perangkat pusat di daerah. 14. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 15. Fasilitasi adalah upaya memberdayakan daerah otonom melalui pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan, arahan dan supervisi dalam rangka pembinaan. BAB II URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Inspektorat Pasal 2 (1) Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan Daerah di daerah provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Inspektorat mempunyai fungsi : a. perencanaan program pengawasan; b. perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan d. pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi dan pelaksanaan pembinaan pemerintahan kabupaten/kota; (3)Inspektorat.../4

- 4 - (3) Inspektorat terdiri dari : a. Sekretariat; b. Inspektur Pembantu Wilayah I; c. Inspektur Pembantu Wilayah II; d. Inspektur Pembantu Wilayah III; dan e. Inspektur Pembantu Wilayah IV. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 3 (1) Sekretariat mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi pengawasan dan memberikan pelayanan administratif dan fungsional kepada semua unsur di lingkungan inspektorat. (2) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi, pengendalian rencana dan program kerja pengawasan; b. penghimpunan, pengelolahan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah; c. penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional; d. penyusunan, penginventarisasian dan pengoordinasian data dalam rangka penatausahaan proses penanganan pengaduan; dan e. pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, surat menyurat dan rumah tangga. (3) Sekretariat tediri dari : a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan; c. Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian; dan d. Sub Bagian Keuangan; Pasal 4 (1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan dan pengendalian rencana/program kerja pengawasan, menghimpun dan menyiapkan rancangan peraturan perundang-undangan, dokumentasi dan pengolahan data pengawasan. (2) Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan meliputi: a. mengkoordinasikan penyiapan rencana/program kerja pengawasan dan fasilitas; b. menyusun anggaran Inspektorat; c. menyiapkan laporan dan statistik inspektorat; d. menyiapkan peraturan perundang-undangan; e. menyiapkan dokumentasi dan pengolahan pengawasan; dan f. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. Pasal 5 (1) Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan, menghimpun, mengolah, menilai dan menyimpan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional dan melakukan administrasi pengaduan masyarakat serta menyusun laporan kegiatan pengawasan. (2)Uraian.../5

- 5 - (2) Uraian tugas Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari : a. menginventarisasikan hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan; b. mengadministrasikan laporan hasil pengawasan; c. melaksanakan evaluasi laporan hasil pengawasan; d. menyusun statistik hasil pengawasan; e. menyelenggarakan kerjasama pengawasan; dan f. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. Pasal 6 (1) Sub Bagian Administrasi Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan kepegawian, penatausahaan surat menyurat dan urusan rumah tangga. (2) Uraian tugas Sub Bagian Administrasi dan Umum meliputi: a. mengelola urusan tata usaha surat menyurat; b. mengelola kearsipan; c. mengelola administrasi, inventarisasi, pengkajian, analisis pelaporan; d. mengelola urusan kepegawaian; e. mengelola urusan perlengkapan dan rumah tangga; f. melayani kebutuhan pimpinan; dan g. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. Pasal 7 (1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi, tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) dan perlengkapan. (2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan meliputi: a. mengumpulkan peraturan perundang-undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis yang berhubungan dengan pelaksanaan administrasi keuangan dan perlengkapan; b. mengonsep dan mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP-UP, SPP-GU, SPP-TU dan SPP-LS) kepada pengguna anggaran; c. mengonsep dan mengajukan Surat Permintaan Membayar (SPM-UP, SPM-GU, SPM-TU dan SPM-LS) kepada pengguna anggaran; d. mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Kuasa Bendahara Umum Daerah dengan kelengkapan sesuai ketentuan perundangundangan; e. mengonsep, menyusun dan mengajukan laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran kepada pengguna anggaran; f. menyusun laporan keuangan dengan membuat neraca, arus kas dan catatan atas laporan keuangan; g. mengisi Surat Tanda Setoran (STS) berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP-Daerah) Surat Ketetapan Retribusi (SKR) dan tanda bukti lain yang sah sebagai dokumen penerimaan; h. menindaklajuti Laporan Hasil Pemeriksanaan (LHP) sesuai dengan permasalahannya; dan i. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugasnya. Bagian.../6

- 6 - Bagian Ketiga Inspektur Pembantu Wilayah I Pasal 8 (1) Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. (2) Inspektur Pembantu Wilayah I dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. pengusulan program pengawasan di wilayah; b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; c. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. e. pengendalian pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan pengaduan; f. pelaksanaan sistem pengendalian intern; g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan h. pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. (3) Inspektur Pembantu Wilayah I melasanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan perangkat Daerah : a. Biro Tata Pemerintahan; b. Biro Humas dan Protokol; c. Dinas Kesehatan; d. Dinas Kesejahteraan Sosial dan Masyarakat Terisolir; e. Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan; f. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM; g. Dinas Perhubungan ; h. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah; i. Badan Koordinasi Penanaman Modal; dan j. Kantor Penghubung Daerah. (4) Melaksanakan pembinaaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, kabupaten Dogiyai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Deyai. (5) Inspektur Pembantu wilayah I terdiri dari : a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. Pasal 9 (1) Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan mempunyai tugas pengaduan bidang pembangunan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan meliputi : pembangunan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pembangunan; c.mengawasi.../7

- 7 - pembangunan; pembangunan; dan Pasal 10 (1) Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pemerintahan mempunyai tugas pengaduan bidang pemerintahan. (2) Uraian tugas seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan meliputi : pemerintahan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pemerintahan ; pemerintahan; pemerintahan; dan Pasal 11 (1) Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Kemasyarakatan mempunyai tugas pengaduan bidang kemasyarakatan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan terdiri dari: kemasyarakatan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang kemasyarakatan; kemasyarakatan; dan kemasyarakatan. Bagian Keempat Inspektur Pembantu Wilayah II Pasal 12 (1) Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. (2) Inspektur Pembantu Wilayah II dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. pengusulan program pengawasan di wilayah; b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; c. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pengendalian pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan pengaduan; f.pelaksanaan.../8

- 8 - f. pelaksanaan sistem pengendalian intern; g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan h. pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. (3) Inspektur Pembantu Wilayah II melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan perangkat Daerah : a. Biro Pemerintahan Kampung; b. Biro Bina Mental Spiritual ; c. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga; d. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; e. Dinas Kelautan dan Perikanan; f. Dinas Pertambangan dan Energi; g. Inspektorat Provinsi; h. Badan Kesbangpolinmas Daerah; i. Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah; j. Satuan Polisi Pamong Praja; dan f. RS. Jiwa Daerah Abepura. (4) Melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Supiori, Kabupaten Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Mamberamo Raya dan Kabupaten Keerom. (5) Inspektur Pembantu Wilayah II terdiri dari: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. Pasal 13 (1) Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan mempunyai tugas pengaduan bidang pembangunan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintahan Bidang Pembangunan terdiri dari : pembangunan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pembangunan; pembangunan; pembangunan; dan Pasal 14 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan mempunyai tugas pengaduan bidang pemerintahan. (2)Uraian.../9

- 9 - (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan meliputi : pemerintahan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pemerintahan; pemerintahan; pemerintahan; dan Pasal 15 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan mempunyai tugas pengaduan bidang kemasyarakatan. (2) Uraian tugas seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan meliputi : kemasyarakatan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang kemasayarakatan; kemasyarakatan; dan kemasyarakatan. Bagian Kelima Inspektur Pembantu Wilayah III Pasal 16 (1) Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. (2) Inspektur Pembantu Wilayah III dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. pengusulan program pengawasan di wilayah; b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; c. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; dan d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. e. pengendalian pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan pengaduan; f. pelaksanaan sistem pengendalian intern; g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan h. melaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. (3) Inspektur Pembantu Wilayah III melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan perangkat daerah : a. Biro Hukum; b. Biro Pemberdayaan Perempuan; c. Sekretariat MRP; d. Dinas Pekerjaan Umum; e. Dinas Kehutanan Dan Konservasi; f. Dinas Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi; g.dinas.../10

- 10 - g. Dinas Pendapatan Daerah; h. Badan Perpustakaan Dan Arsip Daerah; i. Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan Aparatur; j. Badan Pengelolaan Infrastruktur; dan k. RSUD Abepura. (4) Melaksanakan pembinaan atas peneyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Pegunungan Bintang, kabupaten Tolikara, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Nduga, Yalimo dan Kabupaten Mamberamo Tengah. (5) Inspektur Pembantu wilayah III terdiri dari: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; dan c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. Pasal 17 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan mempunyai tugas pengaduan bidang pembangunan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan meliputi : a. mengusulkan program pengawasan di wilayah kerja pembangunan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pembanguanan; c. mengawasi penyelenggaraan urusan pemerintah daerah di bidang pembangunan; pembangunan; dan Pasal 18 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan mempunyai tugas pengaduan bidang pemerintahan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan meliputi : a. mengusulkan program pengawasan di wilayah kerja sesuai bidang tugasnya; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang Pemerintahan ; pemerintahan ; pemerintahan; dan Pasal 19 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan mempunyai tugas pengaduan bidang pembangunan. (2) Uraian.../11

- 11 - (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan meliputi : kemasyarakatan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang kemasyarakatan; kemasyarakatan; d. memeriksa, mengusut, menguji dan menilai tugas pengawasan sesuai bidang kemasyarakatan; Bagian Keenam Inspektur Pembantu Wilayah IV Pasal 20 (1) Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan kasus pengaduan. (2) Inspektur Pembantu Wilayah IV dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyelenggarakan fungsi : a. pengusulan program pengawasan di wilayah; b. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan; c. pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah; d. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; e. pengendalian pelaksanaan pengawasan dan pengusutan kebenaran laporan pengaduan; f. pelaksanaan sistem pengendalian intern; g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan; dan h. pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Inspektur. (3) Inspektur Pembantu Wilayah IV melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan perangkat daerah : a. Biro Organisasi dan Pendayagunaan Aparatur; b. Biro Umum Dan Perlengkapan; c. Sekretariat DPRP Provinsi Papua; d. Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan; e. Dinas Perkebunan Dan Peternakan; f. Dinas Pendapatan Daerah; g. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Dan Kesejahteraan Keluarga; g. Badan Pengelola SDM Papua; h. Badan Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup; i. Badan Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri; dan j. RSUD Jayapura. (4) Melaksanakan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/ kota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Mimika, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mappi, Kabupaten Merauke dan Kabupaten Boven Digoel. (5) Inspektur Pembantu wilayah IV terdiri dari: a. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; b. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; c. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan. Pasal.../12

- 12 - Pasal 21 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan mempunyai tugas pengaduan bidang pembangunan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan meliputi : pembangunan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pembangunan; c. mengawas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang pembanguanan; d. memeriksakan, mengusut, menguji dan menili tugas pengawasan di bidang pembangunan; dan Pasal 22 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan mempunyai tugas pengaduan bidang pemerintahan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan meliputi : pemerintahan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang pemerintahan; c. mengawas terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di bidang pemerintahan; pemerintahan; dan Pasal 23 (1) Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan mempunyai tugas pengaduan bidang kemasyarakatan. (2) Uraian tugas Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan meliputi : kemasyarakatan; b. mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan di bidang kemasyarakatan; kemasarakatan; dan kemasayarakatan. BAB III JABATAN FUNGSIONAL Pasal 24 (1) Kelompok jabatan fungsional terdiri atas tenaga fungsional auditor dan jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam beberapa kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2)Kelompok.../13

- 13 - (2) Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang tenaga fungsional diatur berdasarkan peraturan perundangundangan. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Papua. Ditetapkan di J a y a p u r a pada tanggal 7 Januari 2011 GUBERNUR PAPUA CAP/TTD BARNABAS SUEBU, SH Diundangkan di Jayapura Pada Tanggal 8 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA CAP/TTD Drh CONSTANT KARMA BERITA DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2011 NOMOR 1 Untuk salinan yang sah sesuai Dengan yang asli SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA Drh. CONSTANT KARMA

PENJELASAN ATAS PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG I. UMUM URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberikan perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan secara desentralisasi dengan adanya kebijakan otonomi daerah yang berimplikasi pada pembagian urusan pemerintahan. Azas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan memberikan keleluasaan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus daerahnya sesuai kewenangan daerah. Reformasi birokrasi berimplikasi pada perubahan Organisasi Perangkat Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, dengan membentuk kelembagaan sesuai kebutuhan daerah, yang besaran organisasinya ditetapkan berdasarkan 3 (tiga) variabel yaitu : jumlah penduduk, luas wilayah dan jumlah APBD, dengan memperhatikan perumpunan urusan pemerintahan, azas dan prinsip-prinsip penataan organisasi. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dengan prinsip kewenangan yang luas, nyata dan bertanggungjawab, memberi peluang kepada daerah untuk mengatur dan melaksanakan kewenangannya atas prakarsa sendiri sesuai potensi, kebutuhan dan karakteristik daerahnya. Tujuan peletakan kewenangan dalam penyelenggaraan otonomi daerah adalah peningkatan kesejahteraan rakyat, pemerataan dan keadilan, demokrasi dan penghormatan terhadap budaya lokal dan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Pemberian otonomi khusus bagi Provinsi Papua merupakan wujud amanat rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan, keadilan, demokrasi dan penghormatan terhadap budaya lokal dengan memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Untuk penyelenggaraan pemerintahan daerah di Provinsi Papua sebagai daerah otonom, dengan kewenangan yang bersifat lintas kabupaten/kota dan kewenangan pemerintahan lainnya, perlu diadakan Uraian Tugas dan Fungsi Inspektorat Provinsi Papua. II. PASAL../2

- 2 II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18../3

-3- Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25