BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. proses yang memiliki nilai tambah (Juniarti dan Evelyne, 2003)

BAB I PENDAHULUAN. berkewajiban mempertahankan kelangsungan hidup serta mengendalikan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidak setujuan tersebut adalah korelasi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2009) Sistem Informasi Akuntansi Manajemen merupakan alat yang efektif dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen. Sistem informasi akuntansi manajemen (SIAM) adalah suatu mekanisme

PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya perkambangan zaman, dalam waktu yang relatif singkat informasi dapat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan luar biasa dalam persaingan produksi, pemasaran, dan pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian negara (Kasmir, 2014). adanya perbankan telah dirasakan di Kabupaten Ponorogo.

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kemampuan yang ada dengan semaksimal mungkin agar unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam persaingan bisnis dewasa ini perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. lengkap sangat dibutuhkan oleh setiap perusahaan. Informasi yang diterima oleh pihak manajemen sangat beraneka ragam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Juniarti Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra. Evelyne Alumni, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perubahan lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. walaupun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bill out sebesar 6,7 triliun

1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INFORMASI YANG DIHASILKAN OLEH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PERUSAHAAN DI KIMA

Yohanes Joni Pambelum JMK Vol. 7 No. 4, September 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

perusahaan agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar. Selain sebagai teknologi menjadikan kinerja manajer menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Eka (2013) pengukuran kinerja di Kementrian BUMN dinilai masih belum

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. besar maupun kecil dan juga perkembangan di sektor industri yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan hal itu merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kriteria Usaha. Kriteria No Uraian. > 300 Juta-2,5 Milyar 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dibutuhkan proses yang baik dari pengendalian manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DESENTRALISASI, DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS BPR DI KABUPATEN DEMAK)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Skripsi PENGARUH KARAKTERISTIK INFORMASI SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN DESENTRALISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, informasi yang disediakan oleh sistem informasi akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi hingga tujuan yang diharapkan tercapai. Perencanaan Sistem Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat ketat, menuntut perusahaan/organisasi untuk menggunakan

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI, SALING KETERGANTUNGAN, KARAKTERISTIK SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Desember 2015, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN, akan. memasuki era baru yaitu penerapan perdagangan bebas kawasan Asia

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan suatu perusahaan tergantung pada sistem informasi akuntansi

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif dan para manajer juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting dalam setiap

BAB I PENDAHULUAN. swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa menghindar dari kondisi

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan. Oleh karena itu, manajemen perlu memiliki kemampuan untuk

Bab II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II TELAAH LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Manajemen (SIAM) aktivitas yang dilakukan (Hansiadi, 2002).

KUESIONER. isilah pada tempat yang disediakan dengan singkat dan jelas. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan. Usia :

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandung mencanangkan diri sebagai kota jasa, yang memfokuskan pada

S K R I P S I. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

T E S I S. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-2 PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI. Diajukan Oleh : Anita Aprilyati

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya secara lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (STUDI KASUS PADA PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH JAMBI)

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Pengukuran kinerja manajerial merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang diambil oleh manajer sehingga kinerjanya dapat dinilai dari seberapa efektif

BABI PENDAHULUAN. Sebuah organisasi tidak akan berjalan mulus tanpa adanya. manajemen, yang merupakan satu kelompok utuh dari pengelola organisasi,

KUESIONER PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi. Akuntansi manajemen menyediakan data-data penting yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Informasi Akuntansi Manajemen Pengertian Informasi Akuntansi manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

JURNAL ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI

PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN. Didalam suatu badan usaha, baik itu badan usaha yang dimiliki oleh pihak swasta

I. PENDAHULUAN. menilai kinerja perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

Prosiding Akuntansi ISSN:

PENGARUH PENGGUNAAN KARAKTERISTIK INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. Oleh: FITRIANI 2009/13054

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman, dalam waktu yang relative singkat informasi dapat berubah.

LAMPIRAN 1. KUESIONER Petunjuk : 1. Kuesioner ini terdiri atas dua bagian. Pada tiap bagian berisi beberapa butir pertanyaan.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan sampai kepada pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi sebagai standarisasi (Dikbas dan Scherer, 2004 : 731). Sistem

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. Suatu instansi atau lembaga baik lembaga pemerintah ataupun lembaga swasta

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan karena lemahnya praktik corporate

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kinerja manajemen bagian pemasaran dan operasional pada perusahaan jasa

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

: DHIAN SARI UTAMININGSIH B.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh penerapan total quality management (TQM),

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang dalam bisnis. Indonesia yang merupakan negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: Yunifa Fujiastuti ( )

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bagi masyarakat yang sebagai pekerja profesional, ada yang mengalami perubahan dalam mencari dunia kerja dari perusahaan swasta ke BUMN maupun sebaliknya. Dalam pengaruh karakteristik informasi akuntansi manajemen, keduanya institusi tersebut memiliki perbedaan. Dalam perusahaan BUMN terdapat suatu jalan birokrasi yang bisa dikatakan cukup sulit dalam proses pengambilan keputusan karena pengaruh informasi akuntansi manajemen bisa dikatakan tidak banyak dipakai. Sedangkan dalam perusahaan swasta tidak terlalu sulit dalam pengambilan keputusan karena adanya pengaruh dari sang pemilik perusahaannya langsung sehingga pemilik perusahaan butuh dalam pengaruh informasi akuntansi manajemen untuk menciptakaan laba sebanyak-banyaknya. Dalam perusahaan BUMN lebih menekankan pentingnya peran pemerintah, jadi segala proses birokrasi harus diikuti sesuai aturan yang berlaku. Jika terjadi kesalahan yang dilakukan oleh pekerja maka dapat berurusan ke kejaksaan. Aturan yang diterapkan BUMN ini mendapat tanggapan positif maupun negatif. Pengaruh informasi akuntansi manajemen pada perusahaan BUMN dalam pengambilan keputusan memang tidak lebih cepat dari perusahaan swasta, karena perusahaan swasta menggunakan kebijakan one man show. One man show ini juga memiliki dampak positif maupun negatif, tetapi kebijakan ini mampu dengan cepat dalam proses pengambilan

2 keputusan dengan pertimbangan dari pemilik perusahaan tersebut yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebutuhan informasi sangat penting bagi pihak internal perusahaan khususnya manajer sebagai pembuat keputusan. Semakin kompleks permasalahan yang harus diselesaikan, maka semakin besar informasi yang diperlukan. Oleh karena itu, informasi yang disediakan oleh sistem informasi akuntansi manajemen akan mempengaruhi keputusan yang diambil oleh manajer sehingga kinerjanya dapat dinilai dari seberapa efektif hasil dari keputusan tersebut. Hal ini pun dibutuhkan oleh perusahaan yang memiliki tingkat kegiatan yang cukup kompleks, salah satunya BUMN. Manajer adalah seorang yang memiliki tanggung jawab yang besar untuk seluruh bagian pada suatu perusahaan atau organisasi yang dipimpinnya dan harus mempunyai wawasan yang luas. Manajer memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa sektor yang dipegangnya. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan besar dalam BUMN biasanya memiliki beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda. Peranan seorang manajer dalam suatu organisasi itu sangatlah penting karena keberadaan seorang manajer menjadi motivator bagi karyawan-karyawannya dan salah satu ujung tombak dari keberhasilan suatu organisasi. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatannya guna mencapai sasaran suatu organisasi. Posisi manajer menjadi sangat krusial bila Direktur atau Deputy dan diharapkan mempunyai peranan dalam meningkatkan serta menjaga keseimbangan dalam suatu organisasi. Seorang manajer dalam melakukan tugasnya menjamin ketersediaan, keakuratan, ketepatan, dan

3 keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya. Keberhasilan menjalankan tugas ini mensyaratkan manajer mempunyai kemampuan multi disiplin, seperti dalam bidang: teknologi, bisnis, manajemen, serta kepemimpinan. Manajer membutuhkan informasi untuk memprediksi masa depan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan BUMN yaitu dengan mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal perusahaan. Semakin tersedianya informasi yang berkarakteristik broadscope, timeliness, agregation, dan integration maka pengambilan keputusan yang dilakukan manajer akan menjadi lebih akurat sehingga perencanaan yang dilakukan semakin tepat akan semakin meningkatkan kinerja manajerial atau dapat dikatakan bahwa karakteristik informasi akuntansi manajemen mempengaruhi kinerja manajerial. Kesesuaiaan antara informasi dengan kebutuhan pembuat keputusan akan mendukung kualitas keputusan yang akan diambil dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Diakui oleh banyak peneliti bahwa mengukur manfaat suatu informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen terhadap kinerja organisasi, merupakan hal yang sangat sulit (Mahmood dan Mann 2000). Tidak mengherankan jika muncul berbagai ketidaksetujuan diantara para peneliti sendiri mengenai hubungan antara kinerja dan manfaat sebuah informasi. Salah satu alasan utama ketidaksetujuan tersebut adalah korelasi yang mencerminkan hubungan antara kinerja dan informasi tidak secara langsung menunjukkan hubungan kausalitas. Meskipun masih terjadi pro dan kontra mengenai masalah tersebut, namun penelitian-penelitian mengenai hubungan antara kinerja manjerial dengan informasi tetap terus dilakukan, menurut Chia (1955) dalam penelitian (Evelyne, 2003) mengungkapkan bahwa karakteristik informasi yang berupa aggregation, broadscope,

4 integration dan timeliness mampu meningkatkan kinerja manajer. Manajer yang memiliki informasi dengan karakteristik tersebut umumnya mampu untuk membuat perencanaan yang lebih baik dan mencapai target yang telah ditetapkan. Sebelumnya, Gul dan Chia (1994) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ketersediaan karakteristik broadscope dan agregasi atas informasi berkaitan erat dengan kinerja manajemen. Dengan kata lain, bahwa keberadaan kedua karakteristik ini mampu meningkatkan kinerja manajemen. Mia dan Chenhall (1994), meskipun hanya meneliti karakteristik broadscope dari informasi, namun mereka berhasil membuktikan bahwa karakteristik ini berpengaruh terhadap kinerja manajemen. Bukti-bukti bahwa karakteristik informasi berhubungan dengan kinerja manajemen juga diungkapkan oleh AICPA. Hasil survey yang pernah dilakukan oleh AICPA & Lawrence S. Maisel mengenai pengukuran kinerja menyatakan, sebanyak 77% responden menyetujui bahwa karakteristik informasi yang berkualitas penting dalam meningkatkan kinerja manajerial (Maisel and AICPA 2001:28) dalam penelitian (Juniarti et al.2000). Karakteristik informasi yang tersedia dalam organisasi akan menjadi efektif apabila mendukung kebutuhan pengguna informasi akan pengambilan keputusan. Hal ini sejalan bahwa tingkat ketersediaan dari masing-masing karakteristik informasi sistem akuntansi, mungkin tidak selalu sama untuk setiap organisasi tetapi ada faktor tertentu lainnya yang akan mempengaruhi tingkat kebutuhan terhadap informasi akuntansi manajemen. Informasi broadscope dapat memenuhi kebutuhan manajer terhadap kebutuhan tertentu karena manajer memerlukan informasi yang berbeda antara satu sama lainnya sesuai dengan fungsi masing-masing dan mereka memiliki self interest yang berbeda pula. Informasi broadscope menyediakan berbagai alternatif solusi bagi manajer. Ini memungkinkan manajer memahami masalah yang terjadi secara lebih baik (Bouwens dan Abernethy, 2001) dalam Muslichah (2002). Informasi broadscope yang lengkap tentang kondisi internal dan eksternal

5 perusahaan yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi, dapat membuat perusahaan bersaing dan unggul di pasar sehingga meningkatkan hasil yang diperoleh (laba) sesuai dengan yang ditargetkan dan akan meningkatkan kinerja manajerial. Informasi dikatakan tepat waktu apabila informasi tersebut mencerminkan kondisi terkini dan sesuai dengan kebutuhan manajer (Bordnar, 1995) dalam juli (2011). Informasi yang tepat waktu akan membantu manajer dalam pengambilan keputusan (Chusing, 1994) dalam Juli (2011). Jadi dengan adanya pengumpulan informasi aggregation, maka dapat mengefesiensi waktu pembuat keputusan dalam membut keputusan yang akan diambil. Namun, tentu tidak boleh meringkas informasi yang datan tanpa mempertimbangkan adanya kemungkinan bias informasi, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat informasi yang terintegrasi dirasakan penting saat manajer dihadapkan pada situasi dimana harus mengambil keputusan yang akan berdampak pada bagian/unit yang lain. Informasi ini sangat dibutuhkan karena komunikasi antar unit bisnis harus diselaraskan sehingga dapat dirumuskan sebuah keputusan yang dapat menguntungkan bagi perusahaan, dan tentunya akan meningkatkan kinerja manajerial. Informasi akuntansi digunakan sebagai alat untuk mengarahkan semua sumber daya yang ada dalam perusahaan untuk mengimplementasikan rencana yang telah disusun agar tujuan perusahaan dapat dicapai. Informasi akuntansi yang digunakan dalam proses pengendalian adalah sebagai alat komunikasi, motivasi dan penilaian prestasi. Bahwa pengambilan keputusan akan sangat ditentukan oleh kualitas informasi akuntansi manajemen dan kualitas manajer. Sedangkan tepat atau tidaknya keputusan yang dibuat oleh

6 manajer dalam tahun tertentu akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan yang pada akhirnya berpengaruh terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Penelitian tentang Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial telah banyak dilakukan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Arsono (2002), Sulistiyanto (2005), Sri (2008), Maharani (2011), Fitriani (2013). Pada umunya mereka menemukan hasil temuan yang berbeda. Berdasarkan penelitian oleh Arsono (2002), Sulistiyanto (2005), Maharani (2011), Fitriani (2013) menemukan bahwa informasi akuntansi manajemen broadscope berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sri (2008) menemukan bahwa Informasi akuntansi manajemen broadscope tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan penelitian oleh Maharani (2011) menemukan bahwa informasi akuntansi manajemen aggregation berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Sulistiyanto (2005) menemukan bahwa Informasi akuntansi manajemen aggregation tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial dan menurut Fitriani (2013) menemukan bahwa Informasi akuntansi manajemen aggregation berpengaruh negatif terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan penelitian oleh Sulistiyanto (2005) dan Maharani (2011) menemukan bahwa informasi akuntansi manajemen integration berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja manajerial. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2013) menemukan bahwa Informasi akuntansi manajemen integration tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu tentang Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja

7 Manajerial, terdapat kontradiksi dari hasil penelitian sebelumnya. Maka penelitian ini termotivasi untuk menguji kembali pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen pada perusahaan BUMN dalam menilai kinerja manajerial. Dalam penelitian ini menambahkan untuk menggunakan Uji Beda t-test dan Anova dalam analisis tambahan untuk melihat pengaruh informasi akuntansi manajemen yang digunakan apakah terdapat perbedaan dalam penggunaan informasi untuk departemen keuangan dengan departemen non keuangan. Berdasarkan hal-hal tersebut, maka penelitian kali ini mengambil judul Pengaruh Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada Perusahaan BUMN). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dalam pembahasan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh informasi broadscope terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 2. Apakah terdapat pengaruh informasi timeliness terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 3. Apakah terdapat pengaruh informasi aggregation terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 4. Apakah terdapat pengaruh informasi integration terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN?

8 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Meneliti pengaruh informasi broadscope terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 2. Meneliti pengaruh informasi timeliness terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 3. Meneliti pengaruh informasi aggregation terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 4. Meneliti pengaruh informasi integration terhadap kinerja manajerial di perusahaan BUMN? 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Perusahaan Untuk bahan pertimbangan kepada manajer dalam pengambilan keputusan untuk mengelola perusahaan dan mengatasi berbagai masalah tentang karakteristik informasi akuntansi manajemen yang lebih baik. 1.4.2 Bagi Praktisi Untuk bahan pembanding yang melakukan penelitian sejenis dan bahan penelitian untuk penyempurnaan lebih lanjut. 1.4.3 Bagi Akademisi Untuk memberikan bukti empiris dalam memperkuat penelitian sebelumnya tentang penggunaan informasi akuntansi manajemen dalam melihat aktivitas perusahaan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer.