TINJAUAN PUSTAKA. (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fabaceae, yang biasa disebut kembang telang (Zussiva et al., 2012). Tanaman

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Sludge biogas adalah sisa hasil pengolahan kotoran ternak pada biogas

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan masih merupakan kendala. yang dihadapi oleh para peternak khususnya pada musim kemarau.

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama MOL terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

BAB I PENDAHULUAN. kasar yang tinggi. Ternak ruminansia dalam masa pertumbuhannya, menyusui,

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karakterisasi Kembang Telang (Clitoria ternatea). Kembang atau bunga telang (Clitoria ternatea) adalah tumbuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

PENGANTAR. Latar Belakang. Hijauan merupakan sumber pakan utama bagi ternak ruminansia.

TANAMAN STYLO (Stylosanthes guianensis) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

PENDAHULUAN. padat (feses) dan limbah cair (urine). Feses sebagian besar terdiri atas bahan organik

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA. Di Indonesia umumnya jahe ditanam pada ketinggian meter di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung manis (Zea mays sacharata Sturt.) dapat diklasifikasikan

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

I. PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan merupakan kunci keberhasilan

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

I. PENDAHULUAN. bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2012 luas perkebunan kakao di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah

I. PENDAHULUAN. hasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan pakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Singkong (Manihot utilissima) adalah komoditas tanaman pangan yang

PENDAHULUAN. untuk menentukan suatu keberhasilan dari sebuah peternakan ruminansia, baik

II TINJAUAN PUSTAKA. Rumput Raja (Pennisetum purpuroides) dapat dilihat. pada Gambar 1. Gambar 1. Morfologi Rumput Raja (Pennisetum purpuroides)

HASIL DA PEMBAHASA. Tabel 5. Analisis komposisi bahan baku kompos Bahan Baku Analisis

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para

BAB XV LIMBAH TERNAK RIMINANSIA

Gambar 4. Perubahan Jumlah Daun Rumput Raja (A) dan Rumput Taiwan (B) pada Berbagai Dosis Pemberian Dolomit

BAB I PENDAHULUAN. Rumput gajah odot (Pannisetum purpureum cv. Mott.) merupakan pakan. (Pannisetum purpureum cv. Mott) dapat mencapai 60 ton/ha/tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hewani yang sangat dibutuhkan untuk tubuh. Hasil dari usaha peternakan terdiri

I. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Umum Penelitian. pengomposan daun jati dan tahap aplikasi hasil pengomposan pada tanaman sawi

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Limbah Pertanian. menjadi material baru seperti humus yang relatif stabil dan lazim disebut kompos.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah marginal merupakan tanah yang potensial untuk pertanian. Secara alami

Macam macam mikroba pada biogas

BAB I PENDAHULUAN. reproduksi. Setiap ternak ruminansia membutuhkan makanan berupa hijauan karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. D. cinereum (nama lainnya Desmodium rensonii) merupakan tanaman

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

TINJAUAN PUSTAKA. produksi dan mutu kelapa sawit mengingat tanaman kelapa sawit baru akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Biotani Sistimatika Sawi. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang

TINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pegaruh Perlakuan terhadap Produksi Hijauan (Bahan Segar)

Transkripsi:

TINJAUAN PUSTAKA Sluri Gas Bio Pemanfaatan limbah peternakan antara lain dengan mengolah limbah menjadi gas bio. Gas bio merupakan gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti kotoran hewan, kotoran manusia, dan tumbuhan) oleh bakteri metanogenik. Untuk menghasilkan gas bio, bahan organik yang dibutuhkan ditampung dalam biodigester. Proses penguraian bahan organik terjadi secara anaerob (tanpa oksigen), gas bio terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah biodigester terisi penuh, dan mencapai puncak pada hari ke 20-25. Gas bio yang dihasilkan sebagian besar terdiri dari 50-70% metana (CH4), 30-40% karbondioksida (CO2), dan gas lainnya dalam jumlah kecil (Sembiring, 2014). Limbah biogas adalah bahan keluaran dari sisa proses pembuatan biogas. Limbah tersebut dapat dijadikan pupuk organik, walaupun bentuknya berupa lumpur (sludge). Pemanfaatan lumpur keluaran biogas ini sebagai pupuk dapat memberikan keuntungan yang hampir sama dengan penggunaan kompos. Sisa keluaran biogas ini berbentuk lumpur dan telah mengalami fermentasi anaerob sehingga bisa langsung digunakan untuk memupuk tanaman (Pratama et al., 2014). Pemanfaatan slurisebagai pupuk dapat memberikan keuntungan yang hampir sama dengan penggunaan kompos. Ayub (2004) menyatakan bahwa kualitas slurisisa proses pembuatan biogas lebih baik daripada kotoran ternak yang langsung dari kandang. Hal ini disebabkan pada proses fermentasi di dalam biodigester terjadi perombakan anaerobik bahan organik menjadi biogas dan asam

organik yang mempunyai berat molekul rendah sepeti asam asetat, asam butirat dan asam laktat. Peningkatan asam organik akan meningkatkan konsentrasi unsur N, P dan K. Dengan keadaan seperti ini, sluri biogas sudah menjadi pupuk organik cair. Sluri adalah produk akhir pengolahan limbah berbahan kotoran sapi yang berbentuk padat dan cair yang sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi untuk tanaman. Pupuk slurijuga mengandung mikroba pro-biotik yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan kesehatan lahan pertanian sehingga diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas panen(tim BIRU, 2012). Tabel 1. Data Penelitian Pemanfaatan Sluri Gas Bio Terhadap Pastura Campuran Bahan Protein Bahan Pupuk Dosis Hijauan Kering Kasar Segar (%) (%) No. 1. Sluri gas bio limbah POD kakao ( 1) 2. Sluri gas bio dari Feses Babi (2) 3. Sluri gas bio campuran kotoran kambing dan ampas tebu (3) 7500 ml/plot 2000 ml /plot/2 minggu 600 ml/plot/ 2 minggu Sumber : 1). Sembiring (2014) 2). Nometa (2014) 3). May Sayroh (2015) Brachiaria decumbens, Brachiaria humidicola, Stylosanthes guianensis King Grass, Brachiaria decumbens, Brachiaria humidicola, dan Arachis vintoi Digitaria milanjiana + Clitoria ternatea 206724, 95 kg/ha/ tahun 3027.46, 8624 kg/ha/ tahun 5.0013 kg/ha/ tahun 12208. 35 1079. 48,22 Serat Kasar (%) 16.96 36.41 18.90, 166 32.12 57 91,17 19,19 25,34

Biji Durian Produksi durian di Indonesia cukup melimpah. Data Biro Pusat Statistik (2004), menunjukkan bahwa produksi durian meningkat setiap tahun. Seiring dengan meningkatnya luas daerah panen durian yaitu dari 24.031 ha pada tahun 1999 menjadi 53.770 ha pada tahun 2003, maka terjadi peningkatan produksi durian di Indonesia dari 194.359 ton pada tahun 1999 menjadi 741.841 ton pada tahun 2002 (Wahyono, 2009). Biji durian bentuknya cukup besar bila dibandingkan dengan biji buahbuah lain dengan kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu sekitar 67 %. Komposisi biji durian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Komposisi Kimia Biji Durian No. Komposisi Kandungan 1. Karbohidrat (%) 67,40 2. Protein (%) 6,43 3. Lemak Kasar (%) 1,48 4. Gula (%) 4,89 5. Serat Kasar (%) 6,16 6. Kalsium (%) 0,92 7. Fosfor (%) 0,89 8. Air (%) 11,84 9. Energi Bruto (kkal/kg) 3775,00 Sumber : (Dinas Pertanian Prov. Sumatera Utara, 2001). Hijauan Pakan Ternak Hijauan pakan merupakan bahan pakan ternak ruminansia yang digunakan oleh ternak untuk mencukupi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi, dan reproduksinya. Ketersediaan hijaun dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik sangat menentukan produktivitas ternak ruminansia (Dhalika et al., 2006). Hijauan memegang peranan penting pada produksi ternak ruminansia, termasuk Indonesia karena pakan yang dikonsumsi oleh sapi, kerbau, kambing,

dan domba sebagian besar dalam bentuk hijauan, tetapi ketersediaannya baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya masih sangat terbatas (Reksohadiprodjo, 1995). Campuran Rumput dan Leguminosa Pertanaman campuran merupakan sistem penanaman dua atau lebih jenis tanaman dalam sebidang lahan pada musim tanam yang sama. Dengan demikian penanaman secara campuran dimungkinkan terjadi persaingan atau saling mempengaruhi antara komponen pertanaman yang berlangsung selama periode pertumbuhan tanaman yang mampu mempengaruhi hasil kedua atau lebih tanaman tersebut (Gardner et al, 1991) menyatakan bahwa pada pertanaman campuran leguminosa memberi sumbangan N pada rumput selama pertumbuhannya. Beberapa syarat perlu diperhatikan sebagai tanaman campuran, yaitu dapat menimbun N, tanaman tahunan yang berumur pendek, spesies-spesies yang permanen, tanaman yang tumbuh rapat, rendah dan lambat berbunga. Disamping itu menurut (Marhaeniyanto, 2009) bahwa tanaman leguminosa di daerah tropis tumbuh lebih lambat daripada tanaman rumput, agar bisa tumbuh dengan baik, maka penanaman rumput dan leguminosa dibuat dalam jalur beselang-seling. Beberapa keuntungan penanaman campuran rumput dan leguminosa : 1) Memperbaiki unsur Nitrogen dalam tanah, karena kemampuan leguminosa untuk mengikat N dari udara, 2) Memperbaiki mutu pakan ternak ruminansia, karena kandungan protein dan mineral lebih tinggi, 3) Daerah tropis yang lembab akan membatasi pertumbuhan rumput, namun dengan percampuran rumput dan leguminosa, leguminosa dapat memperbaiki pertumbuhan rumput, karena akarnya bisa lebih dalam, 4) Tanaman campuran rumput dan leguminosa

mampu meningkatkan kapasitas tampung sehingga satuan ternak per hektar lebih banyak dan total kenaikan berat badan lebih tinggi (Yuniar, 2013). Deskripsi Tanaman Rumput dan Legum Stylosanthes guianensis Stylosanthes tumbuh dan beradaptasi pada lokasi-lokasi yang panas namun beriklim lembab, dan tidak toleran terhadap kekeringan dan suhu dingin. Tumbuhan ini tumbuh pada berbagai tipe tanah, tapi umumnya dapat beradaptasi dengan baik pada tanah-tanah asam dan miskin hara yang mengandung kadar Al dan Mn tinggi. Stylosanthes digunakan sebagai pohon pelindung pada areal-areal perkebunan dan juga sebagai tanaman yang ditanam pertama kali pada sistem perladangan berpindah. Stylosanthes termasuk tumbuhan pionir yang cepat tumbuh dan banyak memproduksi biomassa. Penanaman Stylosanthes telah berhasil melindungi tanah bekas laharan dari pengaruh hujan dan aliran permukaan (Manglayang Agribusinnes Cooperative, 2005). Kandungan protein kasarnya tidak terlalu tinggi berkisar 12-18% dari BK.Stylosanthes juga mengandung oxalat sekitar 1.72% dimana oxalat yang larut air cukuprendah yaitu 0.15%. Palatabilitasnya bervariasi, tapi umumnya hijauan mudakurang disukai ternak. Kecernaan BK-nya bervariasi 40% pada hijauan tua danbisa mencapai 70% pada hijauan yang masih muda (Soedomo, 1985). Kadar protein akan menurun sesuai dengan meningkatnya umur tanaman tetapi selain serat kasarnya semakin tinggi, maka pemotongan hijauan segar sangat erat hubungannya dengan daya cerna serta jumlah konsumsi oleh ternak yang memakannya. Mutu hijauan ditentukan oleh kadar proteinnya. Di daerah tropis, seperti Indonesia dengan curah hujan dan intensitas sinar matahari yang

tinggi mengakibatkan pertumbuhan hijauan relatif cepat daripada di daerah subtropis.mutu hijauan erat kaitannya dengan zat gizi yang dikandungnya. Digitaria milanjiana Rumput Digitaria milanjiana merupakan tanaman tahunan yang bervariasi, berstolon, (kadang-kadang berizoma atau berumpun dengan batang berongga tegak setinggi sampai 150 cm pada saat masak, dan helai daun sepanjang 40 cm dan lebar 1,3 cm; bunga memiliki 3-12 tandan (kadang-kadang 2 dan sampai 18), panjang 8-25 cm sekitar 2 juta biji/kg. Tanaman rumput tahunan yang mempunyai banyak stolon dan rizoma dan membentuk lapisan penutup tanah yang padat. Ditanam untuk padang gembala permanen dan sebagai lapisan penutup tanah untuk menahan erosi dan gulma. Dapat digunakan sebagai hay dan untuk menekan nematoda pada sistem tanaman pangan. Di alam bebas, ditemukan tumbuh terutama pada tanah berpasir, tetapi juga pada tanah merah, hitam berat, terkadang tergenang air, ph dari asam sampai basa. Bertahan hidup dibawah kondisi kesuburan sedang, tetapi tumbuh baik dengan pemupukan.sangat tahan penggembalaan dan pemotongan. Palatabilitas yang sangat baik dan menyebabkan daya tahan hidup yang rendah pada kondisi penggembalaan berat. Komposisi zat makanan rumput Digitaria milanjiana PK sekitar 8-12%, dan rata-rata kecernaan BK pada umur 4-8 minggu sekitar 64-67%. KecernaanBK pada haysekitar 55%. Daun hijau mengandung N 2,11%, P 0,28%, S 0,16% dan Ca 0,84% (Bogdan, 1977).

Clitoria ternatea Clitoria ternatea sangat cocok tumbuh bersamarumput-rumputan yang tinggi seperti rumputgajah, rumput Raja, Andropogon pertusus,sorghum dan lain sebagainya. Hasil beratkering Clitoria ternatea di Zambia mencapai 3.330kg BK ha-1 pada tahun pertama pertumbuhandari bulan Maret sampai dengan Juni. Produksiberat kering dapat mencapai 13.350 kg BK ha-1th-1 apabila budidayac. ternatea dilaksanakandi lahan dengan irigasi yang baik bahkan ton BK ha-1th 1. Produksinya dapatmencapai 30. Kandungan protein kasarmencapai 10.5% sampai dengan 25.5% dariberat kering. C.ternatea memiliki sifat-sifat agronomis berakar dalam, panjang, sebagai leguminosa memanjat, daunnya memiliki 5 liflet, dan bunganya biru pekat. Kemampuannya beradaptasi pada ph 5.5-8.9 sangat baik dan mampu hidup baik pada tanah berkapur(gomez dan Kalamani, 2003). Kembang telang beradaptasi dengan baikpada kisaran tanah berpasir, lempung, dan liat yang berat. Tahan terhadapkekeringan (curah hujan 500-900 mm), tahanterhadap salinitas dan mampu berkompetisidengan baik terhadap gulma. Sebagai tanamanpenutup tanah, kembang telang (C. ternatea)mampu menutup tanah dengan baik pada umur4 6 minggu setelah tanam. Tumbuh baikbersama rumput-rumputan yang tinggi sepertirumput Guinea dan rumput Gajah(Tmannetje dan Jones, 1992). Pemanfaatan bunga telang sebagai cover crop dan pakan ternak banyak dilakukan di Australia dan Brasil. C. ternatea mampu memberikan hasil hijauan keringtertinggi, dan sangat responsif terhadap penggunaan pupuk organik.

Kebutuhan Unsur Hara bagi Tanaman Kebutuhan unsur hara untuk daerah tropis adalah unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah banyak (konsentrasi 1000 mg/kg bahan kering). Unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan dalam jumlah sedikit (konsentrasi kurang dari atau sama dengan 100 mg/kg bahan kering). Unsur hara makro dibutuhkan tanaman dan terdapat dalam jumlah yang lebih besar, dibandingkan dengan unsur hara mikro bahwa batas perbedaan unsur hara makro dan mikro adalah 0,02 % per mg bahan kering (Sutedjo, 2002). Pemupukan Pupuk adalah setiap bahan yang diberikan ke dalam tanah atau disemprotkan pada tanaman dengan maksud menambah unsur hara yang diperlukan tanaman. Pengertian lain dari pupuk adalah suatu bahan yang diberikan sehingga dapat mengubah keadaan fisik, kimiawi, dan hayati dari tanah sehingga sesuai dengan tuntutan tanaman (Sarief, 1985). Menurut Suryono, dkk (2006) pupuk merupakan suatu bahan yang diberikan ke dalam tanah untuk menaikan produktivitas tanah dalam keadaan lingkungan yang baik. Karena pada lingkungan yang tidak sesuai efek pemupukan akan berkurang pula. Pemberian pupuk organik dapat memperbaiki struktur tanah,menaikkan bahan serap tanah terhadap air, menaikan kondisi kehidupan di dalam tanah, dan sebagai sumber zat makanan bagi tanaman.sedangkan pemberian pupuk urea dapat merangsang pertumbuhansecara keseluruhan khususnya cabang, batang, daun, dan berperanpenting dalam pembentukan hijau daun (Lingga dan Marsono, 2008).

Hardjowigeno (1993) mengemukakan bahwa hal - hal yang perlu diperhatikan pada setiap usaha pemupukan adalah tanaman yang akan dipupuk, jenis tanah, jenis pupuk, dosis, waktu pemupukan dan cara pemupukan yang tepat agar sebagian besar dari pupuk yang diberikan dapat diserap akar tanaman. Banyak faktor yang mempengaruhi efisiensi dan efektivitas pemupukan untuk pertumbuhan yang sehat dan berproduksi tinggi, tanaman membutuhkan unsur hara yang seimbang dan cukup tersedia di dalam tanah. Jika terjadi kekurangan hara maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan mengalami defisiensi hara tertentu (Risza, 1994). Kualitas Pupuk Organik Faktor rasio C/N sangat menentukan besarnya produksi gas metana karenakebutuhan unsur C (Carbon) dapat dipenuhi dari karbohidrat, lemak, dan asamasamorganik, sedangkan kebutuhan N (Nitrogen) dapat dipenuhi dari protein,amoniak dan nitrat. Apabila C/N tinggi berarti kadar C sangat berlebihan, yangberakibat mikrobia yang menggunakan bahan tersebut kekurangan unsur N untukmetabolisme berlangsung lambat. Lambatnya perkembangan jumlah mikrobia,berakibat menurunnya produksi gas metana pada digester. Sebaliknya apabilabahan organik mempunyai C/N rendah, misalnya pemberian pakan yangmengandung protein tinggi atau penambahan urea maka unsur karbon habissetelah fermentasi, sehingga sisa nitrogen yang ada pada bahan akan hilangsebagai gas amoniak (NH3). Perbandingan rasio C/N substrat yang ideal untukproses dekomposisi anaerob pembentukan gas metana berkisar antara 25 sampai35 dengan perbandingan terbaik adalah 30. Jika dilihat dari segi pengolahan limbah, prosesanaerob juga memberikan beberapa keuntungan yaitu

menurunkan nilai COD dan BOD, total solid, volatile solid, nitrogen nitrat, dan nitrogen organik. Persyaratanpupuk organik yang siap digunakan yaitumemiliki karakteristik, tidak berbau, berwarnacoklat gelap hingga hitam, dan bertekstur remah.salah satu cara yang dapat dilakukan agarslurigas bio dapat dimanfaatkan sebagai pupukorganik dengan kualitas yang baik yaitumengolahnya melalui pengomposan (Tanti et al., 2013).