SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN MENU MAKANAN SEHAT BERDASARKAN GOLONGAN DARAH UNTUK MENGURANGI DAN MENGOBATI ALERGI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. penuaan. Penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia dan sering kali mendera

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENENTUAN MINAT DAN BAKAT ANAK UMUR 5-10 TAHUN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. tepat bagi UKM (BPR/S dan LKM/S), maka dilakukan analisa terhadap

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sistem. Hal-hal yang akan dibahas di bab ini, antara lain perancangan system flow

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

UCAPAN TERIMA KASIH. Selama menyelesaikan Tugas Akhir penulis mendapatkan banyak bantuan dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI yang terintegrasi dengan Microsoft SQL Server 2000 sebagai database.

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

RANCANG BANGUN SISTEM CERDAS SERVICE ADVISOR PADA BENGKEL MOBIL BERBASIS WEB (STUDI KASUS KARUNIA MOTOR SURABAYA)

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA TANAMAN KOPI DENGAN METODE FORWARD CHAINING

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT ASMA DAN GANGGUAN PERNAFASAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT DOKTER SOETOMO)

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

Pengetahuan 2.Basis data 3.Mesin Inferensi 4.Antarmuka pemakai (user. (code base skill implemetation), menggunakan teknik-teknik tertentu dengan

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

RANCANG BANGUN SISTEM BERBASIS ATURAN UNTUK IDENTIFIKASI INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

ARTIKEL SISTEM PEMILIHAN MAKANAN PENDAMPING ASI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PENENTUAN PORSI MAKAN BAGI PENDERITA OBESITAS

RANCANG BANGUN COMPUTER-AIDED SOFTWARE ENGINEERING (CASE-TOOL) UNTUK SISTEM BERBASIS ATURAN MENGGUNAKAN DEPENDENCY DIAGRAM

SISTEM PAKAR UNTUK MEMPREDIKSI JENIS PENYAKIT PADA KELINCI DENGAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Diajukan Oleh :

SISTEM PAKAR DIAGNOSA DYSPEPSIA DENGAN CERTAINTY FACTOR

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN PADA GENERATOR SET BERBEBAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

Sistem Pakar Deteksi Mutu Telur Ayam Ras Berbasis Web Menggunakan Metode Forward Chaining

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Menular Pada Klinik Umum Kebon Jahe Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Forward Chaining

Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pakar (James Martin & Steve Osman, 1988, halaman 30)

FORWARD & BACKWARD CHAINING SISTEM PAKAR

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

BAB I PENDAHULUAN. akurat. Sistem pakar juga dapat diterapkan di bidang perkebunan.

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

BAB II LANDASAN TEORI. penyakit yang termasuk penyakit degeneratif diantaranya adalah diabetes melitus,

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

NASKAH PUBLIKASI. SISTEM PAKAR PERAWATAN FACIAL ACNE PADA KLINIK dr.ve MEDICAL DERMATIC BERBASIS WEB

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sistem Pakar untuk Menentukan Menu Makanan Sehat pada Penderita Diabetes Mellitus

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tahap ini merupakan pembuatan perangkat

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perancangan evaluasi sistem yang berupa desain uji coba form.

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR. Entin Martiana Jurusan Teknik Informatika - PENS

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

Troubleshooting PC dengan Sistem Pakar

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

SISTEM PAKAR. Entin Martiana, S.Kom, M.Kom

Sistem Berbasis Pengetahuan. Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Rancang Bangun Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Mulut dan Gigi dengan Metode Fuzzy Logic

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENGANALISIS PENGARUH RELAKSASI MANAJEMEN STRES

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Kata Kunci : Sistem Pakar, Ginjal, Metode Forward Chaining, Java

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF. Naskah Publikasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ( dalam hal ini adalah Hukum Perdata ), sering ditemukan beberapa praduga

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENERAPAN FUZZY MOORA PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERMASALAHAN TINDAK PIDANA TERHADAP HARTA KEKAYAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ALERGI KULIT EKSIM PADA ORANG DEWASA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN PENCERNAAN PADA ANAK DENGAN PHP DAN MY SQL SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT PADA ANAK DENGAN METODE EXPERT SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI KANKER DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Penerapan Sistem Pakar Untuk Informasi Kebutuhan Energi Menggunakan Metode Forward Chaining

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

Transkripsi:

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN MENU MAKANAN SEHAT BERDASARKAN GOLONGAN DARAH UNTUK MENGURANGI DAN MENGOBATI ALERGI Titik Lusiani 1) Ika Fitriawanti 2) 1) S1 / Jurusan Manajemen Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email : lusiani@stikom.edu 2) S1 / Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email : iqaqu_ajah@yahoo.com Abstract: Human body immunity system can't protect the body if the body gets the situations such as bad habit of eating, stress, less of sleep, and other of medical conditions. That is why allergy happen. To avoid allergy is the same meaning with increasing the human body immunity system. One of the way to increase the human body body system is to consume the healthy foods based on our blood type, because the blood type has an important function to built our body immunity system. The Function of Expert System to Fix Healthy Foods Based on Blood Type To Less and Cure Allergy can solve that problem. This expert system uses Forward Chaining method. This method uses patient symptoms as facts to get a conclussion like healthy foods based on the kinds of allergy and blood type. The conclusion from this expert system is the information about the kinds of allergy and healthy foods based on blood type. Keywords : Expert System, Forward Chaining, Allergy, Blood Type Kebutuhan menu makanan yang memenuhi standar kesehatan sangat diperlukan oleh setiap manusia. Manusia memiliki standar kecukupan gizi yang berbeda satu sama lain. Beberapa orang yang dapat menurunkan berat badannya dengan pola diet tertentu, namun ada pula yang gagal menurunkan berat badannya walaupun pola diet yang mereka lakukan sama. Hal ini disebabkan karena manusia memiliki kondisi tubuh yang berbeda, khususnya dalam hal golongan darah yang mereka miliki. Golongan darah yang dimiliki oleh setiap individu berkaitan dengan kemampuan didalam mencerna makanan dan kekuatan dari sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh terkadang mengalami kelebihan beban akibat pola makan yang buruk, stress, kurang tidur, dan beberapa kondisi medis lainnya. Jika beban yang dialami sudah melebihi beban maksimal, sistem kekebalan tubuh yang dimiliki tidak dapat menahan beban lain terutama yang bersifat alergen(benda asing) masuk ke dalam tubuh manusia. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya serangan alergi. Menghindari terjadinya alergi sama artinya dengan mengurangi beban yang dialami oleh sistem kekebalan tubuh manusia. Salah satu cara mengurangi beban dari sistem kekebalan tubuh adalah dengan melakukan pola makan yang sehat. Makanan sehat terdiri atas beberapa zat yang dibutuhkan oleh manusia yaitu protein, karbohidrat, dan lemak. Zat-zat gizi tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk membangun metabolisme serta membangun dan memperbaiki selsel tubuh yang rusak. Selain zat gizi tersebut, manusia juga memerlukan mineral dan vitamin untuk mengatur cairan(elektrolit) tubuh, pertumbuhan tulang, pembentukan sel-sel darah, membantu proses metabolisme, dan membentuk hormon atau enzim Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu sistem yang dapat memberikan penilaian terhadap bahan makanan sehat. Metode yang digunakan adalah forward chaining. Menurut Jusak Irawan (2007:32) forward chaining (data driven) menghasilkan suatu kesimpulan dari seperangkat data yang diketahui. Sistem yang dibuat nantinya dapat memberikan suatu kesimpulan yang berisi tentang makanan sehat sesuai dengan golongan darah tiap-tiap individu untuk mencegah terjadinya alergi. Sistem ini ditujukan bagi pihak yang memerlukan seperti klinik konsultasi gizi yang ditangani oleh ahli gizi, dan pihak-pihak lain yang ingin melakukan diet dengan tujuan untuk mengurangi alergi yang diderita. LANDASAN TEORI Sistem Pakar Menurut Kusrini (2006:11) sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Sistem pakar bekerja berdasarkan pengetahuan yang dimasukkan oleh seorang atau beberapa orang pakar dalam rangka mengumpulkan SNASTI 2009-267

informasi hingga sistem pakar dapat menemukan jawabannya. Didalam menyelesaikan suatu masalah, sistem pakar mengajukan berbagai pertanyaan kepada pemakai dalam rangka pengumpulan informasi hingga sistem pakar tersebut dapat memberikan suatu penyelesaiannya yang dianggap tepat atau sesuai bagi seseorang yang harus memiliki serangkaian alternatif terbaik dari alternatif yang ada. Berdasarkan kriteria yang diberikan, sistem pakar bisa menentukan pilihan yang tepat. Tujuan utama sistem ini adalah untuk memindahkan secara efektif ilmu pengetahuan kepada mereka yang bukan pakar. Komponen Utama Sistem Pakar Menurut Gonzales (1993) sistem pakar mempunyai 3 komponen utama, yaitu mesin referensi (User Interface), basis pengetahuan (Knowledge Base), dan mesin inferensi (Inference Engine). Model sistem pakar dapat dijelaskan melalui diagram Gambar 1 di bawah ini. User User Interface SNASTI 2009-268 Inference Engine Knowledge Base Gambar 1. Diagram Blok Umum Sistem Pakar Sistem pakar mengumpulkan dan menyimpan informasi atau pengetahuan beberapa pakar yang dibutuhkan sebagai tambahan pengetahuan kedalam komputer. Informasi ini disebut sebagai basis pengetahuan. Cara kerja sistem pakar dalam pengumpulan informasi awal tentang suatu masalah umumnya diawali dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada user, bagian ini disebut sebagai user interface. Untuk menjawab pertanyaan, user diminta untuk memilih salah satu alternatif pada menu yang ditampilkan. Jika sistem pakar telah menerima input yang diperlukan maka mesin inferensi sistem pakar akan melacak solusi/kesimpulannya, sehingga sesuai dengan informasi yang telah ditanyakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Desain Arsitektur Desain arsitektur seperti terlihat pada Gambar 2 menggambarkan hubungan antara elemenelemen utama. Gambar 2. Desain Arsitektur Sistem Pakar untuk Menentukan Menu Makanan Sehat Berdasarkan Golongan Darah Penjelasan dari desain arsitektur untuk menentukan menu makanan sehat berdasarkan golongan darah adalah sebagai berikut: 1. Interface pakar: suatu media bagi para pakar untuk input parameter rules. Rule yang dijadikan input adalah gejala-gejala alergi untuk menghasilkan knowledge base. 2. Verifikasi: suatu proses validasi rule dengan menggunakan teori verifikasi yaitu: a. Redundant rules adalah suatu rule, jika dua atau lebih mempunyai premise dan conclusion yang sama. b. Conflicting rules adalah suatu rule jika dua atau lebih mempunyai premise yang sama, tetapi mempunyai conclusion yang berlawanan. 3. Database pakar: digunakan untuk mengembangkan basis pengetahuan apabila pakar akan menambah, mengubah, ataupun menghapus rule. 4. Interface user: user interface bagi user berfungsi untuk berinteraksi dengan sistem, yaitu dengan input fakta-fakta untuk mendapatkan suatu kesimpulan. 5. Inference Engine: mekanisme inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu penelusuran dari data-data yang ada untuk mencapai suatu kesimpulan. 6. Knowledge Base: kumpulan dari fakta dan aturan serta working memory yang merupakan fakta yang diperoleh sistem selama proses berlangsung, yaitu aturan tentang permasalahanpermasalahan yang telah didesain oleh pakar. 7. Output: hasil yang didapatkan dari sistem akan menunjukkan jawaban dari fakta-fakta yang telah diimasukkan oleh user non-pakar. Output yang dihasilkan adalah sebagai berikut: a. File KBS, yaitu file text berupa himpunan rules.

b. Jenis alergi yang diderita. c. Jenis-jenis makanan sehat berdasarkan golongan darah dan jenis alergi yang diderita. d. Laporan, yaitu merupakan hasil kesimpulan dari konsultasi. 8. Database User: digunakan untuk menyimpan dan memaintenance data-data user. Block Diagram Block diagram pada sistem ini terdiri dari empat level yaitu level 0, level 1, level 2, dan level 3. Level 3 berisi tentang gejala-gejala alergi secara umum. Level 2 berisi tentang gejala-gejala alergi secara khusus, selain itu pada level 2 juga terdapat satu parameter yaitu parameter kondisi pasien. Parameter kondisi pasien terdiri dari sub parameter alergi, dan bukan alergi. Pada level 1 terdapat dua parameter yaitu parameter jenis alergi, dan parameter golongan darah. Parameter jenis alergi terdiri dari sub parameter alergi makanan, alergi kulit(eksim), alergi musiman(hay Fever), asma, dan non-allergic. Parameter golongan darah terdiri dari sub parameter golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, dan golongan darah O. Hasil rancangan dibuat Blok diagram Sistem Pakar Untuk Menentukan Menu Makanan Sehat Berdasarkan Golongan Darah. Depedency Diagram Depedency diagram menunjukkan hubungan atau ketergantungan antara input jawaban, aturan-aturan (rules), nilai-nilai dan direkomendasikan untuk knowledge base system Gambar pada lampiran 1 merupakan Depedency Diagram Sistem Pakar untuk Menentukan Menu Makanan Sehat Berdasarkan Golongan Darah untuk Mengurangi dan Mengobati Alergi. Rule set 3 merupakan rule set yang memberikan konklusi akhir dari konklusi yang dihasilkan oleh rule set 2 dan konklusi tambahan berupa golongan darah. Konklusi akhir terdiri dari macam-macam menu makanan sehat berdasarkan golongan darah A, B, AB, dan O untuk mengurangi dan mengobati alergi. Rule set 2 merupakan rule set yang memberikan konklusi sementara berupa jenis alergi yaitu alergi makanan, alergi kulit(eksim), alergi musiman(hay fever), asma, dan non-allergic. Rule set 1 merupakan rule set yang memberikan konklusi sementara berupa kondisi pasien. Kondisi pasien yang dihasilkan oleh rule set 1 adalah alergi dan bukan alergi. Treeview Form treeview digunakan untuk proses menambah parameter baru. Parameter tersebut yang nantinya akan digunakan pada proses verifikasi. Gambar 3 merupakah form treeview. Gambar 3. Form Treeview Verifikasi Form verifikasi digunakan untuk proses verifikasi rule. Langkah pertama yang harus dilakukan untuk melakukan verifikasi rule adalah memasukkan set rule yang akan dilakukan verifikasi. Setelah set rule dipilih, kemudian set rule beserta jawabannya akan tampil pada detil rule. Setelah menekan tombol ok, sistem akan melakukan generate set rule dan jawabannya yang ada pada detil rule untuk ditampilkan pada listview. Rule hasil generate pada listview harus diverifikasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya redundant rules dan conflicting rules. Gambar 4 merupakah form verifikasi rule. Gambar 4. Form Verifikasi Rule Konsultasi Form konsultasi berisi pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada user. Sebelum pertanyaan ditampilkan user harus dimasukkan id pasien terlebih dahulu. Pilihan jawaban yang ditampilkan sistem merupakan jawaban yang ada dalam database. Gambar 5 merupakan contoh form konsultasi. SNASTI 2009-269

Gambar 5. Form Konsultasi Hasil Konsultasi form hasil konsultasi digunakan untuk menampilkan data hasil konsultasi pasien. Form ini berisi fakta-fakta hasil konsultasi, kesimpulan hasil konsultasi beserta solusinya. Contoh form hasil konsultasi dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Form Hasil Konsultasi SIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil pada sistem pakar untuk menentukan menu makanan sehat berdasarkan golongan darah untuk mengurangi dan mengobati alergi adalah sebagai berikut: 1. Sistem ini dapat memberikan informasi berupa jenis alergi apa yang diderita dan menu makanan sehat apa yang harus dikonsumsi pasien sesuai dengan jenis alergi yang diderita dan golongan darah yang dimiliki. 2. Rule yang dihasilkan dari sistem ini merupakan rule yang valid, karena rule tersebut telah melalui proses verifikasi dimana terdapat beberapa pengecekan pada saat proses verifikasi seperti pengecekan redundant rule dan conflicting rule. DAFTAR RUJUKAN Artikel Lepas, 1997, Menu Makanan Sehat, Januari, Intisari No. 402. Dologite, D.G., 1993, Developing Knowledge- Based System Using VP- Expert, Macmillan Publishing Company, New York. Espeland, Nancy, 2008, Petunjuk Lengkap Mengatasi Alergi dan Asma pada Anak, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Gonzales, Avelino I and Dauglas D. Dankel, 1993, The Engineering of Knowledge-Based System, Prentice Hall, Engllewood Cliff, New Jersey. Irawan, Jusak, 2007, Buku Pegangan Kuliah Sistem Pakar, Surabaya: Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya. J. D Adamo, Peter, 2006, Diet Sehat Alergi Sesuai Golongan Darah, Jakarta: Delapratasa Publishing. J. D Adamo, Peter, Dr, Whitney, Chaterine, 2007, Diet Sehat Golongan Darah Untuk Mencegah dan Mengobati Alergi, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Junaidi, Iskandar, 2006, Alergi dan Asma, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Kusrini, Sistem Pakar, Teori dan Aplikasi, 2006, Yogyakarta: Andi. SNASTI 2009-270

Lampiran 1. Depedency Diagram Menentukan Diet Sehat Berdasarkan Golongan Darah untuk Mengurangi Alergi Bersin-bersin pada musim tertentu Hidung dan mata berair Mual dan muntah Gatal pada mulut dan bibir Bunyi mencuit-cuit (mengi) saat bernapas Mengalami Sesak napas & berlangsung cukup lama Ada bercak-bercak berwarna gelap pada kulit Bersin-bersin & hidung terasa gatal Terdapat bilur-bilur merah, gatal, & menonjol pada kulit Kondisi Pasien Alergi, Bukan Alergi Ada bercak merah, gatal, bersisik, & mengelupas pada daerah mata, bibir, kaki, tangan, & wajah Sesak napas terjadi setelah terpapar iritan (asap rokok, kabut, asap, udara dingin/ kering) Mengalami bengek/kesulitan bernapas Bibir terasa bengkak dan gatal Golongan Darah A, AB, B, O SET 1 SET 2 Jenis Alergi Alergi Makanan, Alergi Kulit (Eksim), Alergi Musiman (Hay Fever), Asma, SET 3 Menu Makanan Sehat Menu makanan sehat Gol.Darah O, Menu makanan sehat Gol.Darah A, Menu makanan sehat Gol.Darah B, Menu makanan sehat Gol.Darah AB Non-Alergic SNASTI 2009-271