BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. perbedaan dari varian residual atas observasi. Di dalam model yang baik tidak

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan. Pada

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan analisis model Fixed Effect beserta pengujian

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 1%.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. hasil dari uji heterokedastisitas tersebut menggunakan uji Park. Kriteria

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Bruto, Indek Pembangunan Manusia, Upah Minimum Provinsi daninflasi

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Metode anlisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh UMK (Upah Minimum Kabupaten), TPT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dilakukan analisis model Fixed Effect dan pengujian

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sama atau terjadinya homoskedastisitas antara nilai-nilai variabel independen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah yang

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. menggunakan Uji Park yang ditunjukkan Tabel 1.9. independen terbebas dari masalah heteroskedastisitas.

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (Pendapatan Asli Daerah) pada kabupaten/ kota di Provinsi DIY tahun

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten/Kota Se propinsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. per fungsi terhadap pertumbuhan ekonomi 22 kabupaten tertinggal dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS REGRESI PANEL TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KABUPATEN/KOTA D.I.YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dilakukan melalui tiga cara, yaitu common effect, fixed effect, dan random

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN. ASEAN. Pengambilan data penelitian ini dilakukan di 7 (tujuh) Negara ASEAN yaitu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Tahapan Pemilihan Pendekatan Model Terbaik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi-koperasi pegawai republik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perekonomian Provinsi Aceh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta, yang terdiri dari Kabupaten Bantul, Kabupaten

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ( ) JURNAL

5. PENGARUH BELANJA PEMERINTAH, INFRASTRUKTUR, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PDRB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengenai situasi dan kondisi latar penelitian. Menurut Arikunto (1989),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tengah.secara astronomis DIY terletak antara Lintang Selatan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji. Multikolinearitas dan uji Heteroskedastisitas.

PEMODELAN REGRESI PANEL TERHADAP BELANJA DAERAH DI KABUPATEN/KOTA JAWA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PERIODE

III. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

BAB III METODOLOGI. berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan kementrian terkait. Data yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. implementasi kebijakan desentralisasi fiskal di Provinsi Sulawesi Barat. Bab ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Transkripsi:

63 BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menganalisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, variabel pertumbuhan ekonomi yaitu pendapatan asli daerah, investasi dan pengangguran. Alat analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah data panel dengan model analisis Fixed Effect dan menyelesaikannya dengan menggunakan program software E-view 7.0. Hasil dari penelitian ini akan disajikan dalam bab ini adalah hasil yang terbaik yang telah memenuhi kriteria teori ekonomi, statistik dan ekonometrika. Hasil estimasi ini akan menjawab hipotesis yang sebelumnya telah diajukan untuk studi ini. A. Uji Kualitas Data 1. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedasitas memiliki arti dalam sautu model terdapat perbedaan varian residual atas observasi. Dalam model data yang baik seharusnya tidak terdapat heterokedasitas. Dalam uji ini, masalah muncul bersumber dari variasi data cross section yang digunakan, namun pada kenyataanya dalam data cross sectional yang meliputi unit heterogen, heterokedastisitas mungkin merupakan aturan daripada sebuah pengecualian. Berdasarkan uji Heterokedasititas atau uji park. Nilai probalitas dari semua variabel independen tidak signifikan pada tingkat 5%. Keadaan tersebut akan menunjukan adanya varian yang sama atau terjadi

64 homoskedastisitas antara nilai-nilai variabel independen dengan residual setiap variabel itu sendiri. Dari uji yang dilakukan. berikut hasil pengujian heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Residual yang ditunjukan pada Tabel 5.1 berikut; Tabel 5.1 UJI HETEROSKEDASTISITAS Variabel Koefisien T-Statistik Prob C 0.057422 0.386990 0.7010 LOG(PAD?) -0.000977-0.132523 0.8953 TI? 2.68E-05 1.695697 0.0983 TP? -0.000911-0.250125 0.8039 Sumber : Hasil olah data E-views 7.0 Dari tabel 5.1 diatas maka dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas yang digunakan terdapat satu yang bermasalah heteroskedastisitas yaitu variabel TI atau Investasi. Tetapi variabel bebas yang lainnya terbebas dari masalah heteroskedastisitas. 2. Uji Multikoliniearitas Uji untuk mengetahui adanya multikolinearitas dilakukan dengan uji korelasi parsial antar variabel independen yang tersedia, yaitu dengan melakukan uji koefisien korelasi antar variabel independen. Jika suatu model tidak memiliki masalah multikolinearitas antar variabel bebas dengan variabel terikatnya maka model tersebut dapat dikatakan sebaga model yang baik (Gujarati, 2000). Berikut hasil pengujian multikolinearitas ditunjukan pada Tabel 5.2 berikut ini;

65 Tabel 5.2 UJI MULTIKOLINEARITAS LOG(PAD) TI TP LOG(PAD) 1 0.12832 0.27923 TI 0.12832 1 0.13746 TP 0.27923 0.13746 1 Sumber : Hasil olah data Eviews 7.0 B. Analisis Pemilihan Model Dalam analisis model data panel terdapat tiga macam pendekatan yang digunakan. yaitu pendekatan kudarat terkecil (Ordinary/ Pooled least square/ Common effect). Pendekatan efek tetap (fixed effect) dan pendekatan efek acak (random effect). Pengujian statistik untuk memilih model pertama kali adalah dengan menggunakan uji chow untuk menentukan apakah menggunakan metode common effect atau fixed effect. Selanjutnya adalah uji Hausman, dalam uji ini akan diketahui apakah sebaiknya menggunakan fixed effect atau random effects. Jika nilai F statistik dalam uji chow signifikan, maka selanjutnya dilakukan uji hausman. Jika hasil probabilitas kurang dari α maka nilai signifikan dalam uji hausman, maka artinya metode fixed effect yang dipilih untuk mengolah data panel. 1. Uji Chow Uji Chow adalah uji yang dilakukan untuk menentukan model terbaik yang akan digunakan antara common effect dengan fixed effect. Jika hasil uji menunjukan menerima hipotesis nol maka model yang digunakan adalah model common effect. sedangkan jika hasil menunjukan

66 meolak hipotesis nol maka model yang terbaik adalah model fixed effect. dan akan dilanjutkan dengan uji Hausmman. Tabel 5.3 UJI CHOW Effect Test Statistic d.f Prob Cross-section F 298.055186 (4,37) 0.0000 CrosssectionChisquare 157.644801 4 0.0000 sumber : olahan data Eviews 7.0 Berdasarkan hasil Uji Chow diatas dapat diasumsikan kedua nilai Cross Section F dan Chi Square yang lebih kecil dari Alpha 0.1 sehingga menolak hipotesis nol. Maka berdasarkan hasil uji Chow. model terbaik yang digunakan adalah metode Fixed Effect. Selanjutnya data akan melalui uji Hausmann berdasar uji Chow yang menolak hipotesis nol. 2. Uji Hausman Uji Hausman merupakan pengujian yang dilakukan untuk menentukan penggunaan metode antara random effect atau metode fixed effect. Jika hasil yang ditunjukan oleh uji Hausman menyatakan bahwa menerima hipotesis nol maka model yang terbaik untuk digunakan adalah model random effect. Sedangkan, jika hasilnya menyatakan bahwa menolak hipotesis nol maka model yang terbaik yang digunakan adalah fixed effect. Berikut hasil uji Hausman yang ditunjukan oleh Tabel 5.4

67 Tabel 5.4 UJI HAUSMAN Test Summary Chi-Sq Chi-Sq. d.f Prob Statistic Cross-section 15.797965 3 0.0012 random Sumber : hasil olahan data Eviews 7.0 Berdasarkan tabel hasil uji diatas. nilai probabilitas pada Crosssection random adalah 0.000 yang lebih kecil dari Alpha 0.1 sehingga dapat disimpulkan hipotesis nol ditolak. Jadi menurut uji Hausman yang dilakukan. model yang terbaik yang digunakan adalah model dengan metode Fixed Effect. C. Hasil Estimasi Data Panel Berdasarkan uji spesifikasi model yang telah dilakukan serta dari perbandingan nilai terbaik maka model regresi data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model(FEM). Dalam pengujian sebeumnya, model telah lolos uji asumsi klasik, sehingga hasil yang didapatkan setelah estimasi konsisten dan tidak menunjukan tanda bias. Berikut hasil estimasi data dengan jumlah observasi sebanyak lima kabupaten selama periode 2007-2015 (9 Tahun).

68 Tabel 5.5 HASIL ESTIMASI MODEL FIXED EFFECT Variabel dependen : PDRB Fixed Effect Model (Y) Konstanta (C) 13.01913 Standart error 0.442910 Probabilitas 0.0000 t-statistik 29.39455 PAD (X1) 0.186635 Standart error 0.022002 Probabilitas 0.0000 t-statistik 8.482507 Investasi (X2) -1.78E-05 Standart error 4.73E-05 Probabilitas 0.7089 t-statistik -0.376199 Pengangguran (X3) -0.036250 Standart error 0.010868 Probabilitas 0.0019 t-statistik -3.335403 F-statistic 559.4202 Prob (F-statistic) 0.000000 Durbin-Watson stat 0.773237 Sumber : Hasil Pengolahan data Eviews 7.0 Dari hasil estimasi model diatas, maka selanjutnya dibuat model analisis data panel terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang disimpulkan dengan persamaan berikut: (Y) = f((x1), (X2), (X3), (X4), (X5)) Yang didapatkan dari hasil persamaan regresi data panel sebagai berikut : Log(Y) = *Log(X1) - *(X2) - *(X3)+ Log(Y) = 13.0191272384 + 0.186634527217*Log(X1)- 1.77803124834e- 05*(X2) - 0.0362502732884*(X3) +

69 Keterangan : Y X1 X2 X3 β 0 β 1 - β 3 : Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) :Pendapatan Asli Daerah (PAD : Investasi (TI) : Pengangguran (TP) : Konstanta : Koefisien Parameter : Distubance Error Adapun hasil dari estimasi diatas, dapat di interpretasikan sebagai berikut : LOG(PDRB_KP) = -0.744342497005 + 13.0191272384 + 0.186634527217*LOG(PAD_KP) - 1.77803124834e-05*TI_KP - 0.0362502732884*TP_KP LOG(PDRB_BANTUL) = 0.0484915540086 + 13.0191272384 + 0.186634527217*LOG(PAD_BANTUL) - 1.77803124834e- 05*TI_BANTUL - 0.0362502732884*TP_BANTUL LOG(PDRB_GK) = -0.173648389167 + 13.0191272384 + 0.186634527217*LOG(PAD_GK) - 1.77803124834e-05*TI_GK - 0.0362502732884*TP_GK LOG(PDRB_SLEMAN) = 0.575630008269 + 13.0191272384 + 0.186634527217*LOG(PAD_SLEMAN) - 1.77803124834e- 05*TI_SLEMAN - 0.0362502732884*TP_SLEMAN LOG(PDRB_YK) = 0.293869323894 + 13.0191272384 + 0.186634527217*LOG(PAD_YK) - 1.77803124834e-05*TI_YK - 0.0362502732884*TP_YK β 0 : 13.0191272384 artinya adalah semua variabel independen dianggap memiliki perubahan. Maka kenaikannya sebesar + 13.0191272384%. β 1 : 0.186634527217 artinya jika pendapatan asli daerah naik sebesar 1 persen, maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0.186634527217%.

70 β 2 :- 1.77803124834e-05 artinya jika investasi naik 1 persen maka pertumbuhan ekonomi akan turun sebesar - 1.77803124834e-05%. β 3 : - 0.0362502732884 artinya jika pengangguran naik 1 persen, maka pertumbuhan ekonomi akan turun sebesar - 0.0362502732884%. Dalam model estimasi diatas, terlihat bahwa pengaruh cross-section yang berbeda disetiap kabupaten terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan melihat data diatas beberapa kabupaten yang memiliki cross-section poisitf ada 3 yaitu Kabupaten Bantul dengan nilai koefisien sebesar 0.0484915540086%, Kabupaten Sleman dengan nilai koefisiennya sebesar 0.575630008269%, dan Kota Yogyakarta dengan nilai koefisiennya sebesar 0.293869323894%. Sedangkan kabupaten yang memiliki pengaruh cross-section negatif ada 2 yaitu Kabupaten Kulon Progo dengan nilai koefisien sebesar - 0.744342497005% dan Kabupaten Bantul dengan nilai koefisien sebesar - 0.173648389167%. D. Uji Statistik 1. Uji T Untuk Mengetahui apakah variabel independen (Pendapatan Asli Daerah, Investasi dan Pengangguran) mempunyai hubungan terhadap Pertumbuhan Ekonomi, maka diperlukan uji statistik diantara lain :

71 Variabel Tabel 5.6 HASIL UJI T Koefisien Probabilitas Regresi Standar Probabilitas Pendapatan Asli Daerah 0.186635 0.0000 5% Investasi -0.000018 0.7089 5% Pengangguran -0.036250 0.0019 5% Sumber : Hasil olah data Eviews 7.0 a. Pengujian Variabel Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pendapatan asli daerah memiliki t-hitung sebesar 0.186635 dan memiliki nilai probabilitas (t-statistik) sebesar 0.0000 < 0,05 artinya variabel independen pendapatan asli daerah secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. b. Pengujian Variabel Investasi Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel investasi memiliki t-hitung sebesar -0.000018 dan memiliki nilai probabilitas (t-statistik) sebesar 0.7089 < 0.05 artinya variabel independen investasi secara individu berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. c. Pengujian Variabel Pengangguran Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pengangguran memiliki t-hitung sebesar -0.036250 dan memiliki nilai probabilitas (t-statistik) sebesar 0.0019 < 0.05 yang artinya bahwa variabel independen pengangguran berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

72 2. Uji F Uji F digunakan untuk signifikasi pengaruh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependent secara keseluruhan. Berdasarkan hasil analisis menggunakan software E-Views 7.0, nilai probabilitas F diperoleh sebesar 0,00000 dengan ketentuan α = 5%, maka uji F signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dua dari tiga variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Variabel pendapatan asli daerah dan pengangguran secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di DI Yogyakarta kecuali investasi yang hasilnya tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta. 3. R-Squared Nilai R-Squared atau koefisisen determinasi berguna untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan himpunan variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi ditunjukan dengan angka 0 sampai 1. Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam variansi variabel dependen amat terbatas. Sedangkan nilai dengan mendekati nilai 1 berarti variabel-variabel independen tersebut memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Dari hasil olah data dengan menggunakan Fixed Effect Model diperoleh Nilai R-Squared sebesar 0,990640, artinya sebesar 99,0640% dari variabel independen

73 (pendapatan asli daerah, investasi dan pengangguran) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan sisanya sebanyak 0.0936% dipengaruhi oleh variabel independen lain di luar penelitian ini. E. Uji Teori (Interpretasi Ekonomi) Berdasarkan hasil penelitian atau estimasi model diatas maka dapat dibuat suatu analisis dan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen (pendapatan asli daerah, investasi dan pengangguran) terhadap pertumbuhan ekonomi pada kelima kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang di interpretasikan sebagai berikut : 1. Pengaruh pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian, X1 (pendapatan asli daerah) menunjukkan hubungan positif dan secara statistik berpengaruh signifikan pada derajat kepercayaan 5% untuk 5 kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel pendapatan asli daerah mempunyai koefisien positif yang berarti antar variabel pendapatan asli daerah dengan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang positif. Koefisien pendapatan asli daerah mempunya nilai sebesar 0.186635 yang artinya apabila terjadi kenaikan pendapatan asli daerah sebesar 1% sedangkan variabel lain tetap maka akan ada perubahan dalam variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi akan naik. Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian Sidik (2002) dimana pendapatan asli daerah juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Dan menurut teori pendapatan asli daerah

74 yang semakin meningkat dan menambah dana bagi pemerintah daerah yang kemudian dana tersebut dipergunakan untuk membangun sarana dan prasarana didaerah tersebut. Salah satu tugas pemerintah daerah adalah menaikkan kesejahteraan masyarakat, untuk menaikkannya membutuhkan pendapatan asli daerah guna bentuk kemandirian di era otonomi daerah sebagai tolak ukur pertumbuhan ekonomi yang pertumbuhan PDRBnya meningkat dari tahun ke tahun 2. Pengaruh investasi terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian, X2 (investasi) menunjukkan hubungan negatif dan secara statistik berpengaruh tidak signifikan pada derajat kepercayaan 5% untuk 5 kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel investasi mempunyai koefisien negatif yang berarti antar variabel investasi dengan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang negatif Koefisien investasi mempunyai nilai sebesar - 0.000018 yang artinya apabila terjadi kenaikan investasi sebesar 1% sedangkan variabel lain tetap maka akan ada perubahan dalam variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi akan turun. Hasil penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya milik Zainuddin (2016) dimana investasi berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi, begitu juga menurut teori terdapat hipotesis yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, kasus dalam penelitian ini juga sama dengan penelitian Rafika (2013) bahwa penelitiannya di Manado, investasi terhadap pertumbuhan ekonomi

75 mengalami hasil yang negatif dan tidak signifikan. Hal tersebut disebabkan karena prosesnya yan terhambat karena rumit dan berbelit-belit serta kurangnya koordinasi antar departemen yang terkait dan fasilitas yang mendukung sehingga jarang ada investor yang mau menanamkan modal. Investasi tidak sepenuhnya menjamin kesuksesan pembangunan ekonomi karena dapat menimbulkan beberapa hal yang tidak menguntungkan bagi pembangunan ekonomi. Untuk dalam jangka pendek investasi tidak dilakukan disektor produktiff melainkan disektor moneter yang bersifat spekulatif kemudian hasilnya dibawa keluar negeri maka akan berpengaruh negatif. Untuk jangka panjangnya investasi akan menambah beberapa masalah terkait kekurangan mata uang asing, jika hasil dari luar negeri tidak diekspor atau menggantikan impor yang dikirim dan mereka hanya mengirim barang mentah maka keuntungan akan diperoleh perusahaan induk luar negeri. 3. Pengaruh pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil penelitian, X3 (pengangguran) menunjukkan hubungan negatif dan secara statistik berpengaruh signifikan pada derajat kepercayaan 5% untuk 5 kabupaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Variabel pendapatan asli daerah mempunyai koefisien negatif yang berarti antar variabel pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi mempunyai hubungan yang negatif. Koefisien pengangguran mempunya nilai sebesar -0.036250 yang artinya apabila terjadi kenaikan pengangguran sebesar 1% sedangkan variabel lain tetap maka akan ada

76 perubahan dalam variabel dependen yaitu pertumbuhan ekonomi akan turun. Menurut teori, pertumbuhan ekonomi selalu mengalami peningkatan dan diharapkan dapat mengurangi pengangguran serta menyerap tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat dalam jangka waktu yang cukup lama akan memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang membutuhkan dan meninjau pada padat karya, sehingga dengan begitu jumlah pengangguran akan semakin berkurang (Prayudita, 2015).