Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta

dokumen-dokumen yang mirip
1/27/2012 PENDAHULUAN. Untuk apa mempelajari Perkembangan Peserta Didik?

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

Perkembangan Individu

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI PERKEMBANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

Periodisasi Perkembangan Peserta Didik

PSIKOLOGI REMAJA. Sumber buku : Psikologi Remaja karangan Prof. Dr. Sarlito WS. Oleh : Saktiyono B. Purwoko, S.Psi

FASE FASE PERKEMBANGAN. Sosialisasi KTSP 1

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN

TUMBUH KEMBANG ANAK YUSI RIKSA YUSTIANA

BAB I PENDAHULUAN. mengenal awal kehidupannya. Tidak hanya diawal saja atau sejak lahir, tetapi keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak dengan. remaja merupakan pengembangan dan perluasan kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Tugas-tugas Perkembangan Remaja. Menurut Havighurst (dalam Syaodih : 161) mengatakan bahwa:

Pertumbuhan dan Perkembangan

TINJAUAN PUSTAKA Remaja

Wawasan Bimbingan Konseling di Sekolah. Meliputi : pengertian, tujuan, landasan & urgensi BK, fungsi, sifat, ruang lingkup, prinsipprinsip,

BAB III GAMBARAN PERILAKU NEGATIF SANTRI

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

POKOK BAHASAN MATA - KULIAH BK PRIBADI SOSIAL (2 SKS) :

KESEHATAN REPRODUKSI. Dr. Tri Niswati Utami, M.Kes

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI PADA REMAJA DI JAKARTA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin (adolescence)

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial. Pada kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari individu

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Pentingnya kehidupan keluarga yang sehat atau harmonis bagi remaja

BAB I PENDAHULUAN. memandang remaja itu sebagai kanak-kanak, tapi tidak juga sebagai orang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang sangat kompleks. Banyak hal yang

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

PSIKOLOGI SEPANJANG HAYAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riesa Rismawati Siddik, 2014 Kontribusi pola asuh orangtua terhadap pembentukan konsep diri remaja

2014 EFEKTIVITAS KONSELING TEMAN SEBAYA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB V PERKEMBANGAN EFEKTIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan posisi sosial yang diberikan baik secara formal maupun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 2014

LANDASAN PSIKOLOGIS DALAM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pada masa remaja, salah satunya adalah problematika seksual. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang tuanya tentang moral-moral dalam kehidupan diri anak misalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terutama karena berada dibawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi baru.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah individu yang selalu belajar. Individu belajar berjalan, berlari,

Sahabat. Assalamu alaikum Wr. Wb Orang bijak berkata;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. yang disetujui bagi berbagai usia di sepanjang rentang kehidupan.

Perkembangan Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam kehidupan remaja, karena remaja tidak lagi hanya berinteraksi dengan keluarga

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

BAB 1 PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Perjalanan hidup manusia mengalami beberapa tahap pertumbuhan.

BAB IV KESIMPULAN. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

Sifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:

TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. daya manusia merupakan prasyarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dasar perilaku perkembangan sikap dan nilai kehidupan dari keluarga. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Bab satu memaparkan latar belakang masalah pembahasan masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak

BAB II LANDASAN TEORI. dapat berdiri sendiri tanpa bergantung kepadaorang lain. Kemandirian dalam kamus psikologi yang disebut independence yang

Fenomenologi Intuitif Carl Rogers: Psikolog (Aliran Humanisme) D. Tiala (pengampu kuliah Psikoterapi dan Konseling Lintas Budaya)

BAB I PENDAHULUAN. antara sekianbanyak ciptaan-nya, makhluk ciptaan yang menarik, yang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa belajar bagi remaja untuk mengenal dirinya,

DEWASA AKHIR (30 50 tahun)

`BAB I PENDAHULUAN. mengalami kebingungan atau kekacauan (confusion). Suasana kebingunan ini

Motif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Potter dan Perry (2005) Pertumbuhan dan perkembangan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Eka Rezeki Amalia A. ARTIKEL Sumber: Didownload tanggal 21 Maret 2008

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. manusia pun yang dapat hidup sendiri tanpa membutuhkan kehadiran manusia lain

BAB X KEBUTUHAN REMAJA DAN PEMENUHANNYA

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilaku remaja. Dimana konsep-konsep ini akan membantu dalam menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia yang paling unik, penuh dinamika, sekaligus penuh tantangan

2015 POLA ASUH PANTI ASUHAN AL-FIEN DALAM PENANAMAN KEMANDIRIAN ANAK

Transkripsi:

Setelah akhir dari perkuliahan ini, mahasiswa mampu mengembangkan lingkungan pendidikan yang dapat merangsang perkembangan potensi-potensi peserta didik atas dasar pemahaman yang baik dan benar terhadap mereka sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Individu Perkembangan Fisik Perkembangan Psikis/Kejiwaan Individu yg berkemban g Lingkungan (Termasuk Sekolah)

1. Karateristik dan Perbedaan Individu 2. Pertumbuhan dan Perkembangan (remaja) 3. Pertumbuhan Fisik 4. Perkembangan Intelek, Sosial dan Bahasa 5. Perkembangan Afeksi 6. Perkembangan Kehidupan Pribadi dan Pendidikan 7. Penyesuaian Diri 8. Tugas Kelompok

Perkembangan yang dimaksud adalah perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kamatangan yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik maupun psikis.

Sistematis, bersifat saling tergantung antar bagian yang merupakan satu kesatuan yang harmonis Progresif, perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat, dan mendalam secara kualitatif dan kuantitatif Berkesinambungan, perubahan terjadi secara berurutan dan tidak loncat-loncat.

Proses yang tidak pernah berhenti Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi Mengikuti pola atau arah tertentu Terjadi pada tempat yang berlainan (misalnya otak mencapai ukuran yang sempurna pada usia 6 8 thn.) Setiap fase memiliki ciri khas Setiap individu normal akan mengalami fase perkembangan

Prenatal (mulai masa konsepsi s/d 9 bulan) Infancy (Lahir s/d 10 atau 14 hari) Babyhood (2 minggu s/d 2 tahun) Childhood (2 s/d 11 tahun) Adolesence/puberty (11 s/d 21 tahun) :: Pre adult (11 13 tahun) :: Early adult (16 17 tahun) :: Late adult (17 24 tahun)

Usia Prasekolah (0 6 tahun) Usia Sekolah Dasar (6 12 tahun) Usia Sekolah Menengah (12 18 tahun) Usia Mahasiswa (18 24 tahun)

Hukum Cephalocoudal. Hukum ini berlaku pada pertumbuhan fisik dimulai dari kepala ke arah kaki. Hukum Proximodistal. Pertumbuhan fisik berpusat pada sumbu (bagian vital) dan mengarah ke tepi. Perkembangan terjadi dari umum ke khusus. Misalnya anak mengetahui pohon (umum) terlebih dahulu sebelum mengenal pohon menurut jenisnya (khusus). Perkembangan berlangsung secara bertahap

Hukum Tempo dan Ritme Perkembangan. Tahapan perkembangan berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang relatif tetap serta bisa berlaku umum.

Mencapai hubungan dengan teman lawan jenisnya secara matang Mencapai perasaan seks dewasa yang diterima secara sosial Menerima keadaan badannya dan menggunakan secara efektif Mencapai kebebasan emosional dari orang dewasa Mencapai kebebasan ekonomi

Memilih dan menyiapkan suatu pekerjaan Menyiapkan perkawinan dan kehidupan berkeluarga Mengembangkan ketrampilan dan konsep intelektual Menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial Menggapai suatu perangkat nilai yang digunakan sebagai pedoman tingkah laku

Menerima fisik dengan keragaman kualitasnya Mencapai kemandirian emosional Menemukan manusia yang jadi identitasnya Menerima dirinya sendiri dan punya kepercayaan atas kemampuannya Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar skala nilai, prinisip atau falsafah hidup Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri kekanak-kanakan

Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai saat ia mencapai kematangan seksual Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanakkanak menjadi dewasa Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif mandiri

Kegelisahan. Ada banyak keinginan yang tidak semua dapat terpenuhi Pertentangan. Terutama dengan orang tua Ingin tau. Mencoba segala hal yang belum diketahui Menyukai tantangan Mengkhayal atau berfantasi Aktivitas berkelompok

Kebutuhan Fisiologis (primer): makan, minum, instrahat, seksual, perlindungan diri, dll. Kebutuhan Psikologis (sekunder): kebutuhan untuk memiliki sesuatu, kebutuhan akan cinta dan kasih sayang, kebutuhan akan keyakinan diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

Keb. Aktualisasi Diri Keb. Kognitif Keb. Penghargaan Keb. Cinta Kasih Keb. Keamanan Diri Keb. Jasmani

Kebutuhan Jasmani Kebutuhan Psikologi Kebutuhan Ekonomi Kebutuhan Sosial Kebutuhan Politik Kebutuhan Penghargaan Kebutuhan Aktualisasi Diri

Kebutuhan Organik: makan, minum, bernapas, seks, dll Kebutuhan emosional, yaitu kebutuhan untuk mendapatkan simpati dan pengakuan dari pihak lain, atau dikenal dengan n Aff Kebutuhan berprestasi atau need of achievement atau n Ach, yang didorong untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, sekaligus menunjukkan kemampuan psikologis Kebutuhan untuk mempertahankan diri

Upaya merubah sikap dari anak-anak ke sikap orang dewasa Kesulitan menerima perubahan-perubah fisikal Kebingungan dengan fungsi seks Masalah yang ditimbulkan akibat upaya penyesuaian emosional (over acting, lancang, dll) Masalah yang berkaitan dengan norma atau nilai remaja yang tidak sesuai dengan nilai orang tua

Pencapaian tugas melalui kelompok teman sebaya Mencapai kemandirian pribadi Pengembangan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa