APLIKASI MONITORING KETINGGIAN AIR DI BEBERAPA PINTU AIR MENGGUNAKAN JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bencana yang terjadi, khususnya banjir yang terjadi dengan sendirinya

Aplikasi Chatting Client Server dan FTP Menggunakan Visual Basic 6.0

5.2.2 Implementasi Antarmuka untuk client... V Komponen Elektronik yang Digunakan... V Pengujian (Testing)... V-13 BAB VI KESIMPULAN DAN

PERANCANGAN APLIKASI KUIS TEBAK LAGU NASIONAL DAN LAGU DAERAH DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 MUHAMMAD SYAHPUTRA.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Aplikasi Berbasis Web untuk Mendeteksi Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Komputer dalam Suatu Jaringan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI ANTRIAN PELANGGAN DENGAN FITUR VIDEO, SMS, DAN SUARA HARIS MAWARDI

PERANCANGAN ALAT KENDALI PINTU KERETA API OTOMATIS DAN PENGAMATAN JADWAL KERETA API. Oleh: DARIL PARAS PASHA

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

Aplikasi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata pada Telepon Selular Menggunakan Bahasa Pemrograman J2ME

APLIKASI ANTRIAN NASABAH BANK MENGGUNAKAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) ABSTRAK

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PUSAT KAJIAN DAN PENERAPAN REKAYASA TEKNIK (PUSKAREKATEK) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR TABEL...viii. DAFTAR GAMBAR... vi. ABSTRAK... xiv PENDAHULUAN...

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware)

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGONTROLAN LAMPU LALU LINTAS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN WIRELESS LAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB III ANALISIS SISTEM. dan juga merupakan langkah persiapan menuju ke tahap perancangan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK MONITORING PROCESSING DAN PERFORMANCE CALCULATING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SISTEM PENGELUARAN KAS PADA PT ITHACA RESOURCES

PERANGKAT LUNAK PENJUALAN BERBASIS WEB DI PUSAT KUD JAWA BARAT

IMPLEMENTASI PEMOGRAMAN SERIAL PORT DAN PEMOGRAMAN SOCKET (UDP, TCP, SCTP) SMS GATEWAY ADRYAN STIA RAMADHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengelolaan Presensi Dan Gaji Asisten Lab Berbasis Web Di Fasilkom Universitas Mercu Buana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam membangun aplikasi pembelajaran aksara sunda berbasis android

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

SISTEM MONITORING DISTRIBUSI BANTUAN BENCANA ALAM BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FIRST-FIT

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MEMBANGUN PROTOTYPE DISPLAY ANTRIAN PELANGGAN DENGAN PENGGUNAAN TEKS DAN SUARA BERBASIS JARINGAN WIRED LAN (LOCAL AREA NETWORK)

BAB I PENDAHULUAN.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM


APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. hasil analisis ini digambarkan dan didokumentasiakan dengan metodologi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

SISTEM PEMBELAJARAN CERDAS BAHASA INGGRIS PADA SMP NEGERI 6 PATI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

4 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Bab 3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Waterfall (Jogiyanto, 2010:59). Pada penelitian ini dilakukan mulai dari tahap analisa, desain dan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI PROGRAM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI E-RESEARCH STIKOM BALI MULTI PLATFORM SMARTPHONE BERBASIS PHONEGAP

Transkripsi:

APLIKASI MONITORING KETINGGIAN AIR DI BEBERAPA PINTU AIR MENGGUNAKAN JARINGAN LAN (LOCAL AREA NETWORK) Tri Daryanto, Sandi Ustadi Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 e-mail: trid_umb@yahoo.com Abstrak Keterlambatan informasi data berupa ketinggian bendungan air menjadi salah satu penyebab keterlambatan informasi tentang banjir. Berdasarkan hal tersebut dirancanglah sebuah sistem monitoring ketinggian air pada bendungan, sehingga dapat mengurangi dampak banjir akibat keterlambatan informasi tentang ketinggian air di bedungan. Sistem monitoring ketingian air ini menggunakan jarigan client server dengan protocol TCP/IP. ini masih bersifat prototype dengan satu server dan dua buah client, dimana pada masing-masing client memiliki sensor lojik berupa lepengan pcb. Rangkaian sensor yang memberikan inputan ke computer elwat parallel port nilai 0 sehingga data yang diterima computer berupa data text decimal yang nantinya dikirim oleh client ke server agar digunakan untuk monitoring. Kata kunci: ketinggian air, bendungan, jaringan komputer, sensor lojik 1. PENDAHULUAN Pendangkalan sungai di daerah Jabodetabekt menyebabkan terjadinya pengurangan debit air yang mengalir jika tejadi hujan. Meluasnya bencana yang terjadi, khususnya banjir yang terjadi belakangan ini telah menimbulkan korban jiwa dan kerugian harta benda. Penyebab terjadinya banjir yaitu ; kondisi alam yang bersifat statis, seperti kondisi geografi dan karakteristik sungai, perubahan iklim (pemanasan) global, penggundulan hutan, pemanfaatan lahan pinggir sungai sebagai pemukiman, keterbatasan prasarana dan sarana pengendali banjir. Sistem penanggulangan banjir meliputi berbagai cara dan sarana, yang salah satunya adalah bendungan. Bendungan yang ada saat ini masih banyak memiliki kelemahan antara lain alat pendeteksi ketinggian air yang masih menggunakan alat ukur seperti penggaris yang tertempel di sisi pintu bendungan. Kelemahan lainnya adalah operator mengirim data ketinggian air ke kantor pengendalian yaitu dengan menggunakan telepon/radio sehingga data tidak selalu tepat waktu. Metode yang dapat mengatasi kelemahan sistem tersebut, yaitu dengan membuat pendeteksi ketinggian air dan pengiriman data informasi ke kantor pusat secara otomatis, sehingga kelemahan - kelemahan tersebut dapat diatasi. Pengiriman data informasi dilakukan dengan menggunakan jaringan client - server, sehingga keterlambatan pengiriman data informasi ketinggian air diharapkan tidak terjadi. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan berbasis client server Jaringan client server adalah memanfaatkan sebuah komputer dari jaringan sebagai sentral (pusat) pertemuan antar beberapa client pada yang sama. Dalam proses pertemuannya tiap tiap client haruslah melakukan koneksi dengan server agar dapat bergabung dalam yang sama, proses inilah yang disebut dengan protokol komunikasi client server. Proses protokol client server terlihat pada gambar 1. [1]. Jaringan Client server ini menggunakan protocol TCP/IP, pengirimannya mengunakan UDP pada transport protocolnya. Sehingga data yang dikirimkan dari client ke Server dapat terus ter update tiap detiknya. Gambar 1. Proses Protokol Komunikasi Jaringa Client Server [1] Volume III/No.1/Mei/2011 23

2.2. Model Waterfall Salah satu metodologi untuk merancang sistem-sistem perangkat lunak adalah model waterfall. Pendekatan model waterfall berupaya membangun suatu lingkungan yang sangat terstruktur di mana proses pengembangan dilaksanakan secara sekuensial. Model waterfall terdiri dari 6 tahap yaitu : 1. Analisis 3. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rekayasa Sistem Untuk perancangan sistem yang dibahas yaitu : rangkaian perangkat keras (hardware) dan rangkaian perangkat lunak. Rancangan rangkaian yang dibuat meliputi Rangkaian Sensor ketinggian air, Rangkaian Catu Daya. Secara umum diagram blok yang akan dirancang akan ditunjukan pada Gambar 3.. Tahap pengembangan rekayasa perangkat lunak dimulai dengan analisis yang sasaran utamanya adalah mengidentifikasikan apa yang harus mampu dilaksanakan oleh system yang diajukan. 2. Perancangan Apabila analisis menitik beratkan pada apa yang harus mampu dilakukan oleh system yang diajukan. Perancangan menitik beratkan pada bagaimana sistem melakukan hal tersebut. Pada tahap inilah sistem perangkat lunak dirancang. 3. Implementasi Implementasi melibatkan penulisan aktual program program, pembuatan berkas berkas data, dan pengembangan basis data. 4. Pengujian Pengujian sangat terkait erat dengan implementasi, karena setiap modul system biasanya diuji ketika diimplementasikan. 5. Penggunaan dan modifikasi/perawatan Dalam penulisan Penelitian ini, penulis tidak menyertakan tahap penggunaan dan perawatan karena pembuatan simulasi pengukur ketinggian air ini hanya sampai pada tahap pengujian. Gambar 2. memperlihatkan metodologi pengembangan rekayasa perangkat lunak model Waterfall [3]. Analisis Perancangan Pengembangan perangkat lunak Implementasi Pengujian Penggunaan Gambar 2. Model Waterfall [3] Perawatan Gambar 3. Blok diagram system secara eseluruhan Penjelasan Gambar 3. DB25 atau paralel port yaitu digunakan sebagai penghubung jalur data dari komputer ke rangkaian saklar yang menggunakan relay Sensor air merupakan suatu perangkat yang mendukung dalam melakukan penukuran tingkat ketingian air. Hub merupakan jembatan jaringan untuk menghubungkan jalur akses antara satu komputer dengan komputer lain. 3.2 Rancangan Prototype Server Monitoring Ketinggian Air Untuk mendapatkan data dari client atau pintu air, server harus terkoneksi oleh client tersebut dengan menggunakan jaringan berbasis LAN. Setelah terkoneksi client mendapatkan inputen berupa data biner dari sensor. Kemudian data tersebut diubah dalam bentuk angka decimal yang dikirimkan ke server. sehingga data yang diterima oleh server kemudian diolah menjadi bentuk grafik level ketinggian air pada masing masing bendungan. flowchart pengukur ketinggian air terlihat pada gambar 4. Volume III/No.1/Mei/2011 24

Gambar 4. Flow Chart Pengukur Ketinggian Air 3.2.1 Diagram Use Case Diagram use case menjelaskan sistem jika dilihat menurut sudut pandang orang yang berada di luar sistem (aktor), diagram use case juga menunjukkan fungsionalitas atau kelas dan bagaimana sistem berinteraksi dengan dunia lua. Diagram Use case terlihat pada gambar 5. Aliran Utama : Operator mengisi Username & Password Melakukan koneksi dengan Client 1 dan Client 2 (Memasukkan IP address masing masing client) agar Client tersebut dapat mengirim data ke Server. Kondisi Akhir : Monitoring Pengukur Ketinggian si sudah terkoneksi dengan server dan server secara otomatis siap untuk memonitoring ketinggian air dari kedua client tersebut 3.2.2 Diagram Aktivitas Program adalah suatu deretan perintah (dalam bahasa yang dimengerti komputer) yang tersusun dari beberapa proses, perintah tersebut akan dijalankan oleh komputer dan menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan. Dalam membangun ini terdiri dari beberapa proses yang dibuat dengan menggunakan komponen-komponen Ms.Visual Basic 6.0 dan proses-proses tersebut telah tergambar dalam use case diagram pada gambar 6. Gambar 5. Diagram use case pada monitoring Ketinggian Air Penjelasan use case pada Gambar 5. adalah sebagai berikut : Use Case : Masuk ke dalam server sistem Monitoring Ketinggian Air. Deskripsi Singkat : Use Case ini digunakan operator untuk masuk ke dalam server sistem Monitoring Ketinggian Air Aktor :Operator Pintu Air Kondisi Awal :Tampilan server Monitoring Ketinggian Air Gambar 6. Diagram Aktivitas Monitoring 3.2.3 Diagram Sekuensial Pada gambar 7 terlihat User pertama kali melakukan aktivasi login dan password untuk mempergunakan ini. Setelah tervalidasi maka user dapat menekan tombol Volume III/No.1/Mei/2011 25

dapat masuk ke halaman Monitoring Ketinggian Air. Gambar 7. Diagram Sekuensial onitoring 4.1 Implementasi Setelah tahap perancangan sistem selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah implementasi dan pengujian sistem. Pada sub bab bab berikut akan dijelaskan implementasi dari monitoring ketinggian air dengan beberapa fungsi di dalamnya yang penulis rancang yang terdiri dari lingkungan implementasi, antarmuka dan pengkodean dari tersebut. Gambar 9. Tampilan utama Monitoring Ketinggian Air Pada tampilan di atas, operator telah masuk ke halaman monitoring ketinggian air. Untuk dapat memonitoring pintu air tersebut, operator terlebih dahulu mengkoneksikan client tersebut ke server ini dengan cara menginput IP Address masing lalu klik tombol PINTU 1 maupun PINTU 2 agar dapat terkoneksi. 4.1.1 Antarmuka dan Pengkodean Pada sub bab berikut akan dijelaskan antarmuka dan pengkodean dari Monitoring Ketinggian Air yang penulis rancang sebagai berikut: Gambar 10. Tampilan Monitoring Ketinggian Air Client Gambar 8. Tampilan Monitoring Ketinggian Air Pada tampilan di atas, operator server melakukan pengisian Username dan Password lalu menekan tombol PROSES, agar Pada tampilan di atas, client akan menunjukkan ketinggian air yang terjadi lalu dikirimkan melalui jaringan ke server Pengujian Program Moitoring Ketinggian Air ini dilakukan untuk menguji dan memastikan bahwa program ini telah dirancang dan dikembangkan ini dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rumusan rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya pengujian, maka tidak dapat diketahui apakah program yang telah dikembangkan sesuai dengan spesifikasi rancangan program. Kebenaran dari monit oring ketinggian air adalah: Volume III/No.1/Mei/2011 26

1. Kebenaran untuk masuk halaman dengan cara menginput Username dan Password lalu setelah berhasil masuk ke tampilan Monitoring Ketinggian Air. 2. Kebenaran untuk mengklik tombol PINTU 1 maupun PINTU 2 untuk melakukan koneksi ke server sehingga client dapat melakukan pengiriman data ke server sehingga proses monitoring ketinggian air tersebut dapat dimonitoring oleh user 4.2. Metode Pengujian Pengujian program Monitoring Ketinggian Air ini dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing. Metode Black Box Testing ini merupakan pengujian program berdasarkan fungsi dari program. Tujuan dari metode Black Box Testing ini adalah untuk menemukan kesalahan fungsi pada program. Pengujian dengan metode Black Box Testing dilakukan dengan cara memberikan sejumlah masukkan (input) pada program yang kemudian diproses sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya untuk melihat apakah program menghasilkan keluaran (output) yang diinginkan dan sesuai dengan fungsi dari program tersebut. Bila dari input yang diberikan proses menghasilkan output yang sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka program yang bersangkutan telah benar, tetapi bila output yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan fungsionalnya, maka masih terdapat kesalahan pada program tersebut. Pengujian dilakukan dengan mencoba semua kemungkinan yang terjadi dan dilakukan secara berulang-ulang. Jika dalam pengujian ditemukan kesalahan, maka akan dilakukan penelusuran dan perbaikan (debugging) untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Jika telah selesai melakukan perbaikan maka akan dilakukan pengujian kembali. Pengujian dan perbaikan dilakukan secara terus menerus hingga diperoleh hasil yang terbaik 4.2.1. Skenario Pengujian Skenario pengujian diperlukan untuk mengetahui apakah -apliksi yang ada dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Skenario pengujian dilakukan dengan memilih dari setiap pilihan yang ada pada antrian ini. Kemudian dilakukan pengujian dengan menekan tombol-tombol yang terdapat pada jendela-jendela dari antrian ini apakah sesuai dengan yang diharapkan. N o Deskripsi Fungsion al 1. Tampilan 2. Tampilan 3. Tampilan 4. Tampilan 7. Tampilan 5. Tampilan 6. Tampilan N o Deskripsi Fungsion al 1. Tampilan 2. Tampilan 3. Tampilan 4. Tampilan 7. Tampilan 5. Tampilan 6. Tampilan Tabel 1. Skenario Pengujian Menu yang diuji NEXT Input Username &Password, lalu tekan tombol Proses Area pengetikan IP Addres Pintu 1 dan Pintu 2 Disconnect Hasil yang diharapkan Masuk ke halaman Masuk ke menu Terkoneksi dengan masing masing client Menampilkan ketinggian air dari masing masing client tersebut. Keluar koneksi dengan masing Kembali ke tampilan Exit Keluar dari Tabel 2. Hasil Pengujian Menu yang diuji NEXT Input Username &Passwor d, lalu tekan tombol Proses Area pengetika n IP Addres Pintu 1 dan Pintu 2 Disconnec t Exit Hasil yang diharapkan Masuk halaman Masuk menu ke ke Terkoneksi dengan masing Menampilka n ketinggian air dari masing tersebut. Keluar koneksi dengan masing Kembali ke tampilan Keluar dari Hasil Uji 4.2.2. Analisis Hasil Pengujian Setelah melakukan pengujian terhadap semua menu sistem program ini, maka dapat disimpulkan bahwa pengujian telah menunjukkan Volume III/No.1/Mei/2011 27

hasil keluaran (Output) dan proses yang sesuai dengan rumusan rancangan program ini. Dari hasil pengujian tersebut dapat dikatakan bahwa program ini telah berfungsi dengan baik dan benar, karena dibuktikan dari hasil skenario pengujian. Bahwa program ini dapat digunakan sebagai program Monitoring Ketinggian Air. Namun, berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan didapatkan beberapa keterbatasan dari program Monitoring Ketinggian Air ini, antara lain : 1. Monitoring Ketinggian Air ini baru dapat digunakan pada 2 Client. 2. Monitoring Ketinggian Air ini masih bersifat prototype. 3. Monitoring Ketinggian Air ini menggunakan sensor yang bersifat lojik. DAFTAR PUSTAKA [1] S. Tanenbaum. (1996). Computer Networks 3rd Edition. Prentice Hall Inc, NJ, USA [2] Munawar. 2005. Pemodelan Visual dengan UML. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. [3] Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Buku 1. Yogyakarta: Penerbit Andi. [4] Suhendar, A., Gunadi, Hariman : Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. Cetakan Pertama, Informatika Bandung, Bandung, 2002. [5] Yuswanto. 2003. Pemrograman Dasar Microsoft Visual Basic 6.0. Cetakan pertama. Surabaya: Prestasi Pustaka. [6] Andi Pratomo K, Rangkaian Elektronika Praktis, Puspa Swara, Jakarta, 2004 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari perancangan dan pembuatan program Monitoring Ketinggian Air ini, antara lain Dari hasil pengujian system berjalan dengan baik dengan penggunaan wadah untuk menampung air Program Monitoring Ketinggian Air ini, masih bersifat prototype seehingga perlu adanya perkembangan 5.2. Saran Setelah pembangunan dan pengujian Monitoring Ketinggian Air ini dilakukan, dirasakan masih ada beberapa kekurangan. Penulis menjadikan kekurangan tersebut sebagai saran pengembangan di masa yang akan datang. Saransaran untuk pengembangan adalah sebagai berikut: Mempergunakan sensor yang bersifat linear sehingga informasi data ketinggan air dapat di monitor secara nayata. Monitoring Ketinggian Air ini kedepannya dapat dikembangkan berbasis web yang menggunakan fasilitas internet untuk pengiriman datanya. Monitoring Ketinggian Air ini kedepannya bisa ditambahkan dengan penegandalian pintu bendungan. Secara otomatis. Volume III/No.1/Mei/2011 28