Topik Bahasan: 1. Pengertiankonjungtur 2. Periodekonjungtur. 4. Hubungan antara periode konjungtur dengan beberapa indikator makro ekonomi

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL SEDERHANA PERMINTAAN AGREGAT PENAWARAN AGREGAT

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Permintaan dan Penawaran Agregat. Copyright 2004 South-Western

Pengantar Makro Ekonomi. Pengantar Ilmu Ekonomi

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi pada tahun 1997 dan 1998 yang melanda negara negara

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan negara adalah pemerataan pembangunan ekonomi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

ANALISIS PENGARUH JUMLAH UANG BEREDAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP PERMINTAAN AGREGAT DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7

Permintaan Agregat & Penawaran Agregat

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

SILABUS MATA KULIAH. Mahasiswa dapat menjelaskan pengukuran Beberapa Indikator makroekonomi utama dan Tiga Konsep Model

BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu

Review Materi. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

Kebijakan Moneter dan Fiskal

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. konsisten, perekonomian dibangun atas dasar prinsip lebih besar pasak dari pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Ekonomi Makro

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

BAB I PENDAHULUAN UKDW. untuk melakukan kredit perumahan, dan juga dalam jumlah yang besar

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

INFLATION. Izza Mafruhah, SE, MSi

Perdagangan, Globalisai, dan Neraca Pembayaran Internasional. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. oleh rumahtangga atas barang-barang akhir dan jasa-jasa dengan tujuan untuk

III. KERANGKA TEORITIS

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).

Ilmu Ekonomi Pengangguran dan Inflasi

Pembahasan Soal UTS PTE Makro 2016/2017

PEMBAHASAN UTS GENAP 2015/2016 TEORI EKONOMI MAKRO 1

Pokok Bahasan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI MAKRO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

Perekonomian Suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : Yaitu perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi.

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Bab I. Pemahaman Konsep Bisnis

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan salah satu

EKONOMI MAKRO: MODEL ANALISIS IS-LM. Oleh : Nur Baladina, SP. MP.

BAB II URAIAN TEORITIS

PENGANTAR EKONOMI MAKRO. Masalah Utama dalam perekonomian, Alat Pengamat Kegiatan Ekonomi dan Kebijakan Ekonomi Makro

TINJAUAN PUSTAKA. empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu (1) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN, KETERBATASAN PENELITIAN. menggunakan metode estimasi Metode Momen Umum ( Generalized

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

CROWDING OUT DI INDONESIA

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

I. PENDAHULUAN. sembilan persen pertahun hingga disebut sebagai salah satu the Asian miracle

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yaitu: perpajakan (tax policy) dan pengeluaran (expenditure policy). Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NERACA PEMBAYARAN (BALANCE OF PAYMENT)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor

Pengeluaran Agregat yang direncanakan (AE) dan Ekuilibrium Output

KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA)

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

Keseimbangan di Pasar Uang

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

OVERVIEW 1/20

TUJUAN KEBIJAKAN MONETER

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

TEORI EKONOMI 2 JUMLAH SKS TAHUN AJARAN KETENTUAN

Modul ke: Pendahuluan. Fakultas FAK. EKONOMI & BISNIS. Cecep W. Program Studi. S-1 Manajemen.

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3. Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik

Transkripsi:

Topik Bahasan: 1. Pengertiankonjungtur 2. Periodekonjungtur 3. Ciri-ciri setiap periode konjungtur 4. Hubungan antara periode konjungtur dengan beberapa indikator makro ekonomi

Karenainteraksiberbagaimacamfaktor, perekonomian selalu bersifat dinamis besaran variabel-variabel makro(output, inflasi, suku bunga, tingkat penangguran, dll) selalu berfluktuasi yang pada gilirannya menyebabkan keseimbangan perekonomian(atau kinerja perekonomian) selalu bergerak naik turun sepanjang waktu

Trend dalam kinerja perekonomian dapat dibedakan menjadi dua: Trend jangka panjang(sekuler) Pergerakan/variasi kinerja perekonomian dalam jangkayang relatifpanjang(ex: 50 tahun, 100 tahun, dll)

Trend dalam kinerja perekonomian dapat dibedakan menjadi dua: Trend jangka pendek(siklus bisnis) Fluktuasiperubahanindikator-indikatormakro, khususnya pendapatan nasional(gdp/gnp) karena GDP merupakan salah satu alat ukur kesejahteraan di sepanjang trend jangka panjangnya secara berturut-turut

Variasi jangka pendek Variasi jangka panjang

Dari grafik, ketika perekonomian bergerak meninggalkan palung(trough) ex: titik A, perekonomian tumbuh (tingkat perubahan positif) tetapi tingkat outputnya masih rendah Jikaperekonomianbergerakturundarititikpuncak(peak), perekonomian akan berkontraksi(tingkat perubahan negatif) tapi tingkat outputnya masih tinggi Periode dari suatu palung ke puncak disebut periode pemulihan ekonomi(recovery/booming) Periode dari suatu puncak ke palung disebut periode kontraksi/resesi/perlambatan

Periode Expansion/Booming/Recovery Cirinya: Terdapat kenaikan pertumbuhan GDP, GNP Tingkat pertumbuhan GDP/GNP dari satu tahun ke tahun berikutnya semakin besar Tingkat pengangguran turun Kenaikan output mendorong lowongan pekerjaan. Hal ini menyebabkan penurunan tingkat pengangguran di perekomian(semakin banyak tenaga kerja yang terserap ketika perekonomian semakin cepat berekspansi)

Periode Expansion/Booming/Recovery Cirinya: Uang beredar & kondisi moneter bersifat ekspansif Peningkatan jumlah output di dalam perekonomian menyebabkan peningkatan volume transaksi (Md ). Tanpa adanya peningkatan dalam jumlah uang beredar (Ms), hal ini akan mendorong naik tingkat suku bunga yang pada gilirannya memperlambat perekonomian (kaji ulang hubungan suku bunga investasi agregat output) APBN bersifat kontraktif / kontraksi karena pengeluaran pemerintah lebih besar dibandingkan penerimaan

Periode Expansion/Booming/Recovery Cirinya: Inflasi mulai meninggi Peningkatan belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga (permintaan atas barang/jasa) serta pertumbuhan jumlah uang beredar pada pada gilirannya akan mendorong tingkat harga keseluruhan naik

Periode Peak(puncak) Cirinya: Tingkat pertumbuhan GDP, GNP tertinggi dalam periode tertentu Tingkat pengangguran terendah selama periode tertentu. Uang beredar & kondisi moneter bersifat ekspansif paling tinggi APBN bersifat kontraktif(penyempitan). Tingkat inflasi tertinggi

Periode recession(resesi) Cirinya: Pertumbuhan GDP & GNP mengalami penurunan serta tingkat unemployment mengalami peningkatan Uang beredar& kondisi moneter bersifat kontraktif lebih besar saving (S) dari pada investasi(i). APBN cenderung bersifat ekspansif. Tingkat inflasi rendah.

Periode Trough (lembah) Cirinya: Merupakan kebalikan dari kondisi Peak

INDIKATOR RECOVERY PEAK RESESI TROUGH INDIKATOR RECOVERY PEAK RESESI TROUGH GDP/ GNP Naik Naik (tertinggi) Turun Turun (terendah) 1. / GNP Naik Naik Turun Turun INFLASI Tinggi (Demand Tinggi (demand Rendah Rendah 1. INFALSI Tinggi Tinggi Rendah Rendah Pull Inflation) (Demand Pull (deman Inflation ) Pull Infl) d Pull EMPLOYMENT Naik Naik (tertinggi) Turun Turun (terendah) 1. EMPLOYMEN T Infl ) Naik Naik Turun Turun APBN Defisit Defisit Surplus Surplus Defisit Defisit Surplus Surplus

Padasaatrecovery & peak GDP / GNP naikkarena: Adanya peningkatan investasi mendorong meningkatnya produktivitas/ peningkatan Aggregate Supply. INDIKATOR RECOVERY PEAK RESESI TROUGH 1. / GNP Naik Naik Turun Turun Adanya peningkatan pendapatan per kapita mendorong 1. INFALSI Tinggi Tinggi Rendah Rendah peningkatandayabelidimasyarakat. (peningkatanaggregate (Demand (deman Demand Pull Infl) d Pull Infl ) Pada saat resesi 1. EMPLOYMEN & trough GDP Naik / GNP Naik turun, karena Turun : Turun T Menurunnya investasi, mengakibatkan berkurangnya tingkat Defisit Defisit Surplus Surplus produktivitas(penurunan AS). Menurunnya GDP / GNP mengakibatkan rendahnya pendapatan per kapita masyarakat sehingga mengakibatkan penurunan AD.

Padasaatrecovery & peak tingkatinflasimengalamipeningkatan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat, mengakibatkan tingginya tingkat permintaan INDIKATOR RECOVERY PEAK RESESI TROUGH 1. / GNP Naik Naik Turun Turun mondorong terjadinya kenaikan harga sehingga menyebabkan 1. INFALSI Tinggi Tinggi Rendah Rendah terjadinya Demand Pull Inflation. (Demand (deman Pull Infl) d Pull Pada saat resesi& trough inflasi turun, Infl karena ) rendahnya pendapatan nasional, mengakibatkanmenurunnyadayabelimasyarakat. 1. EMPLOYMEN Naik Naik Turun Turun T Penurunan daya beli ini akan dibarengi dengan penurunan harga Defisit Defisit Surplus Surplus barang.

Padasaatrecovery & peak tingkatemployment meningkat, karenaadanyapeningkataninvestasiyang INDIKATOR RECOVERY PEAK RESESI TROUGH mendorong 1. / GNP perluasan jumlah Naik lapangan Naik Turunkerja Turun yang dapat menyerap 1. peningkatan INFALSI Tinggi jumlah Tinggi tenaga Rendah kerja. Rendah (Demand (deman Pull Infl) d Pull Sebaliknyapadaresesi& trough, Infl tingkatemployment ) 1. EMPLOYMEN Naik Naik Turun Turun menurunkarenamenurunnyatingkatinvestasiyang T menyebabkan berkurangnya Defisit produktivitas. Defisit Surplus Penurunan Surplus produktivitas akan menyebabkan penurunan jumlah lapngan pekerjaan atau meningkatnya unemployment.

Sebaliknya pada saat resesi& trough BOP surplus, karena Meningkatnya ekspor barang& jasa ke luar negeri karena INDIKATOR RECOVERY PEAK RESESI TROUGH harga barang di luar negeri lebih mahal dibanding harga di 1. / GNP Naik Naik Turun Turun dalam negeri. 1. INFALSI Peningkatan Tinggi ekspor Tinggi ini Rendah menyebabkan Rendah (Demand (deman meningkatnya penerimaan devisa negara. Pull Infl) 1. EMPLOYMEN Naik Naik Turun Turun Pada situasi resesi& trough daya beli masyarakat rendah T sehingga arus devisa kedefisit luar negeri Defisit berkurang Surplus Surplus tetapi arus d Pull modal ke dalam negeri akan semakin meningkat. Infl )

The Okun s Law The okun s Law menjelaskan hubungan indikator GDP/GNP dengan unemployment Okun law menyatakan: Besarnya pertumbuhan GDP/GNP akan meningkatkan employment atau menurunkan unemployment sebesar 1% % unemployment 3 2 1-2 -1 0 1 2 3-1 Hubungan antara GDP/GNP bersifat negatif artinya kenaikan GDP/GNP akan menurunkan tingkat unemploement MENGAPA? DISKUSI -2 % prtumbuhan Y

The Philips Curve The Philips Curve menjelaskan hubungan antara indikator inflasi dengan unemployment The Philips curve menyatakan: Hubungan antara inflasi dan unemployment bersifat negatif dalam jangka pendek Tidak ada hubungan antara inflasi dan unemployment dalam jangka panjang (full employment) Inflasi long run Short run % unemployment MENGAPA? DISKUSIKAN