SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL vii ABSTRAK viii ABSTRACT. ix

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bermukim merupakan salah satu cerminan budaya yang. merepresentasikan keseluruhan dari teknik dan objek, termasuk didalamnya cara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan salah satu wilayah hunian manusia yang paling kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. Kelahirannya dilatarbelakangi oleh norma-norma agama, dan dilandasi adat

BAB 8 KESIMPULAN DAN KONTRIBUSI

PEMAHAMAN PENINJUAN KEMBALI RTRW KABUPATEN. Bab 2.1 KEDUDUKAN PENINJAUAN KEMBALI DALAM SISTEM PENATAAN RUANG

DAFTAR ISI. Halaman i ii iii iv v vi

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PERDESAAN. Pertemuan 2

4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

PELAKSANAAN PARTICIPATORY MAPPING (PM) ATAU PEMETAAN PARTISIPATIF

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam tersebut tersebar di seluruh propinsi yang ada di

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI BERMUKIM BERDASARKAN PERSEPSI PENGHUNI PERUMAHAN FORMAL DI KELURAHAN MOJOSONGO KOTA SURAKARTA

POLA PERKEMBANGAN PERMUKIMAN KAMPUNG ASSEGAF PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Timur, dikenal dengan keragaman suku asli

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Letak wilayah yang strategis dari suatu daerah dan relatif mudah

METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN...1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

METODOLOGI. Gambar 31 Peta lokasi. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. petani ikan dan sebagainya. Menurut Loekman (1993:3) Besarnya fungsi sektor pertanian bagi masyarakat Indonesia tentu saja harus

SUMBU POLA RUANG DALAM RUMAH TINGGAL DI KAWASAN PECINAN KOTA BATU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Suku bangsa Melayu di Sumatera Timur mendiami daerah pesisir timur

PENDAHULUAN. Latar Belakang

MOTTO DAN HALAMAN PERSEMBAHAN...

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki beragam suku bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. manusia akan alam, menjadi suatu refleksi pribadi, yang kemudian di sharingkan

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Kehidupan berbangsa dan bernegara mempengaruhi pembentukan pola

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB V KESIMPULAN. wilayahnya yang sebelumnya berbasis agraris menjadi Industri. Masuknya Industri

BAB I PENDAHULUAN. 1 Y, Wartaya Winangun, Tanah Sumber Nilai Hidup, Yogyakarta: Kanisius, 2004, hal

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu

BAB I PENDAHULUAN. diberi mandat oleh negara untuk mengelola sebagian besar hutan negara di Pulau

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep spasial Lamin

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan, dan dari kebiasaan itu yang nantinya akan menjadi kebudayaan.

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kerangka Pikir Studi...

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Hutan sebagai karunia dan amanah Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan kebudayaan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. RTH :Ruang terbuka hijau adalah ruang terbuka di wilayah. air(permen PU No.5 Tahun, 2008).

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

BAGIAN 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN. migran. World Conservation Monitoring Centre (1994) menyebutkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LINGKUNGAN PERMUKIMAN MASYARAKAT KOTA DEPOK LAMA (Kajian Permukiman Kota)

KRITERIA TIPOLOGI PENINJAUAN KEMBALI

BAB I PENDAHULUAN. Kekayaan budaya itu tersimpan dalam kebudayaan daerah dari suku-suku bangsa yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 I d e n t i f i k a s i P e r u b a h a n R u m a h T r a d i s i o n a l D e s a K u r a u, K e c. K o b a

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Letusan Gunung Merapi pada tanggal 26 Oktober sampai 5 Nopember

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BUPATI KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab I. Pendahuluan. muncul adalah orang yang beragama Hindu. Dan identitasnya seringkali terhubung

Identitas, suatu objek harus dapat dibedakan dengan objek-objek lain sehingga dikenal sebagai sesuatu yang berbeda atau mandiri.

, 2015 KOMPLEKS MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA DALAM SITUS MASYARAKAT KOTA CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. Nusa Teggara Timur ( ), membangun Keresidenan Timor di

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

STUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR. Oleh : PRIMA AMALIA L2D

SILABUS OLIMPIADE SAINS NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TAHUN Milik Negara Tidak Diperdagangkan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

MILIK UKDW. Rumusan masalah

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

lib.archiplan.ugm.ac.id

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya alam merupakan titipan Tuhan untuk dimanfaatkan sebaikbaiknya

3.3 Luas dan Potensi Lahan Basah Non Rawa

penelitian ini akan diuraikan beberapa konsep yang dijadikan landasan teori penelitian. Adapun tinjauan pustaka dalam penelitian adalah.

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa mengenai perjumpaan budaya Sabudan

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Raden Ario Wicaksono/

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil penelitian ini digambarkan dalam bentuk:

Identifikasi Desa Dalam Kawasan Hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap Budaya Lanskap budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dan alam dari waktu ke waktu (Plachter dan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan KEGIATAN PEMULIHAN KERUSAKAN LAHAN AKSES TERBUKA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI LAMPUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan lahan untuk pembangunan berbagai sektor berbasis lahan.

Prakata: Prof. Ir. ANTARIKSA, M.Eng., Ph.D

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

DAFTAR ISI halaman SURAT PERNYATAAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI i DAFTAR GAMBAR v DAFTAR TABEL vii ABSTRAK viii ABSTRACT. ix BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Permasalahan.. 5 1.3 Keaslian Penelitian. 7 1.4 Tujuan Penelitian 7 1.5 Manfaat Penelitian. 8 1.6 Sistimatika Penulisan. 9 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsepsi Nilai 13 2.2 Konsepsi Nilai Ruang 14 2.3 Konsepsi Ruang dalam Arsitektur 17 2.4 Konsepsi Ruang dalam Konteks Tempat (Place). 18 2.5 Konsepsi Ruang (Space).. 20 2.6 Konsepsi Hubungan Space dan Place 23 2.7 Konsepsi Manusia dan Ruang. 24 2.8 Konsepsi Ruang sebagai tempat Bermukim. 26 2.9 Konsepsi Ruang Bermukim dalam Konteks Manusia dan Budaya. 27 2.10 Konsepsi Permukiman dan Kebudayaan.. 30 2.11 Konsepsi Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Bentukan Ruang Bermukim... 34 2.12 Konsepsi Ruang Bermukim dalam Masyarakat Tradisional... 36 2.13 Gambaran Umum Suku Muna di Pulau Muna... 37 i

2.13.1 Sejarah Singkat Suku Muna.. 38 2.13.2 Sistem Pelapisan Sosial 40 2.13.3 Penggunaan Bahasa dalam Pelapisan Sosial.. 42 2.13.4 Sistem Kekerabatan.. 43 2.13.5 Sistem Kemasyarakatan 44 2.13.6 Pola Pemukiman 45 2.13.7 Sistem Mata Pencaharian 46 BAB III. CARA DAN PROSES PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian. 47 3.2 Materi Amatan. 49 3.3 Penentuan Lokasi Penelitian 50 3.4 Jenis data dan Informasi 55 3.5 Cara Pengumpulan informasi 55 3.5.1 Teknik pengumpulan informasi 55 3.5.2 Alat yang digunakan.. 57 3.6 Teknik Analisa. 57 3.7 Langkah-langkah penelitian. 58 BAB IV. PEMUKIMAN SUKU MUNA GUNUNG JATI KOTA KENDARI 4.1 Pola Keruangan dalam Lintasan Sejarah. 63 4.1.1 Pemukiman Suku Muna Gunung Jati Era Kolonial Belanda... 63 4.1.2 Pemukiman Suku Muna Gunung Jati Pasca Resetlement Tahun 1977 67 4.2 Pola Keruangan Pemukiman Berdasarkan Kekerabatan 72 4.2.1 Corak Tempat Bermukim dalam Kekerabatan Tombu (keluarga inti). 73 4.2.2 Corak Tempat Bermukim dalam Kekerabatan Lambu (Keluarga Luas). 76 4.3 Pola Kepemilikan Lahan 80 4.3.1 Pola Peralihan Kepemilikan Lahan dalam Lintasan Sejarah Kawasan.. 85 ii

4.3.2 Pola Kepemilikan Lahan berdasarkan Hubungan Kekerabatan. 87 4.3.3 Pola Pewarisan dalam Keruangan Pemukiman Suku Muna Gunung Jati 89 4.3.4 Status Kepemilikan Lahan 90 4.3.5 Aturan-aturan lokal dalam Pola Kepemilikan Lahan Privat 92 4.3.6 Aturan-aturan lokal dalam Kepemilikan Lahan Komunitas menjadi Lahan Privat 93 4.3.7 Pola Kepemilikan Lahan sebagai Bentuk Proteksi dan Identitas Kesukuan. 96 4.4 Pola Kehidupan Sosial Masyarakat Suku Muna Gunung Jati.. 99 4.4.1 Struktur Keluarga... 101 4.4.2 Sistem Kekerabatan.. 103 4.4.3 Corak Struktur Keluarga... 105 4.4.3.1 Corak Struktur Keluarga Batih (Lambu).. 105 4.4.3.2 Corak Struktur Keluarga Luas (Tombu).. 106 4.4.4 Sistem Perkawinan. 107 4.4.5 Sistem Pelapisan Sosial 111 4.4.5.1 Berdasarkan Strata Sosial. 113 4.4.5.2 Berdasarkan Penghargaan Kedudukan Sosial dalam Masyarakat... 115 4.4.5.3 Berdasarkan Kepemilikan Lahan. 116 4.4.6 Pranata Sosial dalam Masyarakat.. 122 4.4.6.1 Norma Sosial.. 128 4.4.6.2 Sistem Pengendalian Sosial. 133 4.4.6.3 Sanksi Sosial 134 4.4.6.4 Penghargaan Kedudukan Dalam Kehidupan Sosial 139 4.4.6.5 Peranan Kaomu dan Keturunan Kapala Kampo. 141 4.4.6.6 Peranan Lembaga Sosial Kaiseise.. 143 4.4.6.7 Peranan Lembaga Adat (Sara). 145 4.4.7 Wujud Kepedulian Sosial dalam Komunitas 147 4.5 Pola Kehidupan Ekonomi Masyarakat 150 iii

BAB V. NILAI RUANG BERMUKIM SUKU MUNA DI GUNUNG JATI 5.1 Tahap Penggalian Konsep Lokal. 163 5.2 Konsep Lokal dalam Pola Kehidupan Masyarakat 164 5.3 Sistem Nilai dalam Kawasan Gunung Jati 166 5.4 Hirarki Nilai dan Keterkaitan Antar Nilai.. 169 5.4.1 Hirarki Nilai dalam Tinjauan Gunung Jati sebagai Tempat (Fisik)... 171 5.4.2 Hirarki Nilai dalam Tinjauan Gunung Jati dari Aspek Non Fisik 172 5.5 Pemaknaan Ruang Bermukim Suku Muna di Gunung Jati. 174 5.6 Fungsi dan Peran Konsep Lokal bagi Ruang Bermukim Suku Muna di Gunung Jati 177 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan. 187 6.2 Saran.. 192 DAFTAR PUSTAKA. 195 LAMPIRAN iv

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 (a) Peta Wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara; (b) Peta Wilayah Kota Kendari dan Kawasan Pemukiman Suku Muna di Pegunungan Nipa-Nipa... 3 Gambar 2.1 Lingkaran Dinamika Pengalaman Spasial oleh Manusia.. 23 Gambar 2.2 Unsur dan Wujud Kebudayaan 32 Gambar 2.3 Kedudukan Elemen dalam Sistem Budaya. 33 Gambar 3.1 Kawasan Pemukiman Suku Muna di Kawasan Gunung Jati.. 51 Gambar 3.2 Periode Pertumbuhan Kawasan Pemukiman Suku Muna di Kota Kendari 53 Gambar 3.3 Lokasi Penelitian.. 54 Gambar 3.4 Diagram Alur Penelitian 60 Gambar 4.1 Lokasi Bekas Perkebunan Pembibitan Jati Belanda di Gunung Jati Kota Kendari.. 65 Gambar 4.2 Kelompok Pemukiman Suku Muna di Kawasan Gunung Jati Pasca Resettlement Tahun 1965... 68 Gambar 4.3 Kondisi Kawasan Hutan Konservasi di Pegunungan Nipa-nipa Kelurahan Gunung Jati Kota Kendari tahun 2008 dan tahun 2012 dan pola Pertumbuhan Pemukiman Pasca Resetlement tahun 1965.. 72 Gambar 4.4 Pola Ruang Bermukim dalam Hubungan Kekerabatan Inti (Tombu).. 76 Gambar 4.5 Pola Ruang Bermukim dalam Hubungan Kekerabatan Luas (Lambu)... 77 Gambar 4.6 Pola Perkembangan Pemukiman Suku Muna di Gunung Jati Berdasarkan Hubungan Kekerabatan Luas (Lambu).. 79 Gambar 4.7 Pembentukan Pola Kepemilikan Lahan dalam Keruangan Kawasan.. 84 Gambar 4.8 Konsensus Sosial dalam Pola Kepemilikan Lahan... 87 Gambar 4.9 Skema Pola Kepemilikan Lahan sebagai Bentuk Proteksi Kepemilikan Kawasan dan Identitas Kesukuan... 98 Gambar 4.10 Struktur Kekerabatan Masyarakat Suku Muna di Gunung Jati. 105 v